Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN PENYAKIT

HIPERTENSI PADA PEREMPUAN DI WILAYAH MASYARAKAT PESISIR


DESA MARINSOW KECAMATAN LIKUPANG TIMUR KABUPATEN
MINAHASA UTARA TAHUN 2017
Belinda Theresia Mundung*, Grace D.Kandou*, Wulan P. J. Kaunang*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK
Hipertensi merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang serius pada saat ini.
(Triyanto,2014). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan prevalensi
nasional hipertensi pada penduduk umur 18 tahun keatas di Indonesia adalah sebesar 25,8 %.
Jumlah kasus hipertensi pada 2016 di Minahasa Utara berjumlah 2255 kasus, sedangkan di
wilayah kerja Puskesmas Likupang ada 2387 kasus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara faktor risiko dengan kejadian penyakit hipertensi pada perempuan
di Desa Marinsow Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan desain penelitian cross sectional, pada bulan April-Juni tahun
2017 dengan jumlah 81 responden perempuan yang merupakan warga Desa Marinsow berusia
≥18 tahun. Dalam penelitian ini responden diwawancarai menggunakan kuesioner. Hasil uji
statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara perilaku konsumsi makanan berisiko yang
dilakukan dengan menggunakan uji chi-square dengan menggunakan =0,05, nilai signifikansi
yang didapatkan yaitu 0,207 (p>0,05). Terdapat hubungan antara stres dengan kejadian
hipertensi dengan p-value=0,047 (p<0,05). Terdapat hubungan antara riwayat keluarga dengan
kejadian hipertensi yaitu diperoleh nilai p=0,001 (p<0,05).

Kata kunci: perilaku konsumsi makanan berisiko, stres, riwayat keluarga, hipertensi.

ABTRACT
Hypertension is one of the most serious non-communicable diseases of the day. Results from Basic
Health Research (Riskesdas) in 2013 show national prevalence in people aged 18 and above in
Indonesia for 25,8%. The prevalence of hypertension in 2016 in North Minahasa is 2255 case
whereas in the working area of Puskesmas Likupang Timur is 2387 case. The purpose of this study
is to know the relationship between risk factors with hypertension in women in the Marinsow
Village Subdistrict East Likupang District North Minahasa. This study design is cross-sectional
study in the April-June 2017 with 81 female respondents who are the villager of Marinsow Village
Subdistrict East Likupang District North Minahasa, aged ≥18 years old. This study use
quesionnaires to interview the respondents. The result of statistical tests use chi-square tests
showed no relationship between risky food consumption behavior with significance value 0,207
(p>0,05). There is a relationship between stress with hypertention with p-value=0,047 (p<0,05).
There is a relationship between family history with hypertention p=0,001 (p<0,05).

Keywords : risky food consumption, stress, family history, hypertention

1
PENDAHULUAN pertama. Sedangkan untuk tahun 2016, jumlah
Hipertensi merupakan salah jenis penyakit kasus hipertensi di Minahasa Utara berjumlah
tidak menular yang serius pada saat ini. 2255 kasus, masih menempati urutan pertama
(Triyanto, 2014). Hipertensi adalah penyakit dari 5 penyakit tidak menular tertinggi.
yang dapat menyerang siapa saja, baik muda Peneliti kemudian melakukan
maupun tua. Hipertensi termasuk dalam jenis pengambilan data awal di Puskesmas Likupang
penyakit degeneratif, seiring dengan yang wilayah kerjanya mencakup Kecamatan
pertambahan usia maka terjadi juga Likupang Timur yang adalah wilayah pesisir,
peningkatan tekanan darah secara perlahan dan didapatkan jumlah kasus hipertensi pada
(Triyanto, 2014). Hipertensi juga sering tahun 2015 adalah 1832 kasus menempati
disebut sebagai silent killer karena termasuk posisi kedua setelah penyakit ISPA. Kemudian
penyakit yang mematikan. Hipertensi tidak pada tahun 2016 terjadi peningkatan jumlah
dapat secara langsung membunuh kasus menjadi 2387, masih menempati urutan
penderitanya, melainkan hipertensi memicu kedua setelah ISPA.
terjadinya penyakit lain yang tergolong kelas Data di atas membuat peneliti tertarik
berat dan mematikan serta dapat meningkatkan untuk melakukan penelitian tentang hubungan
resiko serangan jantung, gagal jantung, stroke antara faktor risiko dengan kejadian penyakit
dan gagal ginjal (Pudiastuti, 2013). hipertensi pada perempuan di Desa Marinsow,
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten
tahun 2013 yang dilakukan oleh Kementerian Minahasa Utara.
Kesehatan RI menunjukkan prevalensi
nasional hipertensi pada penduduk umur 18 METODE PENELITIAN
tahun keatas di Indonesia adalah tahun sebesar Penelitian ini menggunakan desain penelitian
25,8 %. Prevalensi hipertensi tertinggi di cross-sectional study (studi potong lintang).
Bangka Belitung (30,9%), diikuti Kalimantan Penelitia dilaksanakan pada bulan April-Juni
Selatan (30,8%), Kalimantan Timur (29,6%) tahun 2017 di Desa Marinsow Kecamatan
dan Jawa Barat (29,4%). Prevalensi hipertensi Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara.
di Sulawesi Utara menurut data Riskesdas Responden dalam penelitian ini adalah
2013 ini yaitu sebesar 27,1%. perempuan yang berusia 18 tahun yang
Data Laporan Penyakit Tidak Menular merupakan warga Desa Marinsow. Besar
Tertinggi dari Dinas Kesehatan Kabupaten sampel yang didapat dari perhitungan dengan
Minahasa Utara menunjukkan jumlah kasus menggunakan rumus Lameshow adalah 81
hipertensi pada tahun 2015 di Minahasa Utara responden. Peneliti menggunakan teknik
adalah 3704 kasus sehingga menempati urutan simple random sampling dalam pengambilan

