Anda di halaman 1dari 6

[ TINJAUAN PUSTAKA ]

Rhabdomyolisis dan Gagal Ginjal Akut pada Intoksikasi Karbon Monoksida

Radian Pandhika
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Abstrak
Intoksikasi karbon monoksida(CO) merupakan salah satu penyebab keracunan utama di Eropa dan Amerika Serikat. Karbon
monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak mengiritasi, tidak berbau, dan hambar yang terbentuk ketika karbon pada
bahan bakar tidak terbakar secara sempurna. Intoksikasi CO dapat menginduksi gejala klinis yang ringan atau berat
tergantung pada konsentrasi dan durasi paparan CO. Gejala akut yang muncul seperti sakit kepala, pusing, kelelahan,
palpitasi, mual, muntah, sulit untuk bernapas, gangguan mental, gangguan penglihatan, dan kejang otot. Efek paparan
jangka panjang CO dengan level rendah dapat menyebakan kumpulan gejala yang menyerupai penyakit flu seperti sakit
kepala, kelelahan, nyeri otot, mual, muntah, dan perubahan sensitivitas terhadap cahaya, bau, dan rasa.Intoksikasi CO yang
beratjuga dapat menyebabkan rhabdomyolisis. Rhabdomyolisis yang meluas dapat menyebabkan kerusakan ginjal jika tidak
diterapi dengan segera, bahkan bisa menyebabkan gagal ginjal akut. Oleh karena itu, semua pasien yang mengalami
intoksikasi CO berat perlu dilakukan pemeriksaan level enzim penanda kerusakan otot danjuga dimonitor fungsi ginjalnya. [J
Agromed Unila 2015; 2(3):351-356]

Kata kunci: gagal ginjal akut, intoksikasi co, rhabdomyolisis

Rhabdomyolysis and Acute Kidney Failure in Carbon Monoxice Intoxication


Abstract
Carbon monoxide (CO) intoxication is one of the main causes of intoxication in Europe and United States. Carbon monoxide
is colourless, non irritated, odorless, and tasteless gas that is formed when carbon in fuel is not burnt perfectly. CO
intoxication can induce light and even severe clinical symptoms, depends on concretation and duration of CO exposure.
Acute symptoms that can appear such as headache, fatigue, palpitation, nausea, vomitus, breathing difficultly, mental
disorder, vision disturbance, and muscle spasm. Long term exposure effect of low level CO can cause flu-like symptoms such
as as headache, fatigue, muscle pain, nausea, vomit, and alteration in sensitivity of light, smell, and taste. Beside hypoxia
effect that can cause several damages in organs, such as kidney, severe CO intoxication can cause rhabdomyolysis. Extended
rhabdomyolysis causes kidney damage, if not treated immediately, even it can cause acute kidney failure. Because of that,
all CO intoxication patients should be checked and monitored the marker of muscle damaged enzymes and also the kidney
function. [J Agromed Unila 2015; 2(3):351-356]

Keywords: acutekidney failure, co intoxication, rhabdomyolysis

Korespondensi: Radian Pandhika | Jl. Permata II Blok E1 No. 8 Perumahan Bukit Sukabumi Indah, Bandar Lampung | HP
081367919014 | e-mail: radian.pandhika@yahoo.co.id

Pendahuluan secara luas. Pada daerah yang padat arus lalu


Paparan karbon monoksida (CO) lintas kendaraanumumnya akan memiliki kadar
merupakan salah satu penyebab utama CO yang lebih tinggi dibandingkan dengan
keracunan yang menyebabkan sejumlah daerah lalu lintas rendah sehingga lebih
kematian yang besar di Eropa dan Amerika beresiko mengalami intoksikasi CO. Intoksikasi
Serikat.1 Keracunan (intoksikasi) CO dapat menginduksi gejala klinis yang ringan
COmenyebabkan 40.000 kasus gawat darurat atau berat tergantung pada konsentrasi dan
dan 5.000-6.000 kematian per tahun dan durasi paparan CO. Paparan CO dengan level
menjadi penyebab utama kematian akibat rendah menyebabkan sakit kepala, pusing,
keracunan di Amerika Serikat.2 Di Indonesia nyeri otot, dan gangguan neuropsikologi.
tercatat 81 orang menjadi korban akibat Sebaliknya, paparan pada level yang tinggi
intoksikasi CO dari bulan Januari-September menyebabkan gejala yang lebih berat bahkan
2014 dan 16 orang di antaranya meninggal kematian. Kebanyakan intoksikasi CO akan
dunia.3 menginduksi gangguan neurologis dan
Karbon monoksida adalah salah satu dari neuropsikologi. Selain itu, efek toksik dari CO
polutan yang paling umum dan terdistribusi
Radian Pandhika | Rhabdomyolisis dan Gagal Ginjal Akut pada Intoksikasi Karbon Monoksida

