Anda di halaman 1dari 5

Jawaban Nomer 1

1. Tujuan penentuan sampling adalah menentukan sampel yang dapat mewakili populasi.


Masalah yang dihadapi dalam pengambilan sampel adalah cara/teknik pengambilan
sampel dan ukuran sampel. Hal tersebut sangat bergantung pada sifat populasi, terutama
pada penyebaran anggota populasi dalam wilayah penelitian atau kategori-kategori
tertentu. Dengan kata lain bergantung pada variasi populasi.
Oleh karena itu, sebelum menentukan sampel, perlu digambarkan terlebih dahulu
karakteristik populasi yang diteliti. Terutama untuk mengetahui sejauh mana
keberagaman atau variasi di antara satuan-satuan analisis (anggota) dalam populasi yang
bersangkutan.
Contohnya itu: tiap akun tentu kita akan lakukan sampling misalnya saja untuk transaksi
kas, tidak mungkin kita akan melakukan pemeriksaan atas seluruh transaksi kas selama 1
tahun. Tetapi disini bisa kita sampling dengan mengecek transaksi kas yang nilainya
besar saja. Contoh lainnya yaitu dengan mencoba melihat transsaksi-transaksi pada waktu
yang tidak wajar seperti pada hari libur dan sebagainya karena bisa saja ada indikasi
kecurangan maupun mencoba mendapat insentif lembur pegawai tersebut.
Jawaban Nomer 2
2. Proses bisnis penjualan
1. Sales order – draft
Staf sales menginput data order penjualan.
Pada saat input ini ada juga pilihan untuk mengkaitkan dengan consign request
tertentu.
2. Sales order – execute
Manajer sales mengesahkan order penjualan
3. Down payment – draft
Bagian finance menginput down payment
4. Down payment – execute
Manajer finance mengesahkan pembayaran awal.
Pada tahap ini akan mengupdate cash (debit) dan advanced sales (credit)
5. Send order – draft
Staf gudang akan membuat pengiriman / send order sesuai dengan sales order
6. Send order – execute dan invoice customer
Kepala gudang akan mengesahkan send order dan secara otomatis akan membuat
invoice customer.
Pada tahap ini akan mengupdate account receivable (debit), sales (credit), hpp
(debit), inventory(credit)
7. Send to customer
Barang dan invoice kemudian dikirimkan ke pelanggan/customer dan pelanggan
melakukan pembayaran sesuai invoice yang diterima
8. Payment receipt batch – draft
Bagian finance merinci pembayaran apa saja yang diterima hari ini dan diinput ke
dalam payment receipt bacth
9. Payment receipt batch -execute
Manajer finance mengesahkan payment receipt batch.
Pada proses ini akan mengupdate cash (debit), account receivable (credit), accrued
sales (credit).
Pontensi resiko fraud pada transaksi penjualan
1. Salesman atau karyawan perusahaan lainnya dapat melakukan kerja sama dengan
bagian gudang (kepala gudang) untuk mengambil beberapa barang dagang dan dijual
sendiri dan keuntungannya dibagi dua.
2. Bagian penjualan memberikan harga khusus berupa diskon kepada koleganya atau
saudaranya bukan kepada customer yang dikhususkan perusahaan.
3. Potensi kecurangan yang dilakukan oleh pelanggan dengan cara membeli barang dan
menciptakan hubungan yang baik dengan perusahaan (tidak pernah terlamabat
membayar). Namun pada suatu waktu, kustomer ini membeli barang dagangan dengan
jumlah yang banyak dan kemudian tidak melakukan pembayaran(customer blow out
schemes).
4. Uang hasil tagihan dapat digunakan oleh salesman untuk kepentingan pribadi dahulu
(lapping
5. Supir perusahaan melakukan kecurangan dengan cara menggunakan mobil perusahaan
untuk berpergian diluar jam kerja dan bukan untuk kepentingan pengiriman barang ke
konsumen.
6. Karyawan akan berpura-pura sedang sakit atau sedang ada masalah, untuk bisa
membolos kerja.

