Anda di halaman 1dari 22

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I. Tinjauan Medis

A. Kehamilan

1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio

atau fetus didalam tubuhnya. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai

lahirnya janin. Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus yaitu kira-

kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila

dihitung dari sifat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan nrmal akan

berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut

kalender internasional. Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, dimana

trimester pertama berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu

(minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu, minggu ke-28

hingga ke-40 (Saifuddin, 2009) (Walyani, 2015).

Apabila ditinjau dari lamanya, kehamilan dibedakan menjadi :

a. Kehamilan premature, yaitu kehamilan antara 28 minggu sampai 36

minggu.

b. Kehamilan mature, yaitu kehamilan antara 37 minggu sampai 42 minggu.

c. Kehamilan postmature, yaitu kehamilan lebih dari 43 minggu.


2

Apabila ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3

bagian yaitu:

a. Kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu), dimana dalam

triwulan pertama alat-alat mulai dibentuk.

b. Kehamilan dalam triwulan kedua alat-alat telah terbentuk tetapi belum

sempurna dan viabilitas janin masih disangsikan.

c. Kehamilan triwulan terakhir (antara 28 minggu sampai 40 minggu), dimana

janin yang dilahirkan dalam trimester tiga telah viable (dapat hidup).

2. Tanda-tanda Kehamilan

Pada wanita hamil terdapat beberapa tanda dan gejala, antara lain:

a. Tanda-tanda Presumtive (Dugaan Hamil)

1) Amenore (tidak dapat haid)

Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak

dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir,

supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan hari perkiraan lahir.

2) Mula dan muntah (nausea dan vomitting)

Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga

akhir triwulan pertama, dan sering terjadi pada pagi hari (morning

sickness). Dalam batar-batas tertentu keadaan ini masih fisiologik. Bila

terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan

disebut hyperemesis gravidarum.

3) Mengidam (ingin makanan/minuman tertentu)

Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi

menghilang dengan makin tuanya kehamilan.

4) Tidak tahan suatu bau-bauan.


3

5) Pingsan

Sering dijumpapi bila berada di tempat-tempat yang ramai.

Dianjurkan untuk tidak pergi ketempat-tempat ramai pada bulan-bulan

pertama kehamilan dan hilang sesudah kehamilan 16 minggu.

6) Tidak ada selera makan (anoreksia)

Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama, tetapi setelah itu

nafsu makan akan timbul lagi.

7) Lelah (fatigue)

8) Payudara membesar

Tegang dan sedikit nyeri, yang disebabkan pengaruh estrogen

dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara.

Kelenjar montgomery terlihat lebih membesar.

9) Sering kencing

Terjadi karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang

membesar. Gejala akan hilang pada triwulan kedua kehamilan karena

uterus yang membesar keluar dari rngga panggul. Pada akhir

kehamilan, gejala ini kembali karena kandung kemih ditekan leh kepala

janin.

10) Konstipasi/obstipasi

Karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh hormon

steroid.

11) Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormone kortikosteroid plasenta,

dijumpai dimuka (cloasma gravidarum), areola payudara, leher dan

dinding perut.

12) Epulis (hipertrofi dari papil gusi)


4

Merupakan suatu hipertrofy papilla ginggivae. Sering terjadi

pada triwulan pertama kehamilan.

13) Pemekaran vena-vena (varises) dapat terjadi pada kaki, betis dan

vulva yang biasanya didapat pada daerah genetalia eksterna, fssa

pplitea, kaki, dan betis. Pada kehamilan multigravida kadang-kadang

varises ditemukan pada kehamilan yang terdahulu, yang kemudian

timbul kembali pada triwulan pertama.

b. Tanda Kemungkinan Hamil (Tanda Tidak Pasti)

1) Perut membesar

Terjadi pembesaran abdomen secara prgesif dari kehamilan 7

sampai 28 minggu. Pada minggu 16-22, pertumbuhan terjadi secara

cepat dimana uterus keluar panggul dan mengisi rngga abdomen.

2) Uterus membesar

Terjadi perubahan dalam bentuk, besar dan konsistensi dari

rahim.

