Anda di halaman 1dari 2

Milka Putri Rose

113160093

BAB 1

Logging adalah bagian yang sangat penting pada tahap pengeboran dan komplesi. Pada
pengujian cutting menandai lithologi umum dan mengungkap jejak hidrokarbon, namuntidak
dapat memperkirakan jumlah hidrokarbon pada tempatnya.

Karakteristik lubang bor yang siap untuk logging:

 Kedalaman rata-rata yaitu 6000 ft, tapi dapat mencapai berapa saja antara 1000 dan
20000 ft
 Diameter rata-rata yaitu 9 inchi, tapi dapat mencapai antara 5 dan 15 inchi.
 Kemiringan kadang-kadang hanya beberapa derajat di darat, tapi di lepas pantai
umumnya 20 – 40 derajat.
 Temperature lubang bawah rata-rata yaitu 150 F tapi dapat diantara 100 – 300 F
 Salinitas Lumpur berkisar antara 10000 ppm, tapi dapat bervariasi antara 3000 –
200000 ppm, lumpur berbahan minyak.
 Berat Lumpur rata-rata yaitu 11 lb/gal, tapi dapat bervariasi dari 9 – 16 lb/gal
 Tekanan lubang bawah rata-rata mungkin 3000 psi, tapi dapat serendah 500 dan
setinggi 15000 psi
 Zona invasi sudah mencapai beberapa inchi dari lubang bor sehingga cairan dari pori-
pori asli sudah dipindahkan.

Prosedur logging
Kru logging membaruskan truk dengan sumur, menata kabel logging, dan merangkai
peralatan log. Teknisi melakukan cek permukaan dan kalibrasi, logging array dijatuhkan
secepat mungkin. Lalu kalibrasi downhole dilakukan. Kabel ditarik dengan kecepatan
konstan selagi peralatan merekam data bawah permukaan.

Parameter Logging
Porositas
Porositas, yang dinotasikan Ø, adalah fraksi dari total volume yang merupakan ruang
pori. Ia akan menjadi tinggi, pada kisaran dari 0.35 – 0.4, jika semua butiran mempunyai
ukuran butir yang hampir sama. Ia akan menjadi rendah, menuju sekitar 0.25.

Saturasi Air
Fraksi dari ruang pori yang mengandung air disebut Saturasi air, dinotasikan Sw.
Fraksi sisa yang mengandung minyak atau gas disebut Saturasi hidrokarbon, Sh, sama dengan
(1 – Sw). Asumsi umum adalah bahwa reservoir pada awalnya diisi oleh air, dan melalui
waktu geologi minyak dan gas yang dibentuk ditempat lain bermigrasi menuju formasi yang
berpori.

Permeabilitas
Permeabilitas, dinotasikan k, adalah kemampuan formasi untuk mengalir. Ini diukur
saat fluida akan mengalir melalui area dari batuan berpori dibawah gradient tekanan tertentu.
Satuan permeabilitas adalah milidarsi.
Batuan yang menyimpan hidrokarbon
Batuan yang menyimpan hidrokarbon umumnya pasir, gamping, dan dolomit. Pasir
umumnya diangkut oleh fluida bergerak (air) sehingga bentuknya seragam dan porositasnya
besar. Batugamping umumnya tidak diangkut tapi diendapkan pada air laut, sehingga
butirnya tidak seragam seperti pasir. Dengan adanya pelarutan, ada porositas tambahan pada
batugamping. Dolomite dibentuk ketika air yang kaya magnesium bersirkulasi melalui
batugamping, menggantikan beberapa kalsium oleh magnesium. Proses ini umumnya
menghasilkan pengurangan volume dari matrik. Oleh karena itu, dolomisasi adalah
mekanisme penting dalam menghasilkan ruang pori untuk akumulasi hidrikarbon.

Invasi
Lumpur pemboran membentuk mud cake akibat masuknya fasa cair lumpur ke dalam
formasi. Fasa cair ini akan mendesak fluida asli formasi (invasi). Zona invasi dapat mencapai
beberapa inchi hingga beberapa kaki dengan dipengaruhi oleh berbagai faktor.

BAB 2

Mengetahui hidrokarbon dengan peralatan loggingdilakukan dengan tahanan listrik formasi


tersebut. Secara alami, formasi merupakan isolator yang baik. Tapi pada batuan berpori yang
mengandung air akan menjadi konduktor listrik yang baik. Sedangkan hidrokarbon adalah
tahanan listrik yang baik, jadi adanya hidrokarbon mengurangi konduktivitas. Oleh karena
itu, logging membandingkan tahanan listrik formasi jenuh air dengan formasi sebenarnya.

Rw adalah tahanan dari air formasi (ohm-m)


Ro adalah tahanan dari formasi yang mengandung air (ohm-m)
Rt adalah tahanan dari formasi yang disurvei (ohm-m)
Sw adalah saturasi air pada formasi, dengan berbagai macam metode, tapi yang paling umum
adalah Archie, dengan menganggap kandungan shale =0.

Perkiraan jumlah minyak dapat dihitung dengan area reservoar, tebal formasi, porositas,
saturasi hidrokarbon, dibandingkan dengan faktor volume formasi hidrokarbon.

Untuk mendapatkan hasil evaluasi logging yang baik, minimal dibutuhkan 3 jenis log. Satu
menunjukkan zona permeabel, porositas, dan tahanan formasi.

Hal-hal yang dapat mempengaruhi pembacaan log:


 Resistivitas lumpur
 Profil zona invasi

Tahapan Interpretasi
1. Meneliti litologi, memilih zone permeable, dan shale.
2. Meneliti pembacaan resistivitas di zone permeable nilai-nilai yang dicari tinggi. Ini
dapat menandakan hidrokarbon pada pori-pori.
3. Membaca porositas pada zona-zona yang kira-kira menarik
4. Jika ada suatu formasi pasir berair (water sand) yang memiliki porositas sama, dapat
diperkirakan saturasi air.
5. Mengkalkulasi hidrokarbon yang dapat.

Anda mungkin juga menyukai