juga berpengaruh pada sistem kardiovaskular, Apabila unsur oksigen udara tidak cukup,
sistem respirasi, otot-otot, hati, dan ginjal.4 pembakaran tidak sempurna sehingga karbon
Pada konsentrasi yang tinggi, karbon di dalam bahan bakar terbakar dengan proses
monoksida dapat menyebabkan C + ½ O2 → CO. Emisi CO dari kendaraan
rhabdomyolisis akibat efek toksik CO dan banyak dipengaruhi oleh perbandingan
hipoksia terhadap otot rangka. Rhabdomyolisis campuran udara dengan bahan bakar yang
yang meluas dapat menyebabkan gagal ginjal masuk ke ruang bakar.9
akut jika tidak ditangani dengan segera Batas pemaparan maksimal karbon
sehingga semua pasien yang mengalami monoksida pada manusia yang
intoksikasi CO harus dimonitor fungsi direkomendasikan OSHA (Occupational Safety
ginjalnya.5 and Health Administration) adalah 35 ppm
dalam waktu 8 jam/hari kerja, sedangkan yang
Isi di-rekomendasikan ACGIH (American
Karbon monoksida adalah gas yang tidak Conference of Industrial Hygienists) adalah 25
berwarna, tidak mengiritasi, tidak berbau, dan ppm dalam waktu 8 jam. Kadar yang dianggap
hambar yang dapat ditemukan pada udara luar langsung berbahaya terhadap kehidupan atau
maupun dalam. Karbon monoksida dapat kesehatan adalah 1500 ppm (0,15%). Paparan
dihasilkan dari sumber-sumber alam, dari 1000 ppm (0,1%) selama beberapa menit
sepertilautan, oksidasi metal di dapat menyebabkan 50% kejenuhan dari
atmosfer,pegunungan, kebakaran hutan, dan karboksi hemoglobin dan dapat berakibat fatal.
badai petir, sedangkan CO yang berasal dari Konsentrasi CO inhalasi terendah yang dapat
kegiatan manusia dapat berasal dari asap rokok, menyebabkan kematian pada manusia (LCLO)
peralatan gas, kompor kayu, perapian, mesin adalah sekitar 4000 ppm dalam 30 menit.10
pembangkit listrik, dan panggangan arang.6 Keberadaan gas CO akan sangat
Emisi global tahunan CO ke atmosfer berbahaya jika terhirup oleh manusia karena
telah diestimasikan sebesar 2.600 juta ton, di CO akan menggantikan posisi oksigen yang
mana 60% berasal dari aktivitas manusia dan berikatan dengan hemoglobin dalam darah.
40% berasal dari proses alam.7 Proporsi Ikatan antara CO dan hemoglobin membentuk
terbesar dari emisi CO antropogenik dihasilkan karboksihemoglobin yang jauh lebih kuat 200
dari pembuangan dari mesin pembakaran kali dibandingkan dengan ikatan antara oksigen
internal, terutama kendaraan bermotor dan hemoglobin. Selain itu, CO dapat mengikat
dengan berbahan bakar bensin akibat hemoglobin 250 kali lebih cepat daripada
pembakaran yang tidak sempurna dari material oksigen.6
yang mengandung karbon. Sumber umum Berbagai dampak yang dapat
lainnya termasuk proses industrial, seperti ditimbulkan seperti mengganggu aktifitas
industri logam, industri bahan bakar bensin, seluler dan mengganggu fungsi organ
industri gas kimia, industri pembangkit listrik yangmenggunakan sejumlah besar oksigen
yang menggunakan bahan bakar batu bara, seperti otak dan jantung. Efek paling serius
pembakaran limbah, dan lain-lain. Kadar CO adalah terjadi keracunan secara langsung
dari berbagai sumber terlihat pada Tabel 1.8 terhadap sel-sel otot jantung, juga
menyebabkan gangguan pada sistem saraf.
Tabel 1. Referensi Level CO8 Keracunan gas karbon monoksida gejala
Subjek/Sumber Level CO didahului dengan sakit kepala, mual, muntah,
Bukan perokok 0-1,5% COHb rasa lelah, berkeringat banyak, peningkatan
Perokok Hingga 14% COHb suhu tubuh, pernafasan meningkat,
Lingkungan alam 1-30 ppm kebingungan, gangguan penglihatan,
masyrakat kebingungan, hipotensi, takikardi, kehilangan
Dalam rumah 0,5-0,5 pppm kesadaran dan sakit dada mendadak juga dapat
Rokok tembakau 20.000-60.000 ppm muncul pada orang yang menderita nyeri dada.
Kematian akibat keracunan karbon monoksida
Konsentrasi alveolar pada 300-400 ppm
disebabkan oleh kurangnya oksigen pada
perokok
tingkat seluler sehingga terjadi kerusakan
Asap Knalpot tanpa 30.000-60.000 ppm
Catalytic Converter berbagai organ secara fungsional dan
anatomis.11

