Anda di halaman 1dari 4

Sistem E-Learning

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Tengah Semester (UTS)
Mata Kuliah Sistem E-Learning
Dosen : Prof. Dr. Hj. R. Poppy Yaniawati, M.Pd.

Oleh
Neng Linda Rahayu
155050056

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2018
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan e-learning dan m-leraning ?
Jawab :
E-learning merupakan singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara
baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya
internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi
logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. E-learning dalam arti
luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik (internet) baik
secara formal maupun informal. E-learning secara formal misalnya adalah
pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur
dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-
learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya
tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya atau pembelajaran jarak jauh
yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahaan
konsultan) yang memang bergerak dibidang penyediaan jasa e-learning untuk umum.
Sedangkan M-Learning merupakan model pembelajaran yang memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi. Hal itu membuat m-Learning akan membawa
manfaat ketersediaan topik materi ajar yang dapat di akses setiap saat dan visualisasi
materi yang menarik. Dan tidak semuanya materi pengajaran cocok untuk
memanfaatkan mobile learning. Karena itulah M-Learning menjurus pada penggunaan
perangkat teknologi informasi genggam dan divais bergerak seperti PDA, telepon
genggam, laptop dan tablet PC. M-Learning juga merupakan bagian dari electronic
learning (e-Learning) dan distance learning (d-Learning).

2. Bagaimana cara memotivasi siswa untuk dapat berhasil dalam pembelajaran berbasis
e-learning ?
Jawab :
Pemanfaatan e-learning dengan tepat menurut Uwes A. Chaeruman (2008: 29)
sesungguhnya ialah sebagai “enabler” atau alat untuk memungkinkan terjadinya
proses pembelajaran yang efektif dan efisien serta menyenangkan. Media ini
memungkinkan guru untuk menjadi seorang fasilitator, kolaborator, mentor, pelatih,
pengarah dan teman belajar yang dapat memberikan pilihan dan tanggung jawab yang
besar kepada peserta didik untuk mengalami peristiwa belajar. Sedangkan bagi peserta
didik, penggunaan e-learning mestinya mampu membuatnya menjadi partisipan aktif,
terlibat dalam proses menghasilkan dan berbagi pengetahuan serta bisa belajar secara
kolaboratif dengan peserta didik yang lain. Dengan demikian, dapat tercipta proses
pembelajaran yang aktif, konstruktif, kolaboratif, penuh antusias, dialogis, kontekstual,
reflektif dan dapat mengakomodasi berbagai gaya belajar, baik itu audio, visual maupun
kinestetik (multisensory). Proses pembelajaran dengan e-learning hendaknya tidak
menempatkan peserta didik hanya sebagai “pendengar” atau “penonton” saja.
Misalnya, materi pembelajaran berupa audio hanya diperdengarkan, dan materi berupa
video hanya ditonton tanpa ada diskusi atau interaksi dari peserta didik. Hal ini
membuat pemanfaatan e-learning kurang maksimal dan bisa dikatakan sia-sia. Apalagi
ketika ada tampilan-tampilan yang kurang sesuai dengan materi pembelajaran.
Untuk menggunakan e-learning tak hanya kreatifitas dan inovasi yang dibutuhkan guru,
melainkan juga:
a. Sikap kritis dalam memilih bahan yang sesuai dengan materi pembelajaran serta
etika yang baik dalam memanfaatkan bahan tersebut, seperti menyebutkan sumber
materi yang diunduh dari internet,
b. Menghindari penggunaan gambar-gambar atau audio yang kurang relevan dengan
materi pembelajaran.
c. Mendorong partisipasi aktif dari peserta didik untuk menggunakan e-learning.
Keaktifan itu dapat terlihat antara lain dari pendapat peserta didik dalam diskusi
secara online langsung bersamaan waktunya atau sambung menyambung dalam
waktu yang dan tempat yang berbeda, keterampilan peserta didik ketika membuat
tugas menggunakan komputer kemudian mempresentasikannya di depan kelas, serta
pengiriman tugas melalui e-mail.
d. Perhatian dan penyediaan waktu yang lebih terhadap peserta didik tidak terbatas
pada saat tatap muka di kelas.
e. Kesabaran untuk membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan dalam
menggunakan e-learning.
f. Profesional dalam menghadirkan pembelajaran di kelas ketika tatap muka langsung
maupun saat menggunakan e-learning.
g. motivasi untuk terus belajar dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

