SBMPTN
SAINTEK
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Matematika
BioIogi
Kimia
Fisika
BAHASA
INDONESIA
1
Bab 1
Berita, Laporan, Surat,
dan Memo
2
5. Akurat Ciri-ciri fakta:
Isi sebuah berita harus tepat, benar, dan • Objektif
tidak terdapat kesalahan. Karena itu, • Datanya bisa dibuktikan
dalam menulis berita harus didukung • Sudah atau sedang terjadi
dengan langkah konfirmasi dari pihak- • Berupa informasi
pihak yang terkait dalam pemberitaan. 2. Opini atau pendapat
6. Sistematis Opini adalah suatu pernyataan yang
belum terjadi, belum tentu kebenarannya,
Berita disusun secara urut, dimana
dan baru sebatas dalam angan-angan.
isi berita yang penting dan jangkauan
informasinya luas diletakkan pada bagian
awal. Sedangkan, bagian yang kurang
B. Laporan
penting, bersifat khusus, dan sempit a. Pengertian
jangkauan informasinya diletakkan pada
• Laporan adalah bentuk penyajian informasi
bagian akhir berita.
atau fakta tentang suatu keadaan atau suatu
7. Menarik kegiatan oleh seseorang atau suatu badan
Suatu berita dikatakan menarik jika: hukum sehubungan dengan tugas yang
• Berguna bagi pembaca. dibebankan kepadanya.
• Isi berita hubungannya dekat de- • Fakta yang disajikan ini berkenaan dengan
ngan kehidupan atau lingkungan tanggung jawab yang ditugaskan kepada
pembaca/pendengar. penulis. Fakta yang disajikan merupakan
• Bersifat konflik. bahan atau keterangan berdasarkan keadaan
• Memiliki daya pengaruh yang kuat. objektif yang dialami (dilihat, didengar, atau
• Berkaitan dengan tokoh-tokoh dirasakan) sendiri oleh penulis.
terkenal atau penting. • Isi laporan ditulis dengan lengkap dan
• Isi berupa berita bencana, kemajuan, sistematis menggunakan bahasa yang jelas,
aneh (luar biasa), dan humor. singkat, dan benar.
4
D. Memo dan Pengumuman b. Pengumuman
Pengumuman merupakan suatu bentuk
a. Memo
penyampaian informasi secara tebuka
• Memorandum atau lebih sering disebut yang ditujukan kepada khalayak ramai
sebagai memo merupakan bentuk media (masyarakat).
komunikasi tertulis dalam suatu lingkup
kecil dan bersifat informal.
Contoh
Jono, S. Pd.
5
Bab 2
Cerpen, Novel, dan Drama
6
1. Pertentangan manusia dengan dirinya 2. Latar tempat
sendiri (konflik batin). Penggambaran letak dari suatu kejadian/
2. Pertentangan manusia dengan sesamanya. cerita, misal: Indonesia, sekolah, Jakarta,
3. Pertentangan manusia dengan lingkungannya, dan sebagainya.
baik itu lingkungan ekonomi, politik, sosial,
3. Latar budaya/suasana
dan budaya.
Penggambaran budaya atau suasana yang
5. Pertentangan manusia dengan Tuhan atau
melatarbelakangi terjadinya peristiwa atau
keyakinannya.
cerita dalam cerpen/novel.
• Jenis-jenis alur, antara lain:
d. Penokohan
1. Berdasarkan kuantitas alurnya
• Penokohan adalah cara pengarang
• Alur tunggal
menggambarkan dan mengembangkan
Alur yang hanya memiliki satu garis
karakter tokoh-tokoh dalam cerita.
pengembangan cerita.
• Teknik yang digunakan pengarang untuk
• Alur ganda menggambarkan tokoh dalam cerita, di
Alur yang memiliki beberapa garis antaranya:
pengembangan cerita.
1. Teknik analitik
2. Berdasarkan urutan peristiwa
Karakter tokoh diceritakan langsung oleh
• Alur maju (progresif) pengarang.
• Alur mundur (regresif)
2 Teknik dramatik
• Alur maju-mundur/campuran
Karakter tokoh dikemukakan melalui:
3. Berdasarkan kualitas kepaduannya • Penggambaran oleh tokoh lain.
• Alur erat • Penggambaran fisik dan perilaku tokoh.
Alur yang hubungan antara peristiwa • Penggambaran lingkungan kehidupan
yang satu dan yang lain begitu erat tokoh.
sehingga bagian-bagian pembentuk • Penggambaran tata kebahasaan tokoh
peristiwa dalam cerita tidak dapat melalui dialog antartokoh.
dilepaskan. • Pengungkapan jalan pikiran tokoh.
• Alur renggang
Alur yang hubungan antara satu e. Point of View atau Sudut Pandang
peristiwa dengan peristiwa lain • Sudut pandang adalah posisi pengarang
terpisah atau terjalin secara renggang. dalam membawakan cerita. Posisi pengarang
terbagi atas dua, yaitu sebagai berikut:
c. Latar (Setting)
1. Orang pertama
• Latar atau setting dalam karya sastra tidak
Pengarang berperan langsung sebagai tokoh
hanya terbatas pada penempatan lokasi-
yang terlihat dalam cerita yang bersangkutan.
lokasi tertentu yang bersifat fiksi, tetapi
Biasanya menggunakan kata ganti orang
juga berwujud adat istiadat, tata cara,
pertama, seperti saya, beta, atau aku.
kepercayaan, dan nilai-nilai yang berlaku di
tempat yang bersangkutan. 2. Orang ketiga
Pengarang hanya sebagai orang ketiga yang
• Latar meliputi:
berperan sebagai pengamat atau berada
1. Latar waktu di luar cerita. Biasanya menggunakan kata
Penggambaran waktu kejadian, seperti pagi, ganti dia, mereka, atau nama orang.
siang, malam hari, dan sebagainya.
7
f. Amanat • Tritagonis
Amanat merupakan pesan yang disampaikan Merupakan peran penengah yang
pengarang. Amanat dapat berupa nasihat, bertugas menjadi pendamai atau
harapan, kritik, dan sebagainya. perantara protagonis dan antagonis.
g. Gaya Bahasa • Peran pembantu
Gaya bahasa adalah corak pemakaian Merupakan peran yang tidak secara
bahasa dalam cerita yang berfungsi untuk langsung terlibat dalam konflik yang
menciptakan suatu nada atau suasana terjadi, namun diperlukan dalam
persuasif serta merumuskan dialog yang penyelesaian cerita.
mampu memperlihatkan hubungan atau 3. Alur cerita (plot)
interaksi antara sesama tokoh. Plot atau alur adalah kejadian-kejadian
yang dialami oleh para pelaku/tokoh dalam
D. Drama sebuah drama.
Plot dalam drama terbagi menjadi:
a. Pengertian
• Eksposisi/introduksi: merupakan
Drama adalah bentuk karya sastra yang dapat
pergerakan peristiwa menuju konflik
berupa fiksi maupun non-fiksi. Drama biasanya
yang diawali dari dialog-dialog pelaku.
berkisah tentang kehidupan seseorang yang
• Intrik: merupakan peristiwa dimana
diceritakan di atas pentas, disaksikan oleh orang
terjadi persentuhan konflik atau
banyak dengan menggunakan dialog, gerak,
keadaan mulai tegang.
dan laku yang didasarkan pada naskah tertulis.
• Klimaks: merupakan peristiwa dimana
b. Unsur-unsur Insrinsik Drama terjadi pergumulan konflik atau
1. Lakon ketegangan yang telah mencapai
Lakon adalah hasil perwujudan dari naskah puncaknya dalam drama.
yang dimainkan. Lakon drama disusun atas • Antiklimaks: keadaaan konflik mulai
unsur-unsur yang sama dengan novel dan menurun dan cara penyelesaian
cerpen, yaitu karakteristik, plot, dialog, masalah telah ditemukan.
penempatan ruang, dan waktu. • Konklusi: merupakan akhir peristiwa
2. Pemain/penokohan atau penentuan terhadap nasib pelaku
Pemain adalah komponen drama yang utama.
menghidupkan konflik yang terdapat dalam 4. Tempat (gedung pertunjukan)
drama. Yaitu, tempat berlangsungnya pertunjukan
Tokoh/pemain dibedakan menjadi empat, yaitu: drama.
• Protagonis 5. Penonton
Yaitu, pemain yang mempunyai peran Kedudukan penonton dalam drama
atau watak sebagai orang baik dan di harus dijadikan perhitungan istimewa
dalam drama berlakon sebagai peran karena tanpa penonton maka drama yang
utama yang menjadi pusat cerita. dipentaskan tidak mengandung arti.
• Antagonis 6. Naskah drama dan dialog
Merupakan lawan dari peran utama. Naskah drama adalah bentuk tertulis dari
Ia sering menjadi musuh yang cerita drama, sedangkan dialog adalah
menyebabkan terjadinya konflik. percakapan antarpemain dalam drama.
8
Fungsi dialog, di antaranya: 4. Drama satire
• Me n a m p a k k an k ar ak te r dan Drama satire adalah drama dengan lakon
memperkaya plot. lucu yang penuh dengan sindiran tajam dan
• Menciptakan konflik. terselubung.
9
8. Tata bunyi c. Nilai Moral
Seni merancang bunyi-bunyian atau musik Nilai moral adalah hal-hal yang berhubungan
untuk mendukung dramatisasi dari drama. dengan pesan moral dan perilaku atau
9. Tata lampu akhlak/budi pekerti.
Nilai moral berhubungan juga dengan nilai
Adalah seni menata lampu/cahaya untuk
agama. Misalnya, dalam legenda Si Malin
keperluan pementasan drama dan untuk
Kundang terdapat nilai moral, yakni seorang
mendukung dramatisasi dari drama.
anak yang tidak mengakui ibunya sendiri.
e. Pelaku Pementasan Drama
d. Nilai Agama (Religius)
1. Penulis naskah
Nilai agama adalah hal-hal yang berhubungan
2. Sutradara
dengan keagamaan, aturan-aturan, dan
3. Narator
hukum Allah. Misalnya, dalam cerpen
4. Pemain
Robohnya Surau Kami, terdapat nilai agama,
5. Penata artisitik
yakni dalam hidup jangan mementingkan
6. Penata rias dan kostum
diri sendiri. Sesama manusia itu harus
saling menasihati dan mengajak kepada
E. Nilai-nilai yang Terkandung kebenaran.
dalam Cerpen, Novel, dan
e. Nilai Pendidikan
Drama
Nilai pendidikan adalah hal-hal yang
a. Nilai Sosial-Kemasyarakatan berhubungan dengan pendidikan di
Nilai sosial adalah nilai-nilai yang dianggap masyarakat, misalnya pentingnya sebuah
baik oleh masyarakat. Nilai-nilai tersebut pendidikan yang terdapat dalam novel
biasanya berkaitan dengan kehidupan Laskar Pelangi.
bermasyarakat, seperti bermusyawarah, f. Nilai Kemanusiaan (Humanitas)
bergotong royong, saling menolong, dan Nilai kemanusiaan adalah hal-hal yang
bersilaturahmi. berhubungan dengan hakikat hidup manusia
b. Nilai Budaya sebagai makhluk yang memiliki berbagai
kepentingan, keinginan, dan harapan serta
Nilai budaya adalah nilai-nilai yang tertanam
kebiasaan.
di dalam kehidupan suatu kelompok ma-
syarakat/suku/bangsa. Nilai-nilai tersebut
dianggap baik sehingga digunakan sebagai
pedoman untuk membatasi dan memberikan
karakteristik pada suatu masyarakat/suku/
bangsa tersebut. Misalnya, dalam novel Salah
Asuhan terdapat nilai budaya Minangkabau,
yakni kaum perempuan lebih banyak
berperan dalam keluarga.
10
Bab 3
Paragraf Dan Kalimat
11
Dengan bahasa itu pula manusia
Contoh mewarisi dan mewariskan, menerima,
dan memberi pengetahuan kepada
sesamanya. Dengan demikian jelaslah
Persaingan antarhotel yang ketat
bahwa bahasa merupakan sarana
disinyalir menjurus ke persaingan
komunikasi yang sangat penting dalam
yang tidak sehat, terutama dengan
kehidupan manusia.
kian gencarnya perang tarif. Untuk
mengatasinya, pemerintah akan mela-
kukan intervensi dengan menghentikan 4. Paragraf ineratif
investasi perhotelan di suatu daerah. Paragraf yang kalimat utamanya terletak di
tengah pararaf.
2. Paragraf induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang
Contoh
gagasan utamanya terletak di akhir kalimat.
Contoh
Contoh
Bagi manusia bahasa merupakan alat Sore hari itu aku duduk di bangku
komunikasi yang sungguh penting. Dengan yang panjang di taman belakang vila.
bahasa, manusia dapat menyampaikan isi Matahari mulai tenggelam, semburat
hati kepada sesamanya. kemerahan mulai memenuhi langit.
12
4. Paragraf eksposisi
Di depanku bermekaran bunga beraneka
warna. Angin pegunungan membelai wajah, Paragraf yang menerangkan suatu pokok
membawa bau harum bunga. Semua lelahku persoalan yang dapat memperluas wawasan
setelah seharian berjalan hilang sudah. pembaca. Untuk mempertegas masalah
yang disampaikan, biasanya dilengkapi
2. Paragraf narasi dengan gambar dan data statistik.
Paragraf yang menceritakan suatu
kejadian atau peristiwa secara berurutan
dengan tujuan agar pembaca seolah-olah
Contoh
mengalami sendiri kejadian tersebut.
13
E. Pola Pengembangan Paragraf e. Contoh
Pengembangan paragraf dilakukan dengan
a. Definisi
mengemukakan suatu ide pokok, kemudian
• Pola pengembangan definisi dilakukan diberi contoh sebagai argumen dan sebagai
dengan cara mengidentifikasi atau menge- ide penjelas.
mukakan secara detail ciri-ciri dari suatu
topik atau pokok bahasan. F. Ciri-ciri Paragraf Efektif
• Topik yang dikemukakan akan menjadi
ide pokok, sedangkan hasil identifikasinya 1. Memiliki satu ide pokok.
menjadi ide-ide penjelas. 2. Menjelaskan tentang ide pokok secara relatif
lengkap.
b. Sebab-Akibat
3. Menarik perhatian pembaca.
• Pengembangan paragraf ini dipakai untuk 4. Terstruktur dengan baik.
menerangkan suatu kejadian, baik dari segi
penyebab maupun dari segi akibat.
G. Penalaran
• Sebab menjadi ide pokok dari paragraf ini,
sedangkan akibat menjadi ide penjelas. • Penalaran adalah suatu proses berpikir
Hubungan sebab-akibat dapat dibagi manusia untuk menghubung-hubungkan
menjadi beberapa macam, yaitu: data atau fakta yang ada sehingga sampai
1. Satu sebab menimbulkan satu akibat. pada suatu simpulan.
2. Satu sebab menimbulkan banyak akibat. • Ada dua macam penalaran dalam menarik
3. Sebab-akibat berantai: simpulan sebuah bacaan, yakni penalaran
Sebab 1 menimbulkan akibat 1, akibat induksi dan penalaran deduksi.
1 menjadi sebab 2 yang menimbulkan a. Penalaran Induksi
akibat 2, akibat 2 menjadi sebab 3 yang
• Penalaran induksi adalah penalaran yang
menimbulkan akibat 3, dan seterusnya.
berdasar pada pernyataan-pernyataan yang
c. Perbandingan khusus sehingga menghasilkan simpulan
• Pengembangan paragraf dilakukan dengan yang bersifat umum.
cara mengidentifikasi atau mengemukakan • Ada tiga macam penalaran induksi, yaitu:
persamaan atau perbedaan antara dua hal 1. Generalisasi
yang akan menjadi pokok bahasan. Generalisasi adalah penalaran yang
• Dalam perbandingan, salah satu hal yang mengandalkan beberapa pernyataan
dibandingkan akan memiliki kelebihan dari
yang mempunyai sifat tertentu untuk
hal lain yang dijadikan perbandingan. mendapatkan simpulan yang bersifat umum.
• Hal yang dijadikan dasar perbandingan akan
menjadi ide pokok paragraf.
d. Pertentangan Contoh
Pengembangan paragraf dilakukan dengan
menggunakan relasi dua hal, yaitu:
Jika dipanaskan, besi memuai.
1. Penulis mengemukakan suatu hal atau
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
pendapat, kemudian dipertentangkan
Jika dipanaskan, emas memuai.
dengan hal atau pendapat lain.
Jadi, jika dipanaskan, logam memuai.
2. Dasar pertentangan ini adalah ide
pokok paragraf.
14
2. Analogi proposisi (ungkapan). Dua proposisi adalah
Analogi adalah penalaran yang dilakukan premis dan satu proposisi lagi adalah
dengan membandingkan dua hal yang simpulan. Dua premis itu adalah premis
memiliki sifat yang sama. umum (mayor) dan premis khusus (minor).
Contoh Contoh
15
• Berdasarkan kelengkapan unsur
1. Minor (terdiri atas satu unsur pusat)
Contoh Contoh: ”Pergi!”
2. Mayor (Kalimat berunsur minimal S-P)
Silogismenya: Contoh: Kakak menari.
PU : Semua siswa SMAN 23 pintar. S P
PK : Ibrahim adalah siswa SMAN 23.
• Berdasarkan perluasan unsur
S : Jadi, Ibrahim pintar.
1. Kalimat inti
Entimennya:
Kalimat inti adalah kalimat yang hanya
Ibrahim pintar karena dia merupakan terdiri atas subjek dan predikat.
siswa SMAN 23.
Ciri kalimat inti:
• Terdiri atas dua kata,
• Berorientasi normal,
H. Kalimat
• Susunannya biasa.
a. Pola Kalimat
Contoh:
Kalimat dibentuk minimal dari unsur subjek,
Adik menangis.
predikat, dan objek.
Tina berjualan.
b. Inti/Induk Kalimat
2. Kalimat transformasi
Inti atau induk kalimat adalah bagian yang
Merupakan kalimat inti yang mendapat
menyampaikan ide pokok dari informasi yang
perluasan
disampaikan.
c. Jenis Kalimat
• Berdasarkan jenis predikat:
Contoh
1. Kalimat nominal (predikat berupa kata
benda)
Contoh: Itu adalah sebuah pensil. Tina pergi (kalimat inti) dapat diubah
2. Kalimat verba (predikat berupa kata kerja) menjadi:
Contoh: • Tina baru pergi.
Ayah bekerja di luar kota mulai bulan • Tina baru saja pergi ke pameran
depan. buku.
• Tina baru saja pergi bersama
• Berdasarkan letak predikat
Anton ke pameran buku yang
1. Kalimat normal (predikat berada setelah diadakan di Jalan Salemba.
subjek)
Adik bermain layang-layang di taman. • Berdasarkan jumlah pola
S P 1. Kalimat tunggal
2. Kalimat inversi (predikat berada sebelum Kalimat yang memiliki satu klausa (pola).
subjek) kalimat ini hanya memiliki satu subjek,
Dilihatnya dandang yang berisi beras itu. satu predikat, satu objek, dan satu
P S keterangan.
16
Contoh: 2. Pasif intransitif
Siswa mengerjakan latihan di aula sekolah. Adalah jenis kalimat yang subjeknya
S P O K dikenai pekerjaan atau sebagai objek
2. Kalimat majemuk penderita.
Kalimat yang terdiri atas dua atau lebih Contoh:
kalimat tunggal (klausa) yang saling Tari menghapus papan tulis. (aktif)
berhubungan.
S P O
Contoh:
menjadi
Ketika ujian akan dimulai, Toni tiba-tiba
Papan tulis dihapus Tari. (pasif)
merasa tidak enak badan dan harus
S P O
beristirahat di klinik sekolah.
• Kalimat Efektif
• Berdasarkan pelaku
Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu
1. Aktif transitif
kalimat agar dapat dikatakan sebagai kalimat
Adalah jenis kalimat yang subjeknya efektif adalah:
melakukan pekerjaan dan diikuti oleh 1. Baku,
objek penderita. 2. Hemat,
Contoh: 3. Tidak ambigu,
Saya sedang menyirami bunga. 4. Logis,
5. Sistematis atau tidak rancu.
S P O
17
Bab 4
Karya Tulis Ilmiah
18
2. Saran 6. Daftar Tabel/Gambar, yaitu lembar
Saran yang dimaksud di sini mer- halaman yang menjadi petunjuk pokok
upakan usul atau pendapat dari tabel atau gambar yang terdapat dalam
penulis yang mengacu pada materi karya tulis beserta nomor halaman.
pembahasan. 7. Bab I pendahuluan, yaitu bab
l. Daftar Pustaka pembukaan sebuah karya tulis yang
Merupakan acuan dalam penulisan karya terdiri atas latar belakang masalah,
tulis, baik dari buku, surat kabar, internet, perumusan masalah, dan tujuan
dan sumber tertulis lainnya. penulisan karya tulis.
m. Lampiran-lampiran 8. Bab II Landasan Teori, yaitu bab yang
menguraikan dasar teori yang diguna-
Keterangan:
kan penulis dalam membuat karya tulis.
1. Judul, yaitu nama yang dipakai dalam
9. Bab III Metodologi Penelitian, yaitu bab
karya tulis yang menyiratkan secara
yang berisi seputar metode penelitian,
pendek isi atau maksud dari karya tulis
jenis penelitian, populasi dan sampel
tersebut.
penelitian, teknik pengumpulan data,
2. Halaman Pengesahan, yaitu halaman serta teknik analisis data.
dalam karya tulis yang berisi tanda
10. Bab IV Hasil Penelitian, yaitu bab yang
tangan pengesahan pihak terkait.
menguraikan hasil dari penelitian yang
3. Kata Pengantar, yaitu uraian yang dilakukan oleh penulis.
berisi pengantar suatu karya tulis,
11. Bab V Kesimpulan dan Saran, yaitu
misalnya ucapan puji syukur atau
bab yang berisi kesimpulan dan saran
ucapan terima kasih.
penulis atas penelitian yang dilakukan.
4. Abstrak, yaitu ikhtisar atau ringkasan
12. Daftar Pustaka, yaitu daftar judul
sebuah karya tulis.
buku, nama pengarang, penerbit,
5. Daftar Isi, yaitu lembar halaman yang dan sebagainya, yang dijadikan acuan
menjadi petunjuk pokok isi karya tulis dalam membuat karya tulis.
beserta nomor halaman.
13. Lampiran, yaitu lembar tambahan yang
dilampirkan penulis.
19
Bab 5
Resensi
20
D. Tujuan Meresensi Buku 2. Kenali latar belakang penulisan buku dengan
membaca pengantar yang ada di dalamnya,
1. Memberikan informasi atau pemahaman baik pengantar dari penulis buku, penerbit,
yang komprehensif tentang apa yang maupun dari seorang pakar apabila ada.
tampak dan terungkap dalam sebuah buku. 3. Bacalah seluruh isi buku sampai tuntas,
2. Mengajak pembaca untuk memikirkan, komprehensif, dan cermat mulai dari kata
merenungkan, dan mendiskusikan lebih pengantar sampai pada bab akhir.
jauh fenomena atau problema yang muncul 4. Buatlah sinopsis atau ikhtisar isi buku
dalam sebuah buku. berdasarkan catatan dan tanda khusus
3. Memberikan pertimbangan k epada yang telah dibuat. Usakan sinopsis maupun
pembaca apakah buku itu pantas mendapat ikhtisar benar-benar mewakili isi buku.
sambutan dari masyarakat atau tidak. 5. Lakukan penilaian terhadap buku yang
4. Menjawab pertanyaan yang timbul jika diresensi dengan menunjukkan keunggulan
seseorang melihat buku yang baru terbit. dan kelemahannya, baik dari segi bahasa,
5. Untuk mengetahui identitas buku yang pembatasan bab, kerangka penulisan,
patut dibaca, mulai dari judul buku, penulis, sistematika, bobot ide, maupun aspek teknis
penerbit, tahun terbit, dan tebal buku. lainnya.
6. Buatlah kerangka resensi sebelum menulis
resensi secara utuh.
E. Langkah-langkah Meresensi
7. Segeralah menulis resensi dengan berpedoman
Buku
pada hal-hal yang telah disiapkan.
1. Lakukan penjajakan terhadap buku yang 8. Koreksi kembali resensi yang telah dibuat
akan diresensi dengan membaca judul, dari segi bahasa dan isi, termasuk penge-
memerhatikan halaman identitas buku tikannya. Lakukan revisi apabila diperlukan.
yang meliputi penerbit, tahun penerbitan,
serta baca isi buku secara sekilas dengan
memerhatikan daftar isi.
21
Bab 6
Puisi
23
4. Gurindam 5. Sektet : terdiri atas enam baris dalam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal satu bait.
dari Tamil (India). 6. Septima : terdiri atas tujuh baris dalam
Ciri-ciri gurindam: satu bait.
• Satu bait terdiri atas dua baris. 7. Oktaf : terdiri atas delapan baris
• Baris pertama adalah sampiran, dalam satu bait.
sedangkan baris kedua adalah isi. 8. Soneta : terdiri atas sembilan baris
• Bersajak a-a. dalam satu bait.
• Berisi nasihat.
c. Pusi Bebas
• Ada hubungan kausal antara baris satu
dan dua. Yaitu, puisi yang tidak mengindahkan
aturan-aturan puisi, seperti rima, irama,
bait, dan baris.
24
2. Satire 5. Elegi
Puisi yang melukiskan kepincangan Puisi yang mengandung kesedihan
sosial dalam bentuk kritik dan sindiran. atau yang berisi ratapan.
3. Ode 6. Roman
Merupakan puisi yang berisi pujian Puisi yang berisi luapan cinta kepada
atau sanjungan kepada seseorang. kekasih.
4. Balada 7. Himne
Balada adalah kisah atau cerita yang Puisi yang berisi puji-pujian kepada
digubah ke dalam bentuk puisi. Tuhan.
25
Bab 7
Sastra Melayu Klasik
A. Pengertian Sastra Melayu 10. Bersifat universal (untuk umum atau dari
anak-anak sampai dewasa).
Klasik
• Sastra Melayu Klasik adalah sastra lama
C. Unsur-unsur Karya Melayu
yang lahir pada masyarakat lama atau
tradisional, yaitu masyarakat yang masih
Klasik
sederhana dan terikat dengan adat istiadat. a. Tema
• Sastra Melayu Klasik bermula pada abad ke- Tema adalah ide pokok yang mendasari
16 Masehi. Semenjak itu sampai sekarang, sebuah karya sastra Melayu klasik.
gaya bahasanya tidak banyak berubah. b. Penokohan/perwatakan
Penokohan atau perwatakan adalah
B. Sifat-sifat Sastra Melayu penggambaran sifat atau watak tokoh dalam
cerita.
Klasik
c. Latar (Setting)
1. Bersifat anonim atau tanpa nama Latar adalah keterangan mengenai waktu,
(pengarangnya tidak dikenal). ruang, dan suasana terjadinya lakuan atau
2. Disampaikan secara lisan, dari mulut ke mulut. cerita dalam sebuah karya sastra.
3. Bersifat statis (perubahan sangat lambat dan
d. Sudut Pandang
relatif tidak ada karya-karya baru).
Sudut pandang adalah posisi pengarang
4. Bersifat tradisional (masih mencerminkan
dalam menuliskan karya sastra
keterikatan terhadap aturan-aturan hidup
bermasyarakat secara kaku). e. Alur
5. Sumber cerita adalah cerita kerajaan atau Alur adalah adalah rangkaian peristiwa
keraton dan keluarga raja (istana sentris). yang saling berhubungan membentuk suatu
6. Bersifat kurang rasional (kejadian-kejadian cerita.
tidak masuk akal). f. Amanat
7. Bersifat didaktis (memberikan pendidikan Am anat adalah pesan yang ingin
kepada pembaca, baik moral maupun religius). d i s am p ai k an p en g ar a n g kep ad a
8. Bersifat simbolis (cerita disajikan dalam pembacanya.
bentuk lambang). g. Gaya Bahasa
9. Bersifat klasik imitatif/tiruan (kebiasaan tiru- Gaya bahasa adalah sarana sastra yang
meniru yang turun-temurun). amat penting karena hal inilah yang akan
membedakan antara pengarang yang satu
dengan yang lain.
27
D. Karakteristik Naskah Dongeng dibedakan menjadi:
1. Fabel, yaitu cerita atau dongeng tentang
Melayu Klasik kehidupan binatang yang berperilaku seperti
1. Dimulai dengan menceritakan asal-muasal manusia. Dongeng tentang kehidupan
tokoh utama. binatang ini dimaksudkan agar menjadi
2. Cerita selalu diawali dengan kata penghubung teladan bagi kehidupan manusia pada
yang menyatakan bahwa cerita tersebut tidak umumnya.
diketahui tempat dan waktu secara pasti. 2. Parabel, yaitu cerita atau dongeng tentang
Contoh: binatang atau benda-benda lain yang
Alkisah inilah cerita orang dahulu kala, hikayat mengandung nilai pendidikan. Ceritanya
namanya, terlalu indah-indah ceritanya... merupakan kiasan tentang pelajaran
3. Penggunaan kata-kata dalam cerita naskah kesusilaan dan keagamaan.
Melayu klasik memiliki ciri sebagai berikut: 3. Legenda, yaitu dongeng yang dihubungkan
• Penggunaan kosakata yang pada saat dengan keajaiban alam, atau kepercayaan
ini tidak lazim dipergunakan dalam mengenai terjadinya suatu tempat, dan
berbahasa Indonesia. setengah mengandung unsur sejarah.
Contoh: 4. Mite, yaitu dongeng yang berhubungan
... menghibur hati yang masgul (sedih). dengan cerita jin, peri, roh halus, dewa,
• Penggunaan kata penghubung maka dan hal-hal yang berhubungan dengan
dalam awal kalimat. kepercayaan animisme.
Contoh: Mite dipercayai oleh masyarakat sebagai
Maka, titah sang Nata, “Yayi Suri, telah cerita yang benar-benar terjadi.
sebenarnya seperti kata Adinda itu.” 5. Sage, yaitu dongeng yang mengandung unsur
• Penggunaan diksi atau pilihan kata yang sejarah meskipun tidak seluruhnya. Sage juga
kurang tepat. tidak terlepas dari fantasi dan imajinasi.
Contoh: b. Hikayat
Maka, dikarang oleh segala orang yang
Kata hikayat berasal dari bahasa Arab yang
bijaksana prama kawi.
artinya cerita. Hikayat mengisahkan kebesaran
• Penggunaan kalimat yang tidak efektif.
dan kepahlawanan orang-orang ternama, para
Contoh:
raja, atau para orang suci di sekitar istana
Sebermula pada zaman dahulu ada
dengan segala kesaktian, keanehan, dan
raja di Tanah Jawa empat bersaudara,
muzizat tokoh utamanya. Hikayat kadang mirip
terlalu amat besar kerajaannya.
cerita sejarah atau riwayat hidup seorang
4. Terbitan dan cetakannya tidak berangka tahun.
tokoh besar dalam sejarah.
5. Sangat kental dengan pengaruh islam.
6. Cerita hidup di tengah-tengah masyarakat dan c. Tambo
diceritakan secara lisan dari mulut ke mulut. Tambo adalah cerita sejarah, yaitu cerita
tentang kejadian atau asal-usul keturunan raja.
E. Jenis-jenis Sastra Melayu d. Wira Carita (Cerita Kepahlawanan)
Klasik Wira carita adalah cerita yang pelaku utamanya
a. Dongeng adalah seorang kesatria atau pahlawan yang
gagah berani, pandai berperang, dan selalu
Dongeng adalah karya sastra berbentuk
memperoleh kemenangan.
prosa cerita yang isinya hanya khayalan atau
hanya ada dalam fantasi pengarang.
26
Bab 8
Wawancara
Wawancara terstruktur lebih efektif, karena: Yaitu, wawancara yang orang lain tidak dapat
• Pertanyannya sesuai dengan urutan, hadir untuk menyaksikan proses wawancara.
Wawancara jenis ini, pertanyaan yang
• Tidak ada informasi yang terlewatkan,
diajukan terbatas jawabannya.
• Wawancara lebih lancar.
2. Wawancara tak terstruktur/bebas C. Langkah-langkah Wawancara
Adalah wawancara yang tidak berpedoman
pada daftar pertanyaan. Langkah-langkah dalam melakukan
wawancara, yaitu:
• Berdasarkan jumlah narasumber yang 1. Menentukan tema atau topik.
diwawancarai, wawancara dibagi menjadi 2. Mempelajari masalah yang berkaitan
tiga, yaitu: dengan tema wawancara.
28
3. Membuat daftar atau garis besar 4. Mulailah dengan pertanyaan ringan (untuk
pertanyaan yang akan diajukan. narasumber yang punya banyak waktu),
4. Menent uk an nar as um ber dan namun langsung ke persoalan inti untuk
mengetahui identitasnya. narasumber yang tidak punya waktu banyak
untuk melakukan wawancara.
5. Menghubungi dan membuat janji
dengan narasumber. 6. Hindari pertanyaan yang sifatnya menggurui,
pribadi, dan bersifat interogatif atau
6. Mempersiapkan peralatan untuk
terkesan memojokkan narasumber.
wawancara (peralatan menulis atau
alat perekam). 7. Dengarkan dengan baik jawaban yang
disampaikan narasumber. Boleh diingatkan
6. Melakukan wawancara.
secara halus apabila narasumber lari dari
7. Mencatat pokok-pokok hasil wawancara.
topik yang dibicarakan
8. Menyusun laporan hasil wawancara.
8. Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan
baru yang muncul dari penjelasan
D. Etika Wawancara narasumber.
29
Bab 9
Bentuk Kata
30
Masing-masing imbuhan memiliki fungsi dan • Pelaku tindakan seperti yang tersebut
makna tersendiri, yaitu: dalam kata dasar, contoh: penerjemah,
1. Prefiks me- pencukur, pemukul, penendang.
Berfungsi membentuk kata kerja. Makna • Menyatakan alat untuk mengerjakan
gramatikalnya adalah sebagai berikut: sesuatu, contoh: penggaris, penghapus,
• Melakukan perbuatan/tindakan seperti pewarna, pelicin.
yang termuat dalam kata dasarnya, • Menyatakan “Orang yang pekerjaannya
contoh: melompat, menyanyi. ...”, contoh: pelukis, pesuruh, pengajar,
• Membuat atau menghasilkan apa yang petani, pelaut.
dimuat dalam bentuk dasar, contoh: • Menyatakan “Orang yang sifatnya ....”,
menyambal, menggulai. contoh: pemalas, periang, pendiam.
• Mengerjakan dengan alat, contoh: • Menyatakan orang yang gemar/sering
mengunci, menggunting, mencangkul. melakukan sesuatu yang tersebut pada
• Menjadi atau dalam keadaan, contoh: kata dasar, contoh: pendusta, pencuri,
menurun, menguap, membatu. pemabok, penipu.
• Menuju ke tempat yang tersebut dalam
4. Prefiks ter-
kata dasar, contoh: menepi, melaut.
Berfungsi membentuk kata kerja, kata sifat
• Mencari atau mengumpulkan, contoh:
(superlatif), kata benda, dan menyatakan
merotan, mendamar.
keterangan aspek. Makna gramatikalnya
2. Prefiks ber- adalah sebagai berikut:
Berfungsi membentuk kata kerja. Makna • Menyatakan suatu perbuatan yang tidak
gramatikalnya adalah sebagai berikut: sengaja atau terjadi secara tiba-tiba
• Mem punyai, contoh : berum ah, (aspek spontanitas), contoh: terinjak,
bersuami. termakan, terjatuh.
• Memakai, contoh: berbaju, bersepatu. • Menyatakan suatu perbuatan telah
• Berada dalam keadaan, contoh: selesai dilaksanakan (aspek perfektif),
bergembira, berpadu, bersedih. contoh: terciduk, tertulis, tertangkap.
• Menyatakan jumlah yang tersebut pada • Menyatakan perbuatan yang sedang
bentuk dasar, contoh: berdua, bertiga, atau terus berlangsung (aspek
berempat. kontinuatif), contoh: terpasang,
• Menyatakan perbuatan yang berbalasan terapung, tersambung.
atau resiprok, contoh: berkelahi, • Menyatakan dapatdi- (aspek potensialis),
bersalaman. contoh: terjangkau, terangkat.
• Mengadakan atau mengerjakan, contoh: • Menyatakan tingkat paling (aspek
berkebun, bersawah. superlatif), contoh: terbaik, terbesar,
• Menghasilkan atau mengeluarkan, tercantik, tersukses.
contoh: bertelur, berbunga. • Menyatakan “Orang/benda yang di-”,
• Mengendarai, menaiki, atau menum- contoh: tersangka, tertuduh, tertimpa.
pang sesuatu, contoh: bersepeda, b. Sisipan (Infiks)
bermobil.
Sisipan adalah morfem terikat yang dilekatkan
3. Prefiks pe- di tengah bentuk dasar. Ada empat infiks yang
Berfungsi membentuk kata benda. Makna kita kenal, yaitu –el–, –er–, –em–, dan –in–.
gramatikalnya adalah sebagai berikut:
31
biasa dipakai bersama-sama adalah: me-kan,
memper-kan, diper-kan, ter-kan, ber-kan, dan
Contoh lain-lain.
32
Contoh: Contoh:
• Mobil-mobilan, kata dasar mobil bukan Teka-teki, laba-laba, kura-kura, mondar-
mobilan. mandir, hiruk-pikuk, paru-paru, lumba-
• Sayur-mayur, kata dasar sayur bukan lumba, baling-baling, dan sebagainya.
mayur.
Kata ulang secara umum terdiri atas kata
ulang utuh, kata ulang berimbuhan,
C. Kata Majemuk
kata ulang sebagian, dan kata ulang Kata majemuk adalah gabungan dua kata
berubah bunyi. atau lebih yang memiliki struktur tetap, tidak
a. Kata Ulang Utuh dapat disisipi kata lain. Kedua kata tersebut
Kata ulang utuh adalah bentuk kata yang melebur menjadi satu dan mempunyai
diulang secara utuh atau penuh sesuai makna yang baru.
dengan kata dasarnya. Contoh:
Contoh: Mahasiswa, meja makan, lemah lembut,
Siswa-siswa (kata dasar siswa) rumah sakit, kacamata, besar kepala, dan
Anak-anak (kata dasar anak) lain-lain.
b. Kata Ulang Berimbuhan
Kata ulang berimbuhan adalah bentuk kata D. Jenis Kata
yang diulang dengan mendapat imbuhan.