Agromedicine Unila | Volume 2 | Nomor 3 | Agustus 2015| 352


Radian Pandhika | Rhabdomyolisis dan Gagal Ginjal Akut pada Intoksikasi Karbon Monoksida

Diagnosis intoksikasi CO dapat serius dan bahkan permanen pada sistem saraf
ditegakkan melalui melihat paparan CO yang pusat. Bayi yang lahir dari ibu yang terpapar CO
dievaluasi secara langsung dari sampel darah akut dengan konsentrasi tinggi akan
dan diinterpretasikan sebagai persentase mengalami kerusakan otak.15
karboksihemoglobin. Persentase karboksi-
hemoglobin paling sering digunakan sebagai Tabel 2. Hubungan COHb Darah terhadap Gejala
biomarker paparan CO. Walaupun diagnosis Konsentrasi Konsentrasi
Gejala
intoksikasi CO dapat ditegakkan melalui deteksi 8 jam CO COHb darah
peningkatan karboksihemoglobin di dalam 25-50 2,5-5% Tidak ada gejala
darah, kehadiran tanda klinis dan gejala setelah 50-100 5-10% Aliran darah
paparan CO tidak seharusnya diabaikan. Tanda meningkat dan
dan gejala intoksikasi CO berhubungan erat sakit kepala ringan.
dengan otak dan jantung yang sensitif 100-250 10-20% Tegang daerah
dahi, sakit kepala,
terhadap hipoksia.12
dan penglihatan
Ada beberapa cara untuk menentukan terganggu.
kadar CO dalam darah. Salah satu cara yang 250-450 20-30% Sakit kepala
dapat digunakan adalah Rumus Henderson dan sedang, berdenyut-
Haggard, tetapi rumus ini hanya berlaku bagi denyut, dahi
orang dalam keadaan istirahat. Rumusnya yaitu: (throbbing temple),
wajah merah, dan
COHb = Waktu (dalam jam) X Konsentrasi CO mual.
di udara (dalam ppm) 450-650 30-40% Sakit kepala berat,
vertigo, mual,
muntah, lemas,
Konsentrasi CO dalam udara lingkungan
dan mudah
dan lamanya inhalasi/paparan menentukan
pingsan pada saat
kecepatan timbulnya gejala-gejala atau bekerja.
kematian. Pada Tabel 2, menunjukkan 650-1000 40-50% Seperti di atas,
hubungan konsentrasi COHb dengan gejala tetapi lebih berat
yang ditimbulkan.13 dan mudah
Efek jangka pendek dari paparan CO pingsan serta
berhubungan dengan konsentrasi di udara, jatuh.
durasi paparan, status kesehatan, dan tingkat 1000-1500 50-60% Koma, hipotensi,
aktivitas individu. Gejala akut yang muncul kadang disertai
seperti sakit kepala, pusing, kelelahan, palpitasi, kejang, dan
mual, muntah, sulit untuk bernapas, gangguan pernafasan
mental, gangguan penglihatan, dan kejang otot. Cheyne- Stokes.
1500-2500 60-70% Koma dengan
Pada level CO yang sangat tinggi, dapat
kejang, penekanan
menyebabkan ketidaksadaran dan pada pernafasan dan
akhirnya kematian.4 fungsi jantung,
Efek paparan jangka panjang CO dengan kematian.
level rendah dapat menyebakan kumpulan 2500-4000 70-80% Denyut nadi lemah,
gejala yang menyerupai penyakit flu seperti pernafasan lambat,
sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, mual, gagal hemo-
muntah, dan perubahan sensitivitas terhadap dinamik, dan
cahaya, bau, dan rasa. Karena gejala paparan kematian.
kronik berbeda dengan gejala paaran akut,
maka sering dikaitkan dengan penyebab umum Paparan persisten dengan konsentrasi
lainnya seperti stres, infeksi, alergi, atau CO yang rendah pada janin dapat
tekanan psikologis sehingga sering salah dalam menyebabkan penurunan pada kapasitas
mendiagnosis.14 mental bayi. Paparan jangka panjang dengan
Selain itu, paparan CO juga dapat konsentrasi CO yang tinggi, contohnya 100
menyebabkan efek teratogenik pada saat ppm atau lebih, selama masa kehamilan dapat
kehamilan. Fetus rentan terhadap efek CO menyebabkan penurunan berat lahir dan
sehingga dapat mengalami kerusakan yang perkembangan otak yang terlambat. Populasi

