Anda di halaman 1dari 25

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYA T

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA


D I R E K T O R A T J E M B A T A N
1. Kecelakaan Konstruksi Pemasangan PCI Girder Bentang 50 m
No Tanggal Proyek Kontraktor Jumlah Gelagar Korban

1. Sabtu Jembatan Overpass Caringin PT. Waskita karya Bentang 50m Luka : 2 org
22 Sept. 2017 Sta. 6+735, Ruas Jalan Tol sebanyak 1bh yang Tewas : 1 org
Bogor - Ciawi - Sukabumi jatuh
(BOCIMI), Jawa Barat

2. Minggu Jembatan Overpass Sta. 4+556, PT. Waskita karya Bentang 50m Luka : 2 org
29 Okt. 2017 Ruas Jalan Tol Pasuruan - sebanyak 4bh yang Tewas : 1 org
Probolinggo (PASPRO), Jawa jatuh
Timur
3. Sabtu Jembatan Ciputrapinggan PT. Bangun Pilar Bentang 50m Luka : 0 org
9 Des. 2017 KM.Bandung. 206+950, Ruas Patroman sebanyak 2bh yang Tewas : 0 org
Banjar - Pangandaran, Jawa jatuh
Barat
4. Sabtu Jembatan Overpass Proyek PT. Waskita karya Bentang 50m Luka : 0 org
30 Des. 2017 Jalan Tol Pemalang - Batang, sebanyak 1bh yang Tewas : 0 org
Jawa Tengah. jatuh
Kondisi Awal
TOL BOCIMI TOL PASPRO JEMBATAN TOL
(Bogor-Ciawi-Sukabumi) (Pasuruan-Probolingo) CIPUTRAPINGGAN PEMALANG – BATANG

Erection dengan 2 crane dengan Erection dengan 2 crane Erection dengan perancah dan Erection dengan 2 crane dengan
gantungan kabel sling dengan gantungan kabel sling digeser dengan jack hidaulic gantungan kabel sling
Kondisi Saat Kerusakan
TOL BOCIMI TOL PASPRO TOL
(Bogor-Ciawi-Sukabumi) (Pasuruan-Probolingo) JEMBATAN PEMALANG – BATANG
CIPUTRAPINGGAN

Sabtu, 22 September 2017 Minggu, 29 Oktober 2017 Sabtu, 9 Desember 2017 Sabtu, 30 Desember 2017

Luka-Luka : 2 org Luka-luka : 2 org Luka-luka : 0 org Luka-luka : 0 org


Korban Jiwa : 1 org Korban Jiwa : 1 org Korban Jiwa : 0 org Korban Jiwa : 0 org
Analisis Potensi Penyebab Kecelakaan 1.Kondisi tidak stabil
(unstable equilibrum)

1. Kondisi PCI Girder sebelum jatuh berada


dalam kondisi tidak stabil (unstable
equilibrum) . 2.Gantungan crane mengalami
pelonggaran sehingga gelagar berotasi.
2. Pada saat pemasangan pengaman gelagar
dengan bracing tulangan dengan 3.Vertikalitas gantungan sulit dikontrol
pengelasan gantungan crane mengalami
pelonggaran sehingga gelagar tidak stabil.
3. Vertikalitas gantungan tidak sempurna.
4. Pengamanan gelagar berupa bracing baja
tulangan tidak cukup mampu menahan
gaya guling PCI Girder.
5.Jack Hidraulic yang tidak
5. Alat Jack Hidraulic yang tidak bekerja bekerja dengan baik
dengan baik (Metode Perancah & Geser).
6. Gelagar menumpu di atas landasan
perletakan dengan lebar lebih kecil dari
lebar flen bawah gelagar.
4.Bracing baja tulangan tidak mampu menahan gaya guling
Tindakan Perbaikan Bentang >45m Kedepan 1.dapped end (takikan ujung)

