Anda di halaman 1dari 106

LEMBAR KERJA

MODUL A

PEDAGOGIK & PROFESIONAL

KELOMPOK 3
Anggota :

1. RIAMA SELLY TAMBUNAN,S.Pd ( Ketua Kelas )


2. MASDERIANI HASIBUAN , S.Pd
3. SUPINA ,A.Ma
4. NURFITRIZA, S.Pd,SD
5. LUCI EFRIANTI, S,Pd
6. ZALEHA, A.Ma
7. M. RASIP, S.Pd

1
KATA PENGANTAR

Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2005, tentang guru dan dosen


mengamanatkan bahwa guru wajib meningkatkan kualifikasi akademiknya dan
kompetensinya secara terus menerus sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan teknologi dan seni.
Sejalan dengan hal tersebut menurut Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.16 tahun 2009,
tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, dimana jabatan fungsional
guru saat ini menjadi jabatan ahli. Pengembangan karier guru untuk naik setingkat
lebih tinggi di unsur utama disyaratkan yang merupakan kewajiban harus
melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang berupa
kegiatan pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif. .Untuk memenuhi
kewajiban tersebut kami telah melakukan dan mengikuti berbagai kegiatan untuk
memenuhi persyaratan dan kewajiban dalam penilaian kinerja guru agar kami dapat
memperoleh nilai kinerja dan angka kredit.
Demikian laporan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang
dapat kami lakukan sebagai upaya peningkatan kompetensi dan keprofesionalan
kami, semoga bermaanfaat.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….. 2

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………. 3

TABEL PPK ……………………………………………………………………………… 4

TABEL GLN………………………………………………………………………………. 6

MODUL A

PEDAGOGIK ON ……………………………………………………………… 7

PEDAGOGIK IN ……………………………………………………………….. 24

PROFESIONAL IN ……………………………………………………………. 27

PROFESIONAL ON …………………………………………………………. 38

MODUL J

PEDAGOGIK IN……………………………………………………………....... 63

PEDAGOGIK ON……………………………………………………………….. 74

PROFESIONAL IN ……………………………………………………………. 89

PROFESIONAL ON ……………………………………………………………. 98

LAMPIRAN

KESAN DAN PESAN

3
TABEL PPK

N CONTOH PENERAPAN PPK Religiositas Nasionalis Kemandirian Gotong Royong Integritas


O

- - - -
1 Membaca Yasin 

 - - 
2 Melaksanakan Apel Senin dan Penurunan -
Bendera

 - - 
3 Menyanyikan Lagu Wajib Nasional -

- -  -
4 Sabtu Bersih -

-  - 
5 Melaksanakan Gemar Menabung -

-   -
6 Melaksanakan Kegiatan Berkebun -

- - - -
7 Sebelum Masuk Menbaca Doa dan Ayat 
Pendek

4
 -  
8 Melaksanakan Kegiatan Ekstrakurikuler -
Pramuka

- - - -
9 Kegiatan Rebana 

-  - -
10 Kegiatan Menari -

- - - -
11 Memperingati hari besar Agama seperti Maulid 
Nabi’ 1 Muharam isra;miraj

 - - 
12 Memperingati hari besar Nasional seperti -
Sumpah Pemuda, 17 Agustus 1945 ( Hari
Kemerdekaan )

- - - -
13 Kegiatan Pesantren Kilat 

-  - -
14 Kegiatan Cerdas Cermat -

 -  
15 Melaksanakan Piket Kelas -

5
TABEL GLN
N Contoh Penerapan GLN Baca Tulis Numerasi Sains Digital Finansial Budaya dan
O Kewarganegaraan
- - 
1 Jadwal wajib kunjung Perpustakaan  -

-   
2 Pemberdayaan Mading di Setiap Kelas 


3 Membaca Buku non – pelajaran sebelum  
proses belajar mengajar


4 Membuat poster disekolah yg berisi ajakan  


5 Membuat Pohon Literasi disetiap Kelas   

6 Membuat Pojok Baca  


7 Membuat dinding Motivasi disetiap kelas  

8 Mengadakan Lomba Literasi antar kelas 

9 Mengadakan Lomba Duta Literasi 

6
TUGAS
SD KELAS TINGGI
KELOMPOK KOMPETENSI (KK) A

KOMPETENSI PEDAGOGIK
TUGAS ON

LK 01:
Analisis Kasus Perkembangan Peserta Didik Masalah pembelajaran berkaitan
dengan perkembangan peserta didik :

1. Peserta didik yang sulit/lama memahami.

Penyebab peserta didik sulit/lama memahami antara lain:


a. Faktor keluarga
Faktor keluarga sangat mempengaruhi psikologi anak atau sikapnya, di
lingkungan keluarga awal fundamental pendidikan anak. Anak banyak belajar
pada tahap awal pembentukan sikapnya dari pola asuh di keluarga. Jika dari
awal anak sudah memiliki sikap disiplin dalam belajar maka sikap dan
kebiasaan tersebut akan dibawanya dilingkungan formal. Sebaliknya apabila
dilingkungan awalnya anak tidak mendapatkan pola asuh yang semestinya
maka ketika mereka masuk ke lingkungan formal anak akan mengalami
kesulitan dalam mengembangkan dirinya.

b. Kelas tidak nyaman atau tidak kondusif


Kelas yang tidak nyaman atau tidak kondusif merupakan penyebab lain
dari peserta didik yang sulit/lama memahami materi pembelajaran.Contohnya
kelas yang berdekatan dengan jalan raya, ini mengganggu anak dalam di
dalam memperhatikan pembelajaran

Alternatif solusi pemecahan masalah:

Solusinya membangun anak untuk biasa hidup disiplin dan mandiri maka harus
dimulai dari lingkungan keluarga secara khusus dan lingkungan sekitarnya secara
umum. Sedangkan dari lingkungan pendidikan anak yang kesulitan dalam
memahami pelajaran , anak tersebut harus diberikan pengulangan materi yang
belum dia pahami/ anak itu diberikan penjelasan pelan-pelan sehingga anak itu bisa
paham terhadap apa yang belum ia pahami.

2. Peserta didik yang kurang memiliki motivasi dalam belajar

Kurangnya kemampuan yang dimiliki, kurangnya prasarana seperti contoh buku


yang masih minim merupakan salah satu factor penyebab anak kurang memiliki
motivasi dalam belajar.

Alternatif solusi pemecahan masalah:

Pada tahap awal kita harus melihat penyebab peserta didik tersebut kurang
memiliki motovasi dalam belajar. Apabila anak tersebut merasa kurang memiliki
kemampuan dalam pembelajaran tertentu maka guru sebagai pendidik harus
memberikan perhatian khusus, contohnya dengan memberikan tanggung jawab
kepada peserta didik untuk menyelesai materi pelajaran yang dianggapnya sulit dan

7
guru memberikan bimbingan, apabila peserta didik mampu menguasai materi yang
dianggapnya sulit maka guru harus memberikan reward agar anak lebih termotivasi
untuk mengikuti pelajaran berikutnya.

TUGAS ON

LK 02
Analisis Kasus Pengembangan Potensi Peserta Didik Kasus potensi peserta didik.

1. Peserta didik yang cenderung selalu mencapai hasil rata-rata saja, dan
hanya dapat menyelesaikan tugasnya sesuai batas waktu yang telah
ditetapkan dibandingkan dengan teman-temannya.

2. Pesrta didik cenderung selalu memiliki kesulitan dalam memahami materi


pelajaran, mencapai hasil yang lebih rendah dari teman-temannya. Dan
hampir selalu tidak dapat menyelesaikan tugasnya sesuai batas waktu yang
telah ditetapkan.

Alternatif solusi masalah:

Mengidentifikasi bakat dan kecerdasan majemuk peserta didik dapat


menggunakan cara yang sama dengan identifikasi kemampuan intelektual, namun
lebih diarahkan kepada bidang studi atau kelompok bidang studi. Namun biasanya
bakat khusus di suatu bidang studi biasanya baru Nampak jelas pada awal masa
remaja.

a. Analisis Hasil Ulangan atau Tes

Dalam analisis ulangan guru dapat mengenali peseta didik yang memiliki
kecenderungan bakat khusus dalam suatu mata pelajaran, dan kecerdasan
majemuk. Peseta didik yang memiliki nilai yang menonjol pasa suatu mata
pelajaran cenderung memiliki bakat khusus pada bidang tersebut.

Misalnya seorang peserta didik memiliki nilai yang kurang bagus dalam bidang
matematika dan IPA, akan tetapi memiliki nilai yang bagus dalam bidang bahasa
Indonesia. Artinya anak ini cenderung memiliki bakat khusus pada bidang
bahasa atau memiliki kecerdasan linguistic yang tinggi.

b. Analisis tugas/hasil karya peserta didik.

Melalui analisis tugas/hasil karya peserta didik dapat mengidentifikasi


kecenderungan bakat atau dan kecerdasan majemuk, misalnya anak yang
membuat gembar dengan sangat bagus cenderung memiliki bakat khusus dalam
menggambar atau memiliki kecerdasan visual.

c. Wawancara dengan peserta didik dan orangtuanya.

Wawancara terutama mengenai kesulitan belajar yang dihadapi, prestasi belajar


sebelumnya. Selainitu untuk mengetahui kebiasaan belajar di rumah,
menyiapkan ulangan atau mengerjakan tugas.

8
TUGAS ON
LK 03
Analisis Kasus Perkembangan Fisik dan Motorik
Kasus perkembangan fisik dan motorik peserta didik:
Kasus yang diangkat :
1. Bentuk tubuh
2. kesehatan kurang prima
Perkembangan fisik berpengaruh kepada perkembangan aspekintelektual,
emosional, sosial, moral, dan kepribadian peserta didik. Dimana Perubahan fisik
berpengaruh terhadap sikap dan perilaku peserta didik,misalnya timbulnya
kesadaran dalam diri peserta didik terhadap tubuhnya, tubuhnya terlalu gemuk atau
terlalu tinggi, terlalu kecil atau terlalu pendek dibandingkan dengan teman-teman
sekelasnya. Maupun kesehatannya.Hal tersebut akan mempengaruhi pola sikap dan
perilakunya, baik ketika berada didalam kelas maupun di luar kelas. Sikap dan
perilakunya tergantung kepada konsep diri anak itu positif atau negatif.
Secara motorik, misalnya anak terlalu gemuk menyadari bahwa dirinya tidak
mampu mengkuti permainan yang dilakukan oleh teman-temannya, di pihak lain
teman-temannya akan menganggap anak gendut terlalu lamban, sehingga jarang
diajak bermain. Maka timbul perasaan tidak mampu dan perasaan bernasib buruk.
Hal ini akan mempengaruhi terhadap perkembangan kepribadiannya. Dimana
perkembangan keterampilan motorik merupakan faktor yang sangat penting bagi
perkembangan pribadi secara keseluruhan.

Identifikasi masalah:
Dari informasi di atas kita dapat mengidentifikasi masalahnya, yaitu :
1) anak gemuk menyadari bahwa dirinya tidak mampu mengikuti permainan
yang dilakukan oleh teman-temannya, di pihak lain teman-temannya akan
menganggap anak gendut terlalu lamban, sehingga jarang diajak bermain
oleh anak didik yang lain. Masalahnya karna faktor tubuh sehingga
lamban bergerak sehingga menggangu aktivitasnya dalam
pembelajaran maupun diluar pembelajaran.
2) Cepat lelah, saat istirahat sedikit teman yang menemani kadang hanya
ditemani teman sebangku, saat kondisi fisik sedang turun tidak masuk
sekolah. Masalah anak ini kesehatannya kurang prima sehingga tidak bisa
mengikuti kegiatan baik pembelajaran maupun diluar pembelajaran.

9
Alternatif solusi masalah:
Berikut adalah yang dapat dilakukan guru.
a. Identifikasi keadaan fisik dan kesehatan peserta didik, prioritaskan peserta
didik yang diduga memiliki kondisi fisik dan kesehatan yang kurang baik.
b. Miliki data kondisi fisik dan kesehatan setiap peserta didik yang diasuh.
Adakah yang memiliki penyakit kronis, penyakit bawaan, gangguan panca indera,
kecacatan, dsb.
c. Setiap awal pembelajaran, perhatikan dan tanyakan kesehatan peserta
didik.
d. Bimbinglah dan latihlah peserta didik dalam motorik kasar dan
penguasaan keseimbangan tubuh.
e. Berempatilah dan berikan perhatian khsusus kepada peserta didik yang
memiliki tubuh kurang normal, seperti cacat fisik, terlalu kecil, terlalu gemuk
supaya tidak berpengaruh negatif kepada perkembangan keperibadiannya.
Berikan pengertian kepada teman-temannya untuk tidak mengejeknya. Beri
perlakukan khusus dengan memberikan tugas yang sesuai dengan kondisi
fisiknya, jangan memberikan tugas di luar kemampuan fisiknya.
f. Lakukanlah pembelajaran yang memfasilitasi pembiasaan sikap hidup sehat
dan pengembangan keterampilan psikomotorik.
g. Bekerja samalah dengan rekan sejawat dan orangtua peserta didik.
h. Bekerja samalah dengan tenaga ahli (dokter dan psikolog) bila ada peserta
didik yang memerlukan penanganan khusus. Dengan begitu guru memahami
bagaimana memberikan perlakukan yang tepat kepada peserta didik.

TUGAS ON
LK. 04 (Analisis Kasus Perkembangan Kemampuan Intelektual )

Petunjuk Kegiatan
1. Bekerjalah dalam kelompok dan lakukanlah curah pendapat mengenai
masalah pembelajaran yang melibatkan aspek keragaman potensi peserta didik
yang terjadi dikelas peserta diklat. Pastikan masalah yang diangkat termasuk
dalam kajian pengembangan potensi peserta didik.

2. Pilihlah satu kasus melalui musyawarah yang menggambarkan potensi peserta


didik yang belum berkembang, diskusikan dalam kelompok secara bersungguh-
sungguh, usulkanalternaif solusi yang tepat dan kreatif, serta presentasikan hasil
kegiatan secara percayadiri dan kreatif.

10
Kasus yang diangkat :
Masalah anak didik dalam hal IQ normal rendah, nalar belum berkembang, dan
jarangmampu menyelesaikan tugas tepat waktu

( Masalah Lambat Belajar )


Jawaban :
1. Pemahaman terhadap tahapan perkembangan memberikan informasi yang
berguna dalammerencanakan pembelajaran yang sesuai dengan tahapan
perkembangan peserta didik.Pemahaman terhadap tugas perkembangan akan
membantu guru dalam membimbing peserta
didik untuk menguasai keterampilan dan pola perilaku yang
sesuai dengan tugas perkembangannya.

2. Interaksi pendidikan berfungsi untuk mengembangkan seluruh potensi,


kecakapan, dankarakteristik peserta didik diantaranya yaitu karakteristik fisik-
motorik, intelektual,sosial, emosional, moral, dan spiritual. Pemahaman yang
memadai terhadap potensi,kecakapan, dan karakteristik peserta didik akan
berkontribusi dalam bentuk perlakuan,tindakan-tindakan yang bijaksana, tepat
sesuai kondisi, dan situasi. Pendidik akanmenyiapkan dan menyampaikan
pelajaran (media, bahan ajar, metode pembelajaran),memberikan tugas, latihan
dan bimbingan disesuaikan dengan kemampuan dankarakteristik peserta didik.

3. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan :


Identifikasi masalah:
Anak memiliki kendala dalam hal IQ normal rendah, nalar
belum berkembang, dan jarang mampu menyelesaikan tugas tepat waktu. Masalah
anaktersebut adalah lambat belajar karena kasus yang diangkat merupakan
sebagian dariciri-ciri peserta didik yang lambat belajar.

Saat perencanaan:
1) mendalami konsep dan cara mengembangkan aspek yang sedangdikembangkan
atau dibahas, misalnya kecakapan majemuk;
2) konsultasi kepada beberapa pihak,
3) menyampaikan rencana dan program kepada kepala sekolah,sejawat,dan
orangtua peserta didik asuhannya untuk mendapatkan dukungan;
4) mengumpulkan informasi yang relevan seperti hasil psiko tes, prestasi, rapor,
daninformasi terkait dengan perilaku lainnya;

11
5) mengumpulkan informasi dari orangtuatentang hal yang terkait dengan aspek
yang sedang dikembangkan, misalnya kegiatandan kebiasaan peserta didik di
rumah,bagaimanamerekatumbuh
berkembang,serta bagaimana pemahaman dan upaya orangtua untuk menumbu
h kembangkan aspek karakteristik yang sedang dibahas.

Saat pembelajaran, peserta didik yang memiliki kendala:


 duduk di bangku deretandepan atau dekat guru sehingga guru mudah memantau
dan memberi bantuan;
 diberi perhatian lebih, pendampingan guru lebih intensif;meminta teman yang
lebih pandai dan peduli untuk membantu, ingatkan untuk membantunya dengan c
ara yangsantun, guru perlu memberi contoh cara menegur dengan santun;
 memberi bintang bagi yang dapat menyelesaikan tugas tepat waktu;
 selalu mendorong untuk belajarlebih giat dan lebih baik;
 selalu mengingatkan untuk mencoba terus dan jangantakut salah karena itu
bagian dari belajar,
 selalu mendorong untuk mengerjakan PRsesegera mungkin saat pemahaman
masih segar.

Di luar pembelajaran guru dapat:


1) memberi waktu lebih untuk menyelesaikan targetkurikulum dengan memberi
pembelajaran tambahan,
2) memberi latihan tambahan,mintalah seseorang di lingkungan rumah untuk
mendampingi saat latihan berlangsung.

Bekerja sama dengan orangtua:


1) agar meminta seseorang di lingkungan rumah(keluarga atau tetangga) untuk
mendampingi saat peserta didik berlatih ataumengerjakan PR;
2) berbagi informasi mengenai perkembangan keterampilan pesertadidik dengan
orangtua dan meminta untuk terus mendukung peserta didik agar tetapgiat
belajar.

TUGAS ON

LK 05 ( Analisis Kasus Perkembangan Sosial dan Kecerdasan Emosi )

Petunjuk Kegiatan
1) Bekerjalah dalam kelompok dan lakukanlah curah pendapat mengenai
kasus pengembangan kemampuan intelektual peserta didik yang terjadi di kelas
12
peserta diklat.Pastikanlah kasus tersebut termasuk dalam lingkup kajian
perkembangan kemampuanintelektual peserta didik.

2) Pilihlah satu kasus melalui musyawarah, identifikasi masalahnya dengan


cermat,diskusikan dalam kelompok secara bersungguh-sungguh dan usulkan
alternatif langkah-langkah pemecahan masalah yang tepat dan kreatif untuk itu,
dan presentasikan hasilkegiatan secara percaya diri dan kreatif.
Kasus yang diangkat :
1. Peserta didik yang selama ini belum terkembangkan adalah pembelajar
kelompok pembelajar cepat dan kelompok rata-rata.

2. Pada semester ini akan membuat program untuk peserta didik dalam
kelompok pembelajar cepat
Jawaban :
1) Menguasai berbagai konsep konservasi, yaitu kemampuan anak mengenali
bahwa sifat benda tertentu (padat,isi, jumlah) tidak akan berubah
walaupun terdapatperubahan
rupa benda itu. Memiliki konsep klasifikasi yaitu kecakapan untuk mengelomp
okan suatuobjek berdasarkan ciri-ciri yang sama. Mampu untuk berpikir logis
meskipun masihterikat dengan objekobjek yang bersifat kongkrit.

2) Lingkungan keluarga yang berkualitas adalah unsur yang menentukan


perkembanganintelegensi, seperti jumlah buku, majalah, dan materi lainnya
yang ada di lingkungankeluarga, jumlah penghargaan dan pengakuan yang
diterima anak atas prestasiakademiknya, harapan orangtua akan prestasi
akademik, akan memberikan pengalamanyang padat dan bervariasi pada
awal pertumbuhan anak.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan :

Identifikasi masalah:
peserta didik yang selama ini belum terkembangkan
adalah pembelajar kelompok pembelajar cepat dan kelompok rata-
rata. Selama inimenjadikan mereka sebagai tutor sebaya dianggap cukup. Pada
semester ini akanmembuat program untuk peserta didik dalam kelompok pembelajar
cepat.
Saat pembelajaran:

13
1) melakukan pengamatan berbagai respon, proses, dan
hasil peserta didik dalam melaksanakan berbagai tugas dalam hal kemampuan in
telektual;
2) menganalisis data yang diperoleh untuk mengetahui karakteristik masing-
masing peserta didik;
3) membangun pemahaman peserta didik bahwa semua orang itu pandaitapi di
bidang yang berbeda, masing-masing mempunyai kelebihan dan
kelemahankarenanya punya kesempatan yang sama untuk mampu
menghasilkan ataumenciptakan sesuatu
4) mendorong siswa untuk berani mencoba dan membangun
pemahaman bahwa gagal adalah bagian dari belajar sehingga tidak ada alasan u
ntuk takut salah; menggunakan sistem bintang untuk semua pencapaian peserta
didik pada banyak kegiatan/ tugas, untuk membangun kepercayaan diri
bahwa semua orang juara/ pandai,
5) menggunakan metode pembelajaran yang variatif
dan kondusif untukmeningkatkan kemampuan intelektual, mis. pembelajaran
berbasis inkuari dan proyek;
6) memberi tugas yang memacu meningkatkan kemampuan intelektual;
7) memberitugas berdasarkan tema dengan tugas yang lebih sulit bagi pebelajar
cepat;
8) saat kerja kelompok menyebar semua pebelajar cepat kepada semua kelompok
untukmenjadi tutor sebaya;
9) memberi tantangan berupa tugas tambahan bagi yang inginlebih jauh belajar
untuk mendalami agar pebelajar cepat mendapat kesempatanmendapatkan
pendalaman atau pengayaan;
10) Jika memungkinkan pada akhir tahunmemberi tugas proyek dengan pilihan topik
sesuai minat, tugas bisa dilaksanakanindividu atau kelompok diserahkan kepada
peserta didik, pebelajar cepat bisadiarahkan untuk mengerjakan tugas yang lebih
menantang dan dapat memfasilitasi pengembangan kemampuan intelektualnya.
Di luar pembelajaran:
1) memberi kesempatan dan memberi bimbingan
mengikuti berbagai lomba sesuai minat dan kemampuannya;
2) jika diperlukan danmemungkinkan memberi pendamping ahli agar lebih siap
berlomba
Bekerja sama dengan orangtua:
1) memfasilitasi orangtua cara mengembangkankemampuan intelektual putera/i nya,
2) agar memperhatikan dan memfasilitasi perkembangan putera/i mereka;
3) bertukar informasi terkait perkembangankemampuan intelektual peserta didik.

14
Bekerja sama dengan berbagai pihak:
menyelenggarakan berbagai lomba untukmengembangkan kemampuan
intelektual peserta didik, baik tingkat sekolah maupundi tingkat yang lebih luas.

