2 Produksi Kencing Menurun
2 Produksi Kencing Menurun
PENDAHULUAN
Penyusun
TUJUAN PEMBELAJARAN
2
11. Menjelaskan asuhan nutrisi yang sesuai untuk
penyakit-penyakit sistim Urogenitalia, terutama yang memberikan gejala produksi
urine menurun
12. Menjelaskan epidemiologi dan tindakan-tindakan
pencegahan penyakit-penyakit sistim urogenitalia, terutama yang memberikan
gejala produksi urine menurun
KASUS
Seorang wanita, 68 thn, masuk rumah sakit dengan keluhan produksi kencing
berkurang. Gejala ini disertai muntah-muntah, merasa sangat lemas dan malaise. Dua
minggu sebelumnya penderita merasa sangat lemas dan sakit seluruh tubuh, terutama
lengan dan kaki, dan penderita minum obat untuk mengurangi rasa sakit tsb.
TUGAS MAHASISWA
1. Setelah membaca dengan teliti skenario di atas anda harus mendiskusikan kasus
tersebut pada satu kelompok diskusi terdiri dari 12 – 15 orang, dipimpin oleh
seorang ketua dan seorang penulis yang dipilih oleh anda sendiri. Ketua dan
sekretaris ini sebaiknya berganti-ganti pada setiap kali diskusi. Diskusi kelompok
ini bisa dipimpin oleh seorang tutor atau dilakukan secara mandiri oleh kelompok.
2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan
menggunakan buku ajar, majalah, slide, tape atau video, dan internet, untuk
mencari informasi tambahan.
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor) , melakukan curah pendapat
bebas antar anggota kelompok untuk menganalisa dan atau mensintese informasi
dalam menyelesaikan masalah.
4. Berkonsultasi pada nara sumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam (tanpa pakar).
5. Mengikut kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum
jelas atau tidak ditemukan jawabannya.
6. Melakukan latihan dilaboratorium keterampilan klinik dan praktikum di
laboratorium parasitologi, mikrobiologi,p Patologi klinik dan patologi anatomi .
3
7. Melakukan latihan di Laboratorium Keterampilan Klinik
4
JADWAL KEGIATAN
Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor,
mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 15-17 orang
tiap kelompok.
1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah untuk
penjelasan dan tanya jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara
menyelesaikan modul, dan membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama
buku modul dibagikan.
2. Pertemuan kedua : diskusi tutorial 1 dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih
menjadi ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor Tujuan :
* Memilih ketua dan sekretaris kelompok,
* Brain-storming untuk proses 1 – 5,
* Pembagian tugas
3. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial 2 seperti pada tutorial 1. Tujuan: untuk
melaporkan informasi baru yang diperoleh dari pembelajaran mandiri dan
melakukan klassifikasi, analisa dan sintese dari semua informasi.
4. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri. Tujuan: untuk mencari informasi baru
yang diperlukan,
5. Diskusi mandiri; dengan proses sama dengan diskusi tutorial. Bila informasi telah
cukup, diskusi mandiri digunakan untuk membuat laporan penyajian dan laporan
tertulis. Diskusi mandiri bisa dilakukan berulang-ulang diluar jadwal.
6. Pertemuan keempat: diskusi panel dan tanya pakar. Tujuan: untuk melaporkan
hasil analisa dan sintese informasi yang ditemukan untuk menyelesaikan masalah
pada skenario. Bila ada masalah yang belum jelas atau kesalahan persepsi, bisa
diselesaikan oleh para pakar yang hadir pada pertemuan ini. Laporan penyajian
dibuat oleh kelompok dalam bentuk sesuai urutan yang tercantum pada buku kerja.
7. Masing-masing mahasiwa kemudian diberi tugas untuk menuliskan laporan tentang
salah satu penyakit yang memberikan gambaran seperti pada skenario yang
didiskusikan pada kelompoknya. Laporan ditulis dalam bentuk laporan
penyajian dan laporan lengkap.
5
8. Pertemuan terakhir: laporan kasus dilakukan dalam kelas besar oleh masing-
masing mahasiswa.