3) Tanda hegar

Konsistensi rahim yang menjadi lunak, terutama daerah isthmus

uteri sedemikian lunaknya, hingga kalau kita letakkan 2 jari dalam

forniks posterior dan tangan satunya pada dinding perut atas symphysis,

maka isthmus ini tidak teraba seolah-olah corpus uteri sama sekali

terpisah dari serviks.

4) Tanda chadwick

Vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan (livide)

yang disebabkan leh adanya hipervaskularisasi. Warna porsio juga akan


5

tampak livide. Hal ini disebabkan oleh adanya pengaruh hormone

estrogen.

5) Tanda piscaseck

Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke

jurusan pembesaran uterus.

6) Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila dirangsang (braxton hicks)

Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Saat palpasi atau

pemeriksaan dalam, uterus yang awalnya lunak akan menjadi keras

karena berkontraksi. Tanda ini khas untuk uterus dalam masa

kehamilan.

7) Teraba ballotment

Pada kehamilan 16-20 minggu, dengan pemeriksaan bimanual

dapat terasa adanya benda yang melenting dalam uterus (tubuh janin).

c. Tanda pasti (tanda positif)

1) Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba.

Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan leh ibunya

pada kehamilan 18 minggu, sedangkan pada multigravida pada 16

minggu.

2) Denyut jantung janin:

a) Didengar dengan stetsokop monoral laenec

b) Dicatat dan didengar dengan alat Doppler

c) Dicatat dengan fet-elektor kardigram (pada kehamilan 12 minggu)

d) Dilihat pada ultrasonografi


6

Dengan USG, akan dapat terlihat gambaran janin yang

berupa ukuran kantng janin, panjangnya janin dan diameter

biparietalis hingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan.

3. Proses Permulaan Kehamilan

Menurut Mocht Rustam ar, 2012 ; h16 proses permulaan kehamilan

harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel sperma), pembuahan (konsepsi :

fertilisasi, nidasi, dan plasentasi)

a. Sel Telur (ovum)

Urutan pertumbuhan ovum :

1) Oogonium

2) Oosit pertama (primary obcyte)

3) Primary ovarian follicle

4) Likuor folikularis

5) Pematangan pertama ovum,dan

6) Pematangan kedua ovum pada saat sperma membuahi ovum.

b. Sel Mani ( Spermatozoon)

Urutan pertumbuhan sperma (spermatogenesis)

1) Spermatogonium, membelah dua;

2) Spermatosit pertama, membelah dua;

3) Spermatosit kedua, membelah dua;

4) Spermatid, kemudian tumbuh menjadi

5) Spermatozoon (sperma)

c. Pembuahan (Konsepsi : Fertilisasi)


7

Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatuan sel mani dengan sel

telur di tuba uterine. Dalam beberapa jam setelah pembuahan, mulailah

pembelahan zigot yang terjadi selama 3 hari sampai stadium morula.

d. Nidasi (Implantasi)

Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam

endometrium.

e. Plasentasi dan mukosa rahim

Mukosa rahim pada wanita yang tidak hamil terdiri atas stratum

kompaktrum dan stratum spongiosum.

Proses kehamilan menurut ( Serri Hutahaean, 2013;h.27) yaitu

sebagai berikut:

Proses pembuahan ( konsepsi)

Proses kehamilan diawali dengan proses pembuahan / konsepsi.

Pembuahan atau konsepsi sering disebut fertilisasi. Fertilisasi adalah

penyatuan sperma laki laki dengan ovum perempuan. Spermatozoa

merupakan sel yang sangat kecil dengan ekor yang panjang sehingga

memungkinkan untuk bergerak dalam media cair dan dapat mempertahankan

fertilisasinya selama 2 sampai 4 hari. Sel telur/ovum akan hidup maximal 48

jam setelah ovulasi. Oleh karena itu agar fertilisasi berhasil, senggama harus

dilakukan dalam waktu 5 hari sekitar ovulasi.

Pertemuan antara sel telur dengan sel sperma yang distimulasi oleh

hormon estrogen ini terjadi di sepertiga saluran telur / tuba fallopi. Sementara

penghambatan pertemuan antara sel telur dengan sel sperma pada dua

pertiga bagian dari saluran telur dilakukan oleh hormon progesteron. Pada

saat ovulasi, ovum akan di dorong keluar dari folikel degraaf dan kemudian
8

ditangkap oleh fimbriae. Jutaan sperma harus berjalan dari vagina menuju

uterus dan masuk ke tuba fallopi. Dalam perjalanan itu kebanyakan sperma di

hancurkan oleh mukus atau lendir asam di vagina, uterus, dan tuba fallopi.

4. Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan

a. Tes Urin (tes HCG)

Tes urin dilakukan sedini mungkin saat diketahui ada aminre. Inti

test urin adalah untuk mengetahui kadar HCG (human Chorioic

Gonadotropin) yaitu suatu hormon yang dihasilkan embrio saat terjadinya

kehamilan yang akan meningkat dalam urin dan darah seminggu setelah

konsepsi. Urin yang digunakan diusakan adalah urin pagi hari.

b. Palpasi Abdomen

Secara umum, palpasi abdominal dilakukan dengan tujuan untuk

menentukan besar dan konsistensi rahim, bagian-bagian janin, letak dan

presentasi, kontraksi rahim, braxton hicks dan his. Cara palpasi abdminal

yang lazim digunakan adalah menurut leopold. Pemeriksaan palpasi

menurut leopold dilakukan dengan posisi ibu hamil berbaring terlentang.

Pemeriksaan palpasi menurut leopold dilakukan dengnan psisi ibu hamil

berbaring terlentang dengan bahu dan kepala sedikit tinggi (memakai

bantal). Setelah ibu hamil dalam psisi terlentang, dilihat apakah uterus

berkontraksi atau tidak, jika berkontraksi harus ditunggu sampai tidak

berkontraksi. Dinding perut juga harus lemas, sehingga pemeriksaan dapat

dilakukan dengan teliti, untuk itu tungkai dapat ditekuk pada pangkal paha

dan lutut.

Pemeriksaan palpasi leopold dibagi menjadi empat tahap, pada

pemeriksaan leopold I, II, III, pemeriksaan menghadap ke arah muka ibu


9

yang diperiksa dan pada pemeriksaan leopold IV pemeriksaan menghadap

ke arah kaki ibu.

Langkah-langkah dalam melakukan palpasi leopold adalah:

1) Leopold I

Tujuan dari pemeriksaan Leopold I adalah untuk menentukan

tinggi fundus uteri untuk menentukan umur kehamilan. Selain itu, dapat

juga ditentukan bagian janin mana yang terletak pada fundus uteri.

Teknik pelaksanaan:

a) Kedua telapak tangan pemeriksaan dletakkan pada puncak fundus

uteri.

b) Tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia kehamilan.

c) Rasakan bagian jaini yang berada pada bagian fundus (bokong atau

kepala atau kosong)

2) Leopold II

Palpasi Leopold II ini bertujuan untuk mengetahui bagian yang

ada di sebelah kanan atau kiri perut ibu.

Teknik pelaksanaan:

a) Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun kebawah sampai

disamping kiri dan kanan umbilikus.

b) Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan lokasi auskultasi

denyut jantung janin nantinya.

c) Tentukan bagian-bagian kecil janin.

3) Leopold III

Palpasi Leopold III ini bertujuan untuk bagian janin yang berada

di sebelah bawah uterus ibu.


10

Teknik pelaksanaan :

a) Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati oleh karena dapat

menyebabkan perasaan tak nyaman bagi pasien.

b) Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk tangan

kanan.

c) Ditentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan ditentukan

apakah sudah mengalami enggagement atau belum.

4) Leopold IV

Pada Leopold IV, selain bertujuan untuk menentukan bagian

janin mana yang terletak dibawah, juga dapat menentukan bagian

berapa bgaian dari kepala janin yang telah masuk dalam pintu atas

panggul.

