Anda di halaman 1dari 31

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I. TINJAUAN MEDIS

A. KEHAMILAN

1. Definisi

Kehamilan dapat didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila

di hitung dari saat fertilisasi sampai lahirnya bayi, kehamilan normal akan

berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan

menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester,

dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15

minggu ( minggu ke 13 hingga ke 27), dan trimester ketiga 13 minggu (

minggu ke 28 hingga ke 40) ( Prawirohardjo,2010;h.213).

Kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan perubahan

pada ibu maupun lingkungannya. Kehamilan juga merupakan suatu

peristiwa yang penting dalam kehidupan seorang wanita dan keluarga pada

umumnya, walaupun perubahan besar yang akan terjadi sangat

mempengaruhi semua orang terutama wanita ( Serri Hutahaean, 2013;

h.43).
Kehamilan merupakan proses yang alamiah, bila tidak dikelola dengan

baik akan memberikan komplikasi pada ibu dan janin dalam keadaan sehat

dan aman (Walyani,2014;h.1).

Kehamilan adalah hasil dari “kencan” sperma dan sel telur. Dalam

prosesnya, perjalannya sperma untuk menemui sel telur / ovum betul-betul

penuh dengan perjuangan. Dari sekitar 20-40 juta sperma yang

dikeluarkan, hanya sedikit yang survice dan berhasil mencapai tempat sel

telur. Dari jumlah itu yang sudah seditik itu, Cuma 1 sperma saja yang bisa

membuahi sel telur (Mirza, 2008; h.69).

Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio

atau fetus didalam tubuhnya. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai

lahirnya janin. Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus kira –

kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).

(kuswanti, 2014; h.99).

Kehamilan adalah priode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama

haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai

awal periode antepartum. Lamanya kehamilan diperkirakan kurang lebih

280 hari, 40 minggu, 10 bulan (berdasarkan perputaran bulan atau lunar),

atau 9 bulan sejak hari pertama haid terakhir (HPHT). (Varney, 2007; hal.

492).
Berdasarkan pengertian diatas kehamilan adalah hasil fertilisasi atau

penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi

dengan lamanya kehamilan normal berlangsung dalam waktu 40 minggu

atau 10 bulan atau 9 bulan dimulai sejak hari pertama haid terakhir (HPHT).

2. Etiologi kehamilan

Etiologi / Proses kehamilan menurut ( Serri Hutahaean,2013;h.27).

Proses pembuahan ( konsepsi )

Proses kehamilan diawali dengan proses pembuahan / konsepsi.

Pembuahan atau konsepsi sering disebut fertilisasi. Fertilisasi adalah

penyatuan sperma laki laki denagn ovum perempuan. Spermatozoa

merupakan sel yang sangat kecil dengan ekor yang panjang sehingga

memungkinkan untuk bergerak dalam media cair dan dapat

mempertahankan fertilisasinya selama 2 sampai 4 hari. Sel telur/ovum akan

hidup maximal 48 jam setelah ovulasi. Oleh karena itu agar fertilisasi

berhasil, senggsama harus dilakukan dalam waktu 5 hari sekitar ovulasi.

Pertemuan antara sel telur dengan sel sperma yang distimulasi oleh

hormon estrogen ini terjadi di sepertiga saluran telur / tuba fallopi.

Sementara penghambatan pertemuan antara sel telur dengan sel sperma

pada dua pertiga bagian dari saluran telur dilakukan oleh hormon

progesteron. Pada saat ovulasi, ovum akan di dorong keluar dari folikel de
graaf dan kemudian ditangkap oleh fimbriae. Jutaan sperma harus berjalan

dari vagina menuju uterus dan masuk ke tuba fallopi. Dalam perjalanan itu

kebanyakan sperma di hancurkan oleh mukus atau lendir asam di vagina,

uterus, dan tuba fallopi.

3. Tanda dan Gejala Kehamilan

Tanda dan gejala kehamilan yaitu :

a. Tanda pasti kehamilan ( Serri Hutahaean, 2013; h.44 ).

1) Adanya denyut jantung janin.

2) Adanya pergerakan janin ( usia 19 minggu ).

3) Visiualisasi fetus dalam USG ( usia 5-6 minggu ).

b. Tanda presumtif/dugaan ( Walyani,2014;h.70-71).

