Abstrak— Kadar FFA dalam fraksi cair Palm Oil Mill Effluent Salah satu katalis yang dapat digunakan dalam proses
(POME) berhasil diturunkan melalui reaksi esterifikasi. Kadar FFA esterifikasi adalah Katalis Karbon Tersulfonasi. Rujukan [10]
turun dengan konversi 47,72% dari kadar awal sebesar 34,85% menyintesis katalis karbon tersulfonasi dari berbagai macam
dalam kondisi reaksi perbandingan FFA : metanol 1:15 pada suhu karbohidrat. Pati merupakan karbohidrat terbaik dalam
60°C selama 1 jam dan katalis sebanyak 5%. Katalis yang menyintesis katalis karbon berdasarkan penelitian tersebut.
digunakan adalah Katalis Karbon Hidrotermal Tersulfonasi
(Hydrothermal Carbon Sulfonate, HCS) dengan bahan baku nasi
Rujukan [11] menyintesis katalis karbon tersulfonasi dengan
aking. Berdasarkan difraktogram sinar-X, HCS memiliki struktur metode karbonisasi secara hidrotermal agar terbentuk produk
yang amorf. Berdasarkan spektra IR, HCS memiliki gugus –SO 3H dengan partikel yang seragam kemudian [12]
dan –COOH sebagai gugus asam. Kuantitas asam HCS sebesar 0,84 membandingkan kinerja katalis yang dikarbonisasi secara
mmol/g dan luas permukaannya 67,40 m2/g. pirolisis dan hidrotermal dan diketahui bahwa karbonisasi
secara hidrotermal memberikan hasil konversi yang lebih
Kata Kunci— Esterifikasi; Karbon Tersulfonasi; Karbonisasi tinggi dibandingkan pirolisis.
Hidrotermal; Nasi Aking; Palm Oil Mill Effluent. Sumber pati yang telah dikarbonisasi secara hidrotermal
adalah beras [13]. Namun katalis karbon tersulfonasi yang
dibuat dari beras belum dilaporkan. Oleh karena itu,
I. PENDAHULUAN
dilakukan penelitian ini untuk menyintesis katalis karbon
suhu 180°C selama 24 jam. Karbon terbentuk dicuci dengan menandakan adanya gugus karboksilat pada katalis karbon
etanol teknis kemudian etanol absolut dan diakhiri dengan tersulfonasi.
pencucian oleh air lalu dikeringkan dalam oven pada suhu Katalis karbon tersulfonasi umumnya menghasilkan
80°C selama 2 jam. Setelah itu, Karbon disulfonasi dengan struktur yang amorf. Untuk mengetahui struktur katalis yang
asam sulfat 98% dengan perbandingan 1:10 dan dipanaskan sudah disentesis, HCS dikarakterisasi dengan XRD.
pada suhu 150°C selama 15 jam. Karbon tersulfonasi diberi Difraktogram HCS ditunjukkan oleh Gambar 2. Kedua
nama Hydrothermal Carbon Sulfonate (HCS) dan dicuci difraktogram menunjukkan adanya puncak yang lemah dan
dengan air panas hingga filtrat bebas dari ion sulfat [12]. lebar di 2θ =10-30° sama seperti dalam [18], puncak tersebut
Selanjutnya HCS dikarakterisasi dengan FTIR dan XRD, menunjukkan adanya karbon amorf yang tersusun dari karbon
ditentukan kuantitas asamnya sesuai [14], serta ditentukan aromatik yang tersusun acak.
luas permukaannya menggunakan Metilen Biru sesuai [15]
C.Esterifikasi POME dengan Metanol
Sebanyak 11,04±1 g POME dipanaskan pada suhu tertentu.
Saat mencapai suhu yang diinginkan, 5% katalis dimasukkan
dan diaduk selama 30 menit dengan magnetik stirer pada
kecepatan 600 rpm. Setelah itu sejumlah metanol
ditambahkan dan campuran direfluks selama 1 jam. Setelah
reaksi selesai, campuran disentrifugasi dan didekantasi untuk
memisahkan katalis. Larutan yang diperoleh dipanaskan pada
suhu 100°C untuk menghilangkan air dan metanol yang tidak
bereaksi. Kemudian larutan ditentukan kadar FFA-nya sesuai
AOCS Ca 5a-40 dan hasil reaksi terbaik dianalisis dengan
GC/MS.
Gambar 1 Spektra IR Karbon dan HCS
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
45 40
40,61 34,85
40 35
35 32,35 30
30 28,89 25,14
23,33
Konversi FFA (%)
25 22,51
5 5
0 0
1:5 1:15 1:10 1:20 0 1 2 3 4 5 6
FFA : Metanol Lama Reaksi (jam)
Gambar 3. Konversi FFA pada variasi perbandingan FFA Gambar 5. Konversi FFA pada variasi lama reaksi dengan
dengan metanol dengan kondisi reaksi 1 jam kondisi reaksi FFA:metanol 1:15 dan suhu
dan 50°C 60°C
Tabel 1. Persentase Perubahan Beberapa Fraksi POME
Hasil reaksi pada variasi suhu ditunjukkan dalam Gambar 4.