Agromedicine Unila | Volume 2 | Nomor 3 | Agustus 2015| 353


Radian Pandhika | Rhabdomyolisis dan Gagal Ginjal Akut pada Intoksikasi Karbon Monoksida

yang senistif dan beresiko terhadap paparan sel-sel otot tersebut dapat menyebabkan
CO adalah janin, anak kecil, orang tua, pasien toksisitas langsung pada sel-sel renal sehingga
jantung kronik, dan pasien bronkitis atau memperberat kerusakan pada ginjal.19
asma.16 Pasien dengan gagal ginjal akut akibat
Selain efek hipoksia yang menyebabkan rhabdomyolis mengalami peningkatan suhu
kerusakan pada berbagai organ seperti ginjal, tubuh, kelemahan otot, myalgia, edema, urin
intoksikasi CO yang beratjuga dapat berwarna coklat tua, oligouria, atau bahkan
menyebabkan rhabdomyolisis.Secara potensial anuria. Myoglobin dengan cepat difiltrasi dan
hal itu merupakan efek toksik langsung pada dieksresi sehingga berkontribusi pada warna
otot rangka. Rhabdomyolisis adalah sindrom urin yang kecoklatan. Pada pasien juga sering
yang potensial mengancam hidup yang terjadi peningkatan kreatinin serum
ditandai dengan kerusakan otot rangka. dibandingkan bentuk lain dari gagal ginjal
Mekanismenya melalui penurunan kapasitas akut.18Pada pemeriksaan laboratorium lain,
hemoglobin dalam mengangkut oksigen dipstik urin positif untuk eritrosit, myoglobin,
sehingga sitokromoksidase diinaktivasi yang dan sedimen sel-sel epitel. Selain itu, terjadi
menyebabkan ketidakmampuan untuk peningkatan level enzim-enzim otot seperti CK,
memenuhi energi yang dibutuhkan untuk LDH, aspartat, AST, ALT, di samping
mempertahankan respirasi aerobik sel-sel peningkatan fosfat dan kalium serum serta
otot.17 konsentrasi kalsium yang rendah.20
Dampaknya CO dapat menganggu ikatan Kadar CK, AST, ALT, dan LDH berkolerasi
normal oksigen ke myoglobin yang merupakan dengan luasnya kerusakan otot. Namun, nilai-
reservoar penting dalam jaringan otot sehingga nilai ini tidak memliki nilai prognostik.
terjadilah kerusakan sel-sel otot. Peningkatan serum CK cukup untuk
Rhabdomyolisis menyebabkan pelepasan menetapkan diagnosis rhabdomyolisis.
sejumlah sel-sel otot ke sirkulasi. Sel-sel yang Peningkatan lima kali lebih tinggi dari nilai
terlepas termasuk enzim sepertiCreatine normal CK mengkonfirmasi diagnosis
Kinase(CK), Aspartate Transaminase (AST), rhabdomyolisis. Magnetic Resonance Image
Alanine Transaminase (ALT), Lactate (MRI) adalah metode untuk mengevaluasi
Dehydrogenase (LDH), aldolase, mioglobin, distribudi dan penyebaran otot-otot yang
pigmen hem, elektrolit seperti kalium dan mengalami kerusakan. Walaupun MRI tidak
fosfat.18 Rhabdomyolisis paling sering spesifik, sensitivitas dalam mendeteksi otot-
disebabkan oleh trauma atau cedera otot. otot lebih tinggi dibandingkan CT Scan ataupun
Penyebab signifikan lainnya adalah obat- USG. Rhabdomyolisis juga dapat didiagnosis
obatan, toksin, aktivitas otot yang berlebihan, dengan biposi otot di mana terlihat sel-sel yang
temperatur yang ekstrim, iskemia otot, tidak memiliki nukleus dan stria otot dengan
imobilisasi yang berkepanjangan, infeksi, ketidakhadiran sel-sel inflamasi.21
gangguan elektrolit dan endokrin, kelainan Sebagai penatalaksanaan merupakan hal
genetik, dan kelainan jaringan ikat. yang sangat penting untuk memberi terapi
Rhabdomyolisis yang meluas dapat oksigen pada kasus intoksikasi CO sebelum
menyebabkan kerusakan ginjal jika tidak menimbulkan kerusakan lebih luas seperti
diterapi dengan segera, bahkan bisa rhabdomyolisis atau gagal ginjal akut.
menyebabkan gagal ginjal akut.5 Pemberian terapi oksigen hiperbarik dan
Pada gagal ginjal akut terjadi penurunan normobarik hingga saat ini masih
fungsi ginjal secara cepat. Gagal ginjal akut menjadiperdebatan. Pada beberapa penelitian
dapat disebabkan oleh faktor prenal, faktor dengan hewan coba, terapi oksigen hiperbarik
renal, dan faktor postrenal. Rhabdomyolisis menunjukkan tidak hanya dapat mengurangi
adalah salah satu penyebab faktor renal yang CO yang berikatandengan Hb, tetapi juga dapat
dapat menyebabkan gagal ginjal akut di mana mengurangi CO yang berikatan dengan heme
menyebabkan kerusakan langsung pada ginjal. yang berisiprotein lainnya, seperti cytochrome
Penguraian sel-sel otot ke dalam sirkulasi aa3, yang berfungsi rnempengaruhi
akibat rhabdomyolisis dapat menyumbatsistem metabolisme seluler. Terapi oksigen hiperbarik
penyaringan glomerulus dalam memfiltrasi juga mencegah neutrofil menempel ke
produk-produk sisa dalam darah. Selain itu, endotelium,mengurangi kerusakan yang
myoglobulin yang terdapat dalam degradasi disebabkan radikal bebas oksigen, mengurangi