Terdapat perbedaan pandangan antara
Contoh:
tradisional dengan struktural mengenai jenis
Lari-larian (lari), buah-buahan (buah). kata yang ada.
c. Kata Ulang Sebagian Menurut pandangan tradisional, kata terdiri
atas sepuluh jenis, yaitu:
Kata ulang sebagian adalah bentuk kata
1. Kata kerja (verb),
ulang yang terjadi pada sebagian bentuk kata
2. Kata benda (nomina),
dasarnya saja.
3. Kata sifat (adjektiva),
Contoh:
4. Kata bilangan (numeralia),
Tali-temali (tali), lelaki (laki-laki), dedaunan 5. Kata depan (preposisi),
(daun). 6. Kata ganti (pronominal),
d. Kata Ulang Berubah Bunyi 7. Kata sambung (konjungsi),
8. Kata seru (interjeksi),
Kata ulang berubah bunyi adalah bentuk
9. Kata sandang (artikel),
perulangan kata dengan perubahan
10. Kata keterangan (adverb).
konsonan atau vokal pada bentuk dasar
kata yang diulang tersebut. Sedangkan, menurut padangan struktural,
Contoh: jenis kata terbagi menjadi lima, yaitu:
Sayur-mayur (sayur), serta-merta (serta). 1. Kata kerja (verb),
2. Kata benda (nomina),
e. Kata Semu Bukan Kata Ulang
3. Kata sifat (adjektiva),
Bentuk kata yang diulang, tetapi tidak 4. Kata bilangan (numeralia), dan
mempunyai kata dasar. 5. Kata depan (preposisi).
Jadi, kata semu bukan kata ulang.
33
Bab 10
Pidato
34
• Tujuan, 2. Menganalisis situasi dan pendengar
• Sasaran, dengan mengajukan pertanyaan, misalnya
• Rencana, siapa pendengarnya, jenis kelamin, usia,
• Langkah, dan lain-lain. pendidikan, dan sebagainya.
iv. Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, 3. Mengumpulkan bahan berdasarkan
salam penutup). pengalaman, imajinasi, hasil penelitian,
3. Mengembangkan kerangka menjadi teks buku bacaan, media massa, maupun media
elektronik.
4. Menyunting teks pidato yang ditulis.
4. Memahami dan menghayati materi pidato.
F. Langkah-langkah Berpidato
1. Menentukan tujuan dan tema atau topik
pidato. Hendaknya disesuaikan dengan
kemampuan diri serta memiliki nilai guna
bagi pendengar.
35
Bab 11
Diskusi
36
c. Diskusi Panel h. Brainstorming (Pengungkapan Pendapat)
Diskusi panel adalah pembahasan suatu Brainstroming adalah diskusi yang dilakukan
masalah yang menjadi perhatian umum untuk mengumpulkan pendapat, informasi,
yang dilakukan oleh beberapa orang panelis dan pengalaman semua peserta yang sama
di hadapan pendengar. Dalam diskusi panel, atau berbeda guna memecahkan suatu
pendengar tidak terlibat secara langsung, masalah.
tetapi berperan hanya sekadar peninjau Semakin tegas, aneh, dan berani sebuah
para panelis yang melaksanakan diskusi. gagasan atau pendapat, brainstorming
d. Seminar dianggap semakin baik.
Seminar membahas suatu permasalahan
yang diajukan oleh penyaji di bawah arahan D. Laporan Hasil Diskusi
atau bimbingan ahli/pakar.
a. Sistematika Laporan
Seminar dapat bersifat tertutup atau
terbuka. Seminar terbuka dapat dihadiri 1. Judul Laporan
oleh umum, tetapi mereka tidak ikut 2. Kata Pengantar
berdiskusi, melainkan hanya bertindak 3. Daftar Isi
sebagai peninjau. 4. Bab Perencanaan Diskusi
e. Konferensi 5. Bab Pelaksanaan Diskusi
Workshop adalah pertemuan sekelompok 3. Ditulis dengan bahasa yang jelas dan
orang dengan bidang pekerjaan yang sama. singkat.
37
Bab 12
Bagan, Grafik, dan Tabel
A. Bagan
• Bagan adalah alat peraga untuk menyajikan
data atau gambaran secara analisis dan Contoh
statistik tentang proses terjadinya sesuatu.
• Bagan terdiri atas garis dan panah yang
menggambarkan jalannya suatu proses. Grafik Ketidakhadiran Siswa
SMP Cahaya Bulan
• Bagan berfungsi untuk menggambarkan
Agustus—November 2009
sesuatu hal secara ringkas, tetapi dapat
dipahami. 50
40
30
20
10
0
Contoh
Warna
C. Tabel
Tabel adalah daftar ikhtisar sejumlah data
Merah Hijau Biru dan informasi yang biasanya berupa kata
atau bilangan urut ke bawah dalam lajur
Keterangan: dan deret tertentu dengan garis pembatas
Hipernim adalah kata umum, sedangkan sehingga mudah disimak.
hiponim adalah kata khusus. Merah, hijau,
dan biru merupakan hiponim dari hipernim
warna. Contoh
38
2. Memerhatikan keterangan yang terda-
pat dalam gambar tersebut.
5 Matthew Upson 2 60,21 3. Perhatikan setiap perbedaan dari
6 Emile Heskey 4 60,15 masing-masing gambar.
7 Ashley cole 4 59,58 4. Ajukan pertanyaan dan temukan
8. James Milner 4 59,40 jawabannya.
9. David James 3 59,28
10. Jamie Carragher 2 59,04
11. Wayne Rooney 4 58,87
12. Frank Lampard 4 58,58 Contoh
13. Aaron Lennon 2 57,64
14. Gareth Barry 3 57,50
15. Ledley King 1 57,50 Nilai Tukar Dolar AS Terhadap
Rupiah Rabu (24/2)
16. Glen Johnson 4 57,18
9.38
17. Joe Cole 2 55,45
9.36 9.358
18. Robert Green 1 51,67 9.34
9. 25 9.32 1
19. Peter Crouch 2 - 9.32 3 9.318
9.3
9. 92
9.28 2
9.26
9.24
18/2 19/2 22/2 23/2 24/2
39
BAHASA
INGGRIS
40
40
Bab 1
Reading Comprenhension
and Genre
A. Reading Comprehension
Catatan
Reading comprehension bisa diartikan sebagai 1. Main idea adalah pernyataan
pemahaman materi bacaan. Untuk menjawab umum (general statement) yang
soal-soal yang berdasarkan materi bacaan/teks mencakup keseluruhan paragraf.
maka diperlukan tips-tips untuk menjawab soal. 2. Main idea b ias an ya da pat
disimpulkan dari dua atau tiga
kalimat awal suatu paragraf.
Tips Menjawab Soal 3. Main idea biasanya berupa sebuah
kalimat, sedangkan topikberupa kata
• Tidak perlu membaca wacana secara
atau frase.
mendetail, kecuali memang diperlukan
dan waktunya cukup luang.
• Baca pertanyaan-pertanyaan terlebih
dahulu.
• Kenali bentuk-bentuk pertanyaannya. Tips Menjawab Soal
• Bacalah dua atau tiga kalimat awal
Ada beberapa bentuk pertanyaan yang biasa
setiap paragraf.
ditanyakan dalam “Reading comprehension”.
• Simpulkan topik atau main idea dari
Jenis-jenis pertanyaan itu adalah:
kalimat-kalimat tersebut.
a. Menanyakan Topik (Main Idea) • Bacalah bagian paragraf selanjutnya untuk
memastikanbahwakesimpulanyangdiambil
benar.
Contoh b. Menanyakan Informasi Tertentu dalam Teks
41
Tips Menjawab Soal Tips Menjawab Soal
Cari kata-kata kunci (key words) da- Untuk pertanyaan tipe tiga, langkahnya
lam kalimat pertanyaan. sama dengan pertanyaan tipe dua, tetapi
Temukan kata kunci tersebut dalam key words dicari di dalam masing-masing
wacana (paragraf ke berapa, baris ke pilihan jawaban.
berapa).
Baca dengan teliti kalimat yang
d. Menanyakan Pengertian Vocabulary dalam
memuat kata-kata kunci tersebut.
Teks
Carilah pilihan jawaban yang mer-
upakan pernyataan yang memuat
kata kunci.
Contoh
Tinggalkan pilihan jawaban yang
nyata-nyata salah.
• The underlined word also means....
Kata yang digarisbawahi juga
c. Menanyakan Pernyataan yang Benar atau bermakna....
Salah Menurut Teks • Find a word in the text which has
the same meaning as “Opening”!
Temukan satu kata dalam teks yang
memiliki makna yang sama dengan
Contoh “Opening”!
• The word ‘Store’ here means....
• Which of the statements below is Kata ‘Store’ di sini bermakna....
not correct according to the text?
Manakah dari beberapa pernyataan
berikut yang tidak tepat menurut
teks?
• Which of the following statements Tips Menjawab Soal
are TRUE?
Manakah dari beberapa pernyataan 1. Lihat pilihan jawaban, pilih jawaban
berikut yang BENAR? yang mempunyai makna yang sama
• Which of the following statements dengan kosakata (vocabulary) yang
is FALSE? ditanyakan.
Manakah dari beberapa pernyataan 2. Bila tidak begitu yakin, ganti kosakata
berikut yang SALAH? yang ditanyakan dengan masing-mas-
ing pilihan jawaban yang diberikan.
Tinggalkan pilihan yang nyata-nyata
salah.
42
e. Menanyakan Reference suatu Kata Ganti Langkah menjawab pertanyaan jenis ini sama
(Pronoun) dengan langkah-langkah menjawab pertanyaan
jenis 1 (menanyakan topik atau main idea).
44
2. Menggambarkan atau menerangkan • Argument: terdiri atas masalah dan
fungsi dari suatu benda atau alat. penjelasan dari masalah tersebut.
• Generic structure: • Reiteration: penguatan pernyataan.
1. Generic statement : pernyataan 2. Hortatory exposition
umum berupa pendapat penulis atau • Reiteration: penguatan pernyataan.
fenomena yang terjadi dialami, atau • Thesis: pernyataan atau pendapat
suatu hal yang secara umum sudah penulis mengenai suatu kasus.
diketahui. • Argument: alasan mengapa ada
2. Penjelasan mengenai proses mengapa keprihatinan dan mengarah pada saran
dan bagaimana sesuatubisa ada/terjadi. atau rekomendasi.
• Unsur kebahasaan: • Recommendation: pernyataan tentang
1. Menggunakan Simple Present Tense. bagaimana seharusnya atau tidak
2. Banyak menggunakan kalimat pasif seharusnya sesuatu ada atau dilakukan.
(passive voice). • Unsur kebahasaan:
Teks exposition banyak menggunakan modal
g. Exposition (Analisa atau Komentar) dan kalimat pasif.
• Tujuan: memberikan pendapat, ide, atau
h. Discussion (Pendapat)
pandangan mengenai suatu perkara, topik,
permasalahan, atau fenomena. • Tujuan: memberikan dua atau lebih
• Teks exposition dibagi menjadi dua, yaitu: pendapat, ide, atau pandangan tentang
suatu perkara, topik, permasalahan, atau
1. Analytical exposition (analisa)
fenomena.
Analytical exposition berisi tentang
• Generic structure:
pandangan, ide, opini, atau pendapat
1. Issue: topik yang menjadi perhatian.
bahwa suatu topik atau masalah
perlu mendapat perhatian, ulasan, 2. Argument: terdiri atas pro dan kontra.
penjelasan, uraian, atau data penguat, - Pendapat pertama dilengkapi
tanpa adanya usaha untuk membujuk uraian.
pembaca agar memiliki sikap pro atau - Pendapat yang bertentangan
kontra terhadap sesuatu. Analytical dengan yang pertam a dan
exposition juga dikenal dengan istilah dilengkapi pula dengan uraiannya.
“Argumentative”. 3. Conclusion (hasil) atau recommendation
2. Hortatory exposition (teguran) (rekomendasi).
Dalam hortatory exposition, isinya • Unsur kebahasaan:
adalah mengenai pandangan, ide, 1. Menggunakankatahubung(conjunction):
opini, pendapat untuk membujuk on the other hand, however, but, yet,
pembaca agar melakukan sesuatu. while, meanwhile, dan nevertheless.
Hortatory exposition juga dikenal 2. Banyak menggunakan modal dan
dengan “Persuasive”. kata keterangan sikap (adverbials of
• Generic structure: manner), seperti hopefully (dengan
1. Analytical exposition penuh harapan), deliberately (dengan
• Thesis: pernyataan pendapat penulis sengaja), dan lain-lain.
mengenai suatu kasus.
45
i. Review (Ulasan) • Generic structure:
1. Abstract: berupa isyarat tentang apa
• Tujuan: memberi ulasan tentang suatu karya
yang diceritakan berupa kejadian
seperti film, musik, buku, pameran, dan
yang tidak biasa, aneh, atau berupa
sebagainya.
rangkuman atas apa yang akan
• Teks review umumnya menyajikan kritik atau
diceritakan (opsional).
apresiasi tentang karya yang diulas.
2. Orientation: pendahuluan berupa
• Generic structure: pengenalan tokoh, waktu, dan tempat.
1. Orientation: pengenalan karya yang akan 3. Events: rangkaian kejadian/peristiwa.
diulas. 4. Crisis: pemunculan masalah.
2. Interpretative recount: rangkuman plot, 5. Reaction: tindakan atau langkah yang
alur cerita, atau isi cerita. diambil untuk merespons masalah.
6. Coda: perubahan yang terjadi pada tokoh
3. Evaluation: penilaian atau interpretasi
cerita dan pelajaran yang dapat dipetik
tentang karya yang bersangkutan.
dari cerita (opsional).
4. Evaluative summation: rangkuman akan
7. Reorientation: penutup, berupa
penilaian atau interpretasi yang telah
ungkapan-ungkapan yang menunjukkan
dilakukan.
bahwa cerita sudah berakhir (opsional).
• Unsur kebahasaan: 8. Twist: hal yang lucu atau plesetan.
Banyak menggunakan bahasa kiasan
• Unsur kebahasaan:
(metaphor).
Menggunakan Past Tense.
j. Spoof (Lelucon)
l. News Item
• Teks spoof: pada dasarnya sama dengan
• Teks news item: merupakan teks yang isinya
teks narrative, yakni merupakan jenis teks
memberitakan peristiwa atau kejadian
berupa cerita atau dongeng yang bertujuan
yang dipandang layak diketahui publik dan
menghibur pembaca, hanya ditambah dengan
bermuatan berita.
unsur lucu atau hal yang di luar dugaan.
• Pada dasarnya teks news item adalah
• Generic structure: bagian dari jenis teks recount. Hanya, cara
1. Orientation: pendahuluan berupa penulisannya berbeda. News item umumnya
pengenalan tokoh, waktu, dan tempat. diawali tempat kejadian dan diikuti nama
2. Events: rangkaian kejadian/peristiwa. media pelapornya, kemudian paparan/
3. Twist: akhir yang lucu atau tidak terduga. informasi peristiwa, kejadian, atau kegiatan.
• Unsur kebahasaan:
• Generic structure:
Menggunakan Past Tense.
1. Newsworthy event: kejadian inti.
Functional skill (kemampuan umum) terdiri atas 1. Accepting the invitation (menerima
beberapa ungkapan (expression) yang sering undangan)
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. • That’s a good idea. (Itu ide yang
bagus.)
A. Expressing Like and Dislike • I like it very much. (Saya sangat
menyukainya.)
Expressing like and dislike adalah ungkapkan
• T h a t s o u n d s gr e a t. ( I t u
kesukaan dan ketidaksukaan.
kedengarannya bagus.)
a. Expressing Like/Pleasure 2. Refusing the invitation (menolak
• I like reading. (Saya suka membaca.) undangan)
• I am fond of jogging. (Saya suka lari pagi.) • Sorry, I can’t. (Maaf, saya tidak bisa.)
• I like it very much. (Saya sangat • Not now. (Jangan sekarang.)
menyukainya.) • No, thank you. (Tidak, terima kasih.)
47
E. Asking For Help and I. Expressing Sympathy
Offering Help Expressing sympathy adalah ungkapan rasa
Asking for help and offering help adalah ungkapan simpati.
untuk meminta pertolongan dan menawarkan • I am sorry to hear that.
bantuan. (Saya ikut berduka mendengarnya.)
• That’s a pity. (Sayang sekali.)
1. Asking for help
• That’s too bad. (Itu buruk sekali.)
• Can you help me?
(Dapatkah kamu membantu saya?)
• Do you mind helping me? J. Asking for and Giving
(Maukah kamu membantu saya?) Permission
2. Offering help
Asking for and giving permission adalah ungkapan
• Can I help you?
permintaan izin dan pemberian izin.
(Bisakah saya menolongmu?)
a. Asking for Permission
• Do you need help?
• May I help you?
(Apakah kamu butuh bantuan?)
(Bolehkah aku menolongmu?)
• Is there anything I can do for you?
• May I borrow your book?
(Adakah sesuatu yang bisa saya lakukan
(Bolehkah aku meminjam bukumu?)
untukmu?)
• Could I switch on the lamp?
(Bisa saya nyalakan lampunya?)
F. Expressing Compliment b. Giving Permission
Expressing compliment adalah ungkapan pujian. • Yes, you may. (Iya, boleh.)
• I like your bag. (Saya suka tasmu.) • Sure! (Pasti!)
• That’s a nice book. (Buku itu bagus.) • Certainly. (Tentu saja.)
• Thecolorlooksnice. (Warnanyakelihatan bagus.)
K. Expressing Hope
G. Expressing Certainty and Expressing hope adalah ungkapan harapan.
Uncertainty • I hope you enjoy the trip.
(Saya harap kamu menikmati perjalanannya.)
Expressing certainty and uncertainty adalah
• We hope you like it.
ungkapan keyakinan dan ketidakyakinan.
(Kami berharap kamu menyukainya.)
1. Expressing certainty
• I hope I will pass the exam.
• Certainly. (Tentu saja.)
(Saya harap saya akan lulus ujian.)
• I am certain. (Saya yakin.)
2. Expressing uncertainty
L. Expressing Disappointment
• I am not sure. (Saya tidak yakin.)
• I am not certain. (Saya tidak yakin.) Expressing disappointment adalah ungkapan
kekecewaan.
H. Expressing Surprise • I am very disappointed.
Expressing surprise adalah ungkapan rasa terkejut. (Saya sangat kecewa.)
• I am surprised. (Saya terkejut.) • That’s too bad.
(Itu buruk sekali.)
• Oh really? (Oh, benarkah?)
• Are you kidding? (Apa kamu bercanda?)
48
M. Expressing Agreement and • How do you think about ....?
(Bagaimana menurutmu tentang ….?)
Disagreement
• How about you?
Expressing agreement and disagreement adalah (Bagaimana menurutmu?)
ungkapan persetujuan dan ketidaksetujuan.
b. Giving Opinion (Memberikan Pendapat)
a. Agreement
• I think he is right. (Saya rasa dia benar.)
• I agree with you.
(Saya setuju denganmu.) • He feels that it’s better not go.
• I think so. (Dia merasa lebih baik tidak pergi.)
(Saya rasa demikian.) • I believe that he will come back.
• You’re right. (Saya percaya dia akan kembali.)
(Kamu benar.) • It seems that he is a good boy.
b. Disagreement (Kelihatannya dia anak yang baik.)
• I disagree/I don’t agree with you.
(Saya tidak setuju denganmu.) P. Expressing Satisfaction
• I don’t think so.
and Dissatisfaction
(Saya rasa tidak demikian.)
a. Expressing Satisfaction ( Ungkapan
N. Expressing Admiration Kepuasan)
49
b. Expressing Pleasure (Mengungkapkan d. Expressing Anxiety (Mengungkapkan
Kegembiraan) Kecemasan)
• That’s wonderful! (Mengagumkan!) • I’m anxious. (Saya cemas.)
• That’s great! (Bagus sekali!) • I’m afraid. (Saya takut/khawatir.)
• It’s really delightful! (Itu sangat
menyenangkan!) S. Expressing Embarrassment,
c. Expressing Love (Mengungkapkan Cinta/ Pain, and Relief
Suka)
a. Expressing Embarrassment (Rasa Malu)
• I love you. (Saya mencintaimu.)
• I’m interested in.... (Saya tertarik • It’s so embarrassing.
pada....). (Itu sangat memalukan.)
• I’m embarrased.
(Saya malu.)
R. Expressing Annoyance, Fear,
• I’m shy to say so.
Anger, and Anxiety
(Saya malu mengatakannya.)
a. Expressing Annoyance (Mengungkapkan b. Expressing Pain (Rasa Sakit)
Ketidaknyamanan)
• Ouch!
• It’s annoying me. (Itu mengganggu
• It hurts! (Sakit!)
saya.)
• Don’t annoy me, please! c. Expressing Relieve (Kelegaan)
(Tolong jangan ganggu saya!) • I’m glad it’s done.
(Saya senang itu sudah berakhir.)
b. Expressing Anger (Mengungkapkan
• I’m relieved.
Kemarahan)
(Saya merasa lega.)
• I’m really angry. (Saya sangat marah).
• Thanks, God!
• I can’t take this anymore! (Terima kasih, Tuhan!)
(Saya tidak bisa menahannya lagi!)
c. Ex pre ss ing Fear (M e ngungk a pk a n
Ketakutan)
• I have fears for her safety.
(Saya takut akan keselamatannya).
• It’s scary. (Itu menakutkan.)
• I’m frightened. (Saya takut.)
50
Bab 3
Derivation
and Vocabulary
A. Derivation and Vocabulary depart - departure
(berangkat - keberangkatan)
Derivation adalah pembentukan kata dari kata • Akhiran (-e/-ance):
lain dengan menambahkan imbuhan (awalan obedient - obedience
atau akhiran). (patuh - kepatuhan)
Berikut ini adalah imbuhan pembentuk kata violent - violence
benda, keterangan, dan sifat: (jahat - kejahatan)
a. Noun (Kata Benda) • Akhiran (-ty):
• Akhiran (-al): betray— mature - maturity
betrayal (khianat - (dewasa - kedewasaan)
pengkhianatan) approve honest - honesty
- approval (setuju - (jujur - kejujuran)
persetujuan) • Akhiran (-ness):
• Akhiran (-ment): calm - calmness (tenang - ketenangan)
enrich - enrichment good - goodness (baik - kebaikan)
(menyuburkan - penyuburan) • Akhiran (-y/-ry):
enlarge - enlargement discover - discovery
(melebarkan - pelebaran) (menemukan - penemuan)
• Akhiran (-tion): recover - recovery
occupy - occupation (menyembuhkan - penyembuhan)
(menempati - penempatan) • Akhiran (-th):
explain - explanation grow - growth (tumbuh - pertumbuhan)
(menjelaskan - penjelasan) strong - strength (kuat - kekuatan)
• Akhiran (-t): b. Adverb (Kata Keterangan)
extend - extent
(memperpanjang - perpanjangan)
Adjective + akhiran (-ly):
ascend - ascent
(naik - kenaikan) beautiful - beautifully
• Akhiran (-ure): (indah - dengan indah)
please - pleasure careful - carefully
(senang - kesenangan) (hati-hati - dengan hati-hati)
51
c. Adjective (Kata Sifat) • Akhiran (-ful):
beauty - beautiful (keindahan - indah)
• Akhiran (-al):
colour - colourful (warna - berwarna)
agriculture - agricultural
(pertanian/agraris) • Akhiran (-less):
nature - natural care - careless (perhatian - ceroboh)
(alam - alami) sleep - sleepless (tidur - tidak bisa tidur)
nation - national • Akhiran (-en):
(negara - kenegaraan) wood - wooden (kayu - seperti kayu)
• Akhiran (-ous): gold - golden (emas - keemasan)
danger - dangerous • Akhiran (-ent):
(bahaya - berbahaya) differ - different
fame - famous (berbeda - berbeda)
(popularitas - populer) depend - dependent
• Akhiran (-ish): (tergantung - tergantung)
child - childish • Akhiran (-ive):
(anak-anak - kekanak-kanakan) prevent - preventive
red - redish (mencegah - bersifat mencegah)
(merah - kemerah-merahan) demonstrate - demonstrative
• Akhiran (-like): (memperagakan - peragaan)
child - childlike • Akhiran (-able):
(anak-anak - seperti anak-anak) comfort - comfortable
man - manlike (nyaman - nyaman)
(laki-laki - seperti laki-laki) rely - reliable
• Akhiran (-ly): (percaya - dapat dipercaya)
cloud - cloudly (awan - berawan)
friend - friendly (sahabat - bersahabat)
• Akhiran (-ar):
circle - circular (lingkaran - melingkar)
angle - angular (sudut - menyudut)
52
Bab 4
Causative Have and Get
• Rumus:
Subj + have + Someone + VI + Object
Contoh: • Rumus:
I have my brother repair my radio. Subj + have/has + Object + Past Participle
Sa y a m e m i n ta s a u d a r a sa y a (V3) get
membetulkan radio saya.
Contoh:
My mother has a gardener water the
My mother has the flowers watered.
flowers.
Ibuku menyuruh bunga-bunga itu disiram.
Ibuku menyuruh seorang tukang kebun
We have the trash burned.
menyiram bunga.
Kami ingin sampah itu dibakar.
53
Bab 5
Conditional Sentences
Ada tiga jenis bentuk conditional sentence, yaitu: Japan would not have surrendered if ally had
not bombed it.
1. Tipe 1 (Real conditional sentence)
Jepang tidak akan menyerah jika sekutu tidak
(Fakta: future) → possible mengebomnya.
Tipe ini digunakan ketika ada kemungkinan
Fact (past)
bahwa peristiwa tersebut terjadi atau
Japan surrendered, ally bombed it.
mungkin tidak terjadi.
Jepang menyerah, sekutu mengebomnya.
Contoh:
Secara ringkas, bentuk-bentuk conditional
She will understand if you tell her the reason.
sentence dapat dilihat pada tabel berikut:
Dia akan mengerti jika kamu memberi tahu
alasannya. Tipe Main clause If clause Fact Sifat
Kalimat kondisional tipe 2 ini tidak nyata, Tipe Perfect modal Past
Past ><
dalam arti bertolak belakang dengan fakta 3 (modal3) perfect (V3)
saat sekarang.
54
Conjunction (kata hubung) yang sering
digunakan di antaranya adalah: if (jika),
Catatan provided that (hanya jika), otherwise (jika
tidak demikian), unless (kecuali), even if
+/- : kemungkinan masih bisa terjadi
(bahkan jika), in case (kalau-kalau).
>< : fakta dan conditional sentence saling
bertentangan. c. Mixed Conditional Sentence
He would not be hospitalized now,
Beberapa modal lain yang sering digunakan tipe 2
adalah: if he had driven a car carefully yesterday.
Present (1) Past (2) Perfect (3)
tipe 3
Will Would Would have + V3 Dia tidak akan dirawat di rumah sakit
Can Could Could have + V3 sekarang jika dia mengemudi mobil dengan
May Might Might have + V3 hati-hati kemarin.
Shall Should Should have + V3 (tipe 2 → fakta present)
(tipe 3 → fakta past)
Fakta:
He is hospitalized now. (present)
Catatan Dia dirawat di rumah sakit sekarang.
b. Conjunction
55
Bab 6
Subjunctive
Contoh:
I wished she had had more time last Contoh
night.
Saya berharap tadi malam dia punya 1. If only you could do it.
banyak waktu. (Seandainya saja kamu bisa
melakukannya).
2. Dalam bentuk Present Tense Fakta: You can’t do it (Kamu tidak
bisa melakukannya) → present
(saat ini).
Rumus:
2 I would rather you had helped him.
Subj1 + wish + Subj2 + V2/were
( S e a n d ai n y a s a j a k a m u
Contoh: menolongnya).
I wish you stop saying that. Fakta: You didn’t help him (Kamu
Sayaberharap kamu berhenti mengatakan tidak menolongnya) → past (sudah
itu. terjadi).
56
b. As if, As though (Seolah-olah)
Contoh
57
Bab 7
Gerund and to Infinitive
58
Berikut daftar kata kerja yang diikuti to Verb yang diikuti oleh gerund atau to infinitive,
infinitive: yaitu:
Afford, agree, appear, arrange, ask, 1. Dengan arti yang sama, tetapi struktur yang
attempt, beg, care, claim, consent, decide, berbeda
demand, deserve, determine, expect, fail, • Advise, allow, permit, recommend.
happen, hesitate, hope, intend, etc.
• Jika V + O→ to infinitive.
7. Setelah kata kerja + objek Contoh: He advised me to wait. (Dia
Contoh: He advised me to study hard. (Dia meminta saya menunggu.)
menasihati saya untuk belajar keras.) • Jika V + V (tidak ada objek)→ gerund.
Berikut kata kerja (verb) yang diikuti object Contoh: He advised waiting. (Dia
+ to infinitive: menyuruh menunggu.)
Advise, allow, ask, beg, cause, challenge, 2. Berbeda arti
command, convince, dare, encourage, Regret, forget, remember, stop, try.
expect, force, forbid, hire, instruct, invite, Contoh:
need, order. I stopped talking to refrain. (Saya berhenti
berbicara untuk menahan diri → bicara sudah
C. Verb yang Diikuti Gerund dilakukan.)
When I walked, I stopped to talk to my
atau To Infinitive friend. (Ketika saya berjalan, saya berhenti
berbicara dengan teman saya → bicara
Selain kata kerja tertentu yang umum dikuti
belum dilakukan.)
gerund atau to infinitive, ada beberapa kata kerja
yang bisa diikuti baik oleh gerund (Ving) maupun to
infinitive (V1) dengan arti yang sama atau berbeda.
59
Bab 8
Tenses
A. Present Tense
Catatan
a. Simple Present Tense
Fungsi: • Tambahan s/es pada kata kerja
1. Menyatakan kebiasaan (habitual action). bentuk pertama (V1) berlaku untuk
Contoh: subjek orang ketiga tunggal (She,
Rudi eats with right hand. He, It, Tom, Anne).
Rudi makan menggunakan tangan kanan. • I She
You He
2. Menyatakan fakta (fact) dan kebenaran
We do It does
umum (general truth).
They Tom
Contoh:
Tom & Anne Anne
The sun rises in the east.
Matahari terbit di sebelah timur. • Time marker (keterangan waktu):
always, usually, seldom, never,
3. Menyatakan kegiatan yang dilakukan secara
often, sometimes, rarely, every....,
teratur.
once/twice/a day/a week/a
Contoh:
My father plays football twice a week. month/a year...., etc.
Ayah saya bermain sepak bola dua kali • I am She
seminggu. You He is
We are It
They
Rumus:
Kalimat verbal (kata kerja berupa verb) Contoh:
(+) Subject + Predicate (V1 )s/es+ Object/Comp. Kalimat verbal
(–) Subject + do/does + not+ V1+ Object/Comp. (+) She goes to school every morning.
(?) Do/Does + Subject + V1 + Object/Comp. (–) She does not (doesn’t) go to school every
morning.
Kalimat nominal (kata kerja berupa to be) (?) Does she go to school every morning?
(+) Subj + Predicate (to be: is, am, are) + N/ Yes, she does.
Adj/Adv No, she does not (doesn’t).
(–) Subj + (am, is, are) + not + N/Adj/Adv
(?) (Am, Are, Is) + Subj + N/Adj/ Adv
60
Kalimat Nominal
(+) My father is busy now.
(–) My father is not busy now.
(?) Is your father busy now? Contoh
Yes, he is.
No, he is not (isn’t). (+) I am studying English at an English
Course this year.
b. Present Continuous Tense (–) I am not studying English at an
Fungsi: English Course this year.
1. Menggambarkan peristiwa yang masih (?) Are you studying English at an English
berlangsung pada waktu sekarang. Course this year?
Contoh: Yes, I am.
We are studying biology (Saya sedang belajar No, I am not.
biologi.)
2. Menyatakan aktivitas atau peristiwa yang
bersifat temporal Time marker (keterangan waktu): now, right
Contoh: now, today, at this moment/week/month/
I am taking five subjects this semester. year, at present.
(Saya sedang mengikuti lima mata kuliah c. Present Perfect Tense
semester ini.) Fungsi:
3. Menyatakan aktivitas yang pasti akan • Menyatakan aktivitas/kegiatan/peristiwa
terjadi pada masa depan karena sudah yang telah terjadi/telah dikerjakan pada
direncanakan pada saat ini. masa sekarang.
Contoh: Contoh:
We are leaving for Jember in a few minutes. They have finished the job. (Mereka telah
(Kita akan meninggalkan Jember dalam menyelesaikan tugasnya.)
beberapa menit.)
• Menyatakan aktivitas yang sudah selesai
We are going home in a few hour.
dalam waktu yang relatif singkat sebelum
(Kita akan pulang ke rumah dalam beberapa
dinyatakan. Biasanya menggunakan kata
jam lagi.)
keterangan just.
Contoh:
He has just went for two hours.
(Dia baru saja pergi dua jam yang lalu.)
Rumus: • Menyatakan aktivitas yang telah sempurna
(+) Subj + Predicate (am, is, are + Ving) + pada waktu lampau, tetapi erat hubungannya
Obj/Comp dengan aktivitas lain pada saat sekarang
(–) Subj + (am, is, are) + not + Ving + Obj/ maupun akan datang.
Comp Contoh:
(?) Subj + (am, is, are) + Ving + Obj/Comp He has bought a car so that he doesn’t have
to walk to the office.
(Dia sudah membeli sebuah mobil sehingga
dia tidak perlu lagi berjalan ke kantor.)
61
Contoh:
Andi has been writing a letter for two hours.
{Andi telah menulis surat selama dua jam.
(dan masih berlanjut)}
Rumus:
(+) Subj + have/has + V3 + Obj/Comp
(–) Subj + have/has + not+ V3 + Obj/Comp
(?) Have/has + Subj + V3 + Obj/Comp
Rumus:
(+) Subj + have/has + been + Ving + Obj/
Catatan: Comp
• I She (–) Subj + have/has + not + been + Ving +
You He Obj/Comp
We do It does (?) Have/Has + Subj + been + Ving +
They Tom Obj/Comp
Tom & Anne Anne Time marker: for (selama), since
(sejak), lately, up to know, etc.
• Time marker (keterangan waktu):
since (sejak), for (selama), already
(telah), yet (belum), recently (akhir-
akhir ini), lately (akhir-akhir ini), so
far (sejauh ini), once (sekali), twice Contoh
(dua kali).
62
No, I did not (didn’t).
Kalimat nominal
Rumus: (+) The car was broken.
Kalimat verbal (–) The car was not (wasn’t) broken.
(+) Subj + Predicate (Verb 2) + Obj/Comp (?) Was the car broken?
(–) Subj + did + not (didn’t) + V1 + Obj/Comp Yes, It was.
(?) Did + Subj + V1 + Obj/Comp No, It was not (wasn’t).
63
Contoh
Contoh (+) He had finished his homework before
10 o’clock last night.
(–) He hadn’t finished his homework
(+) He was reading a book at 7 pm before 10 o’clock last night.
yesterday. (?) Had he finished his homework before
(–) He was not (wasn’t) reading a book at 10 o’clock last night?
7 pm yesterday. Yes, he had.
No, he hadn’t.
(?) Was he reading a book at 7 pm
Time Marker: by the time, before,
yesterday?
after, when.
Yes, he was.
No, he was not (wasn’t).
d. Past Perfect Continuous Tense
Fungsi:
c. Past Perfect Tense • Menyatakan suatu kegiatan yang mulai
Fungsi: berlangsungpadawaktulampaudanmasihtetap
berlangsungpadawaktutertentuataupadasaat
Membicarakan suatu aktivitas yang sudah
kejadian lain terjadi pada waktu lampau.
selesai terjadi sebelum aktivitas lainpadawaktu
Contoh:
tertentu yang terjadi pada waktu lampau.
I had been looking for my wallet almost two
Contoh: hours before Edie found it.
My wife had already cooked when I got (Saya telah mencari dompet saya
home. (Istri saya sudah selesai memasak selama hampir dua jam sebelum Edie
ketika saya datang ke rumah.) menemukannya.)
• Menyatakan aktivitas yang baru selesai
dilakukan dan hasilnya masih dapat dirasakan
pada peristiwa lain pada waktu lampau.
Contoh:
Rumus: Anisa car’s were wet because it had been
washing.
(+) Subj + had + V3 + Obj/Comp
(Mobil Anisa basah karena telah dicuci.)
(–) Subj + had + not + V3 + Obj/Comp
(?) Had + Subj + V3 + Obj/Comp
Rumus:
(+) Subj+ P (had+ been+ Ving) + Obj/Comp
(–) Subj + had + not + been + Ving + Obj/
Comp
(?) Had + Subj + been + Ving + Obj/Comp
Time marker: by the time, before,
when, by.
64
Contoh Contoh
Kalimat verbal
(+) I had been studying for two hours
when my father called me up. (+) I will eat ice-cream with my family
(–) I hadn’t been studying for two hours next week.
when my father called me up. (–) I will not (won’t) eat ice-cream with
(?) Had you been studying for two hours my family next week.
when your father called you up? (?) Will you eat ice-cream with your
Yes, I had. family next week?
No, I hadn’t. Yes, I will.
No, I will not (won’t).
Kalimat nominal
C. Future Tense (+) My father will be the principal of
school soon.
a. Simple Future Tense
(–) My father won’t be the principal of
Fungsi school soon.
Menggambarkan peristiwa atau keadaan (?) Will you father be the principal of
yang terjadi pada waktu mendatang. school soon?
Yes, he will.
No, he won’t.
Rumus:
b. Future Continuous Tense
Kalimat verbal Fungsi:
(+) Subj + P (will/shall + Verb1) + O/C Membicarakan suatu aktivitas yang akan
(–) Subj + will/shall + not + Verb1 + O/C sedang berlangsung pada waktu yang akan
(?) Will /shall + Subj + Verb1 + O/C datang.
Kalimat Nominal Contoh:
(+) Subj + P (will be) + N/Adj/Adv He’ll be coming at 08.00 am tomorrow.
(–) Subj + will + not + be + N/Adj/Adv (Dia akan datang besok jam 8 malam.)
(?) Will + Subj + be + N/Adj/Adv
Rumus:
Catatan: (+) Subj + P (wiCllo/snhtaolhl + be + V ing) + Obj/
• Will bisa digunakan untuk semua (+) ICwoim ll bpe going out all day tomorrow.
subjek, sedangkan shall hanya bisa
((––)) ISwuibllj n+ow na’tl)l b+engootin+gboeut+ aVll ing
t (ilwl/osh da+y
digunakan untuk subjek I dan We.
tO
om bjo/Comrrowp .
• Contraction (singkatan): Will + not ((??)) W Wil ly/oSuhbalel g+oiSnugboju+t ablleda+yVtom+
il ing
orOrobwj/?
(won’t)
YCeos,mIpwill.
• Will juga bisa digantikan dengan be No, I won’t.
going to untuk menyatakan rencana Time marker (keterangan waktu): this
yang sudah pasti (definite plan). time, all day.
65
c. Future Perfect Tense terkenal tersebut pensiun tahun depan, dia
Fungsi: telah bermain selama 20 tahun.)
Menyatakan suatu kegiatan yang sudah
• Menekankan lamanya aktivitas yang sedang
selesai sebelum kegiatan lain terjadi pada
berlangsung dan terjadi hingga ada aktivitas
waktu akan datang.
lain di waktu yang akan datang.
Contoh:
Contoh:
I will have finished my job when you come
I will have been studying for two hours when
tonight.
my parents come.
(Saya akan sudah menyelesaikan pekerjaan
(Saya akan sudah belajar selama dua jam
saya ketika kamu datang malam ini.)
ketika orangtua saya datang.)
Rumus:
(+) Subj + P (will/shall + have + V3) + Obj/ Rumus:
Comp (+) S+P(will/shall+have+ been +Ving)+ O/C
(–) Subj + will/shall + not + have + V3 + (–) S + will/shall + not + have + been +
Obj/Comp Ving + O/C
(?) Will/shall + Subj+ have+ V3+ Obj/Comp (?) Will/shall+ S + have + been + Ving+ O/C
Contoh Contoh
(+) By the end of this year, Ummi will (+) Rida will have been studying English
have graduated from SMA. for 3 years by the end of the year.
(–) By the end of this year, Ummi won’t (–) Rida won’t have been studying English
have graduated from SMA. for 3 years by the end of the year.
(?) Will Ummi have graduated from SMA (?) Will Rida have been studying English
by the end of this year? for 3 years by the end of the year?
Yes, she will. Yes, he will.
No, she won’t. No, he won’t.
Time marker (keterangan waktu): Time marker: sama seperti Future
when (ketika), by the time (pada Perfect Tense dengan menambahkan
saat), as soon as (secepatnya). since atau for.
66
Cara Cepat Menghafal Tenses
Present V1 (s/es) Is, am, are + Ving Have / has + V3 Have / has + been + Ving
Future Will + V1 Will + be + Ving Will + have + V3 Will + have + been + Ving
Past future Would + V2 Would + be + Ving Would + have + V3 would + have + been + Ving
Keterangan:
jenis tenses
ciri dasar
Cara membaca dari kolom kiri ke kanan, mis:
present (kolom kiri) simple (kolom kanan)
67
Bab 9
Clause
68
2. Objek b. Antecedent berupa Kata Keterangan Waktu/
• Person → whom, that Tempat/Alasan
I recognize the lady. You love the lady. Antecedent berupa kata keterangan tempat,
(Saya mengenal wanita itu. Kamu mencintai waktu, atau alasan maka kata ganti atau
wanita itu.) penghubung yang digunakan adalah where,
I recognize the lady whom you love. when, dan why.
I recognize the lady that you love. Contoh:
I recognize the lady whom/ that you love. This is the month when my sister are
(Saya mengenal wanita yang kamu cintai itu.) married.
Pola: (whom/that) + S + verb Main Clause:
This is the month
• Thing → which, that
Subordinate Clause:
You chained up the dog. It looked very thirsty.
When my sister are married.
(Kamu merantai anjing itu. Dia terlihat sangat
kehausan.) Antecedent: the month (keterangan waktu)
Anak kalimat adjektif (adjective clause)
You chained up the dog which looked very
menerangkan kata keterangan waktu (the
thirsty.
month).
You chained up the dog that looked very
thirsty. 1. Tempat → Where, Which
(Kamu merantai anjing yang terlihat sangat • The dump is next to the village. Rudi lives in
kehausan itu.) the village.
(Tempat pembuangan sampah ada di sebelah
Pola: (which/that) + verb desa itu. Rudi tinggal di desa itu.)
3. Possession (Kepemilikan) • The dump is next to the village which Rudi
• Person → whose, that lives in.
I helped the passenger. His wallet was lost. • The dump is next to the village where the
(Aku menolong penumpang. Dompetnya Rudi lives.
hilang.) • The dump is next to the village which Rudi
lives in.
I helped the passenger whose wallet was lost.
(Tempat pembuangan sampah ada di sebelah
(Aku menolong penumpang yang dompetnya
desa, di mana Rudi tinggal)
hilang.)
• Animal, thing → of which 2. Time → When, Which
The child is stroking the cat. Its fur is black. I remember the day. You were born on the day.
(Anak itu mengelus kucing. Bulunya berwarna (Saya ingat hari itu. Kamu lahir pada hari itu.)
hitam.) I remember the day on which you were born.
The child is stroking the cat whose fur is black. I remember the day when you were born.
(Anak itu mengelus kucing yang bulunya (Saya ingat hari ketika kamu lahir.)
berwarna hitam.)
Atau: Catatan
The child is stroking the cat, the fur of which Verb + preposition (kata depan)
is black. Sering kali kita jumpai banyak verb atau
(Anak itu mengelus kucing yang bulunya adjective yang mempunyai pasangan
berwarna hitam.) preposition tertentu.
69
B. Noun Clause
Misalnya saja, accused (terdakwa)
berpasangan dengan of, interested Dalam kalimat, noun clause biasanya
(menyukai) dengan in, objected berkedudukan sebagai subject, object, atau
(keberatan) dengan to, dan lain-lain. complement (keterangan pelengkap).
• Noun clause dari kalimat yang menggunakan
Contoh: kata tanya sebagai berikut:
• He is the one. I wrote the letter to him. what, when, where, who, why, how.
Karena posisinya sebagai objek (to him) maka Question: Where does she live? (Di mana dia
relative pronoun (kata ganti penghubung) tinggal?)
yang digunakan adalah whom.
Noun clause: I don’t know where she lives.
He is the one, to whom I wrote the letter. (Saya tidak tahu di mana dia tinggal.)
(Dialah orang yang aku tulisi surat.)
Kata tanya dicantumkan di dalam noun
• The judge objected to the reasons. Several clause-nya.
of them didn’t make any sense. • Noun clause dari kalimat tanya yes/no question.
Karenathempadakalimatdiatasmerujukkepada Question: Do you understand?
pernyataan/alasan maka relative pronoun yang Noun clause:
digunakan adalah which. Proposition tetap The teacher wonders whether/if I understand.
disertakan seperti pada kalimat asal. (Guru bertanya apakah saya mengerti.)
The judge objected to the reasons, several of Noun clause-nya diawali oleh whether atau
which didn’t make any sense. if, yang artinya apakah.
(Hakim keberatan dengan alasan yang • Noun clause dari kalimat pernyataan.
beberapa tidak masuk akal tersebut.)
Statement: He is a good actor.
• The patient who was called his name, Perhatikan adverbial clause yang
entered the room. digarisbawahi berikut:
(who was = relative pronoun + tobe) 1. The phone rang as soon as you came
Thepatientcalledhis name enteredthe room. here.
(Pasien yang dipanggil namanya masuk ke 2. The phone rang when Iwaswatching TV.
dalam ruangan.) • Conjunction (kata sambung) pada adverbial
clause:
70
1. Time (waktu): when (ketika), while (sewaktu), • Peng hubung klausa (conjunction) pada
after, before, until, assoon as (segera setelah). independent clause, yaitu:
Contoh: She came to my home before you Conjunction yang berfungsi menambahkan
called me. Moreover (lebih jauh lagi), besides (di
2. Cause/reason (sebab/alasan): because, samping itu), inaddition (sebagai tambahan).
because of, since, for (karena). Contoh:
Contoh: Rony is going to get a job because He has fired, moreover, he doesn’t get some
he need money. pay.
3. Purpose (tujuan): so that, in order that, in (Dia baru saja dipecat, lebih jauh lagi, dia
case (dengan tujuan). tidak mendapat uang pesangon.)
Contoh: I was studying hard so that I can • Conjunction yangberfungsimempertentangkan
pass next examination. But, yet (akantetapi), however (bagaimanapun
4. Result (hasil): juga), nevertheless (meskipun demikian), still
so…(adj/adv)...that...= sedemikian… (tetapi), on the contrary (sebaliknya), on
sehingga, the other hand (sebaliknya), in contrast to
such..(adj+noun)…that… = seperti ...... (berlawanan dengan).
sehingga .... Contoh:
Contoh: This room is so small that we doesn’t I don’t have brother or sister, nevertheless, I
enough to enter. have many friends who love me.
5. Concession (pertentangan): although, (Saya tidak punya saudara laki-laki maupun
eventhough, though, even if (meskipun). perempuan, meski demikian, saya punya
Contoh: She is still working although all of banyak teman yang mencintai saya.)
her friends have to go home. • Conjunction yang berfungsi menerangkan
6. Contrast (perbedaan): whereas (sedangkan), sebab-akibat
at the same time (pada saat yang bersamaan). Therefore (oleh karena itu), accordingly
Contoh: I have my hair rebonded, whereas (oleh karena itu), hence (maka), thus (maka),
she cuts her hair. consequently (akibatnya, konsekuensinya), as
a result (sebagai akibatnya), for this reason
D. Independent Clause (karena alasan ini).
Contoh:
• Independent clause adalah klausa atau anak
They trust me, therefore, I must keep on their
kalimat yang dapat berdiri sendiri (apabila
secret.
terpisah dari kalimat induknya masih bisa
(Mereka percaya kepada saya, oleh karena
berfungsi sebagai kalimat tunggal).
itu, saya harus menjaga rahasia mereka.)
Contoh:
• Conjunction yang berfungsi sebagai pilihan/
He is very smart, however, he is very humble.
alternatif
(Dia sangat pintar, meskipun demikian dia Otherwise (jika tidak demikian).
sangat rendah hati.)
Contoh:
• Untuk menjawab soal yang berkenaan You should go to her house now, otherwise,
dengan Independent clause, tentukan dahulu
she never want to meet you again.
hubungan antara kalimat sebelum dan (Kamu sebaiknya pergi ke rumahnya
kalimat setelah kata penghubung.
sekarang, jika tidak demikian, dia tidak akan
Sentence 1…(kata penghubung)…sentence 2. mau menemuimu lagi.)
71
Bab 10
Modals
Modal adalah kata kerja bantu. Modal tidak bisa It has just rained, we don’t have to water the
berdiri sendiri, tetapi butuh kata kerja lain. Bentuk plants. (Saat hujan, kita tidak perlu menyiram
modal yang umum digunakan ada tiga, yaitu tanaman.)
present, past, dan perfect. Perbedaan bentuk ini
• Past
adalah untuk menyatakan perbuatan yang lampau
Kalimat positif: Had to (harus).
atau sekarang.
Kalimat negatif: Didn’t have to (tidak harus).
Tabel bentuk-bentuk modal:
72
Fakta: You didn’t help her. You were • Past
supposed to help her yesterday. (Kamu Kalimat positif: Could, to be able to + V1, to
tidak menolongnya. Kamu berandai-andai be: was/were.
menolongnya kemarin.)
Kalimat negatif: Couldn’t, be not able to.
• Unfulfilled ability (kemampuan yang
C. Certainty (Kepastian)
tidak dilakukan) → Can/could have + V3
• Present (sebenarnya bisa).
Kalimat positif: Must (pasti). Contoh:
Kalimat negatif: Must not/can not/could not I could have repaired your car, why didn’t you
(mustahil/tidak mungkin). ask me?
Contoh: Saya sebenarnya bisa memperbaiki mobilmu,
You couldn’t be sleepy, you’ve just slept mengapa kamu tidak memintaku?
all day already. (Kamu tidak mungkin Fact:
mengantuk, kamu sudah tidur sepanjang I didn’t repair the car, I could repair if indeed.
hari.) (Saya tidak memperbaiki mobilmu, saya bisa
memperbaikinya jika dibutuhkan).
• Past
Kalimat positif: Must have + V3 (pasti telah).
F. Permission (Izin)
Kalimat negatif: Can’t/couldn’t have + V3
(tidak mungkin telah). • Present
Kalimat positif: May, can (boleh/dapat).
D. Possibility (Kemungkinan) Kalimat negatif: May not, can not (tidak
• Present boleh/dapat).
Kalimat positif: May/might (mungkin/bisa • Past
jadi), could (memungkinkan/mungkin). Kalimat positif: Could.
Kalimat negatif: May not/might not (mungkin Kalimat negatif: Couldn’t.
tidak).
Riders may go when the traffic lights turn
• Past green. (Pengendara boleh jalan ketika lampu
Kalimat positif: Might have + V3, can/could lalu lintas menyala warna hijau).
have + V3 (mungkin telah).
Kalimat negatif: Might not have + V3
(mungkin tidak).
E. Ability (Kemampuan)
• Present
Kalimat positif: Can, to be able to + V1, tobe
(am/is/are).
Kalimat negatif: Can’t, to be not able to.
73
Bab 11
Passive Voice
74
Contoh:
Present/Past Perfect
S + has/have/had + been Aktif : Someone eats the apple
5. tense
+ V3 Pasif : The apple is eaten.
S + has/have/had + V3
Contoh: Contoh:
D. Kalimat Aktif dengan Dua
Our mother has Special food has been
prepared special food prepared by our mother Objek
for us. for us.
(Ibu kita telah mem- (Makanan istimewa telah Ketika terdapat dua objek dalam sebuah kalimat
persiapkan makanan dipersiapkan oleh ibu aktif maka terdapat dua kemungkinan kalimat
istimewa untuk kita.) untuk kita.) pasif yang dapat dibentuk.
Modal Contoh:
Can
Can The teacher explained the students the excercise.
May
May
Must (Guru menjelaskan latihan kepada murid-murid)
Must
Shall + be + V3 Dalam kalimat di atas, objek satu (objek tidak
Shall + VI
Will
Will
Could
langsung) adalah the students (murid-murid),
6. Could sedangkan objek dua (objek langsung) adalah the
Contoh:
Contoh:
A new policy will be is- exercise (latihan). Maka, kalimat pasifnya (passive
The government will
sued by the government. voice) menjadi:
issue a new policy.
(Sebuah kebijakan baru
(Pemerintah akan • The students were explained the exercise by
akan diterbitkan oleh
menerbitkan sebuah
pemerintah.)
the teacher. (Murid-murid dijelaskan tentang
kebijakan baru.) latihan oleh guru.)
• The exercise was explained to the students
C. Passive Voice With by by the teacher. (Latihan itu dijelaskan kepada
murid-murid oleh guru.)
• Dalam passive voice (kalimat pasif), yang
melakukan pekerjaan biasanya tidak terlalu
diperhatikan.
E. Verb yang Diikuti Preposisi
Contoh:
dalam Kalimat Pasif
A house was built there a month ago, now it Jika dalam kalimat aktif terdapat kata kerja (verb)
is just an empty lot. (Sebuah rumah dibangun yang diikuti preposisi (break into, look after,
di sana sebulan yang lalu, sekarang itu hanya dan lain-lain) maka pembentukan kalimat pasif
sebuah tanah kosong.) hanya terjadi pada kata kerjanya saja, sedangkan
• Ketikakitainginmenyebutkanpelakunyamaka preposisi tetap berada setelah kata kerja.
digunakan preposisi by + noun (katabenda).
Contoh:
Contoh:
Aktif : Someone broke into my house last
Aktif : Andy build a house
night.
Pasif : A house is built by Andy
Pasif : My house was broken into (by someone)
• Jika pelakunya tidak tentu (indefinite last night.
pronoun) seperti someone, somebody, no
one, dan sebagainya, maka by bisa diabaikan.
75
Bab 12
Elliptical and Parallel
Construction
Elliptical structure adalah penghilangan bagian Subject: Mrs. Shinta
tertentu dari suatu kalimat akibat penggabungan Auxiliary: did
dengan kalimat lain, yang bertujuan untuk
2. Mrs. Dewi will write a script tomorrow.
membentuk kalimat majemuk. Penghilangan
Mr. Roni will write a script tomorrow.
bagian tertentu tersebut tidak menyebabkan
• Mrs. Dewi will write a script tomorrow,
perubahan arti dari kalimat.
and Mr. Roni will too.
Ada tiga jenis elliptical structure yang perlu diketahui:
• Mrs. Dewi will write a script tomorrow,
and so will Mr. Roni.
A. Penggabungan Dua Kalimat Keterangan:
Positif Positive sentence: Mrs. Dewi will write a
script tomorrow.
Untuk menggabungkan kalimat positif dan kalimat
Subject: Mr. Roni
positif, digunakan konjungsi (kata hubung): too
Auxiliary: will
atau so.
3. Mr. Firdaus drives a car.
Catatan Mrs. Rina drives a car.
Rumus: • Mr. Firdaus drives a car, and Mrs. Rina
• Positive sentence, and Subject + does too.
auxiliary + too • Mr. Firdaus drives a car, and so does
• Positive sentence, and so + auxiliary Mrs. Rina.
+ Subject Keterangan:
Positive sentence: Mr. Firdaus drives a car.
1. Mrs. Rini came here yesterday. Subject: Mrs. Rina
Mrs. Shinta came here yesterday. Auxiliary: does
• Mrs. Rini came here yesterday, and Mrs.
Shinta did too.
B. Penggabungan Dua Kalimat
• Mrs. Rini came here yesterday, and so
did Mrs. Shinta.
Negatif
Keterangan: Untuk menggabungkan kalimat negatif dan
Positive sentence: Mrs. Rini came here kalimat negatif, digunakan konjungsi (kata
yesterday. hubung) either atau neither.
76
Catatan Catatan
Rumus: Rumus:
• Negative sentence, and Subject + • Positive sentence, but Subject +
auxiliary + not + either auxiliary + not
• Negative sentence, and neither + • Negative sentence, but Subject +
auxiliary + Subject auxiliary
Contoh: Contoh:
1. Doni can’t do it. 1. Dini likes swimming.
Dona can’t do it. Dina doesn’t like swimming.
• Doni can’t do it, and Dona can’t either.
Dini likes swimming, but Dina doesn’t.
• Doni can’t do it, and neither can Dona.
(Dini suka berenang, tetapi Dina tidak.)
Keterangan:
Negative sentence: Doni can’t do it. Dina doesn’t likes swimming, but Dini does.
Subject: Dona (Dina tidak suka berenang, tetapi Dini suka.)
Auxiliary: can 2. She didn’t sleep last night.
2. My father doesn’t like bakso. They slept last night.
My mother doesn’t like bakso. She didn’t sleep last night, but they did.
• My father doesn’t like bakso, and my (Dia tidak tidur semalam, tetapi mereka tidur.)
mother doesn’t either. They slept last night, but she didn’t.
• My father doesn’t like Bakso, and (Mereka tidur semalam, tetapi dia tidak.)
neither does my mother. 3. Mr. Iwan will go.
Keterangan: Mr. Farhan won’t go.
Negativesentence:My fatherdoesn’tlikebakso Mr. Iwan will go, but Mr. Farhan won’t.
Subject: My mother (Tuan Iwan akan pergi, tetapi Tuan Farhan
Auxiliary: Does tidak akan.)
3. Mr. Heri is not my friend. Mr Farhan won’t go, but Mr. Iwan will.
Mr. Heru is not my friend. (Tuan Farhan akan pergi, tetapi Tuan Iwan
• Mr. Heri is not my friend, and Mr. Heru is akan.)
not either.
• Mr. Heri is not my friend, and neither is D. Parallel Contruction
Mr. Heru.
Keterangan: • Parallel construction adalah penggabungan
Negative sentence: Mr. Heri is not my friend. kalimat majemuk dengan menggunakan
Subject: Mr. Heru konjungsi (penghubung antarkata) yang
Auxiliary: is bertujuan untuk menghilangkan pengulangan
kata yang sama.
C. Penggabungan Kalimat Positif • Biasanya, kata atau kalimat yang digabungkan
memiliki fungsi tata bahasa (gramatikal) yang
dan Negatif sama. Tenses yang digunakan dalam kalimat
Untuk menggabungkan kalimat positif dan kalimat yang digabungkan juga harus sama.
negatif, atau kalimat negatif dan kalimat positif, • Bentuk-bentuk konjungsi dalam parallel
digunakan konjungsi (kata hubung): but (tetapi), construction antara lain:
while (sedangkan).
77
1. ... or ... (... atau ...) 4. Neither Rick nor Anto have gone to
2. ... and ... (... dan ...) Paris. (Tidak Rick maupun Anto sudah
pergi ke Paris).
3. Either...or...(salahsatudari...maupun...)
5. When Nino was 10 years old, he could
4. Neither ... nor ... (tidak ... maupun ...)
play both piano and violin. (Ketika Nino
5. Both ... and ... (kedua-duanya/... dan berusia 10 tahun, ia dapat bermain
juga ...) piano dan juga biola).
6. Not only ...but also ... (bukan hanya ... 6. The workers work not only carefully but
tetapi juga ...) also effectively. (Para pekerja bekerja
tidak hanya secara hati-hati tapi juga
• Contoh kalimat parallel construction:
efektif.)
1. My little brother walks or rides his
bike to school. (Adik laki-laki saya Catatan:
berjalan atau mengendarai sepedanya
• Bentuk both ... and ... diikuti oleh kata kerja
ke sekolah).
jamak (plural verb).
2. The doctor advised her to get some sleep
• Untuk bentuk:
and take some time off work. (Dokter
Either ... or ...
menyarankan kepadanya untuk tidur
Neither ... nor ...
yang cukup dan tidak bekerja untuk
Not only ... but also ...
beberapa waktu).
Subjek yang berdekatan dengan verb
3. She can speaks either Japanese or
menentukan apakah verb tersebut tunggal
Korean. (Dia dapat berbicara salah satu
atau jamak tersebut.
dari bahasa Jepang maupun bahasa
Korea).
78
Bab 13
Participles
Having V3
Paket yang dibungkus dengan
Bentuk Past
dan perfect Having been + Ving
indah itu untuk Rieta.
- Being robbered, he went to the
police office.
Setelah dirampok, dia pergi ke
Contoh kantor polisi.
79
2. Because, since, as, for (karena) • Jika passive participle muncul di awal kalimat
Talking excitedly to each other, they (passive participle + phrase), memiliki makna:
forgot to finish the exercise = because 1. After (setelah)
they were talking excitedly, they forgot Visited by her idol, she was very happy
to finish the exercise. = after she was visited by her idol, she
3. While (sementara) was happy.
Walking along the street, I met my old 2. Because, since, as, for (karena)
friend = while I was walking along the Surrounded by mountain, the city has
street, I met my old friend. a cool climate = because the city is
4. If (jika) surrounded by mountain, the city has
Turning to the left, you will find his a cool climate.
office = if you turn left, you will find his 3. Adjective Clause
office. The window broken by Edo has not
been repaired yet = the window which
was broken by Edo has not been
repaired yet.
80
MATEMATIKA
81
81
Bab 1
Eksponen dan Logaritma
82
a
1
=
logb
=p
p
logb H. Pertidaksamaan Logaritma
7. logb = b loga
loga loga
1. Untuk bilangan pokok a > 1 berlaku:
a b c a
8. log b . log c . log d = log d
n • Jika a log f(x) a log g(x) maka:
am na
9. logbn = a logbm = logb
a a
m f(x) g(x)
10. a logb = b log a = b
• Jika a log f(x) a log g(x) maka:
G. Persamaan Logaritma f(x) g(x)
• Bentuk : alog f(x) = a log p atau alog f(x) = c 2. Untuk bilangan pokok 0 < a < 1, berlaku:
Solusi : f(x) = p atau f(x) = ac
• Jika a log f(x) a log g(x) maka:
• Bentuk : alog f(x) = b log p atau g(x) log f(x) = c
Solusi : f(x) = p = 1 atau f(x) = g(x)c f(x) g(x)
• Bentuk : a (plog x)2 + b plog x + c = 0
Solusi : Gunakan sifat persamaan kuadrat • Jika a log f(x) a log g(x) maka:
atau dengan cara singkat, yaitu: f(x) g(x)
b
x .x = p a Syarat: f(x) > 0 dan g(x) > 0.
12
83
Bab 2
Persamaan Kuadrat
• x12 x22 = x 1 x
2 x 1 x 2
•
1 1
= x1 x2
b. Melengkapi Kuadrat Sempurna
x1 x2 x1 x2
x2 + bx + c = 0 di mana a = 1 maka:
2
• x 4 x 4 = x2 x2 2 x x 2
2 2
b b 1 2 1 2 1 2
x = c 4 4 2 2 2 2
2 2
•
x1 x2 = x1 x2 x1 x2
85
E. Menyusun Persamaan
x13 x32 = x1 x 2 3x 1 x 2x 1x 2
3
•
Kudrat Baru
x3 x3 = x x 3x x x x
3
•
1 2 1 2 1 2 1 2
(x – a)(x – b) = 0
atau
D. Jenis-Jenis Akar Persamaan
x2 – (x1 + x 2)x + (x1.x2 ) = 0
Kuadrat x2 – (JAA)x + (PAA) = 0
84
Bab 3
Bentuk Akar
4. npa = np a
• (a b) 2 ab = a b, syarat: a > b > 0
na a
5. nb
=n Bukti:
b
(a b) 2 ab
B. Merasionalkan Penyebut = a 2 ab b
• a a b = a b = a ab ab b
=
b b b b
= ( a2 ) ab ab ( b2 )
a = a b = ab
•
b b b b = a( a b) b( a b)
a b
c c
• = = ( a b)( a b)
ab ab a b
c( a b ) = ( a b)2 ab
=
a b
86
Bab 4
Fungsi Kuadrat
y = f(x) = ax2 + bx + c
87
D. Persamaan Fungsi Kuadrat • Untuk menentukan hubungan kedua
fungsi tersebut maka kedua persamaan
Menentukan fungsi kuadrat dapat menggunakan disubstitusikan sebagai berikut:
tiga cara, yaitu: yparabola = ygaris
1. Jika diketahui tiga titik sembarang maka:
px2 + qx + r = mx + n
2
y ax bx c
px2 + (q – m)x + (r – n) = 0
2. Jika diketahui titik potong dengan sumbu x
di (x1,0), (x2,0), dan sebuah titik sembarang Dari hasil substitusi tersebut diperoleh:
maka: a = p, b = q – m, dan c = r _ n
88
Bab 5
Pertidaksamaan
89
c. Pertidaksamaan Pecahan
2. f x g
Bentuk umum:
• Jika g > 0 maka solusinya adalah
a c 2
b
d
, b 0 dan d 0
f x g dan f (x) > 0.
2
• Jika g > 0 maka solusinya adalah (f(x) – k.g(x)).(f(x) + k.g (x)) < 0
2
f x g
2
dan f (x) > 0.
• Jika g < 0 maka solusinya adalah f
(x) > 0.
90
Bab 6
Logika Matematika
cos 1
1
3
1
2
1
0 d. Pada Kuadran IV (270o—360o)
2 2 2
sin (360o – ) = –sin
1
tan 0 3 1 3 cos (360o – ) = cos
3
tan (360o – ) = –tan
Keterangan: = tidak terdefinisi (tak
berhingga)
93
C. Rumus-Rumus Segitiga 2 tan A
• tan 2A =
Dalam Trigonometri 1 tan2 A
c. Perkalian Sinus dan Kosinus
a. Hubungan Sin, Cos, dan Tan
1.
sin x
= tan x 2 sin A cos B = sin (A + B) + sin (A – B)
cos x 2 cos A sin B = sin (A + B) – sin (A – B)
2. sin2x + cos2x = 1 2 cos A cos B = cos (A + B) + cos (A – B)
3. tan2 x + 1 = sec2x –2sinA sinB = cos(A + B) – cos (A – B)
b. Pada Setiap Segitiga Sembarang Berlaku d. Penjumlahan dan Pengurangan Sinus dan
A Kosinus
A B A B
c b sin A + sin B = 2 sin cos
2 2
A B A B
B a C sin A – sin B = 2cos sin
2 2
1. Aturan sinus A B A B
cos A + cos B = 2cos cos
a
b
c 2 2
sin A sinB sinC
A B A B
2. Aturan kosinus cos A – cos B = 2 sin sin
2 2
• a2 b2 c 2 2bc cos A
• b2 a2 c 2 2ac cos B
• c 2 a2 b2 2abcos C E. Grafik Fungsi Trigonometri
b
3. Luas segitiga ABC
a. f(x) = A cos (kx + b) = A cosk x
k
1 1 1 b
absinC bcsinA acsinB
2 2 2
b. f(x) = A sin (kx + b) = A sink x
k
D. Rumus-Rumus Trigonometri
Untuk menggambar grafik fungsi y = f(x)
b b
a. Jumlah dan Selisih Dua Sudut
= A cosk x atau y = A cosk x
k k
sin (A + B) = sin A cos B + cosA sinB gunakan langkah-langkah sebagai berikut:
sin (A – B) = sin A cos B – cos A sin B 1. Gambar grafik y = cosx atau y =sin x
cos (A + B) = cos A cos B – sin A sin B
2. Kalikan semua ordinatnya (y) dengan k
cos (A – B) = cos A cos B + sin A sin B b b
3. Geser grafik ke kiri sejauh jika
tan A tanB k k
tan (A + B) = positif, dan geser grafik ke kanan sejauh
1 tan A tanB
b b
tan A tanB jika negatif.
tan (A – B) = k k
1 tan A tanB 2
4. Periode grafik adalah
b. Sudut Rangkap atau Kembar k
95
Bab 8
Dimensi Tiga
96
Irisan bidang dapat digambarkan dengan cara b. Proyeksi Titik pada Bidang
menggambarkan sumbu afinitas. A
Sumbu afinitas adalah garis potong antara bidang
irisan dengan alas bagian ruang yang diirisnya.
T
P B
Q
A Jarak AB = (x 1 x )2 2 (y 1y ) 2
2
97
A
2. Sudut antara garis dengan bidang.
Sudut antara garis g dengan bidang U adalah
g sudut yang dibentuk antara garis g dengan
A'
proyeksi garis g, yaitu g' pada bidang U.
3. Jarak antara titik A ke bidang adalah g
panjang ruas garis AA', di mana A' adalah
proyeksi titik ke bidang .
A g
h
h h
98
Bab 9
Statistika
A. Pengertian
Me = Xn1
2
Statistika adalah salah satu cabang dari matematika
yang berkaitan dengan cara pengumpulan data, Untuk jumlah data (n) ganjil
penyusunan data, penyajian data, dan pengolahan
data, kemudian hasilnya dapat digunakan untuk 1
Me = Xn X n
pengambilan keputusan atau kesimpulan sesuai 2 2 1
2
B. Rumus Untuk Data Tunggal 4. Kuartil (Q) adalah nilai data yang membagi
Misalkan, diketahui data-data sebagai berikut: x1, sekelompok data menjadi 4 bagian sama
x2, x3, x4, x5, ......, xn maka: banyak. Kuartil data terdiri atas kuatil bawah
(Q1), kuartil tengah (Q2), dan kuartil atas (Q3).
1. Mean (rataan hitung) = x Di mana kuartil tengah (Q2 ) = Median (Me).
n
xx
2 x 3 ......... x
x i
5. Jangkauan (J) adalah nilai data terbesar
dikurangi nilai data terkecil.
x= 1 n
= i1
n n
atau J = X n – X1
n
f x f x f x ......... f x
f x ii
6. Jangkauan antarkuartil
x = 1 1 f 2 f2 f 33....... f nn
= i1 n
H = Q3 – Q1
1 2 3 n
fi1
i
1
Median membagi data tersusun menjadi dua SR= xi x
n
i1
bagian sama banyak.
99
9. Ragam atau variansi c. Kuartil (Qn)
n 2
1
S2 = xi x
n
f f
n
i1 kn
Qn = tb p 4 , dimanan = 1, 2, 3
fQn
10. Simpangan baku
2
n
1
S = S2 = xi x Keterangan:
n i1
Untuk n = 2, berarti rumus Q2 = median
tb = tepi bawah kelas kuartil ke-n (Qn)
p = panjang interval kelas
C. Rumus Untuk Data
Kelompok f = jumlah frekuensi
fkn = frekuensi kumulatif sebelum kelas Qn
a. Mean atau Rataan Hitung fQn = frekuensi kelas Qn
n
f d ii
D. Perubahan Data
x=x s
i1
f
n
i
i1
Jika terjadi perubahan pada data tunggal dengan
Keterangan: nilai perubahan sama untuk setiap data maka
perubahannya adalah:
xs = rataan sementara (nilai dari salah satu
titik tengah interval kelas) Setiap nilai data di:
Statistik
Tambah p Kurangi p Kali p Bagi P
xi = titik tengah interval kelas data ke-i
di = xi xs x x' x p x' x p x' p x x' x :p
xi = frekuensi kelas ke-i M0 M0' = M0' = M0 – p M0' = p M0 '= M0 : p
M0+ p M0
b. Modus (Mo) Q Q' = Q + p Q' = Q – p Q' = Q' = Q : p
pQ
d1
Mo = t b p J J' = J J' = J J' = p.J J' = J : p
d d
1 2 SR SR' = SR SR' = SR SR' = SR' = SR : p
p.SR
100
Bab 10
Peluang
c. Permutasi
B an yak pe r m u t as i ( s u s u n a n yang B. Kombinasi (C)
memerhatikan urutan) k unsur dari n unsur
Banyak kombinasi (susunan acak) k unsur dari n
adalah:
unsur yang tersedia adalah:
n!
P(n,k) = = , dimana n k
(n k)! n!
C(n,k) = Ck n = dimana n k
(n k)!k!
Contoh:
Ada berapa cara 4 orang duduk berjajar
pada tiga kursi yang disediakan?
101
C. Teorema Binomial Newton E. Peluang Kejadian Majemuk
a. Peluang Gabungan Dua Kejadian
(a b) = C(n,0)a C(n,1)a b
n n n1
Misalkan, A dan B adalah dua kejadian yang
terdapat dalam ruang sampel S maka peluang
C(n,2)an2b2 ... C(n,n)bn gabungan dua kejadiannya dituliskan sebagai
berikut:
Contoh:
P(A B) = P(A) P(B) P(A B)
(x y)4 = 1.x4 4x3y 6x2y2 4xy3 1.y4
Keterangan:
D. Peluang Suatu Kejadian P(A) = peluang kejadian A
P(B) = peluang kejadian B
a. Menghitung Peluang Suatu Kejadian P(A B ) = peluang kejadian A atau B
Peluang suatu kejadian A dirumuskan sebagai P(A B ) = peluang kejadian A dan B
berikut:
b. Peluang Gabungan Dua Kejadian yang
Saling Lepas
k n(A)
P(A) = = Peluang dua kejadian A dan B yang saling
s n(S)
lepas dituliskan sebagai berikut:
Keterangan:
k = hasil kejadian A P(A B ) = P(A) + P(B)
s = seluruh hasil yang mungkin terjadi
n(A) = banyak anggota himpunan A c. Peluang Gabungan Dua Kejadian yang
n(S) = banyak anggota himpunan ruang Saling Bebas
sampel Kejadian A dan B disebut saling bebas jika dan
n = banyaknya percobaan hanya jika:
P(A) = peluang kejadian A
P(A B ) = P(A).P(B)
b. Kisaran Nilai Peluang
Nilai peluang berkisar antara 0 P(A) 1.
d. Peluang Komplemen Suatu Kejadian
Untuk P(A) = 1, artinya kejadian A pasti terjadi,
sedangkan P(A) = 0, artinya kejadian A tidak Jika diketahui kejadian A maka komplemen
mungkin terjadi. kejadian A dinotasikan dengan Ac dan peluang
dari Ac ditulis P(Ac) dan dirumuskan sebagai
c. Frekuensi Harapan Kejadian a (fh(a)) berikut:
P(Ac) = 1 – P(A)
fh(a) = P(A) x N
Keterangan:
Keterangan: P(Ac) = peluang kejadian komplemen A
fh(a) = frekuensi harapan kejadian a P(A) = peluang kejadian A
N = banyak percobaan
P(A) = peluang kejadian A
102
e. Kejadian Bersyarat
Peluang munculnya kejadian A dengan syarat
kejadian B muncul adalah:
P(A B)
PAB= atau
P(B)
Keterangan:
P AB = peluang kejadian A setelah
kejadian B
P(A B) = peluang kejadian A dan B
P(A) = peluang kejadian A
P(B) = peluang kejadian B
103
Bab 11
Lingkaran
2 2
1. Persamaan lingkaran yang berpusat di O (0,
2 2
y 1 1
x2 + y2 = r2 r= A B C
2 2
r
o x B. Jari-Jari Lingkaran
Untuk memperjelas pengertian lingkaran perhati-
2. Persamaan lingkaran yang berpusat di (a, b) kan gambar di bawah ini:
dengan jari-jari r adalah: y
P (a . b)
(x _ a)2 + (y _ b)2 = r2 I
y r
x
r
(a,b)
r
II
P (a . b)
x
Y r III
(a,b)
Garis mx +ny + p = 0
r x
(a , b)
X
(I) Lingkaran I:
Menyinggung sumbu x maka r = b
(x – a)2 + (y – b)2 = r2 dengan r = am bnp
(II) Lingkaran II:
m2 n2
Menyinggung sumbu y maka r = a
104
(III) Jika lingkaran berpusat di (a,b) Contoh:
Menyinggung garis Px + Qy + R = 0 maka Garis : y = mx + n... (1)
Lingkaran : x2 + y2 + Ax + Bx + C = 0... (2)
Persamaan (1) disubstitusikan ke
P.a Q.b R persamaan (2) diperoleh:
r=
P2 Q2 x2 + (mx + n)2 + Ax + B(mx + n) + C = 0
(1+ m2)x2 + (2mn + a + mB)x + (n2 + Bn +
C) = 0... (3)
• x2 + y2 = r2 ax1 by1 c
• (x – a)2 + (y – b)2 = r2 a2 b2
• x2 + y2 + Ax + By + C = 0
y
ax + by + c = 0
Ditentukan sebagai berikut:
1. Nyatakan x dalam y atau y dalam x dari d
persamaan garis ax + by + c = 0. P(x1,y1)
105
3. Garis tidak memotong lingkaran maka 2. Jika persamaan lingkaran
diskriminan substitusi kurang dari nol 0 (D < 0). (x a)2 (y b)2 r 2 maka persamaan
y garis singgungnya adalah:
(x a)(x1 a) (y b)(y 1 b) r2
x2 y2 Ax By C =0maka
x
persamaan garis singgungnya adalah:
x x1 y y1
xx 1 yy 1 A B C=0
E. Persamaan Garis Singgung 2 2
Lingkaran Melalui Sebuah
b. Persamaan Garis Singgung dengan Gradien
Titik pada Lingkaran m pada Lingkaran
106
Bab 12
Suku Banyak (Polinomial)
107
C. Teorema Sisa 1. Nilai x yang memenuhi f (x) = 0 adalah akar-
akar atau penyelesaian dari suku banyak
tersebut.
• Jika suatu suku banyak f(x) dibagi P(x) akan 2. Untuk mencari akar-akar suku banyak dapat
diperoleh hasil bagi H(x) dan sisa S(x) dapat digunakan cara, yaitu:
dirumuskan sebagai berikut:
• Cara faktorisasi (derajat 2)
• Cara Horner (derajat 3 atau lebih)
f(x) = P(x).H(x) + S(x)
a. Fungsi Berderajat Dua
Sehingga jika suku banyak f(x) dibagi (x – n)
ax2 bx c = 0
maka nilai sisanya S(n) sama dengan nilai f(n).
• Jika f (x) suku banyak dibagi dengan a(x x1)(x x2 ) = 0
b
(ax + b) maka sisanya adalah f .
a b
x1 x2 =
a
• Jika f(x) suku banyak dibagi oleh ax + bx 2
c
x x =
+ c maka sisanya px + q. 1 2
a
• Jika f(x) suku banyak dibagi oleh (x – a)
(x – b) maka sisanya dapat dicari dengan b. Fungsi Berderajat Tiga
rumus:
ax3 bx2 cx d = 0
(x a) (x b)
Sisa = f(b) f(a) a(x x1)(x x2 )(x x3 ) = 0
(b a) (a b)
b
xxx=
1 2 3
a
D. Teorema Faktor
c
x1x2 x1x3 x2x3 =
a
• Jika suku banyak dibagi oleh bentuk faktornya
maka sisa pembagiannya adalah nol. d
xx x =
1 2 3
Sehingga, jika suku banyak f(x) dibagi (x – n), a
di mana (x – n) adalah faktor dari f(x) maka c. Fungsi Berderajat Empat
nilai sisanya sama dengan nilai f(n) = 0.
ax4 bx3 cx2 dx e = 0
• Jika pada suku banyak f(x) berlaku f(a) = 0 dan
f(b) = 0 maka f(x) habis dibagi (x – a). (x – b). a(x x1)(x x2 )(x x3 )(x x4 ) = 0
• Jika (x – n) adalah faktor dari f(x) maka x = n b
x x x x =
adalah akar dari f(x). 1 2 3 4
a
c
xxxxxxxxxxxx=
E. Akar-Akar Suku Banyak 1 2 1 3 1 4 2 3 2 4 34
a
d
x x x x x x x x x + x .x .x =
1 2 3 1 3 4 2 3 4 1 2 4
a
Perhatikan suku banyak berderajat n di e
xx x x =
bawah ini: 1 2 3 4
a
108
anxn a n1x n1 an2 xn2
.... a2 x2 a 1x1 a 0= 0
109
Bab 13
Fungsi Komposisi
dan Invers
A. Definisi Fungsi Notasi komposisi fungsi sebagai berikut:
A f B g C
Fungsi f atau pemetaan f dari himpunan A ke
himpunan B adalah suatu relasi khusus yang x y z
memasangkan setiap elemen dari himpunan A
(domain) dengan tepat pada satu elemen dari h
himpunan B (kodomain). x A, y B, dan z C
f(x) y, g(y) z, dan h(x) z
2. y =
f(x)
g(x)
→ syaratnya: g(x) 0
E. Fungsi Invers
3. y = a logb → syaratnya a > 0 dan a ≠ 1, b > 0
dan g(x) 0 x y
f–1
109
2. Jika f(x) = y maka f –1 (y) = x
3. Fungsi f mempunyai fungsi invers jika f
korespondensi (berpasangan) satu-satu.
4. Sifat fungsi invers:
• f f 1 f 1 f I x
• (g f )1 f 1 g1
xb
1. f(x) = ax b → f-1(x) =
a
1
2. f(x) = x b → f-1(x) = x ba
a
x2 b
3. f(x) = ax b → f-1(x) =
a
ax b dx b
4. f(x) = → f–1(x) =
cx d cx a
x b
5. f(x) = ax2 b → f-1(x) =
a
6. f(x) = ax2 + bx + c
b 4ax D
f-1(x) =
2a
1
7. f(x) = log nx → f–1(x) = .ax
a
n
1 a
8. f(x) = a → f (x) = . log x
nx –1
110
Bab 14
Limit Fungsi
lim f(x) L c
xa
2. Jika f (a) adalah nilai tak tentu, yaitu: ,
a
L adalah nilai pendekatan suatu fungsi untuk x , dan maka f(x) harus diubah ke
disekitar a. dalam bentuk tertentu.
2. lim bx c
= ab + c lim f(x) =
0
xa xa
0
3. lim{f(x) g(x)} = lim f(x) lim g(x)
xa xa xa
4. lim{f(x) g(x)} = lim f(x) lim g(x) Dapat diselesaikan dengan tiga cara,
xa xa xa
yaitu:
5. lim c f(x) = c lim f(x)
xa xa Faktorisasi
1
6. Jika lim L maka: Kali sekawan (jika bentuk akar)
xag(x)
1
Dalil L’Hospital (turunan limit)
lim g(x) . Syarat: L 0
xa L
lim f(x) lim f x lim f ' x
7. lim f(x) = xa , dengan g(x) ≠ 0 xa xa
111
Rumus: Rumus limit fungsi trigonometri adalah:
tan x
m n,hasilnya 1. lim sinx = 1 7. lim =1
x0 x x0 x
ax d
m
a
lim m n,hasiln ya x x
x bx n c b 2. lim =1 8. lim =1
sinx
m n,hasiln ya 0
x0 x0 tan x
ax a sinbx b
3. lim = 9. lim =
x0 sinbx b x0 ax a
3. Bentuk tak tentu:
ax a tan bx b
4. lim = 10. lim =
lim f x tan bx
x0 x0 ax
b a
xa
tan ax a tan ax a
5. lim = 11. lim =
Pada umumnya berbentuk: x0 sin bx b x0 tan bx b
tan ax sin bx b
6. lim =a 12. lim =
lim ax bx c px qx r
2 2 x0 sin bx b x0 tan ax a
x
Dapat diselesaikan dengan cara, yaitu: Jika terdapat fungsi cos maka diubah terlebih
Kalikan dengan akar sekawan, dahulu menjadi:
selanjutnya membagi pembilang 1
cos x = 1 – 2 sin 2
x atau
dengan penyebut dengan x pangkat 2
tertinggi. cos2 x = 1 – sin2 x
Gunakan konsep jitu, yaitu:
Rumus trigonometri yang sering digunakan
bp untuk menguraikan soal limit, yaitu:
Hasil limitnya = , jika a = p
2a
Hasil limitnya = , jika a < p 1. sin2 x cos2 x = 1
Hasil limitnya = , jika a > p 2. cos x = sin x
2
3. sin x = cos x
D. Penyelesaian Limit Fungsi 2
Trigonometri 4. sin 2x = 2 sin x cos x
5. 1 – cos 2x = 2sin2 x
Untuk limit fungsi trigonometri digunakan 1 (A B)cos 1
6. sin A + sin B = 2 sin (A B)
beberapa cara, yaitu: 2 2
1. Rumus dasar limit trigonometri
7. sin A – sin B = 2cos 2 (A B)sin 2 (A B)
1 1
112
Bab 15
Turunan Fungsi
(x1,y1)
f(x)
113
Titik (x1,y1) adalah titik singgung garis g 3. Titik belok horizontal
dengan kurva y = f (x). Syarat: f '(x) = 0 dan f ''(x) = 0
Gradien (kemiringan) garis singgung kurva y =
f (x) adalah m = f '(x1) maka persamaan garis d. Menyelesaikan Soal-Soal Terapan
singgungnya: y – y1 = m (x – x1) Langkah-langkah menentukan maksimum dan
b. Menentukan Interval Fungsi Naik dan minimum dalam soal-soal terapan.
Fungsi Turun 1. Tuliskan rumus apa yang maksimum atau
Fungsi akan naik jika f '(x) > 0 dan fungsi akan minimum dalam soal tersebut.
turun jika f '(x) < 0. 2. Jika rumus maksimum dan minimum
tersebut lebih dari satu variabel maka
c. Menentukan Titik Stasioner
jadikan satu variabel dengan persamaan
Fungsi y = f(x) mengalami stasioner jika f '(x)
lain.
= 0 dan terdapat titik-titik stasioner.
3. Tentukan kondisi stasioner fungsi
Jenis-jenis titik stasioner: 4. Jawablah yang ditanyakan soal.
1. Titik balik maksimum
Syarat: f '(x) = 0 dan f ''(x) < 0
2. Titik balik minimum
Syarat: f '(x) = 0 dan f ''(x) > 0
114
Bab 16
Integral
1.
k.f(x)dx = k f(x)dx C. Rumus Integral Tak Tentu
Fungsi Trigonometri
2. f(x) g(x) dx = f(x)dx g(x)dx
b a a. Integral dengan Variabel Sudut x dan
3. f(x)dx = f(x)dx Sudut ax
sin x dx = cos x C
a b
a 1.
4. f(x) dx 0
a
b b
2. cos x dx = sin x C
5. k f(x) dx k f(x) dx
3. sin ax dx = cos ax C
1
a a
a
p b b
1
6. f(x) dx f(x) dx f(x) dx
a p a
4. cos ax dx = sin ax C
a
b b b
5. sec xdx = tan x + C
2
115
b. Integral dengan Bentuk Pangkat Contoh:
n
1 1 n1
xC
ax b dx = a n 1 ax b
1. sin n x cos x dx sinn1 • C
n 1
1
2.
cos x sin x dx n 1cosn1x C
n
1
• sin(ax b)dx cos(ax b) C
a
3. cosn x dx cosn 1 x cos x dx, jika n ganjil 1
4. cos x dx cos
n n1
x cos x dx, jika n ganjil
n
•
cos(ax b)dx = a
sin(ax b) C
n
6. cos x dx (cos 2 x) 2 dx, jika n genap
n
b. Teknik Parsial
f(x)dx = F(x)
b
= F(b) – F(a)a a Menghitung Luas daerah
a
Luas daerah yang dibatasi kurva dan sumbu
Keterangan: x:
Y
F(x) : Hasil integral
a : Batas bawah y = f(x) b
b : Batas atas
L f(x) dx
a
X
x=a x=b
E. Teknik Integral
a. Teknik Substitusi Y
x=ax=b
Misalkan, u = g(x) dengan g(x) merupakan X
b b
fungsi yang mempunyai turunan maka:
L f(x)dx f(x)dx
a a
f gx.g'xdx
y = f(x)
f(u).du y1 = f1(x)
X
f(g(x)).g'(x)dx = f(u)du = F(u) c x=a x =b
116
b b Volume benda putar terhadap sumbu y
L (y1 y 2 ) dx f1(x) f2 (x) dx
a a
Y
Y b b
V f(y) dx
2
y= d d
a
x = f(y)
L f(y) dy
c a
y=c
X
X
Y
Volume daerah yang dibatasi dua buah kurva
y=d terhadap batas sumbu x:
d d
y
x = f(y) L f(y)dy f(y)dy
y=c c c
X
y1= f(x)
a b
x
Volume benda putar terhadap sumbu x
Y
b
y = f(x)
V (y1
2 2
y )dx
2
a
x y
a b X
b
x1= f(y)
b b
V (f(x)) dx 2
x2= g(y) V (x 12 x )dy
2
2
a a
a
117
Bab 17
Persamaan Garis Lurus
dan Program Linear
A. Persamaan Garis Lurus b. Jika Diketahui Dua Titik (x1, y1) dan (x2, y2)
y y1
= x x1
Bentuk umum persamaan garis lurus:
Bentuk eksplisit : y = m x + c, dengan m adalah y2 y1 x2 x1
gradien garis
atau
Bentuk implisit : A x + b y + c = 0
b (x2 x1)y = (y2 y1)x (x1y2 x2y1)
dengan gradien m =
a
m1 = m2
x ,y (ii). Dua garis tegak lurus jika:
11
y 2 y 1 m1 x m2 = –1
Gradien (m) = = tan a
x2 x1
y – y1 = m(x – x1) m1 m2
tan a =
1 m1m2
118
E. Menggambar Kurva Garis a. Menentukan Daerah Penyelesaian
Program linear adalah suatu metode matematika Cara 2: Dengan menggunakan garis selidik
untuk mencari nilai optimum suatu fungsi Langkah-langkah:
sasaran/objektif dalam bentuk linear pada daerah 1. Buat model matematika
himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan 2. Gambar grafik daerah penyelesaiannya
linear. 3. Membuat persamaan garis selidik
Sistem pertidaksamaan linear menentukan (diambil dari fungsi objektif)
daerah penyelesaian, kemudian titik-titik pojok 4. Titik-titik yang dilalui garis selidik yang
pada daerah penyelesaian tersebut menentukan paling kanan atau yang paling kiri
nilai optimum dari suatu fungsi sasaran. merupakan penyelesaian optimum
119
Bab 18
Matriks
120
posisinya seletak dapat dijumlah atau dikurangi. Jika B adalah matriks berordo 3 x 3 seperti di
Contoh: a b m n bawah ini:
Misalkan, A = dan B
a b c
c d o p
B = d e f
Maka A B adalah: g h i
a m b n
A B= Maka determinan B adalah:
c o d p a b c a b
b. Perkalian Matriks B= d e f d e
g h i g h
Perkalian dengan bilangan konstanta dapat
dilakukan dengan mengalikan ke setiap ––– +++
= (aei + bfg + cdh) – (ceg + afh + bdi)
elemen matriks tersebut.
Contoh: Sifat-sifat determinan matriks:
1
= ka kb
k a b 1. A AT 3. A1
cd kc kd A
2. AB C A B C 4. k.A kn A
Perkalian matriks dengan matriks, syaratnya Di mana, k = konstanta dan n = ordo
kolom matriks A sama dengan baris matriks B. matriks persegi.
A (x1, y1)
,y )
b B (x2 2 Penjumlahan ( a b )
b
1. Metode segitiga
O (0,0)
Langkah-langkah penjumlahan ( a b ):
OA AB = OB • Letakkan pangkal vektor b berimpit
AB = OB
OA =ba dengan ujung vektor a.
AB = x2 x1 , y 2 y1 • Tarik garis dari pangkal vektor a ke ujung
Maka panjang vektor a, b, dan AB vektor b maka vektor R adalah hasil
dirumuskan oleh:
penjumlahan kedua vektor tersebut
1. Panjang vektor posisia adalah: ( R a b ).
x1 + y 1
2 2
a =
121
b 2. Metode jajargenjang
b
R
Langkah-langkah pengurangan ( a b ):
• Letakkan pangkal vektor a dan negatif
vektor b saling berimpit.
2. Metode jajargenjang • Tarik garis putus-putus sejajar vektor a
Langkah-langkah penjumlahan ( a b ):
dan negatif vektor b sampai bertemu
• Letakkan pangkal vektor a dan b saling
pada satu titik.
berimpit.
• Tarik garis dari pangkal kedua vektor
• Tarik garis putus-putus sejajar vektor a
sampai titik pertemuan garis putus-
dan b sampai bertemu pada satu titik.
putus tersebut maka vektor R adalah
• Tarik garis dari pangkal kedua vektor
hasil pengurangan kedua vektor tersebut
sampai titik pertemuan garis putus-
( R a b ).
putus tersebut maka vektor R adalah
hasil penjumlahan kedua vektor tersebut
( R a b ). R b
b
2 2
a b a b 2 a b cos
Besar vektor hasil penjumlahan secara
geometris:
Keterangan:
2 2 = panjang vektor a
a b a b 2 a b cos a
123
2. Sifat asosiatif, yaitu: 2. Pembagian dalam bentuk vektor
a b c a b c
z
m n
A P
B
3. Sifat identitas (vektor nol), yaitu:
b b
b
a 0 a O(0,0)
Y
Contoh: a xi yj zk 3. Pembagian dalam bentuk koordinat
Dimana: Jika titik P (xp, yp , zp) membagi garis AB di
i = vektor satuan di sumbu x mana A (x1, y1 , z1) dengan perbandingan
j = vektor satuan di sumbu y AP : PB m : n maka:
k = vektor satuan di sumbu z m x2 n x1
x p= ,
m n
b. Pembagian Ruas Garis dalam Bentuk m y2 n y1
yp= ,
Vektor dan Koordinat m n
m z2 n z1
zp=
1. Pembagian dalam ruas garis m n
n
m B D. Perkalian Skalar Dua
P Vektor
A
a. Perkalian Skalar Dua Vektor
Titik P berada di antara titik A dan B dan Perkalian skalar antara vektor a dan b
membagi garis AB dengan perbandingan dituliskan dengan notasi
a.b (dibaca: a dot
AP : PB = m : n b) yang didefinisikan sebagai berikut:
m 1. Jika diketahui dua vektor berbentuk
P
komponen:
B a1 b1
A n
a = a2 dan b = b2
a b3
Titik P membagi garis AB di luar dengan 3
perbandingan AP : PB = m : (–n) Maka:
a.b = a1 b1 a2 b2 a3 b3
124
2. Jika dua vektor membentuk sudut q E. Proyeksi Vektor
maka perkalian skalarnya adalah:
a.b = a b cos Jika vektor a dan b mengapit sudut a dengan
panjang a dan b seperti gambar di bawah ini:
Dengan: a = panjang vektor a
b = panjang vektor b
b
θ = sudut antara a dan b
Sedangkan sudutnya adalah:
a.b b
cos = b
ab
Keterangan:
x1.x2 y1.y2 z1.z2
= c = vektor proyeksi dari vektor a ke vektor b
x12 y 12 z 12 . x 2 2 y 2 2 z 2 2 Maka berlaku:
Tanda perkalian skalar: 1. Proyeksi skalar ortogonal vektor a pada
a b > 0 atau positif maka sudut dua vektor vektor b adalah:
lancip
a b
a b < 0 atau positif maka sudut dua c
b
vektor
tumpul
a b = 0 atau maka sudut dua vektor saling 2. Proyeksi skalar ortogonal vektor b pada
tegak lurus vektor a adalah:
a b = a b maka sudut dua vektor berimpit
ba
atau sejajar c
a
b. Sifat-Sifat Perkalian Skalar Dua Vektor 3. Proyeksi vektor ortogonal vektor a pada
1. Sifat komutatif: a b b a vektor b adalah:
2 2
a b a b 2 a b .cos
2 2
a b a b 2 a b .cos
Keterangan:
θ : Sudut antara vektor a dan vektor b
125
Bab 20
Transformasi Geometri
Pencerminan Matriks
Transformasi adalah suatu proses pemetaan suatu Pemetaan Transformasi
Terhadap
objek ke objek lain dalam satu bidang. Sumbu X (x, y) (x, –y) 1 0
0 1
Jikatitik A(x,y) ditransformasikan olehtransformasi
T akan menghasilkan A' (x',y'). (x, y) (–x, y)
Sumbu Y 1 0
0
1
T x' a b x
A(x, y) A '(x ', y ') atau
y' c d y Garis Y = X (x, y) (–x, y) 0 1
1 0
a b
Di mana = matriks transformasi
c d Garis X = –Y (x, y) (–y, –x) 0 1
1 0
Titik asal O (x, y) (–x, –y) 1 0
B. Jenis-jenis Transformasi
0 1
a. Translasi (Pergeseran) Garis x = k (x, y) (2k–x, y)
Suatu objek P ditranslasikan oleh T maka Garis y = h (x, y) (x,
hasilnya P′. 2h–y)
P(x,y)
ba
P'(x',y ') c. Rotasi (Perputaran)
x' x a x x' a 1. Rotasi terhadap titik O (0,0)
= →
y'
y b y y' b
Matriks
Rotasi Pemetaan Transformasi
T(a, b) berarti: (x, y) (–y, x) 0 1
atau
2 2 1 0
1. Objek digeser sejauh a satuan ke kanan
(+)/kiri (–). (x, y) (y, –x)
3 0 1
atau
2. Objek digeser sejauh b satuan ke atas (+)/ 2 2 1 0
bawah (–).
(x, y) (–x, –y) 1 0
0 1
126
(x, y) (x', y') cos sin C. Komposisi Transformasi
x' = x cos – y sin cos
sin a. Komposisi dua translasi berurutan T 1
y' = x sin – y dilanjutkan T2 dapat diganti dengan translasi
cos tunggal (komposisi kedua translasi).
a c a c
2. Rotasi terhadap titik (a, b) T = T1 T2 = =
b d b d
Jika titik A (x,y) dirotasikan sebesar a
terhadap titik (a,b) berlaku hubungan:
b. K om pos is i dua ref lek s i b e r u r u t a n
x' a cos sin x a
menghasilkan translasi dua kali jarak antara
y'b sin cos y b
dua sumbu. Urutan refleksi menentukan arah
d. Dilatasi (Perkalian atau Pembesaran) translasi.
Misalkan, M1 dan M2 adalah refleksi terhadap
Suatu titik A (x,y) didilatasikan dengan pusat
garis x = a dan x = b maka:
O (0,0) dengan faktor skala k akan mempunyai
bayangan A'(x',y') dapat dituliskan: P x, y
M1 o M2
P ' 2 a b x, y
P x, y
M1 o M2
P ' 2 a b x, y
O,k x' k 0 x
A '(kx,ky) atau
A(x, y)
y' 0 k y
c. Komposisi dua rotasi yang sepusat sebesar
1 dilanjutkan 2 dapat diganti dengan rotasi
Jika titik A (x,y) didilatasikan pada titik P (a,b) sebesar ( 1 + 2) dengan pusat rotasi sama.
dengan faktor skala k maka bayangan A′(x′,y′)
dapat dirumuskan:
D. Luas Bangun Hasil Suatu
x' a k 0 x a
y'b 0 k y b Transformasi
127
Bab 21
Baris dan Deret
1. i = p
im pm Keterangan:
n n S = jumlah n suku pertama
2. ki = ki , k = konstanta
im im
n
a1 n n
n n n a. Barisan Aritmetika
5. ai bi ai bi
im im im
Barisan aritmetika adalah barisan bilangan
yang mempunyai beda (selisih) yang tetap
untuk setiap dua suku yang berurutan.
B. Pengertian Barisan dan
Bentuk umum barisan aritmetika adalah:
Deret
U1, U2, U3....... Un
a. Pengertian Barisan a, a + b, a + 2b,........., a + (n – 1)b
Barisan adalah rangkaian bilangan yangdisusun
menurut aturan atau pola tertentu. Pada barisan aritmetika terdapat beberapa
Bentuk umum barisan adalah sebagai berikut: rumusan sebagai berikut:
• Rumus beda (b)
U1, U2, U3....... Un
Keterangan: b = Un – Un-1
U1 = suku pertama b = U2 – U1 = U3 – U2 = U4 – U3 = U5 – U4
U2 = suku kedua
U3 = suku ketiga
Un = suku ke –n
128
• Rumus mencari suku ke – n Contoh:
Deret aritmetika:
Un = a + (n – 1) b 3 + 7 + 11 + 15 + 19 + ....
Tentukan jumlah 10 suku pertama?
U1 = a = suku pertama/suku awal
U2 = a + b Pembahasan:
Perhatikan barisan aritmetika di atas:
U3 = a + 2b
n = 10, a = 3, dan b = 7 – 3 = 4
U4 = a + 3b
n
U5 = a + 4b Sn = (2a + (n – 1).b)
2
10
Contoh: S10 = (2.3 + (10 – 1).4)
2
Barisan aritmetika: = 5 (6 + 36) = 210
3, 7, 11, 15, 19...
Tentukan suku ke-10?
Pembahasan:
D. Barisan dan Deret Geometri
b = U2 – U1 = 7 – 3 = 4 a. Barisan Geometri
Suku ke –10 adalah: Bentuk umum barisan geometri adalah
Un = a + (n – 1) b sebagai berikut:
U10 = 3 + (10 – 1) .4
= 3 + (9.4) = 3 + 36 = 39 U1, U2, U3 ....... Un
a, ar, ar2, ........ arn–1
b. Deret Aritmetika
Pada barisan geometri terdapat beberapa
Bentuk umum deret aritmetika adalah:
rumusan sebagai berikut:
U1 + U2 + U3.+...... +Un • Rumus rasio (r)
a + (a + b) + (a + 2b)+......+(a + (n – 1)b)
Un U2 U3
r= = =
Pada deret aritmetika terdapat rumusan Un1 U1 U2
sebagai berikut:
• Rumus mencari jumlah n suku pertama • Rumus mencari suku ke – n
129
Maka, suku ke –10 adalah: E. Deret Geometri Tak Hingga
Un ar n1
1 1 1
3
S =
= 243 = 243 1 1 1
5
1
1 2 2 1+ + + +..... + 0
3 3 3 3 9 27
Maka rumus jumlah suku sampai tak terhingga
242 3 726 363 ( S ) adalah:
S5 = = =
243 2 486 243
S
a
b. Deret Geometri 1 r
Bentuk umum dari deret geometri sebagai Untuk jumlah tak hingga suku-suku bernomor
berikut: ganjil saja adalah:
U1 + U2 + U3.+ ......+ Un a
S
a + ar + ar2 +...........+ arn-1 1 r2
Rumus mencari jumlah n suku pertama pada Sedangkan, jumlah tak hingga suku-suku
deret geometri: bernomor genap saja adalah:
a(rn 1) S
ar
Sn = , jika r > 1 1 r2
r1
a(1 rn)
Sn = , jika r < 1
1 r
130
BIOLOGI
131
131
Bab 1
Metode Ilmiah dan
Ruang Lingkup Biologi
132
C. Objek Kajian Biologi 6. Objek tingkat individu
Kumpulan dari beberapa sistem organ den-
Biologi sebagai ilmu pengetahuan, memiliki gan fungsi tertentu akan membentuk suatu
beberapa objek kajian yang meliputi manusia, individu.
hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, baik
Contoh: manusia, hewan, dan tumbuhan.
yang terlihat oleh mata telanjang maupun
dengan bantuan alat (mikroskop). 7. Objek tingkat populasi
Populasi didefinisikan sebagai kumpulan in-
Tingkatan organisasi dalam kehidupan, yaitu:
dividu yang sejenis yang menempati suatu
Sel - Jaringan - Organ - Sistem organ - daerah tertentu dan dalam waktu tertentu.
Individu - Populasi - Komunitas - Contoh: sekelompok burung merpati, dan
Ekosistem - Bioma rimbunan pohon cemara.
8. Objek tingkat komunitas
Objek yang menjadi kajian ilmu biologi dibagi Komunitas adalah kumpulan beberapa popu-
menjadi beberapa tingkat, yaitu: lasi yang menempati suatu daerah tertentu.
1. Objek tingkat molekul Contoh: dalam suatu kebun terdapat pop-
Beberapa molekul yang dikaji pada ilmu ulasi lebah, populasi pohon rambutan, dan
biologi, yaitu protein, karbohidrat, lipid (le- populasi burung pipit.
mak), dan asam nukleat.
9. Objek tingkat ekosistem
2. Objek tingkat sel Ekosistem merupakan kesatuan antara
Sel adalah unit struktural dan fungsional ter- komunitas dengan lingkungan tempat
kecil dari makhluk hidup. hidupnya, serta hubungan timbal balik yang
ada di dalamnya.
3. Objek tingkat jaringan
Contoh: ekosistem hutan, ekosistem pantai,
Jaringan terbentuk dari kumpulan sel-sel
dan ekosistem danau.
yang memiliki fungsi dan bentuk yang sama.
Contoh: (jaringan pada tumbuhan) jaringan 10. Objek tingkat Bioma
parenkim, jaringan bunga karang, dan jarin- Bioma didefinisikan sebagai kumpulan berb-
gan pengangkut. agai ekosistem yang membentuk kesatuan
Contoh: (jaringan pada hewan) jaringan ekosistem dunia (global).
otot, jaringan epitel, dan lain-lain.
4. Objek tingkat organ
D. Peranan Biologi dalam
Organ terbentuk dari beberapa jaringan
Kehidupan
yang memiliki fungsi tertentu. Beberapa peranan dan pemanfaatan ilmu biologi
Contoh: jantung, hati, dan ginjal pada he- beserta cabang ilmunya dalam kehidupan, yaitu:
wan, serta akar, batang, dan daun pada tum-
1. Penggunaan mikroorganisme untuk industri
buhan. makanan (bioteknologi).
5. Objek tingkat sistem organ Contoh: pembuatan tempe dari kedelai oleh
Sistem organ tersusun atas beberapa organ bakteri Rhizopus sp., dan pembuatan tape
yang saling bekerja dan berinteraksi secara dari singkong atau ketan oleh Saccharomyces
cereviceae.
sinergis.
Contoh: sistem pencernaan, sistem perna- 2. Perkawinan silang pada tumbuhan dapat
pasan, sistem peredaran darah, dan sistem menghasilkan produksi buah yang lebih
banyak (botani).
gerak.
133
3. Penemuan beberapa vaksin yang dipakai • Harold Urey menyatakan Teori Evolusi
untuk menambah kekebalan tubuh terhadap Kimia, yaitu bahwa kehidupan pertama kali
beberapa penyakit (imunologi). diduga terjadi di atmosfer (didukung oleh
Stanley Miller melalui percobaannya).
E. Teori As • Oparin mengemukakan teorinya yang
diberi nama “ Teori Biologi Evolusi”,
a. Teori Abiogenesis menyatakan bahwa kehidupan pertama
Teori abiogenesis merupakan teori yang me- kali diduga terjadi di lautan (didukung oleh
nerangkan bahwa makhluk hidup berasal Haldane dalam bukunya yang berjudul
dari benda mati yang penciptaannya terjadi “The Origin of Life”).
secara spontan.
Pencetus teori ini ialah Aristoteles. Ia men-
F. Evolusi
gatakan bahwa “Belatung berasal dari dag- a. Teori-teori Evolusi
ing yang sudah busuk". 1. Teori Lamarck (1809)
Ilmuwan yang mendukung teori ini, yaitu: Mengemukakan bahwa sifat fenotipe
1. Antonie van Leuwenhook (sifat yang dapat terlihat, seperti bentuk
2. John Needham, wajah, warna kulit, dan lain-lain) dapat
Ia mengatakan, “Bakteri berasal dari air diperoleh dari lingkungan dan diwariskan
kaldu”. secara genetik.
Contoh: jerapah mempunyai leher
b. Teori Biogenesis
yang panjang karena jerapah secara
Teori biogenesis merupakan teori yang men- terus-menerus menjulur ke atas untuk
yatakan bahwa makhluk hidup yang ada saat menggapai makanan.
ini berasal dari makhluk hidup pada masa 2. Teori Weissman
sebelumnya. Mengemukakan bahwa perubahan organ
Pencetus teori ini adalah seorang ilmuwan tubuh yang disebabkan oleh lingkungan
bernama Louis Pasteur, dengan teorinya tidak memengaruhi keturunannya.
“Omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo” Contoh: tikus yang tidak mempunyai ekor
(Kehidupan terjadi berasal dari telur, dan karena ekornya dipotong ternyata tidak
telur berasal dari makhluk hidup). diwariskan pada keturunannya.
Beberapa ilmuwan yang mendukung teori 3. Teori Charles Darwin/Teori Evolusi Darwin
ini, yaitu: (1809—1882)
1. Fransisco Redy, bereksperimen dengan Me nge m uka kan bahwa evolus i
media daging. disebabkan oleh proses seleksi alam.
2. Lazzaro Spalanzani, bereksperimendengan Teori Darwin melalui seleksi alam
menggunakan air kaldu. mencakup tiga hal, yaitu:
Teori biogenesis berhasil menumbangkan • Seleksi alam terjadi karena adanya
teori sebelumnya, yaitu abiogenesis den- keberhasilan pada reproduksi
gan dilakukannya percobaan “Air Kaldu dan organisme.
Tabung Leher Angsa” oleh Louis Pasteur. • Seleksi alam terbentuk dari interaksi
c. Teori Neoabiogenesis antara lingkungan dengan variasi
• Teori ini menerangkan bahwa kehidupan yang dimiliki oleh organisme.
pertama kali berasal dari senyawa organik. • Produk seleksi alam merupakan
• Teori ini timbul dari dua orang ilmuwan, adaptasi organisme terhadap
yaitu Harold Urey dan Oparin. lingkungannya.
134
b. Bukti Adanya Evolusi e. Hukum Hardy-Weinberg
1. Fakta langsung adanya evolusi Menyatakan bahwa frekuensi alel dan genotipe
• Adanya variasi di antara makhluk suatu populasi selalu konstan dari generasi ke
hidup. generasi dengan kondisi tertentu, yang meliputi:
• Adanya fosil. 1. Ukuran populasi cukup besar.
2. Fakta tidak langsung adanya evolusi 2. Populasi terisolasi.
• Homolog (kesamaan) pola perkem- 3. Jumlah mutasi gen dalam alel seimbang.
bangan embriologi. 4. Perkawinan acak.
• A d a n y a k aji an bi og eogr a fi 5. Kemampuan reproduksi antar-individu sama.
(penyebaran makhluk hidup) dan Persamaan Hardy-Weinberg
palaeontologi (asal-usul makhluk Karena hanya ada dua alel, kombinasi frekuensi
hidup). keseluruhan adalah:
c. Proses Terbentuknya Spesies Baru (p + q) = 1
1. Isolasi geografi: apabila batas wilayah
tidak dilewati, populasi tidak akan Kombinasi alel yang muncul secara acak, yaitu:
bertemu dengan populasi lain sehingga
P2 + 2pq + q2 = 1
perkawinan secara alamiah tidak akan
AA + 2Aa + aa = 1
terjadi.
2. Isolasi reproduksi: menyangkut ada- p = frekuensi alel dominan di dalam populasi.
nya keberhasilan suatu pembuahan q = frekuensi alel resesif di dalam populasi.
dan keberhasilan organisme baru
pascapembuahan.
d. Syarat Terjadinya Evolusi
1. Adanya perubahan lingkungan.
2. Adanya relung (tempat hidup dan interaksi
suatu organisme) yang kosong.
3. Adanya keanekaragaman suatu kelompok
organisme.
135
Bab 2
Keanekaragaman Hayati
dan Klasifikasi
136
3. Untuk mengetahui hubungan kekerabatan 2. Klasifikasi sistem buatan, yaitu klasifikasi
antarmakhluk hidup. yang didasarkan pada ciri morfologi yang
4. Memberi nama makhluk hidup spesies mudah diamati dari makhluk hidup.
baru yang baru diketahui. Contoh: pada klasifikasi tumbuhan terdiri
atas herba, pohon, dan semak.
Berdasarkan tujuan tersebut maka sistem
3. Klasifikasi sistem filogenik, yaitu jenis
klasifikasi pada makhluk hidup memiliki
klasifikasi yang didasarkan pada sejarah
beberapa manfaat, yaitu:
evolusi makhluk hidup dan hubungan
1. Memudahkan kita dalam mempelajari kekerabatan antara takson satu dengan
makhluk hidup yang sangat beraneka yang lainnya. Contoh : hubungan
ragam. kekerabatan antara orang utan dan gorila.
2. Agar hubungan kekerabatan antarmakhluk
hidup dapat diketahui. e. Sistem Tata Nama Makhluk Hidup
Sistem pemberian nama pada makhluk
b. Dasar-dasar Klasifikasi
hidup yang terdiri atas dua bagian nama
Beberapa hal yang menjadi dasar pada disebut sistem tata nama ganda atau dikenal
sistem klasifikasi makhluk hidup, yaitu: dengan Binomial nomenclature.
1. Berdasarkan persamaan Sistem ini diperkenalkan oleh Carolus
2. Berdasarkan perbedaan Linnaeus (1707-1778). Hierarki taksonomi
3. Berdasarkan ciri morfologi dan anatomi yang diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus
4. Berdasarkan ciri biokimia tersusun atas takson (tingkatan) dari tingkat
5. Berdasarkan manfaat tinggi ke tingkat rendah, yaitu:
137
dengan sistem ini terdiri atas kingdom 4. Sistem Lima Kingdom (Robert Whittaker,
Plantae (tumbuhan) dan kingdom Animalia tahun 1969). Sistem lima kingdom terdiri
(hewan). atas kingdom Monera, kingdom Protista,
2. Sistem Tiga Kingdom (Ernest Haekel, tahun kingdom Fungi, kingdom Plantae, dan
1866). Sistem tiga kingdom terdiri atas kingdom Animalia.
kingdom Protista, kingdom Plantae, dan 5. Sistem Enam Kingdom (Salomon, tahun
kingdom Animalia. 1999-2002). Sistem enam kingdom terdiri
3. Sistem Empat Kingdom (E. Chatton, tahun atas kingdom Virus, kingdom Protista,
1959). Sistem empat kingdom terdiri atas kingdom Monera, kingdom Fungi, kingdom
Monera, Protista, Plantae, dan Animalia. Plantae, dan kingdom Animalia.
138
Bab 3
Virus
139
2. Rous Sarcoma Virus (RSV) penyebab E. Perkembangbiakan Virus
kanker pada ayam
3. Rhabdovirus penyebab rabies pada Untuk berkembang biak, virus harus menginfeksi
anjing dan kera. sel inangnya. Proses reproduksi virus terdiri atas
dua tipe, yaitu tipe litik dan lisogenik.
b. Berdasarkan susunan asam nukleat, virus
diklasifikasikan menjadi lima, yaitu: a. Siklus Litik
Pada siklus litik, replikasi genom virus
1. Virus dengan DNA pita tunggal (ssDNA)
Contoh: Parvovirus harus melaku-kan menyebabkan kematian pada sel inang. Virus
infeksi bersama dengan Adenovirus agar yang hanya dapat bereplikasi melalui siklus litik
bisa tumbuh. (lisis) disebut dengan virus virulen.
2. Virus dengan DNA pita ganda (dsDNA) Siklus litik terdiri atas dua fase, yaitu:
Contoh: Adenovirus, penyebab penyakit 1. Fase adsorbsi, diawali dengan menempelnya
pada saluran pernapasan. ujung ekor virus pada dinding sel bakteri,
kemudian enzim lisozim dikeluarkan untuk
3. Virus dengan RNA pita tunggal (ssRNA
melubangi dinding sel inang.
positif)
2. Fase injeksi (penetrasi), yaitu dimasukkannya
Pada virus ini ssRNA berperan sebagai
DNA atau RNA virus ke dalam isel inang.
mRNA (pembawa pesan kode gen RNA).
Kepala dan ekor virus tetap tertinggal di luar
Contoh: Picorna, yaitu virus yang
sel dan akan terlepas serta tidak berfungsi
menyebabkan penyakit polio.
ketika injeksi DNA telah dilakukan.
4. RNA pita tunggal (ssRNA negatif) 3. Fase sintesis , yaitu DNA virus yang
Pada virus ini ssRNA sebagai cetakan men gan d u n g en zi m l i sozi m ak an
mRNA menghancurkan DNA bakteri, kemudian
Contoh: Rhabdovirus penyebab rabies. mereplikasikan diri, melakukan sintesis
5. RNA pita ganda (dsRNA) protein hingga membentuk bagian-bagian
Contoh: Reovirus, penyebab penyakit kapsid, seperti kepala, ekor,dan serabut ekor.
diare. 4. Fase perakitan, yaitu bagian-bagian kapsid
Keterangan: virus yang awalnya terpisah selanjutnya
ss = single stranded/rantai tunggal dirakit menjadi kapsid virus hingga terbentuk
ds = double stranded/rantai ganda. tubuh virus baru.
5. Fase lisis, yaitu hancurnya sel inang (lisis)
D. Bakteriofage dan melepaskan virus-virus baru yang akan
menginfeksi sel inang lainnya, begitu seterusnya.
• Bakteriofage merupakan kesatuan biologis
b. Siklus Lisogenik
paling sederhana yang mampu mereplikasi
dirinya (menggandakan diri menjadi lebih • Siklus lisogenik merupakan siklus replikasi
banyak). genom virus tanpa menghancurkan sel
inang sehingga virus berintegrasi ke dalam
• Tubuh bakteriofage tersusun atas kepala,
kromosom bakteri atau sel inang.
ekor, dan serabut ekor. Ekor fage berfungsi
• Fase awal yang dilalui oleh siklus lisogenik
sebagai alat penginfeksi ke sel inang. sama dengan siklus litik, yaitu melalui fase
• Proses infeksi bakteriofage pada sel bakteri adsorbsi dan fase injeksi. Selanjutnya
juga digunakan oleh virus untuk berkembang melalui fase-fase berikut ini, yaitu:
biak. Proses ini terdiri atas dua tipe, yaitu litik 1. Fase penggabungan, yaitu bergabungnya
(virulen) dan lisogenik. DNA virus dengan DNA bakteri. Dengan
demikian, bakteri yang terinfeksi akan
memiliki DNA virus.
140
2. Fase pembelahan, DNA virus yang dalam sel bakteri. Jadi, jika sel bakteri
bergabung dengan DNA bakteri menjadi bereplikasi maka sekaligus memproduksi
tidak aktif (profage). Dengan demikian, insulin.
jika DNA bakteri bereplikasi maka DNA 3. Pada pembuatan vaksin, misalnya vaksin
virus yang tidak aktif tersebut akan ikut polio, vaksin campak, dan vaksin cacar.
bereplikasi.
4. Untuk membuat zat antitoksin.
3. Fase sintesis, yaitu DNA virus yang telah
aktif akan menghancurkan DNA bakteri b. Virus yang Merugikan
dan memisahkan diri. Selanjutnya, DNA Beberapa virus yang menyebabkan
virus akan mensintesis protein sel inang timbulnya infeksi penyakit dikelompokkan
sekaligus mereplikasikan diri.
menjadi tiga, yaitu:
4. Fase perakitan, yaitu kapsid yang
• Virus yang menyebabkan penyakit pada
terbentuk dari protein sel inang dirakit
manusia
menjadi kapsid virus. Selanjutnya, DNA
virus baru masuk ke dalam kapsid sehingga 1. Virus Avian influenza, penyebab virus
membentuk virus baru. flu burung.
5. Fase lisis, yaitu terjadi lisis pada sel setelah 2. Poliovirus, yaitu virus penyebab
terbentuk bakteri virus baru. Virus-virus penyakit polio.
yang terbentuk kemudian akan menyerang 3. Virus Ebola, yaitu virsu yang
bakteri (sel inang) lain.
menyebabkan penyakit ebola pada
Lisis
sel manusia.
4. Human Immunodeficiency Virus
Kumpulan virus
hasil perkem-
Kromosom
bakteri
(HIV), penyebab penyakit AIDS.
bangbiakan
Siklus
dari kromosom
bakteri litik 5. Influenza virus, menyebabkan
Replikasi Injeksi DNA
penyakit flu pada manusia.
virus virus
• Monera (organisme prokariota) berasal dari Dinding sel tersusun atas hemiselulosa
bahasa Yunani. Monera artinya tunggal. dan senyawa peptidoglikan (protein dan
• Ciri-ciri monera: asam amino).
a. Uniselular (bersel satu) 3. Membran sitoplasma, tersusun atas
b. Tidak memiliki membran inti (prokariota) lapisan lipoprotein (fosfolipid dan
• Kingdom monera terdiri atas: protein) yang bersifat permeabel
a. Eubacteria (bakteri) dan berperan untuk mengatur keluar
b. Archaebacteria (archae) masuknya zat-zat di dalam sel bakteri.
b. Struktur Bagian dalam Sel
A. Ciri-ciri Bakteri (Eubacteria)
Bagian dalam sel bakteri terdiri atas DNA,
1. Bersel tunggal (uniselular). mesosom, ribosom, plasmid, dan endospora.
2. Inti selnya tidak memiliki membran inti 1. DNA, merupakan materi inti genetik
(prokariotik). sebagai pembawa sifat pada makhluk
3. Ukuran sel berkisar antara 1—5 mm (1 mm hidup, khususnya bakteri.
= 1/1000 mm). 2. Mesosom, merupakan bagian dari
4. Berkembang biak secara aseksual dengan membran sitoplasma yang mengalami
membelah diri. peli pata n. Mes os om berperan
5. Hidup di berbagai lingkungan/habitat. dalam sintesis dinding sel serta pada
6. Beberapa jenis bakteri berperan penting pembelahan nukleus (inti sel).
pada proses penguraian zat-zat organik. 3. Ribosom, merupakan bagian dari
7. Bergerak dengan flagela atau pili. organel sel yang berperan utama dalam
proses sintesis protein di dalam sel.
B. Struktur Bakteri (Eubacteria) 4. Plasmid, berbentuk seperti cincin,
terdapat di dalam sitoplasma, dan
a. Struktur Bagian Luar Sel berfungsi sebagai alat pertahanan sel
Bagian luar sel bakteri terdiri atas kapsul, terhadap lingkungan yang ekstrim.
dinding sel, dan membran plasma. 5. Endospora, m erupakan spora/
1. Kapsul, merupakan bagian paling luar struktur yang berdinding tebal yang
berupa lapisan lendir. Kapsul berfungsi terbentuk saat kondisi lingkungan tidak
sebagai pelindung sel dan dapat menguntungkan bagi bakteri (panas,
digunakan sebagai cadangan makanan. dingin, dan kering). Endospora akan
kembali menjadi sel bakteri saat kondisi
2. Dinding sel, berfungsi untuk melindungi
lingkungan membaik.
dan memberi bentuk pada sel bakteri.
142
c. Flagela c. Berdasarkan Pewarnaan Gram
Flagela merupakan alat gerak bakteri Uji pewarnaan gram yang dilakukan
dengan bentuk seperti rambut dan tersusun terhadap bakteri digunakan untuk
atas senyawa protein yang bernama flagelin. mengetahui perbedaan struktur dinding
Jumlah dan letak flagela dijadikan salah sel. Terdapat dua jenis bakteri berdasarkan
satu dasar penggolongan bakteri. perbedaan pewarnaan gram, yaitu:
d. Pili (Fimbriae) 1. Bakteri gram positif
Pili memiliki bentuk seperti benang filamen • Bakteri gram positif memberikan war-
dan banyak dimiliki oleh bakteri gram na ungu pada pengecatan gram karena
negatif. Ukurannya lebih kecil, pendek, dan dinding peptidoglikannya tebal.
lebih banyak dari flagela. Pili tidak berfungsi • Bakteri gram positif memiliki dinding
sebagai alat gerak melainkan sebagai sel yang lebih sederhana, namun le-
gerbang masuknya bahan genetik selama bih tebal dari dinding sel bakteri gram
berlangsungnya proses konjugasi. negatif, yaitu sekitar 20—25 nm.
Contoh: Aerococcus, Leuconostoc.
C. Penggolongan Bakteri 2. Bakteri gram negatif
• Dinding sel bakteri ini lebih tipis dari
Berikut adalah penggolongan bakteri yang
bakteri gram positif, yaitu sekitar 10—
didasarkan pada:
15 nm dengan kandungan peptidoglikan
a. Berdasarkan Letak Flagela pada Sel
yang lebih sedikit, namun memiliki
Bakteri
struktur yang lebih kompleks.
1. Monotrik, yaitu bakteri yang hanya
• Bakteri gram negatif memberikan
memiliki satu flagela pada salah satu
pewarnaan merah saat diuji pengecatan
ujung selnya.
gram karena dinding peptidoglikannya
2. Lopotrik, yaitu bakteri yang memiliki
dua atau lebih flagela di salah satu ujung tipis dan selnya dilapisi oleh periplasma
selnya. dan membran luar lipoprotein.
3. Amfitrik, yaitu bakteri yang memiliki dua • Umumnya bakteri yang bersifat patogen
atau lebih flagela di kedua ujung selnya. merupakan jenis dari bakteri gram
4. Peritrik, yaitu bakteri yang memiliki negatif.
flagela di seluruh permukaan selnya. • Contoh: E. coli, Salmonella typhi,
Enterobacter cloacae, dan Shigella.
b. Berdasarkan Bentuk Tubuh Bakteri
1. Kokus (bulat), yaitu streptokokus d. Berdasarkan Kebutuhan Oksigen
(bakteri S. thermophillus), diplokokus 1. Bakteri aerob obligat, yaitu kelompok
( bak ter i D. p ne u mo n i a e) , dan bakteri yang memerlukan gas oksigen
stafilokokus (bakteri S. aureus). dalam proses respirasinya.
2. Basil (batang), yaitu monobasil Contoh: Acitenobacter baumanii
(bakteri E. coli, Salmonella thypi) dan (penyebab infeksi saluran pernapasan).
streptobasil (bakteri Azotobacter dan 2. Bakteri anaerob fakultatif, yaitu bakteri
Bacillus antracis). yang membutuhkan gas oksigen, namun
3. Vibrio (koma), misalnya pada bakteri masih dapat hidup tanpanya.
Vibrio cholerae (penyebab penyakitkolera). Contoh: Escherichia coli (ditemukan
pada usus manusia).
4. Spirilum (spiral), misal pada bakteri
Treponema palidum.
143
3. Bakteri anaerob obligat, yaitu bakteri • Saprofit, yaitu bakteri yang memperoleh
yang tidak membutuhkan gas oksigen makanan dari sisa-sisa organisme yang
karena dapat merusak selnya. telah mati, seperti bangkai hewan dan
Contoh: Clostridium tetani (bakteri sampah organik.
penyebab tetanus). Contoh: E. coli.
4. Bakteri anaerob aerotoleran, yaitu
bakteri yang tidak menggunakan f Pembagian dalam Filum/Divisi
oksigen, namun masih dapat hidup di Bakteri dikelompokkan menjadi lima filum, yaitu:
tempat yang mengandung oksigen. 1. Proteobacteria
Contoh: Lactobacillus bulgaricus dan
Proteobacteria adalah kelompok terbesar
Streptococcus lactis digunakan dalam
bakteri. Proteobacteria sendiri dikelompokkan
industri pembuatan yoghurt dan keju. menjadi bakteri ungu yang bersifat
5. Bakteri mikroaerofilik, yaitu jenis bakteri fotoautotrof, proteobacteria kemoheterotrof,
yang menggunakan oksigen untuk dan proteobacteria kemoautotrof. Contoh:
respirasi, tapi hanya dapat hidup dengan bakteri Escherichia coli.
konsentrasi oksigen yang rendah.
2. Bakteri gram positif
Contoh: Campylobacter fetus (penyebab
aborsi spontan pada hewan ternak). Pada kelompok bakteri gram positif,
beberapa bakteri ada yang dapat melakukan
e. Berdasarkan Cara Hidupnya fotosintesis (fotoautotrof), ada yang
1. Bakteri autotrof, yaitu jenis bakteri yang bersifat kemoheterotrof, dan ada juga yang
dapat mensintesis makanannya sendiri dari membentuk endospora (struktur yang bersifat
zat anorganik menjadi zat organik. Bakteri ini tahan terhadap panas) ketika lingkungan
dibedakan menjadi dua, yaitu: terdapat sedikit makanan. Contoh: bakteri
• Bakteri fotoautotrof: sumber energi Bacillus sp. dan Clostridium sp.
untuk proses sintesis makanan berasal 3. Spirochetes
dari cahaya (fotosintesis). Kelompok spirochetes bukan merupakan
Contoh: bakteri sulfur hijau (Chloro- kelompok besar, tetapi keberadaannya
bium), bakteri sulfur ungu (Chromatium), dapat memengaruhi kehidupan manusia
dan sianobakteria (Anabaena). karena beberapa jenis bakteri ini dapat
• Bakteri kemoautotrof, yaitu bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia.
menggunakan senyawa kimia sebagai Contoh: Treponema pallidium (menyebabkan
penyakit sifilis).
sumber energi yang dipakai untuk
sintesis senyawa organik. 4. Chlamydias
Contoh: Thiobacillus, bakteri nitrifikasi Kelompok chlamydias merupakan kelompok
(Nitrosomonas dan Nitrobacter). bakteri yang memiliki ukuran paling kecil.
Chlamydias hanya dapat hidup sebagai parasit
2. Bakteri heterotrof, yaitu bakteri yang
bagi sel-sel makhluk hidup lainnya. Contoh:
tidak dapat mensintesis makanan sendiri
Chlamydia psittaci (penyebab infeksi mata).
melainkan memanfaatkan bahan organik dari
organisme lain. Bakteri heterotrof dibedakan 5. Cyanobacteria (ganggang hijau-biru)
menjadi dua, yaitu: Merupakan kelompok yang mengandung
beberapa macam pigmen, seperti klorofil
• Parasit, yaitu bakteri yang mengambil
(hijau), fikosianin (biru), karotenoid (jingga),
makanan dari organisme lain (inangnya)
dan beberapa pigmen tambahan sehingga
sehingga dapat merugikan inangnya. menyebabkan berwarna-warni. Adanya
Contoh:Mycobacteriumtuberculosis. pigmen klorofil membuat bakteri ini mampu
untuk melakukan fotosintesis Contoh:
144
• Ganggang hijau-biru bersel satu, contoh: mampu melakukan proses nitrifikasi,
Gleocapsa, Chroococcus. yaitu mengubah amonia (NH3) men-
• Ganggang hijau-biru bentuk koloni, contoh: jadi nitrit (NO 2), sedangkan bakteri
Polycyshis. Nitrobacter mampu mengubah nitrit
• Gangganghijau-biru bentuk benang (filamen), (NO2) menjadi nitrat (NO3). Reaksinya,
contoh: Nostoc, Oscillatoria, Anabaena. yaitu:
Nitrosomonas
2 NH3 + 3 O2 2 HNO2 + 2 H2O + energi
D. Reproduksi Bakteri Nitrosococcus
145
Cytophaga 3. Dinding sel tidak mengandung peptido-
2 Penyakit pada ikan
columnaris glikan.
Streptococcus Radang payudara 4. Sel belum memiliki membran inti
3
agalactia sapi (prokariotik), namun ribosomnya mirip
Bengkak rahang dengan ribosom eukariotik.
4 Actinomyces bovis
pada sapi 5. Membran plasma mengandung lipid.
3. Bakteri penyebab penyakit pada tanaman 6. Rata-rata memiliki ukuran 0,1 mm—15
mm.
No Bakteri Penyakit
Menyerang pucuk • Archaebacteria digolongkan menjadi tiga,
1 Xanthomonas oryzae
batang padi yaitu:
Xanthomonas Menyerang 1. Metanobacteria, merupakan bakteri
2
campestris tanaman kubis yang bersifat hemoautotrof yang
Pseudomonas Daun layu pada mampu menghasilkan gas metana
3
solenacearum terung-terungan (CH4) dan tidak memerlukan oksigen
Penyakit busuk (anaerob).
4 Erwinia amylovora pada buah-
Contoh : bakteri Succinomonas
buahan
amylolytica (hidup di saluran
Nekrosis pada
5 Xanthomonas citri pencernaannya sapi).
tanaman jeruk
2. Halobacterium, yaitu jenis halofil yang
hidup pada kondisi ekstrim dengan
F. Archaebacteria kadar garam yang tinggi, seperti di Laut
Mati dan Great Salt Lake.
• Memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 3. Thermoplasma, ditemukan di dalam
1. Bersel satu air asam yang berasal dari mata air
2. Hidup pada kondisi lingkungan yang belerang yang panas.
ekstrim.
146
Bab 5
Protista
147
• Radiolaria, memiliki habitat di laut dan 3. Ciliata (Ciliophora)
fosilnya tersusun atas silikat membentuk Ciri-ciri:
tanah radiolaria yang dimanfaatkan sebagai • Bersel satu dengan bentuk tubuh tetap.
bahan penggosok. • Mempunyai celah mulut dan dilengkapi
dengan anus sel.
• Memiliki dua buah inti sel, yaitu
makronukleus (alat reproduksi aseksual)
dan mikronukleus (alat reproduksi
Amoeba
seksual).
Foraminifera Radiolaria
• Pada dinding sel terdapat rambut getar
2. Flagelata (Mastigophora) (silia) sebagai alat gerak.
Ciri-ciri: • Reproduksi secara seksual dengan
• Bersel satu (uniseluler). konjugasi dan aseksual dengan
• Bentuk sel tetap dan tidak punya membelah diri.
rangka. • Hidup di perairan tawar yang banyak
• Ukuran tubuh antara 35—60 mm. mengandung zat organik.
• Umumnya berkloroplas.
Struktur tubuhnya, yaitu:
• Alat gerak berupa flagel
• Kebanyakan hidup di air tawar. Silia
Flagela
148
4. Sporozoa (Apikompleksa) • Habitat di wilayah perairan dan di
Ciri-ciri: tempat yang lembap.
• Bersel satu. • Reproduksi secara aseksual dengan
• Dapat membentuk semacam spora membelah diri (pada alga uniseluler)
dalam siklus hidupnya. atau membentuk fragmentasi (pada
• Tidak mempunyai alat gerak. alga multiseluler).
• Parasit pada hewan dan manusia.
b. Jenis-jenis Alga
• Reproduksi secara aseksual dengan
Berdasarkan warna pigmennya, ganggang
schizogoni (membelah diri dalam tubuh
diklasifikasikan menjadi lima kelompok,
inang) atau sporogoni (membentuk
yaitu:
spora dalam tubuh inang) dan secara
1. Alga hijau (Chlorophyta)
seksual dengan peleburan dua gamet
dalam tubuh nyamuk (inangnya). • Kandungan pigmen utama yang dimiliki
oleh Chlorophyta adalah klorofil (hijau)
Plasmodium merupakan contoh dari dengan pigmen tambahan berupa
sporozoa yang hidup pada sel inangnya, karoten.
yaitu nyamuk. Jenis-jenis Plasmodium, yaitu:
• Hidup di perairan (tawar maupun
• Plasmodium vivax, penyebab malaria
air laut), ada pula yang bersimbiosis
tertiana, masa sporulasi (gejala demam)
dengan jamur membentuk lichen.
setiap 2 x 24 jam.
• Reproduksi secara aseksual (membelah
• Plasmodium falcifarum, penyebab
diri, fragmentasi, dan spora) dan seksual
malaria tropika, masa sporulasi setiap
(isogami, anisogami, dan oogami).
1—3 x 24 jam.
• Contoh: Protococcus, Chlorella,
• Plasmodium malariae, penyebab
Chlam ydomonas, Spirogyra
malaria kuartana, masa sporulasi setiap
(berf ilam en), dan Ulva lactua
1—3 x 24 jam.
(berbentuk talus).
• Plasmodium ovale, penyebab malaria
ovale tertiana (limpa). 2. Alga cokelat (Phaeophyta)
• Kandungan pigmen utama yang dimiliki
B. Protista Mirip Tumbuhan (Alga) adalah fikosantin (pigmen cokelat).
• R e pr o d u k si ase k s ual de ng an
a. Ciri-ciri Alga
fragmentasi, zoospora. Reproduksi
• Ada yang uniseluler dan multiseluler. seksual dengan oogami, sel telur
• Dinding sel tersusun atas selulosa. dihasilkan oleh oogonia, dan sperma
• Sel sudah memiliki membran inti oleh anteridia.
(eukariotik).
• Pada dinding sel, selain selulosa terdapat
• Struktur tubuh seperti tumbuhan talus
asam alginat, pigmen fotosintesis
karena belum memiliki akar, batang,
aksesoris (tambahan) klorofil a dan c,
dan daun sejati.
xantofil, simpanan karbon karbohidrat.
• Memiliki pigmen warna, seperti klorofil,
• Contoh: Laminaria sp. (penghasil asam
xantofil (kuning), karoten (keemasan),
alginat yang dibutuhkan untuk produksi
fikoeritrin (merah), fikosianin (biru), dan
tekstil, makanan, dan kosmetik),
lain-lain.
Sargassum, Fucus, Turbinaria decurens,
• Dapat melakukan fotosintesis sehingga
dan Macrocystis.
dikatakan bersifat fotoautotrof.
149
3. Alga merah (Rhodophyta) • Pyrrophyta merupakan jenis alga
• Kandungan pigmen utama yang dimiliki yang uniseluler dan dapat melakukan
adalah fikoeritrin (pigmen merah). fotosintesis.
• Hampir semua jenis rhodophyta hidup • Reproduksi secara aseksual (membelah
di laut. diri).
• Reproduksi secara aseksual melalui • Contoh: Gymnodinium breve (penghasil
spora, seksual dengan oogami. toksin bagi saraf).
• Contoh: Eucheuma spinosum (bahan
baku agar-agar) C. Protista Mirip Jamur
4. Alga keemasan (Chrysophyta) a. Ciri-ciri
• Pigmen dominan yang dikandung • Struktur tubuh berbentuk seperti lendir
adalah xantofil (pigmen keemasan), (fase asimilatif).
tidak memiliki pirenoid, dan memiliki
• Bergerak seperti amoeba (fase
kloroplas dengan ukuran kecil.
plasmodium).
• Hidup di tempat berair (air tawar
• Digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu
maupun air laut).
Oomycotina dan Myxomycotina.
• Berkembang biak secara aseksual
dengan membelah diri atau spora dan b. Jenis-jenis Jamur Protista
dengan seksual melalui penyatuan 2 1. Oomycotina (jamur air)
gamet. • Bersel banyak (multiseluler) dan berinti
• Contoh: Mischococcus, Synura, dan banyak.
Navicula. • Dinding sel tersusun atas selulosa
dengan hifa tidak bersekat.
5. Alga api (Pyrrophyta)
• Memiliki habitat di air tawar dan darat.
• Be be r apa P y r roph y ta mam pu • Contoh: Phytophythora infestan (parasit
memendarkan cahaya (karena adanya pada kentang), dan Phytium (penyebab
senyawa fosfor) sehingga bersifat
penyakit busuk pada kecambah
fosforesensi. Fosforesensi menye-
berbagai tanaman).
babkan laut tampak bercahaya pada
malam hari, oleh karenanya alga ini 2. Myxomycotina (jamur lendir)
disebut alga api. • Disebut jamur lendir karena tubuhnya
• Pyrrophyta juga dapat menyebabkan memilik i massa berlendir yang
peristiwa ride tide (air laut berwarna menyebar dalam daur hidupnya yang
merah kecokelatan). Dari peristiwa ini, disebut dengan plasmodium.
alga menghasilkan racun yang dapat • Myxomycotina merupakan predator
membunuh ikan dan hewan laut di fago-sit karena dapat memakan bakteri/
sekitarnya. hama.
• Memiliki kandungan pigmen berupa • Bersifat heterotrof dengan tahapan
xantofil, dinosantin, fikobilin, dan makan mirip amoeba (amoeboid).
klorofil. • Contoh: Dictyostelium discoideum,
Dinoflagelata.
150
Bab 6
Fungi (Jamur)
151
• Jenis jamur ascomycota ada yang uniseluler, c. Basidiomycota
yaitu Saccharomyces cereviceae atau dikenal • Ciri umum jamur ini adalah hifanya bersekat
dengan ragi (yeast). dikariotik (setiap sel memiliki inti sel yang
• Berdasarkan bentuk askokarp yang dihasilkan, berpasangan).
jamur ascomycota terbagi menjadi empat, • Bentuk tubuh makroskopis sehingga dapat
yaitu: dilihat langsung, bentuk tubuh buahnya
1. Kleistotesium, yaitu kelompok jamur (basidiokarp) yang menyerupai payung dan
ascomycota yang memiliki askokarp terdiri atas batang dan tudung.
berbentuk bulat tertutup (ciri dari kelas • Bagian bawah tudung terdapat lembaran-
Plectomyces). Contoh: jamur dari genus lembaran bilah sebagai tempat terbentuknya
Penicillium dan Aspergillus. basidium.
2. Peritesium, yaitu kelompok jamur yang • Reproduksi aseksual ditandai dengan
memiliki askokarp berbentuk botol (ciri pembentukan konidium. Sedangkan, fase
dari genus Pyrenomycetes). Contoh: reproduksi seksualnya dengan pembelahan
Neurospora, Roselinia arcuata, dan basidiospora yang terbentuk pada basidium
Xylaria tabacina. yang berbentuk ganda.
3. Apotesium, yaitu kelompok jamur • Sebagian besar jamur jenis ini dimanfaatkan
ascom ycota yang ask okarpny a sebagai makanan karena mengandung nilai
berbentuk seperti cawan atau mangkok. gizi yang tinggi.
Contoh: Peziza aurantia (hidup sebagai
• Contoh:
saprofit di sampah), Marshella esculenta
dan Tuber sp. yang dimanfaatkan 1. Jamur merang (Volvariella volvaceae),
sebagai makanan. hidup pada lingk ungan dengan
kelembapan tinggi dan dimanfaatkan
4. Askus telanjang, yaitu golongan
sebagai bahan makanan.
jamur ascomycota yang tidak memiliki
askokarp (tidak membentuk badan 2. Jamur kuping (Auricularia polytricha),
buah) dan merupakan ciri dari tubuh berwarna cokelat kehitaman,
kelas Protoascomycetes. Contoh: hidup sebagai saprofit pada kayu lapuk,
Saccharomyces cereviceae, Candida dan umumnya digunakan sebagai
albicans, dan Tricoderma. campuran sup.
• Contoh jamur jenis ascomycota beserta 3. Jamur shitake, hidup pada batang kayu
peranannya, yaitu: dan banyak dibudidayakan di Jepang
dan Cina sebagai bahan makanan.
1. Aspergillus oryzae, sebagai pelunak
adonan roti. 4. Puccinia graminis, merupakan parasit
pada rumput.
2. Penicillium notatum dan Penicillium
chrysogenum sebagai penghasil 5. Ganoderma applanatum, penyebab
antibiotik penisilin. kerusakan pada kayu.
152
• Hidup sebagai parasit. Contoh: b. Mikoriza
1. Tinea versicolor, yaitu penyebab • Mikoriza merupakan bentuk simbiosis
penyakit panu pada kulit. antara fungi dengan akar tanaman,
2. Microsporium, yaitu penyebab penyakit yaitu tanaman pinus dan kacang-
pada rambut dan kuku. kacangan.
3. Epidermophyton floocossum, yaitu • Jamur yang membentuk mikoriza
penyebab penyakit pada kaki atlet. berasal dari golongan Zygomycota,
Ascomycota, atau Basidiomycota.
C. Simbiosis Jamur (Fungi) • Terdapat dua jenis mikoriza, yaitu
ektomikoriza yang terdapat pada akar
a. Lumut Kerak (Lichenes)
pinus dan endomikoriza pada akar
• Merupakan hasil simbiosis antara fungi
tanaman kacang-kacangan.
(Ascomycota atau Basidiomycota) yang
disebut mikobion dengan alga biru atau • Ektomikoriza memiliki hifa yang tidak
alga hijau yang disebut fikobion. dapat menembus ke dalam akar
• Tumbuh pada pohon, di tanah, batu (korteks), tetapi hanya sampai pada
karang. lapisan epidermis.
• Berperan sebagai organisme perintis • Endomikoriza memiliki hifa yang
dan sensitif terhadap polusi udara. menembus akar sampai ke bagian
• Bereproduksi aseksual dengan cara korteks. Selain terdapat pada tanaman
fragmentasi atau soredium (beberapa kacang-kacangan juga dapat hidup di
sel ganggang yang terbungkus oleh akar anggrek dan sayuran, seperti kol.
hifa jamur). Bereproduksi seksual
dengan menghasilkan askospora
atau basidiospora. Contoh: Physcia,
Parmelia.
153
Bab 7
Tumbuhan (Plantae)
154
Klasifikasi tumbuhan lumut Siklus reproduksi tumbuhan paku
Menurut bentuk tubuhnya, lumut dapat Sama dengan lumut, tumbuhan paku juga
digolongkan menjadi tiga, yaitu: mengalami siklus pergiliran keturunan pada
perkembangbiakannya, yaitu:
1. Lumut hati (Hepaticeae), berbentuk
lembaran (talus), rizoidnya tidak Spora (n)
bercabang dan terdapat di bawah
tangkai atau talusnya. Umumnya hidup Protalium (n)
155
daun yang berkumpul membentuk kerucut 1. Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae)
yang disebut strobilus. Ciri-ciri tumbuhan Gymnospermae
Contoh: Lycopodium clavatum, Lycopodium • Daun sempit, tegak, dan kaku.
sp. (paku tanduk rusa), dan Selaginela sp. • Umumnya berakar tunggang.
2. Paku ekor kuda (Sphenophyta), yaitu jenis • Bakal biji tidak terlindungi daging buah.
paku yang berdaun kecil seperti selaput • Bentuk tubuh tumbuhan ada yang
dan tersusun melingkar. Batangnya mirip berupa semak, perdu, atau pohon.
daun cemara, berongga, dan tumbuh tegak. • Tidak memiliki bunga yang sesungguhnya,
Umumnya jenis paku ini hidup di dataran melainkan berbentuk strobilus.
tinggi. • Pembuahan terjadi secara tunggal.
Contoh: Equisetum debile (paku ekor kuda). Klasifikasi Gymnospermae
3. Paku purba (Psilophyta), sebagian besar Tumbuhan biji terbuka diklasifikasikan ke
jenisnya telah punah. Tumbuhan paku ini dalam empat kelas, yaitu:
belum memiliki daun dan akar, batangnya • Cycadinae, memiliki ciri khas, yaitu
bercabang menggarpu dengan sporangium batangnya tidak bercabang, daunnya
terdapat pada ujung cabangnya, dan telah berbentuk pita dengan tulang daun
memiliki berkas pengangkut. yang menyirip. Jenis ini memiliki
Contoh: Psilotum nodum, Rhynia major. strobilus jantan yang halus dan kecil.
4. Paku sejati (Pterophyta), merupakan jenis Sedangkan, strobilus betina lebih besar
paku yang banyak dijumpai, umumnya dan berkayu.
disebut pakis. Tumbuhan ini berdaun lebar Contoh: pakis haji (Cycas rumpii).
dan mudah menggulung. Sporangium • Gnetinae, memiliki strobilus tunggal
terdapat pada sporofil. yang tersusun majemuk, daun
Contoh: Azolla pinnata (paku sampan), berhadapan atau melingkar.
Marsilea crenata (semanggi), Adiantum Contoh: melinjo (Gnetum gnemon).
cuneatum (suplir), dan Asplenium nidus
• Coniferae, memiliki batang yang
(paku sarang burung).
tegak, lurus, dan bercabang, daunnya
c. Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) berbentuk jarum. Strobilus berbentuk
Ciri-ciri tumbuhan berbiji kerucut, terdiri dari strobilus jantan
1. Merupakan organisme fotoautotrof. (berupa sisik) dan strobilus betina
(menghasilkan bakal biji).
2. Memiliki akar, batang, daun, dan bunga.
Contoh: pinus (Pinus merkusii), dan
3. Merupakan tumbuhan heterospora.
damar (Agathis alba).
4. Bentuk tubuh tumbuhan bervariasi,
• Ginkgoinae, berupa pohon besar
seperti pohon, perdu, semak, dan
dengan daun lebar berbentuk seperti
herba.
kipas. Tumbuhan ini meranggas
5. Berkembang biak melalui proses saat musim panas, dan umumnya
penyerbukan dan pembuahan yang digunakan sebagai bahan obat-obatan
menghasilkan biji. dan kosmetik.
Klasifikasi tumbuhan berbiji Contoh: Ginkgo biloba (ginko).
Berdasarkan letak bijinya, tumbuhan berbiji
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
156
2. Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) - Euphorbiaceae (jarak-jarakan).
Ciri ciri Angiospermae Contoh: Manihot utilisima (ubi
• Berdaun lebar,tunggal, dan majemuk. kayu).
• Bakal biji terlindung oleh daging buah. - Moraceae.
• Akar tunggang atau serabut. Contoh: Ficus benjamina
• Pembuahan terjadi secara ganda. (beringin).
• Memiliki bunga sebagai alat - Papilionaceae (polong-pologan).
perkembangbiakan (benang sari sebagai Contoh: Vigna cinesis (kacang
alat kelamin jantan dan putik sebagai panjang), Arachis hypogea (kacang
alat kelamin betina). tanah).
- Mimosaceae.
Klasifikasi Angiospermae
Contoh: Mimosa pudica (daun si
Berdasarkan jumlah keping bijinya,
kejut).
tumbuhan angiospermae dibedakan
- Malvaceae.
menjadi dua, yaitu:
Contoh: Gossypium sp. (kapas).
• Monokotil (berkeping satu). Beberapa
- Bombacaceae.
famili yang tergolong ke dalam
Contoh: Durio zibethinus (durian).
monokotil, antara lain:
- Rutaceae. Contoh: Citrus nobilis
- Liliaceae.
(jeruk keprok).
Contoh: Lilium duchartrei (lili).
- C ae salp inia cea e. Contoh :
- Amaryllidaceae.
Tamarindus indica (asam).
Contoh: Agave cantala (kantala)
- Myrtaceae. Contoh: Eugenia
dan Agave sisalana (sisal).
aromatica (cengkeh).
- Poaceae.
Contoh: Zea mays (jagung), Oryza Berikut merupakan tabel yang memuat
sativa (padi). perbedaan dari tumbuhan monokotil dan dikotil.
- Zingiberaceae.
Tabel Perbedaan Tumbuhan
Contoh: Zingiber officinale (jahe),
Curcuma domestica (kunyit), dan Monokotil dan Dikotil
Kaempferia galanga (kencur).
- Musaceae. Bagian Monokotil Dikotil
157
Bab 8
Hewan (Animalia)
158
2. Hexactinellida • Tipe medusa (seperti payung), yaitu
Jenis porifera ini memiliki spikula yang tipe yang dapat hidup bebas (dapat
terbuat dari zat kersik (silikat). Hidup di berenang).
laut bagian dalam. Contoh: Eupectella, 8. Sistem reproduksinya, yaitu:
Pheronema sp.. • Reproduksi aseksual, melalui pem-
3. Demospongiae bentukan tunas/kuncup yang menempel
Demospongiae memiliki spikula yang pada hewaninduknya.
terbuat dari zat kersik dan protein (spongin) • Reproduksi seksual melalui fertilisasi
atau hanya spongin saja. Tubuhnya lunak eksternal, yaitu dengan penyatuan
(tidak memiliki skeleton) dan hidup di laut sperma dengan sel telur hingga
yang dangkal. Contoh: Euspongia officinalis membentuk zigot.
(spons mandi), Spongilla, dan Haliclona.
Klasifikasi coelenterata
b. Coelenterata (Hewan Berongga) Coelenterata diklasifikasikan menjadi tiga kelas,
Tentakel yaitu:
1. Hydrozoa
Mulut
Umumnya berbentuk polip, baik
berkoloni maupun tidak. Beberapa ada
Epidermis Testis
Knidosit
yang berbentuk medusa. Di dalam koloni,
Ovum
terdapat dua jenis polip, yaitu polip
bertentakel dan tanpa tentakel. Contoh:
Hydra, Obelia, dan Physalia.
Membran
2. Scypozoa
Nematokis
Nukleus Fase medusa lebih dominan dari fase polip,
Hydra tetapi ada juga yang berbentuk polip.
Contoh: Cyanea dan Chrysaora fruttecens.
Nama coelenterata berasal dari bahasa Yunani,
yaitu coelos yang berarti rongga dan enteron 3. Anthozoa
yang berarti usus. Hanya memiliki bentuk polip dengan ukuran
Ciri-ciri coelenterata yang lebih besar daripada dua jenis yang
1. Tubuh simetri radial dan diploblastik. lain. Bentuk tubuh menyerupai bunga
2. Rongga tubuh berfungsi sebagai usus. dan merupakan pembentuk ane-mon laut
3. Memiliki tentakel yang berfungsi untuk atau terumbu karang. Contoh: Tubastera,
menangkap atau melumpuhkan mangsa. Turbinaria, dan Urticina.
4. Pada tentakel dilengkapi dengan sel c. Plathyhelminthes (Cacing Pipih)
knidoblast/knidosit yang mengandung sel Mata
penyengat (nematokis).
5. Pengambilan gas O2 dan gas CO2 dilakukan
Saluran kelamin
secara difusi (sistem respirasi). Daun telinga
tipe, yaitu:
Ciri-ciri plathyhelminthes
• Tipe polip, yaitu tipe tubuh yang
1. Tubuh bilateral simetris dengan bentuk,
hidupnya tak bebas atau menempel
hewan triploblastik (lapisan ektoderm,
pada substrat tertentu.
mesoderm, dan endoderm).
159
2. Tidak memiliki rongga tubuh (aselomata). d. Nemathelminthes (Cacing Gilig)
3. Tidak memiliki sistem sirkulasi.
4. Proses respirasi dilakukan secara difusi oleh Kutikula Alat kelamin
seluruh tubuh.
Pseudoselom
5. Sistem ekskresi menggunakan sel api (flame Saluran ekskresi
160
e. Annelida 3. Hirudinea
Annelida berasal dari kata annulus yang Anggota cacing ini tidak memiliki rambut,
berarti cincin. parapodia, dan septa. Termasuk cacing
penghisap darah.
Ciri-ciri annelida
Contoh: lintah (Hirudo medicinalis), pacet
1. Hewan triploblastik, selomata (sudah
(Haemadipsa javanica).
terdapat selom sejati).
2. Tubuh bersegmen (disebut metameri) f. Mollusca (Hewan Lunak)
memiliki sistem saraf, pencernaan, Kelenjar
pencernaan
reproduksi, dan sistem ekskresi. Mata
Paru-paru
161
2. Bivalvia Ciri-ciri arthropoda
• Bentuk tubuh simetris radial dan 1. Tubuh beruas-ruas, dan terbagi atas kepala
dilindungi oleh cangkang yang (caput), dada (thorax) dan perut (abdomen).
setangkup. 2. Rangka luar (eksoskeleton) tersusun atas
• Bernapas dengan insang yang berlapis-lapis zat kitin dan pada waktu tertentu kulit akan
(Lamelibranchiata) mengalami pergantian (ekdisis/molting).
• Dari celah cangkangnya keluar kaki 3. Memiliki organ sensoris mata, penciuman,
yang pipih seperti mata kapak sehingga dan antena untuk sentuhan dan penciuman.
disebut juga Pelecypoda. 4. Sistem peredaran darah terbuka dan darah
tidak berwarna merah.
• Cangkang kerang terdiri atas tiga
5. Alat respirasi berupa insang, trakea, dan
lapisan, yaitu periostrakum, prismatik,
paru-paru buku.
dan nakreas.
6. Alat ekskresi berupa kelenjar hijau dengan
• Contoh: kerang.
buluh malphigi.
3. Gastropoda 7. Sistem reproduksinya, yaitu:
Gastropoda menggunakan otot perut sebagai • Secara seksual dilakukan melalui proses
alat gerak, termasuk hewan hermaprodit. fertilisasi.
Contoh: Achatina fulica (bekicot), Lymnaea • Secara aseksual dengan melakukan
(siput), partenogenesis (proses reproduksi
4. Chepalopoda terjadi tanpa fertilisasi) dan paedogenesis
Hewan ini menggunakan kepala sebagai alat (reproduksi terjadi pada individu yang
gerak (chepale = kepala dan podos = kaki) muda (larva)).
dan memiliki tentakel yang berfungsi sebagai
Klasifikasi arthropoda
pengisap. Contoh: Nautilus, Loligo sp.
(cumi-cumi), Octopus sp. (gurita). Arthropoda diklasifikasikan menjadi empat, yaitu:
1. Crustacea (udang-udangan)
5. Scaphopoda
• Memiliki dua pasang antena.
Scaphopoda memiliki cangkang berbentuk
silinder yang kedua ujungnya terbuka. • Tubuh terdiri atas sefalotoraks (kepala
Hidupnya di laut dan terpendam di dalam menyatu dengan dada) dan abdomen.
pasir atau lumpur. Contoh: Dentalium • Bernapas pada daerah tipis pada
vulgare. kutikula, namun sebagian besar
Disebut dentalium karena cangkang bernapas dengan insang.
cangkangnya menyerupai gigi-gigi (dentis). • Jenis kelamin sudah terpisah pada
Apabila kita berjalan di pantai perlu hati- individu yang berbeda.
hati karena cangkangnya tajam dan dapat • Contoh: Penaeus (udang windu),
melukai kaki. Cambarus virilis (udang air tawar),
Portunus sexdentalus (kepiting), dan
g. Arthropoda (Hewan Kaki Beruas-ruas)
Neptunus pelagicus (rajungan).
Kepala Sayap 2. Myriapoda (hewan berkaki banyak)
Antena
Otak Dada Perut • Tubuh hanya terdiri atas kepala, toraks,
dan abdomen.
•
Mata
Pada kepala terdapat sepasang mata
tunggal, sepasang alat peraba besar,
dan peraba kecil yang beruas-ruas.
162
• Tiap ruas pada tubuhnya terdapat 3. Kulit tubuh terbuat dari zat kitin sebagai
sepasang atau dua pasang kaki. rangka luar dan pada permukaan insang
• Sistem respirasinya menggunakan trakea kulit terdapat duri.
yang bermuara pada lubang kecil yang 4. Bergerak dengan kaki ambulakral atau
disebut spirakel. kaki tabung, yaitu gerakannya terjadi
• Diklasifikasikan menjadi dua, yaitu dengan mengubah tekanan air yang
Chilopoda (Scolopendra subspinipes diatur oleh sistem pembuluh air yang
(lipan)) dan Diplopoda (Julus teristris berkembang dari selom.
(luwing)) 5. Sudah memiliki sistem pencernaan yang
3. Arachnoidea sempurna, kecuali bintang ular yang
• Tubuh terdiri atas dan abdomen dan tidak memiliki anus.
sefalotoraks. 6. Tidak memiliki sistem ekskresi.
• Memiliki enam pasang anggota 7. Terdapat cincin saraf yang mengelilingi
gerak, yakni kalisera, pedipalpus dan mulut sebagai sistem saraf dan
empat pasang kaki yang terdapat di memiliki lima cabang saraf radial pada
sefalotoraks. masing-masing lengannya.
• Diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu 8. Sistem respirasi menggunakan kulit
Scorpionida (kalajeng-king), Arachnida berupa tonjolan dinding selom tipis
(laba-laba), dan Acarina (caplak, dan dilindungi oleh silia.
tungau). 9. Semua jenisnya merupakan hewan laut.
4. Insecta 10. Sistem reproduksi terjadi secara seksual
• Tubuh tersusun atas kepala, dada, dan dengan proses fertilisasi (pembuahan)
perut. eksternal.
• Mulut dimodifikasi menjadi penggigit, Klasifikasi echinodermata
pengisap, dan penelan. 1. Asteroidea (bintang laut)
• Memiliki tiga pasang kaki dan disebut • Bentuk tubuh menyerupai bintang,
hexapoda (berkaki enam). bagian bawah disebut permukaan oral
• Mengalami perubahan bentuk tubuh yang memiliki mulut dan bagian atas
selama pertumbuhan yang disebut disebut permukaan adoral.
metamorfosis. Metamorfosis ada • Pada permukaan tubuhnya terdapat
dua macam, yaitu metamorfosis duri pendek dan kaki tabung bertindak
sempurna (lebah dan kupu-kupu) dan sebagai penyedot.
metamorfosis tak sempurna (lalat, • Contoh: Asteria forbesi (bintang
belalang, dan jangkrik). laut), Linkia laevigata (buntang laut
h. Echinodermata (Hewan Berkulit Duri) biru), dan Pentaceros (bintang laut
bertanduk).
Ciri-ciri echinodermata
2. Ophiuroidea (bintang mengular)
1. Tubuh tersusun atas tiga lapisan dan • Tubuh memiliki lima lengan yang
memiliki rongga tubuh (triploblastik bergerak menyerupai ular.
selomata). • Ciri khas dari kelas ini adalah
2. Bentuk tubuh simetri bilateral (larva) madreporit (lubang masuknya air)
dan simetri radial (dewasa). terletak di bagian bawah dan tidak
memiliki kaki tabung.
163
• Ophiuroidea tidak memiliki anus, jadi 2. Cephalospidomorphi (lamprey), memiliki
sisa makanan dimuntahkan melalui karakteristik hidup di perairan tawar, mulut
mulut. dikelilingi pengisap, ada fase larva, setelah
• Contoh: Ophiothrix. dewasa menjadi parasit pada organisme
3. Crinoidea (lilia laut) lain.
• Hidupnya menempel pada substrat b. Gnathostomata
yang ada di laut. Ciri-ciri Gnathostomata
• Lengan berfungsi sebagai pemakan Memiliki rahang bersendi dan dapat
suspensi. digerakkan ke atas dan ke bawah.
• Contoh: Antedon sp, Holopus sp. Klasifikasi Gnathostomata
4. Echinoidea Berdasarkan keragaman cirinya, hewan
• Hewan ini tidak memiliki lengan, gnathostomata terbagi menjadi enam kelas,
namun memiliki lima baris kaki tabung. yaitu:
• Bentuk tubuh bulat dan diliputi duri 1. Chondrichtyes
yang banyak. Ciri-ciri:
• Contoh: bulu babi (Diadema) dan • Rangkanya tersusun atas tulang rawan.
landak laut (Echinus). • Mulut berahang kuat dan terletak di
5. Holothuroidea (mentimun laut) bawah tubuh.
• Bernapas dengan insang.
• Tidak memiliki duri dan memiliki lima
• Memiliki indra yang berkembang
baris kaki tabung.
dengan baik.
• Contoh: teripang (Holothuria).
• Fertilisasi terjadi secara internal dan
bersifat ovipar juga ovovivipar.
B. Vertebrata Contoh: Ikan pari, hiu, dan chimaera.
Merupakan kelompok hewan yang memiliki 2. Osteichthyes
tulang belakang yang memanjang pada bagian Ciri-ciri:
dorsal, yaitu dari kepala hingga ekor. • Rangka tersusun atas tulang keras yang
Anggota dari subfilum vertebrata terdiri atas dua mengandung matriks kalsium fosfat.
superkelas, yaitu: • Mulut terletak di bagian depan tubuh.
• Terdapat celah insang di tiap sisi kepala.
a. Agnatha
• Fertilisasi terjadi secara eksternal dan
Ciri-ciri agnatha
bersifat ovipar.
1. Tidak memiliki rahang.
• Habitat di perairan tawar.
2. Bentuk badan ramping dan panjang.
3. Habitat di perairan laut dan tawar. Klasifikasi osteichthyes, terdapat dua
subkelas, yaitu:
Klasifikasi agnatha
• Actinopterygi (ikan bersirip duri), yaitu
Superkelas agnatha terbagi menjadi dua kelas,
ikan mas, ikan gurame, ikan louhan,
yaitu:
dan ikan kakap merah.
1. Mycini (hagfish), memiliki karakteristik
• Sarcopterygi, yaitu ikan bersirip lobus
hidup di perairan laut, pemakan bangkai
(Latimeria chaulumnae) dan ikan paru-
hidup di laut, mulut dikelilingi tentakel
paru.
pendek, dan pertumbuhannya tidak melalui
fase larva.
164
3. Amfibi 5. Aves (unggas)
Ciri-ciri: Ciri-ciri:
• Berkulit licin, tidak bersisik, dan tipis. • Tubuh ditutupi oleh bulu dan berdarah
• Alat pernapasan: paru-paru dan/atau kulit. panas.
• Jantung terdiri atas tiga ruang (2 • Bernapas dengan paru-paru, tapi saat
ventrikel, 1 atrium). terbang menggunakan pundi-pundi
• Fertilisasi terjadi secara eksternal dan udara.
bersifat ovipar (bertelur). • Alat gerak berupa kaki dan sayap,
• Dapat hidup, baik di darat maupun di air. kerangka tubuh kuat namun ringan.
• Mengalami metamorfosis. • Jantung tediri atas empat ruang (2
ventrikel dan 2 atrium).
Contoh: katak sawah (Rana limnocharis),
bangkong (Bufo melanostictus), dan katak • Fertilisasi secara internal dan tergolong
pohon atau bancet (Racophorus reinwardti). ovipar.
• Memiliki 30 ordo yang bervariasi.
4. Reptilia (hewan melata)
Contoh: burung merpati, burung unta,
Ciri-ciri reptilia:
bebek, ayam, dan lain-lain.
• Tubuh ditutupi oleh sisik zat tanduk.
• Bernapas dengan paru-paru. 6. Mamalia (hewan menyusui)
• Jantung memiliki empat ruang yang Ciri-ciri mamalia:
tidak sempurna (2 ventrikel, 2 atrium). • Tubuh tertutupi oleh rambut dan
• Merupakan hewan berdarah dingin berdarah panas.
karena suhu tubuh mengikuti suhu • Bernapas dengan paru-paru.
lingkungannya. • Alat gerak berupa kaki dan berdaun
• Fertilisasi terjadi secara internal dan telinga, kecuali Monotremata,
tergolong ovipar. Cetaceae, dan Sirenia.
• Dapat hidup di darat dan di air. • Fertilisasi secara internal dan
merupakan hewan vivipar.
Klasifikasi reptilia dibedakan menjadi 4 ordo:
• Jantung terdiri atas empat ruang (2
• Chelonia (kura-kura, penyu).
ventrikel dan 2 atrium).
• Crocodilla (buaya, aligator).
• Memiliki 14 ordo yang bervariasi.
• Squamata (ular).
• Rhynchochephalia (bunglon, iguana). Contoh: kanguru, singa, kambing, sapi,
primata.
165
Bab 9
Ekologi
Istilah ekologi diperkenalkan oleh Ernest Haeckel 7. Habitat, yaitu tempat hidup suatu makhluk
(1834-1924). Secara bahasa, ekologi berasal dari hidup, termasuk di dalamnya adalah
bahasa Yunani, yaitu oikos yang artinya rumah atau lingkungan dan makhluk hidup.
tempat tinggal dan logos yang berarti ilmu.
Menurut istilah, ekologi adalah cabang dari B. Komponen Ekosistem
ilmu biologi yang mempelajari hubungan antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. a. Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan kondisi fisik
A. Istilah-istilah dalam Ekologi dan kimiawi yang berperan sebagai medium
dan substrat yang menyertai kehidupan
1. Individu, yaitu unit terkecil dari satuan
organisme yang terdiri atas segala sesuatu
ekosistem.
yang tak hidup.
Contoh: seekor kambing, sebatang padi.
Contoh: tanah, cahaya, udara, air, kelem-
2. Populasi, yaitu kumpulan individu sejenis
bapan, suhu, mineral, dan pH.
yang menempati suatu daerah geografis
tertentu, pada waktu tertentu. b. Komponen Biotik
Contoh: sekelompok gajah, serimbunan Komponen biotik merupakan komponen
pohon jati. ekosistem yang terdiri atas makhluk
3. Komunitas, yaitu kumpulan beberapa hidup, meliputi hewan, tumbuhan,
populasi yang menempati suatu daerah mikroorganisme, dan manusia.
tertentu. Berdasarkan cara memperoleh makanan,
Contoh: dalam suatu area persawahan komponen biotik dibedakan menjadi dua
terdapat populasi padi, populasi tikus, dan jenis, yaitu:
populasi belalang. 1. Organisme autotrof
4. Ekosistem, yaitu kesatuan antara komu- Merupakan organisme yang dapat membuat
nitas dengan lingkungan tempat hidupnya, makanannya sendiri dengan cara mengubah
beserta hubungan timbal balik yang ada di bahan anorganik menjadi bahan organik
dalamnya. dengan menggunakan sumber energi
5. Biosfer, yaitu kumpulan berbagai ekosistem tertentu.
yang membentuk kesatuan ekosistem global. Menurut jenis sumber energinya, organisme
6. Lingkungan, yaitu segala sesuatu yang autotrof dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
terdapat di sekitar makhluk hidup.
Contoh: hutan, gunung, laut, dan pantai.
166
• Fotoautotrof, adalah organisme - Karnivora, yaitu organisme pemakan
autotrof yang menggunakan sumber daging.
energi berupa sinar matahari. Contoh: harimau, singa, dan ular.
Contoh: alga, tumbuhan berklorofil. - Omnivora, yaitu organisme pemakan
• Kemoautotrof, adalah organisme segala, baik tumbuhan maupun hewan
autotrof yang menggunakan sumber lain.
energi dari hasil reaksi kimia. Contoh: kera, tikus, dan ayam.
Contoh: bakeri nitrit dan nitrat. 3. Pengurai, yaitu mikroorganisme yang mampu
2. Organisme heterotrof menguraikan organisme mati menjadi bahan
Merupakan organisme yang memperoleh mineral kembali.
makanannya dari makanan yang telah Contoh: bakteri dan jamur.
dibentuk oleh organisme lain dikarenakan 4. Detritivora, yaitu organisme yang memakan
tidak dapat membuat makanannya sendiri. bahan organik, kemudian diubah menjadi
Contoh: kupu-kupu mengisap madu bunga. partikel organik yang lebih kecil lagi.
Contoh: cacing tanah dan kumbang kotoran.
Berdasarkan peranannya dalam ekosistem,
komponen biotik dibedakan atas empat, yaitu:
C. Pola Interaksi Organisme
1. Produsen, yaitu organisme yang berperan
dalam menyediakan makanan sehingga Interaksi antarorganisme di dalam
dapat mendukung kelangsungan hidup ekosistem dapat dikelompokkan menjadi
organisme lain. empat, yaitu:
Contoh: tanaman berklorofil, dan alga. 1. Predasi, merupakan interaksi antara
2. Konsumen, yaitu semua makhluk hidup yang pemangsa (predator) dan yang dimangsa
tidak dapat membuat makanannya sendiri. (prey). Interaksi ini menguntungkan salah
• Berdasarkan tingkatannya dalam rantai satu jenis. Contoh: interaksi antara harimau
makanan, konsumen dibagi menjadi tiga, dan babi hutan.
yaitu: 2. Kompetisi , merupakan persai ngan
- Konsumen tingkat I (primer), yaitu antarorganisme untuk memperebutkan
organisme yang memperoleh energi makanan atau habitat yang jumlahnya
langsung dari produsen (memakan terbatas dalam satu ekosistem. Contoh:
produsen). Contoh: belalang, ulat. antara tumbuhan berbeda jenis yang tumbuh
- Konsumen tingkat II (sekunder), yaitu berdekatan memperebutkan nutrien tanah.
organisme yang memangsa konsumen
3. Antibiosis, yaitu pola interaksi dimana
primer. Contoh: katak, burung
makhluk hidup yang satu menghambat
pemakan ulat.
pertumbuhan dan perkembangan makhluk
- Konsumen tingkat III (tersier), yaitu
hidup lain. Contoh: jamur Penicillium
organisme yang memangsa konsumen
notatum mampu menghambat pertumbuhan
sekunder.
bakteri.
Contoh: elang, harimau, singa.
• Berdasarkan jenis makanannya, konsumen 4. Simbiosis, yaitu interaksi hidup bersama
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: antara dua organisme yang berbeda.
- Herbivora, yaitu organisme pemakan Berdasarkan sifatnya, simbiosis terbagi tiga,
tumbuhan. yaitu:
Contoh: ulat, kambing, dan sapi.
167
• Simbiosis mutualisme, yaitu interaksi c. Piramida Ekologi
dua spesies yang saling menguntungkan. Piramida ekologi merupakan gambaran
Contoh: interaksi antara jamur dan susunan antartrofik yang dapat disusun
ganggang membentuk lichen. berdasarkan kepadatan populasi dan
• Simbiosis komensalisme, yaitu interaksi kemampuan menyimpan energi pada tiap
yang menguntungkan salah satu jenis trofik.
spesies, namun tidak merugikan jenis Piramida ekologi terdiri atas tiga jenis, yaitu:
yang lain. • Piramida jumlah, yaitu jenis piramida yang
Contoh: ikan remora dengan ikan hiu. penyusunnya didasarkan pada satuan luas
• Simbiosis parasitisme, yaitu interaksi tertentu atau kepadatan populasi antartrofik.
yang menguntungkan satu jenis, namun • Piramida biomassa, yaitu jenis piramida
merugikan jenis yang lain. yang dibuat berdasarkan pada massa kering
Contoh: tanaman tali putri dengan suatu organisme dari tiap tingkatan trofik per
tanaman beluntas. satuan luas suatu area.
• Piramida energi, yaitu piramida yang
D. Aliran Energi didasarkan pada perhitungan jumlah energi
a. Rantai Makanan tiap satuan luas yang masuk ke tingkat trofik
dalam waktu tertentu.
Rantai makanan merupakan suatu
rangkaian peristiwa makan dan dimakan
antarorganisme dalam suatu ekosistem
E. Suksesi
sehingga membentuk tingkatan trofik. Suksesi adalah pergantian dominasi suatu
Contoh: komunitas dalam ekosistem tertentu, yaitu
dari komunitas perintis (pioneer) menuju
Rumput g Belalang g Katakg Ular g Elang
komunitas klimaks.
[Produsen] [K I] [K II] [K III] [K IV]
Berdasarkan asalnya, suksesi dibedakan
Keterangan: atas dua, yaitu:
K I = konsumen tingkat I 1. Suksesi primer, yaitu suksesi yang terbentuk
K II = konsumen tingkat II dengan ditandai oleh hilangnya suatu
K III = konsumen tingkat III komunitas asal secara total, hanya bebatuan
K IV = konsumen tingkat IV dan tanah gersang, dan dalam waktu yang
lama muncul organisme perintis baru
b. Jaring-jaring Makanan
yang kemudian akan berkembang hingga
Jaring-jaring makanan adalah kumpulan mencapai ekosistem klimaks baru.
dari beberapa rantai makanan yang saling
Contoh: ekosistem yang terbentuk akibat
terkait.
letusan gunung berapi.
Contoh:
• Suksesi sekunder, yaitu suksesi yang
Rumput Belalang berlangsung pada ekosistem yang tidak
Ular Harimau
mengalami kerusakan total sehingga tidak
Padi Ayam
Elang
mengubah komunitas asal secara total.
Contoh: terjadinya angin kencang, pem-
Bakteri bakaran padang rumput dengan sengaja.
168
F. Siklus Biogeokimia e. Siklus Nitrogen
Fiksasi N Denitrifikasi
Siklus biogeokimia merupakan rangkaian 1234
N dalam atmosfer
Danau Nitrat
Penguapan
169
3. Pencemaran udara, terjadi akibat c. Upaya Menanggulangi Pencemaran
pembakaran tidak sempurna asap Lingkungan
kendaraan bermotor dan pembakaran Upaya yang dapat dilakukan untuk mengu-
hutan yang menghasilkan gas-gas rangi dampak pencemaran lingkungan adalah
seperti CO, CO2, SO2, NO, NO2. dengan melakukan program 3R, yaitu:
4. Pencemaran suara, terjadi akibat suara 1. Reduce, yaitu mengurangi pemakaian
bising yang berlangsung terus-menerus bahan-bahan pencemar lingkungan.
di atas 50 dB yang ditimbulkan oleh
2. Reuse, yaitu pemanfaatan kembali ba-
suara mesin, baik mesin industri atau
rang bekas yang masih dapat digunakan.
mesin kendaraan.
3. Recycle, yaitu mendaur ulang barang-
5. Pencemaran benda radioaktif, terjadi
barang bekas pakai yang tidak dapat
akibat adanya debu-debu radioaktif dari
hancur olehmikroba dalam waktusingkat.
ion nuklir serta reaktor-reaktor atom.
170
Bab 10
Sel
4. Sel merupakan satuan unit struktural,
A. Teori Sel fungsional, reproduksi, dan hereditas pada
• Teori tentang sel pernah dikemukakan oleh makhluk hidup.
beberapa ahli biologi, di antaranya:
1. Robert Hooke ( 1665) : Pertama B. Jenis Sel
kali mendeskripsikan sel melalui
Berdasarkan keberadaan membran inti, sel
eksperimennya, yaitu melihat struktur sel
makhluk hidup dibedakan atas dua jenis, yaitu:
pada sayatan gabus di bawah mikroskop.
a. Prokariotik
2. Antonie van Leeuwenhoek (1673):
Sel prokariotik merupakan jenis sel yang inti
Pertama kali melihat sel hidup
selnya belum memiliki membran inti (kari-
(mikroorganisme).
oteka). Umumnya sel jenis ini dimiliki oleh
3. Robert Brown (1831): Mendeskripskan
makhluk hidup tingkat rendah.
nukleus dengan mengamati struktur sel
Contoh: Bakteri, alga biru.
pada jaringan tanaman anggrek.
b. Eukariotik
4. Matthias Jakob Schleiden dan Theodor
Jenis sel eukariotik sudah memiliki membran
Schwann (1839): Mengemukakan
inti (karioteka) pada inti selnya. Umumnya
bahwa makhluk hidup (tumbuhan dan
dimiliki oleh makhluk hidup tingkat tinggi.
hewan) tersusun atas sel-sel.
Contoh: Sel hewan avertebrata dan verte-
5. Rudolf Virchow (1855): Mengemukakan
brata, serta sel tumbuhan berbiji, tumbu-
bahwa semua sel berasal dari sel
han paku, dan lumut.
sebelumnya (omnis cellula e cellula).
6. Ma x S ch u l t z e ( 1 8 2 5 —1 8 7 4 ) :
Menegaskan bahwa protoplasma
C. Perbedaan Sel
merupakan dasar-dasar fisik kehidupan
Mitokondria
dan tempat terjadinya proses hidup.
7. Felix Durjadin dan Johannes Purkinye Flagela
Perioksisom
(1835—1839): Mengamati struktur sel Membran
Sentriol inti
dan melihat adanya cairan dalam sel Mikrofilamen
Kromatin Nukleus
Nukleolus
yang kemudian dinamakan protoplasma. Retikulum
endoplasma kasar
• Prinsip dasar pada teori sel, yaitu: Ribosom
Lisosom
1. Seluruh organisme terdiri atas satu atau lebih
Membran
sel. plasma
Badan golgi Retikulum endoplasma halus
2. Sel adalah unit dasar struktur seluruh
kehidupan.
3. Seluruh sel berkembang dari sel sebelumnya. Sel Hewan
171
Kloroplas
Mitokondria
— Tempat terjadinya reaksi kimia.
Vakuola
2. Dinding Sel
Membran inti Mikrotubulus
Nukleus Kromatin • Dinding sel hanya terdapat pada sel
Nukleolus
Retikulum Mikrofilamen
tumbuhan.
endoplasma kasar Kloroplas
172
a. Transpor Pasif b. Transpor Aktif
Mekanisme perpindahan zat secara trans- Transpor aktif merupakan jenis perpinda-
por pasif tidak memerlukan energi dan han zat melalui membran semipermeabel
terjadi karena adanya perbedaan konsen- yang bergerak melawan gradien konsen-
trasi antara zat dan larutan di kedua sisinya. trasi sehingga memerlukan energi dalam
Transportasi zat secara pasif melalui beber- bentuk ATP. Transpor aktif berjalan dari
apa peristiwa, yaitu: larutan dengan konsentrasi rendah ke laru-
1. Difusi, yaitu perpindahan zat dari tan berkonsentrasi tinggi sehingga tercapai
larutan yang berkonsentrasi tinggi larutan isotonis.
(hipertonis) menuju larutan yang Contoh: Proses pengangkatan ion K+, dan
berkonsentrasi rendah (hipotonis) Na+ yang terjadi antara sel darah merah dan
tanpa melalui selaput membran. cairan ekstrasel (plasma darah).
Contoh: pergerakan oksigen ke dalam Peristiwa transpor aktif ada 2 jenis, yaitu:
sel saat kita mengirup udara. 1. E n d o si t o si s, y aitu pe r is tiw a
2. Osmosis, yaitu perpindahan zat pembentukan kantung membran sel
dari larutan yang berkonsentrasi yang terjadi karena adanya transfer
rendah (hipotonis) ke larutan yang larutan atau partikel ke dalam sel.
berkonsentrasi tinggi (hipertonis) Endositois terbagi dua, yaitu pinositosis
melalui membran semipermeabel dan fagositosis.
sehingga diperoleh larutan yang 2. Eksitosis, yaitu proses keluarnya suatu
konsentrasinya seimbang (isotonis). zat ke luar sel. Contoh: sekresi mukus
Contoh: Proses penyerapan air melalui
bulu-bulu akar tanaman.
3. Difusi terfasilitasi, yaitu proses difusi
yang dibantu oleh suatu protein karier.
Contoh: Gerakan perpindahan glukosa
ke dalam sel.
175
Bab 11
Jaringan Tumbuhan
dan Hewan
A. Jaringan Tumbuhan Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dibe-
dakan menjadi dua, yaitu:
Jaringan pada tumbuhan dikelompokkan menjadi 1. Meristem apikal (ujung), merupakan
dua, yaitu: jaringan muda yang terletak di ujung
a. Jaringan Meristem akar maupun batang dan menyebabkan
Jaringan meristem merupakan jaringan pertumbuhan primer (tumbuhan meninggi).
yang terdiri atas sel-sel muda yang aktif da- 2. Meristem lateral (samping), yaitu jaringan
lam fasa pembelahan dan pertumbuhan. yang terletak di batang dikotil, sejajar dengan
Sifat dari jaringan meristem, yaitu: permukaan batang dan menyebabkan
1. Berdinding tipis. pertum buhan sek under ( tum buhan
2. Tidak ditemukan ruang antarsel. melebar).
3. Vakuola sel berukuran kecil.
3. Meristem interkalar, yaitu jaringan
4. Sel-selnyaberukurankecildanberbentuk
yang terletak di sekitar ruas batang dan
bulat, lonjong, atau poligonal.
menyebabkan pemanjangan ruas-ruas
5. Masing-masing sel banyak mengandung
batang tumbuhan.
sitoplasma dan memiliki satu atau lebih
nukleus. b. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa pada tumbuhan telah mengala-
Berdasarkan cara terbentuknya, jaringan meri-
mi diferensiasi dan tidak aktif melakukan pem-
stem terbagi menjadi tiga, yaitu:
belahan lagi.
1. Promeristem
Merupakan jaringan meristem yang terben- Sifat dari jaringan dewasa, yaitu:
tuk saat tumbuhan masih tingkat embrio. 1. Terdapat ruang antarsel.
2. Meristem primer 2. Sel-selnya tidak aktif membelah diri.
• Banyak ditemukan pada tumbuhan 3. Ukuran sel relatif besar jika dibandingkan
dewasa yang masih aktif membelah. dengan jaringan meristem.
• Jaringan ini terdapat pada ujung akar 4. Dinding sel telah mengalami penebalan.
dan batang. Menurut fungsinya, jaringan dewasa dibedakan
3. Meristem sekunder menjadi empat, yaitu:
• Terbentuk dari meristem primer dan 1. Jaringan epidermis
selanjutnya menjadi meristematis.
• Susunan selnya rapat sehingga tidak
• Selnya berbentuk pipih/prisma dan di
memungkinkan adanya ruang antarsel.
bagian tengah terdapat vakuola.
Contoh: kambium dan kambium gabus.
174
• Umumnya berbentuk pipih dan tidak peredaran zatmakanan hasil fotosintesis
berklorofil. pada tanaman.
• Terletak pada permukaan luar organ • Jaringan pengangkut pada tumbuhan
tumbuhan (akar, batang, dan daun). terbagi atas dua jenis, yaitu:
• Berfungsi sebagai pelindung bagian dalam — Xilem, jaringan pengangkut yang
organ tumbuhan dan berperan dalam berfungsi sebagai alat untuk
proses penyerapan air dan mineral. mengangkut air dan mineral dari
• Epidermis mengalami modifikasi menjadi akar menuju daun.
stomata (mulut daun), trikoma (rambut — Floem, yang berfungsi untuk
daun), spina (duri), dan sel kipas. mengangkut zat hasil fotosintesis
2. Jaringan parenkim dari daun ke seluruh jaringan
• Tersusun oleh sel-sel hidup dengan bentuk hidup tumbuhan.
dan fisiologi yang beragam. c. Organ Tumbuhan
• Susunan sel tidak rapat sehingga ada 1. Akar
ruang antarsel. Epidermis
• Umumnya berklorofil dan memiliki
banyak vakuola. Korteks
Rambut akar
Floem
• Menurut fungsinya, jaringan parenkim Xilem
terbagi dua, yaitu:
— Palisade parenkim (jaringan
Tudung akar Kambium
pagar) sebagai tempat berlang-
Meristem ujung
sungnya fotosintesis.
Penampang Membujur Akar Tumbuhan
— Spons parenkim (jaringan bunga
karang). • Tersusun atas beberapa jaringan, yaitu:
3. Jaringan penyokong (penguat) — Epidermis, merupakan lapisan
• Berfungsi untuk menyokong dan terluar akar dan tersusun atas selapis
memperkuat tumbuhan sel dengan susunan yang rapat,
berdinding tipis, dan beberapa selnya
• Jaringan penyokong dibedakan atas dua
berdiferensiasi membentuk rambut
jenis, yaitu:
akar.
— Jaringan kolenkim, tersusun atas
— Korteks, yaitu lapisan tengah yang
sel-sel hidup yang lentur dan
tersusun atas sel-sel parenkim yang
mengalami penebahan selulosa.
berdinding tipis, dan tersusun longgar.
Jaringan ini terdapat pada
Korteks berfungsi sebagai penyimpan
organ yang aktif mengadakan
cadangan makanan.
pembelahan.
— Endodermis, yaitu selapis korteks
— Jaringan sklerenkim, tersusun
paling dalam dan tersusun rapat tanpa
atas sel-sel mati yang keras dan
rongga sel. Endodermis berfungsi
mengalami penebalan pada
sebagai pengatur jalannya air dan
dinding selnya sehingga lebih
mineral dari korteks menuju silinder
kuat.
pusat.
4. Jaringan pengangkut (vasikular) — Stele (silinder pusat), terdiri atas
• Berperan dalam proses pengangkutan perisikel dan jaringan pengangkut
air dan berbagai unsur hara serta
177
(xilem dan floem) yang tersusun radial. — Tipe kolateral tertutup (floem terletak
• Fungsi akar, yaitu: di luar xilem).
— Penyokong tegaknya tumbuhan. — Tipe bikolateral (floem berada di luar
— Sebagai tempat penyimpanan dan di dalam xilem).
cadangan makanan. — Tipe ampivasi (xilem mengelilingi
— Berperan dalam proses penyerapan floem).
air, mineral, dan unsur hara di dalam — Tipe ampikribal (floem mengelilingi
tanah. xilem).
— Sebagai alat reproduksi secara 3. Daun
vegetatif.
2. Batang
• Berfungsi sebagai penghubung antara akar Epidermis atas
Xylem Floem
dan daun, tempat menyimpan air dan
Kloroplas
cadangan makanan, serta untuk menegakkan
tumbuhan.
• Struktur batang terdiri atas epidermis,
Jaringan
Palisade Jaringan
korteks, dan stele. spons Stomata Kutikula
Mesofil
Epidermis Epidermis
Floem
Floem • Tersusun atas tiga jaringan, yaitu:
— Epidermis, berfungsi sebagai pelin-
Kambium dung jaringan di dalamnya. Umumnya
Xilem
Korteks Korteks
dilapisi oleh kutikula, dan pada bagian
Xilem
176
tersusun atas mahkota bunga, kelopak, putik, Contoh: pada dinding usus, dinding
dan benang sari. lambung, dan oviduk.
• Berdasarkan kelengkapan bagiannya, bunga 6. Epitel silindris berlapis banyak,
digolongkan menjadi empat, yaitu bunga terdapat pada alat-alat tubuh dan
sempurna, bunga tidak sempurna, bunga berfungsi sebagai tempat sekresi dan
jantan, dan bunga betina. pergerakan.
7. Epitel silindris berlapis banyak semu,
B. Jaringan Hewan memiliki bulu getar pada permukaannya.
Terdapat pada organ yang berperan
Jaringan pada hewan dikelompokkan menjadi
sebagai lapisan pelindung, sekresi, dan
empat, yaitu:
pergerakan zatyang melewatipermukaan.
a. Jaringan Epitel Contoh: rongga hidung, trakea.
Jaringan yang tersusun selapis atau be-be- 8. Epitel transisional, berbentuk tak tentu,
rapa lapis sel yang menutupi permukaan or- terdapat pada ureter, kandung kemih,
gan. Berperan sebagai perlindung, pe-ngel- dan uretra.
uaran getah, dan penyerapan. 9. Epitel kelenjar, dapat mensekresikan
Berdasarkan lapisan penyusunnya, jaringan getah berupa enzim, keringat, air
epitel dikelompokkan menjadi sembilan, yaitu: ludah, maupun hormon. Berdasarkan
1. Epitel pipih selapis, yaitu jaringan yang cara mensekresikan cairannya, epitel
berfungsi untuk proses difusi, sekresi, kelenjar terbagi menjadi dua, yaitu
dan filtrasi. kelenjar eksokrin dan kelenjar
Contoh: pada dinding pembuluh darah, endokrin.
limfa, ginjal, dan selaput jantung.
2. Epitel pipih berlapis banyak, yaitu
Epitel pipih Epitel kubus
jaringan yang berfungsi sebagai Epitel transisional Epitel bersilia Epitel kelenjar
pelindung di bawahnya.
Contoh:pada rongga mulut, permukaan
kulit, esofagus, dan rongga hidung. Epitel silindris Epitel tubuler Epitel alveolus Epitel sakulus
majemuk
3. Epitel kubus selapis, terdapat pada Macam-macam Jaringan Epitel
organ-organ yang berperan dalam
proses pengeluaran kelenjar dan proses b. Jaringan Otot
penyerapan. Jaringan yang terdiri atas serabut-serabut
Contoh: pada kelenjar tiroid, ovarium, otot (myofibril) yang tersusun atas sel-sel
dan tubula ginjal. otot yang dibungkus oleh membran sar-
4. Epitel kubus berlapis banyak, dimiliki kolema. Jaringan otot berfungsi sebagai
oleh organ yang berfungsi dalam proses alat gerak aktif dan terdapat pada anggota
sekresi dan penyerapan. gerak maupun organ-organ dalam tubuh.
Contoh: pada kelenjar keringat, kelenjar Berdasarkan struktur dan cara kerjanya,
minyak, ovarium, dan buah zakar. jaringan otot dibedakan menjadi tiga jenis,
5. Epitel silindris selapis, terdapat pada yaitu:
organ yang berperan dalam proses 1. Otot polos, berbentuk gelondong,
pengeluaran zat dari dalam tubuh, berinti sel satu dan terletak di tengah.
penyerapan zat, dan melicinkan. Otot ini bekerja secara tak sadar dan
178
terdapat pada semua organ dalam 3. Jaringan darah/limfa, berfungsi
tubuh, kecuali jantung. sebagai alat transportasi, dimana darah
2. Otot lurik, yaitu otot yang melekat mengangkut sari-sari makanan, O2, CO2,
pada rangka, bekerja dengan sadar, dan dan zat sisa metabolisme tubuh.
berbentuk memanjang dengan inti sel 4. Jaringan penghubung berserat,
yang banyak. tersusun atas sel-sel lemak yang
3. Otot jantung, berbentuk silindris berbentuk poligonal dan tersusun
panjang dan bercabang, inti sel banyak longgar. Pada tiap rongganya terdapat
dan terletak di tengah. tetes lemak. Jaringan ini berfungsi
sebagai tempat penyimpanan lemak
untuk cadangan makanan dan untuk
melindungi organ dalam tubuh dari
suhu dingin.
Otot lurik Otot polos Otot Jantung
d. Jaringan Saraf
Jenis Sel Otot
Sumber: Dokumen Penerbit Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf
(neuron) yang terdiri atas badan sel, akson
c. Jaringan Konektif (Penyambung)
(neurit), dendrit, dan selubung saraf.
Jaringan konektif memiliki sel-sel yang su-
Berdasarkan fungsinya, sel-sel saraf dike-
sunannya tidak terlalu rapat dan dibedakan
lompokkan menjadi tiga, yaitu:
menjadi empat, yaitu:
1. Saraf sensorik (neuron aferen),
1. Jaringan pengikat, berfungsi untuk
bertugas menghantarkan rangsang
mengikat jaringan pada tubuh sehingga
dari organ reseptor menuju susunan
menyatu dan dapat menunjang fungsi
saraf pusat (otak dan sumsum tulang
organ lainnya. Dibedakan menjadi
belakang).
jaringan ikat padat dan jaringan ikat
longgar. 2. Saraf motorik (neuron eferen), bertugas
menghantarkan rangsang dari susunan
2. Jaringan penguat (penunjang),
saraf pusat menuju bagian efektor (alat
berfungsi untuk melindungi organ-
gerak), yaitu kelenjar dan otot hingga
organ tubuh yang lemah. Terdiri atas:
menjadi respons gerakan.
• Jaringan tulang rawan (kartilago).
3. Saraf konektor (asosiasi), yang bertugas
• jaringan tulang sejati (osteon).
menghubungkan antara saraf sensorik
dan motorik.
179
Bab 12
Sistem Gerak Manusia
Tulang
Terdiri atas:
Tulang belakang
pengumpil
Ruas tulang leher (7 ruas)
Tulang panggul
Tulang hasta Ruas tulang punggung (12 ruas)
Tulang jari Tulang paha
Ruas tulang pinggang (5 ruas)
Tulang
Tulang betis
tempurung Ruas tulang kelangkang
Tulang lutut
kering Ruas tulang ekor
Tulang Tulang jari-jari kaki
telapak
kaki
180
• Tulang dada 1. Tulang rawan (kartilago), tersusun atas
Terdiri atas tiga bagian, yaitu: sel-sel tulang rawan (kondrosit), banyak
Hulu (manubrium) mengandung zat kolagen, dan sedikit
Badan (korpus) mengandung zat kapur sehingga bersifat
Taju pedang lentur.
• Tulang rusuk Contoh: pada bagian persendian, daun
Terdiri atas tiga bagian, meliputi: telinga, cuping hidung, dan ruas tulang
Tulang rusuk sejati (costa vera) belakang.
Tulang rusuk palsu (costa spuria) 2. Tulang sejati (osteon), tersusun atas sel-sel
Tulang rusuk melayang osteosit yang mengandung kalsium dan fosfor
2. Rangka Apendikuler sehingga bersifat keras.
Rangka apendikuler merupakan rangka yang Berdasarkan bentuknya, tulang dikelompokkan
tersusun atas empat ruas tulang, yaitu: menjadi empat jenis, yaitu:
• Tulang bahu 1. Tulang pipa, berbentuk panjang, bulat, pada
Terdiri atas dua bagian, yaitu: bagian ujungnya terdapat bonggol, dan di
Tulang belikat (skapula) dalamnya berisi sumsum kuning dan lemak.
Tulang selangka (klavikula) Contoh: tulang paha, tulang betis, tulang
• Tulang panggul hasta, tulang pengumpil, dan tulang ruas jari
Terdiri atas tiga tulang, yaitu: tangan/kaki.
Tulang usus (ileum) 2. Tulang pipih, berbentuk pipih atau tipis, berisi
Tulang duduk (iskhium) sumsum merah, dan tempat pembuatan sel
Tulang kemaluan darah merah dan sel darah putih.
Contoh: tulang pinggul, tulang kepala
• Tulang anggota gerak atas
(tengkorak), tulang rusuk, dan tulang belikat.
Terdiri atas:
3. Tulang pendek, berbentuk pendek dan bulat,
Tulang lengan atas (lumerus)
berisi sumsum merah, dan juga merupakan
Tulang hasta (ulna)
tempat pembuatan sel darah merah juga sel
Tulang pengumpil (radius)
darah putih.
Tulang pergelangan tangan (karpal)
Contoh: ruas tulang belakang, tulang
Tulang talapak tangan (metakarpal)
pergelangan tangan, dan tulang pergelangan
Tulang jari-jari (phalanges)
kaki.
• Tulang anggota gerak bawah 4. Tulang tak beraturan, tidak memiliki bentuk
Tersusun atas: tertentu.
Tulang paha (femur) Contoh: tulang rahang wajah.
Tulang tempurung lutut (patela)
Tulang betis (fibula) e. Hubungan Antartulang (Persendian)
Tulang kering (tibia) Hubungan antartulang disebut persendian.
Tulang pergelangan kaki (tarsal) Berdasarkan sifat geraknya, persendian terbagi
Tulang talapak kaki (metatarsal) menjadi tiga macam, yaitu:
Tulang jari kaki (phalanges) 1. Sinarthrosis (sendi mati), yaitu hubungan
antartulang yang tidak dapat digerakkan.
d. Tulang
Dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu:
Tulang berdasarkan sel penyusunnya terbagi
• Sinkondrosis (persendian dengan tulang
menjadi dua, yaitu:
rawan).
181
• Sinfibrosis (persendian dengan jaringan B. Otot
ikat (fibrosa)).
Contoh: tulang tengkorak, dan hu- Otot dapat bergerak karena adanya sel otot. Otot
bungan antara tulang dada dan rusuk. bekerja dengan cara berkontraksi dan relaksasi.
2. Amfiarthrosis, yaitu persendian yang a. Jenis-jenis Otot
memungkinkan adanya sedikit gerakan
(terbatas).
Contoh: persendian pada tulang rusuk dengan
tulang belakang dan tulang dada.
Otot lurik Otot polos Otot Jantung
3. Diathrosis (sendi gerak), yaitu persen-
dian yang dapat bergerak dengan leluasa. 1. Otot polos
Dikelompokkan menjadi lima, yaitu: • selnya berbentuk gelondong dan
nukleus ada satu di tengah sel.
• Gerakan ototnya lambat dan tidak cepat
lelah.
Sendi Putar Sendi Peluru • Bekerja secara tidak sadar (involunter).
• Terdapat pada bagian organ dalam tubuh.
2. Otot lurik
• Selnya berbentuk silindris dengan garis
Sendi Engsel Sendi Pelana gelap terang.
• Nukleus banyak dan terletak di tepi.
• Bekerja secara sadar (volunteer).
• Gerakannya cepat dan mudah lelah.
Sendi Luncur
• Melekat pada rangka.
• Sendi engsel, yaitu persendian yang
3. Otot jantung
dapat bergerak satu arah.
• Selnya berbentuk silindris, dengan
Contoh: ruas antarjari dan pada siku.
percabangan (sinsitium).
• Sendi peluru, yaitu persendian yang
• Nukleus satu dan terletak di tengah.
dapat bergerak ke seluruh arah.
• Bekerja secara tidak sadar (involunter).
Contoh: sendi pada pangkal lengan dan
• Tidak mudah lelah.
pangkal paha
• Terdapat pada organ jantung.
• Sendi pelana, yaitu persendian yang
dapat bergerak dua arah. b. Karakteristik Otot
Contoh: sendi pada pangkal jari dan 1. Kontrak s ibi lit as g k em am puan
telapak tangan. memendek (berkontraksi).
• Sendi putar, yaitu persendian dimana 2. E k s t e n s i b i l i t a s g k em am p u an
tulang yang satu berputar terhadap memanjang (berelaksasi).
tulang yang lain. 3. Elastisitas g kemampuan untuk kembali
Contoh: hubungan antartulang leher pada ukuran semula setelah memendek
dengan tengkorak. atau memanjang.
• Sendi luncur, yaitu persendian tempat
c. Macam Gerak Otot
ujung tulang yang satu menggeser
1. Antagonis (berlawanan)
ujung tulang yang lain.
• Ekstensor - fleksor : meluruskan -
Contoh: sendi pada ruas tulang
membengkokkan
belakang.
182
• Abduktor - adduktor : menjauhkan dari • Skoliosis
badan - mendekatkan ke badan Kelainan dimana tulang belakang yang
• Depressor - elevator : menurunkan - melengkung ke samping.
menaikkan • Kifosis
• Supinator - pronator : menengadah Kelainan pada tulang belakang, yaitu
tangan - menelungkupkan tangan terlalu melengkung ke belakang.
2. Sinergis (bersamaan) • Lordosis
Contoh: pada otot punggung dan leher. Kelainan tulang belak ang yang
melengkung ke depan.
C. Kelainan dan Gangguan pada Sistem 3. Defisiensi dan Gangguan Fisiologi
Gerak • Rakitis
a. Gangguan pada Rangka Gangguan pada tulang kaki yang
1. Persendian membengkok seperti huruf X atau O
• Dislokasi karena kekurangan vitamin D.
Dislokasi merupakan gangguan • Mikrosefalus
pergeseran sendi dari kedudukan Merupakan penyakit dimana ukuran
semula karena tulang ligamennya tengkorak kepala lebih kecil dibanding
tertarik atau sobek. dengan ukuran normal.
• Terkilir • Osteoporosis
Tertariknya ligamen sendi yang Tulang-tulang kurang keras, rapuh,
disebabkan oleh gerakan yang tiba-tiba. keropos, dan mudah patah.
• Ankilosis b. Gangguan pada Otot
Persendian tidak dapat digerakkan lagi 1. Atrofi, yaitu keadaan dimana otot
karena tulangnya menyatu. mengecil sehingga menghilangkan
• Artritis (infeksi sendi) kemampuannya untuk berkontraksi.
Gangguan sendi yang ditandai 2. Hipertrofi, yaitu keadaan otot menjadi
terjadinya peradangan sendi yang lebih besar dan kuat karena sering
disertai timbulnya rasa sakit. dilatih secara berlebih.
2. Gangguan ruas tulang belakang 3. Tetanus (kejang otot), merupakan
gangguan otot berupa kontraksi terus-
menerus yang disebabkan oleh bakteri.
4. Miastenia gravis, yaitu melemahnya
otot secara berangsur-angsur hingga
menyebabkan kelumpuhan.
5. Distrofi otot, merupakan penyakit otot
kronis sejak anak-anak.
183
Bab 13
Sistem Peredaran
Darah
A. Darah berukuran lebih besar dibandingkan
dengan sel darah merah.
a. Fungsi Darah - Jumlah leukosit dalam tubuh lebih
1. Mengangkut sari makanan, air, dan sedikit dibanding eritrosit, yaitu
oksigen ke seluruh tubuh. 5.000—10.000 sel tiap 1 mm3 darah
2. Mengangkut CO2 dan zat sisa hasil pada orang dewasa.
metabolisme menuju organ ekskresi. - Berperan utama dalam pertahanan
3. Mengatur keseimbangan asam dan basa tubuh (antibodi) dengan sifatnya
agar terhindar dari kerusakan jaringan. sebagai fagosit.
4. Sel darah putih berperan dalam - Sel darah putih ada dua jenis, yaitu:
mempertahankan tubuh dari infeksi Granulosit (plasma bergranular),
kuman penyakit. yaitu eosinofil, basofil, dan
5. Menjaga stabilitas suhu tubuh. netrofil.
6. Mengedarkan hormon dari kelenjar Agranulosir (plasma tidak bergra-
endokrin ke bagian tubuh tertentu. nular), yaitu limfosit dan monosit.
b. Komponen Darah
• Keping darah (trombosit)
1. Sel-sel darah - Memiliki bentuk yang tidak teratur,
Sel darah manusia terdiri atas tiga jenis, yaitu: tidak berinti, dan berdiameter sekitar
• Sel darah merah (eritrosit) 2—4 mm.
- Sel berbentuk bulat pipih, bikonkaf, - Trombosit hanya berumur 8 hari dan
tidak berinti, dan mengandung he- setiap 1 mm3 darah mengandung
moglobin (pigmen merah pada darah). trombosit sekitar 150.000—400.000
- Hemoglobin merupakan protein yang keping.
mengandung hemin (mengandung zat - Berperan penting dalam proses
besi) dan globin, serta memiliki daya pembekuan darah dengan menge-
ikat tinggi terhadap oksigen. luarkan enzim trombokinase saat
- Sel darah merah berjumlah 4—5 juta terjadi luka.
sel/mL darah dan hanya berumur se-
2. Plasma darah
kitar 120 hari, setelah itu dirombak di
• Merupakan cairan darah berwarna
dalam hati/lever.
kekuningan yang mengandung 90% air,
• Sel darah putih (leukosit) 8% protein, dan 0,9% mineral, oksigen,
- Sel tidak berwarna (bening), bentuk enzim, dan antigen.
ameboid (tidak tetap), berinti, dan
184
• Berperan dalam proses pegangkutan • Aglutinogen dibedakan menjadi dua,
sari makanan ke seluruh tubuh dan yaitu:
mengangkut zat sisa metabolisme dari 1. A g l u t i n o g e n A , m emi l i ki
sel-sel tubuh menuju organ ekskresi. enzim glikosil transferase yang
• Memiliki protein plasma yang terdiri mengandung glutiasetil glukosamin
atas: pada rangka glikoproteinnya.
- Albumin (menjaga osmotik 2. Ag l u t i n o g e n B , m emi l i ki
darah). enzim galaktosa pada rangka
- Globulin (zat antibodi). glikoproteinnya.
- Fibrinogen (pembekuan darah).
Tabel Golongan Darah Manusia
c. Mekanisme Pembekuan Darah
Golongan
• Saat kulit terluka dan mengeluarkan No Aglutinogen Aglutinin
Darah
darah, trombosit ikut keluar bersama 1. A A b
darah, kemudian pecah ak ibat 2. B B a
menyentuh permukaan luka yang kasar. 3. AB A dan B -
• Pecahnya trombositmenyebabkan keluar- 4. O - a dan b
nya enzim trombokinase yang dapat
mengubah protrombin menjadi trombin • Berdasarkan ada tidaknya faktor
dengan bantuan ion Ca2+ dan vitamin K. Rh (sistem rhesus), golongan darah
• Trombin yang terbentuk akan merang- dibedakan menjadi dua, yaitu:
sang fibrinogen untuk membuat benang- 1. Golongan darah Rh+, yaitu jika
benang fibrin. Benang fibrin inilah yang di dalam eritrosit terdapat
segera membentuk anyaman untuk aglutinogen rhesus.
menutup luka sehingga darah membeku 2. Golongan darah Rh-, yaitu jika di
(tidak keluar). Adapun skemanya, yaitu: dalam eritrosit tidak ditemukan
aglutinogen rhesus.
menghasilkan
Trombosit Trombokinase • Seseorang yang bergolongan darah
Rh+ tidak boleh menjadi donor pada
Ca2+ seseorang dengan golongan darah Rh_
Protrombin Trombin
Vit. K karena akan terjadi penggumpalan
darah.
Fibrinogen menjadi • Golongan darah O merupakan donor
Benang fibrin
universal (dapat mentrasfusikan
d. Golongan Darah Manusia darahnya kepada semua golongan
• Penggolongan darah manusia sistem darah).
ABO (Karl Landstainer 1868—1943) • Golongan darah AB disebut sebagai
didasarkan pada ada tidaknya zat resipien universal (dapat menerima
aglutinogen dan aglutinin. transfusi dari semua golongan darah).
• Aglutinogen adalah protein yang • Pada proses transfusi darah, golongan
terkandung dalam eritrosit. darah donor harus sama dengan
• Aglutinin merupakan zat antibodi yang golongan darah resipien sehingga
terkandung dalam plasma darah dan tidak terjadi penggumpalan darah yang
dapat menggumpalkan aglutinogen. menyebabkan kematian bagi resipien.
185
B. Alat Peredaran Darah 4. Bilik kiri (ventrikel sinister),
memiliki otot 3—4 kali lebih tebal
a. Jantung dari bilik kanan, berfungsi untuk
• Jantung merupakan organ yang terletak memompakan darah yang kaya O2
di dalam rongga mediastinum dari menuju seluruh bagian tubuh.
rongga dada sebelah kiri. • Sebagai pemisah ruang pada jantung,
• Jantung berfungsi sebagai alat terdapat katup yang berfungsi untuk
pemompa darah ke seluruh bagian mengatur aliran darah agar tetap searah
tubuh. dan terbagi menjadi tiga, yaitu:
• Lapisan-lapisan jantung dari luar ke 1. Valvula trikuspidalis dan valvula
dalam, yaitu: mitral yang terdapat di antara
1. Perikardium, merupakan selaput serambi kanan dan bilik kanan.
pembungkus jantung paling luar. 2. Valvula bikuspidalis, terdapat di
2. Miokardium, merupakan selaput antara serambi kiri dan bilik kiri.
paling tebal dan tersusun atas otot 3. Valvula semilunaris, yang terdapat
jantung. pada pangkal nadi besar (aorta).
3. Endokardium, merupakan selaput • Siklus Jantung merupakan periode dari
yang m elapisi r uang-r uang satu siklus penuh kontraksi dan relaksasi.
jantung. SIklus jantung terbagi dua, yaitu:
Aorta 1. Sistole, yaitu periode kontraksi
Arteri pada jantung dimana otot bilik
pulmonalis Katup semilunalis
Vena kava Serambi kiri menguncup dan darah dipompa ke
superior Katup pembuluh nadi pulmonalis atau ke
Serambi kanan bikuspidalis
Bilik kiri aorta secara bersamaan.
Katup trikuspidalis
2. Diastole, yaitu fase relaksasi pada
Bilik kanan Septum
jantung dimana serambi jantung
Vena kava Selaput perikardium
inferior menguncup dan darah masuk ke
Penampang Jantung Manusia jantung.
Sumber: Dokumen penerbit
• Dalam keadaan normal, tekanan sistole/
• Jantung manusia terdiri atas empat diastole jantung adalah sebesar 120/90
ruang, yaitu: mmHg.
1. Serambi kanan (atrium dextrum),
yaitu tempat masuknya darah yang b. Pembuluh Darah
mengandung gas CO2 dari seluruh Menurut fungsinya, terdapat tiga jenis pembu-
tubuh. luh darah dalam tubuh, yaitu:
2. Serambi kiri (atrium sinistrum), • Pembuluh nadi (arteri)
yaitu ruang sebagai tempat masuk- Berfungsi untuk mengalirkan darah keluar dari
nya darah dari paru-paru yang kaya jantung. Terdiri atas dua jenis, yaitu:
akan gas O2. 1. Aorta (nadi besar), yaitu pembuluh
3. Bilik kanan (ventrikel dexter), arteri yang berfungsi untuk mengalirkan
yaitu tempat masuknya darah darah yang kaya akan O2 dari jantung
yang kaya akan gas CO2 dari atrium menuju seluruh bagian tubuh.
kanan, selanjutnya akan diedarkan 2. Arteri pulmonalis, yaitu pembuluh
m enuj u par u- par u m elalui arteri yang berperan dalam mengalirkan
pembuluh arteri pulmonalis.
186
darah yang mengandung CO2 dari bilik • Berdasarkan jalurnya, peredaran darah
kanan menuju paru-paru. manusia dibagi menjadi dua, yaitu:
• Pembuluh balik (vena) 1. Peredaran darah kecil (pendek)
Berfungsi untuk mengalirkan darah menuju
jantung. Pembuluh vena ada dua, yaitu: Bilik kanan jantung g arteri pulmonalis
1. Vena pulmonalis, yaitu pembuluh vena g paru-paru g vena pulmonalis
yang berfungsi untuk mengalirkan g jantung serambi kiri g jantung bilik kiri
187
2. Pembuluh limfa kiri, terletak pada 9. Jantung Koroner
pembuluh vena di bagian bawah tulang Penyakit yang sifatnya mematikan dan
selangka kiri dan berperan dalam disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh
menerima cairan dari bagian tubuh darah arteri oleh kolesterol sehingga aliran
selain yang masuk ke pembuluh limfa darah dari dan menuju jantung tidak lancar.
kanan.
F. Sistem Peredaran Darah Hewan
E. Gangguan pada Sistem Peredaran
Sistem peredaran darah hewan terbagi menjadi
Darah Manusia dua jenis, yaitu:
1. Hemofilia 1. Sistem peredaran darah terbuka, yaitu
Penyakit darah sukar membeku saat luka dan peredaran darah dan cairan tubuh lainnya
termasuk penyakit keturunan. Umumnya, tidak selalu melalui pembuluh darah se-
diderita oleh laki-laki, namun gen ini dibawa hingga antara darah dengan cairan yang
oleh perempuan. mengisi ruang antarsel tidak dapat dibeda-
2. Anemia kan.
Penyakit kekurangan sel darah merah yang Contoh: belalang dan serangga lainnya.
menyebabkan kemampuan darah dalam 2. Sistem peredaran darah tertutup, yaitu da-
mengangkut O2 rendah. rah mengalir ke seluruh tubuh melalui pem-
3. Leukimia (Kanker Darah) buluh-pembuluh darah.
Penyakit yang disebabkan oleh pembelahan Contoh: umumnya pada hewan vertebrata,
leukosit yang tidak terkendali sehingga seperti ikan, reptilia, amfibia, dan mamalia.
dapat memakan eritrosit, trombosit, bahkan
a. Sistem Peredaran Darah Hewan
sesama leukosit.
Invertebrata
4. Talasemia
Penyakit keturunan yang ditandai dengan 1. Annelida
adanya sel darah merah abnormal yang tidak • Peredaran darah pada cacing termasuk
bisa mensintesis zatpembentuk hemoglobin. peredarah darah tertutup.
5. Hipertensi • Pompa penggerak berupa lima pasang
Penyakit tekanan darah tinggi yang lengkung aorta yang berfungsi sebagai
disebabkan karena berkurangnya suplai jantung.
darah ke otot jantung. • Aliran darahnya, yaitu:
6. Hipotensi 5 pasang Pembuluh darah
Penyakit gejala tekanan darah rendah dan lengkung aorta dorsal
188
• Pada kelas insecta darah tidak • Antara serambi kanan dan kiri terdapat
mengandung hemosianin sehingga katup untuk mencegah bercampurnya
tidak dapat mengangkut O2 (contohnya darah.
pada belalang). Namun, tidak bagi kelas • Skema aliran darahnya, yaitu:
crustaceae.
Vena cava
• Aliran darahnya, yaitu: CO
2
Serambi kanan
Jantung
pembuluh Ostium CO2
Bilik
Vertebrata
3. Reptilia
1. Pisces (ikan) • Sistem peredarah darah tertutup dan
• Ikan memiliki sistem peredaran darah ganda.
tertutup dan tunggal (darah melewati • Jantung terdiri atas empat, yaitu bilik
jantung satu kali dalam peredarannya). kanan, bilik kiri, serambi kanan, dan
• Jantung pada ikan terdapat dua ruang, serambi kiri.
yaitu satu serambi dan satu bilik. • Sekat antara bilik kiri dan kanan
• Aliran darah pada tubuh ikan, yaitu: belum sempurna sehingga terdapat
CO 2
lubang (Foramen panizzae) sebagai
Jantung
aorta ventral pendistribusi O2 ke alat pencernaan
O2 + CO2
CO2
serta penjaga keseimbangan tekanan
Vena cairan dalam jantung saat menyelam.
Insang
O + CO
2 2
O dan sari
2
4. Aves dan Mamalia
makanan
• Sistem peredaran darah tertutup dan
Tubuh aorta dorsal
O2 dan sari ganda.
makanan
• Jantung terdiri atas empat ruang (dua
2. Amfibi bilik dan dua serambi) dengan sekat
antarruang yang sudah sempurna.
• Sistem peredaran darah tertutup dan
ganda (dalam satu kali siklus peredaran,
darah dua kali melewati jantung).
• Jantung terdiri atas tiga ruang, yaitu
serambi (atrium) kanan, serambi kiri,
dan bilik (ventrikel).
189
Bab 14
Sistem Pencernaan
Makanan
A. Sistem Pencernaan Manusia
Rongga mulut
Sistem pencernaan merupakan proses
pengubahan makanan menjadi zat-zat sederhana kerongkongan
190
Gigi • Lambung terdiri atas tiga bagian, yaitu:
Kardiak (dekat esofagus)
Dentin
Mahkota gigi Fundus (lambung bagian tengah)
Leher gigi Pilorus (dekat duodenum)
Pulpa
• Lambung menghasilkan getah lambung
Akar Semen
yang bersifat asam sehingga tidak ada
bakteri penyakit yang mampu bertahan
hidup.
Bagian-bagian Gigi • Makanan yang masuk dan dicerna di
http://shehae.blogspot.com
dalam lambung diubah menjadi bubur
- Gigi terdiri atas tiga bagian, yaitu atau disebut kim.
mahkota gigi (korona), leher gigi
4. Usus halus (intestinum)
(korum), dan akar gigi (radius).
- Berdasarkan fungsinya, gigi Terdiri atas tiga bagian, yaitu:
terbagi menjadi tiga macam, • Usus dua belas jari (duodenum),
yaitu gigi seri (insisivus) untuk terletak paling dekat dengan lambung
memotong makanan, gigi taring dan bermuara di dua saluran, yaitu
(kaninus) untuk mengoyak pankreas dan kantung empedu.
makanan, dan gigi geraham untuk • Usus kosong (jejenum), di dalamnya
menghaluskan makanan. terjadi proses pencernaan makanan
- Gigi pada anak-anak berjumlah secara kimiawi dengan enzim yang
20 buah, sedangkan gigi orang dihasilkan oleh dinding usus.
dewasa berjumlah 32 buah. • Usus penyerapan (ileum), dindingnya
Air liur, berfungsi membasahi dilapisi oleh tonjolan-tonjolan
makanan, mencegah kekeringan mikroskopis (vili) untuk menyerap sari-sari
mulut, serta membunuh mikroba makanan dan diedarkan bersama darah
penyebab penyakit. ke seluruh tubuh. Pada ileum terdapat
dua pembuluh, yaitu pembuluh kapiler
2. Kerongkongan (esofagus)
dan pembuluh kil (cairan getah bening).
• Kerongkongan merupakan saluran
5. Usus besar (kolon)
penghubung rongga mulut dengan
• Merupakan kelanjutan dari usus halus
lambung yang memiliki panjang sekitar
yang terdiri atas tiga bagian, yaitu:
20 cm dan lebar 2 cm.
Ascenden (kolon bagian naik)
• Di dalam kerongkongan terjadi gerakan Transenden (kolon bagian datar)
peristaltik, yakni gerakan mendorong
Desenden (kolon bagian menurun)
makanan menuju lambung oleh otot-
• Ada dua proses yang terjadi di dalam
otot dinding kerongkongan.
kolon, yakni:
3. Lambung (ventrikulus) Pembusukan makanan menjadi
Kardiak feses oleh bakteri E. coli.
Pengaturan kadar air pada feses.
Fundus Sebelum feses dikeluarkan oleh
Pirolus anus, terjadi pengaturan kadar air
yang bertujuan agar feses lebih
Bagian-bagian Lambung mudah dikeluarkan.
191
6. Anus 4. Apendisitis, yakni peradangan pada
Anus merupakan lubang tempat keluarnya umbai cacing (usus buntu) dan hanya
kotoran (feses) setelah sebelumnya dapat disembuhkan melalui operasi.
ditampung sementara di dalam rektum 5. Xerostomia, yaitu gangguan pada
(bagian akhir dari proses pencernaan). rongga mulut dimana produksi air liur
b. Kelenjar Pencernaan menurun sehingga mulut terasa kering.
Beberapa organ pencernaan dalam tubuh 6. Diare, yaitu penyakit yang disebabkan
dapat memproduksi enzim pencernaan, an- oleh infeksi mikroorganisme yang
tara lain terdapat dalam tabel berikut. mengganggu flora normal pada kolon,
sehingga feses menjadi cepat keluar.
Enzim yang Membantu Proses
Pencernaan 7. Sembelit, yaitu susah buang air
besar karena air yang diserap kolon
Organ Enzim Fungsi
Rongga
berlebihan.
Memecah amilum menjadi
Ptialin/amilase
mulut maltosa
192
4. Berperan dalam proses metabolisme 1. Asam amino esensial, yaitu asam amino
tubuh. yang tidak dapat disintesis oleh tubuh
sehingga dapat terpenuhi dari asupan
Catatan: Memiliki nilai kandungan ka-
makanan.
lori 1 gram = 4,1 kalori.
Contoh: isoleusin, leusin, lisin, metionin,
b. Lemak (Lipid) valin, treonin, fenilalanin, triptofan,
Berdasarkan asalnya, lemak dibedakan histidin, dan arginin.
menjadi dua, yaitu lemak nabati (berasal 2. Asam amino non-esensial, yaitu jenis
dari tumbuhan) dan lemak hewani (dari asam amino yang dapat disintesis oleh
hewan). tubuh.
Contoh: alanin, asparagin, asam aspartat,
Memiliki nilai kandungan kalori 1 gram = 9,3
sistin, asam glutamat, sistein, glisin,
kalori. Meskipun nilai kalori lemak lebih ting-
glutamin, serin, prolin, dan tirosin.
gi dibandingkan dengan karbohidrat, namun
proses pencernaan lemak lebih lama sehing- d. Vitamin
ga yang menjadi sumber energi utama tubuh
Merupakan senyawa organik kompleks
adalah karbohidrat.
yang berguna bagi tubuh dalam jumlah ke-
Fungsi lemak dalam tubuh, yaitu: cil (mikronutrien).
1. Sebagai sumber energi terbesar Berdasarkan sifatnya, vitamin terbagi dua,
(berkalori tinggi). yaitu:
2. Penyusun membran sel. 1. Vitamin yang terlarut dalam air (vitamin
3. Sebagai pelarut vitamin (A, D, E, dan K) B dan C)
dan zat-zat lain. 2. Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin
4. Sebagai pelindung tubuh dari suhu A, D, E, dan K).
rendah.
5. Sebagai bantalan lemak dan pelindung e. Mineral
organ tubuh bagian dalam seperti Merupakan ion-ion yang berfungsi untuk
jantung dan lambung. menjaga keseimbangan asam-basa dalam
tubuh dan pembentuk struktur tubuh.
c. Protein
Jenis mineral terbagi dua, yaitu:
Merupakan senyawa organik kompleks yang 1. Makroelemen, yaitu mineral yang
tersusun atas asam amino dengan unsur C, dibutuhkan dalam jumlah banyak.
H, O, dan terkadang mengandung unsur S Contoh: kalsium, natrium, magnesium,
(belerang) dan P (fosfor). Kandungan kalori fosfor, klor, dan belerang.
protein bernilai 1 gram = 4,1 kalori.
2. Mikroelemen, yaitu mineral yang
Jenis protein ada dua macam, yaitu: dibutuhkan tubuh dalam jumlah
1. Protein nabati, diperoleh dari biji-bijian, sedikit, namun defisiensinya dapat
kacang-kacangan, dan sayuran. mengakibatkan proses metabolisme
2. Protein hewani, berasal dari ikan, susu, terganggu.
daging, telur, dan lain-lain. Contoh : besi, yodium, mangan,
tembaga, dan kromium.
Berdasarkan cara pembuatannya, asam
amino pembentuk protein terbagi menjadi f. Air
dua, yaitu: Memiliki banyak fungsi bagi tubuh, yaitu:
1. Sebagai pelarut makanan dan vitamin.
193
2. Menjaga tekanan osmotik di dalam sel. 4. Abomasum (perut masam), di
3. Mengangkut makanan ke seluruh jaringan dalamnya terdapat getah lambung
tubuh. untuk mencerna makanan secara
4. Mengangkut sisa metabolisme dari selu- kimiawi, kemudian menuju usus.
ruh tubuh menuju organ pembuangan. • Usus hewan ruminansia lebih panjang
dari pada hewan lain karena fermentasi
C. Sistem Pencernaan Hewan selulosa yang dilakukan bakteri dan
protozoa di dalam usus agak lama.
a. Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia
• Perjalanan makanan pada sistem
• Sistem pencernaan pada hewan
pencernaan hewan ruminansia, yaitu:
ruminansia agak berbeda karena faktor
makanan berupa tumbuhan yang
Rumput g mulut g esofagus g rumen
mengandung selulosa (sulit dicerna).
g retikulum g omasum g abomasum g
• Lambung pada hewan ruminansia usus halus g usus besar g rektum g anus
dibedakan menjadi empat macam,
yaitu: b. Sistem Pencernaan Burung Pemakan Biji
Sistem pencernaan burung pemakan biji
1. Rumen (perut besar), di dalamnya
terdiri atas mulut, kerongkongan (esofagus),
terj ad i proses ferm entas i
lambung, usus, dan kloaka.
mikroorganisme selulotik.
2. Retikulum (perut jala), yaitu Lambung pada burung pemakan biji dibe-
l a m b u n g se bag ai te mpa t dakan menjadi dua, yaitu:
dibentuknya makanan menjadi 1. Proventrikulus (lambung kelenjar).
gumpalan kasar (bolus). 2. Empedal (untuk mencerna biji-bijian).
3. Omasum (perut kitab), dalam
bagian ini terjadi pengadukan
makanan secara mekanik.
194
Bab 15
Sistem Pernapasan
C6 H
12 6
O asam piruvat + 2ATP +
2NADH2
195
a. Alat Pernapasan Manusia Laring tersusun atas beberapa tulang
rawan, yaitu tulang rawan epiglotis,
tulang rawan tiroid, tulang rawan
Faring Lubang hidung krikoid, tulang rawan aritenoid, tulang
Bronkiolus Laring rawan kuneiformis, dan tulang rawan
Trakea
kornoculatum.
Alveolus
Bronkus
Rongga Pada laring terdapat katup epiglotis
perut Paru-paru
yang otomatis tertutup saat menelan
Diafragma
makanan sehingga tidak masuk ke
Struktur Alat Pernapasan pada Manusia saluran pernapasan.
Laringitis (infeksi laring) terjadi bila
1. Rongga hidung udara kotor masuk. Gejala yang lebih
Bagian atas dari rongga hidung terdapat parah menyebabkan pembengkakan
daerah olfaktorius yang mengandung pita suara hingga suara menjadi serak.
sel-sel pembau dan berhubungan
4. Trakea (tenggorokan)
langsung dengan saraf otak pertama
(nervus olfaktorius). Trakea terletak di depan kerongkongan
dan tersusun atas tulang rawan
Pada rongga hidung terdapat kelenjar
berbentuk cincin sepanjang 10 cm.
mukus dan rambut hidung yang
berfungsi untuk menyaring udara yang Dinding trakea terdiri atas jaringan ikat
masuk ke rongga hidung. dan memiliki otot polos.
Kelenjar mukus menghasilkan lapisan Dinding bagian dalam trakea dilapisi oleh
lendir yang berfungsi menangkap jaringan epitel berambut (bersilia), yang
kotoran halus agar udara yang masuk berfungsi menahan dan mengeluarkan
ke tenggorokan menjadi lebih bersih. kotoran yang masuk dan dikeluarkan
melalui bersin.
Fungsi rongga hidung, yaitu:
- Untuk menghangatkan dan 5. Bronkus
melembapkan udara pernapasan. Tersusun atas percabangan kanan dan
- Penyaring udara melalui rambut kiri dengan letak bronkus kanan lebih
halus dan lendir di dalam hidung. vertikal. Hal ini memungkinkan bronkus
- Sebagai indra penciuman. kanan lebih mudah terserang penyakit
bronkitis.
2. Faring
Percabangan bronkus sebanyak 20—25
Faring merupakan persimpangan antara
cabang membentuk bronkiolus.
saluran pernapasan (tenggorokan) dan
saluran pencernaan (kerongkongan). 6. Paru-paru (pulmo)
Faring berfungsi meneruskan udara yang Organ paru-paru terletak di dalam
masuk menuju pangkal tenggorokan. rongga dada dan tersusun atas dua
bagian, yaitu bagian kiri dan kanan
3. Laring
Paru-paru kanan lebih besar (berat
Laring merupakan daerah pangkal
sekitar 620 gram) dibandingkan dengan
tenggorokan, berfungsi sebagai tempat
paru-paru kiri (berat sekitar 560 gram)
melekatnya selaput atau pita suara.
karena memiliki tiga bronkiolus.
196
Bronkiolus pada paru-paru memiliki Proses ekspirasi:
gelembung udara bernama alveolus Otot difragma berelaksasi diafragma
yang menjadi tempat pertukaran gas melengkung ke atas rongga dada
O2 dan CO2 secara difusi. dan paru-paru mengecil udara
Paru-paru dibungkus oleh selaput keluar dari paru-paru.
pleura dan di antara keduanya terdapat
c. Volume Udara dan Kapasitas Udara
cairan limfa.
Pernapasan
b. Mekanisme Pernapasan Manusia • Besarnya volume udara pernapasan
berbeda-beda, tergantung pada ukuran
paru-paru, kemampuan bernapas, dan
kondisi kesehatan seseorang.
Tulang rusuk • Volume udara pada paru-paru terdiri atas:
Paru-paru
Sekat
1. Volume tidal (TV = Tidal Volume),
rongga
badan
merupakan volume udara pernapasan
pada saat melakukan pernapasan biasa
Inspirasi Ekspirasi
(sekitar 0,5 liter).
Pernapasan Dada
2. Volume pernapasan simpanan (IRV
= Inspiratory Reserve Volume), mer-
upakan volume maksimum udara per-
napasan yang dapat diambil pada saat
menarik napas. IRV disebut juga sebagai
udara komplementer (sekitar 1,5 liter).
3. Volume udara keluar simpanan
Inspirasi Ekspirasi (ERV = Expiratory Reserve Volume),
Pernapasan Perut merupakan volume maksimum udara
1. Pernapasan dada yang dapat dikeluarkan atau disebut
juga sebagai udara suplementer (sekitar
Proses inspirasi:
1,5 liter).
Otot antartulang rusuk berkontraksi
4. Volume residu ( RV = Residual
tulang rusuk dan tulang dada terangkat
Volume), merupakan volume udara
rongga dada mengembang
tetap yang ada di dalam paru-paru
udara masuk ke paru-paru.
setelah dilakukan pengeluaran napas
Proses ekspirasi:
maksimum (sekitar 1 liter).
Otot antartulang rusuk berelaksasi
tulang rusuk dan tulang dada menurun • Kapasitas udara pernapasan terbagi 2, yaitu:
rongga dada mengecil udara 1. Kapasitas Paru-paru Total (TLC = Total
keluar dari paru-paru. Lung Capacity), yaitu kapasitas paru-
2. Pernapasan perut (diafragma) paru secara total (volume udara di
Proses inspirasi: dalam paru-paru setelah tarikan napas
Ototdiafragmaberkontraksi diafragma maksimum).
mendatar rongga dada dan paru-paru
mengembang udara masuk ke paru-
paru.
197
2. Kapasitas Sisa Pernapasan (FRC = 8. Laringitis, yaitu radang pada daerah
Functional Residual Capacity), yaitu laring.
jumlah udara yang masih terdapat 9. Asfiksi, yaitu gangguan pengangkutan
di dalam paru-paru setelah udara oksigen ke jaringan-jaringan tubuh.
pernapasan normal diembuskan keluar.
