Anda di halaman 1dari 5

Nama : Sundari Pratiwi

NIM : 150405035
Kelas :A

PEMANFAATAN ABU TULANG AYAM SEBAGAI KATALIS


HETEROGEN (CaO) DALAM PROSES PEMBUATAN
BIODIESEL DENGAN MENGGUNAKAN
PELARUT ETANOL DARI CPO

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dunia secara bertahap menuju krisis energi yang sangat hebat dikarenakan ketersediaan
bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas alam dan batubara terbatas. Bahan bakar fosil ini
dikategorikan sebagi sumber energi tak terbarukan yang tidak dapat diganti dalam waktu
yang relatif singkat setelah dimanfaatkan (Man Kee Lam dan Keat Teong Lee, 2011).
Biodiesel adalah salah satu energi alternatif yang paling potensial karena terbarukan dan
ramah lingkungan. Biodiesel umumnya diproduksi dengan transesterifikasi minyak atau
lemak (minyak nabati dan lemak hewan) dengan alkohol untuk menghasilkan alkil ester asam
lemak dan gliserol sebagai produk sampingan (Suryaputra, dkk., 2013).
Daerah pertanian di Indonesia merupakan 60% dari total lahan. Daerah ini cukup besar
untuk menghasilkan minyak sawit yang digunakan sebagai bahan baku produksi skala besar
biodiesel (Al Hakim, 2013). Produksi CPO di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya
hingga pada tahun 2011 dan 2012 produksi CPO mencapai 24,1 dan 26,5 juta ton (Silitonga,
dkk., 2011).
Pembuatan biodiesel dari minyak berkualitas rendah harus dilakukan esterifikasi untuk
mengurangi kadar FFA. FFA tinggi tidak diinginkan selama proses transesterifikasi karena
dapat menyebabkan terbentuknya sabun, kehilangan yield, dan kesulitan untuk pemisahan
produk (Chaia, dkk., 2014).
Memahami kinetika reaksi produksi biodiesel tidak mudah, terutama karena proses ini
sangat tergantung pada berbagai faktor eksperimental, termasuk jenis katalis, perbandingan
rasio molar alkohol : minyak, kemurnian reaktan, suhu dan waktu reaksi Untuk alasan ini,
reaksi transesterifikasi secara nyata telah menarik minat penelitian selama beberapa tahun
terakhir. Pemahaman yang baik tentang reaksi dapat membantu dalam pengoptimalan
parameter eksperimental dan dapat meningkatkan hasil biodiesel dan biaya produksi yang
lebih rendah (Izida, dkk., 2015).
Transesterifikasi minyak nabati atau lemak hewan dengan alkohol dengan adanya katalis
adalah proses utama untuk produksi biodiesel. Ada berbagai jenis katalis yang digunakan,
misalnya, katalis basa, katalis asam, dan katalis enzim (Maneerung, dkk., 2015).
Regenerasi katalis homogen setelah proses transesterifikasi sangat sulit dan
menghasilkan limbah beracun. Pencarian katalis alternatif sebagai pengganti katalis homogen
telah dilakukan selama beberapa tahun terakhir ini dan ilmuwan menemukan bahwa katalis
heterogen memiliki keunggulan dibandingkan katalis homogen, yaitu dapat digunakan
kembali, mudah untuk dipisahkan, rendah kepekaan terhadap FFA dan kadar air serta lebih
ramah lingkungan (Suryaputra, dkk., 2013).
Berdasarkan literatur yang ditinjau, katalis dari tulang ayam (CaO) merupakan katalis
heterogen yang telah berhasil digunakan dalam produksi biodiesel secara transesterifikasi
dengan kinerja yang baik, mengingat bahwa tulang ayam merupakan limbah yang masih bisa
dimanfaatkan sebagai katalis. Farooq, Muhammad dan Ramli Anita, 2014 melakukan sintesis
biodiesel dari minyak jelanta dengan katalis tulang ayam yang menghasilkan yield sebesar
89.33% . Mohadi, dkk., 2013 sebelumnya telah melakukan preparasi dan karakterisasi CaO
dari tulang ayam, dimana persentasi CaO-nya sebesar 56,78 %.
Dengan mempertimbangkan hal-hal diatas, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam
dalam pembuatan biodiesel dengan menggunakan katalis tulang ayam ini serta kajian lebih
lanjut dalam pembuatan biodiesel berbasis CPO secara transesterifikasi.

1.2 Rumusan Masalah


Baru-baru ini, katalis heterogen tulang ayam digunakan sebagai pengganti katalis basa
yang umum digunakan dalam pembuatan biodiesel karena dapat mereduksi kelemahan katalis
homogen. Oleh sebab itu perlu diteliti lebih lanjut pengaruh waktu, rasio molar etanol dan%
katalis heterogen (CaO), dalam proses pembuatan biodiesel.

