Anda di halaman 1dari 7

1.

Analisis Galat
a. Solusi Analitik dan Solusi Numerik
Matematika merupakan bahasa ilmu pengetahuan, sehingga banyak sekali
permasalahan dalam dunia ilmu pengetahuan yang perlu diselesaikan secara
matematis. Dalam berbagai mata kuliah di jurusan Matematika telah diberikan
berbagai alat matematika untuk menyelesaikan permasalahan. Misalnya dalam
mata kuliah kalkulus, telah diajarkan pencarian turunan suatu fungsi
(derivatif) dan integral suatu fungsi (anti derivatif). Pada mata kuliah aljabar
linier, telah diberikan pencarian solusi sistem persamaan linier menggunakan
eliminasi, substitusi dan operasi baris elementer. Hal-hal tersebut merupakan
penyelesaian analitik atau solusi eksak. Namun pada kenyataannya tidak
setiap permasalahan yang ditemui mampu diselesaikan secara analitis,
disebabkan tingkat kerumitannya. Oleh karena itu diperlukan metode numerik
untuk menyelesaikannya.
Metode numerik merupakan suatu metode untuk menyelesaikan masalah-
masalah matematika dengan menggunakan sekumpulan aritmatik sederhana
dan operasi logika pada sekumpulan bilangan atau data numerik yang
diberikan. Metode komputasi yang digunakan disebut algoritma. Proses
penyelesaiannya mungkin memerlukan puluhan bahkan sampai jutaan operasi,
tergantung pada kompleksitas masalah yang harus diselesaikan, tingkat
keakuratan yang diinginkan dan seterusnya.
Pendekatan yang digunakan dalam metode numerik tidak keluar dari
dasar pemikiran analitis, namun teknik perhitungan yang mudah yaitu hanya
menggunakan proses aljabar yang dasar seperti penjumlahan dan perkalian.
Mengingat bahwa algoritma yang dikembangkan dalam metode numerik
adalah algoritma pendekatan maka dalam algoritma tersebut akan muncul
istilah iterasi yaitu pengulangan proses perhitungan. Dengan kata lain
perhitungan dengan metode numerik adalah perhitungan yang dilakukan
secara berulang-ulang untuk terus-menerus memperoleh hasil yang semakin

  1  
mendekati nilai penyelesaian yang sebenarnya. Hasil yang dihasilkan dari
perhitungan numerik disebut hasil numerik/hampiran/aproksimasi.

b. Pengertian Galat/error
Dengan menggunakan metode pendekatan semacam ini, akan muncul
perbedaan antara solusi eksak dan solusi numerik. Selisih nilai hasil
perhitungan tersebut disebut dengan galat (error) atau nilai kesalahan.
Kesalahan ini penting artinya, karena kesalahan dalam pemakaian algoritma
pendekatan akan menyebabkan nilai kesalahan yang besar, tentunya ini tidak
diharapkan. Sehingga pendekatan metode numerik selalu membahas tingkat
kesalahan dan tingkat kecepatan proses yang akan terjadi.
Misalnya nilai 𝜋 yang merupakan perbandingan keliling lingkaran dengan
diameternya. Dengan menggunakan meteran, suatu lingkaran dengan diameter
7 cm menghasilkan keliling lingkaran 22 cm. Hasil numerik akan memberikan
nilai 3,14 jika dibulatkan sampai dua angka desimal. Maka selisih antara 22/7
dengan 3,14 disebut sebagai galat.

c. Sumber-sumber Galat
Secara umum terdapat beberapa sumber penyebab galat dalam perhitungan
numerik
1) Galat pembulatan
Perhitungan dengan metode numerik hampir selalu menggunakan bilangan
riil. Masalah timbul bila komputasi numerik dikerjakan oleh mesin (dalam hal ini
komputer) karena semua bilangan riil tidak dapat disajikan secara tepat di dalam
komputer. Keterbatasan komputer dalam menyajikan bilangan riil menghasilkan
galat yang disebut galat pembulatan.
Sebagai contoh 1/6 = 0.166666666… tidak dapat dinyatakan secara tepat oleh
komputer karena digit 6 panjangnya tidak terbatas. Komputer hanya mampu
merepresentasikan sejumlah digit (atau bit dalam sistem biner) saja. Bilangan riil
yang panjangnya melebihi jumlah digit (bit) yang dapat direpresentasikan oleh
komputer dibulatkan ke bilangan terdekat. Misalnya sebuah komputer hanya dapat
merepresentasikan bilangan riil dalam 6 digit angka berarti, maka representasi

  2  
bilangan 1/6 = 0.1666666666… di dalam komputer 6-digit tersebut adalah
0.166667. Galat pembulatannya adalah 1/6 – 0.166667 = -0.000000333.