Catatan :
Laporan penyajian kelompok serta semua laporan hasil diskusi kelompok
serta laporan kasus masing-masing mahasiswa diserahkan satu rangkap
ke koordinator PBL MEU melalui ketua kelompok.
Semua laporan akan diperiksa dan dinilai oleh pakarnya masing-masing,
dan dikembalikan ke mahasiswa melalui koordinator untuk perbaikan.
Setelah diperbaiki, dua rangkap masing-masing laporan diserahkan ke
koordinator PBL MEU
Semua mahasiswa wajib menyalin laporan dari kelompok dan mahasiswa
lain untuk dipakai sebagai salah satu bahan ujian.
TIME TABLE
I II III IV V VII
Pertemuan I Tutorial I Mandiri Tutorial II Kuliah Diskusi panel
(Penjelasan) Mencari (Laporan informasi kosultasi Tanya pakar
(Brain Stroming tambahan baru Klassifikasi
KlassifikasiAnali informasi Analisa & sintese)
sa & sintese )
Praktikum
CSL
STRATEGI PEMBELAJARAN
6
7. Aktivitas pembelajaran individual diperpustakaan dengan menggunakan buku ajar
Majalah,slide, tape atau video dan internet
7
28. Karjomanggolo WT, Alatas H. Kelainan congenital ginjal dan saluran kemih. Dalam:
Naskah lengkap PKB. IKA XXVI : Penelitian tractor urinarius pada anak. Jakarta 11 –
12 September 1992: 1176-84.
29. Kenneth J Rothman, 1986, Modern Epidemiology, Little Brownc and Company, Bon
30. Kher KK. Obstructive Uropathy. Dalam : Kher KK, Marker SP, penyunting. Clinical
Pediatric Nephrology. New York: Mc Graw-Hill 1992: 447-65.
31. Kher KK. Chronic Renal Failure. Dalam Kher KK, Marker SP, penyunting, Clinical
Pediatric Nephrology. New York: MC Graw-Hill Inc, 1992, 501-41.
32. Kumar, Contran, Robbins: Pathology Basis of Diseases, 2003
33. Londe S: Causes of hypertension in the young. Pediatric Clin North Am 1978; 25-55.
34. Prescott LM et al : Microbiology, 2nd edition, Wm.c Brown Publisher,
Melbourne, 1993
35. Robinson : Normal and Therapeutic Nutrition, Mac Millian Co., New York
36. Ryan, KJ; Ray CG: Sherris Medical Microbiology, an Introduction to
Infectious Diseases, 4th Edition, McGraw-Hill, Singapore, 2004.
37. Schlesinger ER, Sultz HA, Mosher WE, et al. The Nephrotic Syndrome. Its incidence
and implications for the community. Am J Dis Child 1968, 116; 623,
38. Smith, D.R. : General Urology, Lange Medical Book.
39. Stites DP, Stobo JD, Fudenberg HH : basic and Clinical Immunology, 4th edition, Los
Altos California, Lange Medical Publication, 1982
40. Synopsis of Analysis of Roentgen sign in General Radiology, Isadore Meschan, 1976
41. Virella, G.: Microbiology and Infectious Diseases, 3rd Edition, Wlliams &
Wilkins, Tokyo, 1997.
42. World Health Organization, 1992, International Statistical Classification of Diseases
and Related Health Problems, 10th revision, volume 1, WHO, Geneva
1. Diktat Anatomi
2. Diktat Histologi
3. Buku Ajar Fisiologi Ginjal
4. Diktat Kuliah Radiologi
8
6. Delmez JA, Slatopolsky E: Hyperphosphatemia: its consequences and treatment in
patients with chronic renal disease. Am J Kidney Dis 1992 Apr; 19(4): 303-
17[Medline].
7. Donohoe JF, Venkatachalam MA, Bernard DB, Levinsky NG: Tubular leakage and
obstruction after renal ischemia: structural-functional correlations. Kidney Int 1978
Mar; 13(3): 208-22[Medline].
8. Feest TG, Mistry CD, Grimes DS: Incidence of advanced chronic renal failure and
the need for end stage renal replacement treatment. BMJ 1990 Oct 20; 301(6757):
897-900[Medline].