2
sampel. Penelitian ini menggunakan instrumen diperoleh, diketahui bahwa sebagian besar
berupa alat pengukur tekanan darah responden dalam penelitian ini berada pada
(tensimeter), dan juga kuesioner, dimana kelompok umur 31-45 tahun, sedangkan
peneliti melakukan pengukuran tekanan darah jumlah responden yang paling sedikit berada
kepada responden dan juga melakukan pada kelompok umur >75 tahun.
wawancara. Setelah data terkumpul, dan Tingkat pendidikan terakhir yang
dimasukkan dalam program komputer, maka ditempuh oleh responden, sebagian besar
peneliti melakukan analisis data, yaitu analisis berada pada tingkat Sekolah Dasar (SD). Hal
univariat yang meliputi karakteristik ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden, perilaku konsumsi makanan responden berada pada tingkat pendidikan
berisiko, stres, dan riwayat keluarga; analisis rendah, dimana hal ini tentu berpengaruh
bivariat yang meliputi hubungan antara terhadap pengetahuan dari responden tentang
perilaku konsumsi makanan berisiko dengan hipertensi. Hasil penelitian ini juga
kejadian hipertensi, hubungan antara stres menunjukkan bahwa sebagian besar responden
dengan kejadian hipertensi, serta hubungan memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga.
antara riwayat keluarga dengan kejadian
Hipertensi
hipertensi.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi juga dapat
didefinisikan sebagai peningkatan tekanan
HASIL DAN PEMBAHASAN
darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan
Lokasi Penelitian
tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg
Desa Marinsow terletak di penghujung tanah
pada dua kali pengukuran dengan selang waktu
Minahasa sebelah utara tepatnya di Kabupaten
lima menit dalam keadaan cukup
Minahasa Utara, Kecamatan Likupang Timur,
istirahat/tenang (Pusat Data dan Informasi
150m dari permukaan laut. Desa Marinsow
Kemenkes RI, 2014)..
memiliki luas 1.438, 68 Ha. Desa Marinsow
Hasil yang didapatkan dalam penelitian
terbagi atas tiga jaga, dengan jumlah penduduk
ini yaitu dari 81 responden, ada 45 responden
sebanyak 662 jiwa, dan 202 KK.
yang mengaami hipertensi, dan 36 responden
Karakteristik Responden yang tidak hipertensi.
Responden dalam penelitian ini adalah
perempuan berusia 18 tahun yang merupakan
warga Desa Marinsow. Jumlah responden yang
didapat yaitu sebanyak 81 responden yang
berdomisili di jaga I-III. Dari data yang