3. Bagaimana cara untuk meminimalisir kelemahan pembelajaran berbasis e-learning ?


Jawab :
1. Disediakan forum untuk berdiskusi antara guru dengan peserta didik dan antar peserta
didik.
2. Diberikan keterampilan menguasai teknologi kepada pengajar.
3. Disediakan fasilitas jaringan dan koneksi internet di tempat-tempat pendidikan.
4. Disediakan software pembelajaran.
5. Adanya kebijakan yang mendukung pelaksanaan program e-learning.
6. Merespon setiap informasi yang disampaikan peserta didik.
7. Menyiapkan dan menyajikan risalah dari berbagai sumber lainnya.

4. Bagaimanakah cara guru menilai siswa dalam aspek kognitif, psikomotor, dan afektif
pada pembelajaran berbasis e-learning ?
Jawab :
a. Ungraded activities dan feedback yang dibangun ke dalam materi studi.
b. Kuis dan self-assement yang membuat peserta didik mengecek belajarnya sendiri.
c. Feedback formal dalam penugasan dari instruktur, teman sebaya, atau kolega , atau
mentor.
d. Dialog informal dengan instruktur, teman sebaya, atau yang lainnya.
e. Tes yang menyiapkan peserta didik untuk penilaian formal.

5. Sebutkan karakteristik bahan pembelajaran yang mendukung terlaksananya e-learning


! Sebutkan juga beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan untuk
e-learning !
Jawab :
Karakteristik bahan pembelajaran e-learning
a. Informasi tentang unit-unit terkait dalam proses belajar mengajar
b. Kemudahan akses ke sumber referensi
c. Komunikasi dalam kelas
d. Sarana untuk melakukan kerja kelompok
e. Sistem ujian online dan pengumpulan feedback
Kriteria yang perlu di perhatikan
Ada 3 hal yang wajib dipenuhi dalam merancang e-learning yaitu “sederhana, personal,
cepat”
Sistem yang sederhana akan memudahkan peserta didik dalam memanfaatkan
teknologi dan menu yang ada dengan kemudahan pengenalan pada panel yang
disediakan. Syarat personal berarti pengajar dapat berinteraksi dengan baik seperti
layaknya seorang guru yang berkomunikasi dengan murid di depan kelas. Dengan
pendekatan dan interaksi yang lebih personal, peserta didik diperhatikan kemajuannya
serta dibantu segala persoalan yang dihadapinya. Kemudian layanan ini ditunjang
dengan kecepatan, respon yang cepat terhadap keluhan dan kebutuhan peserta didik
lainnya.

6. Jelaskan secara singkat kapan dan bagaimana e-learning digunakan untuk expository
based learning !
Jawab :
Digunakan dalam tahap penarikan atensi dengan memanfaatkan gambar, video, animasi
dalam konteks dunia nyat. Pada tahap introduksi, digunakan untuk menyampaikan
informasi dengan presentasi, tutorial, simulasi, demonstrasi. Pada tahap drill &
practice, digunakan untuk memberikan pelatihan dan sehingga ada umpan balik
langsung. Pada tahap test digunakan untuk memfasilitasi penilaian, terutama pada
computer-assited test, desain test, administrasi tes, pengumpulan respon, analisis hasil,
serta pemberian umpan balik.

7. Jelaskan secara singkat kapan dan bagaimana e-learning digunakan untuk inquiry
based learning !
Jawab :
Digunakan untuk memberikan problem atau tugas-tugas yang berhubungan dengan
dunia nyata. Pada tahan investigasi digunakan untuk memfasilitasi eksperimen ,
eksplorasi, pencarian informasi. Pada tahap penyusunan digunakan untuk presentasi
atau mendemonstrasikan hasil. Pada tahap diskusi digunakan untuk menyajikan
demonstrasi hasil kerja. Pada tahap refleksi, digunakan untuk memutar atau
menayangkan ulang proses kegiatan atau pelaksanaan program.

8. Jelaskan secara singkat kapan dan bagaimana e-learning digunakan untuk


meningkatkan daya matemate-learning siswa !

Anda mungkin juga menyukai