1). Amenorhea (tidak mendapat haid)

Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya

pembentukan folikel de graaf dan ovulasi sehingga menstruasi tidak

terjadi. Lamanya amenorea dapat diinformasikan dengan

memastikan hari pertama haid terakhir (HPHT), dan digunakan

untuk memperkirakan usia kehamilan dan tafsifan persalinan. Tetapi

amenorea juga dapat disebabkan oleh penyakit kronik tertentu,


tumor pituitari, perubahan dan faktor lingkungan, malnutrisi, dan

biasanya gangguan emosional seperti ketakutan akan kehamilan.

2) Nausea (mual dan muntah)

Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam

lambung yang berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang

terjadi terutama pada pagi hari yang disebut morning sickness.

Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis, tetapi bila terlampau

sering dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang disebut

dengan hiperemensis gravidarum.

3) Mengidam

Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu,

keinginan yang demikian disebut ngidam. Ngidam sering terjadi

pada bulan pertama kehamilan dan akan menghilang dengan tuanya

kehamilan.

4) Anoreksia

Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan

kemudian nafsu makan timbul kembali.


5) Mammae membesar dan tegang

Mammae membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan

pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan

alveoli payudara. Kelenjar montgomery terlihat membesar.

6) Miksi

Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat

terasa penuh dan sering miksi. Frekuensi miksi yang sering, terjadi

pada triwulan pertama akibat desakan uterus ke kandung kemih.

Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini akan berkurang karena

uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir

triwulan, gejala ini bisa timbul karena janin mulai masuk ke ronnga

panggul dan menekan kembali kandung kemih.

7) Konstipasi / obstipasi

Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik

usus/tonus otot menurun sehingga kesulitan untuk BAB.

8) Pigmentasi kulit

Pigmentasi kulit terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12

minggu. Terjadi akibat pengaruh hormon kortikosteroid plasenta

yang merangsang melanofor dan kulit.


c. Tanda kemungkinan hamil

1) Perut membesar.

2) Uterus membesar.

3) Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthimus uteri.

4) Tanda Chadwick

Adanya perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan

mukosa vagina termasuk juga porsio dan serviks.

5) Tanda Piscaseck

Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi

karena ovum berimplementasi pada daerah dekat dengan kornu

sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.

6) Braxton Hicks merupakan kontraksi yang terjadi akibat peregangan

myometrium yang di sebabkan oleh terjadinya pembesaran uterus.

7) Reaksi kehamilan positif ( Walyani,2014;h.70-71).

4. Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi Pada ibu Hamil

a. Perubahan vulva dan vagina

Akibat pengaruh hormon ekstrogen, vagina dan vulva mengalami

perubahan pula. Sampai minggu ke -8 terjadi hipervaskularisasi


mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan

(lividae) tanda ini disebut tanda chatwick (Kusmiyati yuni.,Dkk .2008, h;

54).

b. Servik uteri

Perubahan pada mulut Rahim meliputi bertambahnya pembuluh

darah pada keseluruhan alat reproduksi yang menyebabkan terjadi

perlunakan sehingga dapat diduga terjadi kehamilan. Perlunakan pada

mulut Rahim disebut tanda “goodell”. Perlunakan pada bagian istmus

Rahim disebut tanda “hegar”. (Manuaba,2009: h.78).

c. Pembesaran uterus

Makin besar rahim tampak dari luar sebagai pembesaran perut.

Bagian – bagian rahim itu sendiri yang susunannya sedemikian rupa

sehingga dapat menampung kehamilan dengan berat air ketuban kurang

lebih 1 kg. Ari – ari (plasenta) ½ kg, dan janin seberat 3 kg (total 4 ½ kg).

Rahim semulanya seberat kira – kira 30 – 40 gram,dan keseluruhan

pertambahan berat ibu hamil sekitar 12 -15 kg. (Manuaba,2009; h.77).

d. Ovarium

Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus iuteum

graviditatum, korpus iuteum graviditatis berdiameter kira – kira 3 cm,

kemudian dia mengecil setelah plasenta terbentuk. Korpus iuteum ini

mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron. (Kusmiyati yuni.,Dkk

.2008, h; 55).
e. Kulit

Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi

kemerahan, kusam kadang juga mengenai daerah payudara dan juga

paha, yang bisa disebut striae gravidarum pada kulit digaris pertengahan

perutnya (linea alba) akan berubah menjadi hitam kecoklatan yang

disebut linea nigra. Kadang – kadang akan muncul pada wajah dan leher

yang disebut chloasma atau melisma gravidarum. Perubahan ini

dihasilkan dari adanya peningkatan serumen melanochea stimulang

hormon, estrogen dan progesterone mempunyai peran dalam

melanogenesis (Prawiroharjo, 2010;h.179).

f. Payudara atau mamae

Mammae akan membesar dan tegang akibat peningkatan hormon

estrogen dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan ASI.