Agromedicine Unila | Volume 2 | Nomor 3 | Agustus 2015| 354


Radian Pandhika | Rhabdomyolisis dan Gagal Ginjal Akut pada Intoksikasi Karbon Monoksida

defisitneurologis dan juga mengurangi Pengawas Obat dan Makanan; 2014


mortalitas jika dibandingkan dengan terapi [diakses tanggal 19 Maret 2015].
oksigennormobarik.22 Tersedia dari:
The Undersea and Hyperbaric Medical http://ik.pom.go.id/v2014/berita-
Society merekomendasikan terapi oksigen keracunan/berita-keracunan-bulan-juli-
hiperbarik pada pasien keracunan CO yang september-2014
berat atau pasien yang berumur 36 tahun lebih 4. Kade G, Osman A, Antosiewicz S,
yang terpapar selama 24 jam lebih (termasuk Wańkowicz Z. Acute kidney failure
paparan intermiten) atau pasien dengan kadar complicating carbon monoxide poisoning.
karboksihemoglobin 25% atau lebih. Pasien Anaesthesiol Intensive Ther. 2012;
yang telah mengalami inflamasi atau cedera 44(2):89–91.
jaringan akibat proses hipoksia, dapat 5. Zengin S, Al B, Yildirim C, Yavuz E, Akcali
diberikan terapi antiinflamasi atau penggunaan A. An unusual cause of rhabdomyolysis:
intervensi neuroprotektif.23 acute carbon monoxide poisoning. J
Acad Emerg Med. 2012; 1:2012–4.
Ringkasan 6. Wilbur S, Williams M, Williams R,
Paparan karbon monoksida (CO) Scinicariello F, Klotzbach JM, Diamond
merupakan salah satu penyebab utama GL, et al. Toxicological profile for carbon
keracunan yang menyebabkan sejumlah monoxide. USA: U.S. Agency for Toxic
kematian di dunia. Intoksikasi CO dapat Substances and Disease Registry; 2012.
menginduksi gejala klinis yang ringan atau 7. Prockop LD, Chichkova RI. Carbon
berat tergantung pada konsentrasi dan durasi monoxide intoxication: an updated
paparan CO. Pada konsentrasi yang tinggi, review. J Neurol Sci. 2007; 262(1-2):122–
karbon monoksida dapat menyebabkan 30.
rhabdomyolisis akibat efek toksik CO dan 8. Venditti CC, Casselman R, Smith GN.
hipoksia terhadap otot rangka. Effects of chronic carbon monoxide
Pada intoksikasi CO perlu dilakukan exposure on fetal growth and
pemeriksaan level enzim penanda kerusakan development in mice. BMC Pregnancy
otot seperti CK, AST, ALT, dan LDHkarena Childbirth. BioMed Central Ltd. 2011;
berkolerasi dengan luasnya kerusakan otot 11(1):101.
akibat rhabdomyolisis. Rhabdomyolisis yang 9. Purnomo H. Analisa pengaruh knalpot
meluas dapat menyebabkan gagal ginjal akut catalytic converter dengan katalis
jika tidak ditangani dengan segera. Selain itu, tembaga (Cu) berlapis mangan (Mn)
semua pasien yang mengalami intoksikasi CO terhadap gas buang honda supra X 100
yang berat perlu dimonitor fungsi ginjalnya. cc. J Ilm ITS. 2012; 1:1–9
10. Material Safety Data Sheets. Material
