UNIVERSITAS MATARAM
2022
KAS DAN PIUTANG
KAS
PELAPORAN KAS
1. Equivalent Kas
Ekuivalen kas merupakan investasi jangka pendek yang sangat likuid, yang (1) segera bisa
dikonversi menjadi sejumlah kas yang diketahui, dan (2) begitu dekat dengan jatuh temponya
sehingga risiko perubahan suku bunga tidak siginifikan. Pada umumnya, hanya investasi dengan
jatuh tempo awal 3 bulan atau kurang yang memenuhi syarat definisi ini. Contoh-contoh
ekuivalen kas adalah treasury bill, kertas komersial, dan dana pasar uang.
2. Kas yang Dibatasi atau Restriktif
Kas kecil, penggajian, dan dana dividen adalah contoh-contoh kas yang disisihkan untuk
tujuan tertentu. Dalam sebagian besar situasi, jika dana ini tidak material, maka pelaporannya
tidak dipisahkan dari kas reguler dalam laporan keuangan. Jika jumlahnya material, maka kas
yang dibatasi dipisahkan dari kas reguler untuk tujuan pelaporan. Kas yang dibatasi
diklasifikasikan dalam kelompok Aktiva Lancar atau Aktiva Tidak Lancar, tergantung pada
tanggal ketersediaan atau pengeluaran.
Bank dan institusi ppemberi pinjaman lainnya seringkali mewajibkan para nasabah yang
meminjam uang kepada mereka untuk mempertahankan saldo kas minimum dalam rekening giro
atau tabungan. Saldo minimum ini yang dinamakan saldo kompensasi.
3. Overdraft Bank
Overdraft bank apabila suatu cek ditulis dalam jumlah yang melebihi rekening kas. Hal itu
harus dilaporkan dalam kelompok kewajiban lancar dan biasanya ditambahkan ke dalam jumlah
yang dilaporkan sebagai utang usaha. Namun, jika jumlahnya material, maka pos ini harus
diungkapkan secara terpisah pada bagian depan neraca atau dalam catatan yang berhubungan.
IKHTISAR POS-POS YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAS
Kas dan ekuivalen kas meliputi media pertukaran dan instrumen yang paling tepat
dinegosiasikan. Jika suatu pos tidak dapat dikonversikan menjadi uang logam atau uang kertas
dengan segera, maka pos ini diklasifikasikan secara terpisah sebagai investasi, sebagai piutang,
atau sebagai beban dibayar dimuka.
Berikut klasifikasinya :
PIUTANG
Piutang adalah klaim uang, barang, atau jasa kepada pelanggan atau pihak-pihak lainnya.
Untuk tujuan pelaporan keuangan, piutang diklasifikasikan sebagai piutang lancar dan tidak
lancar. Piutang lancar diharapkan akan tertagih dalam satu tahun atau selama satu siklus operasi
berjalan, mana yang lebih panjang. Semua piutang lain diklasifikasikan sebagai piutang tidak
lancar. Piutang selanjutnya diklasifikasikan dalam neraca baik sebagai piutang dagang atau
piutang nondagang.
Piutang dagang adalah jumlah yang terutang oleh pelanggan untuk barang dan jasa yang
telah diberikan sebagai bagian dari operasi bisnis normal.
Piutang nondagang berasal dari berbagai transaksi. Sejumlah contoh piutang nondagang
diantaranya adalah :
1. Uang muka kepada karyawan dan staf
2. Uang muka kepada anak perusahaan
3. Deposito untuk menutup kemungkinan kerugian dan kerusakan
4. Deposito sebagai jaminan penyediaan jasa atau pembayaran
5. Piutang dividen atau bunga
6. Klaim terhadap :
a. Perusahaan asuransi untuk kerugian yang dipertanggungkan
b. Terdakwa dalam suatu perkara hukum
c. Badan-badan pemerintah untuk pengembalian pajak
d. Perusahaan pengangkutan untuk barang yang rusak atau hilang
e. Kreditor untuk barang yang dikembalikan, hilang atau rusak
f. Pelanggan untuk barang-barang yang dapat dikembalikan (krat, kontainer, dan
sebagainya).
Karena sifatnya yang unik, piutang nondagang umumnya diklasifikasikan dan dilaporkan
sebagai pos terpisah dalam neraca.
Diskon Dagang
Harga barang biasanya dapat dikenakan diskon dagang atau kuantitas. Diskon dagang
semacam itu digunakan untuk menghindari perubahan yang sering terjadi dalam katalog, untuk
mengutip harga yang berbeda bagi pembelian dalam kuantitas yang berbeda, atau untuk
menyembunyikan harga faktur yang sebenarnya dari pesaing. Diskon dagang biasanya dikutip
sebagai suatu persentase. Sebagai contoh jika harga yang tertera pada buku teks anda adalah $90,
dan penjual menerbitnya ke toko buku mahasiswa berdasarkan daftar harga dikurangi diskon
dagang sebesar 30%, maka piutang yang dicatat oleh penerbit buku adalah $63 per buku.
Metode penyisihan
Walaupun melibatkan estimasi, persentase piutang yang tak tertagih dapat diramalkan
dari pengalaman masa lalu, kondisi pasar berjalan, dan analisis atas saldo yang beredar. Banyak
perusahaan membuat kebijakan kreditnya dengan menciptakan piutang tak tertagih dalam
persentase tertentu.
