untuk mengukur suatu benda yang memiliki tingkat ketelitian satu per-seratus milimeter,
dengan memakai alat ukur ini Anda bisa tahu ukuran suatu benda secara pasti. Jangka sorong
ini mempunyai dua buah bagian pengukur, bagian pertama adalah bagian cembung yang
berfungsi untuk mengukur panjang suatu benda, dan bagian yang kedua adalah bagian
cekung mengarah ke dalam yang memiliki fungsi untuk mengukur diameter bagian dalam
suatu benda. Bagian ini umumnya disebut sebagai bagian rahang dari jangka sorong.
Bagian rahang jangka sorong memiliki suatu skala yang bernama skala utama. Besar panjang
dari bagian skala utama adalah 1 milimeter. Bagian rahang sorong juga memiliki bagian
sebanyak 10 bagian skala yang bernama skala nonius atau skala Vernier. Vernier sendiri
diambil dari nama penemunya yang bernama Piere Vernier yang merupakan seorang ahli
teknik yang berasal dari Perancis. 10 skala nonius memiliki panjang 9 milimeter. Maka, 1
bagian dari skala nonius ini sama dengan 0,9 milimeter.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk menggunakan jangka sorong sebagai
alat ukur sebuah benda
1. Kendorkan baut pengunci dan geser rahang gesernya, pastikan terlebih dahulu bahwa
rahang geser berfungsi dengan benar. Dan periksa terlebih daulu ketika rahang geser tertutup
hitungannya berada pada posisi nol.
2. Untuk menghindari kesalahan pengukuran, ada baiknya Anda membersihkan terlebih
dahulu permukaan benda yang akan Anda ukur, pastikan tidak ada benda lain yang melekat.
3. Tutup kedua rahang sampai menjepit benda yang akan diukur, kemudian Anda tinggal
melihat skalanya.
Melakukan pengukuran pada diameter sebuah benda sama dengan cara yang telah dibahas
tadi, hanya bedanya adalah kalau cara yang tadi rahang yang digunakan adalah rahang bagian
bawah, dan untuk melakukan pengukuran diameter sebuah benda, rahang yang digunakan
adalah rahang bagian atas. Cara penggunaannya adalah dengan merapatkan rahang bagian
atas kemudian taruh benda yang akan Anda ukur. Geser rahang geser sampai kedua bagian
rahang menekan dan menempel di bagian dalam benda, dan pastikan bahwa bagian dalam
dinding jangan miring atau lurus dengan skala.
Caranya hanya cukup untuk menaruh benda yang kedalamannya akan Anda ukur. Geser
rahang geser sampai menyentuh bagian permukaan bagian dalam atau dasar lubang. Benda
yang ingin diukur juga harus dalam keadaan tidak geser atau dalam keadaan statis. Baca juga
Fungsi Anemometer.
Demikian informasi mengenai pengertian jangka sorong, fungsi dan cara penggunaannya
yang saya bagikan pada artikel kali ini ya sobat pembaca.
adalah suatu alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap suatu objek secara
rinci. Dari pengertian tersebut maka dengan menggunakan alat ini anda akan mendapatkan
hasil pengukuran yang detail atau rinci dari suatu objek atau benda. Jangka sorong memiliki
tingkat ketepatan dan ketelitian yang sangat tinggi dalam pengukuranya. Selain itu jangka
sorong juga memiliki beberapa garis skala dalam pengukuranya yaitu skala utama dan skala
nonius. Dengan menggunakan jangka sorong maka anda akan mendapatkan hasil pengukuran
dengan tingkat ketelitian yang tinggi dan jelas. Dalam pengukurannya jangka sorong
memiliki sejenis lengan pengapit untuk dijepitkan pada benda yang hendak diukur.
Jangka sorong ialah alat ukur yang ketelitiannya hingga seperseratus milimeter. Terbagi
menjadi dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat
bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Beberapa produk keluaran
terbaru telah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat
ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang di atas
30cm.
2. Kegunaan/Fungsi :
Dipakai untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.
Dipakai untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara
tancapkan bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena
berada di sisi pemegang.
Dipakai untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada
pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur.
3. Cara Menggunakan/Mengukur :
Geser rahang jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat masuk
diantara kedua rahang (antara rahang geser dan rahang tetap).
Taruh benda yang akan diukur diantara kedua rahang.
Geser rahang kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua
rahang.
c. Mengukur kedalaman :
Taruh benda yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak. Contoh gelas.
Putar jangka (posisi tegak) kemudian letakkan ujung jangka sorong ke permukaan
tabung yang akan diukur dalamnya.
Geser rahang jangka kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong menyentuh
dasar gelas.
Catat hasil pengukuran.
4. Tingkat Ketelitian :
Ketelitian dari jangka sorong adalah setengah dari skala terkecil. Jadi ketelitian jangka sorong
adalah : Dx = ½ x 0,01 cm = 0,005 cm.
5. Cara Membaca Skala dan Hasil :
a. Perhatikan skala utama, lihat nilai yang terukur yang lurus dengan angka nol di skala
nonius. dapat menunjukkan posisi berhimpit dengan garis pada skala utama bisa juga tidak.
Jika tidak ambil nilai skala utama yang terdekat di kirinya. Pada tahap ini anda harus hitung
dahulu baru mendapatkan ketelitian sampai 1 mm.
b. Amati Skala nonius, carilah angka pada skala nonius yang berhimpit dengan garis di skala
utama. Pengukuran ini memiliki ketelitian hingga 0,1 mm.
c. Lalu jumlahkan Skala utama dengan Skala nonius.
6. Bagian-bagian :
a. Internal jaws (rahang dalam) adalah : bagian yang fungsinya untuk mengukur dimensi
bagian dalam.
b. External Jaws (rahang luar) merupakan bagian yang fungsinya untuk mengukur dimensi
luar.
c. Locking Screw (baut pengunci) merupakan bagian yang fungsinya untuk pengunci rahang.
d. Imperial Scale merupakan Skala dalam satuan inci.
e. Metric Scale merupakan Skala dalam satuan milimeter.
f. Depth Measuring Blade merupakan Batang pengukur kedalaman.
7. Cara Kalibrasi :
Strip Angka NOL (0) awal pada Skala Geser tepat segaris strip Angka NOL (0) pada
Skala Utama.
Strip Angka NOL (0) akhir pada Skala Geser tepat segaris salah satu strip pada Skala
Utama.
Jika pembacaan kalibrasi melebihi nilai seharusnya, yang artinya Strip 0 awal pada
Skala Geser melewati Strip 0 pada Skala Utama, solusinya yaitu bersihkan kembali
Jangka Sorong terutama dari debu dan karat pada bagian-bagian yang bergeser.
Jika pembacaan kalibrasi kurang dari nilai seharusnya, yang artinya Strip 0 awal pada
Skala Geser belum mencapai Strip 0 pada Skala Utama, maka lakukanlah pembacaan
selisih pergeseran tersebut dengan mencari strip pada Skala Geser yang segaris
dengan strip pada Skala Utama. Bacalah selisih pergeseran tersebut dengan hitungan
mundur. Yang artinya jika strip pada Skala Geser yang segaris dengan strip pada
Skala Utama menampilkan angka 0.85 mm, maka selisih pergeseran tersebut adalah
0.15 mm dari Nilai 0 Skala Utama. Kemudian jika alat tersebut dipakai untuk
mengukur, maka hasil pengukuran harus ditambah dengan 0.15 mm.
8. Nama Lain :
SIGMAT,
Vernier Kaliper.
9. Jenis-jenis :
Sepuluh skala utama memiliki panjang 1 cm, yang artinya jarak 2 skala utama yang saling
berdekatan adalah 0,1 cm. Sedangkan sepuluh skala nonius mempunyai panjang 0,9 cm,
dengan kata lain jarak 2 skala nonius yang saling berdekatan adalah 0,09 cm. Jadi beda satu
skala utama dengan satu skala
nonius adalah 0,1 cm – 0,09 cm = 0,01 cm atau 0,1 mm. Maka skala terkecil dari jangka
sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Pengertian Jangka Sorong juga dapat dijabarkan secara morfologi yaitu dilihat dari
bentuknya. Berdasarkan bentuk dari alat tersebut jangka sorong dapat diarikan sebagai
sebuah alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan ketelitian yang tinggi
karena memiliki 2 besaran berdasarkan skala tertentu dan proses pengukuranya menggunaka
sutu lenganm pengapit yang diapitkan pada objek. Jangka sorong dirancang dengan bentuk
sedemikian rupa agar dapat bekerja secara efisien saat pengukuran suatu benda. Bentuknya
yang fleksibel merupakan suatu kelebihan yang dimiliki jangka sorong karena memudahkan
seseorang dalam melakukan pengukuran.
Pengertian Jangka Sorong lainya yaitu sebagai alat pengukur ketebalan atau kedalaman suatu
benda. Ukuran yang detail akan selalu ditunjukan oleh jangka sorong melalui garis skalanya.
Selanjutnya jangka sorong juga merupakan alat untuk mengukur diameter dalam suatu benda.
Tentunya benda- benda yang memiliki diametir adalah benda yang mberbentuk bulat atau
bola serta elips. Dengan cara menjepitkan lengan capit yang dimiliki oleh jangka sorong pada
benda tersebut. Disisi lain jangka sorong pun dapat disebut sebagai alat mengukur suatu
benda dengan tingkat ketelitian mencapai satu per seratus millimeter. Dengan jangka sorong
anda dapat mengetahui secara pasti ukuran suatu benda. Demikian adalah beberapa
penjabaran dari pengertian jangka sorong yang pada intinya sebagai sebuah alat untuk
melakukan pengukuran dari sebuah objek secra tepat, teliti, dan efisien.
Demikian penjelasan singkat mengenai pengertian jangka sorong, semoga artikel rangkaian
kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya,
seperti Fungsi Jangka Sorong, Rangkaian Sirine, Cara Menggunakan Jangka Sorong dan
Meteran Listrik Digital.
Mikrometer Skerup – Setelah kemarin kita belajar alat ukur jangka sorong sekarang kita
lanjut ke mikrometer sekrup. Keduanya punya fungsi yang sama yaitu menghitung
(mengukur) besaran panajang. Mikrometer sekrup punya ketelitian 10 kali lebih teliti dari
jangka sorong. Kalau jangka sorong 0,1 mm, mikrometer sampai 0,01 mm. Mikrometer yang
pertama diciptakan oleh William Gascoigne pada abag ke-17 sebagai alat pengukurann yang
lebih presisi dibanding jangka sorong. Berikut ulasan mengenai mikrometer sekrup yang
rumus hitung kumpulkan.
Skala utama
skala mikrometer sekrup ini tiap satuannya sama dengan 1 mm, ditengah-tengah angka skala
tersebut ada angka tengahnya.
angka skala atas
1,2,3,4, dst
angka skala bawah
0.5, 1.5, 2.5, dst
Skala utama pada alat ini terbagi ke dalam satuan milimeter dan pada setiap 5 milimeter di
berikan angka. Jika selubung pengukur alat ini diputar sebanyak 1 kali putaran penuh maka
bagian rahangnya akan bergeser antah itu maju maupun bergeser mundur tergantung ada
pemutarannya sebesar 0,5 milimeter dan apabila di putar sebanyak dua kali putaran penuh
maka bagian rahangnya akan bergeser 1 milimeter.
Selubung pengukur maupun kala nonius pada alat ini terbagi menjadi 50 bagian, pada setiap
5 bagiannya tersebut di beri angka sehingga satu skala selubung pengukur mempunyai
panjang 1/50 X 0,5 milimeter = 0,01 milimeter.
Mikrometer Luar.
Mikrometer luar dipakai untuk mengukur benda semisal kawat, blok-blok dan batang-
batangan.
Mikrometer Dalam.
Mikrometer dalam dipakai untuk mengukur garis bagian tengah lubang suatu benda.
Mikrometer Kedalaman.
Fungsi mikrometer sekrup adalah untuk mengukur ketebalan, panjang dan mengukur
diameter suatu benda yang bentuknya sangat kecil semisal mengukur diameter kabel, kawat,
lebar kertas dan benda kecil lainnya yang tak bisa diukur oleh alat lain.