Anda di halaman 1dari 3

Bumi Pernah Di Hantam Asteroid Yang

Lebih Besar Daripada Asteroid Pembunuh


Dinosaurus
sigit prihatin Friday, April 11, 2014 Add Comments

Ilustrasi

AstroNesia ~ Sekitar 65 juta tahun lalu, batu asteroid raksasa menghantam Bumi dan memicu
punahnya spesies dinosaurus. Tapi ternyata, itu bukan yang terdahsyat. Para ilmuwan
merekonstruksi peristiwa tabrakan asteroid yang terjadi 3,26 miliar tahun lalu. Kala itu batu
angkasa yamg memiliki diameter 23-36 mil atau 37-58 kilometer -- 4 sampai 6 kali lebih
lebar/besar daripada yang membuat dinosaurus punah.

Benturan dengan Bumi mengakibatkan terbentuknya kawah selebar 500 kilometer dan memicu
gelombang seismik (tsunami) yang paling kuat, dari yang pernah ditimbulkan semua gempa
bumi yang diketahui selama ini.

"Dampak tabrakan asteroid jauh lebih besar dari apapun dalam waktu 1 miliar tahun terakhir,"
kata Jay Melosh, ilmuwan Purdue University, yang tak terlibat dalam penelitian.

Peneliti Norman Sleep dan Donald Lowe dari Stanford University memetakan secara detil
tabrakan dahsyat itu, setelah mempelajari bebatuan di wilayah Afrika Selatan yang dikenal
sebagai sabuk hijau Barberton.
Batu angkasa mungkin membentur di titik yang jauh dari formasi Barberton, lokasi pastinya
mungkin tak akan pernah ditemukan.

Sebuah representasi grafis dari ukuran asteroid diperkirakan telah membunuh dinosaurus, dan
kawah yang diciptakannya, dibandingkan dengan asteroid yang diperkirakan telah menabrak
Bumi 3,26 miliar tahun lalu dan ukuran kawah yang di ciptakannya. Para ilmuwan berpikir
bahwa objek ini yang menciptakan fitur geologi yang ditemukan di wilayah Afrika Selatan yang
dikenal sebagai sabuk hijau Barberton.

Namun, peristiwa itu meninggalkan jejak di bebatuan di Afrika Selatan dan seluruh Bumi --
merusak kerak bumi dan mungkin memacu transisi dari rezim tektonik awal ke sistem lempeng
tektonik yang masih berlaku hingga saat ini.

"Ini menjadi pendukung penting dari gagasan bahwa tabrakan asteroid itu mungkin bertanggung
jawab atas perubahan besar dalam sistem tektonik Bumi," kata ahli geologi UCLA, Frank Kyte,
memberi pendapat. Tabrakan asteroid luar biasa itu diduga menjadi ancaman bagi kehidupan di
muka Bumi saat itu -- jenis kehidupan yang diperkirakan terbentuk 3,8 miliar tahun lalu.

Langit akan dipenuhi debu dan abu pekat, planet ini menjadi luar biasa panas, bahkan permukaan
air laut mendidih.

Dampak tabrakan asteroid itu bisa jadi memusnahkan sejumlah besar bentuk kehidupan yang ada
saat itu, mengosongkan ceruk bagi para penyintas (survivor) untuk berevolusi. "Kami berusaha
mengami kekuatan-kekuatan yang membentuk planet kita dalam masa-masa awal evolusinya,
dan lingkungan di mana kehidupan berevolusi," kata Donald Lowe.

Meski terhitung dramatis, tabrakan asteroid yang terjadi 3,26 miliar tahun lalu bukan sesuatu
yang sangat istimewa. Melainkan satu dari tabrakan yang terjadi dalam periode yang
disebut Late Heavy Bombardment -- yang dimulai sekitar empat miliar tahun lalu dan
berlangsung selama 1 miliar tahun.

Periode bombardir yang sama juga berdampak pada obyek-obyek lain di bagian dalam tata surya.
Memicu terbentuknya lubang besar di Mars, Venus, Mercury, dan Bulan.

Studi terbaru dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Geochemistry, Geophysics, Geosystems.

Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi

Anda mungkin juga menyukai