TUGAS ON
LK 06 ( Analisis Kasus Perkembangan Moral dan Kecerdasan Spiritual )

Petunjuk Kegiatan
1. Bekerjasamalah dalam kelompok dan lakukanlah curah pendapat dengan sopan
danempati mengenai kasus kecerdasan emosi dan perkembangan sosial peserta
didik yangterjadi di kelas peserta diklat. Pastikan kasus tersebut termasuk dalam
lingkup kajiantopik yang dibahas.

2. Pilih satu kasus melalui musyawarah, identifikasi masalah secara cermat,


diskusikandalam kelompok secara sungguh-sungguh dan usulkan alternaif solusi
tepat dan kreatifuntuk itu, dan presentasikan hasil kegiatan secara percaya diri
dan kreatif.

Kasus yang diangkat :


Kecemasan Terhadap Aturan atau Disiplin yang terlalu berlebihan
Jawaban :
Beberapa cara yang dapat ditempuh untuk menangani kecemasan pada anak
adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi masalah
Aturan atau disiplin yang terlalu berlebihan, sehingga menimbulkan rasa
cemas padaanak jika melakukan kesalahan karena ada hukuman dan sangsi
yang ditakuti anak.
2. Mencari sumber yang membuat anak cemas
3. Memberikan rasa aman pada anak dengan menunujukkan sikap yang tenang,
menerimakeadaan anak, dan tidak menambah beban psikologis pada anak
dengan mengancam,menakut-nakuti, atau memarahi anak.
4. Membantu anak mengatasi rasa cemasnya misalnya dengan menerapkan
teknikdesentitasi sistematis, yaitu cara bertahap membantu anak sedikit demi
sedikitmengurangi kecemasannya secara bertahap.
5. Mengalihkan anak dari sumber rasa cemas dengan melatih anak untuk
relaksasi ataumelakukan kegiatan-kegiatan lain yang menarik.
6. Melakukan hal-hal yang menenangkan, seperti mendengarkan musik, cerita,
ataumenggambar.
15
7. Mengajak anak berbicara tentang sumber kecemasan yang dialami dengan
kata-kata yangmenenangkan dan membuat ia merasa nyaman.
8. Membiasakan anak terbuka dan mampu mengekspresikan perasaannya.

Kasus yang diangkat :

Lambat belajar :

1) pencapaian KKM untuk sebagian besar muatan pelajaran diperolehmelalui


bantuan remedial,
2) penyelesaian tugas-tugas hampir selalu paling akhir dandengan bantuan
guru atau teman,
3) IQ berkisar pada rentang normal bawah.
Jawaban :

Berikut adalah beberapa solusi yang dapat dilakukan :

 Identifikasi masalah :
Dari ciri-cirinya peserta didik yang saya asuh termasuk kategorilambat belajar :

1) pencapaian KKM untuk sebagian besar muatan pelajaran diperolehmelalui


bantuan remedial,
2) penyelesaian tugas-tugas hampir selalu paling akhir dandengan bantuan guru
atau teman,
3) IQ berkisar pada rentang normal bawah.

 Saatperencanaan: secara umum lakukan seperti


dijelaskan pada bahan BacaanIdentifikasi Keragaman Karakteristik Peserta
Didik, ditambah dengan mendalami konsepdan cara membantu
pembelajar lambat.
 Saat pembelajaran:
1. melakukan pengamatan berbagai respon, proses,dan
hasil peserta didik dalam melaksanakan berbagai tugas;
2. menganalisis data yangdiperoleh, mengelompokkan tipe materi berdasarkan k
esulitan setiap peserta didikmenyelesaikan tugas sehingga lebih
mudah menentukan bentuk dan intensitas bantuan yang diberikan,
3. memotivasi untuk untuk giat belajar, tidak mudahmenyerah dalam belajar, ber
ani bertanya jika ada yang tidak dipahami;
4. menggunakansistem bintang untuk semuapencapaian peserta didik pada bany
akkegiatan/tugas, untuk membangun kepercayaan diri bahwa jika mau
belajar,dan bekerja keras semua tugas bisa diselesaikan;

16
5. menggunakanmetodepembelajaranyang variatif agar kondusif dalam membant
u pembelajar lambat;
6. memberi tugasdengan tema dan memberikan tema yang sesuai dengan kecer
dasan peserta didik,misalnya, pembelajar lambat mendapat tugas yang
sedikit lebih mudah sedangkan pembelajar cepat lebih sulit;
7. menempatkan tempat duduk di dekat peserta didik yang peduli dan dapat
membantu dalam menyelesaikan tugas; menggunakan
sistemtutor sebaya, setiap orang dapat menjadi tutor sebaya pada materi yang
menjadikekuatannya, tutor sebaya dalam bentuk tim
agar yang berkemampuan kurang bisaterbantu oleh yang
berkemampuan lebih namun tetap mendapat
kesempatan menjaditutor untuk meningkatkan kepercayaan diri; guru memberi
perhatian lebih dalam bentuk dukungan
yang lebih intensif untuk mengerjakan tugas;

8. saat pembelajaran
berbasis proyek, kelompokkan mereka dengan peserta didik yang peduli dan d
apat membantu, jika memungkinkan arahkan isu yang diangkat pada
materiyang tidak akan terlalu menyulitkan pembelajar lambat.

9. Di luar pembelajaran:
 memberi pembelajaran tambahan untuk materi yang belumdipahami
dan tidak bisa diselesaikan saat pembelajaran di kelas;
 jika diperlukandan memungkinkan memberi langkah–
langkah kegiatan yang dapat dilakukan anakdi rumah untuk
berlatih dan menguatkan pemahaman.

Bekerja sama dengan orangtua:

1. memfasilitasi orangtua cara mendampingi putera/inya agar lebih mudah


belajar dan tetap giat belajar;
2. agar memperhatikan danmemfasilitasi perkembangan kemampuan intelektual put
era/i mereka;
3. bertukarinformasi terkait perkembangan kemampuan intelektual peserta didik seh
ingga jikaada kesulitan bisa segera ditangani bersama;
4. menginformasikanperkembangankecerdasan lain (kecerdasan majemuk) yang di
miliki pembelajarlambat agar orangtua lebih memperhatikan/menghargai kelebiha
n putera dan putrimereka daripada keterbatasannya.

17
TUGAS ON

LK 07 ( Analisis Kasus Kemampuan Awal dan Kesulitan Belajar Peserta Didik)

Petunjuk Kegiatan

a. Bekerjasamalah dalam kelompok dan lakukanlah curah pendapat secara santun


danempati mengenai kasus kemampuan awal dan kesulitan belajar peserta didik
yang terjadidi kelas peserta diklat. Pastikan dengan cermat kasus tersebut
termasuk dalam lingkupkajian yang dibahas.
b. Pilih satu kasus melalui musyawarah, identifikasi masalahnya secara cermat,
diskusikandalam kelompok secara bersungguh-sungguh dan usulkan alternaif
solusi kreatif dantepat untuk itu dan presentasikan hasil kegiatan dengan percaya
diri dan kreatif, untuktugas berikut ini:

Identifikasilah data kemampuan awal peserta didik di kelas yang Anda asuh dan
tentukan apa yang harus dilakukan untuk melengkapi data yang kurang lengkap,
danrancang bagaimana cara menggunakan data tersebut untuk memfasilitasi
peningkatan pencapaian terbaik mereka sesuai potensinya.

Tentukanlah kasus peserta didik di kelas Anda yang mengalami kesulitan


belajar,identifikasi faktor penyebab, dan rancang apa yang sebaiknya Anda lakukan
sebagaialternatif solusinya!

Kasus yang diangkat :


Lambat belajar :
1. pencapaian KKM untuk sebagian besar muatan pelajaran diperolehmelalui
bantuan remedial,
2. penyelesaian tugas-tugas hampir selalu paling akhir dandengan bantuan
guru atau teman,
3. IQ berkisar pada rentang normal bawah.
Jawaban :
Berikut adalah beberapa solusi yang dapat dilakukan :

1.) Identifikasi masalah :


Dari ciri-cirinya peserta didik yang saya asuh termasuk kategorilambat belajar :
1. pencapaian KKM untuk sebagian besar muatan pelajaran diperolehmelalui
bantuan remedial,

18
2. penyelesaian tugas-tugas hampir selalu paling akhir dandengan bantuan guru
atau teman,
3. IQ berkisar pada rentang normal bawah.

2.) Saatperencanaan: secara umum lakukan seperti


dijelaskan pada Bahan BacaanIdentifikasi Keragaman Karakteristik Peserta
Didik, ditambah dengan mendalami konsepdan cara membantu
pembelajar lambat.

3.) Saat pembelajaran:


1. melakukan pengamatan berbagai respon, proses,dan
hasil peserta didik dalam melaksanakan berbagai tugas;
2. menganalisis data yangdiperoleh, mengelompokkan tipe materi berdasarkan k
esulitan setiap peserta didikmenyelesaikan tugas sehingga lebih
mudah menentukan bentuk dan intensitas bantuan yang diberikan,
3. memotivasi untuk untuk giat belajar, tidak mudahmenyerah dalam belajar, ber
ani bertanya jika ada yang tidak dipahami;
4. menggunakan sistem bintang untuk semua pencapaian peserta didik pada ban
yakkegiatan/tugas, untuk membangun kepercayaan diri bahwa jika mau
belajar,dan bekerja keras semua tugas bisa diselesaikan;
5. menggunakanmetode
pembelajaranyang variatif agar kondusif dalam membantu pembelajar lambat;
6. memberi tugasdengan tema dan memberikan tema yang sesuai dengan kecer
dasan peserta didik,misalnya
: pembelajar lambat mendapat tugas yangsedikit lebih mudah sedangkan pem
belajar cepat lebih sulit;
7. menempatkan tempat duduk di dekat peserta didikyang peduli dan dapat
membantu dalam menyelesaikan tugas;
8. menggunakansistemtutor sebaya, setiap orang dapat menjadi tutorsebaya pad
amateri yangmenjadikekuatannya, tutor sebaya dalam bentuk tim
agar yang berkemampuan kurang bisaterbantu oleh yang
berkemampuan lebih namun tetap mendapat
kesempatan menjaditutor untuk meningkatkan kepercayaan diri; guru memberi
perhatian lebih dalam bentuk dukungan
yang lebih intensif untuk mengerjakan tugas;
9. saatpembelajaranberbasis proyek, kelompokkan mereka dengan peserta didik
yang pedulidandapat membantu, jika memungkinkan arahkan isu yang diangk
at pada materiyang tidak akan terlalu menyulitkan pembelajar lambat.

19
4. Di luar pembelajaran:
1) memberi pembelajaran tambahan untuk materi yang belumdipahami dan
tidak bisa diselesaikan saat pembelajaran di kelas;
2) jika diperlukandan memungkinkan memberi langkah– langkah kegiatan yang
dapat dilakukan anakdi rumah untuk berlatih dan menguatkan pemahaman.

5.Bekerja sama dengan orangtua:


1) memfasilitasi orangtua cara mendampingi putera/inya agar lebih mudah
belajar dan tetap giat belajar;
2) agar memperhatikan danmemfasilitasi perkembangan kemampuan intelektual
putera/i mereka;
3) bertukarinformasi terkait perkembangan kemampuan intelektual peserta didiks
ehingga jikaada kesulitan bisa segera ditangani bersama;
4) menginformasikan perkembangankecerdasan lain (kecerdasasan majemuk) y
ang dimiliki pembelajarlambat agar orangtua lebihmemperhatikan/menghargai
kelebihan putera dan putrimereka daripada keterbatasannya.

Kasus yang diangkat :


Lambat belajar :
1) pencapaian KKM untuk sebagian besar muatan pelajaran diperolehmelalui
bantuan remedial,
2) penyelesaian tugas-tugas hampir selalu paling akhir dandengan bantuan
guru atau teman,
3) IQ berkisar pada rentang normal bawah.

Jawaban :
Berikut adalah beberapa solusi yang dapat dilakukan :

6. Identifikasi masalah :
Dari ciri-cirinya peserta didik yang saya asuh termasuk kategorilambat belajar :
1) pencapaian KKM untuk sebagian besar muatan pelajaran diperolehmelalui
bantuan remedial,
2) penyelesaian tugas-tugas hampir selalu paling akhir dandengan bantuan guru
atau teman,
3) IQ berkisar pada rentang normal bawah.

7. Saatperencanaan: secara umum lakukan seperti


dijelaskan pada Bahan BacaanIdentifikasi Keragaman Karakteristik Peserta

20
Didik, ditambah dengan mendalami konsepdan cara membantu
pembelajar lambat.
8. Saat pembelajaran:
5) melakukan pengamatan berbagai respon, proses,dan
hasil peserta didik dalam melaksanakan berbagai tugas;
6) menganalisis data yangdiperoleh, mengelompokkan tipe materi berdasarkan k
esulitan setiap peserta didikmenyelesaikan tugas sehingga lebih
mudah menentukan bentuk dan intensitas bantuan yang diberikan,
7) memotivasi untuk untuk giat belajar, tidak mudahmenyerah dalam belajar, ber
ani bertanya jika ada yang tidak dipahami;)menggunakan sistem bintang untuk
semua pencapaian peserta didik padabanyakkegiatan/tugas, untuk membang
un kepercayaan diri bahwa jika mau belajar,dan bekerja keras semua tugas
bisa diselesaikan;
4) menggunakan metode
pembelajaranyang variatif agar kondusif dalam membantu pembelajar lambat;
5) memberi tugasdengan tema dan memberikan tema yang sesuai dengan kecer
dasan peserta didik,misalnya, pembelajar lambat mendapat tugas yang
sedikit lebih mudah sedangkan pembelajar cepat lebih sulit;
6) menempatkan tempat duduk di dekat peserta didikyang peduli dan dapat
membantu dalam menyelesaikan tugas;
7) menggunakan
sistemtutor sebaya, setiap orang dapat menjadi tutor sebaya pada materi yang
menjadikekuatannya, tutor sebaya dalam bentuk tim
agar yang berkemampuan kurang bisaterbantu oleh yang
berkemampuan lebih namun tetap mendapat
kesempatan menjaditutor untuk meningkatkan kepercayaan diri; guru memberi
perhatian lebih dalam bentuk dukungan
yang lebih intensif untuk mengerjakan tugas;
8) saat pembelajaran
berbasis proyek, kelompokkan mereka dengan peserta didik yang peduli dan d
apat membantu, jika memungkinkan arahkan isu yang diangkat pada
materiyang tidak akan terlalu menyulitkan pembelajar lambat.
9.) Di luar pembelajaran:
1) memberi pembelajaran tambahan untuk materi yang belumdipahami dan
tidak bisa diselesaikan saat pembelajaran di kelas;
2) jika diperlukandan memungkinkan memberi langkah– langkah kegiatan yang
dapat dilakukan anakdi rumah untuk berlatih dan menguatkan pemahaman.

21
10. ) Bekerja sama dengan orangtua:
1) memfasilitasi orangtua cara mendampingi putera/inya agar lebih mudah
belajar dan tetap giat belajar;
2) agar memperhatikan danmemfasilitasi perkembangan kemampuan intelektual
putera/i mereka;
3) bertukarinformasi terkait perkembangan kemampuan intelektual peserta didik
sehingga jikaada kesulitan bisa segera ditangani bersama;
4) menginformasikan perkembangan
kecerdasan lain (kecerdasasan majemuk) yang dimiliki pebelajarlambat agar
orangtua lebih memperhatikan/menghargai kelebihan putera dan putrimereka
daripada keterbatasannya.

Kasus Kesulitan Belajar dan Cara Mengatasinya

Kesulitan belajar merupakan hal yang lumrah dialami oleh peserta didik.
Seringditemukan adanya siswa mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran di
sekolah.Menghadapi hambatan dalam mencerna dan menyerap informasi belajar
yang diberikanguru.Kondisi ini akan berdampak kurang bagus terhadap kemajuan
belajar anak. Oleh sebabitu perlu diupayakan pemecahan masalahnya. Baik oleh
guru di sekolah maupun orangtua di rumah. Ini sebagai salah satu wujud kepedulian
dan kerja sama dalam dunia pendidikan anak.

Gejala kesulitan belajarGejala anak yang mengalami masalah belajar dapat


diketahui melalui indikasi tertentu.Misalnya, sulit mengalami ketuntasan belajar pada
materi tertentu atau semua materi padasuatu mata pelajaran. Akibatnya siswa
menunjukkan prestasi belajar kurang memuaskan.

Penyebab kesulitan belajarBanyak sekali penyebab siswa mengalami


kesulitan dalam mengikuti pelajaran disekolah. Namun dapat dikelompokkan
menjadi dua faktor penyebab, yaitu faktor internaldan eksternal.

1. Faktor internalFaktor internal adalah penyebab kesulitan belajar yang berasal


dari individu siswa sendiri.Beberapa hal yang menyebabkan kesulitan belajar
antara lain: gangguan pada kesehatan,kelainan pada pendengaran dan
penglihatan, rendahnya konsentrasi belajar, dan lainsebagainya.2.
Faktor eksternalFaktor eksternal yaitu penyebab kesulitan belajar yang berasal dari
luar diri siswa seperti:kondisi belajar yang tidak kondusif, beratnya beban belajar,
dan lain sebagainya.

Cara mengatasi kesulitan belajar berdasarkan gejala yang teramati dan faktor
penyebab kesulitan belajar, maka upayadilakukan guru antara lain:

22
c. Tempat duduk siswaAnak yang mengalami kesulitan pendengaran dan
penglihatan hendaknya mengambil posisi tempat duduk bagian depan. Mereka
akan dapat melihat tulisan di papan tulis lebih jelas. Begitu pula dalam
mendengar semua informasi belajar yang diucapkan oleh guru.
d. Gangguan kesehatanAnak yang mengalami gangguan kesehatan sebaiknya
diistirahatkan di rumah dengantetap memberinya bahan pelajaran dan dibimbing
oleh orang tua dan keluarga lainnya.
e. Program remedialSiswa yang gagal mencapai tujuan pembelajaran akibat
gangguan internal, perlu ditolongdengan melaksanakan program remedial.
Teknik program remedial dapat dilakukandengan berbagai cara.Di antaranya
adalah mengulang kembali bahan pelajaran yang belum dikuasai,memberikan
tugas-tugas tertentu kepada siswa, dan lain sebagainya.
f. Bantuan media dan alat peragaPenggunaan alat peraga pelajaran dan media
belajar kiranya cukup membantu siswa yangmengalami kesulitan menerima
materi pelajaran. Boleh jadi kesulitan belajar itu timbulkarena materi pelajaran
bersifat abstrak sehingga sulit dipahami siswa.
g. Suasana belajar menyenangkanSelain itu yang tak kalah pentingnya adalah
menciptakansuasana belajar kondusif. Suasana belajar yang nyaman dan
menggembirakan akan membantu siswa yangmengalami hambatan dalam
menerima materi pelajaran.
h. Motivasi orang tua di rumah anak yang mengalami kesulitan belajar perlu
mendapat perhatian orang tua dan anggotakeluarganya. Peran orang tua sangat
penting untuk memberikan motivasi ekstrinsik danintrinsik agar anak mampu
memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Selain itu jugaorang tua perlu
memperhatikan kesehatan tubuh anak dengan memberikan makanan
danminiman yang bergizi disertai dengan suplemen pembangun tubuh yang
cukup.

23
TUGAS
SD KELAS TINGGI
KELOMPOK KOMPETENSI (KK) A

KOMPETENSI PEDAGOGIK

TUGAS IN

LK 1.1 (Penggunaan Kata atau Kalimat) untuk TM dan In 1


a. Pelajari materi tentang Hakikat, Fungsi, Kedudukan, dan Ragam Bahasa
Indonesia!
b. Cari dan bacalah referensi lain terkait dengan pilihan dan penggunaan kata atau
kalimat dalam bahasa Indonesia!
c. Carilah pengertian dan penggunaan kata-kata berikut!
1) menyolok atau mencolok
2) suatu dan sesuatu
3) jam dan pukul

Jawaban :

a. Hakikat, Fungsi, Kedudukan, dan Ragam Bahasa Indonesia

- Hakikat Bahasa IndonesiaBahasa adalah lambang bunyi yang bermakna dan


bersifat Universal serta sebagai alat berkomunikasi dalam keragaman atau
perbedaan suku, ras, serta kebudayaan di setiap daerah yang ada di Negara
Kesatuan Republik Indonesia tercinta.
- Fungsi Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia merupakan identitas dan
kebanggaan bangsa indonesia serta menjadialat pemersatu dan penghubung
antarbudaya dan antardaerah sehingga masyarakat yang berlatar belakang
berbeda bisa berkomunikasi dengan baik dan lancar.
- Kedudukan Bahasa IndonesiaKedudukan bahasa indonesia adalah sebagai
bahasa resmi Negara Kesatuan RepublikIndonesia atau merupakan bahasa
nasional, kedudukannya berada di atas bahasa-bahasadaerah.
- Ragam Bahasa Indonesia Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut
pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut
hubungan pembicara, kawanbicara, orang yang dibicarakan, serta menurut
medium pembicara. jadi, berdasarkan
subdimensi pemakaiannya, ragam bahasa terdiri atas :

1. intim ( intimate) yaitu bahasa yang ditandai bentuk dan pilihan kata akrab.
contohnya :
loe, gue, ember, ente, ane.

2. santai (casual)yaitu bahasa yang ditandai dengan adanya penggunaan kata-


kata tidak baku.
contohnya :
digunakan dalam situasi tidak resmi dan dapat digunakan oleh orangyang
belum tentu saling kenal.

24
3. konsultatif ( consultative)Bahasa yang memperlihatkan ciri ragam konsultatif
yaitu kata-kata atau ujaran yangdigunakan terpusat pada transaksi atau
pertukaran informasi.
contohnya :
pada saat guru menjelaskan atau bertanya jawab dengan siswa atau
padasaat pembeli melakukan tawar menawar harga dengan pedagang.

4. resmi ( formal)Ragam bahasa resmi atau formal ditandai oleh bentuk kata dan
kalimat yang lengkapserta akurat.
contohnya :
dipakai di dalam rapat atau diskusi resmi atau formal.

5. beku ( frozen)yaitu ragam bahasa yang ditandai ungkapan atau ujaran-ujaran


baku dan beku.disebut beku karena ungkapan dan istilah yang dipakai
sedemikian tetap dan tidak memungkinkan adanya perubahan satu patah
kata pun. bahkan tekanan pelafalannya pun tidak boleh berubah sama sekali.
contohnya :
dapat dilihat dalam upacara pernikahan, upacara bendera, serta baris-
berbaris di kalangan tentara, pelajar, atau karyawan instansi pemerintah.

b. Penggunaan kata atau kalimat dalam bahasa indonesia


Dari segi makna, pemakaian bahasa yang benar berhubungan dengan
ketepatan menggunakan kata yang sesuai dengan tautan makna.Misalnya
dalam bahasa ilmu tidak tepat digunakan kata yang bermakna konotatif (kata
kiasan). jadi, pemakaian bahasa yang benar adalah pemakaian bahasa yang
sesuaidengan kaida-kaidah bahasa.

c. Pengertian dan penggunaan kata-kata :

1. Menyolok atau mencolokKata dasar yang terdapat dalam Kamus Besar


Bahasa Indonesia adalah Jika mendapat imbuhan me- akan berubah menjadi
mencolok bukan menyolok.