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Menentukan pengaruh suhu reaksi, % katalis dan rasio molar metanol : CPO terhadap
yield.
2. Menganalisis sifat fisik biodiesel yang dihasilkan.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Memberikan informasi katalis basa heterogen (tulang ayam) dalam pembuatan biodiesel
dari CPO.
2. Mengetahui Mengetahui sifat fisik biodiesel yang dihasilkan.
3. Sebagai bahan referensi dan informasi kepada peneliti selanjutnya yang tertarik untuk
meneliti dan mengembangkan proses dengan katalis tulang ayam ini.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian


Bahan baku yang digunakan adalah Crude Palm Oil (CPO) yang diperoleh dari Pusat
Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), alkohol yang digunakan adalah etanol (C2H5OH) dan katalis
tulang ayam (CaO). Reaksi transesterifikasi dilakukan dengan waktu reaksi konstan 7 jam
dengan variabel proses sebagai berikut :
1. Proses Kalsinasi Tulang Ayam
 Penghalusan tulang ayam
 Temperatur Pembakaran : 1000oC
 Waktu Pembakaran : 4 jam
 Penyaringan abu : 100 mesh
2. Proses Esterifikasi
 Penyaringan bahan baku CPO dengan kertas saring
 Temperatur reaksi : 60oC
 Konsentrasi katalis (H2SO4) : 3% (w/w) CPO
 Waktu reaksi : 90 menit
 Rasio molar reaktan : 6:1 (Metanol : TG)
 Kecepatan Pengaduk : 250 rpm
3. Proses Transesterifikasi
 Temperatur reaksi : 60, 65, 70 oC
 Waktu reaksi : 7 jam
 Rasio Molar reaktan : 13:1, 15:1, 17:1
 Jumlah katalis : 5, 6, dan 7 wt.%
 Kecepatan Pengaduk : 500 rpm
Analisa yang dilakukan adalah :
1. Analisa kadar CaO pada katalis tulang ayam.
2. Analisa kadar Free Fatty Acid (FFA) bahan baku CPO.
3. Analisa komposisi bahan baku CPO dan biodiesel yang dihasilkan dengan menggunakan
GC.
4. Analisa viskositas biodiesel yang dihasilkan dengan metode tes ASTM D 445.
5. Analisa densitas biodiesel.
DAFTAR PUSTAKA

Al Hakim, Hisyam Musthafa. 2013. “Life Cycle Assessment (LCA) Produksi Crude Palm Oil
(CPO) Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit Pelaihari PT. Perkebunan Nusantara”. Tesis.
Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Universitas Gadjah Mada.
Chaia, Ming., Qingshi Tu, Mingming Lu, Y. Jeffrey Yang. 2014.“Esterification Pretreatment
of Free Fatty Acid in Biodiesel Production, from Laboratory to Industry”. Fuel
Processing Technology, 125 (2014) 106–113.
Farooq, Muhammad Farooq., Anita Ramli, Duvvuri Subbarao. 2013. “Biodiesel Production
from Waste Cooking Oil using Bifunctional Heterogeneous Solid Catalysts”. Journal
of Cleaner Production, S0959-6526(13)00396-X.
Izida, T., L. Bussler, J.R. Silva, L.H.C. Andrade, E. Simionatto, E.L. Simionatto, D.R.
Scharf, S.M. Lima. 2015. “On-line In Situ Monitoring of the Soybean Oil and Ethanol
Transesterification Reaction by Fluorescence Spectroscopy”. Fuel, 145 (2015): 109–
115.
Man Kee Lam dan Keat Teong Lee. 2011. “Production of Biodiesel Using Palm Oil”.
Biofuels: Alternative Feedstocks And Conversion Processes. 353-374.
Maneerung, Thawatchai., Sibudjing Kawi, Chi-Hwa Wang. 2015. “Biomass Gasification
Bottom Ash as a Source of CaO Catalyst for Biodiesel Production Via
Transesterification of Palm Oil”. Energy Conversion and Management, 92 : 234–243.
Mohadi, Risfidian., Aldes Lesbani dan Yosine Susie. 2013.“Preparasi dan Karakterisasi
Kalsium Oksida (Cao) dari Tulang Ayam”.
Silitonga, A. S., A.E. Atabani, T.M.I. Mahlia, H.H. Masjuki, Irfan Anjum Badruddin S. 2011.
“A review on Prospect of Jatropha Curcas for Biodiesel in Indonesia”. Renewable and
Sustainable Energy Reviews,15 (2011): 3733–3756.
Suryaputra, Wijaya., Indra Winata, Nani Indraswati, Suryadi Ismadji. 2013.“Waste capiz
(Amusium cristatum) Shell as a New Heterogeneous Catalyst for biodiesel
production”. Renewable Energy, 50 (2013) : 795-799.

Anda mungkin juga menyukai