Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep

Komponen Lingkungan
1. Keberadaan dan Kondisi Saluran
Pembuangan Air Limbah (SPAL)
2. Keberadaan Kandang Ternak
3. Keberadaan Semak – Semak
4. Keberadaan Genangan Air

Kejadian Filariasis

3.2 Fokus Penelitian


Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah komponen-komponen sebagai
berikut:
3.2.1 Komponen Lingkungan
Komponen lingkungan yang diamati peneliti ini adalah aspek kesehatan
lingkungan. Aspek kesehatan lingkungan yang dilihat adalah keberadaan semak-
semak, keberadaan genangan air yang menganndung jentik nyamuk, keberadaan
dan kondisi SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah).
3.2.2 Komponen Kejadian Penyakit
Komponen kejadian penyakit yang diamati dalam penelitian ini adalah
kejadian filariasis di Teluk Pakedai Kubu Raya khususnya di wilayah kerja
puskesmas Teluk Pakedai.
3.3 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah pengertian variabel-variabel yang diamati dan
digunakan untuk membatasi ruang lingkup serta mengarahkan kepada pengukuran
atau pengamatan variabel yang bersangkutan.37 Dalam penelitian ini, komponen
menjadi pengganti dari variabel. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:
No Komponen yang Definisi Alat Hasil Skala
Diamati Operasional pengamata pengamatan
n
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Komponen
lingkungan:
- Keberadaan Saluran Peta lokasi Gambaran Rasio
dan Kondisi pembuangan Air penelitian, area
Saluran Limbah yang masih dan GPS. berbentuk
Pembuangan digunakan dan garis dengan
Air Limbah berada di depan, perbedaan
(SPAL) samping maupun warna hitam
belakang rumah. sebagai
Saluran limbah SPAL
domestik yang tertutup dan
terbuka maupun garis hitam
tertutup yang dapat putus-putus
menjadi tempat tertutup
perkembangbiakan dengan skala
nyamuk yang pada peta
berada di lokasi yaitu
penelitian. 1:17.500
- Keberadaan Cakupan Peta lokasi Gambaran Rasio
Kandang keberadaan ternak penelitian, area
Ternak besar dan sedang di dan GPS. berbentuk
kendang ternak titik
yang berada pada berwarna
jarak <100 meter hitam pada
dari rumah di lokasi peta untuk
penelitian. mewakili
keberadaan
ternak
dengan skala
pada peta
yaitu 1:6.500
- Keberadaan Keberadaan Peta lokasi Gambaran Rasio
semak semak tanaman perdu baik penelitian, area dengan
yaitu semak belukar dan GPS warna hijau
(semak tidak tua untuk
terurus) dan semak semak
terurus (rapid dan di belukar dan
perkarangan) kuning untuk
dengan luasan semak
>2m2 dan tinggi terurus pada
maksimal 2 m dan peta dengan
berfungsi sebagai sekala
tempat 1:15.000
peristirahatan sampai skala
nyamuk di tiap 1:17.500
lokasi penelitian.
- Keberadaan Keberadaan Peta lokasi Gambaran Rasio
genangan air ekosistem dengan penelitian, area
habitat yang dan GPS. berwarna
digenangi air dan hijau muda
bersinggungan untuk sawah,
dengan tanah warna biru
misalnya sawah, arsir untuk
pasang air laut, dan rob, warna
rawa serta hijau pucat
merupakan tempat untuk rawa
perkembangbiakan pada peta
nyamuk dengan dengan
tanda keberadaan skalapada
jentik nyamuk di peta yaitu
dalamnya dan skala
berada di lokasi 1:15.000
penelitian. hingga skala
1:17.500
2 Komponen Terjadinya infeksi Data Titik-titik Rasio
Kejadian filariasis yang sekunder merah dan
Penyakit menyebabkan Dinas hijau pada
Kejadian orang menderita Kesehatan peta yang
Filariasis penyakit filariasis, Kubu Raya mewakili
yang ditandai lokasi tempat
dengan hasil tes tinggal
laboratorium dan penderita
dinyatakan positif filariasis.
mikrofilaria di Desa
Selat Remis
Puskesmas Teluk
Pakedai Kecamatan
Teluk Pakedai
Kabupaten Kubu
Raya.
3.4 Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penetilian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Pendekatan kualitatif diterapkan karena pemetaan yang dilakukan tidak
menghasilkan persentasi namun hanya mendeskripsikan peta. Penelitian deskriptif
ini dilakukan dengan metode survei dimana tidak ada intervensi terhadap variabel
namun sekedar mengamati fenomena alam atau mencari hubungan fenomena
tersebut dengan variabel-variabel yang lain. Survei deskriptif dalam bidang
kesehatan masyarakat digunakan untuk menggambarkan masalah kesehatan serta
hal-hal terkait dengan kesehatan sekelompok penduduk yang tinggal dalam
komunitas tertentu.37 Survei dilakukan tehadap beberapa aspek kesehatan
lingkungan dan dikaitkan dengan kejadian filariasis di lokasi penelitian dengan
pendekatan spasial.

3.5 Objek dan Subjek Penelitian


3.5.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk diperlajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.38 Objek penelitian dalam
penelitian ini adalah aspek kesehatan lingkungan yang dilihat dari keberadaan
semak-semak, keberadaan ternak, SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah), dan
genangan air.

3.5.2 Subjek Penelitian


Subjek penelitian adalah pokok pembahasan yang diamti dalam rangka
pembubutan sebagai sasaran.39 Dalam hal ini, subjek penelitiannya adalah kejadian
filariasis di wilayah kerja puskesmas….

3.6 Sumber Data Penelitian


3.6.1 Data Primer
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi kondisi
lingkungan di lokasi penelitian meliputi keberadaan semak-semak, keberadaan
genangan air, keberadaan ternak, keberadaan dan kondisi Saluran Pembuangan Air
Limbah (Saluran Pembuangan Air Limbah).

3.6.2 Data Sekunder


Data sekunder dalam penelitian ini adalah profil dan kejadian filariasis di
Desa Selat Remis Puskesmas Teluk Pakedai yang didapat dari data Dinas
Kesehatan Kubu Raya 2016.

3.7 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengambilan Data


3.7.1 Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian merupakan alat yang digunakan dalam membantu
mengumpulkan data.37 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peta
lokasi, Global Positioning System (GPS), alat fotografi dan perangkat lunak GIS.
3.7.2 Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah melalui observasi dan
pengambilan gambar sebagai dokumentasi. Selain itu, data mengenai potensi
wilayah atau data mengenai tata guna lahan dijadikan bahan acuan untuk diamati
secara spasial. Observasi atau pengamatan langsung dilakukan terhadap aspek
kesehatan lingkungan seperti keberadaan semak-semak, keberadaan genangan air
yang mengandung jentik nyamk, keberadaan ternak, dan kondisi Saluran
Pembuatan Air Limbah (SPAL) di wilayah kerja puskesmas Teluk Pakedai. Lokasi
variabel yang diteliti dilacak menggunakan bantuan GPS.

3.8 Prosedur Penelitian


3.8.1 Tahap Pra Penelitian
Tahap pra penelitian adalah kegiatan yang dilakukan sebelum melakukan
penelitian. Adapun kegiatan pra penelitian adalah:
1. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam penelitian ini
mengenai prosedur penelitian.
2. Melakukan studi pendahuluan di lokasi tempat penelitian.
3. Mempersiapkan instrument penelitian.
3.8.2 Tahap Penelitian
Tahap penelitian adalah kegiatan yang dilakukan saat pelaksanaan penelitian.
Kegiatan tersebut meliputi:
1. Penelitian dibantu oleh tiga mahasiswa FK UNTAN yang tergabung dalam
satu kelompok pemayungan penelitian dosen.
2. Melakukan observasi terhadap aspek kesehatan lingkungan dan melakukan
wawancara terhadap pertanyaan pertanyaan pendukung.

3.8.3 Tahap Pasca Penelitian


Tahap pasca penelitian merupakan tahap setelah penelitian selesai dilaksanakan
yang meliputi:
1. Pencacatan hasil penelitian.
2. Pembuatan peta
3. Analisis data
4. Menarik kesimpulan
3.9 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
3.9.1 Teknik Pengolahan Data
3.9.1.1 Editing
Editing bertujuan untuk mengoreksi kembali apakah item pada penelitian
sudah lengkap.

3.9.1.2 Coding
Coding dilakukan untuk mengklasifikasi dan memberi kode atas item pada
penelitian.
3.9.1.3 Entri Data
Entri data adalah memasukkan atau menysun data yang telah diperoleh.
Entri data dapat menggunakan fasilitas computer.
3.9.2 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah atau
menguji hipotesis yang telah dirumuskan.38 Analisis data menggunakan SIG yang
output-nya berupa analisis spasial pada daerah penelitian. Analisis spasial
diterapkan pada variabel-variabel yang diteliti dan dibantu dengan perangkat lunak
SIG yang lainnya. Perangkat lunak SIG digunakan untuk memetakan komponen
yang diamati berupa faktor risiko lingkungan dan lokasi penderita positif mikrofilia.

Teknik analisis data ini dapat mengetahui gambaran persebaran faktor risiko
lingkungan fisik yang berhubungan dengan kejadian filariasis di wilayah kerja
puskesmas Teluk Pakedai. Analisis spasial menggunakan SIG menghasilkan
gambaran dengan warna-warna yang berbeda untuk setiap faktor risiko yang diteliti
karena adanya dinamika kondisi lingkungan yang dapat digambarkan secara makro.

Anda mungkin juga menyukai