Respon pasien yang perlu diperhatikan mencakup 3 hal yaitu reaksi membuka mata
(Eye), bicara (Verbal) dan gerakan (Motorik). Hasil pemeriksaan dinyatakan dalam
derajat (score) dengan rentang angka 1 – 6 tergantung responnya.
Namun, hasil pemeriksaan GCS pada orang dewasa dan bayi jelas berbeda, karena
perbedaan respon antara orang dewasa dan bayi saat diberi rangsangan.
Motorik (Gerakan) :
(6) : mengikuti perintah
(5) : melokalisir nyeri (menjangkau & menjauhkan stimulus saat diberi rangsang nyeri)
(4) : withdraws (menghindar/menarik extremitas atau tubuh menjauhi stimulus saat
diberi rangsang nyeri)
(3) : flexi abnormal (tangan satu atau keduanya posisi kaku diatas dada & kaki extensi
saat diberi rangsang nyeri).
(2) : extensi abnormal (tangan satu atau keduanya extensi di sisi tubuh, dengan jari
mengepal & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri).
(1) : tidak ada respon
Verbal (bicara) :
(5) : mengoceh
(4) : menangis lemah
(3) : menangis (karena diberi rangsangan nyeri)
(2) : merintih (karena diberi rangsangan nyeri)
(1) : tidak ada respon
Motorik (gerakan) :
(6) : spontan
(5) : menarik (karena sentuhan)
(4) : menarik (karena rangsangan nyeri)
(3) : fleksi abnormal
(2) : ekstensi abnormal
(1) : tidak ada respon
Kesimpulan :
1. Composmentis : 15-14
2. Apatis : 13-12
3. Delirium : 11-10
4. Somnolen : 9-7
5. Stupor : 6-4
6. Coma : 3
Oleh karena itu maka tingkat kesadaran ini dibedakan menjadi beberapa tingkat yaitu :
SpO2 97%
Interpretasi saturasi oxygen:
1. 95-100% : dalam batas normal
2. 90-<95% : Hipoksia ringan – sedang
3. 85-<90% : Hipoksia sedang – berat
4. <85% : Hipoksia berat yang mengancam jiwa
5. Ekstremitas
6. Ekstremitas : Akral dingin (+)
Akral adalah ujung dari ekstremitas (tangan dan kaki), artinya akral merupakan ujung
dari jari-jari kaki dan tangan manusia. Istilah akral sering disebut dalam dunia medis
untuk mengetahui bagaimana perfusi(pengangkutan) oksigen ke jaringan-jaringan
perifer (jauh dari sumbu tubuh). Apabila “Akral Dingin” maka jaringan-jaringan perifer
(seperti ujung jari tangan dan kaki) kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen pada
bagian akral paling sering disebabkan karena darah yang sampai ke bagian perifer tidak
optimal.
Gangguan kardiovaskuler pada tahap hipovolemik yang berat dapat berupa renjatan
dengan tanda-tanda denyut nadi cepat (> 120 x/menit), tekanan darah menurun sampai
tidak terukur. Pasien mulai gelisah, muka pucat, akral dingin dan kadang-kadang
sianosis.
7. Kepala leher :
Tidak terdengarnya bising usus berhubungan dengan obstruksi usus, iskemia usus, ileus
paralitik, dan peritonitis. Sementara itu, peningkatan bising usus dapat disebabkan oleh
gastroenteritis, diare, penyakit inflamasi usus (inflammatory bowel disease/IBD),
penggunaan laksatif, perdarahan saluran cerna, dan obstruksi usus. Temuan lain dari
pemeriksaan auskultasi abdomen adalah bruit, hepatic venous hum, dan friction rub.
Bruit menandakan aneurisma aorta atau stenosis arteri renal. Hepatic venous hum dapat
ditemukan pada hipertensi porta, sedangan friction rub berhubungan dengan inflamasi
peritoneal, infark limpa, atau metastasis hepar.
Colok dubur didapati ampulla tidak kolaps, sewaktu sarung tangan dikeluarkan didapati
feses dan darah.
Pemeriksaan colok dubur
- Isi rektum menyemprot : Hirschprung disease
- Adanya darah : strangulasi (penjeratan/pencekikan), neoplasma
- Feses yang mengeras : skibala
- Feses negatif : obstruksi usus letak tinggi
- Ampula rekti kolaps : curiga obstruksi
- Nyeri tekan : lokal atau general peritonitis