Teknik pelaksanaan:

a) Pemeriksaan mengubah posisi sehingga menghadap ke arah kiri

pasien.

b) Kedua telapak tangan ditempatkan disisi kiri dan kanan bagian

terendah janin.

c) Digunakan untuk menentukan sampai berapa jauh derajat desensus

janin.

c. Pemeriksaan USG

Pemeriksaan USG dilakukan untuk menegakkan diagnosis

pasti kehamilan. Gambaran yang terlihat yaitu rangka janin dan

kantong kehamilan.

d. Pemeriksaan Rontgen
11

Merupakan salah satu pemeriksaan untuk melakukan

penegakkan diagnosis pasti kehamilan. Di dalam pemeriksaan akan

terlihat kerangka janin, yaitu tengkorak dan tulang belakang.

5. Ketidaknyamanan dan cara mengatasi

Dalam proses kehamilan terjadi perubahan sistem dalam tubuh yang

semuanya membutuhkan suatu adaptasi, baik fisik maupun psikologis. Dalam

proses adaptasi tersebut tidak jarang ibu akan mengalami ketidaknyamanan

yang meskipun hal-hal itu adalah fisiologis namun tetap perlu diberikan suatu

pencegahan dan perawatan.

a. Sering buangan air kecil (trimester I dan II)

Cara mengatasi:

1) Penjelasan mengenai sebab terjadinya.

2) Ksngkan saat ada drngan untuk kencing.

3) Perbanyak minum pada siang hari.

4) Jangan kurangi minum untuk mencegah nkturia, kecuali jika nkturia

sangat mengganggu tidur di malam hari.

5) Batasi minum kopi, teh dan soda.

6) Jelaskan tentang bahaya infeksi saluran kemih dengan menjaga posisi

tidur yaitu dengan berbaring miring ke kiri dan kaki ditinggikan untuk

mencegah diuresis.

b. Striae garidarum (tampak jelas pada bulan ke 6-7)

1) Gunakan emlien topical atau antipruritic jika ada indikasinya.

2) Gunakan baju longgar yang dapat menopang payudara dan abdomen.

c. Hemoroid (timbul pada trimester I dan III)

Cara mengatasi
12

1) Hindari konstipasi.

2) Makan makanan yang berserat dan banyak minum.

3) Gunakan kompres es atau air hangat.

4) Dengan perahan masukkan kembali anus setiap selesai BAB.

d. Kelelahan/fatique (pada trimester I)

Cara mengatasi:

1) Yakinkan bahwa ini normal pada awal kehamilan.

2) Dorongan ibu untuk sering beristirahat.

3) Hindari istirahat yang berlebihan.

e. Keputihan ( terjadi di trimester I, II, dan III)

Cara mengatasi:

1) Tingkatkan kebersihan dengan mandi tiap hari.

2) Memakai pakaian dalam dari bahan katun dan mudah menyerap.

3) Tingkatkan daya tahan tubuh dengan makan buah dan sayur.

f. Keringat bertambah secara perlahan terus meningkat sampai akhir

kehamilan.

Cara mengatasi:

1) pakailah pakaian yang tipis dan longggar.

2) Tingkatkan asupan cairan.

3) Mandi secara teratur.

g. Sembelit (trimester II dan III)

Cara mengatasi:

1) Tingkatkan diet asupan cairan.

2) Buah prem atau jus prem.

3) Minum cairan dingin atau hangat, terutama saat perut kosong.


13

4) Istirahat cukup.

5) Senam hamil.

6) Membiasakaan buang air besar secara teratur.

7) Buang air besar segera setelah ada dorongan.

h. Kram kaki (setelah usia kehamilan 24 minggu)

Cara mengatasi:

1) Kurangi knsusmsi susu (kandungan fsfrnya tinggi)

2) Latihan dorsofleksi pada kaki dan merenggangkan otot yang terkena.

3) Gunakan penghangat untuk otot.

i. Mengidam/pica (trimester I)

Cara mengatasi:

1) Tidak perlu dikhawatirkan selama diet memenuhi kebutuhan.

2) Jelaskan tentang bahaya makanan yang tidak bisa diterima, mencakup

gizi yang diperlukan serta memuaskan rasa mengidam atau kesukaan

menurut kultur.

j. Napas sesak (trimester II dan III)

Cara mengatasi:

1) Jelaskan penyebab fisiologinya.

2) Dorongan agar secara sengaja mengatur laju dan dalamnya pernapasan

pada kecepatan nrmal yang terjadi.

