Bakteri
Lactobacillus bulgaricus
susu yoghurt
Lactobacillus subtilis
Penicillium requorti susu menghasilkan aroma
Penicillium camemberti khas keju dan
Propiobacterium menambah keasaman
Streptococcus thermophilus
Lactobacillus susu keju
Leuconostoc cremoris mentega
Acetobacter xylinum air kelapa nata de cocco
Acetobacter aceti cuka/asam asetat
Streptomyces griceus streptomycin
Bacillus thuringiensis pestisida
alami/biologi
Assbya gossipii vitamin B1
Propionibacterium vitamin B12
Pseudomonas (jamur)
Jamur / Fungi
Aspergillus wentii kedelai kecap
Sacharomyces cereviceae ketela tape
Sacharomyces sake sake
Rhizopus oryzae kedelai tempe
Penicillium notatum antibiotik penisilin
Penicillium chrysogenum
Aspergillus niger asam sitrat
Aspergillus niger enzim amilase
Aspergillus oryzae
Bacillus subtilis (bakteri)
Aspergillus oryzae enzim protease
Bacillus subtilis (bakteri)
Aspergillus niger ezim lipase
Rhizopus spp
Corynebacterium glutamicum lisin (asam amino),
(bakteri) asam glutamat –->
bahan MSG
Fusarium mikoprotein
(protein dari fungi)
Chlorella (alga hijau) single cell protein
Spirullina (alga biru) (SCP)
MIKROORGANISME
Mikroorganisme adalah organisme hidup yang berukuran sangat kecil dan hanya dapat
diamati dengan menggunakan mikroskop. Mikroorganisme disebut juga organisme
mikroskopik. Mikroorgnasime ada yang terusun atas satu sel (uniseluler) dan ada yang
tersusun atas beberapa sel (multiseluler). Walaupun mikroorganisme uniseluler hanya
tersusun atas satu sel, namun mikroorgansime tersebut menunjukan semua karakteristik organ
hidup yaitu bermetaboliisme, bereproduksi, berdiferensisasi, melakukan komunikasi,
melakukan pergerakan. Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi.
Tempat Hidup Mikroorganisme: Tanah Tanah merupakan sumber yang kaya akan
mirkoorganisme. Kebanyakan mikroorganisme di sini bersifat apatogfen bagi manusia.
Bakteri pathogen yang terdapat di tanah adalah: Clostridium tetani, Clostridium perfringens,
Clostridium botulinum. Air Kebanyakan air tawar dan laut mengandung mikroorganisme.
Mikroorganisme pathogen di air adalah: Salmonella dan Shigella sp., Vibrio cholrae,
Legionella, Entamoeba histolytica, Escherichia coli. Udara Walaupun mikroorganisme
sering ditemukan di udara, namun tidak berkembang biak di udara. Udara dalam ruangan
mungkin mengandung bakteri dan virus pathogen yang berasal dari kulit, tangan, pakaian dan
terutama dari saluran napas atas manusia.
A. Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok Organisme yang
tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain Prokariota
dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan
di alam. Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan
organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Bentuk dasar bakteri terdiri atas
bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara
kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Ciri-ciri Bakteri Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain
yaitu :
1. Organisme multiselluler
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki
ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
4. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
5. Hidup bebas atau parasit
6.Yang hidup di lingkungan ekstrim. Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
bakteri adalah : Suhu, pH, Konsentrasi garam, Sumber nutrisi, Zat-zat sisa metabolisme,
Zat kimia.
B. FUNGI
Fungi merupakan organisme eurakiotik, heterotof karena tidak mengandung klorofil,
makananannya diambil dengan cara arbsorbsi dari lingkungan dan berkembang biak
dengan spora. Cara mendapatkan nutrisi dari beberapa makhluk hidup, di antaranya
sebagai berikut : - Fungi = heterotrof yang absorbtif - Hewan = heterotof yang fagotrof -
Tumbuhan = autrotof
CIRI-CIRI FUNGI :
1. Jamur merupakan organisme uniseluler maupun multiseluler umumnya berbentuk hifa,
hifa bercabang-cabang membentuk bangunan seperti anyaman yang disebut miselium.
