Anda di halaman 1dari 3

UTS METODE PENELITIAN

Kelompok 6:
Virgy Achyar Maulana (2009066013)
Ade Malik Putra Miswono (2009066027)

1. Topik dari penelitian kami adalah pemanfaatan limbah domestik cangkang telur ayam
sebagai katalis biodiesel.
2. Judul dari penelitian kami “Pemanfaatan Limbah Domestik Cangkang Telur Ayam
Sebagai Katalis Biodiesel dari Minyak Kelapa Sawit”. Alasan kenapa kami memilih
judul ini karena menurut BPS (2022) produksi telur ayam ras di kalimantan timur
tahun 2022 sebesar 29 051,65 ton/tahun. Cangkang telur ayam adalah salah satu
bahan yang mengandung berbagai macam mineral, komposisi cangkang telur secara
umum terdiri atas air (1,6%) dan bahan kering (98,4%). Dari total bahan kering yang
ada, dalam cangkang telur terkandung unsur mineral (95,1%) dan protein (3,3%).
Berdasarkan komposisi mineral yang ada, maka cangkang telur ayam tersusun atas
mineral CaCO3 (98,43%); MgCO3 (0,84%) dan Ca3(PO4)2 (0,75%) (Yan dkk.,2009).
Katalis merupakan senyawa yang dapat mempercepat reaksi. Dalam pembuatan suatu
senyawa umumnya menggunakan katalis homogen dan katalis heterogen. Kelemahan
dari katalis homogen ialah sulit untuk dipisahkan dari larutan hasil proses. Katalis
homogen juga tidak dapat digunakan kembali dan akan menjadi limbah berbahaya
jika dibuang secara langsung. Selain itu juga katalis homogen pada reaksi
transesterifikasi dapat pecah dengan ALB membentuk sabun, sehingga akan
menghancurkan gliserol dan mengurangi yield biodiesel (Sharma dkk., 2011).
Kalsium Oksida (CaO) merupakan salah satu jenis katalis heterogen dan memiliki
kebasaan yang tinggi. Kebasaan CaO yang tinggi menyebabkan oksida ini banyak
digunakan sebagai katalis pada proses transesterifikasi minyak menjadi biodiesel.
Salah satu keunggulan dari CaO adalah katalis ini berbentuk padat sehingga mudah
dipisahkan pada akhir reaksi dalam proses pembuatan biodiesel (Fanny dkk., 2012).
Oleh karena itu diharapkan bahwa kulit telur dapat digunakan sebagai sumber CaO
yang mempunyai kemurnian tinggi sehingga mampu berperan sebagai katalis.
3. Hipotesis dari judul penelitian "Pemanfaatan Limbah Domestik Cangkang Telur
Ayam Sebagai Katalis Biodiesel dari Minyak Kelapa Sawit" adalah bahwa
penggunaan cangkang telur ayam sebagai katalis dalam produksi biodiesel dari
minyak kelapa sawit dapat menghasilkan biodiesel dengan efisiensi yang baik.
Hipotesis ini didasarkan pada asumsi bahwa cangkang telur ayam mengandung
senyawa senyawa yang dapat berperan sebagai katalis dalam reaksi transesterifikasi
yang diperlukan untuk menghasilkan biodiesel. Selain itu, hipotesis ini juga
menganggap bahwa penggunaan limbah domestik untuk produksi biodiesel dapat
meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam industri biodiesel. Namun, hipotesis
ini perlu diuji melalui eksperimen dan analisis data yang cermat untuk memastikan
kebenarannya.
4. Adapun data yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah kadar asam lemak bebas
(ALB) pada minyak kelapa sawit mentah dan biodiesel yang dihasilkan. ALB yang
tinggi dapat menyebabkan degradasi katalis dan mempengaruhi kualitas biodiesel.
Suhu reaksi dan waktu reaksi yang dibutuhkan untuk menghasilkan biodiesel dengan
efisiensi tertentu. Kedua faktor ini dapat mempengaruhi aktivitas katalis dan kualitas
biodiesel. Rasio minyak dan metanol yang digunakan dalam reaksi transesterifikasi.
Rasio yang tidak tepat dapat mempengaruhi efisiensi katalis dan kualitas biodiesel.
Kandungan air dalam minyak kelapa sawit dan metanol yang digunakan. Udara dapat
mempengaruhi efektifitas katalis dan kemurnian biodiesel yang dihasilkan. Analisis
kromatografi gas (GC) dan kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC) untuk menguji
kemurnian dan kandungan metil ester pada biodiesel yang dihasilkan.
5. Adapun metodologi penelitian yaitu:
● Alat: Labu alas bulat dan labu leher panjang, Pengaduk magnetik atau
pengaduk ulir, Oven atau peralatan lain untuk mengeringkan cangkang telur
ayam, Termometer digital, Alat pengukur pH, Wadah timbang,
Spektrofotometer UV-Vis, Kromatografi gas (GC), Kromatografi cair kinerja
tinggi (HPLC).
● Bahan: Minyak kelapa sawit, Cangkang telur ayam yang telah dikeringkan dan
dihancurkan, Metanol, Kalium hidroksida (KOH), Air, Asam sulfat,
N-heksana, Standar referensi metil ester, Pelarut etanol.
● Cara kerja: pertama-tama memanaskan cangkang telur ayam dengan
membersihkannya dan mengeringkannya. Kemudian, hancurkan cangkang
telur ayam menjadi serbuk halus. Campurkan minyak kelapa sawit dan
metanol dalam labu alas bulat dan tambahkan cangkang telur ayam yang telah
dihancurkan sebagai katalis. Ditambahkan KOH sebagai katalis cair ke dalam
campuran minyak kelapa sawit, metanol dan cangkang telur ayam. Reaksi
transesterifikasi dilakukan dengan pengadukan campuran menggunakan
pengaduk magnetik atau pengaduk ulir pada suhu dan waktu tertentu. Reaksi
ini menghasilkan biodiesel dan gliserol. Dipisahkan biodiesel dan gliserol
dengan menggunakan labu leher panjang dan biarkan campuran selama
beberapa waktu. Ditentukan kadar metil ester pada biodiesel yang dihasilkan
menggunakan GC dan HPLC. Selain itu, dapat juga dilakukan pengukuran pH,
suhu, dan kadar udara untuk memastikan kualitas biodiesel yang dihasilkan.
Perbandingan efektivitas katalis cangkang ayam dengan katalis konvensional
seperti KOH atau NaOH menggunakan data yang diperoleh dari hasil analisis.

6. Metode analisis yang digunakan bersifat kuantitatif.

Anda mungkin juga menyukai