PENDAHULUAN
1
581/1992, bahwa kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dilakukan secara
periodik oleh masyarakat yang dikoordinir oleh RT/RW dalam bentuk PSN
dengan pesan inti 3M plus. Keberhasilan kegiatan PSN antara lain dapat diukur
dengan Angka Bebas Jentik (ABJ). Apabila ABJ lebih atau sama dengan 95%
diharapkan penularan DBD minimal.
Puskesmas sebagai sentra upaya kesehatan masyarakat merupakan pelaksana
teknis kegiatan pemberantasan sarang nyamuk, dengan motor penggeraknya
adalah bidang kesehatan lingkungan yang dibantu oleh kader-kader, RT/RW, serta
rumah sakit, klinik-klinik dokter, dan dinas kesehatan kota/kabupaten dalam
surveilans epidemiologi kejadian DBD pada wilayah kerjanya. Pemberantasan
sarang nyamuk merupakan salah satu program UPTD Puskesmas Kecamatan
Pontianak Selatan sebagai pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kota Pontianak
dalam menanggulangi penyakit DBD.
Salah satu indikator pencapaian target program Pengendalian Penyakit DBD
(P2DBD) oleh UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Selatan adalah Angka
Bebas Jentik (ABJ), dimana pada tahun 2015 belum mencapai target yaitu
66,53% (>95%). Sedangkan persentase kejadian DBD yang ditangani telah sesuai
standar yang diperkirakan yaitu sebesar 100%. Angka Insidensi per 100.000
penduduk sudah mencapai target yaitu 10 orang (<20). Sedangkan angka
kematian akibat DBD yang ditargetkan dibawah satu persen telah mencapai target
dalam 3 tahun terakhir.
Faktor utama yang mempengaruhi meningkatnya kasus DBD adalah Angka
Bebas Jentik (ABJ). Angka bebas jentik di wilayah Pontianak Selatan pada tahun
2015 adalah sebesar 70,56% dimana angka tersebut masih jauh di bawah angka
target nasional yaitu 95%. ABJ tahun 2013 dan 2014 berturut-turut sebesar
73,25% dan 70,49%. Jika dibandingkan dengan ABJ tahun 2015, maka terjadi
tren penurunan angka bebas jentik.
Pencapaian ABJ yang masih dibawah target dan terjadinya tren penurunan
ABJ menyebabkan perlunya dilakukan evaluasi untuk mementukan akar
2
permasalahan yang mendasari rendahnya pencapaian program pemberantasan
sarang nyamuk (PSN) di Kecamatan Pontianak Selatan. Solusi pemecahan
masalah yang efektif dan aplikatif perlu dicari dan diterapkan demi terlaksananya
program secara optimal untuk menurunkan angka kejadian DBD.
3
Evaluasi ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi program
pemberantasan sarang nyamuk yang telah berlangsung, sehingga dapat lebih
efektif dan memberi alternatif penyelesaian masalah pelaksanaan program dan
diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan pencapaian program.