Simpulan safety data sheet of carbon monoxide
Intoksikasi CO dapat menginduksi [internet]. USA: MSDS; 2013.
rhabdomyolisis hingga gagal ginjal akut. 11. Hadiyani M. Keracunan karbon
monoksida. Sentra Inf Keracunan Nas.
Daftar Pustaka 2010; 1:1–19.
1. World Health Organization. Air quality 12. Smollin C, Olson K. Acute carbon
guideline. Geneva: WHO; 2015. monoxide poisoning. BMJ Clin Evid. 2008;
2. Peter F, Clardy M, Scott M, Holly PM. 7:1–12.
Carbon monoxide poisoning [internet]. 13. Anggraeni NIS. Pengaruh lama paparan
USA: Update; 2014 [diakses tanggal 15 asap knalpot dengan kadar CO 1800 ppm
Maret 2015]. Tersedia dari: terhadap gambaran histopatologi
http://www.uptodate.com/contents/car jantung pada tikus wistar [skripsi].
bon-monoxide-poisoning Semarang: Fakultas Kedokteran
3. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Universitas Diponegoro; 2009.
Sentra informasi keracunan nasional 14. Lane TR, Williamson WJ, Brostoff JM.
berita keracunan bulan Juli–September Carbon monoxide poisoning in a patient
2014 [internet]. Jakarta: Badan with carbon dioxide retention: a

Agromedicine Unila | Volume 2 | Nomor 3 | Agustus 2015| 355


Radian Pandhika | Rhabdomyolisis dan Gagal Ginjal Akut pada Intoksikasi Karbon Monoksida

Therapeutic Challenge. Cases J BioMed and exploring its risk factors and main
Cent. 2008; 1(1):102. complication: acute kidney injury. Ann
15. Ashley P, Anderson J, Menkedick JR, Intensive Care. 2013; 3(1):8.
Wooton MA. Healthy homes issues of 19. Sinto R, Nainggolan G. Acute kidney
carbon monoxide. US Dep Hous Urban injury: pendekatan klinis dan tata
Dev. 2005; 3:1–35. laksana. Maj Kedokt Indones. 2010;
16. New Hampshire Departement of 60(2):81–8.
Environmental Service. Carbon 20. Basnayake K, Cockwell P, Hutchison CA.
monoxide: health information summary. Rhabdomyolysis and acute kidney injury.
New Hampsh Dep Environ Serv. 2007; N Engl J Med. 2009; 361(14):1411–2.
20:1–3. 21. Siqueira R, Lima A, Bezerra G, Liborio AB.
17. Motawei SM, El-wasify SM, Eldakroury Acute kidney Injury due to
SA, Elmansoury AM. Rhabdomyolysis rhabdomyolysis. Saudi J Kidney Dis
complicating acute co poisoning: a case Transpl. 2008; 19(5):721–9.
study and a review. Am J Med Case 22. Soekamto TH, Perdanakusuma D.
Reports. 2014; 2(11):232–6. Intoksikasi karbon monoksida. J
18. El-Abdellati E, Eyselbergs M, Sirimsi H, Airlangga Univ. 2008; 1(1):1–20.
Hoof V Van, Wouters K, Verbrugghe W, 23. Weaver LK. Carbon monoxide poisoning.
et al. An observational study on N Engl J Med. 2009; 360(12):1217–25.
rhabdomyolysis in the intensive care unit

Agromedicine Unila | Volume 2 | Nomor 3 | Agustus 2015| 356

Anda mungkin juga menyukai