Fraksi Etil Asam Metil
Didapatkan bahwa suhu 60-65°C merupakan suhu
maksimum reaksi. Penurunan nilai konversi pada suhu 70°C Capric -20,19% * 19,69%
dikarenakan metanol telah melampaui titik didihnya sehingga Laurat -24,06% -94,37% 22,48%
kontak antara metanol dengan FFA dalam POME semakin Palmitat -14,08% -68,34% 13,72%
berkurang.
Linoleat -15,47% -100,00% 91,98%
Stearat -15,47% 236,89 -93,21%
60
Elaidat -22,92% 2553,59% *
47,72 47,72
50
Kaprilik -41,41% -80,44% 10,58%
40 Miristat -18,33% 6718,60% 34,13%
Konversi FFA (%)
[7] A.G.M. Top, “Production and Utilization of Palm Fatty Acid Distillate
(PFAD)” Lipid Technology, Vol. 22 (2010, Jan.) 11-13
[8] D.O. Edem, “Palm Oil: Biochemical, Physiological, Nutritional,
Hematological And Toxicological Aspects: A Review” Plant Foods Hum.
Nutr, Vol. 57 (2002) 319–341.
[9] D.Y.C. Leung, X. Wu, and M.K.H. Leung, “A Review on Biodiesel
Production Using Catalyzed Transesterification” Appl. Energy, Vol. 87
(2010, Nov.) 1083–1095.
[10] W.Y. Lou, M.H. Zong, Z.Q. Duan, “Efficient Production of Biodiesel from
High Free Fatty Acid-Containing Waste Oils Using Various Carbohydrate-
Derived Solid Acid Catalysts” Bioresour. Technol, Vol. 99 (2008, May)
8752–8758.
[11] J.A. Maciá-Agulló, M. Sevilla, M.A. Diez, and A.B. Fuertes, “Synthesis of
Carbon-based Solid Acid Microspheres and Their Application to the
Production of Biodiesel” ChemSusChem, Vol. 3 (2010) 1352–1354
[12] J.R.B. Witono. K. Hashigata, H. Santoso, and W. Noordergraaf,
“Exploration of Carbon Based Solid Acid Catalyst Derived from Corn
Starch for Conversion of Non-edible Oil into Biodiesel” in 3rd
International Multidisciplinary Microscopy and Microanalysis Congress
(InterM), Turkey (2017) 157-163
[13] X. Cui, M. Antonietti, and S.H. Yu, “Structural Effects of Iron Oxide
Nanoparticles and Iron Ions on the Hydrothermal Carbonization of Starch
and Rice Carbohydrates” Small, Vol. 2 (2006) 756–759
[14] T. Liu, Z. Li, W. Li, C. Shi, and Y. Wang, ”Preparation and
Characterization of Biomass Carbon-Based Solid Acid Catalyst for the
Esterification of Oleic Acid with Methanol” Bioresource Technology, Vol.
133 (2013, Feb.) 618-621
[15] X. He, K.B. Male, P.N. Nesterenko, D. Brabazon, B. Paull, and J.H.T.
Luong, “Adsorption and Desorption of Methylene Blue on Porous Carbon
Monoliths and Nanocrystalline Cellulose” ACS Appl. Mater. Interfaces,
Vol. 5 (2013, Aug.) 8796–8804.
[16] X. Liang, and J. Yang, ”Synthesis of a Novel Carbon Based Strong Acid
Catalyst Through Hydrothermal Carbonization” Catal. Lett,.Vol. 132
(2009, Jul.) 460–463
[17] G. Chen, and B. Fang, “Preparation of Solid Acid Catalyst from Glucose–
Starch Mixture for Biodiesel Production” Bioresour. Technol., Vol. 102
(2010, Oct.) 2635–2640.
[18] M. Okamura, A. Takagi, M. Toda, J.N. Kondo, K. Domen, T. Tatsumi, M.
Hara, and S. Hayashi, “Acid-Catalyzed Reactions on Flexible Polycyclic
Aromatic Carbon in Amorphous Carbon” Chem. Mater, Vol. 18 (2006,
May) 3039-3045
[19] P. Nungky, R. Ediati, “Esterification of Waste Cooking Oil Using
Heterogeneous Catalyst: An Experiment for the Catalytic Chemistry
Laboratory” in The 1st International Seminar on Science and
Technology, Surabaya (2015) 41-42
[20] T.W.G. Solomon, B.C. Fryhle,. Organic Chemistry, John Wiley & Sons
(2011) Ch. 17.