Ekstrogen menimbulkan hipertropi sistem saluran, sedangkan

progesteron menambah sel – sel asinus pada mammae sehingga terjadi

pembuatan kasein , laktalbumun dan laktoglobulin. Dengan demikian

mammae dipersiapkan untuk laktasi. (Kusmiyati yuni.,Dkk .2008,h; 55).

g. Sirkulasi darah / cardiovaskuler

Sirkulsi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi

keplasenta uterus yang membesar dengan pembuluh – pembuluh darah

yang membesar pula, mammae dan alat lain yang memang berfungsi

berlebihan dalam kehamilan. Volume plasma maternal mulai meningkat


pada saat 10 minggu usia kehamilan dan 30 sampai 34 minggu.

Perubahan rata – rata berkisar antara 20 – 100%.

Tekanan darah akan turun selama 24 minggu pertama kehamilan

akibat penurunan dalam parifer vaskuler resistance yang disebabkan

oleh pengaruh peregangan otot halus oleh progesteron dengan tekanan

sistolik yang akan turun mencapai 5 -10 mmhg dan diastolik 10 -15

mmhg. (Kusmiyati yuni.,Dkk .2008, h; 58).

h. Metabolisme

Kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, karena wanita hamil

perlu mendapat makanan yang hergizi dan berada dalam kondisi sehat.

1) Tingkat metabolik basal pada wanita hamil meninggi hingga 15 – 20 %

terutama pada trimester akhir.

2) Dibutuhkan protein yang banyak untuk perkembangan fetus, alat

kandungan, payudara dan badan ibu serta untuk persiapan laktasi.

3) Hidrat arang : wanita hamil sering haus, nafsu makan bertambah,

sering buang air kecil. Dalam kehamilan, pengaruh kelenjar endokrin

agak terasa.

4) Metabolisme lemak kadar kolesterol meningkat sampai 350 mg atau

lebih per 100 c. Hormon somatomotropin berperan dalam

pembentukan lemak pada payudara.


5) Metabolisme mineral

a) Kalsium : dibutuhkan rata – rata 1,5 gram sehari, sedangkan untuk

pembentukan tulang – tulang, terutama dalam trimester terakhir

dibutuhkan 30 -40 gram.

b) Fosfor: dibutuhkan rata – rata 2 g/ hari

c) Zat besi : dibutuhkan tambahan zat besi kurang lebih 800 mg atau

30 -50 mg sehari.

d) Air : wanita hamil cenderung mengalami retensi air.

6) Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6,5 -16,5 kg kenaikan

berat badan disebabkan oleh janin, uri, air, ketuban, uterus, payudara

, kenaikan volume darah, lemak, protein, dan retensi air.

7) Kebutuhan kalori meningkat selama hamil yang diperoleh dari

pembakaran zat arang, namun jika dibutuhkan, dipakai lemak untuk

mendapatkan tambahan kalori (mochtar,2012,h;32).

5. Perubahan Psikologis pada Kehamilan

Menurut kuswanti (2014;h.135-138) kebutuhan psikososial ibu hamil

antara lain :

a. Support keluarga

Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat

berpengaruh, sehingga perubahan apapun yang terjadi pada ibu akan

mempengaruhi keluarga. Kehamilan merupakan krisis bagi kehidupan

keluarga dan diikuti oleh stress dan kecemasan.


Kehamilan melibatkan keseluruh anggota keluarga. Karena

konsepsi merupakan awal, bukan saja bagi janin yang sedang

berkembang, tetapi juga bagi keluarga, yakni dengan hadirnya serang

anggota keluarga baru dan terjadinya perubahan hubungan dalam

keluarga, maka setiap anggota keluarga harus beradaptasi terhadap

kehamilan dan menginterpretasikannya berdasarkan hubungan masing-

masing.

Hubungan antara wanita dan ibunya terbukti signifikan dalam

adaptasi terhadap kehamilan dan menjadi ibu. Keberadaan ibu

disamping anak perempuannya selama masa kanak-kanak.

b. Support Dari Tenaga Kesehatan

1) Trimester I

a) Menjelaskan dan meyakinkan pada ibu bahwa apa yang terjadi

padanya adalah suatu yang normal.

b) Membantu untuk untuk memahami setiap perubahan yang terjadi

baik fisik maupun psikologis.

c) Meyakinkan bahwa ibu akan mulai merasa lebih baik dan

berbahagia pada trimester kedua.


