Anda di halaman 1dari 7

Sumber : Genzen JR and Tormey CA. Pathology Consultation on Reporting of Critical Values.

Am J Clin Pathol 2011;135:505-513


PANDUAN PELAPORAN NILAI KRITIS LABORATORIUM A.

DEFINISI
Nilaikritisadalahnilai yang mencerminkankeadaanpatologis yang
dapatmembahayakanjiwabilatidaksegeradiambiltindakan. Nilairujukanadalahnilai yang
digunakansebagaiacuannilai normal daripemeriksaan

B. RUANG LINGKUP
Hasil Pemeriksaan laboratorium merupakan informasi yang berharga untuk membedakan,
mengkonfirmasikan diagnosis, menilai status klinikpasien,
mengevaluasiefektivitasterapidanmunculnyareaksiobat yang tidakdiinginkan.
Dalammelakukanlaboratoriumdiperlukanbahan, seperti: darahlengkap (vena, arteri), plasma, serum,
urine, feces, sputum, keringat, saliva, sekresisalurancerna, cairan vagina,
cairanserebrospinaldanjaringan yang didapatmelaluitindakan invasive ataunon invasive.
HasilPemeriksaanlaboratoriumdapatdinyatakansebagaiangkakuantitatif, kualitatifatau semi
kuantitatif. Angkakuantitatif yang dimaksudberupaangkapastiataurentangnilai, sebagaiContohnilai
hemoglobin padawanitaadalah 12-16 g/dL.
Sedangkanangkakualitatifdinyatakansebagainilaipositifatau negative tanpamenyebutkanangkapasti,
Contoh 1+, 2+, 3+. Nilaikritisdarisuatuhasilpemeriksaanlaboratorium yang
mengindikasikankelainanataugangguan yang mengancamjiwa, memerlukanperhatianatautindakan.
Nilai abnormal suatuhasilPemeriksaantidakselalubermaknasecaraklinik, sebaliknyanilai normal
dianggaptidak normal padakondisikliniktertentu.
Olehkarenaituperludiperhatikannilairujukansesuaikondisikhususpasien.
Karenanilaikritismerupakangambarankeadaanpatofisiologis yang
mengancamjiwadanharussegeramendapattindakan.

C. TATA LAKSANA
Semualaporanberupateleponkepadadokteruntukmelaporkannilai-nilaikritis di
dokumentasikandalambukulaporanhasilkritis. Untukmemenuhitujuankeselamatanpasien,
petugaslaboratorium yang melaporkanhasilkritisharusmembacakembalinamapasien, No
laboratorium, Tanggallahirdansemuahasillaboratorium yang di periksa. Adapunlangkah-langkah yang
dilakukan:
1. Petugaslaboratoriummelakukanpemeriksaansampelpasiendandiperolehhasil yang krotos
(abnormal)
2. Petugaslaboratoriummelakukanpemeriksaanulanguntukmemastikanhasil yang diperolehsama.
3. Petugaslaboratoriummengambilhasil printout yang terdapatpadaalat.
4. Petugaslaboratoriummemberitahukankepadadokteratauperawatatashasilpemeriksaandenganni
laikritiskedokterjaga IGD atauperawat IGD apabilapasienberasaldari IGD
ataukeperawatrawatinapapabilapasienapabilapasiensudahdirawattersebut via telepon.
5. Dokteratauperawatmembacakankembalihasil yang dilaporkansampaidinyatakan OK.
6. DokteratauPerawatmencatathasilnilaikritisdan jam penerimaanhasil
7. Formulirlaporannilaikritisditandatanganiolehdokter IGD ataudokterbangsal
8. Petugaslaboratoriummemasukkanhasil computer danmencetaknya.
9. Hasil yang telahdicetakdiantarkepadapetugasrawatinap.
10. Hasil printout dimasukkankerekammedispasien.
D. DAFTAR NILAI LABORATORIUM KRITIS

Pemeriksaan Nilai Rujukan Nilai Kritis


HB L: 14-18 g/dL <8 g/dL
P: 12-16 g/dL >18 g/dL
A: 11-16 g/dL
LEUKOSIT 5.000 – 10.000 µl <2.000 µl
>17.000 µl
TROMBOSIT 150.000 – 400.000 µl < 100.000 µl
>500.000 µl
HEMATOKRIT L: 40- 48% <27%
P: 37-43% >48%
GLUKOSA SEWAKTU <180 mg/dL <70 mg/Dl
>200 mg/dL
UREUM L: 14-45 mg/dL >50 mg/dL
P: 14-40 mg/dL
CREATININ L: 1.2-1.4 mg/dL >2.0 mg/dL
P: 0.6-1.2 mg/dL
ELEKTROLIT:

NATRIUM 135-153 mmol/l <120 mmol/l >160 mmol/l

KALIUM 3.6-5.5 mmol/l >6.0 mmol/l

CLORIDA 98-109 mmol/l <90 mmol/l >120 mmol/l


MAGNESIUM L: 1.3-2.5 mg/dL >4.9 mg/dL
P: 1.3- 2.5 mg/dL >1.1 mg/dL
CALCIUM 8.5-10.4 mg/d >12 mg/dL
<7 mg/dL

E. DOKUMENTASI
1. Buku laporan hasil kritis
2. Hasil pemeriksaan laboratorium
3. Spo pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium dengan nilai kritis
KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM RUMAH SAKIT UMUM
ANUTAPURA

Dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan pemeriksaan penunjang medis laboratorium


klinik, di Instalasi Laboratorium ditetapkan beberapa kebijaksanaan organisasi maupun
kebijakan operasional baik yang bersifat internal, eksternal, maupun prosedur kerja.

Semua kebijakan dan prosedur yang ada harus dibuat secara tertulis sesuai format yang
telah disepakati di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu. Kebijakan dan prosedur harus
mencerminkan standar pelayanan Laboratorium berdasarkan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta metode yang mutakhir.

Kebijakan pelayanan Laboratorium di Rumah


Sakit Umum Anutapura Palu meliputi :

KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM 24 JAM

 Instalasi Laboratorium dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi Laboratorium yang


bertanggung jawab penuh terhadap Direktur.
 Laboratorium memberi pelayanan dalam batas-batas anggaran yang ada untuk
mencapai pelayanan yang tepat waktu dan tepat guna dengan memanfaatkan
tenaga-tenaga dan sarana yang tepat.
 Laboratorium memberi pelayanan 24 jam (3 shift) dengan petugas laboratorium
yang standby di tempat.
 Kemampuan laboratorium disesuaikan dengan klasifikasi rumah sakit.
 Pembuangan limbah diupayakan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
 Pelayanan permintaan pemeriksaan dari kasus pidana harus disertai dengan
surat permintaan dari Kepolisian melalui dokter IGD

PELAYANAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM PASIEN RAWAT JALAN

 Pengambilan spesimen di ruang sampling mulai jam 07.30 WIB - poliklinik tutup.
 Dilakukan pemeriksaan spesimen di ruang laboratorium.
 Hasil pemeriksaan laboratorium diambil di Instalasi Laboratorium jam 15.00 WIB
atau saat pasien kontrol kembali.
PELAYANAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM PASIEN RAWAT INAP

 Pengambilan spesimen ke ruang perawatan secara reguler yaitu : ronde I jam


10.00 WITA, II jam 15.00 WITA, dan III jam 04.30 WITA
 Dilakukan pemeriksaan spesimen di ruang laboratorium sesuai permintaan.
 Hasil pemeriksaan laboratorium diambil oleh petugas ruang perawatan secara
reguler, yaitu : hasil pemeriksaan sampel ronde I jam 14.00 WITA, II jam 19.00
WITA, dan III jam 08.00 WITA (kecuali untuk pemeriksaan Kimia Klinik )

PELAYANAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM PASIEN IGD

 Pengambilan spesimen langsung di tempat IGD.


 Dilakukan pemeriksaan laboratorium sesuai permintaan.
 Hasil dilaporkan via aiphone/telepon untuk kemudian diambil oleh petugas IGD
atau keluarga pasien.
 Jenis pemeriksaan cito hanya meliputi hematologi rutin, GDS, ureum, kreatinin,
elektrolit, IgG IgM Anti Dengue, HbsAg, HbsAb, urine rutin (tanpa mikroskopis).

KEBIJAKAN PENCATATAN DAN PELAPORAN

 Setiap spesimen yang masuk dicatat dalam buku register


 Hasil pemeriksaan dicatat dalam buku register dan buku bantu
 Pelaporan dikerjakan baik bulanan, triwulan dan tahunan dilaporkan ke bagian
Rekam Medik

KEBIJAKAN PENYIMPANAN ARSIP LABORATORIUM


 Arsip hasil pemeriksaan disimpan selama 1 tahun di lemari arsip dengan pengelompokan
menurut kelompok jenis pemeriksaan dan diberi identitas : kelompok apa, bulan dan tahun
berapa.
 Kelompok yang dimaksud adalah :
a) Hematologi
b) Kimia Klinik
c) Bakteriologi
d) Serologi
e) Urinalisa
f) Feses
 Pemusnahan dilakukan setelah 1 tahun dengan pembuatan berita acara
 Untuk arsip hasil pemeriksaan khusus (Mikrobiologi, sperma analysis dan HIV) disimpan
selamanya.
 Semua formulir permintaan pemeriksaan dari pasien rawat jalan, rawat inap atau rujukan
dari luar harus disimpan secara baik dan rapi.
 Jenis Arsip
 Buku register rawat jalan Askes, Umum dan Rawat Inap
 Hasil PME dan PMI
 Buku Bantu Sekresi Ekskresi, Kimia Darah dan BTA
 Formulir laporan Bulanan & Tahunan
 Buku rujukan ke laboratorium luar
 Kartu stok reagen, dll
 Arsip laboratorium yang sudah terisi disimpan dilemari arsip dengan rapi. Dilakukan
pemusnahan dengan menggunakan berita acara pemusnahan setelah 5 tahun.

PERTEMUAN RUTIN INSTALASI LABORATORIUM

 Untuk membahas masalah-masalah yang dihadapi di Instalasi Laboratorium,


maka dilakukan pertemuan rutin yang oleh seluruh petugas Instalasi
Laboratorium agar mendapat penyelesaian masalah, dilakukan evaluasi kegiatan
pelayanan oleh kepala instalasi laboratorium dan tindak lanjut bila diperlukan
 Pertemuan rutin dilakukan setiap hari Sabtu minggu pertama setiap bulan (hari
pertemuan bisa diajukan atau diundur) pada jam 08.00 WIB, dihadiri oleh kepala
Instalasi dan seluruh staf Laboratorium serta unit terkait bila diperlukan.
KEBIJAKAN PEMELIHARAAN DAN KALIBRASI PERALATAN DI INSTALASI
LABORATORIUM

 Kepekaan alat-alat laboratorium, kenyamanan ruangan tempat bekerja disamping


SDM, maka sangat perlu pemeliharaan alat-alat agar alat dapat dipakai lebih
lama daan tetap peka dengan hasil pemeriksaan yang tetap akurat.
 Pemeliharaan alat laboratorium dikerjakan secara teratur oleh petugas
laboratorium.
 Kalibrasi merupakan salah satu tindakan yang dilaksanakan secara teratur oleh
Petugas Teknis Laboratorium maupun Badan yang berwenang untuk meneliti Akurasi
atau Ketepatan dari suatu peralatan. Kalibrasi ada yang dilakukan secara otomatis
oleh alat otomatis (Kimia Klinik) atau secara manual oleh petugas laboratorium atau
petugas IPSRS bila petugas laboratorium tidak dapat mengerjakan.

KEBIJAKAN PEMANTAPAN MUTU


 Pemantapan mutu internal dilaksanakan dalam jangka 1 periode ( 6 bulan ) dalam 1 tahun
 Pemantapan mutu eksternal diikuti sesuai jadwal dari pihak penyelenggara
 Hasil pemantapan mutu dilaporkan ke Kepala Instalasi Laboratorium

KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGADAAN BAHAN LABORATORIUM


 Perencanaan bahan Laboratorium sesuai kebutuhan bahan pemeriksaan 1 tahun meliputi
reagensia, bahan habis pakai dan direncanakan oleh Instalasi Laboratorium
 Pengadaan bahan Laboratorium melalui Panitia Pengadaan Bahan Dan Reagen
Laboratorium
 Perencanaan peralatan Laboratorium yang baru melalui Kepala Bidang Pelayanan Medik
 Pengadaan peralatan baru melalui Panitia Pembelian/ Pengadaan Pekerjaan Unit
 Penerimaan bahan Laboratorium oleh panitia penerima barang dengan dibuatkan berita
acara penerimaan barang dan diserahkan ke Laboratorium melalui Bidang Pelayanan Medis
 Penyimpanan bahan Laboratorium harus sesuai ketentuan atau petunjuk yang terlampir
 Setiap penggunaan reagen dicatat dalam buku penggunaan reagen
 Reagen dan bahan Laboratorium yang kadaluarsa dibuatkan berita acara dan dimusnahkan
sesuai ketentuan

Anda mungkin juga menyukai