1. Untuk gelagar yang masih diproduksi harus merubah


ujung gelagar dengan bentuk dapped end (kursi) agar
gelagar stabil.
2. Pengangkatan gelagar harus menggunakan baja
penggantung atau dengan lifting loop.
3. Pemasangan pengaku dengan sistem bracing baja
modular
4. Alat Jack Hidraulic harus dalam kondisi baik dan
terkalibrasi (Metode Perancah & Geser)
5. Landasan perletakan harus lebar mendekati lebar flens
bawah gelagar 2.Lifting Loop
2.Lifting Loop
6. Grouting Post Tensioning Tendons dilakukan telebih
dahulu dan setelah cukup umur baru dilakukan erection. 2.Baja
7. Kontraktor pelaksana memiliki sertifikat SIO (Surat Ijin Gantungan
Operator) dan SILO (Surat Ijin Laik Operasi) Peralatan.
8. Kapasitas crane minimal 2.5 dari beban yang
3.Bracing Baja Modular
diperlukan.
2. Kecelakaan Konstruksi Pada Pembangunan Proyek LRT Jakarta
Koridor 1 (Fase 1), Kelapa Gading - Velodrome (Paket P102)

Kondisi Awal

No Tanggal Proyek Kontraktor Panjang DPT Korban

1. Senin Proyek LRT Jakarta PT. Wijaya Karya 40 m (roboh) Luka-luka : 3 org
22 Januari 2018 Koridor 1 (Fase 1), Kelapa Korban Jiwa : 0 org
Gading - Velodrome (Paket
P102)
Kondisi Saat Kerusakan
Analisis Potensi Penyebab Kecelakaan Jembatan LRT
Kemungkinan penyebab keruntuhan Jembatan LRT Box Girder
Beton Prategang diakibatkan oleh :
1. Mutu beton Wet Joint yang tidak memenuhi syarat kuat
tekan beton termasuk dimungkinkan adanya
segregasi/keropos pada betonnya.
2. Penarikan berlebih oleh alat stressing kabel/ Jacking pada
kabel strand pada saat stressing/ jecking sehingga
menyebabkan tegangan berlebih (over stress)

Untuk memastikan mutu beton pada sambungan wet joint telah


dilakukan Investigasi lapangan dengan pengambilan sampel
yang dilakukan uji oleh Tim Direktorat Jembatan, Dirjen Bina
Marga dan Pusat Litbang Jalan dan Jembatan, Badan Litbang
PUPR, yaitu:
1. Uji Mutu Beton hasil core drill
2. Uji Deteksi tulangan/ strand
3. Uji kondisi retak dan kerapatannya
4. Uji mutu kabel strand
5. Uji visual terhadap hasil pengecoran
Tindakan Selanjutnya

Saat ini masih dalam Proses Kajian di KKJTJ

No. Uraian Januari Februari


25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Persiapan
2 Investigasi Lapangan
3 Evakuasi Box Girder
4 Desain Box Girder Baru
5 Produksi Box Girder
6 Curing Box Girder
7 Delivery to Site
8 Erection box Girder
9 Stressing box girder

Tindakan Perbaikan Pelaksanaan :


1. Kalibrasi terhadap alat stressing/ jacking sebelum
dilakukan penarikan kabel strand
2. Uji Pre Used Inspection pada alat stressing
3. Mutu beton dipastikan memenuhi persyaratan
dengan sampel min. 3 benda uji
4. Pengawasan yang ketat pada saat erection dan
penarikan kabel strand.
3. Kecelakaan Konstruksi Pada Pembangunan Jembatan
Proyek Double Double Track Manggarai - Matraman
Kondisi Awal
TS
5
6 False
Segment

No Tanggal Proyek Kontraktor Panjang Bentang Box Korban

1. Minggu Proyek DOUBLE DOUBLE TRACK PT. Hutama Karya 43 m (roboh) Luka-luka : 0 org
4 Februari 2018 (DDT) Manggarai-Jatinegara Korban Jiwa : 4 org
Kondisi Saat Kerusakan

1
2

Lokasi Korban
Analisis Potensi Penyebab Kecelakaan Jembatan DDT :

Kemungkinan penyebab keruntuhan Louncher Erection Box Girder DDT Manggarai adalah:
Kelalaian dalam pelaksanaan pemasangan Louncher Erection Girder

Tindakan Selanjutnya :
▪ Melakukan pengamanan sekitar lokasi trust dan Perbaikan Pelaksanaan kedepan :
merencanakan penurunan Gantry Launcher. ▪ Dilakukan kajian teknis terhadap sistem
pelatihan teknis kepada operator.
▪ Konsultan Supervisi wajib hadir dalam
setiap pelaksanaan pekerjaan.
▪ Membuat Check List Setiap Tahapan
Kegiatan
▪ Pengecekan alat secara berkala sebelum
melaksanakan proses pelaksanaan
pekerjaan.
▪ Job Safety Analisis atau JSA dibuat
sebelum memulai pekerjaan dan menjadi
bagian lampiran ijin kerja atau Request
Form.
4. Kecelakaan Konstruksi KM 8+6/7 Underpass Jalan Perimeter Selatan
Bandara Soekarno-Hatta