2. Tidak mempunyai klorofil, sehingga tidak mampu membuat makan secara fotosintesis.
3. Hidup secara heterotof dengan jalan saprofit (menguraikan sampah organik ), parasit
(merugikan organisme lain), dan simbiosis.
4. Struktur sel eukariotik, memiliki dinding sel yang terbuat dari kitin.
5. Habitual jamur secara umum terdapat di dalam dan tempat yang lembab
Siklus lisis adalah siklus reproduksi atau replikasi genom virus yang pada
akhirnya menyebabkan kematian sel inang. Istilah lisis mengacu pada tahapan akhir dari
infeksi, yaitu saat sel inang bakteri lisis atau pecah dan melepaskan fage yang dihasilkan di
dalam sel inang tersebut. Virus yang hanya dapat bereplikasi melalui siklus lisis disebut
dengan virus virulen.
Pada tahap ini, ekor virus mulai menempel di dinding sel bakteri. Virus hanya menempel
pada dinding sel yang mengandung protein khusus yang dapat ditempeli protein virus.
Menempelnya virus pada dinding sel disebabkan oleh adanya reseptor pada ujung serabut
ekor. Setelah menempel, virus akan mengeluarkan enzim lisozim yang dapat menghancurkan
atau membuat lubang pada sel inang.
Proses injeksi DNA ke dalam sel inang ini terdiri atas penambatan lempeng ujung, kontraksi
sarung, dan penusukan pasak berongga kedalam sel bakteri. Pada peristiwa ini, asam nukleat
masuk ke dalam sel, sedangkan selubung proteinnya tetap berada di luar sel bakteri. Jika
sudah kosong, selubung protein ini akan terlepas dan tidak berguna lagi.
d) Perakitan.
Pada tahap ini, kapsid virus yang masih terpisah-pisah antara kepala, ekor, dan serabut ekor
akan mengalami proses perakitan menjadi kapsid yang utuh. Kemudian, kepala yang sudah
selesai terbentuk diisi dengan DNA virus. Proses ini dapat menghasilkan virus sejumlah 100
– 200 buah.
Dinding sel bakteri yang sudah dilunakkan olen enzim lisozim akan pecah dan diikuti oleh
pembebasan virus-virus baru yang siap untuk mencari sel-sel inang yang baru. Pemecahan
sel-sel bakteri secara eksplosif dapat diamati dengan mikroskop lapangan gelap. Jangka
waktu yang dilewati lima tahap ini dan jumlah virus yang dibebaskan sangat bervariasi,
tergantung dari jenis virus, bakteri, dan kondisi lingkungan.
2. Siklus Lisogenik
Siklus lisogenik merupakan siklus replikasi genom virus tanpa menghancurkan sel inang,
setelah adsobsi dan injeksi DNA Virus (fage) berintegrasi ke dalam kromosom bakteri,
integrasi ini disebut profage (gen asing yang bergabung dengan kromosom bakteri). Dalam
hal ini DNA virus tidak langsung mensintesis DNA Bakteri, karena bakteri memiliki
imunitas. Setelah imunitasnya hilang baru DNA Virus mengendalikan Dna bakteri, yang
tahap selanjutnya seperti pada siklus lisis.
4) Fase pembelahan.
D. PROTOZOA
Protozoa berasal dari bahasaYunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan.
Jadi, Protozoa adalah hewan pertama. Protozoa merupakan kelompok lain protista
eukariotik. Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Habitat
hidupnya adalah tempat yang basah atau berair.
CIRI – CIRI PROTOZOA
Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) atau bulu
cambuk (flagel).
Hidup bebas, saprofit atau parasit
Organisme bersel tunggal
Eukariotik atau memiliki membran nukleus/ berinti sejati
Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
Dapat membentuk kista untuk bertahan hidup. Kista, merupakan bentuk sel protozoa yang
terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada bakteri
Protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah.
Protozoa tidak mempunyai dinding sel
Protozoa merupakan organisme mikroskopis yang prokariot
Contoh protozoa :
1. AMOEBA
- Alat gerak pseudopodium
- Terkenal pd penyakit disentri ( amueba disentriae )
- Hidup di tempat yang berair dan kotor
2. PSEUDOPODIUM
- Tidak mempunyai alat gerak
- Menybabkan penyakit malaria yang di bawa oleh nyamuk malaria