Anda di halaman 1dari 6

Analisis Jurnal CAM (Coplementary and Alternative Medicine)

“Pengaruh Sentuhan Spiritual Quantum terhadap Nyeri Saat Perubahan


Posisi pada Pasien Paska Operasi di Ruang Perawatan Intensif”
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Holistik II

Dosen Pembimbing :
Madya Sulisno, S.Kp., M.Kes.

Disusun oleh :

Iffah Nur Amalia 22020115120022

Program Studi Ilmu Keperawatan


Departemen Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro
2017
Tipe materi/ artikel
□ Artikel jurnal (peer reviewed) □ Buku (Bab)
√ Artikel jurnal (non-peer reviewed) □ Tesis
□ Artikel konfren/prosiding □ Lainnya:

Informasi sitasi
Pengarang: Ani Haryani, F Sri Susilaningsih, Aat Sriati

Judul: Pengaruh Sentuhan Spiritual Quantum terhadap Nyeri Saat Perubahan Posisi pada
Pasien Paska Operasi di Ruang Perawatan Intensif

Publikasi: JKP-Volume 4 Nomor 3 Desember 2016


Tahun: 2016 Volume: 4 No: 3 Halaman: 255-266

Tipe Studi
√ Riset □ Opini atau komentar
□ Review literatur □ Deskripsi program, tanpa
□ Review literatur secara data
sistematik □ Deskripsi program,
□ Meta-analisis evaluasi data
□ Lainnya:

Desain studi
□ Desain Eksperimen
□ Randomized □ Pre-test – Post-test
Control Trial □ Post-test only
□ Delayed post-test(s)
□ Lainnya
□ Cross-over
series

√ Desain Kuasi- √ Pre-test – Post-test


Eksperimen □ Post-test only
√ Single group, no □ Delayed post-test(s)
comparison
□ Interrupted
□ Equivalent

□ Time series
design
□ Matched on key variables
□ External controls
□ Repeated □ Historical controls
measures

□ Non-equivalent □ Lainnya
control group

□ Studi Observasi
□ Case study/ case
series
□ Cross-sectional □ Lainnya
study

Longitudinal/coho
rt study
□ Correlation
study
□ Studi Kualitatif
□ Grounded
theory
□ Ethnography
□ Narrative

□ Mixed Methods (Kualitatif dan


Kuantitatif)

□ Review Literatur

□ Studi Meta-analisis

Metode □ Grup diskusi □ Observasi


Pengumpulan □ Hasil program □ Video
Data □ Opini ahli □ Langsung
□ Kuesioner □ Lainnya
√ Interview

Tujuan penelitian/pertanyaan penelitian


- Tuliskan tujuan penelitian atau pertanyaan penelitian!
Untuk mengetahui pengaruh Sentuhan Spiritual Quantum terhadap intensitas nyeri saat
perubahan posisi pada pasien paska operasi di ruang perawatan intensif melalui
identifikasi intensitas nyeri saat istirahat, saat prosedur perubahan posisi miring tanpa
intervensi SSQ, dan saat prosedur perubahan posisi setelah intervensi SSQ.
- Apakah tujuan penelitian jelas?
Ya, tujuan penelitian jelas
Populasi
- Jumlah responden dan tipe, response rate
Jumlah sampel dalam penelitian adalah 18 orang yang didapat melalui purposive
sampling.
- Lokasi penelitian:
Penelitian dilaksanakan di ruang perawatan intensif RSUD Kabupaten Serang, meliputi
ruang ICU (Intensive Care Unit) dan ruang HCU (High Care Unit).
Profesi (Bidang yang diteliti)
Kesehatan terutama terkait CAM, pada penelitian ini SSQ (Sentuhan Spiritual Quantum)
termasuk jenis biofield energy therapy
Metode atau intervensi yang digunakan
Tuliskan secara singkat metode yang digunakan (maks 200 kata)
Penelitian didesain menggunakan pre-eksperimental one group pretest- post test. Sejumlah
18 orang pasien dilibatkan dalam penelitian (Z α =5% dan Z β =80%). Sampel didapatkan
secara purposive sampling, dengan kriteria: pasien dengan kesadaran kompos mentis,
berusia antara 17-65 tahun, pasien dengan indikasi mobilisasi dan pasien dengan terapi
analgetik intermitten 2-3 kali dalam 24 jam. Prosedur dilakukan pada jam ke tiga setelah
pemberian analgetik, dilakukan pengukuran nyeri pada saat istirahat, lalu pasien
dimiringkan dan dinilai nyeri saat dimiringkan. Pasien dikembalikan pada posisi terlentang
dan dilakukan intervensi SSQ (20 menit) lalu kembali dimiringkan dan dinilai intensitas
nyeri nya. Intervensi kedua dilakukan setelah dua jam dari intervensi pertama dengan
prosedur yang sama. Nyeri saat perubahan posisi pada penelitian ini diukur menggunakan
Numeric rating Scale (NRS) yaitu skala nyeri subjektif dari pasien (0-10). Analisis univariat
pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif nilai median dan Inter Quartil Range
(IQR). Analisis Bivariat menggunakan uji non parametric Wilcoxon test. Penilaian
perbedaan intensitas nyeri pada pre dan post dengan menggunakan Wilcoxon test (nilai p
value). Jika p value < 0,05 maka hipotesis nol ditolak, dengan arti kata lain hipotesis
alternatif diterima, berarti terdapat perbedaan yang bermakna antara intensitas nyeri saat
perubahan posisi tanpa SSQ dengan menggunakan SSQ
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa intensitas nyeri pada pasien paska
operasi saat istirahat setelah tiga jam pemberian analgetik adalah nyeri dengan adanya
prosedur miring kiri dan kanan sebagai awal proses mobilisasi. SSQ sebagai intervensi
komplementer berbasis biofield energy terbukti mampu menurunkan intensitas nyeri saat
miring kiri dan kanan pada masa efek analgetik yang telah berkurang, sehingga mobilisasi
miring kiri dan kanan tetap dapat dilakukan dengan aman. Intervensi ini juga memberikan
keuntungan lain seperti meningkatnya kualitas tidur dan kenyamanan pada pasien.
Berikan pendapatmu, apakah hasil penelitian ini dapat diaplikasikan di Indonesia?
Mengapa?
Menurut saya, penelitian ini dapat diaplikasikan di Indonesia, karena memang penelitian ini
dilakukan di Indonesia tepatnya di RSUD Serang, Jawa Barat. Di Indonesia sendiri
perkembangan terapi-terapi CAM sudah banyak dilirik banyak kalangan dengan berbagai
keuntungan yang diberikan, salah satunya murah dan berkhasiat. Hal inilah yang menjadi
keunggulan dari terapi CAM. SSQ (Sentuhan Spiritual Quantum) ini merupakan salah satu
contoh penerapan CAM dari kelompok biofield energy therapy, yang berguna untuk
memudahkan mobilisasi pasien post operasi, karena ketika pasien mulai berubah posisinya
dari supinal menuju lateral adalah yang paling kuat nyerinya. Perspektif nyeri yang dialami
pasien post operasi tidak dipengaruhi oleh budaya, sehingga metode SSQ ini dapat
dilakukan pada seluruh pasien tanpa membedakan etnis atau budaya masyarakat, karena
terkadang intervensi yang dilakukan juga dipengaruhi salah satunya budaya pasien yang
bersifat transkultural. SSQ ini juga terbukti efektif sebagai upaya intervensi manajemen
nyeri non-farmakologis, selain mengurangi efek nyeri post operasi, dan memudahkan
mobilisasi pasien post operasi, namun juga membuat pasien merasa lebih relaks, tenang,
nyaman dan kualitas tidur menjadi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai