BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang dapat kita olah dan kita buat sebagai obat untuk suatu penyakit
ataupun hanya untuk memelihara kesehatan tubuh.
Hal inilah yang melatar belakangi dilakukannya percobaan skrining
fitokimia pada sampel gamal (Gliricidia sepium) agar dapat kita ketahui
kandungan metabolit sekundernya dan dapat kita ketahui seperti apa
pemanfaatan yang cocok untuk tumbuhan gamal.
B. Rumusan Masalah
1. Manfaat Teoritis
Agar mahasiswa dapat memahami cara melakukan uji skrining
pada tumbuhan dengan baik dan benar berdasarkan literature yang
diperoleh.
2. Manfaat Praktis
Untuk mengetahui tumbuhan daun gamal (Gliricidia sepium)
dan juga mampu membantu mengevaluasi hasil yang didapat dari uji
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Tanaman
BAB III
METODE PRAKTIKUM
1. Alat
Aldapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu gelas kimia,
gelas ukur, pipet tetes, rak tabung, tabung pereaksi,.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan adalah sampel gamal (Gliricidia
sepium) , aquadest, etanol 95% P, FeCl3 1 N, HCl 0,5 N, HCl 2 N, HCl
Pekat, KOH 10 %, Pereaksi Mayer, pereaksi Bauchardat, pereaksi
Dragendroff.
B. Prosedur Kerja (Anonim, 2018)
BAB IV
A. Hasil
membentuk garam yang tidak larut, sehingga garam inilah yang akan
membentuk endapan. Sedangkan perbedaan warna yang terjadi
disebabkan karena pereaksi yang digunakan memiliki warna tersendiri.
Untuk identifikasi golongan saponin, sampel yang telah di maserasi
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 10 ml air
panas, didinginkan kemudian di kocok kuat-kuat selama 10 detik dimana
akan terbentuk buih. Setelah itu, ditambahkan 1 tetes asam klorida 2 N,
buih tidak hilang. Buih ini menandakan adanya saponin, karena saponin
merupakan senyawa golongan glikosida yang mempunyai struktur steroid
dan mempunyai sifat-sifat khas yang dapat membentuk larutan koloidal
dalam air dan membuih bila dikocok. Dari uji ini, diperoleh hasil yang
negatif karena setelah tidak munculnya buih setelah pengocokan (negatif
mengandung saponin).
Untuk identifikasi golongan flavanoid, sampel yang telah dimaserasi
ditambahkan FeCl3 dan HCl P, menghasilkan warna hijau (negatif
mengandung flavonoid). Jika positif maka akan berwarna merah. Warna
merah yang terbentuk disebabkan karena flavanoid merupakan golongan
senyawa fenol yang jika direaksikan dengan FeCl3, maka ion Fe3+ akan
bereaksi dengan gugus fenol yang akan membentuk senyawa kompleks
yang berwarna hijau yang kemudian jika diberi pereaksi asam (HCl P)
akan membentuk warna merah.
Adapun faktor kesalahan yang terjadi sehingga hasil identifikasi
yang didapatkan kurang sesuai dengan literature yaitu karena banyaknya
zat pengotor yang terdapat didalam sampel dan kurang teliti dalam
menambahkan pereaksi dan mengamati perubahan yang terjadi
BAB V
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Hayati, Elok Kamilah, A., Ghanaim Fasyah, dan Lailis Sa’adah., 2010,
Fraksinasi dan identifikasi senyawa tanin pada daun belimbing
wuluh (Averrohoa bilimbi L.), Jurnal Kimia, 4 (2) : 193-200.
Kristianti, A.N., Aminah, N.S., Tanjung, M. dan Kurniadi, B., 2008. Buku
ajar fitokimia. Surabaya: Jurusan Kimia Laboratorium Kimia Organik
FMIPA Universitas Airlangga.
LAMPIRAN
1. Skema Kerja Praktikum
a. Tanin
Identifikasi Katekol Identifikasi Pirogalotanin
Sampel Sampel
+ FeCI3 1 N + FeCI3 1 N
b. Dioksiantrakinon
Ekstrak sampel
+ KOH 10%
Warna merah
c. Alkaloid
Warna Merah
e. Saponin
Serbuk sampel
Terbentuk buih
+ 1 tetes HCl 2 N
2. Gambar
- Gambar Tanaman Gamal (Gliricidia sepium)