Job Shett Elektro
Job Shett Elektro
Penyusun:
Drs. M. Husni Thamrin, M.Pd.
:
Widianto, ST., MT.
PROYEK
PENGENALAN PROGRAM ENERGI BARU TERBARUKAN
PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI INDONESIA
Disusun oleh:
Drs. M. Husni Thamrin, M. Pd
Widiyanto, ST, MT
Diterbitkan oleh:
Didukung oleh
Edisi 1
ii
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
KATA PENGANTAR
Mulai tahun 2006 sampai dengan 2009 Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Bidang Mesin dan Teknik Industri/ PPPPTK BMTI Bandung
(Technical Education Development Centre Bandung) bekerjasama dengan SenterNovem
dan ETC/ Technical Training Program the Netherlands, memperkenalkan Program Energi
Terbarukan pada Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia. program Energy Terbarukan
diperkenalkan kepada siswa SMK sebagai hasil rekomendasi dari Bilateral Energy Working
Group Meeting Indonesia-the Netherlands yang ke-15 di Lombok.
Ada empat bidang teknik energi terbarukan yang akan diperkenalkan secara bertahap, yaitu
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), Pembangkit Listrik Tenaga Matahari
(PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa
(PLTBM). Pengenalan PLTS pada SMK dilakukan oleh PPPPTK BMTI Bandung dengan
bimbingan teknis dari PT Entec Indonesia dan PT GMN, sebuah perusahaan konsultan
bidang PLTS.
Ada 10 judul modul PLTS yang telah berhasil dibuat oleh Tim Pengembang Program Energi
Terbarukan dari PPPPTK BMTI Bandung yang dirancang berdasarkan kurikulum PLTS yang
juga disusun oleh tim tersebut. Dengan adanya kebijakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), hingga saat ini modul-modul PLTS tersebut dapat dipelajari di SMK
sebagai:
1. Modul-modul tambahan (supplement), pelengkap (complement), atau pengganti
(subsitute) pada program studi keahlian Ketenagalistrikan, khususnya kompetensi
keahlian Pembangkitan
2. Modul-modul pembelajaran pada mata pelajaran Muatan Lokal Energi Terbarukan,
dimana SMK yang membuka kompetensi keahlian Pembangkitan dapat memilih Energi
Terbarukan sebagai mata pelajaran Muatan Lokal di sekolah tersebut.
Untuk mendukung implementasi pembelajaran PLTS di SMK, maka PPPPTK BMTI Bandung
menyelenggarakan Diklat Guru PLTS yang dilaksanakan selama empat level, masing-
masing satu bulan. Karena sifat pembelajaran PLTS yang multi disiplin, maka para peserta
diklat pun terdiri dari para guru Kelistrikan dan Elektronika yang diorganisasikan secara
khusus.
iv
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
DAFTAR ISI
............................................................................................. Hal.
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................. v
DAFTAR ISI ......................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Tujuan ............................................................................. 1
B. Standar Kompetensi ....................................................... 2
C. Waktu Pencapaian Modul ............................................... 4
D. Terminologi ...................................................................... 4
E. Petunjuk Penggunaan Modul ......................................... 5
F. Pedoman Penilaian......................................................... 6
v
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
BAB I
PENDAHULUAN
A. TUJUAN
Dalam suatu diklat standar kompetensi diharapkan dapat menjadi panduan bagi
peserta diklat untuk dapat :
Mengidentifikasi apa yang harus dikerjakan peserta diklat
Mengidentifikasi apa yang telah dikerjakan peserta diklat
Memeriksa kemajuan peserta diklat
Meyakinkan bahwa semua elemen (kompetensi dasar) dan kriteria unjuk kerja
(indikator) telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian
Waktu yang tersedia untuk pelatihan
Situasi pelatihan
1
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Modul ini merupakan modul dasar yang bertujuan untuk mempersiapkan seorang
pengajar atau guru, teknisi atau praktisi PLTS memiliki pengetahuan,
keterampilan dasar tentang alat-alat tangan, alat-alat mesin ringan dan alat-alat
ukur listrik yang sering digunakan dalam perbaikan PLTS.
B. STANDAR KOMPETENSI
Standar Kompetensi / Kompetensi Dasar yang terdapat dalam buku ini pada
dasarnya sudah mencakup semua kompetensi yang diperlukan dalam PLTS
seperti :
1. Memahami tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ).
2. Menjelaskan peraturan, norma,standard dan sistem keselamatan kerja sesuai
dengan pekerjaan mekanik, listrik dan elektronika.
3. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi peralatan untuk pekerjaan mekanik,
listrik dan elektronika.
4. Menginterpretasikan buku petunjuk pemakaian alat untuk pekerjaan mekanik,
listrik dan elektronika.
5. Menggunakan peralatan tangan dan mesin untuk membuat alat dari bahan
logam dan non logam untuk keperluan teknik listrik dan elektronika.
6. Merawat peralatan tangan dan mesin sesuai dengan peratutan, norma dan
standard.
Adapun kompetesi dasar dan indikator yang harus dicapai melalui modul ini
adalah sebagai berikut :
2
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
3. Mengoperasikan peralatan
3.1 Prosedur operasi peralatan tangan dan
tangan dan peralatan
mesin sebagai alat bantu dalam sistem
mesin sebagai alat
kelistrikan dan keelektronikaan
bantu dalam pekerjaan
kelistrikan
4. Merawat peralatan
4.1 Perawatan peralatan tangan dan mesin sesuai
tangan dan mesin sesuai
dengan peraturan, norma dan standard.
dengan peraturan, norma
dan standard
D. Terminologi
Penilaian
Proses formal yang memastikan pelatihan telah memenuhi standard-standard
yang dibutuhkan sebagai operator PLTS. Proses ini dilaksanakan oleh
seorang penilai yang telah memenuhi syarat (cakap dan berkualitas) dalam
kerangka kerja yang telah disetujui secara nasional.
3
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Kompetens
Mampu melakukan pekerjaan dan memiliki keterampilan, pengetahuan dan
sikap yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif di
tempat kerja serta sesuai dengan standard yang telah ditetapkan.
Pelatihan Berdasarkan Kompetensi
Pelatihan yang berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam menguasai
suatu kompetensi/keahlian secara terukur dan mengacu kepada standar yang
sudah ditetapkan.
Aspek penting penilaian
Menerangkan fokus penilaian dan poin-poin utama yang mendasari suatu
penilaian.
Kontek Penilaian
Menetapkan dimana, bagaimana dan dengan metode apa penilaian akan
dilaksanakan.
Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar atau sub-kompetensi adalah keterampilan-keterampilan
yang membangun suatu unit kompetensi.
Tuntutan Bukti
Tuntutan bukti adalah suatu pedoman tentang bagaimana suatu unit
kompetensi dapat dinilai.
Adil
Tidak merugikan peserta tertentu.
Fleksibel
Tidak ada pendekatan tunggal terhadap penyampaian dan penilaian unjuk
kerja dalam sistem pelatihan yang berdasarkan kompetensi.
Penilaian Formatif
Kegiatan penilaian berskala kecil yang dilakukan selama pelatihan, yaitu
untuk membantu dalam memastikan bahwa pelajaran dilaksanakan secara
baik dan adanya umpan balik kepada peserta tentang kemajuan yang
mereka capai.
4
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
F. Pedoman Penilaian
Penilaian untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi peserta diklat
terhadap materi pelatihan dilakukan melalui :
1. Pengamatan terhadap partisipasi peserta selama mengikuti proses
pembelajaran.
2. Penilaian berupa test pada akhir proses pembelajaran dengan
memperhatikan proses partisipasi peserta selama proses diklat.
3. Selain itu pengamatan terhadap aspek sikap dalam proses pembelajaran
serta aspek kehadiran dan disiplin dalam mengikuti semua kegiatan dalam
proses pembelajaran juga menjadi faktor yang dipertimbangkan dalam
penilaian.
BAB II
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
5
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
MENGAPLIKASIKAN PRINSIP
KESELEMATAN DAN KESEHATAN KERJA
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini siswa dapat :
B. MATERI PEMBELAJARAN
3. Hati-hati jika bekerja pada mesin yang sama lebih dari satu orang.
6
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
11. Periksa dan pastikan peralatan berfungsi pada waktu mesin beroperasi.
12. Utamakan keselamatan dalam segala hal pada waktu kita sedang
bekerja.
7
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Alat Pelindung Diri(APD) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga
kerja untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya
potensi bahaya/kecelakaan kerja.
APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila
usaha rekayasa dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik. Namun
demikian pemakaian APD bukanlah sebagai pengganti dari kedua usaha tersebut,
hal ini hanya sebagai usaha akhir.
1. Pengendalian Teknis
2. Penghilangan
3. Penggantian
4. Penyekatan
5. Perubahan Proses
6. Ventilasi
7. Pengendalian Administratif
9. Rotasi, Mutasi
9
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Gambar 1
Alat Pelindung Kepala
10
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Gambar 2.
Alat pelindung muka dan mata.
Alat pelindung muka dan mata berfungsi melindungi muka dan mata dari:
Lemparan benda – benda kecil.
Lemparan benda-benda panas.
Pengaruh cahaya.
Pengaruh radiasi tertentu
Contoh penggunaan alat pelindung muka dan mata adalah pada proses
pengerjaan yang menggunakan mesin las.
Gambar 3.
Alat pelindung telingga.
11
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Gambar 4.
Alat pelindung pernafasan.
12
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Gambar 6.
Alat pelindung kaki
Gambar 7.
Pakaian pelindung.
13
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Gambar 8.
Sabuk pengaman (Safety belt)
14
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Gambar 8.
Kotak P3K
2. Betadine 30.
3. Kapas .
4. Perban gulung 5 cm
5. Perban gulung 10 cm
6. Kasa Steril .
8. Elasitik perban.
9. Paracetamol 500 mg kaplet untuk Mengatasi Nyeri, sakit kepala, dan deman
15
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
10. Termometer.
Ingat beri label dengan jelas misalkan nama obat tersebut kurang begitu jelas
terbaca, jangan menyimpan obat tanpa label yang jelas dalam kotak p3k.
Perhatikan juga masa kadaluarsa akan lebih baik bila anda mempunyai daftar
semua obat yang ada dalam p3k termasuk tanggal expired masing2 obatnya.
C. TUGAS
D. LATIHAN
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keselamatan kerja!
16
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
- Faktor lingkungan.
4. - Cek kondisi mesin mungkin ada bagian-bagian yang rusak atau kurang
normal.
- Lingkungan pekerjaan
F. Lembar kerja
Keselamatan kerja dibengkel komputer
1. Alat
- Mesin komputer
- Scanner
- Printer
- Alat-alat tulis
2. Bahan
- Kertas
- Disket
- Tinta.
3. Keselamatan kerja
17
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
18
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
ALAT-ALAT POTONG
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini siswa dapat :
B. MATERI PEMBELAJARAN
1. Kikir (file)
Kikir merupakan batang baja yang mempunyai gigi-gigi pemarut. Terbuat dari
bahan baja karbon tinggi. Alat ini digunakan untuk membuang sebagian
benda kerja dengan jalan memarut sehingga menjadi rata, cembung, cekung
dan lain-lain. Dari ujung sampai batas tangkainya dinamakan badan dan
panjang badan inilah ukuran panjang kikir (dalam inchi). Keseluruhan badan
kikir dikeraskan sedangkan tangkainya tidak dikeraskan.
Gambar 9.
Kikir dan nama bagian-bagiannya
Penampang Kikir
19
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Gambar 10.
Macam-macam penampang kikir
Kikir Halus
Kikir dengan pemarut yang halus atau sangat halus dipergunakan untuk
mengikir permukaan yang khusus. Kikir ini sering disebut kikir instrument
ataupun kikir halus.
20
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Gambar 11.
Kikir Instrumen
2. Gergaji tangan
Daun gergaji tangan merupakan alat pemotong dan pembuat alur yang
sederhana. Pada bagian sisinya terdapat gigi-gigi pemotong yang
dikeraskan.
Umumnya bahan daun gergaji terbuat dari baja perkakas (tool steel),
baja kecepatan tinggi (HSS = High Speed Steel) dan baja tungsten
(Tungsten Steel)
Sifat mata gergaji tangan itu fleksibel atau lentur dengan maksud agar
tidak mudah patah. Bagian yang dikeraskan hanyalah gigi-giginya saja,
sedangkan bagian lainnya tidak dikeraskan, oleh karena itu sifatnya tidak
rapuh.
21
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Gambar 12.
Gergaji tangan
Letak gigi pemotongnya ada yang hanya pada satu sisi (sisi tunggal) dan
ada pula yang pada kedua sisinya (gigi kembar), sedangkan letak giginya
ada yang lurus dan ada yang bersilang-silang (zig-zag). Untuk yang zig-
zag bertujuan agar daun gergaji tidak terjepit, sehingga tenaga untuk
memotong tidak terlalu besar.
22
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Gambar15.
Cara memasang daun gergaji
Gambar 16.
Cara memegang dan menggunakan gergaji yang benar
3. Pahat tangan
Alat ini digunakan untuk memahat dan memotong benda kerja. Dibuat dari
bahan baja perkakas yang dikeraskan. Bagian yang dikeraskan sepanjang
jarak 1” dari pahat.
23
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Macam-macam pahat
a. Pahat rata
b. Pahat alur
Pahat ini digunakan untuk memahat alur segiempat, misalnya alur spi
(pasak) pada suatu poros.
24
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
4. Bor Listrik.
25
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Sudut puncak mata bor pada bor tangan adalah antara 30 sampai 80o, hal
ini hanya untuk dipakai pada pengeboran bahan yang lunak.
Gambar 23.
Bor Listrik bangku
26
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
5. Peluas (Reamer)
Pada pembuatan lubang pada benda kerja sering didapat ukurannya tidak tepat
dan tidak halus/licin. Oleh karenanya kita harus mengebor lubang itu, 0,1 sampai
0,5 mm lebih kecil daripada ukuran yang telah ditentukan, yang selanjutnya
diperluas dan dihaluskan dengan peluas (reamer) sehingga mencapai ukuran
yang dikehendaki.
Macam-macam peluas.
Gambar 24.
Peluas beratur pilin/spiral
27
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Peluas ini disebut peluas lancip, dan alat ini digunakan jika sebuah
lubang lurus akan dibuat bentuk tirus, setelah terlebih dahulu dibor.
Gambar 27.
Peluas yang dapat disetel
6. Tap
Alat ini digunakan untuk membuat ulir pada lubang yang kecil. Tap bentuk
ulir luar yang digerinda dengan mempunyai alur 3 atau 4 dan alur-alur ini
membentuk sisi potong. Bahan tap adalah HSS (High Speed Steel) atau
baja karbon yang dikeraskan. Satu set tap berisi/terdiri dari 3 buah yaitu
nomor 1, 2 dan 3.
28
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Pemutar tap.
Gambar 29.
Macam-macam pemutar tap
29
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
7. Snei.
Alat ini digunakan untuk membuat ulir dari suatu batang bulat. adapun
bahannya adalah HSS (Hig Speed Steel = Baja kecepatan tinggi).
Macam-macam snei.
Snei yang dapat diatur biasanya ada yang langsung pada sneinya dan ada
pula yang diluar rumahnya. Pengaturan ini dimaksudkan untuk memudahkan
penyeneian, disamping itu pula keamanan kerja.
Gambar 30.
Set snei dan tap
30
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Snei ini digunakan untuk memperbaiki bentuk ulir yang rusak. Jadi snei ini
tidak digunakan untuk membuat ulir pada batang yang belum berulir.
8. Pembolong/Plong.
31
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
9. Gunting pelat
Macam-macam gunting:
Alat ini digunakan untuk memotong pelat yang lurus dan untuk
memotong pelat lengkung bagian luarnya.
Gambar 34.
Gunting pelat lurus dan cara penggunaannya.
c. Gunting lubang.
Alat ini digunakan untuk menggunting bentuk lubang atau bentuk lainnya. Mata
potong dari gunting ini adalah bagian ujungnya saja dan jalannya memotong bisa
ke arah kanan atau ke arah kiri.
d. Gunting kawat
Alat ini digunakan untuk memotong kawat baja atau kawat lainnya.
Gambar 37.
Gunting kawat dan cara penggunaannya
e. Gunting tuas
33
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Alat ini dapat digunakan untuk membentuk bahan baja bentuk lain,
misalnya :
Alat ini digunakan untuk memotong pelat yang tipis dan panjang, mesin ini
digerakkan dengan sedikit tenaga dengan cara menginjak tempat injakan yang
sudah disediakan dan gaya ini diteruskan oleh tuas sehingga dapat
menggerakkan pisau potongnya. Kadang kadang mesin ini dilengkapi dengan
lampu supaya ukuran pemotongan dapat lebih jelas terlihat, sehingga
menghindari kesalahan ukuran dalam pemotongan.
34
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
35
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Alat potong merupakan alat yang penting dalam pekerjaan Kerja Bangku di
bengkel pembuatan dan perbaikan pesawat elektronika, maka berikut ini hal-hal
penting dalam perawatan/ pemeliharan alat-alat
terbuat :
b. Bersihkan alat-alat potong yang telah digunakan dengan kain lap atau
majun
C. LATIHAN
1. Sebutkan kegunaan kikir, dan apa fungsi tiap penampang kikir tersebut ?
2. Banyaknya gigi tiap inchi menentukan penggunaan daun gergaji. Sebutkan
macam-macam daun gergaji berdasarkan jumlah gigi dan sebutkan
penggunaannya ?
3. Sebutkan macam-macam pahat tangan serta penggunaannya ?
4. Sebutkan macam-macam sudut bor tangan listrik ?
5. Sebutkan fungsi reamer (peluas) dan sebutkan macamnya ?
6. Jelaskan apa perbedaan fungsi dari tap dan snei ?
7. Sebutkan alat potong untuk memotong pelat yang tebalnya 3mm ?
8. Mesin potong pelat digunakan untuk memotong apa ?
9. Sebutkan kegunaan Mesin gerinda ?
36
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
D. RIVIEW
1. Macam-macam alat potong pada Kerja Bangku dan Kerja Pelat serta
fungsinya :
a. Kikir : Untuk membuang sebagian/mengikis benda kerja
dengan jalan memarut.
b. Gergaji tangan : Untuk memotong benda kerja
c. Pahat tangan : Untuk memahat dan memotong benda kerja
d. Bor tangan : Untuk membuat lubang pada benda kerja dari bahan
lunak
e. Peluas (reamer) : Untuk meluas dan menghaluskan lubang
f. Tap : Untuk membuat ulir pada lubang kecil, drad dalam
g. Snei : Untuk membuat ulir pada potong bulat/silindris, drad
luar
h. Pembolong/plong: Untuk membuat lubang pada pelat-pelat tipis
i. Gunting pelat : Untuk memotong pelat dengan arah pemotongan yang
berbagai bentuk
j. Gerinda : Untuk menggosok, menghaluskan benda kerja dan
untuk mengasa alat perkakas yang tumpul
37
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
E. TUGAS
SOAL (URAIAN)
Maka standar minimal nilai yang ditetapkan untuk penguasaan materi ini
adalah 75.
Bandingkan hasil jawaban tes Anda dengan kunci jawaban yang terdapat pada
bagian akhir bahan ajar ini, kemudian ukurlah hasil penguasaan yang telah
dicapai menggunakan rumus berikut :
Tingkat penguasaan
Jawaban benar x 100%
Soal
Jika hasil yang diperoleh telah mencapai 75% atau lebih maka Anda telah
menguasai materi yang dipelajari dan berhak melanjutkan pembelajaran
berikutnya dengan persetujuan guru pembimbing. Namun jika hasil yang
diperoleh belum mencapai 75% Anda masih harus mengulangi atau
mempelajari kembali bahan ajar ini.
38
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
ALAT-ALAT KELENGKAPAN BENGKEL
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. MATERI PEMBELAJARAN
1. Penggores
Penggores adalah salah satu alat gambar yang digunakan untuk membuat
garis-garis gambar pada benda kerja. Salah satu atau kedua ujungnya
diruncingkan dan membentuk sudut 30o. Bentuk alat-alat ini bermacam-
macam, ada yang disambungkan dengan suatu pemegang dan ada pula
yang tidak dan panjang 4” sampai 12”.
Gambar 42.
Macam-macam penggores
39
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Gambar 43.
Cara melukis dan hasilnya.
2. Jangka tusuk
Gambar 44.
Jangka tusuk dan menentukan jarak pengukuran
40
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
c. Melukis lingkaran
Untuk melukis lingkaran berilah tanda titik (pusat) dengan penitik pada
pusat-pusat lingkaran. Peganglah jangka dan tempatkan salah satu
kakinya pada titik senter. Putarlah jangka dengan kedudukan miring
pada arah putaran.
3. Penitik
Alat ini digunakan untuk menandai titik pada bidang kerja, penitik ada dua
jenis yaitu penitik pusat dan penitik garis. Penitik pusat digunakan untuk
menandai titik tengah mata bor dengan garis sudut 90 derajat. Sedang
penitik garis digunakan untuk menandai ujung-ujung hubungan garis
dengan garis sudut 30 derajat.
4. Palu (Hammer)
Alat ini digunakan untuk memukul benda kerja atau benda lain, baik di kerja
Bangku maupun di kerja pelat dalam bengkel pembuatan pesawat
elektronika.
a. Macam-macam palu
1) Palu keras
Palu keras terbuat dari bahan baja yang ke dua ujung pukul
dikeraskan. Adapun jenis dari palu keras adalah :
Gambar 47.
Macam-macam palu keras
42
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Palu lunak terbuat dari bahan kayu, plastik, karet, tembaga dan
kuningan. Bahan-bahan tersebut hanya dipasang pada ujung
pemukulnya saja.
Gambar 48.
Macam-macam palu lunak
Pada saat pengolahan pelat, benda kerja harus diberi landasan supaya tidak rusak
atau cacat akibat bekas pukulan palu.
43
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Gambar 49.
Konstruksi palu yang baik
5. Tang (Pliers)
Alat ini mempunyai sendi ganda dan rahang yang keras yang digunakan
untuk memotong kawat baja.
44
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
45
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Alat ini dapat digunakan untuk memotong kawat, memegang pelat tipis
dan memegang pipa ukuran kecil.
Alat ini dilengkapi dengan sambungan geser, oleh karena itu rahangnya
dapat diatur, dipakai untuk pekerjaan pipa yang kecil tidak digunakan
untuk mengencangkan mur, sebab sudutnya akan menjadi rusak.
46
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Alat ini digunakan untuk melepas dan memasang ring (bagian luar dan
dalam)
i. Catut paku
47
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Alat ini digunakan untuk mengupas kabel yang berisolasi supaya ujung-
ujung kabel tersebut dapat dipergunakan sebgaimana mestinya.
6. Kunci (Wrench)
Macam-macam kunci. :
Yang termasuk alat ini adalah kunci pas (spanner), kunci ring (ring
spanner), kunci soket (socket wrench) dan kunci L .
48
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Alat ini rahangnya dapat diatur dan dapat dipakai dari ukuran 26 mm
sampai 83 mm dan nama lain dari alat ini adalah kunci Inggris.
49
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Macam-macam obeng
a. Obeng dengan batang yang dipasang tetap pada tangkainya. Tebal ujung
pipihnya bermacam-macam yaitu dari 0,5 sampai 2 mm.
50
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Obeng ini ukurannya ada yang sedang dan ada yang kecil, banyak
digunakan untuk pekerjaan kelistrikan. Di bengkel mesin dipakai pada
keperluan kelistrikan mesin perkakas.
Gambar 67.
Seting obeng yang dapat diganti sesuai penggunaannya
Alat ini berukuran kecil dan disebut obeng instrumen. Bentuk ujung ada
yang pipih dan bentuk kembang. Ujung yang pipih berukuran antara 0,3
sampai 1 mm. Batang berujung pipih atau bentuk kembang dapat
diputar dengan ujung tangkai diam dengan cara ditekan oleh jari
telunjuk. Alat ini digunakan untuk memasang/mengencangkan atau
mengendorkan sekerup beralur kecil, misalnya pada jam ukur atau
mikrometer.
Obeng ini disebut juga dengan nama obeng presisi ataupun obeng
instrument.
51
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
8. Ragum/Klem
Alat ini digunakan untuk mengikat benda kerja di bengkel Pembuatan dan
Perbaikan Peralatan Elektronika, dan lain sebagainya.
Gambar 69.
Macam-macam ragum dan penggunaannya
Dibuat dengan cara dicor atau dituang untuk ragum yang berukuran besar.
Pada bangku kerja di bengkel ada yang tetap dan ada pula yang dapat
diatur kedudukannya, sedangkan di bengkel kerja mesin digunakan yang
lebih baik (presisi), mengingat dilengkapi skala derajat, sehingga dapat
diputar 360o dan mulut ragum juga sejajar. Ragum yang dapat diatur ke arah
horizontal dan vertikal disebut ragum universal (Universal Vice). Ragum
semacam ini banyak digunakan untuk pekerjaan sangat teliti, misalnya pada
penggerindaan (gerinda datar).
52
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Klem C
9. Solder Listrik
Solder listrik adalah alat untuk menyolder komponen elektronika, daya listrik yang
digunakan berkisar antara 20 watt sampai dengan 200 watt tergantung
keperluannya. Apabila arus listrik masuk kedalam solder, akan terjadi panas
pada elemen pemanasnya. Panas yang terjadi pada elemen pemanas diteruskan
ke ujung mata solder yang runcing dan terbuat dari tembaga, kemudian panas
ini digunakan untuk mencairkan timah solder dan memanaskan titik penyolderan.
53
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Gambar 73.
Cara memegang solder yang benar adalah pada posisi (2)
54
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Timah solder terdiri dari beberapa macam type dan disesuaikan dengan keperluan.
Timah solder biasa dijual dengan prosentase 60 % sampai 80 %.
Alat ini digunakan untuk mengukur penampang ukuran luar atau ukuran dalam dari
suatu poros, dapat pula mengukur kedalaman suatu benda secara presisi. Pada
bilah pengukur terdapat pembagian berbentuk guratan dalam metric atau mm dan
dalam inchi. Ketelitian sangat tinggi sampai 0.1 mm.
55
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Alat ini digunakan untuk mengukur bagian luar dan bagian dalam serta kedalaman
suatu benda ukur. Ketelitian mikro meter dapat mencapai 0,01 mm. Sangat baik
untuk mengukur penampang kawat yang halus.
13. Pinset
Pinset digunakan untuk memegang atau menjepit benda kerja yang kecil, selain
sebagai penjepit, pinset juga dapat untuk mengurangi panas pada penyolderan ,
karena sebagian panas pada kaki komponen akan tersalurkan ke pinset.
56
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
57
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
C. LATIHAN
6. b. Apa beda kunci rahang tetap dan kunci rahang yang dapat diatur ?
12. Mana yang lebih presisi mistar geser atau mikro meter ?
D. RIVIEW
3. Penitik untuk menandai titik pusat pada bidang kerja sebelum di bor
4. Palu (Hammer) : untuk memukul benda kerja atau benda lain baik di
Kerja Bangku maupun di Kerja Mesin.
58
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
10. Mistar Geser : untuk mengukur penampang luar dan ukuran dalam dari
poros.
11. Pinset : untuk menjepit benda kerja yang kecil dan menyerap
panas
E. TUGAS
SOAL (URAIAN)
59
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
Maka standar minimal nilai yang ditetapkan untuk penguasaan materi ini
adalah 75.
Bandingkan hasil jawaban tes Anda dengan kunci jawaban yang terdapat pada
bagian akhir bahan ajar ini, kemudian ukurlah hasil penguasaan yang telah
dicapai menggunakan rumus berikut :
Tingkat penguasaan
Jawaban benar x 100%
Soal
Jika hasil yang diperoleh telah mencapai 75% atau lebih maka Anda telah
menguasai materi yang dipelajari dan berhak melanjutkan pembelajaran
berikutnya dengan persetujuan guru pembimbing. Namun jika hasil yang
diperoleh belum mencapai 75% Anda masih harus mengulangi atau
mempelajari kembali bahan ajar ini.
60
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008
ET-PLTS-S01-1 Kerja Bangku Elektro
Pengenalan Program Energi Terbarukan pada SMK
Kerjasama Indonesia-Belanda 2006-2009
DAFTAR PUSTAKA
1. Abo Sudjana, Ece Sudirman, Teori dan Praktik Kejuruan Dasar Mesin,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1979.
2. Anwir BS, Teknik Mekanik Mengukur, Bharata Karya Aksara, Jakarta, 1986
3. Abo Sudjana, R, Suardi K, Petunjuk Kerja Bangku
4. Bintaro Amiromo, Teknik Kerja Bangku I
5. DJ. Tampubolon, Keterampilan Dasar Kerja Bangku
6. Djoko Soeyoto, Teknologi Mekanik
7. Starret, Precician Tools, Gages and Swas, USA 1980
8. Fitting and Machining Volume One, Education Departemen of Victoria, Australia,
1979
61
PPPPTK BMTI Bandung
September 2008