2) Trimester II

a) Mengajarkan ibu tentang nutrisi, pertumbuhan bayi, tanda-tanda

bahaya.

b) Bersama ibu dan keluarga dalam merencanakan kelahiran dan

rencana kegawatdaruratan.

3) Trimester III

a) Memberikan penjelasan bahwa yang dirasakan oleh ibu adalah

normal

b) Menenangkan ibu.

c) Membicarakan kembali dengan ibu bagaimana tanda-tanda

persalinan yang sebenarnya.

d) Meyakinkan bahwa anda akan selalu berada bersama ibu untuk

membantu melahirkan bayinya.

e) Rasa Aman Dan Nyaman Selama Kehamilan

Selama kehamilan mungkin ibu mengeluhkan bahwa ia

mengalami berbagai ketidaknyamanan, meskipun bersifat umum

dan tidak mengancam keselamatan jiwa, tetapi dapat saja

menjemukan dan menyulitkan bagi ibu. Bidan sebagai tenaga

kesehatan harus mendengarkan ibu, membicarakan tentang

berbagai macam keluhan dan membantunya mencari cara untuk

mengatasinya sehingga ibu dapat menikmati kehamilannya dengan

aman dan nyaman. Keluarga dapat memberiksn perhatian dan


dukungan sehingga ibu merasa aman dan tidak sendiri dalam

menghadapi kehamilannya.

Untuk menciptakan rasa nyaman dapat ditempuh dengan

senam untuk memperkuat otot-otot, mengatur psisi duduk untuk

mengatasi nyeri punggung akibat janin, mengatur berbagai sikap

tubuh untuk meredakan nyeri dan pegal, melatih sikap santai untuk

menenangkan pikiran dan menenangkan tubuh, melakukan

relaksasi sentuhan atau teknik pemijatan.

f) Persiapan Menjadi orang Tua

Persiapan menjadi orang tua sangat penting karena setelah

bayi lahir akan banyak perubahan peran yang terjadi, mulai dari

ibu, ayah dan keluarga. Bagi pasangan yang baru pertama

mempunyai anak, persiapan dapat dilakukan dengan banyak

berkonsultasi dengan orang yang mampu untuk membagi

pengalamannya dan memberikan nasehat mengenai persiapan

menjadi orang tua.

Bagi pasangan yang sudah mempunyai lebih dari satu anak,

dapat belajar dari pengalaman mengasuh anak sebelumnya.

g) Persiapan Sibling

Sibling Rilvary adalah rasa persaingan diantara saudara

kandung akibat kelahiran anak berikutnya. Biasanya terjadi pada

anak usia 2-3 tahun. Sibling rivalry biasanya biasanya ditunjukan


dengan penolakan terhadap kelahiran adiknya, menangis, menarik

diri dari lingkungannya, menjauh dari ibunya atau melakukan

kekerasan terhadap adiknya. Kehadiran serang adik yang baru

dapat merupakan krisis utama bagi seorang anak.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah

sibling rivalry adalah :

(1). Menceritakan mengenai calon adik yang disesuaikan dengan

usia dan kemampuannya untuk memahami, tetapi tidak pada

kehamilan muda karena anak akan cepat bosan.

(2). Jangan sampai dia mengetahui tentang calon adiknya dari

orang lain.

(3). Gerakkan dia merasakkan gerakkan janin adiknya.

(4). Menjelaskan pada anak tentang posisinya (meskipun ada

adiknya, ia tetap disayangi oleh ayah ibunya).

(5). Melibatkan anak dalam mempersiapkan kelahiran adiknya.

(6). Mengajak anak untuk berkomunikasi dengan bayi sejak masih

dalam kandungan.

(7). Ajak anak untuk melihat benda benda yang berhubungan

dengan kelahiran bayi. (kuswanti,2014;h.134).


6. Ketindaknyamanan Dalam Kehamilan Dan Cara mengatasinya

a. Trimester 1

1) Nausea

Nausea disertai muntah-muntah, ditafsirkan keliru sebagai

morning sickness, tetapi sering terjadi pada siang atau sore hari atau

bahkan sepanjang. Nursea lebih kerap terjadi pada saat perut kosong

sehingga biasanya lebih parah dipagi hari. (Varney,2007;h.536).

Cara mengatasi Naursea diantaranya yaitu :

a) Makan porsi kecil, sering, bahakan setiap dua jam karena hal ini

lebih mudah dipertahankan dibanding makanan porsi besar tiga

kali sehari.

b) Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum beranjak dari tempat

tidur ke pagi hari.

c) Jangan menyikat gigi anda segera setelah makan untuk

menghindari stimulasi reflek gak.

d) Minum lah minuman yang mengandung karbohidrat, khususnya

gingerale.

e) Hindari makanan beraroma kuat atau menyengat

f) Batasi lemak dalam diet anda.

g) Coba kenakan pembalut lengan yang berfungsi sebagai akupresur

h) Selalu ingat bahwa nausea kemungkinan besar betakhir pada

trimester kedua.
i) Istirahat

j) Gunakan obat – obatan, obatantimual yang dikenal sebagai

bendectin diamerika serikat, yang mengandung pirodiksin (vitamin

B6) dan doksilamin, aman digunakan pada trimester pertama

(Varney, 2007;h.537).

2). Ptialisme (Salivasi Berlebihan)

Ptialisme merupakan kondisi yang tidak lazim, yang dapat

disebabkan oleh peningkatan keasaman didalam mulut atau

peningkatan asupan zat pati yang menstimulasi kelenjar saliva pada

wanita yang rentan mengalami sekresi yang berlebihan. Pada wanita

yang mengalami Ptialisme biasanya juga mengalami mual.

(Varney,2007;h.536).

3). Keletihan

Keletihan diakibatkan oleh penurunan drastik laju metabolisme

dasar pada awal kehamilan, tetapi alasan hal ini terjadi masih belum

jelas. Dugaan lain adalah bahwa peningkatan progesteron memiliki

efek menyebabkan tidur. Metode untuk meredakkannya adalah

menyakinkan kembali wanita tersebut bahwa keletihan adalah hal

yang normal dan bahwa keletihan akan hilang secara spontan pada

trimester ke dua. Pengetahuan ini akan membantu wanita untuk

sering beristirahat selama siang hari jika memungkinkan hingga


kelelahnnya menghilang. Nutrisi yang baik juga dapat membantu

mengatasi keletihan. (Varney,2007;h.537).

4) Nyeri punggung bagian atas (non patologis)

Nyeri punggung akibat peningkatan ukuran payudara, yang

membuat payudara menjadi berat. Metode untuk mengurangi nyeri ini

adalah menggunakan bra yang berukuran sesuai ukuran payudara

dengan mengurangi mobilitas payudara, bra penyongkong yang

berukuran tepat juga untuk menguraingi ketidaknyamanan akibat

nyeri tekanan pada payudara yang timbul karena pembesaran

payudara. (Varney,2007;h.538).

5) Loukorea

Sekresi vagina dalam jumlah besar,dengan konsentrasi kental

atau cair, sekresi ini bersifat asam akibat pengubahan sejumlah besar

glikogen pada sel epitel vagina menjadi asam laktak oleh basil

doderlain untuk mengatasi lokhea adalah dengan memperhatikan

kebersihan tubuh pada area tersebut dan mengganti panty berbahan

katun dengan sering, wanita sebaiknya tidak melakukan douch atau

menggunakan semprot untuk menjaga kebersihan area genetalia.

(Varney,2007;h.538).

6) Peningkatan frekuensi berkemih (non patologis)

Terjadi akibat peningkatan berat pada fundus uterus.

Peningkatan berat pada fundus uterus ini membuat istimus menjadi


lunak (tanda hegar), menyebabkan antefleksi pada uterus yang

membesar, hal ini menimbulkan tekanan langsung pada kandung

kemih. Tekanan ini kan berkurang seiring uterus terus membesar dan

keluar dari panggul sehingga menjadi salah satu organ abdomen,

sementara kandung kemih tetap merupakan organ panggul. Cara

mengatasinya : mengurangi asupan cairan sebelum tidur malam

sehingga tidak perlu bolak-balik kekamar mandi pada saat mencoba

tidur. (Varney,2007;h.538).