2) Galat Pemotongan
Galat pemotongan adalah galat yang ditimbulkan oleh pembatasan jumlah
komputasi yang digunakan pada proses metode numerik. Banyak metode dalam
metode numerik yang penurunan rumusnya menggunakan proses iterasi
yang jumlahnya tak terhingga, sehingga untuk membatasi proses penghitungan,
jumlah iterasi dibatasi sampai langkah ke n.
Hasil penghitungan sampai langkah ke n akan menjadi hasil hampiran dan
nilai penghitungan langkah n keatas akan menjadi galat pemotongan. dalam hal
ini galat pemotongan akan menjadi sangat kecil sekali jika nilai n di perbesar.
Konsekuensinya tentu saja jumlah proses penghitungannya akan semakin banyak.
Namun, kita dapat menghampiri galat pemotongan dengan perhitungan deret
Taylor dengan rumus suku sisa:
!!!! !!! !!!
𝑅! (𝑥) < !!! !
𝑓 (𝑐) , 𝑥! < 𝑐 < 𝑥

Nilai Rn yang tepat hampir tidak pernah dapat kita peroleh, karena kita
tidak mengetahui nilai c sebenarnya terkecuali informasi bahwa c terletak pada
suatu selang tertentu. Nilai maksimum yang mungkin dari |Rn| untuk c dalam
selang yang diberikan itu, yaitu:

!!!
(𝑥 − 𝑥! )(!!!)
𝑅! 𝑥 < max 𝑓 (𝑐) ×
!! !!!! (𝑛 + 1)!

3) Galat Total
Galat akhir atau galat total atau pada solusi numerik merupakan jumlah galat
pemotongan dan galat pembulatan.

4) Galat eksperimental.
Galat yang timbul dari data yang diberikan, misalnya karena kesalahan
pengukuran, ketidaktelitian alat ukur dan sebagainya.

  3  
5) Galat Pemrograman
Galat yang terdapat di dalam program sering dinamakan dengan kutu (bug).
Dan proses penghilangan galat dinamakan penirkutuan (debugging).

d. Galat Mutlak dan Galat Relatif


Hubungan antara hasil yang eksak atau yang sebenarnya, hasil
aproksimasinya serta galatnya dapat dirumuskan sebagai berikut :

Nilai sebenarnya (true value) = aproksimasi + galat

Galat numerik adalah ketidaksesuaian (dispency) antara yang sebenarnya dan


aproksimasi:

𝜀 t = nilai sejati – aproksimasi

Didefinisikan galat mutlak sebagai nilai mutlak selisi antara nilai eksak (x) dengan
nilai aproksimasi (𝑥) :

𝜀 = 𝑥−𝑥

Kelemahan definisi ini adalah bahwa tingkat besaran dari nilai yang
diperiksa sama sekali tidak diperhatikan, misalnya galat satu sentimeter akan jauh
lebih berarti jika yang diukur adalah paku bukan jembatan.
Untuk mengatasi kelemahan tersebut, dihitung galat relatif, yang dihitung dengan
membandingkan nilai galat dengan nilai sebenarnya.

!"#"$
Galat relatif pecahan = !"#$"  !"#"$%&$'%

Galat relatif juga dapat dinyatakan dalam persen

  4  
𝑔𝑎𝑙𝑎𝑡
𝜀! =  x  100%
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖  𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎

Dalam kehidupan nyata seringkali jarang ditemukan kondisi dimana nilai


sejati sudah diketahui. Apabila kita menemui masalah nilai sejati yang belum
diketahui, kita dapat melakukan cara alternatif yaitu dengan menormalkan
galat menggunakan taksiran terbaik dari nilai sebenarnya, yang kemudian
disebut galat relatif hampiran.

