Pengertian
Surat berharga disebut juga sekuritas atau efek merupakan bentuk penanaman sementara
dalam rangka pemanfaatan dana yang belum digunakan, mempunyai pasaran dan dapat
diperjualbelikan dengan segera, dimaksudkan untuk dijual dalam jangka waktu dekat bila
terdapat kebutuhan dana untuk kegiatan usaha bank, dan tidak dimaksudkan untuk menguasai
perusahaan lain. Surat berharga yang biasa diperjualbelikan oleh bank terdiri atas surat
pengakuan utang wesel, sertifikat Bank Indonesia, obligasi, sekuritas kredit, atau setiap
derivative dari surat berharga atau kepentingan lain atau suatu kewajiban dari penerbit, dalam
bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar uang.
Misalkan Bank BRI memiliki surat berharga senilai Rp1.000.000.000 berjangka waktu 3
bulan dengan bunga sebesar 10% per tahun. Pada saat pembelian, diperoleh harga sebesar
Rp1.000.000.000. Jumlah bunga selama 3 bulan sebesar (Rp1.000.000.000 x 10% x 90/360) =
Rp25.000.000 atau Rp8.333.333 per bukan atau Rp277.778 per hari..Jurnal pembukunya adalah
sebagai berikut :
c. Surat Berharga Dengan Bunga Dibayar Dibayar Secara Periodik yang Diperoleh
dengan harga diatas nilai nominal
Misalkan Bank BRI memiliki surat berharga dengan nominal Rp1.000.000.000 berjangka
waktu 3 bulan dengan bunga sebesar 10% per tahun. Pada saat pembelian, diperoleh harga
sebesar Rp1.025.000.000. Jumlah bunga selama 3 bulan sebesar (Rp1.000.000.000 x 10% x
90/360) = Rp25.000.000 atau Rp8.333.333 per bukan atau Rp277.778 per hari..Jurnal
pembukunya adalah sebagai berikut :
d. Surat Berharga Dengan Bunga Dibayar Dibelakang secara periodic yang Diperoleh
Dengan Harga di Bawah Nilai Nominal
Misalkan Bank BRI memiliki surat berharga dengan nominal Rp1.000.000.000 berjangka waktu
3 bulan dengan bunga sebesar 10% per tahun. Pada saat pembelian, diperoleh harga sebesar
Rp950..000.000. Jumlah bunga selama 3 bulan sebesar (Rp1.000.000.000 x 10% x 90/360) =
Rp25.000.000 atau Rp8.333.333 per bukan atau Rp277.778 per hari..Jurnal pembukunya adalah
sebagai berikut :
Misalkan Bank BRI memiliki surat berharga dengan nominal Rp1.000.000.000 berjangka
waktu 3 bulan dengan bunga sebesar 10% per tahun. Pada saat pembelian, diperoleh harga
sebesar Rp1.000.000.000 (tidak ada biaya lain-lain). Jumlah bunga selama 3 bulan sebesar
(Rp1.000.000.000 x 10% x 90/360) = Rp25.000.000 atau Rp8.333.333 per bukan atau
Rp277.778 per hari..Jurnal pembukunya adalah sebagai berikut :
Apabila nilai wajar diatas nilai yang tercatat misalnya Rp1.010.000.000 maka dilakukan
jurnal penyesuaian sebagai berikut :
Debit 115-xxx-xx-xxxx Efek-Efek surat berharga 10.000.000
Kredit 303-050--00-0002 Selisih atas penilaian efek -Ekuitas 10.000.000
Apabila nilai wajar di bawah nilai yang tercatat misalnya Rp990.000.000 maka
dilakukan
jurnal penyesuaian sebagai berikut :
Debit 303-050-00-0002 Selisih atas penilaian efek- ekuitas efek-efek 10.000.000
Kredit 115-xxx-xx-xxxx Efek – Efek 10.000.000
Pada saat dilakukan penjualan surat berharga, baik nilai jual diatas nilai yang tercatat
maupun nilai wajar dibawah nilai yang tercatat harus dilakukan jurnal pembukuan sebagai
berikut:
Apabila nilai jual diatas nilai yang tercatat misalnya Rp1.010.000.000 maka dilakukan
jurnal pembukuan sebagai berikut :
Debit 157-070-00-0005 Kas - Kliring Masuk 1.010.000.000
Kredit 115-xxx-xx-xxxx Efek - Efek 1.000.000.000
Kredit 406-xxx-xx-xxxx Keuntungan Penjualan Efek 10.000.000
Menihilkan saldo selisih atas penilaian efek -ekuitas jika saldo kredit akan menambah
keuntungan penjualan efek
Debit 303-050-00-0002 Selisih Atas Penilaian Efek - Ekuitas 10.000.000
Kredit 406-xxx-xx-xxxx Keuntungan Penjualan Efek 10.000.000
Apabila nilai jual dibawah nilai yang tercatat misalnya Rp990.000.000 maka dilakukan
jurnal pembukuan sebagai berikut :
Debit 157-070-00-0005 Kas - Kliring Masuk 990.000.000
Debit 509-xxx-xx-xxxx Kerugian Penjualan Efek 10.000.000
Kredit 115-xxx-xx-xxxx Efek - Efek 1.000.000
Menihilkan saldo selisih atas penilaian efek -ekuitas jika saldo kredit akan menambah
kerugian penjualan efek
Debit 509-xxx-xx-xxxx Kerugian Penjualan Efek 10.000.000
Kredit 303-050-00-0002 Selisih Atas Penilaian Efek - Ekuitas 10.000.000
Pada saat jatuh tempo, apabila efek yang dimiliki belum dijual, dilakukan jurnal
pembukuan sebagai berikut :
Sedangkan jika ada saldo debit selisih atas penilaian efek-ekuitas, dilakukan penihilan
dengan jurnal pembukuan sebagai berikut:
Misalkan Bank BRI memiliki surat berharga dengan nominal Rp1.000.000.000 berjangka
waktu 3 bulan dengan bunga sebesar 10% per tahun. Pada saat pembelian, diperoleh harga
sebesar Rp1.000.000.000 (tidak ada biaya lain-lain). Jumlah bunga selama 3 bulan sebesar
(Rp1.000.000.000 x 10% x 90/360) = Rp25.000.000 atau Rp8.333.333 per bukan atau
Rp277.778 per hari..Jurnal pembukunya adalah sebagai berikut :
Apabila nilai wajar diatas nilai yang tercatat misalnya Rp1.010.000.000 maka dilakukan
jurnal penyesuaian sebagai berikut :
Debit 115-xxx-xx-xxxx Efek-efek 10.000.000
Kredit 418-010-00-0019 Pendapatan beban penilaian kembali-efek 10.000.000
Apabila nilai wajar dibawah nilai yang tercatat misalnya Rp990.000.000 maka dilakukan
jurnal penyesuaian sebagai berikut :
Debit 418-010-00-0019 Pendapatan beban penilaian kembali-efek 10.000.000
Kredit 115-xxx-xx-xxxx Efek-efek 10.000.000
Pada saaat dilakukan penjualan surat berharga, baik nilai jual di atas nilai yang tercatat
maupun nilai jual di bawah nilai yang tercatat harus dilakukan jurnal pembukuan sebagai berikut
Apabila nilai jual diatas nilai yang tercatat misalnya Rp1.010.000.000 maka dilakukan
jurnal pembukuan sebagai berikut :
Debit 157-070-00-0005 Kas Kliring-Masuk 1.010.000.000
Kredit 115-xxx-xx-xxxx Efek-efek 1.000.000.000
Kredit 406-xxx-xx-xxxx Keuntungan penjualan efek 10.000.000
Apabila nilai jual dibawah nilai yang tercatat misalnya Rp990.000.000 maka dilakukan
Debit 157-070-00-0005 Kas Kliring -Masuk 990.000.000
Debit 509-xxx-xx-xxxx Kerugian Penjualan Efek 10.000.000
Kredit 115-xxx-xx-xxxx Efek-efek 1.000.000.000
Pada saat jatuh tempo misalkan harga efek mencapai Rp1.015.000.000, apabila efek yang
dimiliki belum dijual, dilakukan jurnal pembukuan sebagai berikut :
a. Efek yang tersedia untuk dijual (available for sale – AFS) dipindahlan ke Kelompok
efek yang di perdagangkan (trading).