3) Merentangkan tangan diatas kepala serta menarik napas panjang.

4) Mendorong postur tubuh yang baik, melakukan pernapasan intercostal.

k. Nyeri ligamentum rotundum (trimester II dan III)

Cara mengatasi:

1) Berikan penjelasan mengenai penyebab nyeri.


14

2) Tekuk lutut kearah abdomen.

3) Mandi air hangat.

4) Gunakan bantalan pemanas pada area yang terasa sakit hanya jika

tidak terdapat kontraindikasi.

5) Gunakan bantalan untuk menopang uterus dan bantalan lainnya

letakkan diantara lutut sewaktu dalam posisi berbaring miring.

l. Berdebar-debar/palpasi jantung (mulai akhir trimester I)

Cara mengatasi:

Jelaskan bahwa hal ini normal pada kehamilan.

m. Panas perut (mulai bertambah sejak trimester II dan bertambah semakin

lamanya kehamilan, hilang pada waktu persalinan).

Cara mengatasi:

1) Makan sedikit-sedikit tapisering.

2) Hindari makan berlemak dan berbumbu tajam.

3) Hindari rokok, asap rokok, alkohol dan coklat.

4) Hindari berbaring setelah makan.

5) Hindari minum air putih saat makan.

6) Kunyah permen karet.

7) Tidur dengan kaki ditinggikan.

n. Perut kembung (trimester II dan III)

Cara mengatasi:

1) Hindari makan yang mengandung gas.

2) Mengunyah makanan secara sempurna.

3) Lakukan secara teratur.

4) Pertahankan saat buang air besar yang teratur.


15

o. Pusing/sinkop (trimester II dan III)

Cara mengatasi:

1) Bangun secara perlahan dari psisi istirahat.

2) Hindari berdiri terlalu lama dalam lingkungan yang hangat dan sesak.

3) Hindari berbaring dalam psisi terlentang.

p. Mual muntah (trimester I)

Cara mengatasi:

1) Hindari bau atau faktor yang penyebabnya.

2) Makan biskuit kering atau roti bakar sesaat sebelum bangun dari tempat

tidur di pagi hari.

3) Duduk tegak setiap kali selesai makan.

4) Makan makanan kering diantara waktu makan.

5) Minum minuman berkarbonat.

6) Bangun tidur secara perlahan.

7) Hindari menggosok gigi setelah makan.

8) Minum teh herbal.

9) Istirahat sesuai kebutuhan.

q. Sakit pinggang atas dan bawah (trimester II dan III)

Cara mengatasi:

1) Gunakan posisi tubuh yang baik.

2) Gunakan bra yang menpang dengan ukuran yang tepat.

3) Gunakan kasur yang keras.

4) Gunakan bantal ketika tidur untuk meluruskan punggung.

r. Varises pada kaki (trimester II dan III)

Cara mengatasi:
16

1) Tinggikan kaki sewaktu berbaring.

2) Jaga agar kaki tidak bersilang.

3) Hindari berdiri atau duduk terlalu lama.

4) Senam untuk melancarkan peredaran darah.

5) Hindari pakaian atau korset yang ketat.

6. Perubahan Fisiologis

a. Perubahan Fisiologis Ibu Hamil

Perubahan fisiologi yang terjadi pada kehamilan yaitu :

1) Perubahan pada sistem reproduksi

a) Uterus

(1) Ukuran rahim membesar.

(2) Berar dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan.

(3) Bentuk dan konsistensi menjadi lebih panjang dan lunak (tanda

hegar, dan pisscacek).

(4) Terjadi vaskularisasi (Prawirohardjo, 2014; h: 217).

b) Vagina

Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah

karena pengaruh estrogen sehingga tampak merah dan kebiruan

(Mochtar, 2012; h: 30).

c) Ovarium

Ovarium berhenti masih terdapat korpus luteum gravidarum

sampai terbentuknya plasenta yang mengambil pengeluaran

estrogen dan progesteron (Mochtar, 2012; h 30).

d) Payudara
17

Sebagai persiapan menyusui perkembangan payudara

dipengaruhi oleh estrogen dan progesteron dan sosamomamotropi

(Mochtar,2012;h32).