2. suatu dan sesuatuKata suatu dan sesuatu memiliki makna yang berbeda.kata
suatu langsung diikuti oleh nomina sedangkan sesuatu tidak secara langsung
diikutioleh nomina, tetapi haya dapat diikuti oleh keterangan atau dapat
digunakan pada akhirkalimat tanpa diiringi kata apa pun.
contoh :
Pada suatu hari nanti, dia akan menyadari perbuatannyaSaya melihat tanda-
tanda akanterjadi sesuatu malam ini

3. jam dan pukulJam mempunyai makna atau jangka waktu sedangkan pukul
mengandung pengertian saat atau jika maksud yang yang yang ingin
diungkapkan adalah waktu atau saat maka kata yangtepat digunakan adalah
pukul.
contohnya :
Rapat akan dimulai pukul 08.00.Sebaliknya jika yang ingin diungkapkan
adalah masa atau jangka waktu maka kata yangtepat digunakan adalah jam.
contohnya :
Kami bekerja selama enam jam sehari

25
TUGAS IN

LK 1.2 (Bentuk Baku Bahasa Indonesia) untuk TM dan In 1


a. Pelajari materi Bahasa Indonesia yang baik dan benar!
b. Carilah bentuk bahasa baku kosakata di bawah ini: ambulance, komplek, praktek,
hakekat, apothek, dan inquiry.
c. Susunlah masing-masing dua buah contoh kalimat dengan menggunakan bentuk
baku dari kosakata di atas!

Jawaban
1. Ambulance bentuk bakunya ambulans
Artinya mobil pengangkut jenazah atau penolong orang sakit.

Contoh kalimat :
1. Ambulans itu akan pergi ke rumah sakit Medan
2. Saya melihat mobil ambulans ketika kita sedang membicarakan tentang
kecelakaan tersebut.
3. Ayah bekerja sebagai sopir ambulans di RSUD.

2. Komplek bentuk bakunya kompleks


Artinya kelompok, himpunan kesatuan, perumahan rakyat ataupunindustri.

Contoh kalimat:
1. Kami tinggal kompleks pertamina Bukit Datuk
2. Kemarin Andi pindah rumah menuju kawasan kompleks perumahan
mewah.

3. Praktek bentuk bakunya praktik


Artinya pelaksanaan nyata dari teori, penerapan dan pelaksanaan pekerjaan.

Contoh kalimat:
1. Praktik dokter Syakina mulai pukul 05.00 sore.
2. Ibu guru mengajari kami praktik cara mencangkok
3. Ibu membawa adik berobat ke dokter praktik.

4. Hakekat bentuk bakunya hakikat


Artinya intisari atau dasar, kenyataan yang sebenarnya atau sesungguhnya.

Contoh kalimat:
1. Hakikat dari kehidupan adalah menjalani dengan sepenuh hati.
2. Pada hakikatnya, dia adalah anak yang baik hati.

5. Apothek bentuk bakunya apotek


Artinya toko tempat meramu dan menjual obat berdasarkan resep dokter
serta memperdagangkan barang medis atau rumah obat.

Contoh kalimat:
1. Ani diminta untuk menebus resep tersebut ke apotek
2. Harga obat di apotek itu sangat mahal.

26
6. Inquiry bnetuk bakunya inkuiri
Artinya suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan
melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau
memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan
menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis.

Contoh kalimat:
1. Pada pembelajaran IPS, saya menggunakan model pembelajaran inkuiri.
2. Inkuiri diterima para ahli IPS sebagai bendera dari IPS.

TUGAS
SD KELAS TINGGI
KELOMPOK KOMPETENSI (KK) A

KOMPETENSI PROFESIONAL

LK 2.1 Modul A Profesional ( TUGAS IN )


a. Pelajari materi tentang Pemerolehan Bahasa Anak secara Hirarkis!

b. Lengkapi kolom berikut dengan tahap-tahap pemerolehan bahasa anak!

JAWABAN

Tahap Pemerolehan Rentang Usia Contoh

Fonologi 6 Minggu - 6 Bulan  Pada umur sekitar 6 minggu,


anak mulai mengeluarkan
bunyi-bunyi yang mirip
dengan bunyi konsonan atau
vokal.
 Pada sekitar umur 6 bulan,
anak mulai mencampur
konsonan dengan vokal
sehingga membentuk apa
yang dalam bahasa Inggris
dinamakan babbling, yang
telah diterjemahkan menjadi
celotehan
Sintaksis 12 buln-18 bulan  Anak yang mengatakan /bil/
untuk mobil bisa
bermaksud mengatakan:
Ma, itu mobil. Aku mau ke
mobil. Papa ada di mobil,
dsb.nya
Semantik Usia Anak SD  kata bertambahsekitar
3000-5000 kata per-tahun
(Tompkins, 1989: 18).
Menurut (Budiasih dan
27
Zuchdi,2001: 15) anak SD
sudah mampu
mengembangkan bahasa
figuratif/khayalan seperti
ungkapan, kata kiasan, dan
peribahasa.

TUGAS IN

LK 2.2 (Pembelajaran Bahasa Anak) untuk TM dan In 1(TUGAS IN)


a. Pelajari materi tentang Pemerolehan dan Pembelajaran Bahasa!

b. Susunlah pengalaman menarik Saudara dalam bentuk tulisan saat mengajarkan

bahasa Indonesia pada kelas 4, 5, atau 6!

c. Tulisan pengalaman minimal dibuat 300 kata.

Permasalahan Salam Pembelajaran Bahasa Indonesia

JAWABAN

Pembelajaran Bahasa Indonesia memang gampang-gampang susah. Terutama


untuk materi mngarang pantun dan membuat puisi. Anak-anak jaman sekarang
menganggap pelajaran bahasa Indonesia adalah pelajaran yang tidak penting. Ada
beberapa materi pelajaran bahasa Indonesia yang disenangi oleh siswa, seperti
materi percakapan atau dialog dan drama. Anak-anak akan bersemangat apabila
materi dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang berupa percakapan atau dialog
atau drama karena mereka bisa belajar sambil bermain.

Permasalahan yang ditemui lagi dalam pembelajran bahasa Indonesia adalah anak
sulit menentukan ide pokok, tema,dan pikiran penjelas.permasalahan berikutnya
yang sering ditemui adalah kurangnya minat anak untuk membaca walaupun bacaan
itu berupa dongeng dan komik.

Hal seperti inilah yang harus kita pikirkan sebagai guru untuk mencari jalan
keluarnya,salah satu jalan keluarnya untuk mengatasi masalah-masalah diatas
terutama untuk minat membaca anak adalah dengan membuat pohon geulis dimana
anak-anak membuat judul buku yang dibaca dan halamanny, sedangkan untuk
menarik anak untuk materi pembelajaran pantun adalah meminta anak untuk
membuat pantun yang dikuasainya terutama pantun jenaka.

LK 3.1 Tata bentukan( TUGAS IN)

1) Pelajari materi tentang Tata Bentukan!


2) Tentukanlah morfem terikat, morfem bebas, dan alomorf dari wacana di
bawah ini!
3) Tulis jawaban dalam tabel yang sudah disediakan!

28
JAWABAN

No. Morfem Terikat Morfem Bebas Alomorf

Bahasa Merupakan Penggunaan


Instrument Terpenting Menggunakannya
Dalam Kehidupan Pencoleng
Manusia Menggunakan Penjahat
Tidak Maupun Menyebabkan
Dapat Tulisan Pengguna
Hidup Digunakan Memberikan
Tanpa Menyatakan
Baik Gagasan
Lisan Perasaan
Adalah Melakukan
Symbol Berbagai
Yang Aktivitas
Untuk Lainnya
Ide Adanya
Dan Penggunaan
Orang Nonstandar
Lain 1970-an
Mulai Digantikan
Dari Disebut
Bangun Sebagai
Tidur Menggunakannya
Makan Bersifat
Mandi Rahasianya
Sampai Pencoleng
Lagi Penjahat
Atau Padahal
Manusia Sebenarnya
Luput Kerahasiaan
Gaul Menyebabkan
Prokem Kosakata
Ragam Digunakan
Indonesia Berubah
Lazim Berbahasa
Di Tertentu
Jakarta Misalnya
Pada Berkomunikasi
Tahun Jejaring
Kemudian Penutur
Oleh Melalui
Masa Diminati
Sekarang Pengguna
Banyak Menuliskan
Kaula Dipikirkannya
Muda Memberikan
29
Meski Kiriman
Tua Berdialog
Pun Memberi
Ada Komentar
Juga
Ini
Maka
Timbul
Kesan
Bahwa
Para
Faktor
Sering
Kali
Remaja
Tulis
Media
Social
Saling
Jarak
Jauh
Internet
Yaitu
Facebook
Twitter
Apa
Sedang
Status
Rekan
Mereka
Satu
Demikian
Lain

TUGAS IN

LK 3.2 Tata Kalimat

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan maupun tulisan
yang
yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Kalimat biasanya terdiri atas dua kata
atau lebih yang mengandung makna.
Unsur-unsur pembentuk kalimat: Subjek (S), Predikat (P), Objek (O),
Keterangan (K), dan Pelengkap (Pel). Contoh:
Kami mengendarai sepeda ke sekolah
S P O K

30
a. Jenis-jenis kalimat.
1) Kalimat aktif
2) Kalimat pasif
3) Kalimat tunggal
4) Kalimat majemuk
(a) Kalimat majemuk setara
(b) Kalimat majemuk bertingkat
(c) Kalimat majemuk campuran
Penjelasan:
Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan tindakan dan
predikatnya menunjukkan perbuatan.
Kalimat aktif terdiri atas dua, yaitu:
1) Kalimat aktif transitif, yaitu kalimat aktif yang membutuhkan predikat.
Contoh: Santi membakar sampah.
S P O
2) Kalimat aktif intransitif, yaitu kalimat aktif yang tidak membutuhkan
objek.
Contoh: Adik menangis.
S P
kalimat aktif transitif adalah kalimat yang mempunyai susunan lengkap mulai
dari subjek,predikat,objek dan keterangan (spok) atau bisa juga hanya
subjek,predikat dan objek tanpa keterangan.
Contoh kalimat aktif:
1. kakak menanam bunga di taman
s p o k
2. Ibu menjemur pakaian
s p o
3. Mail menjual Ayam goreng di pasar
s p o k
4. Andi membaca komik di kamar
s p o k
5. Kakak menanam bunga di taman
s p o k

31
TUGAS IN
LK. 4.1 Makna Leksikal dan Gramatikal

No Kata Makna Leksikal Makna Gramatikal

1 Kuda Jenis binatang berkaki 4 yang bisa Jika kata kuda di beri awalan
dikendarai bermaknanya gramatikal yg artinya
menunggang kuda

2 Pukul Ketuk dengan sesuatu yg keras / berat  Memukul


 Melakukan kegiatan memukul

3 Mobil Kendaraan darat yg digerakan oleh Mobil – Mobilan =


tenaga mesin
Kata ualang menyerupai Mobil

4 Pandai Cepat menangkap pelajaran dan Pandai – pandai =


mengerti sesuatu Pintar , Cerdas ,
Terampil Mengungkapkan cara

5 Makan Memasukkan makanan kedalam mulut  Memakan


serta mengunyah dan menelannya Melakukan kegiatan makan

TUGAS IN
LK. 4.2. Makna Konotatif
1. Tentukan kata – kata di bawah ini mengandung makna Konotasi Positif atau
Konotatif Negatif.
Berikan Alasan
Wafat = Makna konotatif Positif
Alasannya karna mengandung nilai rasa tinggi, baik , halus , sopan,
menyenangkan dan sacral

Buruh = Makna Konotasi Positif


Alasannyakarna mengandung nilai rasa tinggi, baik, halus, sopan,
menyenangkan dan sakral
Penjara = Makna Konotasi Negatif
Alasannya karna mengandung nilai rasa jelek,kasar dan kotor.

32
TUGAS IN

LK 5.1 (Teknik Menyimak) untuk TM dan In1

1) Pelajari materi tentang Teknik Menyimak!


2) Susunlah contoh teknik loci pada pembelajaran menyimak di SD kelas tinggi!
3) Tulis jawaban di dalam kotak yang sudah disediakan!

- JAWABAN NO. 01

a. Pengertian Menyimak
Beberapa pengertian menyimak dari berbagai pendapat para ahli yaitu:
1). Menyimak merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan
lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi,
serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau
pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan
oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan
(Tarigan:1994).
2) Menyimak adalah proses besar mendegarkan, mengenal, serta
menginterpretasikan lambang-lambang lisan. Menyimak dapat pula
bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan
perhatian serta apresiasi (Russell & Russell; Anderson dalam
Tarigan:1994).
3) Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan
mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi,
menilai, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya
(Tarigan:1994).
Jadi, Kesimpulannya Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan bunyi
baik bunyi nonbahasa dan bunyi bahasa dengan penuh pemahaman, perhatian,
apresiasi, serta interprestasi, dengan menggunakan aktivitas telinga dalam
menangkap pesan yang diperdengarkan untuk memperoleh informasi dan
memahami isi yang disampaikan bunyi tersebut.

a. Tujuan Menyimak
Tujuan utama dari menyimak yaitu menangkap, memahami, atau menghayati
pesan, ide, gagasan yang tersirat dalam bahan simakan.
1) Mendapatkan Fakta
Pengumpulan fakta dapat dilakukan dengan berbagai cara. Kegiatan
pengumpulan fakta atau informasi melalui menyimak dapat berwujud dalam
berbagai variasi. Misalnya mendengarkan radio, televisi, penyampaian
makalah dalam seminar, pidato ilmiah, percakapan dalam keluarga,
percakapan dengan tetangga, percakapan dengan teman sekerja, sekelas

2) Menganalisis Fakta
Fakta atau informasi yang telah terkumpul perlu dianalisis. Harus jelas
kaitan antarunsur fakta, sebab dan akibat apa yang terkandung di dalamnya.
Apa yang disampaikan pembicara harus dikaitkan dengan pengetahuan atau
pengalaman menyimak dalam bidang yang relevan.

33
3) Mengevaluasi Fakta
Tujuan ketiga dalam suatu proses menyimak adalah mengevaluasi faktafakta
yang disampaikan pembicara. Dalam situasi ini penyimak sering
mengajukan sejumlah pertanyaan seperti antara lain : Benarkah fakta yang
diajukan? Relevankah fakta yang diajukan? Akuratkah fakta yang
disampaikan?

4) Mendapatkan Inspirasi.
Mereka menyimak pembicaraan orang lain semata-mata untuk tujuan
mencari ilham. Penyimak seperti ini biasanya orang yang tidak memerlukan
fakta baru. Yang mereka perlukan adalah sugesti, dorongan, suntikan
semangat, atau inspirasi guna pemecahan masalah yang sedang mereka
hadapi. Mereka ini sangat mengharapkan pembicara yang inspiratif, sugestif
dan penuh gagasan original.

5) Menghibur Diri
Sejumlah penyimak datang menghadiri pertunjukan seperti bioskop,
sandiwara, atau percakapan untuk menghibur diri. Sasaran yang mereka
pilih pun tertentu, misalnya menyimak pembicaraan cerita-cerita lucu,
banyolan percakapan pelawak, menonton pertunjukan yang kocak seperti
yang dibawakan Grup Srimulat.

6) Meningkatkan Kemampuan Berbicara


Tujuan menyimak yang lain yaitu untuk meningkatkan keterampilan
berbicara. Dalam hal ini penyimak memperhatikan seseorang pembicara,
antara lain pada cara: mengorganisasikan bahan pembicaraan, memikat
perhatian pendengar, serta memulai dan mengakhiri pembicaraan.
Semua hal tersebut diperhatikan oleh penyimak dan kemudian dipraktikkan.

c. Teknik Menyimak

 Teknik loci (Loci System)


Salah satu teknik mengingat yang paling tradisional adalah teknik loci.
Teknik ini pada dasarnya memberikan cara mengingat pesan dengan
memvisualisasikan dalam benak kita materi yang harus diingat.Teknik ini
dilakukan dengan, mempelajari urutan informasi dengan informasi lain yang
serupa, dengan mempelajari lokasi-lokasi yang ada di sekitar kita dan
mencocokkan hal-hal yang akan diingat dengan lokasi-lokasi tersebut.

CONTOHNYA :
Membuat suatu cerita yang menghubungkan satu kata dengan kata lainnya.
Sehingga memudahkan kita untuk mengingat 10 kata tersebut. Misalnya dengan
kata rumah, lebah, madu, kotak, toko baju, sepeda, kebun, buku dan boneka. Kita
dapat menguraikan dengan sebuah cerita pada suatu hari saya ingin pergi ke
sekolah, saya berangkat dari rumah jam 8 pagi. Dijalan saya melihat sesuatu yang
menarik, saya dekati dan ternyata adalah sarang lebah. Saya mendekati dan
mengambil madu dari sarang tersebut. Sebelumnya saya meletakkan madu tersebut
ke dalam kotak yang ada di bawah pohon. Saya melanjutkan perjalanan saya
menuju ke sekolah, diperjalanan saya melihat toko baju dan saya ingin membelinya.
saya melanjukan jalan kesebelah kiri dari toko baju tersebut dengan mengendarai

34
sepeda. Sebelum sampai sekolah saya mampir ke kebun untuk melihat pisang
pisang hasil panen paman saya. Setelahnya saya juga mampir ke rumah bibi untuk
membawakan buku kuliahnya. Karena saya telah membantu bibi saya, saya diberi
sebuah hadiah yang berisi boneka kesukaan saya.

TUGAS IN

LK 5.2. (Hubungan antara Keterampilan Membaca dan Keterampilan


Menulis)

1) Pelajari materi tentang Keterampilan Berbahasa Indonesia!


2) Perjelaslah maksud dari pernyataan ini: “Terdapat hubungan antara kegiatan
membaca dengan kegiatan menulis!”
3) Tulis jawaban di dalam kotak yang sudah disediakan!

- JAWABAN NO. 01

Keterampilan berbahasa adalah kemampuan dan kecekatan menggunakan


bahasa yang dapat meliputi mendengar atau menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis.

A. TUJUAN

1. Menerapkan prinsip dan prosedur berbahasa secara tertulis reseptif (membaca)


dalam pembelajaran SD kelas tinggi dengan teliti;
2. Menerapkan prinsip dan prosedur berbahasa secara tertulis produktif (menulis)
dalam pembelajaran SD kelas tinggi dengan rasa tanggung jawab.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menerapkan prinsip dan prosedur berbahasa secara tertulis reseptif (membaca)


dalam pembelajaran SD kelas tinggi.
2. Menerapkan prinsip dan prosedur berbahasa secara tertulis produktif (menulis)
dalam pembelajaran SD kelas tinggi.

- JAWABAN NO. 02

Hubungan antara Membaca dan Keterampilan Menulis

1. Memperluas wawasan
2. Membantu belajar teknik menulis yang dipakai oleh orang yang lebih
berpengalaman
3. Memperkaya kosakata, pilihan kalimat dan cara penyajian
4. Membuat jalan pikiran lebih lentur
5. Membuat Ide melimpah dan banyak bahan menuliskannya

35
TUGAS IN

LK 6.1 ( Genre Sastra )

 Pelajari materi tentang Genre Sastra Indonesia!

Bacalah teks di bawah ini!

Nah, karena suatu hal. Maafkan Bapak datang terlambat. Nah, mudah-
mudahan kalian memaklumi akan kesibukan Bapak. Nah, tentang pembangunan
masjid ini
yang dibiayai oleh kalian bersama, itu sangat besar pahalanya. Nah, Tuhan pasti
akan menurunkan rahmat yang berlimpah ruah. Nah, dengan berdirinya masjid ini,
mereka yang melupakan Tuhan, semoga cepat tobat. Nah, sekianlah sambutan
Bapak sebagaisesepuh.Nah, ternyata ucapan suka lain dengan tindakan. Nah, ia
sendiri ternyata suka kepada uang kotor dan perempuan. Nah, bukankah ia
termasuk melupakan Tuhan?Nah, ketahuan kedoknya.

Jelaskan pendapat Bapak dan Ibu tentang teks tersebut termasuk dalam genre apa?

Berikan alasannya yang tepat!

Tulis jawaban dalam kotak yang sudah disediakan!


Jawaban :

Teks di atas dapat disebut sebagai puisi maupun prosa karena bila dilihat dari
bentuklahirnya, bentuk visualnya, cara penulisannya, tidak ada bedanya yaitu sama-
sama bebas. Jadi, genre yang apabila disebut puisi atau prosa ini termasuk dalam
jenis puisiatau prosa baru. Untuk menentukan genrenya tergantung kepada
pembaca.

TUGAS IN

LK 6.2 (Unsur Intrinsik Puisi)

 Pelajari materi tentang Analisis Puisi!


Analisislah unsur intrinsik puisi di bawah ini!

Guru Tercinta
Sapa hangat penuh senyum semangatKau tebarkan ilmu yang bermanfaatDemi
anak didik kau berikan nasehat jasa mulia goncangkan akhirat Nyanyian mentari
terangi alamTerangi mimpi bagai mentariMasadepan bangsa telah kau
perjuangkanKorbankan waktu demi masa depanTerimakasi aku ucapkanGuru
tercinta panutan alamJasa besarmu tak terlupakanKu kirimkan puisi untukmu
pahlawan
Sumber: http://khezo.com/puisi-anak

Jawaban :Analisis unsur intrinsik puisi Guru Tercinta


Unsur-unsur Intrinsik yang terdapat pada Puisi Guru Tercinta yaitu :1.
36
1. Tema
Puisi yang berjudul “ Guru Tercinta “ ini memiliki tema tentang Pahlawan. puisi ini
menceritakan tentang pengorbanan seorang guru demi mendidik muridnya agar
menjadiorang yang berguna. Seorang guru selalu semangat dalam memberikan ilmu
yang bermanfaat untuk muridnya, guru juga selalu memberikan nasehat untuk murid
-muridnya. Seorang guru rela mengorbankan waktunya demi masa depan
bangsanya.
Pada puisi ini penulismengucapkan terima kasihkepada guru yang telah berjasa me
mberikan panutan baik untuknya.

2. Nada
Suasana Nada berhubungan dengan sikap penyair terhadap teks puisi yang ditulisny
a. Kesan menggurui, menasehati, mengejek, menyindir, atu mencerittakn sesuatu
kepada pembaca diolah menggunakan kata-kata dan ditambahkan emosi.
Sedangkan suasana menghubungkan puisi dengan pembaca. Nada dan suasana
pada puisi
“ Guru Tercinta” adalah senang, bangga, dan terharu.

3. Amanat
Puisi ini mengandung amanat bahwa kita harus selalu berterima kasih kepada guru
kita yang telah berjasa memberikan ilmu kepada kita dengan ikhlas dan penuh
kesabaran,sehingga kita menjadi orang yang berguna. Tanpa jasa beliau kita tidak
akan bisa suksesdan menjadi orang yang berguna untuk bangsa.

4.Diksi
Diksi yang digunakan pada puisi
“ Guru Tercinta “
adalah kata-kata yang sederhanadan mudah dimengerti sebagaimana anak-
anak yang membacanya pun akan mengertimakna dari puisi tersebut. Seperti pada
kata-kata
“Kau tebarkan ilmu yangbermanfaat
” itu merupakan penilaian anak tentang jasa gurunya.

5.Pengimajian
Pengimajian yaitu, kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau
imajinasi. Ada beberapa pengimajian dalam puisi“Guru Tercinta”.
Sapa hangat penuh senyum semangat : penglihatan
Kau tebarkan ilmu yang bermanfaat : perasaan
Demi anak didik kau berikan nasehat : perasa jasamuliagoncangkanakhirat :perasa
Nyanyianmentariterangialam :penglihatanTerangi mimpi bagai mentari : penglihatan
Masadepan bangsa telah kau perjuangkan : perasaKorbankan waktu demi masa de
pan : perasaTerimakasi aku ucapkan : perasaGuru tercinta panutan alam : perasaJa
sa besarmu tak terlupakan : perasaKu kirimkan puisi untukmu pahlawan : Perasaan
6. Kata konkretPuisi dituliskan dengan kata-kata yang konkret untuk membangkitkan
imajinasi pembaca,kata-kata harus diperjelas.Seperti dalam puisi
“Guru Tercinta” untuk melukiskan rasa terima kasih dan rasa bangga
seorang murid kepada gurunya yang telah berjasa.
37
7. Bahasa Figuratif atau MajasPada puisi
“ Guru Tercinta”
terdapat majas personifikasi yaitu majas yangmembandingkan benda tidak
bernyawa seolah melakukan hal seperti makhluk yang bernyawa, seperti pada kata
Nyanyian mentari terangi alam.

8. Rima
Rima dapat menjadikan puisi lebih indah dan menjadiikan makna lebih kuat.
Rima adalah pengulangan bunyi.Asonansi
Asonansi yang paling menonjol pada puisi “ Guru Tercinta “ adalah asonansi atau
bunyivokal a, e, dan i.Aliterasi yang paling menonjol adalah bunyi konsonan t, n, k
dan m.

9. Tipografi
Tipografi merupakan bentuk visual puisi dan merupakan pembeda penting antara
puisidengan prosa dan drama. Larik-larik puisi tidak berbentuk paragraph namun
berbentuk bait.Tipografi pada puisi

Guru Tercinta
yaitu: tidak dibuat per bait penulisannya langsungdari atas sampai bawah,satu baris
ada empat sampai lima kata.

TUGAS
SD KELAS TINGGI
KELOMPOK KOMPETENSI (KK) A

KOMPETENSI PROFESIONAL

TUGAS 0N

LK 1.3 (Bentuk Baku dan Nonbaku) untuk On


a. Pelajari materi tentang Ragam Bahasa!
b. Cari dan bacalah referensi lain terkait dengan Bentuk Baku dan Nonbaku Bahasa
Indonesia!
c. Beri tugas kepada peserta didik untuk membuat tulisan narasi minimal tiga
paragraf. d. Kemudian analisislah tulisan tersebut berdasarkan penggunaan kosa
kata baku dan nonbaku!
Hasil Analisis Tulisan Narasi Siswa Penggunaan Kosa Kata Baku dan Nonbaku

Jawaban:

a. Ragam bahasa adalah

Variasi bahasa menurut pemakaian yang berbeda-beda berdasarkan topic yang


dibicarakan serta menurut medium pembicaraan.
Berdasarkan subdimensi pemakaiannya ragam bahasa terdiri dari :

38
1. Santai (casual), bahasa yang ditandai dengan adanya penggunaan kata-
kata tidak baku.
Contohnya: digunakan dalam situasi tidak resmi.

2. Resmi (formal), bahasa yang ditandai oleh bentuk kata dan kalimat yang
lengkap serta akurat. Contohnya dipakai di dalam rapat atau diskusi
resmi/formal.

3. Beku (frozen), ragam bahasa yang ditandai ungkapan baku dan beku.
Disebut beku karena istilah yang dipakai tidak memungkinkan adanya
perubahan satu katapun. Contohnya dalam upacara bendera, serta baris
berbaris di kalangan tentara.

4. Konsultatif yaitu kata-kata yang digunakan terpusat pada pertukaran


informasi. Contohnya pada saat guru menjelaskan atau bertanya jawab
dengan siswa.

5. Intim (Intimate), bahasa yang ditandai bentuk dan pilihan kata akrab
contohnya: gue, gitu loh.

b. Bentuk baku dan Non baku Bahasa Indonesia

 Kata baku adalah aturan ketata bahasaan yang telah di tentukan


 Kata non baku adalah kata yang dalam penggunaannya tidak
mengikuti kaidah / ketentuan ketatabahasaan yang telah ditentukan
Kata –kata baku biasanya digunakan dalam situasi resmi sedangkan
kata kata non baku biasanya digunakan dalam komunikasi sehari hari
yang tidak bersifat resmi.

Contoh bentuk baku


- Bikin = membuat
- Esok = besok
- Aktip = aktif
- Ahlak = akhlak

c. Tulisan Narasi

Berlibur ke rumah nenek

Liburan sekolah santi pergi kerumah nenek. Nenek tinggal di kampong


bersama paman. Paman mempunyai dua anak yang masih kecil dan sangat
menggemaskan. Oleh karena itu santi sering sekali berkunjung ke rumah
nenek.

Aktifitas yang disukai santi saat berlibur ke rumah nenek adalah


bermain bersama ikan peliharaan nenek. Ikan nenek besar-besar dan bila di
beri makan ikan tersebut lompat-lompat menangkap makanannnya.

39
Sungai di kampung nenek airnya sangat jernih sekali. Santi dan anak
paman suka berenang. Keasyikan berenang bisa lupa waktu kalau hari sudah
sore.

Hasil analisis tulisan narasi siswa penggunaan kosa kata baku dan non baku
Contoh
1. Bentuk non baku
- Santi sering kali berkunjung ke rumah nenek
- Aktifitas yang di sukai santi
- Sungai di kampong nenek airnya sangat jernih sekali

2. Bentuk Baku
- Santi sering berkunjung ke rumah nenek
- Aktivitas yang di sukai santi
- Sungai dikampung nenek airnya sangat jernih

d. Hasil analisis tulisan narasi siswa penggunaan kosa kata baku dan non baku
No Aspek Kriteria Nilai

- Analisis yang dibuat lengkap 30


- Analisis yang dibuat kurang lengkap
1 Kelengkapan 20
- Analisis yang dibuat tidak lengkap
10

- Contoh kosa kata baku dan non baku 30


yang terdapat dalam tulisan siswa
dipaparkan dalam analisis (minimal 10
contoh)
- Contoh kosa kata baku dan non baku
Contoh kosa yang terdapat dalam tulisan siswa
2 kata baku dan dipaparkan dalam analisis (5 – 9 20
non baku contoh )
- Contoh kosa kata baku dan non baku
yang terdapat dalam tulisan siswa
dipaparkan dalam analisis (minimal 5
10
contoh)

- Menggunakan bahasa yang jelas 30


- M enggunakan bahasa yang kurang
3 Bahasa 20
jelas
- Menggunakan bahasa yang tidak jelas 10

TUGAS ON

LK 1.4 (Ragam Bahasa)

a. Pelajari materi tentang Ragam Bahasa!


b. Amatilah percakapan para peserta didik di kelas yang Saudara ajar!
c. Amatilah ragam bahasa yang digunakan oleh para peserta didik!
40
d. Susunlah laporan sederhana tentang pengamatan tersebut sebanyak minimal
tiga paragraf!
Laporan Sederhana Percakapan Peserta Didik tentang Ragam Bahasa

Jawaban

Laporan sederhana percakapan siswa tentang ragam bahasa

Tema : ragam bahasa peserta didik


Hari, tanggal : Sabtu, 24 November 2018
Pukul : 09.00 s.d 11.00
Tujuan : Mengetahui Ragam Bahasa Peserta Didik

Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh dari percakapan peserta didik


terdapat ragam bahasa yaitu :

a. Ragam bahasa intim


b. Ragam bahasa lisan
c. Ragam bahasa tulis
d. Ragam bahasa konsultatif

secara konstektual bahasa yang digunakan anak-anak berfungsi sebagai :


- Alat berinteraksi
- Alat untuk memperoleh ilmu pengetahuan
- Alat untuk diri sendiri
- Untuk menyatakan imajinasi dan khayal

Ragam bahasa dalam percakapan anak-anak untuk menyatakan perasaan atau


ekspresi antara lain ditandai adanya rasa gembira, senang, kagum atau kecewa.
Ungkapan initerdapat pada ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis tergambar
pada kalimat :

- Aku sangat senang pergi bersama keluarga


- Aduh senangnya pengalaman waktu libur

Selanjutnya ragam bahasa konsultatif dalam percakapan anak anak untuk


menjelaskan informasi atau materi pelajaran ini terkait secara konstektual.
Ungkapan-ungkapan tersebut tergambar pada kalimat :

- Paman gus pergi bertransmigrasi karena gunung berapi meletus


- Keamanan di desa pak udin sangat terganggu

Berkaitan dengan ragam bahasa konsultatif yaitu untuk menjelaskan informasi atau
materi pelajaran, ragam memberi atau membuat contoh berkaitan dengan topic dan
situasi pembicaraan. Ragam bahasa konsultatif tersebut dapat digambarkan melalui
kalimat :

- Kita mengadakan upacara di sekolah, di desa , di kecamatan


- Ada anjungan dari berbagai daerah di indonesia, pak

41
Melihat konstek percakapan atau ujaran anak anak diatas pada dasarnya masih
terkait dalam ragam bahasa yang lain. Hal ini disebabkan oleh factor materi
pelajaran yang disampaiakan di sekolah. Materi bahasa indonesia yang disajikan
kepada murid pada alam sekitar berhubungan dengan masalah sosial, kebudayaan,
ekonomi dan pertanian.

Contoh ragam bahasa yang terdapat dalam percakapan siswa.


- Ragam bahasan lisan dan ragam bahasa tulis
a. Pada saat aku mengamati gambar tugu monas aku heran melihat
bangunan yang amat tinggi
b. Aku sangat senang pergi bersama keluarga

- Ragam bahasa konsultatif


a. Saya pak, ada burung pipit, kutilang, bangau
b. Judul ronda malam, ya bu ?

- Ragam bahasa intim


a. Siswa a : “ wow ! pensil lo bagus banget !
b. Siswa b : “ ya jelas dong, gue gitu lokh
c. Siswa c : “ emang setelah SD itu SMP ya ?
d. Siswa d : “ ya iyalah ! masa iya iya dong

TUGAS ON
LK 2.3 (Laporan Tahap-tahap Pemerolehan Bahasa Anak)

a. Pelajari materi tentang Pemerolehan Bahasa Anak!


b. Amatilah tahap pemerolehan struktur kalimat dasar pada peserta didik yang
Saudara ajar (anak usia 9 s.d. 12 tahun)!
c. Hasil pengamatan disusun dalam bentuk laporan sederhana minimal tiga
paragraf.
Laporan Sederhana Pengamatan Tahap Pemerolehan Struktur Kalimat Dasar
Peserta Didik

Jawaban

Laporan Sederhana Pengamatan Tahap Pemerolehan Struktur Kalimat


Dasar Peserta Didik

Dumai, 24 November 2018

Nama Sekolah : SD Swasta Persakti


Alamat Sekolah : Jl. Mangga No. 10
Kelas yang Di Amati :V
Waktu Pengamatan : 09.00 sampai selesai pelajaran

A. Perolehan bahasa anak kelas 5 SD

a. Jumlah kalimat dan klausa anak kelas 5 sd

42
Hasil pengamatan diperoleh bahasa anak kelas 5 sd yang diamati difokuskan
pada jumlah kalimat, klausa, jumlah kosa kata dan kosa kata lain. Jumlah
kalimat ketika subjek menceritakan gambar secara lisan. Gambar disediakan
oleh guru dan anak diminta mendeskripsikan isi gambar
dengan cara meerangkai cerita gambar satu sampai enam gambar selesai
diceritakan semua. Perolehan jumlah dan jenis kalimatnya sebagai
berikut :

- Subjek a memperoleh 17 kalimat, terdiri dari kalimat tunggal 10 buah,


kalimat yang berjenis majemuk yaitu 7 kalimat
- Subjek b memperoleh 21 kalimat dengan rincian kalimat tunggal 15dan
kalimat majemuk 6
- Subjek c (perempuan) memperoleh 25 kalimat, 18 kalimat tunggal dan 7
kalimat majemuk
- Subjek b (perempuan) dapat bercerita dengan menggunakan 24 kalimat
dengan perolehan 16 buah kalimat tunggal dan 8 kalimat majemuk.

Jumlah perolehan kalimat pada anak kelas 5 SD dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :

Perolehan kalimat Jumlah


Subjek L/P Usia Kelas
Tunggal Majemuk kalimat

A L 11 5 10 7 17

B L 11 5 15 6 21

C P 11 5 18 7 25

D P 11 5 16 8 24

Selanjutnya, perolehan klausa juga diamati seperti tampak pada tabel dibawah ini
fungsi klausa yang diamati ialah klausa sebagai subjek, klausa sebagai predikat,
klausa sebagai objek dan klausa sebagai keterangan. Perolehan klausa setiap
subjek ialah :

- Subjek a ( laki-laki ) : memperoleh klausa sebagai subjek 20, fungsi


predikat 22, fungsi objek 8, keterangan sejumlah 9
- Subjek b (laki-laki) : mendapat fungsi subjek 23, fungsi predikat 26, fungsi
yang menduduki objek sebanyak 16 buah dan sebagai keterangan jumlah
8 buah
- Subjek c (perempuan) memperoleh fungsi subjek 31, fungsi predikat 26,
fungsi objek 18 dan keterangan 15
- Subjek d (perempuan) mendapatkan fungsi subjek 22, predikat 23 objek
10 keterangan 15. Berbeda dengan subjek laki-laki, pada subjek
perempaun ditemukan lebih banayk karena jumlah klausa yang diperoleh
juga lebih banyak

43
Jumlah pemerolehan klausa pada anak kelas 5 SD dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :

Pemerolehan
berdasarkan fungsi Jumlah Klausa
Subjek L/P Usia Kelas Sintaktik Klausa

Tidak
S P O K Lengkap
Lengkap

A L 11 5 20 22 8 9 19 3

B L 11 5 23 26 16 8 23 3

C P 11 5 31 28 18 15 25 6

D P 11 5 22 23 10 18 21 4

Penggolongan fungsi sintaktik tersebut didasarkan dari pemerolehan klausa dari


masing-masing subjek pengamatan :

1. Subjek A (laki-laki): klausa sejumlah 22, 19 lengkap dan3 tidak lengkap


2. Subjek B (laki-laki) klausa sejumlah 26, 23 lengkap dan 3 tidak lengkap
3. Subjek C (perempuan) memperoleh 31 klausa, 25 lengkap dan 6 tidaklengkap
4. Subjek D (perempuan) memperoleh 25 klausa, 21 lengkap dan 4 tidak
lengkap.

Dari pemerolehan klausa di atas, dapat disimpulkan bahwa Subjek perempuanlebih


banyak dan lebih bervariasi pemerolehan klausanya. Hal ini dikarenakan
Subjek perempuan tersebut dapat bercerita dengan lebih bervariasi daripada subjek
laki-laki.

B. Perolehan Kosa Kata Anak Kelas 5 SD

Perolehan jumlah kosa kata dalam bercerita dikelompokkan ke dalam jumlah


kata yang diproduksi dan fungsi kata menurut fungsi kalimat.
Tabel dibawah ini menunjukkan jumlah kosa kata an fungsinya dalam kalimat.
Pemerolehan kosa kata tersebut dibagi berdasarkan jenis-jenis kelas kata berupa
Nomina, Verba, Adjektiva,Adverbia, Pronomina, Preposisi, Konjungsi, Numeralia,
Interjeksi, Artikula. Jumlah kosakata yang diperoleh subjek beragam tetapi secara
substansial menunjukkan bahasa subjek perempuan memperoleh lebih banyak kosa
kata dibanding subjek laki-laki.

Data padatabel diatas, dielaborasi sebagai berikut:

1. Subjek A (laki-laki): mendapatkan 30, Nomina: 12, Verba: 13, Pronomina: 1,


Preposisi: 8, Konjungsi: 6,
2. Subjek B (laki-laki)mendapatkan 31, Nomina : 14, Verba: 15, Adjektiva: 1,
Pronomina: 3, Preposisi: 3, danKonjungsi: 5,
3. Subjek C (perempuan) memperoleh 56, Nomina: 18, Verba: 14,Adjektiva:
1, Adverbia:
44
4. Pronomina: 6, Preposisi: 4 buah, Konjungsi:
5. Numeralia: 1,Interjeksi: 3, dan artikula: 2, 4) Subjek D (perempuan)
memperoleh 49, Nomina: 18,Verba: 15, Adjektiva: 3, Adverbia: 1, Pronomina:
4, Preposisi: 3, Konjungsi: 3, Numeralia

Jumlah pemerolehan kosakata pada anak kelas 5 SD dapat dilihat pada


tabel dibawah ini :

Pemerolehan kata

P P K N
Subjek L/P Usia Kelas A A I A Jumlah
N V R r O U
dj dv nt rt
o e n m

A L 11 5 12 13 - - 1 8 6 - - - 30

B L 11 5 14 15 1 - 3 3 5 - - - 31

C P 11 5 18 14 1 4 6 4 5 1 3 2 56

D P 11 5 18 15 3 1 4 3 3 2 - - 49

Keterangan :

N : Nomina
Adv : Adverbia
Kon : Konjungsi
V : Verba
Pro : Pronomina
Num : Numeralia
Adj : Adjektiva
Pre : Preposisi
Int : Interjeksi
Art : Artikula

Karena pada pengamatan ini yang paling banyak ditemukan adalah kosakata
kategori nomina dan verba, maka contoh dari perolehan kosakata kategori nomina
pada subjek Laki-laki yaitu
anak, anjing, kodok, jendela dll. Kategori verba yaitu melihat, tidur pergi bangun dll.

Subjek perempuan juga sama, yang paling banyak juga kategori nomina danverba.
Kategori nomina pada subjek ini adalah anak, kodok, toples, lubang , dll
danverbanya adalah menyimpan, meloncat, bangun, dll. Dari jumlah pemerolehan
kosa kata tersebut, dapat disimpulkan bahwa Subjek Perempuan lebih banyak dan
beragam pemerolehan kosa katanya daripada subjek laki-lakinya.

C. Jumlah Kosa kata Serapan Bahasa Lain

Kosa kata yang digunakan subjek juga menggunakan kosa kata asing yang
diserap dari lingkungannya. Tabel 7 menyajikan jumlah kosa kata serapan setiap
subjek,

45
1. Subjek A: 1 (bahasa Sasak: bait, mengambil),
2. Subjek B: 1 (bahasaSasak: siwak, sembilan),
3. Subjek C: 2 (bahasa Sasak dan Inggris: lepang (kodok),doggy (anjing),
4. Subjek D: 1 (bahasa Inggris: froggy).

Kosakata serapan yang digunakan subjek dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :

Pemerolehan kosa
Usia Jumlah
Subjek L/P Kelas kata bahasa lain
total
Sasak Inggris

A L 11 5 1 - 1

B L 11 5 1 - 1

C P 11 5 1 1 2

D P 11 5 - 1 1

Pengamatan ini bahkan menemukan anak kelas 5 SD mulai bisa


membedakan fungsiklausa sebagai subjek, predikat dan objek. Anak juga
menggunakan pengembangan kosakata dengan memilih sendiri kata yang dianggap
sesuai.

D. Kesimpulan

Hasil penelitian dan bahasan yang dikemukakan di atas, secara pokok


dapatdisimpulkan sebagai berikut:
1. Anak kelas 5 SD telah menguasai kaidah berbahasasecara matang
mencakup subjek, predikat, objek, keterangan dan fungsi kalimat.
2. Subjek perempuan mempunyai perolehan jumlah kalimat yang lebih banyak
daripadasubjek laki-laki. Laki-laki memperoleh 38 kalimat dan perempuan 49
kalimat. Variasikalimat yang diperoleh perempuan ialah 56 dan laki-laki 48.
Variasi kalimat tersebutdigunakan sebagai nomina, verba, adjektiva, adverbia,
pronomina, preposisi, konjungsi,numeralia, interjeksi, dan artikula. Adapun
kata serapan dari bahasa lain jumlahnya relatifsama, tetapi perempuan masih
lebih banyak dengan variasi penggunaan bahasa Inggris.Pemerolehan
bahasa pada anak terbukti banyak dipengaruhi oleh faktor eskternal sebagai
eksposure penggunaan bahasa yang secara langsung menjadi tempat praktik
berbahasa anak.

TUGAS ON
LK 2.4 (Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemerolehan Bahasa
Anak)

a. Pelajari materi tentang Pemerolehan Bahasa Anak!


b. Setelah Saudara mengamati pemerolehan bahasa anak, identifikasi faktor-faktor
yang
mempengaruhi pemerolehan bahasa anak di tempat Saudara ajar!

46
c. Tulis jawaban dalam kotak yang disediakan di bawah ini! faktor-faktor yang
Mempengaruhi
Pemerolehan Bahasa Anak

Faktor - faktor yang mempengaruhi pemerolehan Bahasa pada anak yaitu :

1. Tingkat pendidikan orang tua


Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor dari kualitas pengasuhan anak.

2. Faktor ekonomi orang tua


Faktor ekonomi orang tua sangat mempengaruhi perkembangan bahasa pada
anak-anak hubungan antara perkembangan bahasa dengan status sosial ekonomi
keluargamenunjukkan bahwa anak yang berasal dari keluarga miskin mengalami
kelambatandalam perkembangan bahasa dibandingkan dengan anak yang berasal
dari keluarga yanglebih baik. Kondisi ini terjadi mungkin disebabkan
oleh perbedaan kecerdasan ataukesempatan belajar (keluarga miskin diduga kurang
memperhatikan perkembangan bahasa anaknya)

3. Hubungan Keluarga

Hubungan ini dimaknai sebagai proses pengalaman berinteraksi dan


berkomunikasi dengan lingkungan keluarga, terutama dengan orang
tua yang mengajar, melatih dan memberikan contoh berbahasa dengan anak.
Hubungan yang sehat antara orang tua dan anak memfasilitasi perkembangan
bahasa anak, sedangkan hubungan yang tidak sehatmenakibatkan anak akan
mengalami kesulitan atau kelambatan dalam perkembangan bahasanya. Hubungan
yang sehat itu bisa berupa sikap orang tua yang keras\kasar, kurangkasih sayang
dan kurang perhatian untuk memberikan latihan dan contohdalam berbahasayang
baik kepada anak, maka perkembangan bahasa anak cenderung akan
mengalamistagnasi atau kelainan. Seperti gagap dalam berbicara, tidak jelas dalam
mengungkapkankata-kata, merasa takut untuk mengungkapkan pendapat, dan
berkata yang kasar atau tidak sopan.