3
Hubungan Antara Perilaku Konsumsi value=0,318 sehingga dapat disimpulkan
Makanan Berisiko dengan Kejadian bahwa tidak terdapat hubungan antara perilaku
Hipertensi konsumsi makanan berisiko dengan kejadian
Tabel 1. Hubungan Antara Perilaku Konsumsi penyakit hipertensi pada perempuan di Desa
Makanan Berisiko dengan Kejadian Marinsow. Penelitian ini sejalan dengan
Hipertensi penelitian yang dilakukan oleh Rawasiah pada

Perilaku Hipertensi tahun 2014 di Puskesmas Patinggalloang, yaitu


Total
Konsum Ya Tidak tidak terdapat hubungan antara konsumsi
p-
si % makanan manis dengan kejadian hipertensi
valu
Makana denga nilai p yang diperoleh yaitu 0,416
n % n n % e
n (p>). Selain konsumsi makanan manis, hasil
Berisiko peneltian ini juga menyatakan tidak ada
4 57, 3 42, 7 10 hubungan antara konsumsi makanan berlemak
Ya
4 1 3 9 7 0 0,31 dengan kejadian hipertensi, dengan nilai p
10 8 yang didapat yaitu 0,303.
Tidak 1 25 3 75 4
0 Hasil penelitian berbeda didapatkan oleh

4 55, 3 44, 8 10 Sihotang di Puskesmas Biromaru pada tahun


Jumlah
5 6 6 4 1 0 2014, yang menunjukkan terdapat hubungan
antara pola makan dengan kejadian hipertensi
Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 77 orang (p=0,000). Sejalan dengan penelitian yang
yang memiliki perilaku konsumsi makanan dilakukan oleh Eni di Desa Adat Bualo pada
berisiko, ada 44 (57,1%) responden yang tahun 2016 terhadap 298 responden. Hasil
memiliki perilaku konsumsi makanan berisiko yang didapatkan dalam penelitian ini yakni p-
yang juga mengidap hipertensi, sedangkan ada value=0,001 sehingga menyatakan ada
33 (42,9%) responden yang memiliki perilaku hubungan yang signifikan antara konsumsi
konsumsi makanan berisiko namun tidak garam dengan kejadian hipertensi. Selain itu,
mengidap hipertensi, 1 (25%) responden yang diperoleh nillai OR=7,437 sehingga dapat
tidak memiliki perilaku konsumsi makanan disimpulkan bahwa orang yang sering
berisiko dan mengidap hipertensi, dan ada 3 mengonsumsi garam berisiko 7,4 kali lebih
responden yang tidak memiliki perilaku besar mengidap hipertensi dibandingkan
konsumsi makanan berisiko dan tidak dengan responden yang jarang mengonsumsi
mengidap hipertensi. Hasil analisis data garam.
dilakukan dengan menggunakan uji Fisher
Exact dengan =0,05 dan didapatkan p-

4
Hubungan Antara Stres dengan Kejadian tahun 2015. Analisis statistik yang digunakan
Hipertensi adalah ujj korelasi koefisien kontingensi
Tabel 2. Hubungan Antara Stres dengan dengan nilai p<0,001 sehingga disimpulkan
Kejadian Hipertensi bahwa ada hubungan yang sangat bermakna
antara stres dengan kejadian hipertensi. Hasil
Kondisi Hipertensi p-
Total penelitian dari Syvardie pada tahun 2014 di
Kesehat Ya Tidak valu
Puskesmas Matur, Kabupaten Agam juga
an Jiwa n % n % n % e
mendukung penelitian dari Islami. Dari hasil
1 2 10
Stres 72 7 28 uji statistik yang dilakukan didapatkan p=0,03,
8 5 0 0,04
sehingga menyatakan bahwa ada hubungan
Tidak 2 48, 2 51, 5 10 7
antara stres dengan kejadian hipertensi.
Stres 7 2 9 8 6 0
Hasil-hasil penelitian yang dikemukakan
4 55, 3 44, 8 10 di atas ditunjang oleh teori dari Triyanto
Jumlah
5 6 6 4 1 0 (2015) yang menyatakan bahwa tekanan darah
akan meningkat apabila seseorang mengalami
Hasil yang ditunjukkan pada tabel 2 tentang
rasa takut, tegang, atau dikejar masalah. Teori
hubungan antara stres dengan kejadian
dari Suiraoka (2012) mengatakan bahwa
hipertensi yaitu dari 81 responden, ada 25
tekanan darah tinggi juga disebabkan karena
responden yang mengalami stres, dan 56
stres yang berkepanjangan.
responden yang tdak stres. Kemudian sebanyak
18 (72%) responden yang mengalami stres Hubungan Antara Riwayat Keluarga
juga mengidap hipertensi, sebanyak 7 (28%) dengan Kejadian Hipertensi
responden yang mengalami stres tidak Tabel 3. Hubungan Antara Riwayat Keluarga
mengidap hipertensi, 27 (48,2%) responden dengan Kejadian Hipertensi
yang tidak stres tidak mengalami hipertensi,
Riwayat Hipertensi p-
dan 29 (51,8%) responden tidak mengalami Keluarg Total val
Ya Tidak
stres dan juga tidak mengidap hipertensi. Nilai a yang ue
Hiperte
p yang didapat dalam penelitian ini dengan n % n % n %
nsi
menggunakan uji Chi-Square yaitu 0,047 2 74, 1 25, 3 10 0.0
Ya
9 4 0 6 9 0 01
(p<0,05) sehingga dapat dinyatakan bahwa ada 1 38, 2 61, 4 10
Tidak
hubungan antara stres dengan kejadian 6 1 6 9 2 0
4 55, 3 44, 8 10
hipertensi. Jumlah
5 6 6 4 1 0
Penelitian ini sejalan dengan penelitian
Data yang ditunjukkan oleh tabel 3 yaitu dari
yang dilakukan Islami di Puskesmas Rapak
81 responden, ada 39 responden yang memiliki
Mahang Kabupaten Kutai Kartanegara pada

5
riwayat keluarga hipertensi, dan 42 responden antara riwayat keluarga dengan kejadian
yang tidak memiliki riiwayat keluarga hipertensi. Hal yang sama juga didapatkan oleh
hipertensi. Tabel 3 ini juga menunjukkan ada penelitian yang dilakukan oleh Asriati di
29 (74,4%) responden yang memiliki riwayat Puskesmas Pattinggaloang yakni ada hubungan
keluarga hipertensi yang juga mengidap antara riwayat keluarga dengan hipertensi
hipertensi, sebanyak 10 (25,6%) responden (OR=2,43). Hasil ini menyatakan bahwa orang
yang memiliki riwayat keluarga hipertensi yang memliki riwayat keluarga hipertensi
namun tidak mengidap hipertensi, 16 (38,1%) berisiko 2,43 kali mengidap hipertensi
responden yang tidak memiliki riwayat dibandingkan dengan mereka yang tidak
keluarga hipertensi tetapi mengidap hipertensi, memiliki riwayat keluarga hipertensi. Teori
dan 26 (61,9%) yang tidak memiliki riwayat dari Triyanto (2014) juga mendukung hasil-
keluarga hipertensi tidak mengidap hipertensi. hasil penelitin di atas, yang menyatakan bahwa
Analisis data yang digunakan dalam penelitian seseorang yang mempunyai orang tua yang
ini yaitu uji Chi-Square dengan =0,05. Hasil salah satunya menderita hipertensi berisiko
yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu lebih besar untuk terserang hipertensi.
nilai p=0,001 sehingga disimpulkan bahwa ada
hubungan antara riwayat keluarga dengan KESIMPULAN
kejadian hipertensi pada perempuan di Desa Hasil penelitian tentang hubungan faktor risiko
Marinsow. dengan kejadian penyakit hipertensi pada
Penelitian ini sejalan dengan penelitian perempuan di Desa Marinsow Kecamatan
yang dilakukan oleh Dedullah di Kelurahan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara
Motoboi Kecil tahun 2015 yang memperoleh tahun 2017, dapat disimpulkan bahwa:
nilai probabilitas sebesar 0,000 (p<0.05) 1. Tidak ada hubungan antara perilaku
sehingga menyatakan ada hubungan antara konsumsi makanan berisiko dengan
faktor keturunan dengan kejadian hipertensi. kejadian hipertensi pada perempuan di
Selain itu juga diperoleh nilai OR=39,885 Desa Marinsow.
sehingga dapat disimpulkan bahwa orang yang 2. Ada hubungan antara stres dengan
memiliki keturunan hipertensi berisiko 39,85 kejadian hipertensi pada wanita di Desa
kali mengidap hipertensi daripada yang tidak Marinsow.
memiliki keturunan hipertensi. Hal ini juga 3. Ada hubungan antara riwayat keluarga
didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh dengan kejadian hipertensi pada
Heriziana tahun 2014 di Puskesmas Basuki perempuan di Desa Marinsow.
Rahmat Palembang dengan nilai p=0,023
sehingga menyatakan bahwa ada hubungan