7) Nokturia

Aliran balik vena dari ekstremitas difasilitasi saat wanita sedang

berbaring pada posisi lateral rekumben karena uterus tidak lagi

menekan pembuluh darah panggul dan vena kafa inferior. Satu –

satunya cara untuk mengatasi nokturia adalah menjelaskan mangapa

hal ini terjadi lalu membiarkan memilih cara yang nyaman baginya

dan menganjurkan mengurangi cairan setelah makanan sore

sehingga asupannya selama sisa hari tersebut tidak akan

memperberat masalah (Varney,2007;h.541).

b. Trimester II

1). Konstipasi

Konstipasi dapat diduga terjadi akibat penurunan parites yang

disebabkan relaksasi otot polos pada uterus besar ketika terjadi

peningkatan jumlah progesteron pergeseran dan tekanan pada usus


akibat pembesaran uterus atau bagian presentasi juga dapat

menurunkan motilitas dan saluran gastroinstetinal sehingga

menyebabkan konstipasi (Varney,2007;h.539).

Cara penanganan konstipasi yang paling efektif yaitu :

a) Asupan cairan yang adekuat, yakni minuman air mineral 8 gelas

sehari (ukuran gelas minum).

b) Mengkonsumsi buah prem atau jus prem karena prem merupakan

laksatif ringan alami.

c) Berjalan setiap hari, pertahankan postur yang baik, mekanisme

tubuh yang baik, latihan kontraksi otot abdomen bagian bawah

secara teratur, Semua bagian memfasilitasi sirkulasi vena

sehingga mencegah kongesti pada usus besar.

d) Makan makanan berserat, dan mengandung serat alami (misalnya

: slada, daun sledri, Kulut padi) (Varney,2007;h.539).

2). Hemoroid

Progesteron menyebabkan relaksasi dinding vena dan usus

besar. Pembesaran uterus mengakibatkan penikatan tekanan, secara

spesifikjuga secara umum pada vena hemoroid. Tekanan ini akan

mengganggu sirkulasi vena dan mengakibatkan kongesti pada vena

panggul (Varney,2007;h.539).

Cara penanganan hemoroid antara lain :

a) Hindari konstipasi
b) Hindari mengejan saat defekasi

c) Mandi berendam : hangatnya air tidak hanya memberi

kenyamanan, tetapi juga meningkatkan sirkulasi.

d) Mengompres witch hazel (untuk mengurangi hemoroid).

e) Mengomres es (untuk mengurangi hemoroid).

f) Memasukkan kembali hemoroid kedalam rectum (menggunakan

lubrikasi) : dilakukan sambil latihan mengencangkan perineum

(kegel).

g) Tirah baring dengan cara mengelevasi panggul dan ekstermitas

bagian bawah. (Varney,2007;h.539).

3). Kesemutan dan baal pada jari

Perubahan pada pusat gravitalis akibat uterus yang membesar

dan bertambah berat dapat menyebabkan wanita mengambil prostur

dengan posisi bahu terlalu jauh kebelakang dan kepala antefleksi

sebagi upaya menyeimbangkan berat bagian depanya dan lengkung

punggungnya. Postur ini diduga menyebabkan penekanan pada

syaraf median dan ulnar lengan, yang akan mengakibatkan

kesemutann dan ball pada jari–jari. Cara penanganannyamencangkup

penjelasasan penyebab yang mungkin dan mendorong agar wanita

tersebut mempertahankan poster tubuh yang baik dan denga cara

berbaring. (Varney,2007;h.539).
c. Trimester III

1). Nokturia

Aliran balik vena dari ekstremitas difasilitasi saat wanita sedang

berbaring pada posisi lateral rekumben karena uterus tidak lagi

menekan pembuluh darah panggul dan vena kava inferior. Satu-

satunya cara untuk mengatasi nokturia adalah menjelaskan mengapa

hal ini terjadi lalu membiarkannya memilih cara yang nyaman baginya

dan menganjurkan mengurangi cairan setelah makan sore sehingga

asupan selama sisa hari tersebut tidak akan memberatkan masalah

(Varney,2007;h.541).

2). Nyeri ulu hati

Penyebab nyeri ulu hati adalah sebagai berikut :

a) Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang

ditimbulkan peningkatan jumlah progesteron.

b) Penurunan mortilitas gastrointestinal yang terjadi akibat relaksasi

otot halus yang kemungkinan disebabkan peningkatan jumlah

progesteron dan tekanan uterus.

c) Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan

tempat dan penekanan oleh uterus. (Varney,2007;h.538)


Saran yang dapat diberikkan antara lain:

a) Makan dengan porsi kecil, tetapi sering, untuk menghindari

lambung menjadi terlalu penuh.

b) Regangkan lengan anda melampaui kepala untuk memberi ruang

bagi perut anda untuk berfungsi.

c) Hindari makanan berlemak, lemak mengurangi mortilitas usus dan

sekresi asam lambung yang dibutuhkan untuk pencernaan.

d) Menghindari makanan dingin.

e) Menghindari makanan pedas atau makanan lain yang dapat

menyebabkan gangguan pencernaan.

f) Mengupayakan minum susu murni dari pada susu manis. Cara ini

juga telah membantu beberapa wanita.

g) Menghindari makanan berserat atau makanan lengkap saat

sebelum tidur (Varney,2007;h.538).