9. Fournier A, Moriniere P, Ben Hamida F, et al: Use of alkaline calcium salts as
phosphate binder in uremic patients. Kidney Int Suppl 1992 Oct; 38: S50-
61[Medline].
10. Hakim RM, Lazarus JM: Initiation of dialysis. J Am Soc Nephrol 1995 Nov; 6(5):
1319-28[Medline].
11. Hakim RM, Lazarus JM: Progression of chronic renal failure. Am J Kidney Dis 1989
Nov; 14(5): 396-401[Medline].
12. Hruska KA, Teitelbaum SL: Renal osteodystrophy. N Engl J Med 1995 Jul 20;
333(3): 166-74[Medline].
13. Hunsicker LG, Adler S, Caggiula A, et al: Predictors of the progression of renal
disease in the Modification of Diet in Renal Disease Study. Kidney Int 1997 Jun;
51(6): 1908-19[Medline].
14. Innes A, Rowe PA, Burden RP, Morgan AG: Early deaths on renal replacement
therapy: the need for early nephrological referral. Nephrol Dial Transplant 1992;
7(6): 467-71[Medline].
15. Jacobson HR: Chronic renal failure: pathophysiology. Lancet 1991 Aug 17;
338(8764): 419-23[Medline].
16. Safirstein R, Bonventre JV: Molecular response to ischemic and nephrotoxic acute
renal failure. In: Schlondorff D, Bonventre JV, eds. Molecular Nephrology. New
York, NY: Marcel Dekker; 1995: 839-54.
17. Solomon R, Werner C, Mann D, et al: Effects of saline, mannitol, and furosemide to
prevent acute decreases in renal function induced by radiocontrast agents. N Engl J
Med 1994 Nov 24; 331(21): 1416-20[Medline].
18. Thadhani R, Pascual M, Bonventre JV: Acute renal failure. N Engl J Med 1996 May
30; 334(22): 1448-60[Medline].
19. van Bommel E, Bouvy ND, So KL, et al: Acute dialytic support for the critically ill:
intermittent hemodialysis versus continuous arteriovenous hemodiafiltration. Am J
Nephrol 1995; 15(3): 192-200[Medline].
9
Rasyid,M.kes,SpPD,KGH,Sp dan Gizi
GK
3. Dr.Asykar M Palinrungi,SpU Bedah Urologi 082187776907
4. Dr.Alwi Mappiasse,SpKK Kulit Kelamin 081241003003
5. Dr.dr. Irfan Idris, M.KeS Fisiologi 584730 081342695348
6. dr. St.Rafiah, M.KeS Anatomi 08124238456
7. dr. Rahmawaty Histologi
Minhajat,SpPD,PhD
8. Dr. Nurdin Biokimia
Mappewali,Sp.Biok
9. Dr. dr. Gatot Lawrence Patologi Anatomi 0816255306
10. Dr. dr. Nurpudji Astuti, Gizi 0811443856
SpGK
11. Dr.Andi Irwan Irawan,SpFK Farmakologi 081524120368
12. Prof.Dr.dr.Gatot Patologi Anatomi
Lawrence,Sp.PA,PhD
13. dr. Nurlaily Idris, Sp.Rad. Radiologi 0811441064
14. dr. Fitriyani Mangarengi, Patologi Klinik
SpPK
15. Prof.Dr.dr.Nasrum,Sp.MK Mikrobiologi 0811444326
10
LEMBAR KERJA
1. KATA/ PROBLEM KUNCI
2. PERTANYAAN-PERTANYAAN PENTING
11
3. JAWABAN PERTANYAAN
12
4. TUJUAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA.
5. INFORMASI TAMBAHAN
13
5. INFORMASI TAMBAHAN
6. KLASSIFIKASI INFORMASI
14
7. ANALISA & SINTESIS
15
8. PERTANYAAN UNTUK PEMERIKSAAN PENUNJANG
16
9. 1. LAPORAN PRAKTIKUM HISTOLOGI
17
9. 2. LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI
18
9. 3. LAPORAN PRAKTIKUM PA
19
9. 4. LAPORAN PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK
20
9. 4. GAMBARAN RADIOLOGI KELIANAN UROGENITAL
PENYEBAB PRODUKSI KENSING KURANG
21