4. Kesehatan

Anak yang sehat lebih cepat belajar berbicara ketimbang anak yang tidak sehat,
karenamotivasinya lebih kuat untuk menjadianggauta kelompok sosial dan
berkomunikasi dengan anggota kelompok tersebut. Apabila pada usia dua tahun
pertama, anak mengalami sakit terus menerus, maka anak tersebut cenderung
akan mengalami kelambatan atau kesulitan dalam perkembangan bahasannya.

TUGAS ON
LK 3.3. Kelas Kata

1) Pelajari materi tentang Kelas Kata!


2) Bacalah berita yang ada di surat kabar!
3) Tentukanlah kelas kata yang ada di dalam isi berita tersebut!
4) Lampirkan berita dalam surat kabar di dalam tugas Bapak dan Ibu!

47
Sebuah kutipan teks Berita, dan mengidentifikasi Kelas Kata (Nomina, Verba,
Adjektiva,Adverbia), dalam isi teks berita.

Setiap orang mempunyai hobi atau kegemaran, namun tidak setiap orang
dapat mengembangkan hobinya dengan baik. Banyak faktor yang menyebabkan
orang tidak dapat mengembangkan hobinya. Pertama, kemungkinan lingkungan
tidak mendukung.
Sebagai contoh, kita memilikihobi melukis, namun orang tua tidak menginginkan kita
mengembangkan hobi kita itu. Faktor kedua, adalah dana atau fasilitas pendukung.
Kita mempunyai hobi beternak ayam, namun kitatinggal di perkotaan yang padat
penduduk. Faktor lain yang lebih penting adalah kemauan kita.Apapun kendala yang
kita hadapi, apabila kita memiliki kemauan yang kuat, tidak setengah hati,kita dapat
mengatasi masalah-masalah yang menghambat pengembangan hobi kita.

1. Berikut yang bukan merupakan kata benda (nomina) yang terdapat pada teks
di atas adalah:
a. kegemaran
b. menginginkan
c. pekotaan
d. fasilitas pendukung

2. Kalimat berikut yang mengandung kata kerja aksi adalah .


a. Tsunami selalu membawa kerusakan besar bagi manusia.
b. Kerusakan yang terbesar disebabkan oleh gelombang besar yang
membanjir daratan.
c. Gelombang ini ketika mengenai pemukiman manusia akan menyeret apa
saja yangdilaluinya.
d. Selain itu, lumpur yang ikut terseret gelombang tsunami menyebabkan
manusiamenjadi sulit untuk menyelamatkan diri dengan cepat.

Indonesia memenangi kejuaraan dunia bulu tangkis.Kata kerja pada kalimat


di atas adalah :
a. memenangi
b. kejuaraan
c. dunia
d. bulutangkis
e. Kalimat berikut yang menggunakan adjektiva adalah :
- Gerombolan penyamun yang ditakuti di pantai initelah ditangkapi
petugas.
- Maestro karawitan itu meninggal kemarin.
- Karyawan restoran tersebut ramah dan rajin.
- Petugas apotek Laras terampil dalam melayani setiap resep dokter

48
TUGAS ON

LK 3.4. Wacana untuk

1) Pelajari materi tentang Wacana!


2) Bacalah wacana di bawah ini!
3) Apakah wacana yang telah dibaca mengandung kohesi dan koherensi sebuah
wacana?
4) Berikan alasannya!

JAWABAN :

Wacana “JANGAN MENYERAH” mengandung kohesi dan koherensi


karena terdapat keserasian hubungan antarunsur-unsur yang ada dalam wacana
Wacana di atas adalah wacana yang koheren karena terdapat kesatuan makna
kalimat-kalimat yang ada di dalamnya.

TUGAS ON

LK 4.3 (Pertalian Makna) untuk (TUGAS On)


1) Pelajari materi tentang Pertalian Makna!
2) Carilah minimal dua buah cerpen!
3) Bacalah cerpen tersebut!
4) Buatlah pertalian makna (sinonimi, antonimi, homonimi, dan polisemi) dengan
menggunakan kata-kata yang terdapat dalam cerpen tersebut

JAWABAN

Cerpen “ Harimau dan Kerbau”

Pertalian makna
a. sinonim
 memberikan = menyerahkan
 perkelahian = pertarungan
 kubunuh = kubinasakan
 kering = tandus
b. antonim
 memberikan =mendapatkan
 gemuk= kurus
 datang = pergi
 hidup = mati
 menahan = mendorong
c. homonimi
49
 k
d. polisemi

Cerpen “Lingkungan Asri Gagasan Rini”


Pertalian makna
a. sinonim
 luas = besar
 senang = Gembira
 menyinap= tinggal
 indah = asri
b. Antonim
 Besar = kecil
 Sempit = luas
 Kanan = kiri
c. Homonimi
 Kecil amat =amat nama orang, Amat menyatakan sangat
 Bisa = menyatakan dapat. Bisa menyatakan Racun ular
 Hati = menyatakan organ tubuh, hati ( hati-hati )menyatakan waspada
d. Polisemi
Ada tanaman hias yang dibelinya sendiri

TUGAS ON
LK 4.4 (Perubahan Makna) untuk (TUGAS On)
1) Pelajari materi tentang Perubahan Makna!
2) Buatlah masing-masing tiga buah kalimat yang mengandung perubahan makna
(generalisasi, spesialisasi, ameliorasi, peyorasi, sinestesia, dan asosiasi)!
3) Tulis jawaban di dalam tabel yang sudah disediakan

JAWABAN
Profesional Lk. 4.4 PERUBAHAN MAKNA

Generalisasi

No Perubahan Makna Kalimat


1 Saat peringatan Hari Kartini anak Kata putra putri semula digunakan hanya
putra putri mengenakan pakaian untuk menyebut anak anak raja. Kata putra
nasional dan putri pada kalimat tersebut untuk
menyebut anak laki laki dan perempuan pada
umumnya
2 Ibu Hanna adalah orang yang Kata ibu awalnya memiliki makna oran tua
telah merawat Irina sejak kecil wanita setelah mengalami generalisasi, kata
50
ini meluas maknanya ke sebutan bagi wanita
yang lebih tua
3 Melani adalah putri dari Pak Salim Pada awalnya putri digunakan sebagai
sebutan anak perempuan dari seorang raja,
namun meluas dan menjadi sebutan untuk
anak perempuan

Spesialisasi

No Perubahan Makna Kalimat


1  Pesilat itu tengah berguru pada Kata guru pada kalimat pertama masih
seorang petapa mempunyai makna umum, sedangkan guru
 Sudah 27 tahun Pak Lukman pada kalimat kedua sudah mempunyai makna
menjadi guru di SDN tersebut
yang khusus
2  Ruangan meditasi sengaja di Kata bau pada kalimat pertama berarti aroma
desain sedemikian rupa dan dengan pengertian yang luas sedangkan kata
diberi bau yang khas bau pada kalimat kedua berarti aroma busuk
 Mayat yang ditemukan di
pinggir sungai itu sudah
membengkak dan
mengeluarkan bau busuk yang
menyengat
3  Setelah keluar dari bui, Penggunakan kata bui ini memiliki kesan
emosinya tidak lagi meledak negative jika diucapkan setelah mengalami
ledak seperti dulu ameliorasi kata bui di ubah menjadi lembaga
 Setelah keluar dari lembaga
permasyarakatan, kata ini memiliki kesan
permasyarakatan, emosinya
tidak lagi meledak ledak seperti yang lebih halus
dulu

Peyorasi

No Perubahan Makna Kalimat


1  Polisi berhasil menangkap Kata gerombolan merupakan bentuk
kawanan pencuri yang biasa perubahan makna peyorasi dari kata
beraksi di kawasan perumahan kawanan. Kata ini memiliki kesan lebih
itu.
negative di bandingkan kata asalnya
 Polisi berhasil menangkap
gerombolan pencuri yang biasa
beraksi di kawasan perumahan
elit itu
2  Ani dan Anto berencana Kata menikah memiliki makna melakukan
menikah tahun depan ikatan yang sesuai ajaran agama dan hokum.
 Ani dan Anto berencana kawin
Setelah mengalami peyorasi, kata ini diubah
tahun depan
menjadi kawin
3  Baru sebulan berumah tangga, Kata talak memiliki arti lepasnya ikatan
Amir sudah menolak isterinya pernikahan antara suami dan isteri, setelah
 Baru sebulan berumah tangga, mengalami peyorasi, kata ini diubah menjadi
Amir sudah menceraikan
cerai yang memiliki kesan lebih buruk
isterinya

51
Sinestesia

No Perubahan Makna Kalimat


1  Hati hati pisau itu sangat tajam Dua kalimat diatas memiliki makna yang
 Tentu saja aku tahu dia marah. berbeda karena dirasakan oleh indera yang
Apa kau tidak lihat berbeda pula. Kalimar pertama menunjukkan
pandangannya begitu tajam
makna mudah melukai atau dapat memotong.
saat menatapku
Ini bisa dirasakan oleh indra peraba
sedangkan kalimat kedua menunjukkan
kelihatan galak atau marah. Ini bisa dilihat
oleh indra penglihatan
2  Tidak disangka, buah ini Dua kalimat diatas memiliki makna yang
rasanya sungguh manis berbeda. Pada contoh kalimat pertama, manis
 Alina terlihat manis memakai diartikan sebagai rasa manis oleh indera
gaun yang dibelikan ayahnya
pengecap, sedangkan kalimat kedua
menunjukkan makna indah, elok, cantik oleh
indra penglihatan
3  Ali tidak suka makanan pedas Kata pedas berhubungan dengan indera
sama sekali pengecap namun pada kalimat kedua
 Tidak jarang kata kata yang digunakan oleh indera pendengar. Makna
dilontarkannya terdengar
dalam contoh kalimat kedua adalah
sangat pedas di telinga
menyakitkan hati

Asosiasi

No Perubahan Makna Kalimat


1 Akibat omset penjualannya Kata gulung tikar disini memiliki
menurun, maka perusahaan itu perumpamaan yang sama dengan bangkrut
akhirnya gulung tikar
2 Semua warga turun tangan untuk Kata turun tangan disini memiliki
memperbaiki jalanan yang rusak perumpamaan yang sama dengan ikut serta
3 Pencuri tertangkap basah ketika Kata tertanggap basah disini memiliki
sedang menjalankan aksinya perumpamaan yang sama dengan ketahuan

TUGAS ON
LK 4.5. (Idiom, Pameo, dan Peribahasa)
1) Pelajari materi tentang Idiom, Pameo, dan Peribahasa!
2) Buatlah masing-masing lima buah idiom, pameo, dan peribahasa beserta artinya
yang
sering digunakan di masyarakat!
3) Tulis jawaban di dalam tabel yang sudah disediakan

52
JAWABAN

N Jenis(idio Contoh arti


O m,pameo,
pribahasa
1 Idiom Meja hijau Pengadilan
Buah tangan Oleh-oleh
Ringan tangan Suka membantu
Tangan panjang Suka mencuri
Bunga desa Gadis cantik
2 Pameo Tuntutlah ilmu sampai kenegeri cina Menuntut ilmu walau
sampai jauh tempatnya
Waktu adalah uang Waktu sangat berharga
Pantang pulang sebelum tumbang Pantang menyerah
Malu bertanya sesat dijalan Orang yang malu
bertanya pada yang
ahlinya tida mendapatkan
ilmu yang diinginkan.
Mati satu tumbuh seribu Sesuatu yang hilang
akan diganti dengan
yang baru
3 Pribahasa Tong kosong nyaring bunyinya Orang yang banyak
bicara belum tentu
berilmu
Gara-gara nila setitik rusak susu Gara-gara kesalahan
sebelaga sedikit,rusak semua
kebaikan
Air susu dibalas dengan air tuba Kebaikan dibalas dengan
kejahatan
aDa udang dibalik batu Ada maksud tersembunyi
Bagai air didaun talas Orang yang tidak tetap
pendiriannya

53
TUGAS ON
LK 5.3 (Karangan Deskripsi dan Argumentasi) untuk (TUGAS on)
1) Pelajari materi tentang Jenis-jenis Tulisan!
2) Susunlah contoh karangan deskripsi dan argumentasi, masing-masing minimal
dua paragraf!
3) Tulis jawaban dalam kotak yang sudah disediakan!

Contoh Karangan Deskripsi Contoh Karangan Argumentasi


Rumah Anisa Bullying
Rumah Anisa berada didepan Budaya Bullying sangatlah
rumahku,dimana dihalaman rumahnya berbahaya bagi tumbuh dan
terdapat pohon rambutan yang membuat perkembangan anak. Bullying dapat
suasana terasa segar. Bunga-bunga merusak masa depan dan menjadikan
menghiasi rumah Anisa mereka pasif dan apatis terhadap dirinya
Dinding rumah Anisa bewarna Pink dan lingkungannya. Sebetulnya bullying
dengan pintu dan jendela yang berwarna sudah terjadi sejak dahulu dan tidak ada
putih.serta lantai keramik yang bewarna yang tahu kapan budaya bullying
putih bersih yang membuat rumah Anisa dimulai.
sangat enak dipandang. Bahaya yang dapat disebabkan oleh
Didalam rumah Anisa posisi barang- bullying ini sangat begitu besar untuk
barang sangat diperhatikan sehingga anak-anak. Anak-anak korban bullying
semua barang tertata dengan rapi. yang terus mendapatkan tekanan dan
Lantainya bersih serta harum ejekan dari teman-temannya akan
ruangannya memanjakan hidung menderita tekanan batin yang sangat
berat. Mereka akan menjadi takut
bersosialisasi dan berinteraksi dengan
orang lain. Akibatnya mereka mulai
menjauhkan diri dari lingkungannya.
Sehingga terjadilah anak-anak yang
kurang pecaya diri atau leih parah lagi
atau anak-anak yang menjadi stress.
Oleh karena itu, jauhilah dan
awasilah prilaku bullying didalam
lingkungan anak-anak agar masa depan
mereka tidak hancur dan menjadi anak-
anak yang aktif dan berprestasi.

54
Tugas ON

LK 5.4 ( Penerapan Materi Keterampilan Berbicara )

LAPORAN PROSES PEMBELAJARAN TENTANG MATERI WAWANCARA

KD : 2.3 1.

IDENTITAS MATA PELAJARAN


Sekolah : SDN 003 SUKAJADI DUMAI KOTA
Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA
Kelas/Semester : v
Alokasi Waktu : 2 x 35

2.STANDAR KOMPETENSI :
 Mengungkapkan pikiran, pendapat, perasaan, fakta secara lisan dengan
menanggapi suatu persoalan, menceritakan hasil pengamatan, atau
berwawancara

3.KOMPETENSI DASAR :
 Berwawan-cara sederhana dengan narasumber (petani, pedagang, nelayan,
karyawan, dll.) dengan memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa

4.INDIKATOR PENCAPAIN KOMPETENSI :


 Menyusun daftar pertanyaan untuk wawancara sesuai dengan topik serta
menggunakan kalimat tanya yang benar.
 Melakukan kegiatan berwawancara berdasarkan daftar pertanyaan dengan
menggunakan pilihan kata yang tepat dan bahasa yang santun.
 Menulis laporan hasil wawancara

5.TUJUAN PEMBELAJARAN :
 Setelah mempelajari materi ini siswa mampu :
 Menyusun daftar pertanyaan untuk wawancara sesuai dengan topik serta
menggunakan kalimat tanya yang benar.
 Melakukan kegiatan berwawancara berdasarkan daftar pertanyaan dengan
menggunakan pilihan kata yang tepat dan bahasa yang santun.
 Menulis laporan hasil wawancara

6. MATERI PELAJARAN :

55
 Wawancara dengan nara sumber (petani, pedagang, nelayan, karyawan, dll.)
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kita dapat melakukan
wawancara dengan baik, yaitu:
 Persiapan Wawancara Agar memperoleh hasil wawancara yang baik, sebagai
pewawancara kita perlu melakukan persiapan-persiapan tertentu, yaitu:
1)Menguasai masalah yang akan ditanyakan.
2)Menentukan hal-hal pokok yang akan ditanyakan dalam wawancara.
3)Menyiapkan daftar pertanyaan tentang hal-hal yang akan dimintakan
penjelasan.
4)Pertanyaan mengandung unsur: apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan
bagaimana. ( 5 W + 1H )
 Tata Cara Berwawancara Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
berwawancara adalah sebagai berikut:
1)Hubungi terlebih dahulu orang yang akan diwawancarai baik secara
langsung dengan mendatangi orang tersebut atau melalui telepon. Pastikan
kesediannya (kapan, di mana, pukul berapa, orang tersebut dapat
diwawancarai)
2)Persiapkan daftar pertanyaan-pertanyaan sesuai topik yang dibicarakan
3)Jelaskan terlebih dahulu identitas diri sebelum mewawancarai dan
kemukakan tujuan wawancara
4)Persiapkan alat-alat yang dibutuhkan dalam wawancara (buku, alat tulis,
ataupun rekaman pada saat wawancara)
5)Bertanyalah dengan sopan dan hormat, jangan menanyakan hal-hal di luar
permasalahan
6)Dengarkan keterangan/pendapat/informasi dari narasumber dengan
seksama, usahakan tidak menyela agar keterangan dari narasumber tidak
terputus
7)Setelah wawancara berakhir, jangan lupa mohon diri, ucapan terima kasih
dan permohonan maaf
 Menulis hasil wawancara Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan
laporan wawancara adalah sebagai berikut.
1) Memperhatikan kaidah-kaidah bahasa baku yang berlaku.
2) Hasil wawancara ditulis dengan sebenar-benarnya, tidak perlu
memberikan tambahan atau pengurangan yang berlebihan.
3) Pilihlah keterangan atau informasi yang penting dan sesuai dengan
masalah yang dibahas.
4) Penulisan hendaknya memelihara kerahasiaan dan menjaga nama baik
narasumber.

56
7.METODE PELAJARAN :
 Informasi/ceramah
 Diskusi
 Tanya jawab
8.PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN :
 Kegiatan Pendahuluan
 Mengkondisikan siswa untuk menerima pelajaran
 Menghubungkan materi pelajaran lalu dengan pelajaran sekarang

Kegiatan Inti :
Eksplorasi
 Memberikan kesempatan untuk menggali informasi membuat daftar
pertanyaan untuk wawancara dengan narasumber. Elaborasi
 Siswa menentukan nara sumber.
 Siswa menyusun daftar pertanyaan untuk wawancara sesuai dengan topik
serta menggunakan kalimat tanya yang benar.
 Siswa melakukan kegiatan berwawancara berdasarkan daftar pertanyaan
dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dan bahasa yang santun.
 Siswa menulis laporan hasil wawancara. Konfirmasi
 Dengan bertanggung jawab siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi
kelompok
 Guru memberi penilaian selama proses pembelajaran berlangsung.
 Dengan penuh percaya diri guru memberikan penguatan Persiapan
Wawancara Tata Cara Berwawancara, dan Menulis hasil wawancara

Penutup :
 Secara mandiri menunjuk salah seorang nomor urut siswa untuk merefleksi
tentang materi yang telah dibahas bersama.
 Dengan percaya diri menyimpulkan materi untuk memantapkan pemahanan
siswa.
 Tindak lanjut (penugasan untuk minggu depan)
 Kerjasama mengerjakan latihan pada LKS secara bekelompok.

9.SUMBER BELAJAR
 Buku Paket Bahasa Indonesia BSe
 Internet

57
TUGAS ON

LK 6.3 (Unsur Intrinsik Prosa)

Analisis Unsur Intrinsik Cerpen "Bangkit" Karya Alfred Pandie


Judul Cerpen : Bangkit Kategori : Cerpen Inspiratif, Cerpen Kehidupan, Cerpen
Motivasi Lolos Moderasi pada 14 Juni 2013

Tema: Jangan mudah putus asa / kehidupan 2.

Latar: -Waktu : Malam hari


 Bukti : Cahaya bulan malam ini begitu indahnya.
 Tempat : di pinggir jalan dan di atas jembatan
 Bukti :..Aku termenung di pinggir jalan, memegang kepalaku yang sakit. „Di
sini di atas jembatan tua ini angin sepoi-sepoi menyerang tubuh ku‟.
 Suasana : Sunyi sepi
 Bukti : „Aku berjalan menyusuri lorong malam sepi nan gelap.‟

3.Alur : Maju
 Karena jalan cerita dijelaskan secara runtut mulai dari pengenalan latardan
masalah sampai ke konflik dan di akhir cerita terdapat penyelesaian konflik. 4.
Penokohan :
 Aku : mudah putus asa, kurang bersyukur dan selalu mengeluh
 Bukti : „Kenapa kamu menolongku? Aku sudah tak berarti lagi.‟
“Aku hanya meminta tanpa pernah tahu bagaimana orang tuaku
mendapatkannya.‟
 Pria pemabuk : pemabuk dan kuat menghadapi beratnya hidup
 Bukti : “seorang pemabuk dengan botol bir di tangan kiri dengan jalan yang
tak beraturan‟
“Hidup di jalan seperti ku ini, hawanya sangat dingin dan penuh nyali besar, bahkan
untuk tertidur saja itu sulit.‟
5.Sudut pandang : orang pertama sebagai pelaku utama.
 Bukti : Cerpen bangkit menggunakan kata ganti “aku” sebagai tokoh utama
dan
mengisahkan tentang dirinya sendiri.

6. Nilai
 Nilai Moral : Saat tokoh „aku‟ menyadari selama ini hanya meminta tanpa
pernahtahu bagaimana orang tuanya mendapatkannya.Kita seharusnya

58
bersyukur denganapa yang telah kita miliki tidak hanya menuntut sesuatu
karna diluar sana masih banyak orang yang kekurangan.
 Nilai Perjuangan = Pria pemabuk berjuang bertahan hidup di jalanan yang
keras. Dikehidupan nyata banyak orang yang melakukan apapun untuk
berjung hidup. Kitaharus berjuang mempertahankan hidup di dunia yang
keras ini.
 Nilai Kepedulian = Saat Pria pemabuk menyelamatkan tokoh „aku‟ yang akan
terjun dari jembatan. Banyak orang yang membutuhakan bantuan kita saat
menghadapimasalah kita seharusnya membantu mereka tidak
membiarkannya.
7. Amanat :
a. Jangan mudah putus asa dalam menjalani kerasnya hidup.
b. Bersyukurlah atas apa yang telah dimiliki.
c. Hidup tidaklah sempurna kadang manusia diatas dan kadang dibawah.
d. Jangan lari dari permasalahan.
e. Kegagalan adalah awal dari keberhasilan.
f. Masalah apapun jangan berhenti untuk bangkit Kita dalam mengambil hikmah dari
cerpen ini, karena cerpen ini bercerita tentang masalah masalah yang ada di
lingkungan masyarakat.

TUGAS ON
LK 6.4 (Mengubah Teks Puisi ke dalam Teks Prosa)

Teks Puisi “ IBU”


Ibu kau mengandungku 9 bulan Sampai engaku melahirkanku dengan susah payah
Engkau merawatku sampai aku tumbuh besar Engkau juga merawatku tanpa pamrih
dan Engkau juga merawatku dengan penuh kasih sayang Ibu Kau mengajariku
berjalan sampai aku bisa Ibu kau bagaikan malaikat di kala aku sedih engkau selalu
ada menghiburku Ibu .. aku juga merasa engkaulah pahlawanku
Ibu… kau bekerja keras u
ntuk menafkahiku Ibu terima kasih atas pengorbaananmu Yang engkau berikan
padaku

Diubah ke dalam bentuk Teks Prosa Bentuk Prosa :


Ibu kau mengandungku selama 9 bulan.S ampai engaku melahirkanku dengan
susah paya..Engkau merawatku sampai aku tubah besar dan merawatku tanpa
pamrih. serta erawatku dengan penuh kasih sayang. Ibu kau mengajariku berjalan
hingga aku bisa.. dan juga mengajariku berbicara.. Ibu kau baikan malaikat untukku.
59
dikala aku sedih engaku selalu ada untuk menghiburku.Ibu aku juga merasa kau
adalah pahlawanku kau bekerja kears untuk menafkahiku terima kasih atas
pengorbananmu yang telah kau berikan padaku selama ini.

TUGAS ON

LK 7.1 (Pengembangan Soal) untuk TM dan ON

KARTU SOAL
Tahun Ajaran : 2018/2019

Jenis Sekolah : Sekolah Dasar


Kls/Smt :4/1
Mata Pelajaran : TEMA

Kompetensi Dasar Buku Sumber :

Materi SOAL PILIHAN GANDA

Indikator 1. Nama lain dari tumbuh-tumbuhan


adalah ....

a. Fauna

b. Hama

c. Flora

d. Gulma

2. Berikut ini yang bukan termasuk


bagian dari tumbuhan adalah ....

a. Daun

b. Akar

c. Ranting

d. Taring

3. Warna hijau pada daun disebabkan


oleh adanya ....

a. Batang

b. Klorofil

60
c. Akar

d. Enzim

N0 SOAL KUNCI JAWABAN

1. C
2. D
3. B

SOAL URAIAN

Kompetensi Dasar Buku Sumber :

Materi SOAL URAIAN

Indikator 1. sebutkan 3 pembagian rangka tubuh


manusia !

2. Sebutkan 3 fungsi akar tumbuhan !

3. jelaskan tahapan metamarfosis pada


katak !

N0 SOAL KUNCI JAWABAN

1. Rangka badan, rangka anggota


gerak dan rangka tengkorak.
2. 1. Sebagai tempat menyimpan
cadangan makanan
2 . menyerap air dan zat hara
3 . penopang tumbuhan
4 . sebagai alat pernapasan
3. Telur – berudu - berudu berkaki –
katak berekor – katak dewasa

61
LEMBAR KERJA
MODUL J
PEDAGOGIK & PROFESIONAL

KELOMPOK 3
Anggota :

1. M. RASIP
2. MASDERIANI HASIBUAN , S.Pd
3. SUPINA ,A.Ma
4. NURFITRIZA, S.Pd,SD
5. LUCI EFRIANTI, S,Pd
6. ZALEHA, S.Pd
7. RIAMA SELLY TAMBUNAN, S.Pd

62
PEDAGOGIK LK 01 ( IN )

Prinsip Refleksi Pembelajaran

No Kasus Pelaksanaan Termasuk prinsif refleksi pembelajaran manakah kasus tersebut perinsip refleksi
Pembelajaran pembelajaran

Berkelanjutan Komprehensif Terintegrasi Jujur Sistematis Kontekstual

1. Peserta didik di sekolah  -    


tempat saya mengajar
sedikit sekali yang memiliki
komputer, akan tetapi lebih
dari 50% peserta didik
memiliki DVDPlayer di
rumahnya. DVD-Player
selain dapat menayangkan
VCD atau DVD, juga dapat
menayangkan gambar
dalam format Joint
Photographic Expert Group
(JPEG) yang lebih dikenal
sebagai format file untuk
foto. Dengan demikian,
DVD-Player juga dapat
menayangkan lembar
peraga yang disimpan
dalam CD dengan format file

63
JPEG. Selama ini, DVD-
Player yang dimiliki peserta
didik lebih banyak
digunakan sebagai sarana
hiburan. Padahal, DVD-
Player yang dimiliki peserta
didik sebenarnya dapat
dimanfaatkan sebagai
sarana belajar di rumahnya.
Dengan kondisi seperti itu,
saya berpikir bagaimana
memanfaatkan sumber daya
yang dimiliki peserta didik
untuk dapat dijadikan
sebagai sumber belajar?

2. Hari ini saya terapkan      -


Jigsaw. Bagus, anakanak
lumayan aktif. Tapi,
beberapa yang lain kurang
sekali partisipasinya dalam
diskusi kelompok ahli. Kalau
diam saja kan mereka bisa
ketinggalan. Setelah saya
dekati ternyata mereka tidak
paham bahwa nanti mereka
harus menerangkan pada
kelompok asalnya sendiri-

64
sendiri dan itu dinilai. Begitu
tahu itu mereka kaget lalu
mau ikut berdiskusi dan
membaca bab yang
didiskusikan. Jadi yang
pasip itu karena tidak
mengira akan harus
menerangkan pada
temannya nanti. Kenapa
mereka tidak paham
perintah saya untuk kegiatan
jigsaw? Memang agak rumit,
tapi saya merasa cukup
jelas menerangkan alur
kerja jigsaw. Apa karena
perintah saya sampaikan
secara lisan saja? Mungkin.
Lain kali saya coba
membuat poster atau carta
alur kerja jigsaw yang bisa
saya pakai ber ulang kali
kalau saya menerapkan
jigsaw. Akan saya lihat
apakah itu bisa membuat
tiap anak aktif. Selain itu
sepertinya kalau dalam
diskusi kelompok anak-anak
harus diberi beban pribadi.

65
Kalau tidak, mereka akan
seperti tadi. Jadi dalam
diskusi kelompok tetap
harus ada tugas pribadi.
Berarti saya harus tetap
merancang tugas individu
untuk tiap kegiatan
kelompok.

3. Hari ini saya menerapkan      


model pembelajaran CIRC.
Mereka saya suruh pergi ke
ruang perpustakaan karena
buku literatur lebih lengkap.
Saya merasakan adanya
keberhasilan, antara lain:
peserta didik aktif
berdiskusi, kreativitas
mereka cukup bagus, ulet
dan tekun dalam bekerja
kelompok. Namun saya
melihat ada beberapa
peserta didik diam dan
melamun, saya datangi
mereka, saya tanya: apa
ada hal yang kurang jelas?,
mereka menjawab: saya

66
kurang berkonsentasi
belajar karena memikirkan
tugas mata pelajaran lain
yang belum selesai. Saya
beri motivasi mereka agar
lebih fokus ke tugas
kelompoknya. Saya amati
beberapa saat kemudian,
mereka sudah terlibat aktif di
kelompoknya
masingmasing. Ke depan
saya harus merancang RPP
yang membuat peserta didik
memiliki rasa tanggung
jawab pribadi yang tinggi,
sehingga setiap peserta
didik aktif, kreatif dan
senang dalam mengikuti
pelajaran.”

67
PEDAGOGIK

( IN )

LK. 04. Tindak Lanjut Refleksi Pembelajaran Melalui PTK

A. a. Judul PTK:
Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mengerjakan soal Cerita
Perbandingan Mata Pelajaran Matematika Melalui Metode Bermain Kartu Soal Siswa
Kelas V SDN 003 Sukajadi Dumai Kota 2017/2018
b. Masalah yang dipecahkan dalam PTK:
Mengerjakan soal Cerita Perbandingan Mata Pelajaran Matematika
c. Tindakan yang diterapkan dalam memecahkan masalah:
Melalui Metode Bermain Kartu Soal
d. Rumusan Masalah dalam PTK:
Apakah penggunaan metode bermain kartu soal dalam mengerjakan soal cerita
perbandingan pada mata pelajaran matematika dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas V SDN 003 Sukajadi Dumai Kota 2017/2018?”
e. Tujuan dan Mamfaat
a. Tujuan Penelitian
Dari latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian
ini adalah dapat meningkatkan:
1. kemampuan siswa memahami soal cerita;
2. kemampuan siswa mengerjakan soal cerita;
3. nilai mata pelajaran matematika;
4. prestasi belajar matematika siswa.
b. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis, dapat:
a. Dijadikan alternatif metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran
matematikan
b. mendukung kegiatan belajar tuntas.

2. Manfaat praktis
Dengan menggunakan metode bermain kartu soal, peserta didik akan mahir
dalam menyelesaikan soal cerita.
3.Manfaat bagi guru
a. Sebagai masukan bagi para guru dalam melaksanakan pembelajaran
secara variatif guna memaksimalkan kemampuan peserta didik;
b. pembelajaran di kelas lebih aktif, kreatif dan menyenangkan
4. Manfaat bagi sekolah
a. Meningkatkan perolehan nilai rata–rata ujian sekolah;

68
b. meningkatkan peringkat sekolah di wilayahnya.
f. Kajian Pustaka:
1.Hakikat Matematika
2.Soal Cerita
g. Hipotesis Tindakan:
Jika model pembelajaran dengan menggunakan kartu soal diduga dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN 003 Sukajadi 2017/2018
dalam mengerjakan soal cerita perbandingan pada mata pelajaran
Matematika
h. Rencana Pelaksanaan PTK: Dilaksanakan 2 bulan yaitu Bulan Maret – April
2018
i. Tempat Pelaksanaan: SDN 003 Sukajadi Dumai Kota
j. Subyek Penelitian:
Kelas V SDN 003 Sukajadi Dumai Kota
k. Desain Penelitian:
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri
dari 4 tahap yaitu:
(1) perencanaan,
(2) pelaksanaan,
(3) observasi dan
(4) refleksi.
l. Teknik Pengumpulan Data: Ada 2 cara
Data yang dikumpulkan dikoleksikan dengan cara:
1.Obervasi proses pembelajaran (dilakukan oleh peneliti dan observer)
2.Latihan soal atau evaluasi belajar siswa
3.Refleksi atau diskusi singkat bermuat

m. Instrumen PTK:
Beberapa instrumen yang diperlukan untuk mendukung kegiatan
pengumpulan data adalah:
 Lembar observasi minat belajar siswa
 Tes atau soal-soal
 Lembar observasi kegiatan guru
 Pedoman wawancara
n. Teknis Analisis Data:
Langkah–langkah yang ditempuh dalam menganlisis data yang telah
terkumpul adalah sebagai berikut:
 Merangkum catatan selama proses pembelajaran
 Berdialog dengan beberapa siswa secara random (jika diperlukan)
 Berdiskusi dengan teman sejawat tentang beberapa data pendukung
 Melakukan refleksi atas apa yang telah dilaksanakan (apa, mengapa
serta dampaknya)
69
 Merangkum hasil perbaikan (melihat kembali apa yang telah atau apa
yang belum tercapai )
 Merangkum atau melakukan analisis faktor penyebab belum
tercapainya

MODUL J
PEDAGOGIK

( ON )

LK .02 Melaksanakan Refleksi Pembelajaran

LK 02
Melaksanakan Refleksi Pembelajaran

No Aktivitas Pilihlah salah satu aktivitas pembelajaran yang

Pembelajaran pernah Anda lakukan di kelas. Lakukanlah refleksi

pembelajaran terhadap aktivitas pembelajaran

tersebut. Kemudian, tuliskan pokok-pokok hasil

refleksi pada masing-masing aspek tersebut

1 Perencanaan Matematika adapalah pembeleajaran yang memerlukan pemusatan


pemikiran untuk mengingat dan mengenal kembali semua aturan
yang ada dan harus dipenuhi untuk menguasai materi yang
dipelajari untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa,
diperlukan model pembelajaran yan tepat dalam pembelajaran.
Dengan demikian perlu diperhatikan adalah pemilihan model
pembelajaran yang tepat sesuai dengan tujuan, jenis materi dan
sifat materi yang dianjurkan kepada siswa di sini memilih metode
pembelajaran pemecahan masalah ( Problem Solving )

2 Pelaksanaan 1. Mengajukan masalah

Problema yang diajukan hendaknya benar-benar sesuai dengan


tingkat perkembangan dan kemampuan siswa

2. Pendekatan maslah

Siswa hendaknya terlebih dahulu diberikan penjelasan tentang


maksud dan tujuan serta cara-cara memecahkan masalah

3. Solusi masalah

70
Masalah-masalah yang harus dipecahkan hendaknya bersifat actual
dan erat hubungannya dengan kehidupan masyarakat sehingga
menimbulkan motivasi dan minat belaajr

3 Hasil Siswa mengerjakan tes hasil pembelajaran

Pembelajaran

TUGAS ON

LK 03

Melaksanakan Refleksi Pembelajaran dengan mengisi lembar refleksi

No Lembar Setelah melakukan pembelajaran Bapak/Ibu dapat mencoba


mengisi Lembar Refleksi baik berupa refleksi komponen
Refleksi
maupun refleksi menyeluruh

1 Refleksi 1. Apakah kegiatan membuka pelajaran yang saya lakukan


dapat mengarahkan dan mempersiapkan siswa mengikuti
Komponen
pelajaran dengan baik?

Ya

2. Bagaimana tanggapan siswa terhadap materi /bahan ajar


yang saya sajikan sesuai dengan yangdiharapkan ? (
Apakah materi terlalu tinggi,terlalu rendah, atau sudah
sesuai dengankemampuan awal siswa ? )sudah sesuai
dengan kemampuan siswa

3. Bagaimana respon siswa terhadap media pembelajaran


yang di gunakan ? ( Apakah mediasesuai dan
mempermudah siswa menguasaikompetensi / materi yang di
ajarkan ? )siswa merespon dengan baik

4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap kegiatan belajar


yang telah saya rancang? Siswa antusias dalam belajar

5. Bagaimana tanggapan siswa terhadap metode /teknik


pembelajaran yang saya gunakan?Siswa bersemangat

6. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pengelolaankelas


(perlakuan saya terhadap siswa, cara sayamengatasi
masalah, memotivasi siswa yang sayalakukan)?Siswa
terlibat secara aktif

7. Apakah siswa dapat menangkap penjelasan /instruksi

71
yang saya berikan dengan baik?

Ya

8. Bagaimana tanggapan siswa terhadap latihan atau


penilaian yang saya berikan?

Siswa dapat menjajawab latihan yang diberikan

9. Apakah siswa telah mencapai penguasaan kemampuan


yang telah ditetapkan ?

90 % siswa sudah menguasai materi

10. Apakah saya telah dapat mengatur dan memanfaatkan


waktu pembelajaran dengan baik?

Ya

11. Apakah kegiatan menutup pelajaran yang saya gunakan


sudah dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran yang saya sampaikan?

Ya

2 Refleksi 1. Apakah rencana pembelajaran yang saya susun dapat


berjalan sebagai mana mestinya? ( Jika tidak seluruhnya,
menyeluruh
apakah saya telah melakukan penyesuaian rencana
pembelajaran dengan baik?)

Ya

2. Apakah kelemahan – kelemahan saya dalam menyusun


dan melakukan pembelajaran? Dalam hal apa saja
penguasaan materi, penggunaan bahan dan media,
penataan kegiatan, pengelolaan kelas, komunikasi dan
pendekatan terhadap siswa, penggunaan waktu, serta
penilaian belajar?

Kelamaan saya alokasi waktu

3. Apa saja penyebab kelemahan saya tersebut dan


bagaimana memperbaikinya ke depan ? kurang membatasi
waktu saat siswa siswa latihan , waktu akan dibatasi atau
mengurangi jumlah soal

4. Apakah kekuatan saya atau hal –hal baik yang telah saya
capai dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran?
Adanya motivasi siswa terhadap model pembelajaran yang
saya rancang

72
5. Apakah penyebab kelebihan dan kebaikan yang telah
saya capai dalam merancang dan melaksanakan
pembelajaran? Memahami tahap-tahap model pembelajaran

6. Bagaimana kebaikan dan kekuatan saya dalam mengajar


dapat di pertahankan bahkan di tingkatkan? Menggunakan
model pembelajaran yang berbeda sesuai dengan materi

7. Hal – hal unik ( positif atau negative ) apa yang terjadi


dalam pembelajaran yang saya lakukan? Siswa sangat
antusias dalam pembelajaran

8. Ketika ditanya tentang dasar dan alasan pengambil


keputusan dan tindakan mengajar yang saya lakukan,
apakah saya dapat mempertanggungjawabkannya secara
ilmiah dan moral?

Dapat

73
PEDAGOGIK

( ON )

LK.05 Merancang Proposal Penelitian

BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan

telah dilaksanakan semenjak adanya manusia. Hakikatnya pendidikan merupakan

serangkaian peristiwa yang yang kompleks yang melibatkan beberapa komponen

anatara lain: proses interaksi, peserta didik, pendidik, sumber belajar, dan lingkungan

belajar sesuai dengan arti pembelajaran dalam UU Nomor 20 tahun 2003, tentang

sistem pendidikan. Undang-undang ini menyatakan pembelajaran adalah proses

interaksi peserta didik dengan pendidik, sumber belajar, pada suatu lingkungan belajar.

Keberhasilan proses pebelajaran sebagai proses pendidikan di suatu sekolah

dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang dimaksud misalnya guru, siswa,

kurikulum, lingkungan sosial dan lain-lain. Namun dari faktor-faktor itu, guru dan siswa

faktor terpenting. Pentingnya faktor guru dan siswa tersebut dapat dirunut melalui

pemahaman hakikat pembelajaran, yakni sebagai usaha sadar guru untuk membantu

sisawa agar dapat belajar sesuai dengan kebutuhan minatnya. Dengan demikian

kegiatan pembelajaran di kelas merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk

membuat siswa belajar.

Hakikat pembelajaran ini berlaku untuk semua mata pelajaran. Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) sebagai salah satu mata pelajaran di Sekolah Dasar (SD)

juga harus menjalankan pembelajaran berdasarkan hakikat ini. Pembelajaran IPA di SD

hendaknya membuka kesempatan kepada siswa untuk memupuk rasa ingin tahu

secara alamiah. Hal ini akan membantu mereka mangembangkan kemampuan

bertanya dan mencari jawaban atas fenomena alam bedasarkan bukti serta

mengembangkan cara berfikir ilmiah.

Keadaan SD atau sistem guru di kelas tidak menutup kemungkinan banyak guru

yang mengalami kesulitan dalam menggunakan metode pembelajaran yang sesuai

74
dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Hal ini juga terjadi pada pembelajaran

IPA. Guru juga mengalami kesulitan dalam menentukan metode pembelajaran yang

sesuai dengan tujuan pembelajaran IPA dan karakteristik siswa.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti pada SDN 003 Sukajadi Dumai

Kota dapat ditemukan hal-hal sebagai berikut:

1. Kondisi lingkungan yang kurang kondusif, karena letak SD tersebut berada di

persimpangan jalan dan berdekatan dengan berbagai fasilitas umum lainnya,

sehingga sering terdengar suara bising.

2. Saat dilakukan diskusi kelas, tampaknya hanya beberapa orang dari kategori

pintar saja yang aktif dalam berdiskusi.

3. Perhatian orang tua terhadap hasil belajar anak kurang, dengan bukti saat

guru memberikan informasi tentang hasil belajar anaknya yang menurun,

banyak orang tua yang bersikap tidak peduli, sehingga menyebabkan

penurunan hasil belajar.

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut di atas dapat dikatakan bahwa proses

pembelajaran di SDN 003 Sukajadi Dumai Kota, kurang kondusif sehingga

menyebabkan penurunan nilai mata pelajaran IPA. Nilai yang diperoleh siswa masih

banyak yang kurang dari KKM yang ditetapkan adalah 65. Hal ini menunjukkan bahwa

proses pembelajaran belum optimal.

Untuk mengatasi masalah ini harus dicarikan solusinya. Salah satu model

pembelajaran yang yang memungkinkan siswa belajar secara optimal adalah metode

pembelajaran Quantum Teaching. Metode pembelajaran ini menekankan pada kegiatan

pengembangan potensi manusia secara optimal melalui cara-cara yang sangat

manusiawi, yaitu mudah, menyenangkan, dan memberdayakan. Setiap anggota

komonitas belajar dikondisikan untuk saling mempercayai dan saling mendukung.

Siswa dan guru berlatih dan bekerja sebagai pemain tim guna mencapai kesuksesan

bersama. Dalam konteks ini, kesuksesan guru adalah sukses siswa, dan sukses siswa

adalah sukses guru.

Berdasarkan alasan tersebut, penulis ingin memecahkan masalah dengan

Quantum Teaching karena strategi tersebut bisa diterapkan di berbagai level

pendidikan. Bertitik tolak dari permasalahan yang dipaparkan sebelumnya, menjadi

75
latar belakang penulis melakukan penelitian dengan judul “ Meningkatkan Hasil Belajar

IPA Siswa Tentang Gaya Gesek Menggunakan Metode Quantum Teaching di Kelas V

SDN 003 Sukajadi Dumai Kota”.

1.2 Batasan Masalah

Bedasarkan latar belakang yang dipaparkan sebelumnya, tidak semua hal yang

akan teliti. Untuk itu perlu dilakukan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini dibatasi

dan hanya difokuskan kepada permasalahan peningkatan hasil belajar IPA tentang

gaya gesekan bagi siswa kelas SDN 003 Sukajadi Dumai Kota dengan metode

Quantum Teaching.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah “ Bagaimana metode Quatum Teaching dapat meningkatkan hasil belajar siswa

untuk mata pelajaran IPA tentang gaya gesek di kelas SDN 003 Sukajadi Dumai Kota?”

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar IPA tentang gaya gesek siswa dengan menggunakan metode

Quantum Teaching pada siswa kelas V SDN 003 Sukajadi Dumai Kota.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh melalui penelitian ini, yaitu manfaat teoritis dan

manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian dapat memberikan masukan berharga berupa konsep-konsep,

sebagai upaya untuk peningkatan dan pengembangan ilmu.

b. Hasil penelitian dapat dijadikan sumber bahan yang penting bagi para peneliti di

bidang pendidikan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru dan peneliti, hasil penelitian dapat dijadikan tolak ukur dan bahan

pertimbangan guna melakukan pembenahan serta koreksi diri bagi

pengembangn profesionalisme guru.

b. Bagi siswa, penelitian ini memberikan solusi masalah mereka di dalam kelas.

76
c. Bagi kelas SDN 003 Sukajadi Dumai Kota sebagai subjek penelitian, hasil

penelitian ini dapat dijadikan alat evaluasi dan koreksi, terutama dalam

meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran

d. Bagi Kepala Sekolah dan Pengawas, hasil penelitian ini dapat membantu

meningkatkan pembinaan profesional dan supervisi.