!"#"$
𝜀   = !"#$%&'(!&'

Atau dalam persentase

𝑔𝑎𝑙𝑎𝑡  𝑎𝑝𝑟𝑜𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑠𝑖
𝑒! =  x  100%
𝑎𝑝𝑟𝑜𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑠𝑖

Dimana indeks a menandakan bahwa galat dinormalkan terhadap nilai


aproksimasi.

e. Perambatan Galat
Galat dapat merambat disebabkan operasi aljabar yang dilakukan.
Penjumlahan :
Kita mempunyai dua bilangan pendekatan  𝑥 dan 𝑦, dua nilai sebenarnya 𝑥
dan 𝑦  , masing-masing dengan galat 𝑒! dan 𝑒! . Maka
𝑥 + 𝑦 =   𝑥 +   𝑒! +   𝑦 +   𝑒! =  𝑥 + 𝑦   + (  𝑒! + 𝑒!  )
Galat dalam penjumlahan, yang akan dinyatakan dengan 𝑒 adalah :
𝑒!!! = 𝑒! + 𝑒!
Pengurangan :
Dengan cara yang sama didapat :
𝑒!!! = 𝑒! −   𝑒!

  5  
Akan tetapi, baik 𝑒! maupun 𝑒! dapat bernilai positif ataupun negatif dan galat
yang dipilih adalah galat mutlak terbesar, maka
𝑒!!! = 𝑒! + 𝑒!
Perkalian :
Di sini kita mempunyai :
𝑥. 𝑦 = 𝑥 + 𝑒!   ∙ 𝑦   + 𝑒!
=  𝑥𝑦 +   𝑥𝑒! + 𝑦𝑒! + 𝑒! 𝑒!
Kita anggap bahwa galat jauh lebih kecil dari pada pendekatannya, sehingga hasil
kali galat dapat diabaikan. Jadi
𝑥. 𝑦 ≈ 𝑥𝑦 +   𝑥𝑒! + 𝑦𝑒!
Dan
𝑒!" ≈   𝑥𝑒! + 𝑦𝑒!
Pembagian :
𝑥  𝑥 + 𝑒!
=  
𝑦 𝑦+  𝑒!
Kalikan penyebut dengan 𝑦 𝑦 dan setelah disusun kembali akan didapat bentuk
𝑥  𝑥 + 𝑒! 1
=    .
𝑦 𝑦 1 + 𝑒! 𝑦
Faktor dalam kurung dapat diuraikan dalam bentuk suatu deret :
𝑥  𝑥 + 𝑒! 𝑒! 𝑒! !
=    . 1 − + −⋯
𝑦 𝑦 𝑦 𝑦
Dengan mengalikan dan membuang semua bentuk perkalian atau pangkat yang
lebih besar dari 1 pada 𝑒! dan 𝑒! didapat
𝑥 𝑥 𝑒! 𝑥
≈   + − !  . 𝑒!
𝑦 𝑦 𝑦 𝑦
Sehingga
1 𝑥
𝑒! ! ≈  . 𝑒! − !  . 𝑒!
𝑦 𝑦

Contoh :
Diberikan nilai sebagai berikut:

  6  
𝑥 = 0.333333  dan 𝑦 = 0.666666
dengan pembulatan sampai 4 angka desimal diperoleh nilai hampiran
𝑥 = 0.3333 dan 𝑦 = 0.6667  
dengan nilai galat masing-masing
𝜀! = 3.3 ∙ 10!!    dan 𝜀! = 3.4 ∙ 10!!
Apabila bilangan x dan y dikalikan maka diperoleh hasil
𝑥 ∙ 𝑦 = 0.333333 ∙ 0.666666 = 0.22221977778
𝑥 ∙ 𝑦 = 0.3333 ∙ 0.6667 = 0.22221111 ≃ 0.2222
Sehingga
𝜀!" = 0.22221977778 − 0.2222 = 0.00001977778 = 1.977778 ∙ 10!!
Dalam hal ini terlihat bahwa dengan operasi perkalian galat merambat menjadi
lebih kecil.

  7  

Anda mungkin juga menyukai