Kondisi Awal

No Tanggal Proyek Kontraktor Panjang DPT Korban

1. Senin Konstruksi KM 8+6/7 Underpass PT. Waskita karya 29 m (roboh) Luka-luka : 1 org
5 Februari 2018 Jalan Perimeter Selatan Bandara Korban Jiwa : 1 org
Soekarno-Hatta
Kondisi Saat Kecelakaan Konstruksi
Tindakan Selanjutnya :

▪ Mengevakuasi korban yang terperangkap longsor.


▪ Penutupan Jalur Kendaraan
▪ Mengangkat material – material longsoran dari badan jalan.
▪ Melakukan investigasi teknis.
▪ Rekomendasi Penanganan Kedepan dari KKK (Dalam Proses)

Usulan Kontraktor : Penggantian Dinding Penahan Tanah dengan System Counterfort Retaining Wall
5. Kecelakaan Konstruksi Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi – Cawang
- Kampung Melayu (BECAKAYU)

Kondisi Awal

No Tanggal Proyek Kontraktor Peristiwa Korban

1. Selasa Proyek Pembangunan Jalan Tol PT. Waskita karya Kegagalan tie rod pada Luka-luka : 7 org
20 Februari Bekasi – Cawang - Kampung form work
2018 Melayu (BECAKAYU)
INFO KECELAKAAN KONSTRUKSI (SELASA, 20/2/2018)
1. Nama : Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu)
2. Lokasi : Kebon Nanas, Jakarta Timur
3. Paket : Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu
(Becakayu)
4. Pemilik : PT Kresna Kusuma Dyandra Marga
Badan Usaha Jalan Tol
5. Penyedia Jasa : PT Waskita Karya
6. Korban : 7 orang luka parah
7. Kronologis : Selasa,20 Februari 2018
Kejadian 1. Pekerjaan pengecoran pierhead lokasi PCB 34 dengan volume ± 90m3.

2. Pengecoran dimulai pukul 24.00 WIB dengan menggunakan concrete


pump

3. Pukul ± 03.00 WIB pada saat pengecoran sebagian dengan volume 68


m3 dan 12 mixer concrete. Tiang penyangga (braket) penopang bekisting
pierhead runtuh bersama dengan beton yang baru di cor.

4. Korban yang terdapat di lokasi kejadian berjumlah 7 orang pekerja.


INFO KECELAKAAN KONSTRUKSI (SELASA, 20/2/2018)
7. Kronologis : 5. Pukul 03.10 WIB evakuasi korban dilakukan dengan menggunakan
Kejadian mobil ambulan KKDM berjumlah 3 orang, disusul dengan mobil minibus
Waskita berjumlah 4 orang. Semua korban langsung dibawa UGD RS UKI
Jakarta.

6. Pukul 03.30 WIB salah satu korban dibawa ke RS POLRI untuk


keperluan CT Scan dikarenakan alat tidak bisa digunakan di RS UKI.
Sejumlah korban di RS UKI mengalami luka ringan.

7. Pukul 05.30 WIB korban dari RS Polri sudah dibawa ke RS UKI Jakarta.

8.Lokasi kejadian diberi pagar pengaman sehingga tidak menggaggu arus


lalu lintas

9.Tidak ada korban meninggal dunia dalam kejadian ini.


8. Nama Korban : 1. Rusman 3. Waldi 5. Kirpan 7. Joni
2. Sarmin 4. Agus 6. Supri
9. Sumber : Dono Parwoto - Kepala Divisi III PT Waskita Karya
Tindakan Selanjutnya :

▪ Mengevakuasi 7 korban dan dirujuk ke RS untuk penanganan medis.


▪ Penutupan daerah lokasi kejadian.
▪ Melakukan penghentian sementara proses pelaksanaan pekerjaan.
▪ Koordinasi dengan aparat dan pihak berwajib.
▪ Rekomendasi Penanganan Kedepan dari KKK (Dalam Proses)
Usulan : Segera melakukan investigasi teknis terkait design form work dan
prosedur pelaksanaan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai