Anda di halaman 1dari 6

PRA DAN RRA

Paper Halaqoh
Disajikan pada tanggal 17 april 2018
Pengasuh:
Prof. Dr. Kyai H. Achmad Mudlor, SH.

Disususn Oleh:

Moh. Dede wahyudi


Mahasiswa Semester VI
Jurusan Peternakan
Fakultas peternakan

Universitas Brawijaya Malang

Halaqoh Ilmiah

LEMBAGA TINGGI PESANTREN LUHUR MALANG


April 2018
I. Pendahuluan

A. Pengertian RRA dan PRA


Secara harfiah metode ini dapat diartikan sebagai pengkajian
pedesaan dan atau pesisir secara partisipatif, Menurut Robert Chambers
(yang mengembangkan metode ini) mengartikan sebagai sekumpulan
pendekatan dan metode yang mendorong masyarakat pedesaan dan atau
pesisir untuk turut serta meningkatkan dan mengkaji pengetahuan mereka
mengenai hidup dan keadaan mereka sendiri agar meraka dapat
menyusun rencana dan tindakan pelaksanaannya
PRA adalah suatu metode pendekatan untuk mempelajari kondisi
dan kehidupan pedesaan dari, dengan, dan oleh masyarakat desa. Atau
dengan kata lain dapat disebut sebagai kelompok metode pendekatan
yang memungkinkan masyarakat desa untuk saling berbagi,
meningkatkan, dan menganalisis pengetahuan mereka tentang kondisi
dan kehidupan desa, membuat rencana dan bertindak (Chambers, 1996).
Sebenarnya PRA merupakan pengembangan dari RRA yang lebih dahulu
dikembangkan, hal mendasa yang membedakan PRA dan RRA adalah
dalam RRA , informasi lebih banyak diperoleh dan di olah oleh orang di
luar sistem masyarakat yang di teliti, dlaam RRA peneliti menempatkan
diri di luar sistem sehingga memerlukan data data saja untuk
menghasilkan suatu keputusan atau kesimpulan yang diingikan,
Model pendekatan penelitian yang memposikan masyarakatsebagai
obyek penelitian sangat banyak diperngaruhi oleh pandangan atau
subyektivitas nya tinggi, hal ini dikarenakan masyarakat cenderung
dijadikan obyek penelitian saja dan peneliti kurang terlibat dalam
perumusan isu dan penyusunan kebijakan tanpa au hal hal mendasar
seperti latar belakang, sejarah, dan pendorong masyarakat, akibatnya
perumusan metode RRA sering tidak relevan dengan masalah di
masyarakat yang sedang terjadi selanjutnya, dalam penerapan kebijakan
masyarakat hanya sebagai penerima, bukan sebagai pelaku dan
pelaksana, akibatnya kurang bisa dipahami secara mendalam.
Perbedaan antara PRA dan RRA bisa dilihat dalam berbagai segi
antara lain adalah pada PRA pembaharu berawal pada organisasi non
pemerintah sedangkan RRA berasal dari universitas, pengguna utama
RRA biasanya adalah lembaga donor juga universitas sedangkan PRA
adalah organisasi lapang pemerintah, pada RRA sumber sumber
informasi yang dilihat berasal dari penegtahuan masyarakat setempat
sedangkan PRA berdasarkan kemampuan masyarakat setempat, teknik
yang banyak digunakan pada metode RRA adalah penggalian data dan
pengumpulan sedangkan PRA mengunakan teknik fasilitasi partisipatif,
tujuan yang diinginkan dari PRA adalah pemberdayaan masyarakat
setempat sedangkan pada RRA bertujuan belajar melalui orang luar, dan
output atau hasil jangka panjang dari penelitian RRA adalah untuk
perencanaan, proyek, dan publikasi, sedangkan pada PRA adalah
kelembagaan ataupun tindakan masyrakat lokal yang berkesinambungan

II. Pembahasan
A. perlunya dilakukan pengkajian secara pastisipatif
Memperoleh data dan informasi yang valid dan dapat
dipertanggung jawabkan, pelaku kajian adalah masyarakat, dimana
pengetahuan terhada wilayahnya dimiliki oleh mereka, sedangkan
fasilitator bertugas memandu pengalian data dengan menggunakan alat
kajian,
menguatkan pemahaman masyarakat terhadap wilayahnya, melalui
kajian yang dilakukan bersama, terjadi transfer pengetahuan antar
masyarakat dengan fasilitator sebagai outsider terhadap potensi dan
permasalahan disekitarnya dengan memperhatikan kearifan lokal setempat,
masyarakat dipandu fasilitator menganalisa dan memperoleh solusi yang
tepat dan baik untuk wilayahya.
Pelibatan diri masyarakat sebagai bentuk keinginan untuk
melakukan perubahan secara mandiri dan berfungsi mendorong kesadaran
kritis akan wilayahnya sendiri yang berhilir pada aksi bersama mengatasi
permasalahan permasalahan di wilayahnya.
B. langkah langkah melakukan PRA dan RRA
RRA dapat dilakukan dengan cara mewawancarai masyarakat
setempat sebagai responden secara acak, dengan mengusahakan
pengambilan data secara obyektif, usahakan menghindari keterlibatan
orang yang memiliki kepentingan khusus yang dapat berpengaruh terhadap
kebenaran informasi yang di dapat.
Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam pengambilan
informasi mengunakan RRA,
1.respect the people, menghormati masyarakat setempat
2.encourage people to share the ideas and active, mendorong
masyarakat untuk mengeluarkan gagasan dan berbagi saran serta
bepastisipasi secara aktif
3. listen, mendengarkan segala informasi dari masyarakat dengan
perhatian
4. review, membuat cacatan informasi yang di dapat.

Dalam metode PRA, memerlukan tim fasilitator yang membantu


masyarakat dalam memahami dan merumuskan permasalahan isu isu yang
terjadi, dalam prakteknya PRA cenderung memerlukan waktu lebih lama,
dikarenakan tim fasilitator harus mengtahui latar belakang masyarakat.
Bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam metode PRA antara
lain,
1. partisipatif, masukan masyarakat lokal dalam aktivitas PRA
adalah penting
2. kerjasama tim fasilitator
3. menelusuri sejarah wilayah, cara yang paling mudah yaitu
dengan bertanya kepada orang orang tua di daerah setempat.
4. perubahan dan kecenderungan masyarakat, pembuatan bagan
perbandingan kondisi dapat menunjukan sejauhmana sebuah masalah
dapat semakin berdampak dari tahun ke tahun, dengan melihat
perbandingan kita bisa menetukan langkah yang diambil dengan melihat
sebab akibat suatu masalah.
5.membuat kalender musiman, digunakan untuk melihat pengaruh
musiman berbagai sumber daya yang terjadi dalam satu tahun terhadap
masyarakat beserta dampaknya,
6. jadwal harian, dengan mengetahui kegiatan harian masyarakat
kita bisa juga ikut merasakan sistem yang sudah terbentuk di dalamnya ,
selain itu kita juga bisa melakukan pengkajian tentang pemanfaatan waktu
dan pengaruhnya terhadap masalah sehari hari.
7. analisis kerangka logis. Dengan menggunakan metode ini, kita
bisa mengetahui secara rasional hubungan sebab akibat dan didapatkan
akar permasalahannya..

III. Penutup
RRA (Rapid Rural Appraisal) merupakan metode penilaian
keadaan desa secara cepat, yang dalam praktek, kegiatan RRA lebih
banyak dilakukan oleh “orang luar” dengan tanpa atau sedikit melibatkan
masyarakat setempat. Meskipun sering dikatakan sebagai teknik penelitian
yang “cepat dan kasar/kotor” tetapi RRA dinilai masih lebih baik
dibanding teknik-teknik kuantitatif klasik.

PRA adalah suatu metode pendekatan untuk mempelajari kondisi


dan kehidupan pedesaan dari, dengan, dan oleh masyarakat desa. Atau
dengan kata lain dapat disebut sebagai kelompok metode pendekatan yang
memungkinkan masyarakat desa untuk saling berbagi, meningkatkan, dan
menganalisis pengetahuan mereka tentang kondisi dan kehidupan desa,
membuat rencana dan bertindak (Chambers, 1996).

Konsepsi dasar pandangan PRA adalah pendekatan yang tekanannya


pada keterlibatan masyarakat dalam keseluruhan kegiatan. Metode PRA
bertujuan menjadikan warga masyarakat sebagai peneliti, perencana, dan
pelaksana program pembangunan dan bukan sekedar obyek pembangunan.
Daftar Pustaka

www.ilmuternak.com diakses pada tanggal 16 april 2018 pada pukul 22.00


www.fao.org diakses pada tanggal 16 april 2018 pada pukul 22.00
Amanah,Siti. Metode Pra Dan Rra. Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan. Fakultas
Perikanan Dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Adimiharja, Kusnaka. 2001. Sebuah varian dari P.R.A dalam pelaksanaan


pengabdian masyarakat.bandung:humaniora utama press.

Anda mungkin juga menyukai