3). Dispareunia

Nyeri pada saat berhubungan seksual dapat berasal dari

sejumlah penyebab selama kehamilan. Perubahan fisiologis dapat

terjadi penyebab, seperti kongesti vagina atau panggul akibat

gangguan sirkulasi yang dikarenakan tekanan uterus yang membesar

atau tekanan bagian presentasi pemahaman yang salah dan

kekhawatiran ini tidak beralasan kecuali terdapat perdarahan vagina

atau pecah ketuban. (Varney,2007;h.540).


Cara menanganinya antara lain :

a) Perubahan posisi dapat mengurangi masalah yang disebabkan

oleh pembesaran abdomen atau nyeri akibat penetrasi yang

terlalu dalam

b) Kompres es dapat mengurangi kongesti yang dapat ditangani,

juga menimbulkan ketidaknyamanan tersendiri

c) Mendiskusikan pemikiran yang salah dan ketakutan yang

dirasakan dan memberi fakta dapat memenangkan wanita

tersebut.

d) Pasangan biasanya mnyambut baik informasi mengenai cara

alternatif untuk memuaskan hasrat seksual masing-masing

pasangan.

4). Hiperventilasi dan sesak nafas

Peningkatan jumlah progesteronselam kehamilan diduga

mempengaruhi langsung pusat pernafasan untuk menurunkan kadar

karbon dioksida dan meningkatkan kadar oksigen. Peningkatan kadar

oksigen menguntungkan janin. Peningkatan aktivitas metabolic yang

terjadi selama kehamilan mengakibatkan peningkatan kadar karbon

dioksida. Hiperventilasi akan menurunkan kadar karbon dioksida.

Cara – cara penanganan antara lain :

a) Mengerti dasar fisiologis masalah tersebut.


b) Melakukan berdiri dan meregangkan lengannya diatas kepalanya

secara bekala dan mengambil nafas dalam.

c) Mempertahankan postur yang baik, jangan menjatuhkan bahu

d) Melakukan pernafasan interkosta

e) Melakukan peregangan yang sama ditempat tidur seperti saat

sedang berdiri (Varney,2007;h.543).

5). Varises

Perubahan ini diakibatkan penekanan uterus yang membesar

pada vena panggul saat wanita tersebut duduk atau berdiri dan

penekanan pada vena kava inferior saat ia berbaring.

Penanganan untuk mengatasi varises vulva sebagai berikut :

a) Menghindari menggunakan pakaian ketat (contoh kaos kaki

setinggi lutut atau semata kaki).

b) Menghindari berdiri lama.

c) Menyediakan waktu istirahat, dengan kaki dielevasi secara periodic

sepanjang hari.

d) Mempertahankan tungkai anda tidak menyilang saat duduk.

e) Melakukan latihan kegel untuk mengurangi varises vulva atau

hemoroid untuk meningkatkan sirkulasi.(Varney,2007;h.543).


7. Komplikasi Pada Kehamilan

Dalam buku Mochtar (2012;h. 141-189) menyebutkan :

a. Hiperemesis Gravidarum

Adalah mual dan muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai

mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi

buruk, karena terjadi dehidrasi.

b. Toksemia Gravidarum

Istilah toksemia gravidarum untuk kumpulan gejala-gejala dalam

kehamilan yang merupakan trias HPE (Hipertensi, Proteinuria, dan

Edema), yang kadang-kadang bila keadaan lebih parah diikuti oleh KK (

Kejang-kejang/konvulsi dan Koma).

c. Abortus (keguguran) dan kelainan dalam Tua kehamilan

1) Keguguran adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat

hidup di luar kandungan. Abortus dibagi menjadi :

a) Abortus imminens. Keguguran mengancam keguguran belum

terjadi kehamilan dapat dipertahankan.

b) Abortus insipien, adalah proses keguguran yang sedang

berlangsung. Ditandai dengan adanya rasa sakit karena telah

terjadi kontraksi rahim untuk mengelurakan hasil konsepsi. Ostium


bisa ditemukan sudah terbuka dan kehamilan tidak dapat

dipertahankan lagi.

c) Abortus inkompletus (keguguran bersisa) : hanya sebagian dari

hasil konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua

atau plasenta.

d) Abortus komplektus (keguguran lengkap). Artinya seluruh hasil

konsepsi dikeluarkan (desidua dan fetus), sehingga rongga rahim

kosong.

e) Missed abortion. Adalah keadaan dimana janin yang telah mati

masih berada di dalam rahim.

2) Partus Prematurus dan Prematuritas

Menurut unur kehanilan (dan unur janin) pengahiran kehamilan

dapat berupa :

a) Abortus (keguguran, klurun, kelulusan) : yaitu kehamilan dibawah

16 minggu, hasil konsepsi masih embrio dan plasenta belum

selesai.

b) Partus imaturus : yaitu kehamilan 16-48 minggu, berat badan janin

kurang dari 1000 gram, dan tidak dapat hidup di luar kandungan.
c) Partus prematurus : yaitu kehamilan 28-37 minggu, berat badan

lahir 1000-2500 gram.

d) Partus aterm (maturus) : yaitu kehamilan 38-40 minggu, berat

badan lahir lebih dari 2500 gram, bayi matur.

e) Partus serotinus (postmaturitas) : kehamilan diatas 42 minggu, bayi

disebut postmatur dengan tanda-tandanya.

3) Dismaturitas

Dismaturitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukan

ketidaksesuaian tuanya kehamilan dengan berat janin lahir.

4) Postmatur

Kehamilan postmatur adalah kehamilan yang berlangsung lebih

lama dari 42 minggu, dihitung bedasarkan rumus Neagele dengan

siklus haid rata-rata 28 hari. Partusnya disebut partus postmaturus

atau serotinus dan bayinya disebut post-maturitas (serotinus).

5) Kematian janin dalam kandungan

Hal ini adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda kehidupan

janin dalam kandungan. Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK)

atau intra uterine fetal death (IUFD) sering dijumpai, baik pada
kehamilan di bawah 20 minggu maupun sesudah kehamilan 20

minggu.

6) Kelainan letak kehamilan (Kehamilan Ektopik)

Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan hasil konsepsi

berimplantasi di luar endometrium rahim.

7) Penyakit Trofoblas

a. Molahidatidosa, adalah jontot-jontot korion yang tumbuh berganda

berupa gelembung-gelembung kecil yang mengandung banyak

cairan sehingga menyerupai buah anggur, atau mata ikan. Karena

itu disebut juga hamil anggur atau mata ikan. Kelainan ini

merupakan neoplasma trofoblas yang jinak (benigna).

1) Mola ivasif, muncul dari invasif myometrium melalui

penyebaran langsung maupun aliran darah vena. Dianogsia

ditegakkan secara klinis bedasarkan peningkatan atau

pendataran kadar B HCG yang tidak kunjung normal sesudah

evakuasi mola hidatidosa.

2) Choriokarsinorma, adalah penyakit keganasan dengan

karakteristik hiperplasia dan anaplasia trofoblas abnormal.

3) Placental site throphoblastic tumor. Berasal dari tempat

implantasi plasenta yang mirip dengan syncytial


endomyometritis. Secara patologi sel tumor menginfiltrasi

miometrium dan tumbuh diantara sel-sel otot polos dan

menginvasi pembuluh darah.

b. Air Ketuban

1) Oligohidramnion, adalah suatu keadaan dimana air ketuban

kurang dari normal, yaitu lebih kecil dari setengah liter.

2) Hidramnion, adalah suatu keadaan di mana jumlah air ketuban

jauh lebih banyak dari normal, biasanya kalau lebih dari 2 liter.

3) Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum ini perlu.

c. Perdarahan Antepartum (Hamil Tua)

Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi

setelah kehamilan 28 minggu. Biasanya lebih banyak dan lebih

berbahaya daripada perdarahan kehamilan sebelum 28 minggu.

Perdarahan sebelum, sewaktu, dan sesudah bersalin adalah

kelainan yang tetap berbahaya dan mengancam jiwa ibu, klasifikasi

perdarahan dalam kehamilannya, yaitu :

d. Kelainan plasenta :

1) Plasenta previa,

2) Solusio plasenta (abruptio placenta, atau


3) Peredaran antepartum yang belum jelas sebelumnya, seperti:

4) Insersio valamentosa.

5) Ruptura sinus marginalis.

6) Plasenta sirkumvalanta.

Anda mungkin juga menyukai