Misalkan nilai wajarnya sebesar Rp1.010.000.000 dilakukan pembukuan :
Debit 115-xxx-xx-xxxx Efek-efek (trading) 1.010.000.000
Jika ada saldo kredit selisih atas penilaian efek-ekuitas, dilakukan penilaian dengan jurnal
b. Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity – HTM) dipindahlan ke
kelompok efek yang diperdagangkan (trading). Bila efek HTM dicatat dengan system
bunga dibayar dimuka (diskonto), Misalkan Bank BRI memiliki surat berharga
dengan nominal Rp1.000.000.000 berjangka waktu 3 bulan dengan bunga diskonto
sebesar 10% dan sudah dimiliki selama satu bulan. Pada saat pemindahan dilakukan
pembukuan dengan jurnal :
Debit 115-xxx-xx-xxxx Efek-efek (trading) 1.000.000.000
Bila efek HTM divatat dengan system bunga dibayar di belakang (secara periodik)
dilakukan jurnal pembukuan :
Debit 115-xxx-xx-xxxx Efek-efek (trading) 1.010.000.000
c. Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity – HTM dipindahkan ke
kelompok efek yang tersedia umtuk dijual (AFS).
Bila efek HTM dicatat dengan system bunga dibayar dimuka (diskonto), Misalkan Bank
BRI memiliki surat berharga dengan nominal Rp1.000.000.000 berjangka waktu 3 bulan dengan
bunga diskonto sebesar 10% dan sudah dimiliki selama satu bulan. Pada saat pemindahan
dilakukan pembukuan dengan jurnal :
Bila efek HTM dicatat dengan system bunga dibayar di belakang (secara periodik)
dilakukan jurnal pembukuan :
Debit 115-xxx-xx-xxxx Efek-efek (trading) 1.010.000.000
2. Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali (Reverse Repo)
Reverse Repo adalah penanaman dana dalam bentuk pembelian efek dengan janji untuk
dijual kembali kepada penjual semula dengan harga telah disepakati. Pada saat pembelian efek
reverse repo dicatat sebagai tagihan sebesar harga jual kembali, yaitu harga beli ditambah bunga
yang disepakati. Sedangkan selisih antara harga beli dengan harga jual kembali dicatat sebagai
pendapatan bunga yang ditangguhkan.. Pendapatan ini akan diamortisasi sejak dibeli hingga
dijual kembali.Transaksi pembukuan berkaitan dengan efek reverse repo antara lain transaksi
pembelian, amortisasi bunga yang ditangguhkan, dan transaksi penjualan kembali.
