BASARNAS
BASARNAS
BASARNAS
OLEH :
2016
1. Fasilitas dan kelengkapan penyelamatan yang dimiliki oleh BASARNAS
1.1 kegunaan dari masing- masing fasilitas dan kelengkapan penyelamatan
Ring Buoy
- Rubber boat
- Ambu Bag
- Masker Oksigen
- Tabung Oksigen
- Collar neck
- Handskun
- Kasa Gulung
- Mayo
1.3 Langkah antisipasi yang dilakukan BASARNAS jika fasilitas atau kelengkapan
penyelamatan lain tidak tersedia atau tidak memadai.
Jika fasilitas untuk penyelamatan tidak ada atau tidak tersedia maka pihak
BASARNAS akan memanfaatkan hal-hal yang dapat digunakan untuk
mengganti dari fungsi fasilitas yang tidak ada. Sebagai contoh, jika alat
penyelamatan di air tidak tersedia seperti pelampung, maka pihak
penolong dapat menggunakan galon untuk pengganti plampug. Jika
transportasi di air tidak memadai seperti kurangnya boat penyelamat maka
pihak BASARNAS akan berkoordinasi dengan para nelayan agar kapal
nelayan dapat digunakan dalam proses evakuasi korban kecelakaan di air.
Selain nelayan pihak BASARNAS juga dapat berkoordinasi dengan kapal
angkut penumpang dan juga TNI AL dalam melakukan pencarian pada
korban kecelakaan di air. Jika scope pencarian sangat luas biasnya
penolong membutuhkan sarana pencarian dari udara. BASARNAS
biasanya berkoordinasi dengan TNI AU untuk meminjam pesawat dan
helikopter untuk melakukan pencarian korban melalui udara.
1.4 Pemanfaatan fasilitas dan kelengkapan penyelamatan yang dimiliki oleh
BASARNAS.
Peralatan yang dimiliki oleh BASARNAS cukup sering digunakan jika
ada kasus-kasus kecelakaan di dalam air. Jika tidak ada kasuspun fasilitas-
fasilitas dan perlengkapan ini sering digunakan untuk pelatihan rescue
oleh tim BASARNAS. Rescue boat yang dimiliki oleh BASARNAS juga
sudah tersebar di NTB dan siap untuk digunakan. Alat-alat yang dimiliki
basarnas juga biasa dipinjamkan atau digunakan oleh instituisi lain yang
membutuhkan fasilitas dan perlengkapan yang dimiliki BASARNAS.
Pada saat kejadian terdapat 5 warga negara asing dari Jepang yang tenggelam saat
melakukan diving di daerah Teluk Benoa. Tim BASARNAS Denpasar kemudian
melakukan kerjasama dengan tim SAR Mataram untuk melakukan pencarian terhadap
korban-korban yang tenggelam. Pencarian korban dilakukan dengan beberapa tahap,
yang pertama merupakan tahap pencarian yang dipandu oleh kantor pusat. Korban-
korban tersebut telah terseret arus dan lokasi korban baru ditemukan 4 hari kemudian.
Setelah lokasi korban ditemukan, dilakukan tahapan dan prosedur evakuasi untuk
menjangkau korban dan mentransport korban ke lokasi yang lebih aman
menggunakan alat transportasi menggunakan helikopter. Pada saat pencarian, tiga dari
lima korban ditemukan di pesisir dan masih dalam kondisi hidup, satu korban
ditemukan di daerah Nusa Penida dan masih dalam kondisi hidup, dan satu korban
ditemukan dalam keadaan sudah meninggal di sekitar pulau Serangan. Pada saat
proses pencarian ini BASARNAS dibantu oleh pihak TNI Polri, Dinas Sosial dan
masyarakat sekitar.
Pada saat melakukan evakuasi korban, pihak-pihak yang telibat meliputi TNI,
Polri, Dinas Sosial, dan masyarakat sekitar. Terdapat juga pihak puskesmas setempat
serta dokter yang sudah berjaga di pesisir untuk menerima korban yang sudah
dievakuasi. Dokter tidak terlibat dalam proses evakuasi korban pada saat itu namun
sudah standby di pinggir untuk melakukan pertolongan pertama dan lanjutan terhadap
korban yang dievakuasi.