Anda di halaman 1dari 9

Aljabar ( Sulit )

Jawaban :

1. Diberikan a+b +c=0 . Hitunglah nilai dari:


1 1 1
2
2 2
+ 2 2 2+ 2 2 2
b +c −a c + a −b a +b −c
Jawab:

a+b +c=0 → c=−( a+b)


1 1 1
22 2
+ 2 2 2+ 2 2 2
b +c −a c + a −b a +b −c
1 1 1
¿ 2 2 2
+ 2 2 2
+ 2 2 2
b +( a+b) −a (a+ b) + a −b a +b −(a+b)

1 1 1
¿ + 2 + 2 2 2
b + a +2 ab+b −a a +2 ab+b + a −b a +b −a −2ab−b 2
2 22 2 2 2 2

1 1 1
¿ 2 + 2 +
2 b +2 ab 2 a +2 ab −2 ab
1 1 1
¿ + +
2 b (a+b) 2 b (a+b) −2 ab

1 1 1 1
¿
2 b (a+b) b
+ −
a 2 ( )
ab

1 a+b 1
¿
2 b (a+b) b
− ( )
2 ab

1 1
¿ − =0
2 ab 2 ab
Fungsi ( Sulit )

Jawaban :

2 x −4
2. f ( x )= , x ≠ 0 dan x bilangan real, maka f 2017 ( 6 )=¿ ....
x
Catatan: Notasi f 2 ( x )=f ( f ( x ) ) , notasi f 3 ( x )=f ( f ( f ( x ) )) , dan seterusnya.
Jawab:
2.6−4 4
f ( 6 )= =
6 3
4
2. −4
3
f 2 ( 6 ) =f ( f ( 6 ) )= =−1
4
3
2. (−1 )−4
f 3 ( 6 )=f ( f ( f ( 6 ) ) ) = =6
−1
2.6−4 4
f 4 ( 6 )=f ( f 3 ( 6 ) )= =
6 3
4
2. −4
3
f 5 ( 6 )=f ( f 4 ( 6 ) )= =−1
4
3
2.(−1)−4
f 6 ( 6 )=f ( f 5 ( 6 ) ) = =6
(−1)
Berpola 3 pada bilangan pangkatnya
Jadi, untuk menentukan nilai fungsi pada pola ke-2009, kita dapat melakukan
pembagian oleh 3 pangkatnya.
Perhatikan tabel berikut;

Pola 2 x −4 Sisa bagi Hasil


f ( x )=
ke- x oleh 3
1 f (6) 1 4
3
2
2 f (6) 2 -1
3
3 f (6) 0 6
4 4
f ( 6 )=f
1.3 +1
(6) 1 4
3
5 1.3+2
5 f ( 6 )=f (6) 2 -1
6 2.3+0
6 f ( 6 )=f (6) 0 6
⋮ ⋮ ⋮ ⋮
2001 f 2017
( 6 )=f 672.3+1 (6) 1 4
7 3

2017 4
Jadi, nlai f ( 6 )=
3

Fungsi (Sedang)
Jawaban :
3. Diketahui n adalah bilangan bulat positif. Jika

4 n+ √ 4 n2−1
f ( n )=
√2 n+1+ √ 2 n−1
Tentukan f ( 13 ) + f ( 14 ) + f (15 )+ …+ f (112)

Jawab:

Sederhanakan bentuk f ( n ) terlebih dahulu dengan mengalikan bentuk yang ada


dengan sekawannya yaitu:

4 n+ √ 4 n2−1 √ 2 n+1−√ 2n−1


f ( n )= .
√2 n+1+ √ 2 n−1 √2 n+1−√ 2n−1
4 n ( √ 2 n+1−√ 2 n−1 ) + √4 n2−1 ( √ 2 n+ 1−√ 2 n−1 )
¿
2
4 n ( √ 2 n+1−√ 2 n−1 ) + ( 2 n+1 ) √ 2n−1−(2 n−1) √ 2 n+1
¿
2
2 n √ 2 n+ 1−2 n √ 2 n−1+ √ 2 n−1+ √ 2 n+1
¿
2
( 2 n+1 ) √ 2n+ 1−(2n−1) √ 2 n−1
¿
2
Dari sini diperoleh