Misalkan Bank BRI membeli surat berharga dengan janji akan dijual kembali dengan
harga perolehan sebesar Rp1.000.000.000 berjangka waktu 3 bulan dengan bunga selama 3 bulan
sebesar Rp25.000.000, Jurnal pembukuan sebagai berikut :
Pada saat pembelian efek dicatat sebesar harga beli ditambah dengan
sejumlah
bunga tertentu yang telah disepakati
Debit 121-xxx-xx-xxxx Efek - Reverse Repo 1.025.000.000
Kredit 157-070-00-0004 Kas Kliring-Keluar 1.000.000.000
Kredit 227-112-xx-xxxx Pendapatan bunga ditangguhkan-Reverse Repo 25.000.000
Pada saat melakukan amortisasi pendapatan bunga yang ditangguhkan yang dilakukan
oleh sistem pembukuan secara otomatis pada proses akhir hari akan
dilakukan
jurnal pembukuan sebagai berikut :
Debit 227-112-xx-xxxx Pendapatan bunga ditangguhkan-Reverse Repo 277.778
Kredit 400-03x-xx-xxxx Pendapatan bunga - Reverse Repo 277.778
Pada saat penjualan kembali Reverse Repo dilakukan pembukuan dengan
jurnal
Debit 157-070-00-0005 Kas Kliring-Masuk 1.025.000.000
Kredit 121-xxx-xx-xxxx Efek-Reverse Repo 1.025.000.000
Dan jika ada saldo pendapatan bunga yang ditangguhkan harus dinihilkan dengan
Jurnal pembukuan
Debit 227-111-XX- Pendapatan bunga yang ditangguhkan-Reverse Sebesar sisa
XXXX Repo saldo
Kredit 400-03X-XX- Pendapatan bunga-Reverse Repo Pendapatan
XXXX bunga yang
ditangguhkan
Pada saat penjualan efek dicatat sebesar harga jual ditambah dengan sejumlah bunga
tertentu yang telah disepakati dan dicatat dengan jurnal
pembukuan
Debit 157-070-00-0005 Efek Kliring Masuk 1.000.000.000
Kredit 157-040-xx-xxxx Beban Bunga yang Ditangguhkan- 25.000.000
efek repo
Kredit 209-0xx-xx-xxxx Efek-Repo 1.025.000.000
Pada saat melakukan amortisasi beban bunga yang dibayar dimuka yang dilakukan
oleh sistem pembukuan secara otomatis pada proses akhir hari akan
dilakukan
jurnal pembukuan sebagai berikut :
Debit 500-03x-xx-xxxx Beban Bunga - Efek Repo 277.778
Kredit 157-040-xx-xxxx Beban Bunga yang Ditangguhkan-efek 277.778
repo
Pada saat pembelian kembali Reverse Repo dilakukan pembukuan dengan jurnal
Debit 209-0xx-xx-xxxx Efek-Repo 1.025.000.000
Kredit 157-070-00-0004 Kas Kliring-Keluar 1.025.000.000
Dan jika ada saldo beban bunga yang dibayar dimuka harus dinihilkan dengan jurnal
pembukuan
Debit 500-03x-xx- Beban Bunga Efek Repo Sebesar sisa saldo
xxxx
Kredit 157-040-xx- Beban Bunga yang Ditangguhkan-efek repo beban yang
xxxx ditangguhkan
Atas pembelian surat berharga (efek) tersebut, bank yang bersangkutan harus membentuk
cadangan PPAP menurut kolektibilitas masing-masing surat berharga. Misalkan diperoleh data
surat berharga bank sebagai berikut :
0 0
Sedangkan PPAP yang tersedia di neraca per 31 Mei 200X adalah sebagai berikut :
Dengan demikian PPAP dalam rupiah yang harus tesedia pada akhir bulan Mei 200X adalah :
Cadangan Umum 1% x AP Lancar :
- SB yang tidak direstrukturisasi = 1% X Rp 50.000.000.000 = Rp 500.000.000
- SB yang direstrukturisasi = 1% X Rp 10.000.000.000 = Rp 100.000.000
Jumlah = Rp 600.000.000
Cadangan Khusus
- SB yang tidak direstrukturisasi =100% X Rp20.000.000.000 =Rp20.000.000.000
- SB yang direstrukturisasi =100% X Rp0 =Rp 0
Jumlah =Rp20.000.000.000
Sedangkan PPAP dalam valuta asing yang harus tersedia pada akhir bulan Mei 200X adalah :
Cadangan Umum: nihil dan Cadangan Khusu: Nihil
Selanjutnya pada akhir Mei 200X harus membukukan kekurangan jumlah PPAP sebagai berikut:
PPAP Aktiva Produktif Rupiah Valuta Asing
Cadangan Umum
100.000.000
PPAP Umum yang Harus Tersedia
0
Saldo PPAP Umum yang Telah Tersedia
100.000.000
PPAP yang Harus Dibukukan