77
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori

2.1.1 Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dipeloleh anak setelah melalui

kegiatan belajar. Anak yang berhasil belajar ialah yang berhasil dalam mencapai

tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan intruksional (Abdurrahaman, 2003: 38).

Menurut Ausubel dan Klausmeier dalam Sutarno (2006; 8, 6) “Hasil belajar dapat

dikategorikan menjadi informasi verbal: (i) keterampilan, (ii) Konsep, prinsip, dn

struktur pengetahun, (iii) taksonomi dan keterampilan memecahkan masalah, (iv)

strategi belajar, dan strategi mengingat, (v) initiality.”

Hasil belajar dipengaruhi oleh itelegensi dan pengetahuan awal anak

tentang materi pelajaran yang dipelajari serta kesempatan yang diberikan

kepada anak. Ini berarti guru harus menetapkan tujuan pembelajaran yang

sesuai dengan kapasitansi intelegensi, memberikan persepsi, serta guru harus

merancang pembelajaran yang membuat anak bebas berekplorasi.

Seiring dengan pendekatan yang seharusnya dilakukan, maka penilaian

tentang kemajuan belajar siswa seharusnya dilakukan salama proses

pembelajaran. Penilaian IPA didasarka pada penilaian otentik yang dapat

dilakukan dengan berbagai cara seperti, tes perbuatan, kuesioner, skala sikap,

portofolio, hasil proyek

2.1.2 Belajar dan Pembelajaran

Belajar diartikan sebagai proses mendapatkan pengetahuan dengan

membaca dan menggunakan pengalaman sebagai pengetahuan yang memandu

prilaku pada masa yang akan datang (Winataputra, 2008: 1,3). Di sisi lain,

Sudjana dalam BSNP (2007: 19) menyatakan “belajar adalah suatu perubahan

yang relatif permanen dalam suatu kecenderungan tingkah laku sebagai hasil

dari praktek dan latihan.”

Berdasarkan kutipan di atas, pengertian belajar adalah adanya suatu

perubahan dalam diri individu atau seseorang yang baik berupa pengetahuan,

sikap, dan keterampilan, serta nilai. Perubahan yang diperoleh itu melalui

78
interaksi, pengalaman, dan latihan secara kontinu dan terus-menerus ke arah

yang lebih baik.

Pengertian belajar lebih mengarah kepada hasil sedangkan pembelajaran

lebih mengarah kepada prosesnya. Pembelajaran adalah proses interaksi

peserta didik dan pendidik, sumber belajar, pada suatu lingkungan belajar

(BSNP, 2008:16). Ungkapan senada disampaikan Gagne, Briggs, dan Wager

dalam Winataputra (2008: 1, 19) yang menyatakan “pembelajaran merupakan

serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses

belajar pada siswa.

Jadi pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang terencana untuk

memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa, sehingga siswa berubah

secara pngetahuan, sikap, dan keterampilan.

2.1.3 IPA SD

1. Pengertian IPA

IPA adalah studi mengenai alam sekitar. IPA sebagai konten dan produk

mengandung arti bahwa di dalam IPA terdapat fakta-fakta, hukum-hukum,

prinsip-prinsip dan teori-teori yang sudah diterima kebenarannya. IPA sebagai

proses atau metode berarti bahwa IPA merupakan suatu proses atau metode

untuk mendapatkan pengetahuan. IPA sebagai sikap berarti IPA dapat

berkembang karena adanya sikap tekun, teliti, terbuka, dan jujur. IPA sebagai

teknologi mengandung pengertian bahwa IPA terkait dengan peningkatan

kualitas kehidupan. Apabila dalam pendidikan siswa dapat mengalami keempat

hal tersebut, maka siswa dapat meningkatkan kualitas kehidupannya.

2. Pembelajaran IPA SD

Pembelajarn IPA menekankan kepada pemberian pengalaman langsung

untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan

mengalami alam sekitar secara alamiah. Pembelajaran IPA diarahkan untuk

“mencari tahu” dan “berbuat” dapat membantu siswa untuk memperoleh

pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar (BSNP, 2008:22).

Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran IPA berorientasi pada

siswa. Peran guru bergeser dari menentukan “apa yang akan dipelajari” ke

79
bagaimana menyediakan dan memperkaya pengalaman belajar siswa.”

Pengalaman belajar diperoleh melalui serangkaian kegiatan untuk

mengekploitasi lingkungan melalui interaksi aktif dengan teman, lingkungan, dan

sumber belajar.

Enam pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan

pembelajaran IPA (BSNP, 2008:21), yaitu

Empat pertimbangan dalam melaksanakan pembelajaran IPA


1. Empat pilar pendidikan (belajar untuk mengetahui, belajar untuk
berbuat, belajar untuk hidup dalam kebersamaan, dan belajar untuk
menjadi dirinya sendiri)
2. Inkuiri IPA
3. Kostuktivisme
4. Sains (IPA), lingkungan, teknologi, dan masyarakat (Salingtemas)
5. Penyelesaian masalah
6. Pembelajaran IPA yang bermuatan nilai

Jadi seorang guru IPA seharusnya terbiasa memberikan peluang seluas-

luasnya agar siswa dapat belajar lebih bermakna dengan memberi respon yang

mengaktifkn semua siswa secara positif dan edukatif.

3. Gaya Gesek

Gaya gesek adalah gaya yang terjadi karena benda meluncur di atas

permukaan benda lain, dimana setiap benda berlawanan arahnya dengan arah

gerak benda lain. Dengan kata lain, gaya gesek adalah gaya yang menahan

gerak benda ketika benda itu ditarik atau didorong. Gaya gesek dapat bekerja

pada benda yang bergerak relatif atau benda yang tidak bergerak. (Zemarsky,

1999:35)

Gaya gesekan dapat dibedakan menjadi dua yaitu gaya gesekan statis dan

gaya gesekan kinetis. Gaya gesekan statis adalah gaya gesekan yang ada pada

benda diam. Besar gaya gesekan tergantung pada koefisien gesekan statis (µ s).

Sedangkan gaya gesekan kinetis adalah gaya gesekan yang ada pada benda

bergerak. Besarnya gaya gesek kinetik tergantung pada koefisien gesekan

kinetis (µk).

80
Dalam penelitian ini yang dimaksud gaya gesekan adalah gaya yang

menahan benda karena adanya gesekan anatara dua buah permukaan benda

ketika benda ditarik atau didorong.

2.1.4 Quantum Teaching

Menurut De Porter (2010:26), “Quantum Teaching merupakan sistem

pengajaran yang menggunakan prinsip-rinsip dan teknik-teknik Quantum learning

di ruang kelas”. Quantum Learning menurut Sagala (2009:105) “merupakan

model yang menggabungkan sugestologi, teknik percepatan belajar, dan metode

yang sesuai dengan materi”. Artinya pembelajaran Quantum Teaching (QT)

menuntut bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen

belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang

mempengaruhi kesuksesan siswa. Interaksi-interaksi ini mengubah kemampuan

dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka

sendiri dan bagi orang lain. Pembelajaran dengan quantum teaching bukan

hanya menawarkan materi yang musti dipelajari siswa, tetapi jauh dari itu, siswa

juga diajarkan bagaimana menciptakan hubungan sosial emosional yang baik

dalam belajar.

Menurut DePorter (2009:7) Quantum Teaching memiliki lima prinsip, yaitu:

1. Segalanya berbicara, segalanya dari lingkungan kelas dan bahasa tubuh


anda, dari kertas yang anda bagikan hingga rancangan pelajaran anda
mengirim pesan tentang belajar;
2. Segalanya bertujuan;
3. Pengalaman sebelum pemberian nama; belajar paling baik terjadi ketika
siswa mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk apa
yang mereka pelajari;
4. Akui semua usaha; dalam belajar siswa harus mendapat pengakuan atas
kecakapan dan kepercayan diri mereka;
5. Jika layak dipelajari, maka layak dirayakan; memberikan motivasi pada para
juara.

Selain prinsip di atas, pembelajaran quanrum teaching juga

memaksimalkan delapan kunci keunggulan quantum teaching menurut DePorter

(2009: 48) adalah:

81
1. Integritas: bersikaplah jujur, tulus, dan menyeluruh. Selaraskan nilai-nilai
dengan perilaku anda
2. Kegagalan awal kesuksesan: Pahamilah bahwa kegagalan hanyalah
memberikan informasi yang anda butuhkan untuk sukses;
3. Bicaralah dengan niatan baik: Berbicaralah dengan pengertian positif, dan
bertanggung jawablah untuk berkomunikasi yang jujur dan lurus. Hindari
gossip;
4. Hidup di saat ini; pusatkan perhatian anda pada kondisi saat ini
5. Komitmen: Penuhi janji dan kewajiban anda;
6. Tanggung jawab: Bertanggungjawablah atas tindakan anda.
7. Sikap Fleksibel: Bersikaplah terbuka terhadap perubahan atau pendekatan
baru yang dapat membantu Anda memperoleh hasil yang diinginkan.
8. Keseimbangan: Jaga keselarasan pikiran, tubuh, dan jiwa anda.

Untuk menyamaratakan pembelajaran DePorter (2009: 52) menyarankan

kita menggunakan berbagai hal dalam lingkungan untuk menarik siswa, sebagai

berikut:

1. Modalisasi Visual Lingkungan Sekeliling; poster ikon, poster afirmasi, warna;


2. Alat Bantu; untuk mewakili gagasan
3. Pengaturan Bangku; fleksibelitas pengaturan bangku dan sesuaikan dengan
jenis pembelajran untuk mendapatkan atau memudahkan jenis interaksi;
4. Tumbuhan, Aroma, Hewan Peliharaan dan Unsur Organik lainnya; untuk
meningkatkan oksigen, memriahkan suasana dan estetika lingkungan
belajar;
5. Musik; untuk menata suasana hati, mengubah keadaan mental siswa
(melembutkan), dan mendukung lingkungan belajar.

Dalam penelitian ini, penelitian berusaha menciptakan suasana kelas sesuai

dengan tuntutan quantum teaching. Peneliti berusaha menerapkan 8 prinsip quantum

teaching, dan delapan kunci keunggulan quantum teaching. Sedangkan untuk

lingkungan, peneliti hanya menggunakan; poster, alat bantu (peraga), aroma

(wewangian), kipas angin, dan music klasik.

2.2 Kerangka Berfikir

Quantum Teaching atau pembelajaran kuatum ini dicetuskan karena kesadaran

perlunya melibatkan semua aspek (gunakan berbagai hal dalam lingkungan untuk

menarik siswa) yang dirumuskan dalam prinsip belajar dan pembelajaran. Pendekatan

82
ini dapat dipelajari dan dapat langsung diterapkan dalam kurikulum apapun. Hal ini

diharapkan dapat mempengaruhi peningkatan pemahaman yang berimbas pada

peningkatan hasil belajar. Selain itu karena siswa benar-benar diposisikan sebagai

komponen utama pendidikan, maka pengalaman siswa dalam belajar diharapkan dapat

meningkatkan keaktifan siswa.

Pendekatan ini dicoba untuk diterapkan pada siswa kelas V SD Negeri 018

Pasar Muarolabuh dalam pembelajaran materi Gaya Gesekan untuk mengetahui

peningkatan perolehan hasil belajar dan kativitas siswa. Diharapkan dengan

dilakukannya pembelajaran dengan pendekatan quantum teaching (pengajaran kuantu)

diharapkan adanya peningkatan aktivitas siswa dan akhirnya mendorong hasil belajr

IPA siswa kelas V SDN 003 Sukajadi Dumai Kota. Dapat menjadi lebih baik. Kerangka

pikir dalam penelitian ini digambarkan seperti bagan dibawah ini:

Proses
Awal Akhir

Implementasi
Metode
Hasil Belajar IPA Quantum Hasil belajar IPA
rendah Teaching melebihi KKM

Gambar 2.1 Alur Kerangka Berfikir

Dalam pembelajaran materi Gaya Gesekan untuk mengetahui peningkatan

perolehan hasil belajar dan kativitas siswa. Diharapkan dengan dilakukannya

pembelajaran dengan pendekatan quantum teaching (pengajaran kuantu) diharapkan

adanya peningkatan aktivitas siswa dan akhirnya mendorong hasil belajr IPA siswa

kelas V SDN 003 Sukajadi Dumai Kota dapat menjadi lebih baik. Kerangka pikir dalam

penelitian ini digambarkan seperti bagan dibawah ini:

Proses
Awal Akhir

Implementasi
Metode
Hasil Belajar IPA Quantum Hasil belajar IPA
rendah Teaching melebihi KKM

83
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Menurut Wardani (2004: 14) mengemukakan “Penelitian tindakan kelas

adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri

dengan tujuan untuk memperbaiki kenerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar

siswa menjadi meningkat.”

3.2 Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SDN 003 Sukajadi Dumai Kota.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini meliputi siswa kelas SDN 003 Sukajadi Dumai Kota
Siswa kelas tersebut berjumlah 15 orang terdiri dari 4 siswa putra dan 11 siswa
putri

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada awal semester II Tahun Pelajaran 2016/2017

Tepatnya pada tanggal 16 September 2016 sampai 3 November 2016, setiap

hari rabu pertama sampai keempat. Selama melakukan penelitian peneliti

dibantu oleh seorang kolaborator (observer) dari taman sejawat, yang

bernamakelompok 3.

3.3 Sumber Data

Sumber data penelitian ini diperoleh dari siswa yang diteliti yaitu siswa kelas V

SDN 003 Sukajadi Dumai Kota tahun palajaran 2016/2017.

3.4 Jenis Data

Data dalam penelitian hanya difokuskan pada data kuantitatif yaitu data berupa

angka-angka yang diperoleh melalui test atau ulangan harian, data ini menggambarkan

hasil belajar siswa. Sedangkan data kualitatifnya hanya berupa dokumentasi sebagai

lampiran (bukti kegiatan).

84
3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk penelitian tindakan kelas ini difokuskan pada

tes hasil belajar akan dilaksanakan pada setiap pertemuan dan akhir siklus, dengan

tujuan untuk melihat peningkatan atau penguasaan siswa terhadap materi

pembelajaran yang telah diberikan salama siklus tersebut. Bentuk soal tes hasil belajar

pada setiap pertemuan tes pilihan ganda, sedangkan siklus berbentuk essay dengan

waktu 60 menit. Soal tes hasil belajar berisikan materi yang dibahas atau yang

dipelajari dalam siklus tersebut.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Data ativitas belajar siswa dalam penelitian ini dikumpulkan dengan pengisian

lembar observasi oleh peneliti dan observer. Pengisian lembar observasi dilakukan

selama proses pembelajaran berlangsung. Sementara data hasil belajar IPA diperoleh

dari tes kemampuan data pada siklus. Untuk memperoleh data yang lebih akurat

tentang pemahaman konsep IPA siswa, tes yang digunakan adalah tes tertulis

berbentuk uraian.

3.7 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil belajar siswa dianalisis dengan menggunakan

persamaan yang dikemukakan oleh Sumardi (2004: 1, 27) sebagai berikut:

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟


Nilai = x 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙

Kumudian untuk mencari rata-rata dan ketuntasan klasikal digunakan persamaan

menurut Arikunto (2005: 264)

a. Nilai Rata-rata
Σ𝑋𝑡
X= 𝑁

Keterangan:

X = nilai rata-rata

Σ Xi = jumlah nilai siswa

N = jumlah siswa

b. Ketuntasan Klasikal
𝑆
TB = 𝑁 x 100 %

85
Keterangan

TB = ketuntasan belajar secara klasikal

S = jumlah siswa yang memperoleh nilai lebih dari 65

N = Jumlah Siswa

3.8 Prosedur Penelitian

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model siklus. Berdasarkan

konsep penelitian tindakan kelas yang dijelaskan Zainal (2006:21) bahwa penelitian

tindakan kelas dilaksanakan dalam bentuk siklus, dan tiap-tiap siklus terdiri dari 4

langkah, yakni: (1) renacana, (2) Tindakan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi, dengan alur

sebagai berikut:

Siklus pertama

Rencana

Refleksi Tindakan Dst

Pengamatan

Gambar 3.1 Diagram Alur penelitian Tindakan Kelas

Tahapan kegiatan terus berulang-ulang sehingga membentuk siklus yang kedua,

siklus yang ketiga, dan seterusnya sampai suatu permasalahan dianggap teratasi.

Keempat tahapan dari satu siklus dalam suatu PTK digambarkan sebagai berikut:

1. Perencanaan (planning)

Tahap perencanaan dalam penelitian ini adalah segala bentuk persiapan dan

rencana kegiatan yang akan dilakukan pada pembelajaran untuk meningkatkan hasil

belajar antara lain:

a. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

b. Mempersiapkan sola-soal test kemampuan

c. Menyiapkan kelas sesuai dengan tuntunan quantum teaching, diantaranya;

menempelkan poster tentang gaya gesekan di dinding kelas, menyiapkan kipas

angin dan wewangian agar terbawa angin ke seluruh kelas, kemudian

menyemarakkan kelas. Guru juga menyiapkan sebuah CD/DVD player. Untuk

86
mendemonstrasikan dan menjelaskan materi kepada siswa guru juga

menggunakan alat peraga.

2. Tindakan (Action)

Tindakan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh guru selama pembelajaran

sesuai dengan pendekatan pembelajaran kuatum. Tindakan yang dilakukan sebagai

berikut:

1) Pendahuluan

Kegiatan yang dilakukan pada awal pembelajaran adalah:

a. Menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Mengaitkan materi yang dibahas dengan pengetahuan awal (kehidupan sehari-

hari tentang gaya gesekan) seperti; peristiwa pengereman, peristiwa menarik,

atau mendorong benda pada lantai kasar

c. Menerangkan gaya gesekan melalui poster tang ditempel di dinding kelas.

2) Kegiatan Inti

a. Guru memulai pembelajaran secara klasikal dengan penyajian materi pokok

dengan pendekatan quantum teaching dan memberikan latihan. Langkah-

langkah pembelajaran yang dilakukan sebagai berikut:

1. Meminta siswa untuk berdiskusi tentang gaya gesek

2. Memperagakan bagaimana timbulnya gaya gesek dengan benda-benda yang

ada di kelas. Mengapa itu terjadi?

3. Guru memberikan pertanyaan tentang gaya gesek yang ditanggapi oleh

siswa, kemudian guru memberikan penghargaan atau pujian.

4. Guru meminta siswa menggeser meja dan kursinya agar terbentuk kelas

yang berbeda, apakah kursinya berbunyi? Mengapa itu terjadi?

5. Guru menberikan penguatan tentang gaya gesek

6. Membantu siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan atau latihan.

b. Di akhir pembelajaran siswa diberi tes yang dikerjakan secara individu.

3) Penutup

a. Siswa dibimbing untuk membuat kesimpulan

b. Siswa diberi pekerjaan rumah

3. Pangamatan (Observation)

87
4. Tahap ini adalah proses pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dibantu oleh

seorang observer. Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati semua kegiatan

siswa selama proses pembelajaran. Pada kegiatan ini observer smencatat aktivitas

siswa serta mengamati kemajuan siswa.

5. Refleksi (reflection)

Refleksi merupakan kegiatan yang meliputi analisis, penafsiran, menjelaskan

dan menyimpulkan. Hasil dari refleksi dilakukan revisi dan perbaikan terhadap

perencanaan yang akan digunakan pada pertemuan selanjutnya. Kegiatan refleksi

yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Menganalisis temuan saat melakukan observasi

b. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru dalam pemberian pembelajaran

denga metode quantum teaching pada pembelajaran IPA.

c. Menganalisis tes hasil belajar IPA siswa.

3.9 Indikator Keberhasilan

Penelitian ini dikatakan berhasil jika sekurang-kurangnya 75% siswa kelas V

memperoleh nilai formatif lebih besar dari 65 (diatas KKM sekolah untuk mata pelajaran

IPA).

88
TUGAS
SD KELAS TINGGI
KELOMPOK KOMPETENSI (KK) J

KOMPETENSI PROFESIONAL

( IN )

LK 01. Refleksi Pembelajaran


1.1 Identifikasi masalah-masalah pembelajaran yang kami hadapi .
Secara individual, selesaikanlah beberapa aktivitas pembelajaran berikut. a. Lakukanlah
refleksi pembelajaran berfokus pada pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar siswa
di kelas Anda.

Melaksanakan refleksi pembelajaran berfokus pada pelaksanaan pembelajaran dan hasil


belajar siswa di kelas.
Adapun identfikasi masalah yang kami hadapi adalah sebagai berikut :
a.Perencanaan pembelajaran

Adapun perencanaan pembelajaran yang kami lakukan adalah sebagai berikut :

1. Rencana
2.
3. Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
4. Rancangan penilaian
5. Pelaksanaan pembelajaran
6. Hasil belajar siswa
b. Pelaksanaan pembelajaran

 Apakah pelaksanaan pembelajaran telah memfasilitasi terlaksananya proses


pembelajaran untuk mencapai kompetensi, yang dilakukan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik?

Jawab :
Iya, karena melalui salah satu model pembelajaran kooperatif TGT, siswa dapat
mencapai kompetensi yang diharapkan. Karena pada pembelajaran TGT siswa
berinteraksi antara siswa dengan siswa dalam satu kelompok, siswa dengan siswa
kelompok lain dan siswa dengan guru, dan menginfirasi dan menyenangkan, karena
dilakukan dengan suatu permainan /games.

89
 Apakah pelaksanaan pembelajaran telah dapat memfasilitasi peserta didik untuk
melakukan proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba,
menalar/ mengasosiasi, dan mengomunikasikan?

Jawab :
Karena pada pembelajaran kooferatif TGT ini kita melakukan proses mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, menalar (pada saat games, siswa harus
mempersiapakan dirinya memberikan informasi sesuai dengan pertanyaan yang
terdapat pada games tersebut).

c.Hasil Pembelajaran siswa

1) Apakah siswa berhasil menguasai kompetensi yang ditetapkan?


Jawab :
Iya, karna hasil belajar siswa rata-rata sudah di atas KKM yang telah ditetapkan.

2) Bagian materi mana yang sebagian besar siswa kesulitan dalam


memahaminya? Mengapa sebagian besar siswa kesulitan materi tersebut?
Jawab :
Siswa tidak ada mengalami kesulitan pada materi ini, karna sebelum pelajaran
dimulai, siswa terlebih dahulu ditugaskan membaca. Literatur sesuai dengan
materi pembelajaran.

 Tulislah salah satu temuan paling menarik apa yang Anda peroleh dari refleksi
pembelajaran yang Anda lakukan pada butir no 1. yang perlu dan penting
dikomunikasikan ke orang lain melalui forum ilmiah tertentu!

Jawab :
Temuan yang saya peroleh dari hasil pembelajaran kooperatif TGT rata-rata pada
pertemuan 1. Rata-rata hasil belajar siswa meningkat, pada pertemuan ke II lebih
meningkat dari pertemuan I. Pertemuan ke III lebih meningkat lagi dari pertemuan
ke II, tetapi pada pertemuan ke IV hasil belajar siswa rata-rata menurun. Tetapi,
masih diatas KKM.

 Mengapa masalah tersebut anda anggap menarik dan perlu dikomunikasikan ke


orang lain?

Jawab :
Hal ini menarik karena menurut saya hasil belajar siswa tentu terus meningkat
karena pada kooperatif TGT siswa belajar sambil bermain, namun pada pertemuan
ke IV hasil belajar siswa menurun. Hal ini disebabkan karena siswa bosan pada
pembelajaran tersebut. Jadi guru harus mencari model pembelajaran yang lain.

90
1.2 Refleksi Aktivitas Pembelajaran
Adapun aktivitas pembelajaran yang kami ambil adalah IPS (Ilmu Pengetahuan
Sosial), yaitu :
a. Perencanaan
Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lembar kerja siswa (LKS)
Alat Peraga
b. Pelaksanaan
Pada jam pelajaran berlangsung
Menggunakan metode ceramah , Tanya jawab, diskusi, dan simulasi
Dilakukan penilaian tertulis, lisan dan observasi
c. Hasil Pembelajaran
Saat simulasi berlangsung ada beberapa anak yang tidak bergabung
dalam kelompoknya karena berlarian dilapangan
Saat simulasi beberapa anak menjadikan hal tersebut sebagai alat
hiburan dengan melihat kelompok yang sedang melakukannya
Beberapa kelompok kurang tepat melakukan simulasi karena kurang
memperhatikan petunjuk guru.

1.3 Identifikasi masalah pembelajaran yang dapat dilakukan melalui


PTK
Siswa kurang memahami gejala-gejala alam karena ada beberapa peristiwa
alam yang mirip gejalanya sehingga pemahaman siswa tentang satu atau
beberapa gejala alam menjadi rancu dan kadang diartikan semua gejala alam
adalah sama.

1.4 Tindakan Pemecahan untuk mengatasimasalah yang kami pilih


Kami mencoba membuat siswa memahami tentang peristiwa-peristiwa alam dan
perilaku masyarakat akan peristiwa alam dengan metode simulasi dimana siswa
memeragakan cara melindungi diri ketika peristiwa alam tiba-tiba terjadi.

1.5 Berdasarkan masalah yang kami pilih pada poin 3 dan tindakan yang kami
pilih pada poin 4 diatas, maka :
Judul penelitian tindakan kelas kami : “ Meningkatkan pemahaman siswa
terhadap gejala-gejala alam dan perilaku masyarakat mengenai gejala-
gejala alam dengan metode simulasi
Masalah yang akan kami pecahkan melalui Penelitian Tindakan Kelas :
agar anak-anak memahami ciri-ciri berbagai gejala alam yang terjadi dan

91
perilaku yang tepat untuk mengatasi dan mencegah gejala-gejala alam
tersebut.
Tindakan yang kami terapkan dalam memecahkan masalah : memberikan
simulasi berupa bermainperan yang berhubungan dengan gejala-gejala
alam yang terjadi dan anak mengerjakannya
Rumusan masalah yang sesuai untuk penelitian tindakan kelas kami :
upaya guru untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai gejala-
gejala alam yang terjadi serta perilaku masyarakat yang tepat untuk
menanganinya
Tujuan dan manfaat yang akan kami dapatkan dari penelitian tindakan
kelas kami : dapat mengevaluasi sejauh mana pembelajaran yang ada
mulai dari perencanaan sampai kepada kegiatan akhir pembelajaran ,
mengevaluasi keadaan siswa mengenai pemahaman akan pembelajaran
yang diikuti baik kelemahan dan kelebihannya
Kajian yang akan kami tuliskan dalam kajian pustaka adalah tentang :
buku referensi yang akan kami pakai untuk mendukung penelitian
tindakan kelas serta pendapat lain dari para ahli yang menambah
wawasan kami untuk mendukung penelitian tindakan kelas yang kami
buat.
Hipotesis tindakan kami adalah : kesimpulan yang kami dapat dari awal
kami membuat perencanaan hingga pelaksanaan evaluasi tentang
pembelajaran tersebut.
Subjek penelitian kami adalah : kelas 4
Desain penelitian tindakan kelas saya : Perencanaan- pelaksanaan-
kesimpulan-tindaklanjut-hasil pembelajaran

TUGAS IN

LK 02. Penelitian Tindakan Kelas

Identifikasimasalah hasil refleksi pembelajaran dan rencana solusi. Secarberkelompok,


selesaikan aktivitas pembelajaran berikut.

1.
a. Lakukanlah refleksi terhadap pembelajaran di kelas Anda, kemudian tulislah masalah
yang Anda temukan yang perlu diselesaikan melalui PTK!
b. Pilihlah masalah (butir 1) yang paling mendesak dan perlu dipecahkan!
c. Berikan alasan mengapa masalah tersebut mendesak dan penting untuk segera
dicarikan pemecahannya!
d. Kemukan faktor yang menjadi penyebab munculnya masalah tersebut!
e. Rumuskan alternatif-alternatif pemecahan masalah yang dapat digunakan sebagai
solusi masalah Anda!
f. Pilihlah alternatif pemecahan masalah yang paling tepat untuk memecahkan
masalah tersebut!

92
2. Apabila masalah yang Anda pilih no 1b diselesaikan melalui PTK dengan tindakan
sesuai yang anda pilih pada no 1f, tentukan :
a. Judul penelitian
b. Rumusan masalah
c. Teori tentang apa saja yang perlu Anda kaji
d. Teknik pengumpulan data
e. Teknik analisis data

Jawaban:

PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR


IPS PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN KEADAAN SOSIAL NEGARA-
NEGARA TETANGGA SISWA KELAS VI SDN 003 SUKAJADI DUMAI KOTA TAHUN
PELAJARAN 2017/2018

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah


adalah melalui perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai cara dan wawasan
baru muncul dan berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Guru adalah pendidik personil yang memegang peranan strategis
dalam rangka pengembangan sumber daya manusia dan dituntut untuk terus
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Keberhasilan tujuan
pembelajaran dapat dilihat dari peningkatan prestasi belajar yang dicapai oleh
siswa, oleh karena itu seorang guru harus dapat memilih strategi pembelajaran
yang tepat.
Terlebih dalam menyajikan dan mengemas mata pelajaran IPS di SD.
Mata pelajaran IPS memiliki kekhasan dibandingkan dengan mata pelajaran lain
sebagai pendidikan disiplin ilmu, ,yakni kajian yang bersifat terpadu.,
interdisipliner,multidimensional, bahkan cross-disipliner. Karakteristik ini terlihat
dari perkembanagan IPS sebagai mata pelajaran di sekolah yang cakupan
materinya semakin meluas seiring dengan semakin kompleks dan rumitnya
permasalahan sosial.
Dalam pembelajaran IPS juga diharapkan adanya pembentukan pengetahuan
secara mandiri dari apa yang dilihat dan diketahui oleh siswa. Oleh karena itu
dalam penyampaian materi pembelajaran guru diharapkan dapat mengemas
perangkat pembelajaran yang dapat
menolong siswa untuk mengembangkan keterampilan untuk mencari dan
mengolah informasi yang akan digunakan oleh siswa dalam meningkatkan hasil
belajarnya.

Berdasarkan pengalaman yang sudah dijalani penulis sebagai guru


yang mengajar dikelas VI SDN 003 Sukajadi Dumai Kota, hasil belajar siswa
untuk mata pelajaran IPS tergolong masih rendah. Rendahnya hasil belajar

93
siswa disebabkan dalam penyampaian materi pelajaran IPS yang cakupan
materinya cukup luas guru hanya menggunakan metode ceramah, guru satu-
satunya sumber belajar,
pemberian latihan, interaksi satu arah, dalam proses pembelajaran berlangsung
kurang maksimal, anak kurang tertarik membaca materi IPS yang cukup luas.
Hal ini dapat dilihat dari gejala-gejala yang muncul antara lain: siswa
hanya duduk diam mendengarkan penjelasan dari guru, siswa tidak aktif, masih
banyak melakukan aktivitas lain, banyak siswa yang keluar/masuk di jam belajar
dan anak terlihat bosan, . Terkait dengan hal ini juga hasil evaluasi selama
mengajar IPS di kelas VI SDN 003 Sukajadi menunjukkan lebih dari 20% siswa
belum mencapai ketuntasan sebesar 76. Dan setelah diidentifikasi lebih jauh,
pada umumnya minat belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung
adalah “rendah”. Minat belajar yang rendah terhadap pelajaran IPS secara tidak
langsung akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
Pencapaian hasil belajar yang masih rendah jelas perlu diadakan usaha
perbaikan proses belajar mengajar. Dan berdasarkan pada situasi seperti di
atas, maka penulis mengidentifikasi bahwa media yang digunakan guru dalam
menyampaikan materi IPS yang cukup luas harus dikemas sedemikian rupa
agar menarik minat belajar siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil
belajarnya.
Menurut Sadiman (2002) bahwa media mengajar yang sesuai dapat
meningkatkan minat belajar siswa. Dan hasil diskusi penulis dengan rekan
sejawat mengidentifikasi bahwa media peta konsep dapat meningkatkan hasil
belajar IPS siswa kelas VI SDN 003 Sukajadi Dumai Kota dan pada akhirnya
dapat meningkatkan prestasi belajar mereka.

1. Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah yang ditemukan selama proses pembelajaran
berlangsung yang diuraikan dalam laporan ini terdiri dari:
a. Siswa kurang memperhatikan ketika proses pembelajaran berlangsung
b. Siswa keluar/masuk di jam belajar
c. Siswa melakukan kegiatan lain selama proses belajar berlangsung
d. Siswa hanya duduk diam mendengarkan penjelasan guru
e. Minimnya pemanfaatan media dan alat peraga

2. Analisis Masalah
Berdasarkan uraian di atas dan pengalaman pembelajaran yang dilakukan
oleh penulis, pada materi Kenampakan Alam dan Keadaan Sosial Negara-
negara Tetangga, menghasilkan beberapa analisis masalah seperti terurai
sebagai berikut:
a. Guru satu-satunya sumber belajar siswa
b. Guru lebih mendominasi kegiatan pembelajaran dengan metode ceramah
94
c. Terbatasnya kemampuan dan kemauan guru dalam menggunakan media
yang relevan dengan pembelajaran.
d. Tidak adanya pengaitan konsep pembelajaran dengan kehidupan sehari-
hari.

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPS. Salah satu alternatif media pembelajaran yang bisa digunakan
guru adalah media peta konsep. Media peta konsep mudah digunakan oleh
siswa karena media peta konsep berisi konsep-konsep atau pokok-pokok
materi sehingga memudahkan siswa untuk mengingat, dan menghafal materi
IPS yang cakupannya luas khususnya pada materi kenampakan Alam dan
keadaan social Negara-negara tetangga.

A. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis mengambil suatu
rumusan masalah yang menjadi fokus perbaikan dalam laporan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) ini lebih menekankan pada peningkatan hasil belajar
siswa, yaitu “Apakah penggunaan media peta konsep pada mata pelajaran IPS
dengan materi Kenampakan Alam dan Keadaan Sosial Negara-Negara
Tetangga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDN 003 Sukajadi
Dumai Kota Tahun Pelajaran 2017/2018?”

B. TUJUAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


Sama pentingnya dengan rumusan penelitian, tujuan penelitian perbaikan
pembelajaran merupakan salah satu indikator laporan Pemantapan Kemampuan
Prifesional (PKP) yang dilaksanakan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini.
Penulis mencantumkan tujuan penelitian perbaikan pembelajaran yaitu “Untuk
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS pada materi Kenampakan Alam
dan Keadaan Sosial Negara-Negara Tetangga melalui penggunaan media peta
konsep pada siswa kelas VI SDN 003 Sukajadi Dumai Kota Tahun Pelajaran
2017/2018”.

C. MANFAAT PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


Adapun beberapa manfaat penelitian perbaikan pembelajaran yang
dimaksud meliputi manfaat penelitian bagi siswa, guru, sekolah dan kepentingan
pendidikan nasional. Seperti diuraikan berikut:
1. Bagi Siswa
Dengan kegiatan penelitian ini diharapkan hasilnya dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran yang ditandai dengan hal-hal sebagai berikut:
a. Memberi motivasi dan mengubah sikap perilaku siswa dalam kegiatan
belajar mengajar IPS.
95
b. Meningkatnya minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada materi
Kenampakan Alam dan keadaan Sosial Negara-negara Tetangga maupun
materi lain pada seluruh mata pelajaran yang dipelajari siswa di sekolah
c. Meningkatnya aktivitas siswa baik pada saat proses pembelajaran
berlangsung maupun di lingkungannya.
d. Memudahkan siswa memahami materi pelajaran IPS yang cakupannya
luas.
2. Bagi Guru
Dengan melakukan penelitian yang berkaitan dengan tugas guru, khususnya
pada mata pelajaran IPS sekolah dasar, maka temuan hasil penelitian ini
diharapkan memberikan manfaat bagi guru antara lain:
a. Meningkatkan minat guru untuk menggunakan media pembelajaran yang
bervariasi dan relevan dalam kegiatan pembelajaran yang dikelolanya.
b. Dapat memudahkan guru dalam menanamkan konsep-konsep IPS
kepada siswa
c. Untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran yang dikelola oleh guru
d. Meningkatkan profesionalitas guru dalam mengemban tugas sebagai
seorang pendidik.
e. Meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan media peta konsep
dalam kegiatan pembelajaran.

3. Bagi Sekolah
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang penting keberadaannya
dalam menigkatkan mutu sumber daya manusia, maka hasil penelitian
diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Sebagai umpan balik untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi
kegiatan belajar mengajar (KBM) IPS.
b. Meningkatkan mutu pendidikan IPS di satuan pendidikan.
c. Meningkatkan prestasi sekolah melalui peningkatan prestasi belajar siswa
dan kinerja guru
4. Bagi Kepentingan Pendidikan Nasional
a. Meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan secara nasional yang
merupakan penunjang bagi kemajuan bangsa dan Negara
b. Meningkatkan sumber daya manusia melalui proses pendidikan dan
pembelajaran secara optimal.
Teori yang perlu di kaji
- Hasil Belajar
- Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
- Media Pembelajaran
- Peta Konsep
- Hubungan penggunaan media peta konsep dan hasil belajar
Teknik pengumpulan data
- Data diperoleh dari hasil ulangan anak kemudiaan dianalisis
96
Teknik analisis data
- Nilai siswa yang dianalisis adalah nilai siswa yang diperoleh dari hasil
pelaksanaan ulangan harian siklus I dan II.

97
PROFESIONAL:
( ON )

LK 03. Pemanfaatan TIK untuk Pengembangan Diri

1. Carilah dengan menggunakan mesin pencari Google.


a. Artikel tentang materi bangun datar (persegi dan belahketupat).
Dapat dicari dengan menggunakan kata kunci:
“artikel bangun datar belah ketupat” atau “makalah bangun datar belah
ketupat”
Atau dicari sendiri-sendiri, dengan kata kunci:
“artikel bangun datar” atau “artikel belah ketupat” atau “makalah bangun
datar” atau “makalah belah ketupat”

98
b. Gambar yang berhubungan dengan persegi dan belahketupat. Klik icon Gambar
(Image) akan ditampilkan gambar-gambar tentang persegi dan belah ketupat

Atau masuk dulu ke Google Image Search, ketikkan http://images.google.com lalu


masukkan kata kuncinya: belah ketupat persegi.
Akan ditampilkan gambar-gambar belah ketupat dan persegi.

c. Buku yang berkaitan dengan persegi dan belahketupat. Masuklah ke Google Books,
ketikkan alamatnya di http://books.Google.com.
Lalu ketikkan kata kuncinya: “belahketupat”

99
ketikkan kata kuncinya untuk mencari buku-buku tentang persegi: “persegi”

a. Hasil penelitian tentang pembelajaran yang berkaitan dengan persegi dan


belah ketupat.masuklah ke google scholar, ketikan alamatnya di
http://scholar.google.com, lalu ketikkan kata kuncinya: “persegi” atau “belah ketupat”

100
e. Bahan presentasi untuk membelajarkan persegi dan belahketupat. Bahan presentasi
dapat menggunakan file Ms. Powerpoint (.ppt). Oleh karena itu, pada kata kunci
pencarian akhiri dengan kata “filetype ppt”. Masuklah ke Google.com lalu ketikkan kata
kunci: “persegi filetype ppt” dan untuk pencarian presentasi tentang belahketupat
ketikkan kata kunci: “belahketupat filetype ppt”

101
Lampiran

Menemukan artikel, dapat menggunakan Google Web (http://web.google.co.id), untuk


hasil gambar dapat menggunakan Google Images (http://images.google.co.id), dan
untuk menemukan buku dapat menggunakan Google Books (http://books.google.co.id).
Untuk mendapatkan hasil pencarian yang lebih banyak, dapat menggunakan kata kunci
dalam bahasa Inggris, yaitu persegi diganti dengan square dan belahketupat diganti
rhombus.

102
NAMA : RIAMA SELLY TAMBUNAN,S.Pd
SEKOLAH : SDN 003 SUKAJADI DUMAI KOTA

KESAN DALAM MEMPELAJARI PELATIHAN SIM PKB

Selama mengikuti pelatihan ini, banyak pembelajaran yang saya dapat dimana kami
diberikan materi yang sangat bermanfaat dalam membantu pengembangan keprofesian
kami sebagai guru.

PESAN DALAM MEMPELAJARI PELATIHAN SIM PKB

Dengan mengikuti pelatihan ini, saya sebagai peserta SIM PKB mengharapkan adanya
pembelajaran berkelanjutan bagi guru, dalam upaya meningkatkan kualitas guru yang
lebih professional.

NAMA : NURFITRIZA , S.Pd.SD


SEKOLAH : SDN 003 SUKAJADI DUMAI KOTA

KESAN DALAM MEMPELAJARI PELATIHAN SIM PKB

Saya senang mengikuti pelatihan SIM PKB. Mendapatkan ilmu baru dan pengalaman
baru. Ilmu yang kami dapat selama pelatihan SIM PKB sangat bermanfaat, baik bagi
saya sebagai Guru maupun bagi anak didik saya. Menambah wawasan dalam
mengajar, berbagi pengalaman bersama teman-teman dari sekolah lain.

PESAN DALAM MEMPELAJARI PELATIHAN SIM PKB

Semoga selama pelatihan SIM PKB ilmu yang kami dapat bermanfaat bagi kami dan
Ujian PKG nanti kami dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan dan menghasilkan
nilai yang memuaskan .

103
NAMA : MADSERIANI HASIBUAN , S.Pd.
SEKOLAH : SDN 003 SUKAJADI DUMAI KOTA

KESAN DALAM MEMPELAJARI PELATIHAN SIM PKB

Saya bersyukur sekali kepada Allah swt yang telah memberikan saya kesehatan dan
kesempatan kepada saya, sehingga saya bisa ikut dan melaksanakan pelatihan SIM
PKB dimana saya banyak mendapat ilmu pengetahuan dan informasi yang selama ini
saya tidak ketahui. Banyak ilmu pengetahuan dan pelajaran yang saya dapat di dalam
pelatihan SIM PKB ini sehingga menambah ilmu pengetahuan saya. Dan bisa dijadikan
bekal saya untuk mengajar dan untuk mengantarkan siswa-siswa saya kemasa depan
yang sukses.

PESAN DALAM MEMPELAJARI PELATIHAN SIM PKB

Dengan adanya pelatihan ini saya bisa menjadi guru yang betul-betul mantap dengan
penerapan-penerapan metode-metode yang bervariasi dalam pembelajaran sehingga
siswa saya dapat merasakan pelajaran yang bermutu dan menyenangkan dan dapat
membentuk karakter-karakter yang baik bagi siswa saya dan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.

NAMA : SUPINA,A.Ma
SEKOLAH : SDN 003 SUKAJADI DUMAI KOTA

PESAN DAN KESAN PKB

Sebagai guru sangat bermanfaat untuk meningkatkan keprofesionalan dan kepribadian


mengikuti perkembangan waktu, ilmu pengetahuan dan senantiasa maju di masa
sekarang.

104
NAMA : M. RASIP, S.Pd
SEKOLAH : SDN 001 RIMBA SEKAMPUNG

PESAN DAN KESAN PKB

Sebagai Guru kegiatan SIM PKB sangat bermanfaat untuk meningkatkan


keprofesionalan, Pedagogik, dan Kepribadian mengikuti perkembangan waktu, ilmu
pengetahuan, dan senantiasa update tentang kemajuan dimasa sekarang. Jadilah Guru
yang senantiasa komitmen dengan tugas, jangan mau ketinggalan informasi terkini,
itulah sebenarnya hakikat Guru Profesional.

NAMA : ZALEHA,S.Pd
SEKOLAH : SDN 001 RIMBA SEKAMPUNG

KESAN DALAM MEMPELAJARI PELATIHAN SIM PKB

Berawal dari tuntutan jaman juga peraturan pemerintah yang berlaku hingga saat ini,
selaku guru PNS wajib mengikuti kelas pengembang keprofesian berkelanjutan (PKB)
dengan tujuan menjadikan guru sebagai manusia yang lebih baik. Karena kewajiban
guru lebih besar dalam upaya mencerdaskan generasi penerus bangsa sekaligus
menjadikan guru melek akan teknologi.
Alhamdulillah setelah beberapa pertemuan kegiatan PKB, kami mendapatkan materi
yang sangat bermanfaat dalam membantu pengembangan ICT untuk itu saya selaku
peserta mengucapkan banyak-banyak terima kasih.

PESAN DALAM MEMPELAJARI PELATIHAN SIM PKB

Saya mengharap kepada Panita dan Pembimbing agar lebih sabar lagi dalam
menghadapi guru-guru yang kesulitan mengikuti materi dan lebih banyak lagi dihadirkan
narasumber yang berkompeten dalam bidangnya untuk menciptakan suasana belajar
yang lebih bergairah lagi kedepannya.
Sekian dan terima kasih selaku peserta saya ucapkan, semoga kegiatan yang kita
lakukan mendapat berkah dan ridho dari Allah swt. Aamiin.

105
NAMA : LUCI EFRIANTI, S.Pd.
SEKOLAH : SDN 001 RIMBA SEKAMPUNG

Salam silaturahmi teriring dan semoga kita senantiasa dalam lindungannya serta eksis
dalam menjalankan aktifitas seharian. Aamiin.

KESAN DALAM MEMPELAJARI PELATIHAN SIM PKB


Kesan saya selama mengikuti kegiatan pembelajaran ini sangat menyenangkan.
Karena kami mendapatkan pembelajaran yang sangat bermanfaat.

PESAN DALAM MEMPELAJARI PELATIHAN SIM PKB

Pesan saya dengan adanya pelatihan ini semoga menjadi pembelajaran yang lebih baik
dan bagi guru-guru senantiasa meningkatkan kompetensinya dalam melaksanakan
tugas di kelas dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.
Saya mengucapkan terima kasih atas bimbingan instruktur semoga tahun yang akan
datang pembelajaran ini lebih ditingkatkan lagi.

106

Anda mungkin juga menyukai