2) Perubahan pada organ dan sistem lainya (Mochtar,2012;h30).

a) Sirkulasi darah ibu

(1) Meningkatkan kebutuhan sirkulasi untuk memenuhi kebutuhan

pertumbuhan dan perkembangan janin.

(2) Hubungan langsung antara arteri dan vena pada retnoplasenter.

(3) Pengaruh peningkatan hormon estrogen dan progesteron.

(4) Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum lebih dari

pertumbuhan sel terjadi hemodilusi.

(5) Mengalami anemia fisiologi akibat dari hemodilusi.

3) Sistem pencernaan

Pengaruh estrogen yang meningkat, pengeluaran asam lambung

menyebabkan hipersalivasi, morning sickness, emesis gravidarum,

terasa panas dilambung akibat pengaruh progesteron menimbulkan

gerakan usus semakin lambat sehingga terjadi konstipasi.

4) Sistem respirasi

Terjadi desakan diagfragma karena dorongan atau pembesaran

rahim ada akibat dari kebutuhan oksigen yang meningkat, ibu hamil

akan bernafas lebih dalam.

5) Perubahan pada kulit

Terjadi kloasma gravidarum, striae livida, striae alba, striae nigra,

pigmentasi pada mamae atau papila mamae.

6) Perubahan metabolisme
18

a) Metabolisme basal naik 15-20 %.

b) Keseimbangan asam basa meiurun akibat hemodilusi darah dan

kebutuhan mineral untuk janin.

c) Kebutuhan nutrisi meningkat.

d) Pertambahan berat badan ibu hamil normal antara 6,5-16,5 kg

selama hamil atau 0,5 kg per minggu (Manuaba,2012;h9 5).

7. Kebutuhan Psikologis Ibu Hamil

a. Support keluarga

Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat

berpengaruh, sehingga perubahan apapun yang terjadi pada ibu akan

mempengaruhi keluarga. Kehamilan merupakan krisis bagi kehidupan

keluarga dan diikuti oleh stress dan kecemasan.

Kehamilan melibatkan keseluruh anggota keluarga. Karena

konsepsi merupakan awal, bukan saja bagi janin yang sedang

berkembang, tetapi juga bagi keluarga, yakni dengan hadirnya serang

anggota keluarga baru dan terjadinya perubahan hubungan dalam

keluarga, maka setiap anggota keluarga harus beradaptasi terhadap

kehamilan dan menginterpretasikannya berdasarkan hubungan masing-

masing.

Hubungan antara wanita dan ibunya terbukti signifikan dalam

adaptasi terhadap kehamilan dan menjadi ibu. Keberadaan ibu disamping

anak perempuannya selama masa kanak-kanak.

b. Support Dari Tenaga Kesehatan

1) Trimester I
19

a) Menjelaskan dan meyakinkan pada ibu bahwa apa yang terjadi

padanya adalah suatu yang normal

b) Membantu untuk untuk memahami setiap perubahan yang terjadi

baik fisik maupun psikologis.

c) Meyakinkan bahwa ibu akan mulai merasa lebih baik dan berbahagia

pada trimester kedua.

2) Trimester III

a) Mengajarkan ibu tentang nutrisi, pertumbuhan bayi, tanda-tanda

bahaya.

b) Bersama ibu dan keluarga dalam merencanakan kelahiran dan

rencana kegawatdaruratan.

3) Trimester III

a) Memberikan penjelasan bahwa yang dirasakan oleh ibu adalah nrmal

b) Menenangkan ibu.

c) Membicarakan kembali dengan ibu bagaimana tanda-tanda

persalinan yang sebenarnya.

d) Meyakinkan bahwa anda akan selalu berada bersama ibu untuk

membantu melahirkan bayinya.

c. Rasa Aman Dan Nyaman Selama Kehamilan

Selama kehamilan mungkin ibu mengeluhkan bahwa ia mengalami

berbagai ketidaknyamanan, meskipun bersifat umum dan tidak

mengancam keselamatan jiwa, tetapi dapat saja menjemukan dan

menyulitkan bagi ibu. Bidan sebagai tenaga kesehatan harus

mendengarkan ibu, membicarakan tentang berbagai macam keluhan dan

membantunya mencari cara untuk mengatasinya sehingga ibu dapat


20

menikmati kehamilannya dengan aman dan nyaman. Keluarga dapat

memberiksn perhatian dan dukungan sehingga ibu merasa aman dan tidak

sendiri dalam menghadapi kehamilannya.

Untuk menciptakan rasa nyaman dapat ditempuh dengan senam

untuk memperkuat otot-otot, mengatur psisi duduk untuk mengatasi nyeri

punggung akibat janin, mengatur berbagai sikap tubuh untuk meredakan

nyeri dan pegal, melatih sikap santai untuk menenangkan pikiran dan

menenangkan tubuh, melakukan relaksasi sentuhan atau teknik pemijatan.

d. Persiapan Menjadi orang Tua

Persiapan menjadi orang tua sangat penting karena setelah bayi

lahir akan banyak perubahan peran yang terjadi, mulai dari ibu, ayah dan

keluarga. Bagi pasangan yang baru pertama mempunyai anak, persiapan

dapat dilakukan dengan banyak berkonsultasi dengan orang yang mampu

untuk membagi pengalamannya dan memberikan nasehat mengenai

persiapan menjadi orang tua.

Bagi pasangan yang sudah mempunyai lebih dari satu anak, dapat

belajar dari pengalaman mengasuh anak sebelumnya.

e. Persiapan Sibling

Sibling Rilvary adalah rasa persaingan diantara saudara kandung

akibat kelahiran anak berikutnya. Biasanya terjadi pada anak usia 2-3

tahun. Sibling rivalry biasanya biasanya ditunjukan dengan penlakan

terhadap kelahiran adiknya, menangis, menarik diri dari lingkungannya,

menjauh dari ibunya atau melakukan kekerasan terhadap adiknya.

Kehadiran serang adik yang baru dapat merupakan krisi utama bagi

seorang anak.
21

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah sibling

rivalry adalah:

8. Komplikasi Pada Kehamilan

Menurut Mochtar (2012;h.141-184) menyebutkan :

a. Hiperemesis Gravidarum

Adalah mual muntah yang berlebihan yang terjadi kira-kira sampai

umur kehamilan 20 minggu. Ketika umur kehamilan 14 minggu / TM 1,

mual dan muntah yang dialami ibu begitu hebat. Semua yang dimakan dan

diminum ibu dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan

pekerjaan sehari-hari ibu. Berat badan menurun, terjadi dehidrasi, terdapat

aseton dalam urine, bukan karena penyakit seperti apendistis, pielitis dan

sebagainya.

b. Toksemia Gravidarum

Istilah toksemia gravidarum untuk kumpulan gejala-gejala dalam

kehamilan yang merupakan trias HPE (Hipertensi, Proteinuria, Edema),

yang kadang-kadang bila keadaan lebih parah diikuti oleh KK (kejang-

kejang/konvulsi dan koma).

c. Abortus (Keguguran)

Keguguran adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat

hidup di luar kandungan.

d. Kematian Janin dalam Kandungan

Hal ini adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin

dalam kandungan. Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) atau intra

uterine fetal dealth (IUFD) sering dijumpai,baik pada kehamilan di bawah

20 minggu maupun sesudah kehamilan 20 minggu.


22

e. Pendarahan Antepartum

Pendarahan Antepartum adalah pendarahan yang terjadi setelah

kehamilan 28 minggu.

f. Penyakit jantung

Kebutuhan janin akan oksigen dan zat makanan bertambah seama

kehamilan, yang harus dipengaruhi melalui darah ibu. Oleh karena itu,

banyaknya darah yang beredar semakin meningkat, sehingga jantung

harus bekerja lebih keras.

g. Hipertensi

Penyakit hipertensi dalam kehamilan merupakan kelainan vaskular

yang sering terjadi sebelum kehamilan, saat terjadi kehamilan atau pada

permulaan nifas. Hipertensi yang muncul pada saat kehamilan adalah

hipertensi akut, karena hanya muncul pada saat hamil dan sebagian besar

tidak memiliki riwayat hipertensi ( Serri Hutahaean,2013;h.189-209).

Anda mungkin juga menyukai