Dalam kehidupan nyata, perusahaan harus memperkirakan jumlah itu ketika mereka
menggunakan metode penyisihan. Dua basis yang digunakan untuk menentukan jumlah ini: (1)
sebesar persentase penjualan, dan (2) Persentase piutang. Kedua basis tersebut berlaku umum.
Pendekatan persentase-penjualan (laporan laba-rugi)
menandingkan biaya dengan pendapatan karena hal itu mengaitkan beban pada periode
dimana penjualan dicatat.
Pendekatan Persentase-piutang (Neraca)
Berdasarkan pengalaman masa lalu, sebuah perusahaan dapat mengestimasi persentase
piutang beredarnya yang tidak akan tertagih , tanpa mengidentifikasi piutang tertentu. Prosedur
ini menyediakan estimasi yang cukup akurat menyangkut nilai piutang yang dapat direalisasi,
tetapi tidak sesuai dengan prinsip penandingan biaya dan pendapatan.
PIUTANG WESEL
Suatu wsel tagih didukung oleh surat perjanjian tertulis formal, yaitu janji tertulis untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada suatu tanggal di masa depan. Wesel semacam itu
merupakan instrumen yang dapat dinegosiasikan yang ditandatangani oleh pembuat untuk
kepentingan yang dibayar atau penerima yang mungkin secara legal dan secara tepat bisa
menjual atau mentransfernya ke pihak lain. Wesel berbunga memiliki suku bunga ditetapkan,
sementara wesel tanpa bunga (bunga nol) memasukkan bunga sebagai bagian dari nominal yang
tidak dinyatakan secara eksplisit. Wesel tagih dipandang sebagai aktiva yang cukup likuid,
meskipun bersifat jangka panjang, karena dapat dengan mudah dikonversikan menjadi kas.
Dan perusahaan juga mengakui bunga yang dihasilkan setiap bulan dengan membuat jurnal
sebagai berikut :
Kas xxx
Pendapatan bunga xxx
Wesel Berbunga
Jika suku bunga efektif lebih besar dari suku bunga ditetapkan, maka nilai sekarang wesel
lebih kecil dari nilai nominalnya: yaitu wesel diperyukarkan pada diskonto. Adapun bentuk
jurnalnya yaitu :
Wesel tagih xxx
Diskonto atas wesel tagih Xxx
kas xxx
Jika nilai sekarang melebihi nilai nominal, maka wesel tersebut dipertukarkan pada
premi. Premi atas wesel tagih dicatat sebagai debet dan diamortisasikan menggunakan metode
bunga efektif sepanjang umur wesel sebagai pengurang tahunan dalam jumlah pendapatan bunga
yang diakui.
Transfer Piutang
Dalam rangka mempercepat penerimaan kas dari piutang, pemilik dapat mentransfer
piutang usaha atau wesel tagih kepada perusahaan lainnya secara tunai. Ada banyak alasan untuk
transfer semacam ini sebelumnya. Pertama, untuk alasan kompetitif, penyediaan pembiayaan
penjualan kepada pelanggan bisa dikatakan wajib dalam banyak industri.
Kedua,pemilik piutang menjual piutang karena memerlukan kas dan akses ke kredit
normal tidak tersedia atau sangat mahal. Selain itu, sebuah perusahaan juga mungkin menjual
piutang, bukan meminjam, untuk menghindari pelanggaran terhadap kesepakatan peminjaman
yang sudah ada.
Transfer piutang kepada pihak ketiga dapat dilakukan dalam salah satu dari dua cara
berikut:
1. Peminjaman yang dijamin
2. Penjualan piutang
Ringkasan Transfer
IASB menggunakan jangka penghentian pengakuan ketika mengacu pada akuntansi
untuk transfer piutang. Menurut IASB, menentukan apakah piutang yang ditransfer dapat
menghentikan pengakuan dan diperhitungkan sebagai penjualan didasarkan pada evaluasi apakah
penjual telah mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset
keuangan.
Analisis Piutang
Rasio Perputaran Piutang
Rasio keuangan sering kali digunakan untuk mengevaluasi likuiditas piutang usaha
perusahaan. Rasio yang digunakan untuk menilai likuiditas piutang adalah rasio perputaran
piutang. Rasio ini mengukur berapa kali, secara rata-rata, piutang berhasil ditagih selama suatu
periode.
Adapun rumusnya yaitu
penjualan bersih
= perputaran piutang usaha
piutang usaha rata−rata(bersih)
PENGENDALIAN KAS
Penggunaan Rekening Bank
Pembentukan rekening penagihan pada lokasi yang strategis dapat mempercepat arus
kas kedalam perusahaan dengan memperpendek waktu antara pengiriman pembayaran dari
pelanggan dan penggunaan kas oleh perusahaan. Berbagai pusat penagihan biasanya digunakan
untuk mengurangi ukuran pengambangan tagihan perusahaan, yaitu perbedaan antara jumlah
deposito menurut catatan perusahaan dengan jumlah kas yang telah tertagih menurut catatan
bank.
Rekening lockbox sering kali digunakan oleh perusahaan besar dengan multilokasi
untuk melakukan penagihan pada kota-kota di daerah penagihan pelanggan yang paling berat.
Rekening koran umum adalah rekening bank yang utama dalam sebagian besar
perusahaan dan biasanya merupakan satu-satunya rekening bank yang dimiliki perusahaan kecil.
Rekening bank imprest digunakan untuk membuat sejumlah kas tertentu tersedia bagi
tujuan yang terbatas. Rekening ini berfungsi sebagai rekening kliring untuk sejumlah besar cek
atau untuk jenis cek tertentu.