27 √ 27−25 √25
f ( 13 ) =
2

29 √ 29−27 √ 27
f ( 14 )=
2

31 √ 31−29 √ 29
f ( 13 ) =
2
⋮=⋮

223 √ 223−221 √ 221


f ( 111 )=
2

225 √ 225−223 √223


f ( 112 )=
2
Sehingga:

225 √ 225−25 √ 25
f ( 13 ) + f ( 14 ) + f (15 )+ … f ( 111 )+ f ( 112 )=
2
225.15−25.5
¿
2
3375−125
¿ =1625
2

Jadi, nilai f ( 13 ) + f ( 14 ) + f (15 )+ … f ( 111 )+ f ( 112 )=1625

Statistika ( Sedang )
Jawaban
4. Perhatikan tabel dibawah ini. Sebagai hasil RUPS suatu perusahaan, memutuskan
kenaikan gaji dengan aturan sebagai berikut. Gaji buruh kurang atau sama dengan Rp
2.000.000,00 diberi kenaikan gaji sebesar 12% dan gaji buruh lebih dari Rp
2.000.000,00 mendapat 8% kenaikan gaji. Berapakah rata-rata gaji buruh setelah
mengalami kenaikan gaji?

Nama Karyawan Besar gaji (dalam ratus ribu rupiah)


A 25
B 18
C 22
D 20
E 17
F 19
G 22
H 22,5

Jawab:

Nama Karyawan Besar gaji (dalam ratus Gaji Sebenarnya


ribu rupiah)
A 25 2.500.000
B 18 1.800.000
C 22 2.200.000
D 20 2.000.000
E 17 1.700.000
F 19 1.900.000
G 22 2.200.000
H 22,5 2.250.000

Untuk menghitung rataan gaji karyawan tersebut, marilah kita bagi menjadi 2 grup
yaitu rataan gaji karyawan yang kurang atau sama dengan Rp 2.000.000,00 dan rataan
gaji karyawan yang lebih dari Rp 2.000.000,00.
Sehingga:
Ratan gaji ≤ Rp 2.000.000,00
1.800 .000+1.700 .000+1.900 .000 5.400 .000
= =1.800 .000
3 3

Rataan gaji ≤ Rp 2.000.000,00 setelah mengalami kenaikan 12%


↔1.800 .000 ×100 + 1.800.000 ×12

↔1.800 .000 ×(100 +12 )


112
↔1.800 .000 ×112 =1.800 .000 × =18.000× 112=2.016.000
100

Rataan gaji > Rp 2.000.00,00


2.500 .000+2× 2.200 .000+2.000 .000+ 2.250.000

5
11.150 .000
↔ =2.230 .000
5

Rataan gaji > Rp 2.000.00,00 setelah mengalami kenaikan 8%


108
↔2.230 .000 ×108 =2.230 .000 × =2.408 .400
100

Sehingga, ratan gaji seluruh karyawan setelah mengalami kenaikan gaji adalah:
2.016 .000+2.408 .000 4.424 .400
= =2.212.200
2 2

Jadi, rata-rata setelah mengalami kenaikan gaji adalah Rp 2.212.200


Geometri (Sulit )
Jawaban :
5. Gambar dibawah ini ∆ ABE , ∆ BDF , ∆ CDG , dan ∆ ADH memliki bentuk dan
ukuran yang sama. Luas persegi ABCD samadengan jumlah luas daerah yang
diarsir. Jika luas ABCD=2 M , maka tentukanlah luas EFGH

Jawab:
Diketahui:
L ABCD=L ABE + LBCF + LCDG + L ADH =2 M

Karena bangun ABCD dan EFGH adalah perseg serta


∆ ABE , ∆ BDF , ∆ CDG , dan ∆ ADH adalah sebganun maka
L ABE=LBCF =LCDG =L ADH , sehingga:

Misal: CF=DG= AH =BE=x


Perhatikan gambar
Karena L ABCD=L ABE + LBCF + LCDG + L ADH
akan terpenuhi ∆ CTG merupakan
segitiga siku-siku samakaki, sehingga:
1 1
LCDG = × DG ×CT = xy
2 2
1 1
LCFG= × CF ×> ¿ xy
2 2

Ini menunjukkan bahwa:


LCFG + L DGH + L AEH + LBEF =L ABE + L BCF + LCDG + L ADH =2 M

Anngap:

Luas I = L ABE+ LBCF + LCDG + L ADH

Luas II = LCFG + L DGH + L AEH + LBEF

Sehingga
LEFGH =L ABCD + Luas I + Luas II

¿ 2 M +2 M + 2 M
¿6 M

Jadi, luas EFGH adalah 6M


Alternatif Penyelesaian:
Jika luas persegi ABCD samadengan jumlah luas yang diarsir maka berlaku:
LEFGH =3 × L ABCD =3 ×2 M =6 M

Geometri ( Sedang )
Jawaban :
6. Tiga persegi masing-masing panjang sisinya 6 cm, 10 cm, dan 8 cm ditemakan seperti
pada gambar disamping. Tentukan luas daerah yang diarsir.
Jawab:
Misal

Persegi adalah bidang dengan bata ungu berukuran 6 cm × 6 cm


Persegipanjang adalah bidang dengan batas nerah 18 cm × 10 cm
Segitiga I adalah bidang warna kuning dengan alas = 16 cm dan tinggi 6 cm
Segitiga II adalah bidang warna bitu dengan alas = 18 cm dan tinggi 10 cm
Sehingga;
L.arsiran = L. Persegi+ L . Persegipanjang−( L . Segitiga I + L . Segitiga II )
2 1 1
¿ 6 +18.10−( ×16 × 6+ ×18 ×10)
2 2
¿ 36+180−( 48+90)
¿ 78
Jadi, luas daerah yang diarsir aalah 78 cm 2

Geometri (Sedang)
Jawaban :
7. Persegi pada gambar dibawah memiliki luas satu satuan luas. Pecahan yang
menyatakan luas dari daerah yang tidak diarsir adalah....

Jawab:

Perhatikan gambar
Terdapat dua segitiga siku-siku yang saling kongruen dengan panjang sisi-sisinya
1
yang saling tegak lurus dengan 1 dan . Sebuah segitiga siku-siku sama kak
2
1
dengan panjang sisi yang sama yaitu . Sehingga:
2
L. arsiran=L ABCD− ( 2× L. Segitiga I + L . Segitiga II )
1 1
( )
¿ 1− +
2 8
3
¿
8
3
Jadi, luas dari daerah yang tidak diarsir adalah
8

Geometri ( Sedang )
Jawaban :
8. Dua lintasan dari A ke F digambarkan sebagai berikut.

Jarak A ke F dalam garis lurus adalah 70 meter. Titik B ,C , D dan E


berada pada garis AF sedemikian sehingga AB=BC =CD=DE= EF .
Lintasan pertama yang ditandai warna erah putus-putus berbenuk setengah lingkaran
dengan diameter AF . Lintasan kedua, ditandai dengan warna biru, tersusun atas
lima setengah lingkaran dengan diameter AB , BC ,CD , DE , dan EF . Erna dan
Ern bersepeda dari A ke F . Erna memilih lintasan merah, sedangkan Erni
memilih lintasan biru. Jika mereka berangkat pada waktu yang sama dan kecepatan
yang sama, maka siapakah yang akan lebih dulu sampai di F ?
Jawab:
1
Keliling setengah lingkaran AF= × 2× π ×r
2
22
¿ ×35=110
7

Panjang lintasan warna merah putus-putus adalah 110 meter.


1
Keliling setengah lingkaran AB= ×2 × π × r
2
22
¿ ×7=22
7

Panjang lintasan warna biru adalah 5 ×22=110 meter


Jadi tidak ada yang lebih dulu sampai di F

Anda mungkin juga menyukai