Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

PEMBAHASAN
HASIL LATIHAN RELAKSASI OTOT (SENAM KAKI DIABETES)

ABI sebelum ABI setelah GD Sebelum GD Sesudah


NO Tgl NAMA NO.Reg DM Terapi Obat
senam senam Senam Senam
DM+ulkus
1. Ny. R 791193 0,6 0,7 353 352
pedis
2. Ny. Ma DM+ISK 1 1 210 210
3. 16-11- Ny. Mo 791203 DM+cellulitis 0,9 1 94 93
2018 DM+gangren
4. Tn. N 0,9 1 147 122
pedis
DM+abses
5. Tn. Z 0,8 0,8 168 162
pedis

DM+ulkus
1. Ny. R 791193 0,8 0,8 446 445
pedis
2. Ny. Ma DM+ISK 1 1 193 192
3. 17-11- Ny. Mo 791203 DM+cellulitis 1 1 95 94
2018 DM+gangren
4. Tn. N 0,8 0,9 121 120
pedis
DM+abses
5. Tn. Z 1 1 169 168
pedis
DM+ulkus
1. Ny. R 791193 0,8 0,9 430 429
pedis
2. Ny. Ma DM+ISK 1,2 1,3 178 178
3. 18-11- Ny. Mo 791203 DM+cellulitis 1 1,2 95 93
2018 DM+gangren
4. Tn. N 1 1,15 139 138
pedis
DM+abses
5. Tn. Z 1,4 1,63 125 123
pedis
a. Dari hasil terapi senam kaki diabetes yang diberikan kepada semua pasien di ruang rawat inap Bougenvil RSU dr. H.
Koesnadi Bondowoso di dapatkan hasil sebanyak 80 % mengalami penurunan gula darah yaitu
1) Pada hari pertama Ny. R sebelum di lakukan terapi diperoleh hasil gula darah sebesar 353 dan setelah dilakukan
terapi senam kaki diabetes diperoleh hasil gula darah sebesar 352. Pada hari kedua, didapatkan hasil sebelum
terapi didapat sebesar 446 dan setelah dilakukan terapi senam kaki yaitu sebesar 445. Pada hari ketiga, sebelum
terapi gula didapatkan hasil sebesar 430 dan setelah dilakukan senam kaki didapatkan hasil 429.
2) Pada hari pertama Ny. Mo sebelum di lakukan terapi diperoleh hasil gula darah sebesar 94 dan setelah dilakukan
terapi senam kaki diabetes diperoleh hasil gula darah sebesar 93. Pada hari kedua, didapatkan hasil sebelum terapi
didapat sebesar 95 dan setelah dilakukan terapi senam kaki yaitu sebesar 94. Pada hari ketiga, sebelum terapi gula
didapatkan hasil sebesar 95 dan setelah dilakukan senam kaki didapatkan hasil 93.
3) Pada hari pertama Tn. N sebelum di lakukan terapi diperoleh hasil gula darah sebesar 147 dan setelah dilakukan
terapi senam kaki diabetes diperoleh hasil gula darah sebesar 122. Pada hari kedua, didapatkan hasil sebelum
4) terapi didapat sebesar 121 dan setelah dilakukan terapi
senam kaki yaitu sebesar 120. Pada hari ketiga, sebelum
terapi gula didapatkan hasil sebesar 139 dan setelah
dilakukan senam kaki didapatkan hasil 138.
5) Pada hari pertama Tn. Z sebelum di lakukan terapi
diperoleh hasil gula darah sebesar 168 dan setelah
dilakukan terapi senam kaki diabetes diperoleh hasil gula
darah sebesar 162. Pada hari kedua, didapatkan hasil
sebelum terapi didapat sebesar 169 dan setelah dilakukan
terapi senam kaki yaitu sebesar 168. Pada hari ketiga,
sebelum terapi gula didapatkan hasil sebesar 125 dan
setelah dilakukan senam kaki didapatkan hasil 123.

Latihan fisik seperti senam kaki diabetes selama 15-20 menit dapat
menurunkan kadar gula dalam darah, dikarenakan terapi senam ini
dapat memperlancar sirkulasi darah kaki dari tungkai, sehingga
nutrisi lancar kejaringan tersebut, serta dapat mengurangi rasa pegal,
memperkuat otot-otot kecil dikaki, dan mengurangi kesemutan
dikaki. Manfaat lain dari terapi senam kaki diabetes ini mempercepat
proses penyerapan dan pembuangan sisa-sisa metabolisme dari
dalam jaringan serta memperlancar distribusi nutrisi. Peningkatan
sirkulasi memungkinkan peningkatan lebih efisien insulin oleh sel-
sel karena sirkulasi darah oleh penderita DM sering terganggu.

b. Dari hasil terapi senam kaki diabetes dalam glukosa darah dan
ABI (ankle bracialis indeks) di ruang rawat inap Bougenvil RSU
dr. H. Koesnadi Bondowoso
1) Pada hari pertama Ny. R sebelum di lakukan terapi
diperoleh hasil gula darah sebesar 353 dengan ABI 0,6 dan
setelah dilakukan terapi senam kaki diabetes diperoleh hasil
gula darah sebesar 352 dan ABI 0,7. Pada hari kedua,
didapatkan hasil sebelum terapi didapat sebesar 446 dan
setelah dilakukan terapi senam kaki yaitu sebesar 445.
Pada hari ketiga, sebelum terapi gula didapatkan hasil
sebesar 430 dan setelah dilakukan senam kaki didapatkan
hasil 429.
2) Pada hari pertama Ny. Mo sebelum di lakukan terapi
diperoleh hasil gula darah sebesar 94 dengan ABI 0,9 dan
setelah dilakukan terapi senam kaki diabetes diperoleh hasil
gula darah sebesar 93 dengan ABI 1. Pada hari kedua,
didapatkan hasil sebelum terapi didapat sebesar 95 dengan
ABI 0,8 dan setelah dilakukan terapi senam kaki yaitu
sebesar 94 dengan ABI 0,8. Pada hari ketiga, sebelum
terapi gula didapatkan hasil sebesar 95 dengan ABI 0,8 dan
setelah dilakukan senam kaki didapatkan hasil 93 dengan
0,9.
3) Pada hari pertama Tn. N sebelum di lakukan terapi
diperoleh hasil gula darah sebesar 147 dengan ABI 0,9 dan
setelah dilakukan terapi senam kaki diabetes diperoleh hasil
gula darah sebesar 122 dengan ABI 1. Pada hari kedua,
didapatkan hasil sebelum terapi didapat sebesar 121 dengan
ABI 0,8 dan setelah dilakukan terapi senam kaki yaitu
sebesar 120 dengan ABI 0,9. Pada hari ketiga, sebelum
terapi gula didapatkan hasil sebesar 139 dengan ABI 1 dan
setelah dilakukan senam kaki didapatkan hasil 138 denganj
ABI 1,15.
4) Pada hari pertama Tn. Z sebelum di lakukan terapi
diperoleh hasil gula darah sebesar 168 dengan ABI 0,8 dan
setelah dilakukan terapi senam kaki diabetes diperoleh hasil
gula darah sebesar 162 dengan ABI 0,8. Pada hari kedua,
didapatkan hasil sebelum terapi didapat sebesar 169 dengan
ABI 1 dan setelah dilakukan terapi senam kaki yaitu sebesar
168 dengan ABI 1. Pada hari ketiga, sebelum terapi gula
didapatkan hasil sebesar 125 dengan ABI 1,4dan setelah
dilakukan senam kaki didapatkan hasil 123 dengan ABI
1,63.
Peningkatan ini terjadi karena latihan senam kaki atau relaksasi
otot dapat mengaktivasi sistem parasimpatis yang salah satu efektnya
adalah dilatasi pembuluh darah. Dilatasi pembuluh darah akan
meningkatkan sirkulasi darah diseluruh tubuh. Hasil latihan senam kaki
diabetes ini menunjukkan ada perubahan atau peningkatan nilai ABI
sebelum dan setelah dilakukan latihan. Banyak faktor yang
mempengaruhi nilai ABI yaitu durasi menderita DM, hasil penelitian
Simanjutak (2016) mendapatkan bahwa lamanya seseorang menderita
DM akan memperburuk keadaan pembuluh darah. Semakin lama
seseorang menderita DM, maka risiko terjadinya aterosklerosis
semakin meningkat dan kecenderungan nilai ABI akan menurun.
Namun, jika penderita dapat mengontrol kadar gula darah dengan baik,
risiko terjadinya arterosklerosis menjadi menurun. Latihan senam kaki
diabetes ini dapat menurunkan kadar gula darah.
c. Kesimpulan
Dari hasil terapi senam kaki diabetes menunjukkan bahwa
ada perbedaan kadar gula darah sebelum dan setelah dilakukan
tindakan senam kaki diabetes. sebelum di lakukan terapi
diperoleh hasil gula darah sebesar 353 dan setelah dilakukan
terapi senam kaki diabetes diperoleh hasil gula darah sebesar 352.
Hal ini menunjukkan bahwa latihan senam kaki diabetes dapat
menurunkan kadar gula darah sehingga penting bagi pasien DM
untuk melakukan latihan ini secara rutin agar gula darah dapat
terkontrol dengan baik yang pada akhirnya dapat mencegah
terjadinya komplikasi.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ada perbedaan
nilai ABI sebelum dan setelah dilakukan latihan senam kaki
diabetes. sebelum di lakukan terapi diperoleh hasil gula darah
sebesar 353 dengan ABI 0,6 dan setelah dilakukan terapi senam
kaki diabetes diperoleh hasil gula darah sebesar 352 dan ABI 0,7.
Ada perbedaan ABI sebelum dan sesudah diberikan intervensi,
hal ini dikarenakan banyak hal yang mempengaruhi nilai ABI
seperti usia, durasi menderita DM, hipertensi. Pada latihan senam
kaki ini juga memberikan informasi tentang pentingnya
melakukan pengukuran nilai ABI.
DAFTAR PUSTAKA

Galvani Volta Simanjuntak dan Marthalena Simamora. (2017). Pengaruh Latihan


Relaksasi Otot Progresif Terhadap Kadar Gula Darah Dan Ankle
Brachial Index Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II. Vol. VIII No. 1
ISSN : 2087-2879, E-ISSN : 2580 – 2445. Idea Nursing Journal.
Http://Www.Jurnal.Unsyiah.Ac.Id/INJ/Article/Download/8703/7025.
Diakses Pada Tanggal 12 November 2018 Puku 05.00 WIB.

Arcole Margatan. (1995). Yang Manis Jangan Pipis. Solo: C.V. Aneka.

Jonathan, K. dan Kathleen, L.K. (1992). Olahraga Sumber Kesehatan. Bandung:


Advent Indonesia.
Mardi Santoso. (2015). Senam Diabetes Indonesia Seri 4 Persatuan Diabetes
Indonesia.
Jakarta: Yayasan Diabetes Indonesia.

Matur, R. MD.
(1996).“DiabetesMellitus.”http://www.medicinenet.com/diabetes‗mellitus
/article.htm.

Pradana Soewondo, dkk. (t.t.). Penatalaksanaan Diabetes Mellitus bagi Dokter


Puskesmas, Dokter Praktek Umum dan Edukator Diabetes. Jakarta:
Pusat Diabetes dan Lipid RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo FK UI.

Sidartawan Soegondo. (t.t.). “Ketahui Penyebab & Tipe Diabetes


Mellitus.” http://medicastore.com/diabetes/penyebabdiabetes
mellitusphp.

---------------------. (t.t.). “Diabetes , The Silent Killer.”


http://medicastore.com/diabetes/

Anda mungkin juga menyukai