6
SARAN Dedullah, R. F. 2015. Hubungan Antara
Dari kesimpulan diatas maka dapat diuraikan Faktor Risiko Hipertensi Dengan
saran sebagai berikut: Kejadian Hipertensi Pada Masyarakat
1. Bagi masyarakat. di Kelurahan Motoboi Kecil Kecamatan
Disarankan bagi masyarakat agar lebih Kotamobagu Selatan Kota Kotamobagu.
memperhatikan pola hidup yang baik (Diakses dari situs
termasuk merubah perilaku konsumsi http://fkm.unsrat.ac.id/wp-
makanan yang tidak baik, menjauhi stres, content/uploads/2015/05/ARTIKEL-
serta rajin memeriksakan kesehatan di JURNAL-RILIE.pdf&ved pada 30 April
fasilitas pelayanan kesehatan yang ada 2017)
sehingga risiko untuk terkena penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara.
hipertensi dapat berkurang. 2016. Laporan Penyakit Tidak Menular
2. Bagi Puskesmas Tertinggi.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat Eni, N. M. S. 2016. Faktor-Faktor yang
memberikan informasi dan masukan Memengaruhi Peningkatan Tekanan
kepada pihak puskesmas untuk kemudian Darah Terhadap Kejadian Hipertensi
dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam Pada Masyarakat di Desa Adat Bualu.
penentuan kebijakan-kebijakan dibidang (Diakses dari situs
kesehatan khususnya penyakit hipertensi. http://ejournal.binausadabali.ac.id/index.
Puskesmas juga diharapkan dapat php/caring/article/download pada 25 Juli
meningkatkan fungsi Preventif dan 2017)
Promotif kepada masyarakat tekait dengan Heriziana. 2014. Faktor Resiko Kejadian
pentingnya penanggulangan penyakit Penyakit Hipertensi di Puskesmas
hipertensi pada masyarakat. Basuki Rahmat Palembang. (Diakses
dari situs https://online-
DAFTAR PUSTAKA journal.unja.ac.id/index.php/jjph/article/
Asriati. 2014. Faktor Risiko Riwayat view pada 20 Juli 2017)
Keluarga, Status Gizi dan Riwayat Islami, K.I. 2015. Hubungan Antara Stres
Diabetes Melitus terhadap Kejadian Dengan Hipertensi Pada Pasien Rawat
Hipertensi Lansia di Wilayah Kerja Jalan Di Puskesmas Rapak Mahang
Puskesmas Pattingalloang. (Diakses dari Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi
situs Kalimantan Timur. (Diakses dari situs
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/ha http://eprints.ums.ac.id/39382/1/02.%25
ndle pada 25 Juli 2017)

7
20Naskah%2520Publikasi.pdf 19 Juli ex.php/JAV1N1/article/download pada
2017) 20 Juli 2017)
Kementerian Kesehatan. 2013. Laporan Triyanto, T. 2014. Pelayanan Keperawatan
Nasional Riset Kesehatan Dasar Bagi Penderita Hipertensi Secara
(RISKESDAS) 2013. Badan Litbangkes, Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu
Depkes RI : Jakarta. Diakses di
www.depkes.go.id
Pudiastuti, R. D. 2013. Penyakit-Penyakit
Mematikan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI. 2014.
Infodatin Hipertensi.
Puskesmas Likupang. 2016. Laporan 10
Penyakit Menonjol.
Rawasiah, A. B. 2014. Hubungan Faktor
Konsumsi Makanan Dengan Kejadian
Hipertensi Pada Lansia di Puskesmas
Pattingalloang. (Diakses dari situs
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/ha
ndle pada 19 Juli 2017)
Sihotang, P.C dkk. 2014. Hubungan Pola
Makan dan Kecukupan Istirahat Tidur
dengan Kejadian Hipertensi pada Ibu
Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Biromaru. (Diakses dari situs
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php
/HealthyTadulako/article/view pada 17
Juli 2017)
Suiraoka, IP. 2012. Penyakit Degeneratif.
Yogyakarta: Nuha Medika
Syavardi, Y. 2014. Pengaruh Stres Terhadap
Kejadian Hipertensi di Puskesmas
Matur, Kabupaten Agam. (Diakses dari
situs=http://ejournal.stikesyarsi.ac.id/ind

Anda mungkin juga menyukai