Jawaban Nomer 3
3.proses bisnis persediaan
1. Persediaan Bahan Baku
Persediaan bahan baku adalah barang-barang yang dibeli atau diperoleh dari sumber lain sebagai
bahan mentah untuk selanjutnya diolah menjadi produk jadi. Dalam beberapa kasus, persediaan
bahan baku yang digunakan di dalam proses produksi dapat berupa suku cadang yang diperoleh
dari pihak lain. Dalam hal ini, persediaan bahan baku seringkali disebut sebagai persediaan suku
cadang. 
2. Persediaan Produk Dalam Proses
Persediaan produk dalam proses biasanya meliputi barang-barang yang masih dalam proses
"setengah jadi". Barang-barang dalam persediaan ini masih berada dalam proses pengerjaan yang
memerlukan pengerjaan lebih lanjut sebelum barang itu dijual. Produk dalam proses, umumnya
dinilai berdasarkan jumlah harga pokok bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik yang telah dikeluarkan atau terjadi sampai dengan tanggal tertentu.
3. Persediaan Produk Jadi
Persediaan produk jadi meliputi semua barang yang telah selesai dari proses produksi dan siap
untuk dijual. Seperti halnya persediaan produk dalam proses, produk jadi pada umumnya dinilai
sebesar jumlah harga pokok bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
yang diperlukan untuk menghasilkan produk tersebut. 
4. Persediaan Bahan Penolong
Persediaan bahan penolong meliputi semua bahan yang dimiliki untuk keperluan produksi,
namun tidak merupakan bahan baku yang membentuk produk jadi. Bahan-bahan yang
dikategorikan sebagai kelompok persediaan bahan penolong antara lain minyak pelumas untuk
mesin-mesin pabrik, lem, benang untuk menjilid dan buku-buku pada perusahaan percetakan. 
5. Persediaan Lain-Lain
Sama seperti pada perusahaan dagang, persediaan lain-lain dalam perusahaan manufaktur terdiri
dari persediaan kantor plastik, kardus, alat-alat kantor dan lain sebagainya. Biasanya barang
persediaan ini akan dipakai dalam jangka waktu relatif pendek. Persediaan ini akan dibebankan
sebagai biaya administratif & umum atau biaya pemasaran. 

1. Pengendalian fisik terhadap persediaan


Pengujian auditor mengenai kecukupan pengendalian fisik terhadap bahan baku, barang
dalam proses, dan barang jadi harus terbatas pada pengamatan dan penyelidikan.
2. Dokumen-dokumen dan catatan untuk transfer persediaan
Perhatian utama auditor dalam verifikasi transfer persediaan dari satu lokasi ke lokasi yang
lain adalah bahwa transfer yang dicatat adalah sah, transfer yang benar-benar terjadi telah
dicatat, dan kuantitas, uraian serta tanggal dari setiap transfer yang dicatat tersebut adalah
akurat.
3. Catatan perpetual
Terdapatnya catatan persediaan perpetual yang memadai berpengaruh terhadap waktu dan
luas pemeriksaan fisik yang dilakukan auditor atas persediaan. Jika catatan perpetual dapat
diandalkan, memungkinkan untuk menguji persediaan fisik sebelum tanggal neraca,
penghematan biaya bagi auditor maupun klien dan memungkinkan klien memperoleh laporan
keuangan yang diaudit lebih awal.
4. Catatan mengenai biaya per unit
Catatan akuntansi biaya yang memadai harus dipadukan dengan kegiatan produksi dan
catatan akuntansi lain agar dapat menghasilkan biaya yang akurat untuk semua hasil
produksi. Sistem akuntansi biaya mempunyai hubungan dengan auditor karena penilaian
persediaan akhir tergantung pada perancangan dan penggunaan sistem yang tepat.

Jawaban 4
a. Proses bisnis akun kas.
Akun kas sendiri mengalami penambahan maupun pengurangan. Dimana penambahan akun kas diperoleh
dari proses penjualan tunai, pelunasan piutang oleh konsumen maupun pihak lain, transaksi hutang bank
maupun hutang pihak ketiga lainnya yang dilakukan oleh perusahaan, penerimaan denda kompensasi dari
pihak lain yang menggugat kita Ketika kita menang suatu perkara. Selain itu, kas juga diperoleh dari
transaksi penjualan aset tetap, investasi dan aset lainnya.

b. Fraud yang melekat


Potensi resiko yang melekat pada akun kas tentu sangatlah besar karena mudahnya akun tersebut
dipindahtangankan tanpa bisa diketahui. Dimana kas sendiri bisa dikorupsi, disalahgunaan
penggunaannya untuk kepentingan diluar perusahaan, pencurian dan lainnya.
c. Cara2 menghitung kas
Menghitung kas dapat dilakukan dengan beberapa cara. Antara lain dengan menghitung manual
kas tunai maupun kas kecil dalam perusahaan serta meminta rekening koran di Bank untuk
mengetahui berapa saldo terakhir kas yang ada di Bank serta dengan menghitung berapa total
setara kas yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Setelah itu untuk kepentingan audit
dibandingkan antara saldo yang ada di pembukuan dengan saldo fisik kas dan berbagai uji lainnya

Jawaban Nomer 5
Proses bisnis aset tetap antara lain pembelian aset tetap, penjualan aset tetap, penghentian aset
tetap yang tidak terpakai, penyusutan aset tetap dan pemusnahan aset tetap tak terpakai. Adapun
potensi fraud dalam aset tetap antara lain dalam proses pengadaannya terjadi Markup harga,
spesifikasi aset pengadaan tidak sesuai dengan yang telah direncanakan, melakukan depresiasi
tidak sesuai dengan Stadar akuntansi, proses penghentian aset yang tidak sesuai dengan prosedur
dan proses pengesahan berbagai kegiatan pengadaan maupun penghentian serta pemusnahan aset
tidak dilakukan oleh pihak yang berwenang melakukannya.
Pemeriksaan atas aset tetap bisa dilakukan denganmengecek berbagai berkas pengadaan,
menghitung tingkat materialitas saldonya, analisis rasio peningkatan tiap tahun saldo aset dan
proses depresiasi maupun proses penghentian aset

Anda mungkin juga menyukai