198
Bab 16
Sistem Ekskresi
199
rapan kembali zat-zat yang terkandung pembentuk sel-sel baru yang terus aktif
di dalam urine primer yang masih melakukan pembelahan sel.
berguna bagi tubuh di tubulus Dermis(kulit jangat)
kontortus proksimal. Hasil reabsorpsi Lapisan dermis dibentuk oleh serabut lentur
berupa urine sekunder yang mengan- yang mengandung senyawa kolagen. Lapisan
dung garam, asam amino, dan glukosa. ini terdiri atas:
Augmentasi (pengumpulan) - Akar rambut, terdapat otot polos
Pengaturan kadar air pada urine penegak rambut (Musculus arektor pili)
sekunder terjadi pada tahap ini di dan ujung saraf perasa nyeri.
tubulus kontortus distal dengan - Kelenjar keringat (glandula sudorifera)
bantuan hormon antidiuretik (ADH)
- Kelenjar minyak (glandula sebasea),
hingga membentuk urine sejati.
berfungsi untuk menjaga agar rambut
Selanjutnya, urine sejati ini menuju ke
tidak kering.
kantong urinaria melewati ureter dan
- Pembuluh darah
lewat melalui uretra.
- Serabut saraf, terdiri atas saraf perasa
• Komposisi urine dalam kondisi normal,
panas, dingin, tekanan, dan sentuhan.
yaitu:
Air (kira-kira 95%). • Fungsi kulit selain sebagai alat ekskresi,
yaitu:
Urea, asam urea, amonia, dan garam.
Melindungi tubuh terhadap segala
Zat warna empedu (bilirubin dan
rangsangan.
biliverdin yang menyebabkan warna
Mengatur suhu tubuh.
kuning pada urine).
Menyimpan kelebihan lemak.
Beberapa zat yang sifatnya racun. Tempat pembentukan vitamin D.
2. Kulit 3. Hati
• Struktur kulit terdiri atas tiga lapisan, yaitu: • Organ hati terletak di dalam rongga
Epidermis (kutikula) perut dan terdiri atas dua lobus (kiri
Lapisan epidermis merupakan lapisan dan kanan) dengan lobus kanan
terluar pada kulit yang tersusun atas empat berukuran lebih besar.
lapisan, yaitu: • Hati terlindungi oleh selaput tipis
- Stratum korneum (lapisan zat tanduk), yang disebut Kapsula hepatis dan
yaitu lapisan sel mati yang selalu merupakan kelenjar terbesar dalam
mengelupas. tubuh.
- Stratum lusidum, yaitu lapisan yang • Fungsi hati, yaitu:
memberi warna pada kulit. Semakin Penghasil cairan empedu.
banyak melanin (pigmen warna hitam) Tempat penyimpanan gula dalam
yang dihasilkan dari sel ini maka kulit bentuk glikogen.
akan menjadi semakin gelap.
Tempat pembentukan dan
- Stratum granulosum, yaitu lapisan perombakan protein.
penghasil pigmen warna pada kulit, Tempat pembentukan dan perom-
terletak pada bagian paling bawah bakan sel darah merah yang sudah
epidermis. mati.
- Stratum germinativum, yaitu lapisan Tempat pembentukan protrombin
200
dan fibrinogen. Penyakit yang ditandai dengan
Tempat penetralan racun. seringnya penderita buang air karena
4. Paru-paru kurangnya hormon ADH.
• Organ paru-paru terletak di dalam 7. Kudis (skabies)
rongga dada, berjumlah sepasang, dan Gangguan pada kulit yang dapat
dilindungi oleh tulang rusuk. menular akibat parasit insekta
• Paru-paru berfungsi sebagai alat Sarcoptes scabies yang dapat
pembuangan sisa metabolisme mengganggu sistem ekskresi.
pernapasan berupa uap air dan gas
CO2. B. Sistem Ekskresi Hewan
b. Gangguan Sistem Ekskresi Manusia a. Protozoa
Ekskresi pada protozoa dilakukan dengan
1. Albuminuria
vakuola kontraktil (vakuola berdenyut)
Penyakit yang ditandai dengan adanya
untuk membuang kelebihan air di dalam sel.
albumin dan protein lain pada urine
akibat kerusakan alat filtrasi pada b. Pisces
ginjal. Ekskresi pada hewan ini dilakukan
dengan sepasang ginjal opistonefros yang
2. Poliuria
mengeluarkan urine mengandung amonia.
Gangguan pada ginjal yang ditandai
dengan produksi urine yang sangat c. Amfibi
banyak dan encer akibat gagalnya Ekskresi pada amfibi dilakukan dengan
reabsorpsi oleh nefron. sepasang ginjal opistonefros yang
mengeluarkan urine mengandung asam
3. Oligouria
urat.
Penyakit yang ditandai dengan produksi
urine sangat sedikit karena beratnya d. Reptilia
kerusakan ginjal. Alat ekskresi pada reptilia berupa sepasang
ginjal metanefros yang membuang urine
4. Batu ginjal
yang mengandung asam urat.
Penyakit akibat mengendapnya kristal
kalsium fosfat menjadi batu ginjal yang e. Aves
dapat menghambat pengeluaran urine. Alat ekskresi pada aves berupa sepasang
ginjal metanefros yang membuang urine
5. Diabetes melitus
berupa asam urat yang dicampur dengan
Gangguan ginjal yang disebabkan
feses.
kurangnya hormon insulin, ditandai
dengan adanya glukosa pada urine.
6. Diabetes insipidus
201
Bab 17
Sistem Koordinasi
dan Alat Indra
202
b. Jenis Sistem Saraf Manusia 2. Sistem saraf tepi
Sistem saraf manusia terbagi menjadi 2, yaitu: Sistem saraf tepi menghubungkan semua
1. Sistem saraf pusat bagian tubuh dengan pusat saraf.
• Otak Berdasarkan cara kerjanya, sistem saraf tepi
Lobus
dibagi dua, yaitu:
parientalis
• Saraf somatik, yaitu saraf yang bekerja
Lobus Frontalis
menurut kesadaran (diatur oleh otak).
Lobus Lobus • Saraf otonom, yaitu saraf yang cara
oksipitalis temporalis
kerjanya tidak sadar. Saraf ini terbagi
Otak kecil
atas:
Saraf simpatik, tersusun atas 25
Sumsum
tulang belakang pasang simpul saraf yang terdapat
Bagian-bagian Otak di sumsum tulang belakang.
Saraf parasimpatik, tersusun atas
Bagian-bagian otak, yaitu:
serabut preganglion dan fungsi
Otak besar (serebrum), berfungsi sebagai kerjanya berlawanan dengan saraf
pusat saraf sadar dan terdiri atas empat simpatik.
bagian, yaitu:
Saraf Simpatik Saraf Parasimpatik
- Lobus oksipitalis (pusat penglihatan). Mempercepat denyut Memperlambat denyut
jantung jantung
- Lobus frontalis (pusat pengendali
Memperlebar pembuluh Mempersempit pembuluh
pikiran). darah darah
- Lobus parientalis (pusat pengendalian Menghambat sekresi Meningkatkan sekresi
kerja kulit). empedu empedu
Membesarkan pupil Mengecilkan pupil
- Lobus temporalis (pusat pendengaran
Meningkatkan sekresi Menurunkan sekresi
dan bicara). hormon adrenalin hormon adrenalin
Otak kecil (serebelum), berperan dalam Menurunkan sekresi ludah Meningkatkan sekresi ludah
keseimbangan tubuh dan koordinasi gerak Memperlambat proses Mempercepat proses
pencernaan pencernaan
otot.
Otak tengah (mesencephalon), terletak Berdasarkan letaknya, saraf tepi dibedakan
di depan otak kecil dan jembatan varol, menjadi dua, yaitu:
berfungsi sebagai pusat pengaturan gerak 1. Saraf kranial (12 pasang) berpangkal
mata. dari otak.
Sumsum lanjutan (medula oblongata), 2. Saraf spinal (31 pasang) berpangkal
berfungsi menghubungkan otak kecil dari sumsum tulang belakang.
dengan sumsum tulang belakang dan c. Mekanisme Penghantar Impuls
sebagai pusat saraf tak sadar.
Mekanisme penghantaran impuls saraf di
• Sumsum tulang belakang (Medula spinalis) dalam tubuh melewati jalur berikut:
Medula spinalis terdapat di dalam rongga Rangsangan Reseptor Neuron
(impuls) sensorik
tulang belakang. Fungsinya, yaitu: (indra)
Neuron Tanggapan
- Penghubung sistem saraf tepi ke otak. Pusat saraf
motorik Efektor
(gerak)
204
• Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon 6. Kelenjar kelamin (gonad)
parathormon yang berfungsi mengatur • Kelenjar kelamin pria (testis), menghasil-
kadar kalsium (Ca) dan fosfor (P) dalam kan hormon testosteron yang berfungsi
darah dengan melepaskannya dari tulang. merangsang pertumbuhan ciri kelamin
• Kekurangan hormon parathormon sekunder dan spermatogenesis.
mengakibatkan kejang otot dan jika • Kelenjar kelamin wanita (ovarium),
kelebihan maka dapat menaikkan mensekresikan dua hormon, yaitu:
kadar Ca dan P dalam darah sehingga
- Estrogen dihasilkan oleh sel gra-
mengendap di ginjal.
nulosa folikel de Graaf dan korpus
4. Kelenjar suprarenalis (anak ginjal/ adrenal) luteum.
Kelenjar suprarenalis terletak di atas ginjal - Progesteron dihasilkan oleh kor-
dan terdiri atas dua bagian, yaitu: pus luteum, yaitu bekas folikel
Korteks adrenal, mensekreksikan yang telah ditinggalkan sel telur.
beberapa hormon, yaitu:
- Mineralokortikoid, merangsang C. Alat Indra
reabsorpsi ion Na+ dan Cl- dalam
Alat indra berperan sebagai reseptor impuls.
tubulus ginjal.
Berdasarkan jenis rangsangan yang diterima, alat
- Glukokortikoid, mengontrol meta- indra dibedakan menjadi:
bolisme glukosa dalam tubuh. 1. Kemoreseptor, penerima rangsangan berupa
- Hormon androgen, berfungsi me- senyawa kimia. Contoh: lidah dan hidung.
nentukan sifat kelamin sekunder 2. Fotoreseptor, penerima rangsangan berupa
pria. cahaya. Contoh: retina mata.
Medula adrenal, mensekresikan 3. Mekanoreseptor, penerima rangsangan
hormon, yaitu: berupa tekanan atau suhu. Contoh: kulit.
- Adrenalin (epineprin), berfungsi 4. Audioreseptor, penerima rangsangan berupa
meningkatkan tekanan darah, getaran bunyi. Contoh: koklea pada telinga.
mempercepat denyut jantung,
a. Mata
meningkatkan kadar glukosa
darah, dan laju metabolisme. Sklera Koroid
Retina
- Noradrenalin, berfungsi juga Kornea
Bintik
dalam meningkatkan tekanan kuning
Pupil
darah. Lensa
Iris
5. Kelenjar pulau langerhans
• Kelenjar ini terdapat di dalam pankreas.
Penampang Mata Manusia
• Menghasilkan hormon insulin dan
glukagon. Mata terdiri atas tiga lapisan, yaitu sklera,
• Hormon insulin berfungsi mengubah koroid, dan retina. Bagian-bagian mata
glukosa menjadi glikogen di dalam hati terdiri atas:
dan otot. 1. Kornea, yaitu bagian depan mata yang
• Hormon glukagon berperan dalam bersifat tembus cahaya dan memiliki fungsi
merombak glikogen menjadi glukosa. untuk meneruskan cahaya yang masuk ke
mata menuju retina.
205
2. Iris (selaput pelangi), bagian mata yang memiliki 1. Hidung tersusun atas sel epitel dan saraf
pigmen warna dan berfungsi untuk mengatur pembau.
banyaknya cahaya yang masuk ke mata. 2. Hidung berfungsi sebagai indra pembau
3. Pupil, celah yang dibentuk iris (di tengah) karena memiliki reseptor pembau
sebagai lubang masuknya cahaya. (kemoreseptor) pada bagian langit-langit
4. Lensa mata, sebagai pengatur fokus rongga hidung, yang disebut sel olfaktori.
bayangan yang dibentuk agar jatuh tepat di 3. Pada ujung sel reseptor terdapat rambut-
bintik kuning (pada retina). rambut halus (silia) dan selaput lendir yang
5. Retina (selaput jala), berfungsi sebagai berfungsi sebagai pelembap.
penangkap bayangan dan terdiri atas 4. Proses jalannya rangsang berupa bau dapat
dua bagian, yaitu bintik kuning (pusat dijelaskan pada skema berikut:
terkumpulnya fotoreseptor) dan bintik buta
Masuk Larut dalam Diterima
Bau
(bagian yang tidak peka cahaya). di udara rongga Selaput saraf pembau
hidung lendir (olfaktori)
Beberapa kelainan berkaitan dengan mata: Menuju otak Dianggap
sebagai bau
1. Rabun jauh (miopi), yaitu kemampuan mata
yang tidak dapat melihat jarak jauh karena c. Lidah
bayangan jatuh di depan retina. Kelainan
Lidah berfungsi sebagai indra pengecap
ini dapat dibantu dengan kacamata lensa
karena memiliki kemoreseptor pada papilla
cekung (minus).
(tonjolan-tonjolan kecil) di permukaannya.
2. Rabun dekat (hipermetropi), kelainan
dimana bayangan jatuh di belakang retina Papila
sirkumvalata
sehingga mata tidak dapat melihat jarak
Rasa pahit
dekat. Kelainan ini dapat dibantu dengan Papila
kacamata lensa cembung (positif). Rasa asam filiformis
Papila Rasa asin
3. Rabun tua (presbiopi), yaitu kombinasi fungiformis
Rasa manis
rabun jauh dan dekat karena melemahnya
Lidah Sebagai Indra Pengecap
otot lensa mata. Kelainan ini dapat dibantu
dengan kacamata lensa rangkap (bifokus). Papila pengecap pada lidah dibedakan
4. Astigmatisma, cacat pada mata yang tidak menjadi tiga jenis, yaitu:
dapat membedakan garis vertikal dan
1. Papila filiformis, berbentuk benang dan
horizontal secara bersamaan. Kelainan ini
tersebar di seluruh permukaan lidah.
dikarenakan kornea mata tidak rata.
2. Papila sirkumvalata, berbentuk seperti
b. Hidung huruf v dan terdapat pada daerah dekat
pangkal lidah.
Saraf pembau
(saraf olfaktori)
3. Papila fungiformis, berbentuk palu dan
Tulang Serabut saraf
terdapat pada tepi lidah.
hidung menuju otak
d. Telinga
Telinga berfungsi sebagai indra pendengar
Silia
(rambut
karena memiliki audioreseptor di dalam
Lendir hidung) saluran koklea.
Penampang Hidung
206
tiga saluran e. Kulit
setengah
lingkaran Ujung saraf
Daun
telinga tanpa selaput
Koklea
Ujung saraf Ujung saraf
meissner Krausse Rambut
Ujung saraf
ruffini
Saluran
Lubang eustachius Epidermis
telinga Membran
timpani
Otak
207
Bab 18
Sistem Reproduksi
208
b. Alat-alat Reproduksi Wanita (fimbriae) untuk menangkap sel telur
yang dilepas pada saat ovulasi.
Oviduk
(Tuba falopii) Uterus
• Uterus (rahim), berfungsi sebagai
tempat perkembangan janin.
• Vagina , berupa saluran yang
Serviks berhubungan dengan rahim. Bagian
Ovarium
dalam vagina berlipat-lipat pada
Vagina
ujungnya terdapat selaput dara (himen).
Spermatid
labium mayor sebagai pelindung vagina.
Diferensiasi sel
209
• Zigot yang terbentuk akan mengalami b. Sifilis (Raja Singa)
pembelahan terus -menerus hingga Infeksi luka pada penis atau vagina yang
membentuk embrio yang akan tumbuh di disebabkan oleh bakteri Treponema
dalam uterus dan dihubungkan dengan pallidum. Penyakit ini dapat membahayakan
dinding rahim induk melalui saluran jantung dan otak, serta dapat ditularkan ibu
plasenta. (penderita) kepada bayinya.
• Tahapan terjadinya fertilisasi dapat dilihat c. Herpes
pada skema berikut: Luka pada alat kelamin yang ditandai dengan
Ovarium menghasilkan sel telur (ovum)
timbulnya bercak-bercak kemerahan di
sekitar alat kelamin, bahkan dapat meluas
Ovum dilepaskan dari ovarium menuju oviduk ke tubuh penderita.
d. Kandidiasis Vagina (Keputihan)
Terjadi kopulasi dan fertilisasi (ovum + sperma)
Infeksi pada dinding vagina yang disebabkan
Ovum (sel telur) yang dibuahi oleh jamur Candida albicans yang ditandai
berkembang menjadi embrio
timbulnya rasa gatal yang sangat hingga
Embrio bergerak menuju uterus mengeluarkan cairan putih kental dan berbau.
e. Kanker Serviks
Embrio berkembang di dalam uterus
hingga 40 minggu Timbulnya sel-sel abnormal di seluruh
Skema Tahapan Fertilisasi lapisan epitel mulut rahim (serviks).
f. AIDS (Acquired Immune Deficiency
• Apabila proses fertilisasi tidak terjadi maka
Syndrome)
sel telur (ovum) tidak menempel pada
dinding uterus dan akan meluruh (rusak) Penyakit yang disebabkan oleh virus HIV
(Human Immunodeficiency Virus) yang
bersama dengan penebalan dinding uterus
sehingga terjadi pendarahan yang disebut menyerang sel darah putih sehingga
menstruasi. merusak sistem kekebalan tubuh (imunitas).
210
Bab 19
Pertumbuhan dan
Perkembangan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan - Epikotil, ruas batang di atas daun
ukuran tubuh organisme karena terjadi lembaga yang tumbuh menjadi
pembelahan pada sel-sel tubuhnya yang bersifat batang dan daun.
irreversibel dan kuantitatif. - Hipokotil, ruas batang di bawah
Perkembangan adalah proses menuju daun lembaga yang tumbuh
kedewasaan pada makhluk hidup yang bersifat menjadi akar.
kualitatif. Radikula, merupakan akar lembaga
(calon akar) yang dapat tumbuh dan
berkembangmenjadi akar tumbuhan.
A. Pertumbuhan dan
Kotiledon (keping biji), merupakan
Perkembangan pada Tumbuhan cadangan makanan untuk pertumbuhan
a. Proses Pertumbuhan dan Perkembangan embrio hingga terbentuknya daun
Tumbuhan sehingga dapat melakukan fotosintesis.
Radikula
Kotiledon • Proses perkecambahan menurut letaknya,
terbagi menjadi dua, yaitu:
• Perkecambahan merupakan proses Epigeal, yaitu tipe perkecambahan
permulaan dari awal pertumbuhan embrio yang ditandai dengan hipokotil yang
di dalam biji. muncul ke permukaan tanah.
• Embrio tersusun atas tiga bagian Contoh: Tanaman kacang hijau.
dan berperan penting pada proses Hipogeal, adalah tipe perkecambahan
perkecambahan, yaitu: yang ditandai dengan munculnya ba-
Kaulikalus, merupakan batang lembaga tang epokotil ke permukaan tanah, se-
(calon batang dan daun) yang dapat dangkan kotiledon tetap di dalam tanah.
tumbuh dan berkembang menjadi bunga Contoh: kacang kapri.
dan buah. Kaulikalus dibagi dua, yaitu:
211
2. Pertumbuhan primer perkembangan, dan respons tehadap stimulus
dari lingkungan. Hormon yang terdapat pada
• Yaitu, pertumbuhan yang terjadi akibat
tumbuhan, yaitu:
aktivitas jaringan meristem apikal (meristem
primer) yang terus tumbuh dan aktif Hormon Pengaruh
Tempat
produksi
membelah.
Merangsang
• Jaringan meristem apikal terdapat pada peman-
bagian ujung akar dan ujung batang. jangan batang, Diproduksi pada
pertumbuhan jaringan meristem
Auksin
• Pertumbuhan primer meliputi tiga proses, akar, dominansi batang dan pucuk
apikal, gerak daun tumbuhan
yaitu: fototropisme, dan
Pembelahan sel, terjadi pada daerah geotropisme
meristem. Merangsang
pembelahan dan
Pemanjangan sel, terjadi pada daerah pertumbuhan
sel (sitokinesis),
di belakang meristem. mengatur pertum- Disintesis pada
Sitokinin
buhan daun, akar
Diferensiasi sel, terjadi pada daerah bunga, dan buah
diferensiasi yang terletak di bagian serta merangsang
pertumbuhan akar
akhir akar. dan batang
Membantu
3. Pertumbuhan sekunder pembentukan Disintesis dalam
tunas, meristem batang,
• Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada Giberelin menghambat meristem akar,
tumbuhan jenis dikotil dan gymnospermae perkecambahan pucuk daun, dan
dan tunas (embrio)
(tumbuhan berbiji terbuka). pembentukan biji
• Pertumbuhan sekunder terjadi di jaringan Mengurangi
kecepatan
meristem sekunder atau kambium, yaitu: Asam pertumbuhan dan
Disintesis pada
daun, batang,
Kambium gabus, berfungsi sebagai absisat pemanjangan sel
buah, dan biji
pada daerah titik
pelindung pertumbuhan sekunder tumbuh
pada tumbuhan. Mendorong
Disintesis pada
jaringan buah
Kam bium vasis ( jaringan ikat pemasakan buah
yang telah
Gas etilen dan menyebabkan
pe m b u l u h ) , y a i t u k am b i um masak, di ruas
batang tumbuh
batang, dan di
menjadi tebal
intravaskuler yang dapat tumbuh daun tua
keluar menjadi xilem dan ke dalam Memacu
pertumbuhan
membentuk floem. Kalin
organ
Kambium intervaskuler. pada tumbuhan
Berperan saat
Asam
b. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pertumbu- terjadi kerusakan
traumalin
jaringan pada
han dan Perkembangan Tumbuhan (hormon
tumbuhan dengan
luka)
membentuk kalus
1. Faktor internal
• Gen, merupakan urutan DNA yang 2. Faktor eksternal
mengatur seluruh aktivitas organisme dan
• Tanah, baik tekstur tanah, pH, dan kadar
pola pertumbuhannya melalui sifat yang
garam dalam tanah memengaruhi dalam
diturunkan serta sintesis yang dikendalikan
proses pengambilan nutrisi oleh tumbuhan.
olehnya.
• Intensitas cahaya, berpengaruh pada proses
• Hormon, merupakan regulator yang berperan
fotosintesis sebagai sumber energi.
membantu koordinasi pertumbuhan,
212
• Kelembapan udara, kadar air di udara Endoderm, yaitu lapisan yang membentuk
berperan dalam transportasi air di dalam sistem pencernaan dan pernapasan.
tubuh tumbuhan.
Pertumbuhan dan perkembangan hewan pada
• Suhu, memengaruhi aktivitas enzim dalam fase pascaembrionik terdiri atas dua proses,
metabolisme tumbuhan, pada proses yaitu:
transpirasi, dan fotosintesis.
1. Regenerasi, yaitu pembentukan jaringan
baru ketika terdapat bagian tubuh yang
B. Pertumbuhan dan mengalami luka atau kerusakan.
Perkembangan pada Hewan 2. Metamorfosis, yaitu perubahan ukuran,
bentuk, dan bagian-bagian pada tubuh
Pertumbuhan dan perkembangan awal pada
hewan dari suatu stadium menuju stadium
hewan dimulai dari zigot sampai pada tahap
berikutnya. Proses metamorfosis terjadi
pembentukan organ (organogenesis) pada fase
umumnya pada serangga (insecta) dan katak
embrionik. Tahapannya, yaitu:
(amfibi).
1. Zigot, merupakan sel hasil peleburan
Contoh:
spermatozoa dan ovum.
Metamorfosis katak, yaitu:
2. Morula, adalah tahap dimana terjadi
pembelahan berulang dari zigot.
Telur g berudu (kecebong) g katak
3. Blastula, merupakan fase perkembangan kecil g katak dewasa
dari morula yang ditandai dengan adanya
rongga pada bagian tengah.
Metamorfosis sempurna kupu-kupu, yaitu:
4. Gastrula, merupakan fase pembentukan
lapisan embrional untuk memulai proses
embriogenesis. Telur g larva (ulat) g pupa
(kepompong) g imago (dewasa)
5. Organogenesis, yaitu proses pembentukan
organ dari lapisan gastrula. Perkembangan Metamorfosis tidak sempurna kumbang,
lapisan organ yang terjadi, yaitu: yaitu:
Ektoderm, yaitu lapisan yang membentuk
kulit dan sistem saraf.
Telur g larva/nimva g semi-imago
Mesoderm, yaitu lapisan yang membentuk g imago (dewasa)
sistem gerak, reproduksi, ekskresi, dan
sirkulasi.
213
Bab 20
Metabolisme
Metabolisme merupakan keseluruhan proses Glukosa
reaksi biokimia yang terjadi dalam sel tubuh. ATP ADP
Glukosa-6 Fosfat
Menurut prosesnya, metabolisme dibagi 2, yaitu: Tahap 1
214
• Siklus asam sitrat atau disebut juga siklus 2. Fermentasi asam cuka, yang dilakukan oleh
krebs terjadi di matriks mitokondria. Acetobacter aceti dan berlangsung dalam
• Energi yang dihasilkan berupa 2 ATP, 6 kondisi aerob, reaksinya yaitu:
NADH, dan 2 FADH2.
C6H12O6 (glukosa) g 2 C2H5OH (etanol)
Asetil Ko.A 2 C2H5OH (etanol) g 2 CH3COOH + 2 H2O + 116 kal
Oksaloasetat Asam sitrat
NAD+ NADH
Asam malat H2O H2O 3. Fermentasi alkohol, yang berlangsung
H2O Asam isositrat melalui proses glikolisis dan terjadi secara
Siklus Krebs
Asam fumarat NAD+ NADH anaerob, reaksinya, yaitu:
+CO2
FAD FADH
Asam -ketoglutarat
2
Asam suksinat
NAD+ NADH
ADP ATP
Suksinil Ko.A +CO2 C6H12O6 (glukosa) g 2 asam piruvat
Asam piruvat g asetaldehid + 2 CO 2
4. Transfer elektron piruvat dekarboksilase
• Serangkaian reaksi redoks berantai Asetaldehid + 2 NADH g 2 C2H5 OH
2
yang melibatkan zat perantara untuk (alkohol) + 1 NAD
menghasilkan ATP dan H2O. alkohol dehidrogenase
• Zat perantara dalam reaksi redoks, yaitu
flavoprotein, koenzim A dan Q, serta
sitokrom (a, a3, b, c, dan c1) berperan
sebagai pembawa elektron.
B. Anabolisme
• Transfer elektron terjadi di membran a. Fotosintesis
mitokondria dan menghasilkan energi • Fotosintesis merupakan proses pembentukan
sejumlah 32 ATP. senyawa organik (C6H12O6) dari senyawa
b. Fermentasi anorganik (CO2 dan H2O) oleh klorofil dengan
bantuan cahaya.
Jika konsentrasi oksigen rendah atau bahkan
tidak ada maka proses respirasi dapat terjadi • Persamaan reaksi fotosintesis secara umum,
secara anaerob melalui proses fermentasi. yaitu:
215
1. Fotosistem I atau disebut P700 karena fosfat dari ATP (6 CO2 membentuk
mampu menyerap cahaya dengan baik 12 molekul APGL).
pada panjang gelombang 700 nm. - Fase regenerasi, yaitu 10 APGL
2. Fotosistem II atau disebut P680 karena direduksi kembali menjadi RuBP
sensitif terhadap energi cahaya pada dan sisanya (2 APGL) diubah
panjang gelombang 680 nm. menjadi glukosa.
• Berdasarkan sifatnya, aliran elektron dalam
b. Kemosintesis
fotosistem terdiri atas dua rute, yaitu:
1. Aliran elektron siklik, terjadi di Kemosintesis merupakan penyusunan
fotosistem I. bahan organik menggunakan sumber energi
2. Aliran elektron nonsiklik, terjadi di melalui pemecahan senyawa kimia.
fotosistem II. Proses kemosintesis umumnya dilakukan
• Proses fotosintesis terjadi di kloroplas dan oleh beberapa mikroorganisme, yaitu:
berlangsung melalui dua tahap reaksi, yaitu: 1. Bakteri belerang, yaitu Thiobacillus yang
1. Reaksi terang memperoleh energi dari hasil oksidasi H2S
Tahap reaksi yang memerlukan cahaya. dan selanjutnya digunakan untuk fiksasi CO2
Prosesnya terjadi di grana (membran menjadi gula. Reaksinya, yaitu:
tilakoid) dalam kloroplas.
cahaya
Terdapat tiga proses, yaitu: 2 H2S + O2 2 H2O + 2 S + energi
klorofil
- Penyerapan cahaya oleh pigmen cahaya
fotosintesis serta pelepasan CO2 + 2 H2S CH2O + 2S + H2O
klorofil
elektron (selanjutnya masuk ke
sistem transpor elektron). 2. Bakteri nitrit, misalnya Nitrosomonas dan
- Pemecahan molekul H2O menjadi Nitrosococcus yang mendapatkan energi
gas O2 dari reaksi fotolisis hingga dengan mengoksidasi NH 3 menjadi asam
terbentuk ATP dan NADPH. nitrit. Reaksinya, yaitu:
- Penerimaan kembali elektron oleh
pigmen fotosintesis. Nitrosomonas
(NH4)2 + CO3 + 3O2 2 HNO2+ CO2 + 3H2O + E
Hasil akhir dari tahap reaksi terang Nitrosococcus
216
C. Enzim d. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kinerja
Enzim
Enzim merupakan senyawa protein yang 1. Temperatur
berperan sebagai biokatalisator, yaitu dapat Pada temperatur tinggi enzim akan
mengatur kecepatan reaksi kimia yang mengalami denaturasi protein, sedangkan
berlangsung dalam sel tubuh. pada te m pe ratur re n dah dapat
a. Komponen Enzim menghambat laju reaksi. Temperatur
Kesatuan enzim (holoenzim) tersusun atas optimum enzim, yaitu sekitar 300—400C.
komponen-komponen berikut, yaitu: 2. Perubahan pH
1. Apoenzim, yaitu bagian enzim yang Perubahan pH dapat memengaruhi
berupa protein dan umumnya bersifat perubahan asam amino pada sisi aktif enzim
termolabil (tidak tahan panas). sehingga menghalangi sisi aktif bergabung
2. Gugus prostetik, yaitu bagian yang dengan substrat.
bukan protein pada enzim, apabila 3. Konsentrasi enzim dan substrat
Agar reaksi berjalan optimum maka
berasal dari senyawa anorganik (ion
perbandingan jumlah enzim dengan substrat
logam) disebut kofaktor dan jika
harus sesuai.
berasal dari senyawa organik kompleks
4. Inhibitor
(misalnya, NADH, FADH, dan vitamin B)
Inhibitor merupakan zat yang dapat
maka disebut koenzim.
menghambat kinerja enzim. Terdapat dua jenis
b. Sifat-sifat Enzim inhibitor berdasarkan cara kerjanya, yaitu:
1. Berperan sebagai biokatalisator. • Inhibitor kompetitif, yaitu jenis
2. Bekerja secara spesifik, artinya hanya inhibitor yang memiliki struktur mirip
bekerja pada substrat tertentu. dengan substrat sehingga baik substrat
3. Kerja dipengaruhi oleh suhu dan pH. maupun inhibitor berkompetisi untuk
Suhu optimum enzim sekitar 400C bergabung dengan sisi aktif enzim.
dengan nilai pH yang berbeda untuk • Inhibitor nonkompetitif, yaitu jenis
setiap enzim. inhibitor yang berikatan bukan di sisi
4. Dapat bekerja secara reversible atau aktif enzim, tetapi mengubah bentuk
bolak-balik. sisi aktif enzim sehingga kompleks
enzim-substrat tidak terbentuk.
c. Mekanisme Kerja Enzim
Terdapat dua macam teori mekanisme kerja e. Klasifikasi Enzim
enzim, yaitu: Berdasarkan jenis reaksi yang dialami, enzim
1. Teori lock and key (kunci gembok) diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu:
Enzim berperan sebagai gembok 1. Enzim golongan hidrolase, yaitu enzim
dan memiliki bagian kecil yang dapat yang dapat mengubah substrat dalam
mengikat substrat sebagai kunci dan kondisi berair (terdapat penambahan air).
bagian itu disebut sisi aktif enzim. Contoh: enzim karboksilase, protease, dan
2. Teori Induced fit (induksi pas) lipase.
Pada model ini, sisi aktif enzim dapat 2. Enzim golongan desmolase, yaitu
berubah bentuk sesuai dengan bentuk golongan enzim yang dapat memecah
substrat. ikatan C-C atau C-N.
Contoh : enzim peroksidase,
dehidrogenase, katalase, karboksilase,
dan transaminase.
217
Bab 21
Pola-Pola Hereditas
U UU Uu
u Uu uu
Hukum pewarisan sifat ditemukan oleh Gregor
Rasio genotipe F2 = 3 (ungu) : 1 (putih)
Mendel.
Jadi, hasil persilangan adalah 75 % tanaman
a. Hukum I Mendel (Hukum Segregasi) warna ungu dan 25 % tanaman warna putih.
• “P a d a w ak tu be r l a n g s u n g Keterangan: Induk = parental ; Anakan = filial
pembentukan gamet, tiap pasang gen Induk pada generasi pertama = parental 1 (P1)
akan disegregasi ke dalam masing- Anakan pada generasi pertama = filial 1 (F1)
masing gamet yang terbentuk.”
b. Hukum II Mendel
• Hukum ini disimpulkan dalam
perkawinan m onohibrid, yaitu • Penggabungan secara bebas menyertai
perkawinan antara dua spesies yang terbentuknya gamet pada perkawinan
sama dengan satu sifat yang berbeda. dihibrid.
Contoh: • Perkawinan dihibrid adalah perkawinan
dengan dua sifat beda.
Generasi 1, P1 (persilangan 1)
Fenotipe: tanaman x tanaman Contoh: persilangan antara tanaman
bunga ungu berbunga putih berbiji bulat dan berwarna hijau
Genotipe: UU x uu dengan tanaman berbiji keriput
Gamet: U x u berwarna kuning.
218
F2 : Generasi 1, persilangan 1
BH Bh bH bh
Fenotipe: berwarna merah x berwarna putih
BH BBHH BBHh BbHH BbHh
b. Epistasis – Hipostasis
B. Penyimpangan Semu Hukum
Gen yang s ifatn ya m em engaruhi
Mendel (menghalangi) gen lain yang bukan
pasangan alelnya disebut gen epistasis,
a. Kriptomeri
sedangkan gen yang dipengaruhi (dihalangi)
Yaitu, sifat suatu gen dominan yang apabila
disebut gen hipostasis.
berdiri sendiri maka sifat gen tersebut
Contoh: (epistasi dominan)
akan tersembunyi, tetapi jika gen tersebut
Labu putih (PPKK) disilangkan dengan labu
bertemu gen dominan lainnya, sifat gen
hijau (ppkk), akan menghasilkan F1 putih
akan muncul.
heterozigot.
Contoh: persilangan tumbuhan bunga
Linaria maroccana warna merah dengan
putih.
219
Generasi 1, persilangan 1 Generasi 2, persilangan 2
Fenotipe: labu putih x labu hijau Fenotipe: tikus abu-abu x tikus abu-abu
Genotipe: PPKK x ppkk Genotipe: HhAa x HhAa
Gamet: PK x pk Gamet: HA, Ha, hA, ha x HA, Ha, hA, ha
F1: 100 % labu putih (PpKk) F2 :
HA hA Ha ha
Generasi 2, persilangan 2
HA HHAA HhAA HHAa HhAa
Fenotipe: labu putih x labu putih
hA HhAA hhAA HhAa hhAa
Genotipe: PpKk x PpKk Ha HHAa HhAa HHaa Hhaa
220
Generasi 2, persilangan 2 Genotip: M1m1M2m2 x M1m1M2m2
Fenotipe: tikus abu-abu x tikus abu-abu Gamet: M1M2, M1m2 x M1M2, M1m2
Genotipe: AaBb x AaBb m1M2, m1m2 m1M2, m1m2
Gamet: AB, Ab, aB, ab x AB, Ab, aB, ab F2 :
F2 : M1M2 M1m2 m1M2 m1m2
M1M2 M1M1M2M2 M1M1M2m2 M1m1M2M2 M1m1M2m2
AB aB Ab ab
M1m2 M1M1M2m2 M1M1m2m2 M1m1M2m2 M1m1m2m2
AB AABB AaBB AABb AaBb
m1M2 M1m1M2M2 M1m1M2m2 m1m1M2M2 m1m1M2m2
aB AaBB aaBB AaBb aaBb
m1m2 M1m1M2m2 M1m1m2m2 m1m1M2m2 m1m1m2m2
Ab AABb AaBb AAbb Aabb
221
Generasi 2, persilangan 2 • Hasil yang diharapkan adalah 1 warna
Fenotipe: walnut x walnut abu-abu sayap normal, 1 hitam
Genotipe: RrPp x RrPp vestigial, 1 abu-abu vestigial, 1 hitam
normal.
Gamet: RP, Rp, x RP, Rp,
• Tetapi pada hasil percobaan,
rP, rp rP, rp
d i d a p a t k a n has il yang ti dak
F2 : proporsional antara lalat buah tipe
RP rP Rp rp
normal dengan mutan ganda. Fenotipe
RP RRPP RrPP RRPp RrPp
hasil persilangan ternyata tidak jauh
rP RrPP rrPP RrPp rrPp
222
• Jika gamet yang gagal berpisah berhasil G. Penentuan Jenis Kelamin
berfertilisasi maka kemungkinan yang
terjadi adalah tidak dapat menjadi individu Terdapat 4 cara penentuan jenis kelamin, yaitu:
baru atau dapat menjadi individu baru, • Tipe XY (terdapat pada manusia)
tetapi dengan kelainan/sindrom. Laki-laki mengandung gamet XX dan
perempuan XY.
• Tipe XO (terdapat pada serangga terutama
F. Alel Letal belalang)
Jantan mengandung gamet XO dan betina
Yaitu, alel yang dapat menyebabkan kematian
XX.
bagi individu yang dimilikinya.
• Tipe ZW (terdapat pada burung)
Macamnya:
Jantan mengandung gamet ZZ dan betina
1. Letal resesif: apabila dalam keadaan
ZW.
homozigot resesif menyebabkan kematian,
• Penentuan jenis kelamin lebah madu
misal tumbuhan berdaun albino yang
Lebah madu tidak berdasarkan kromosom
mempunyai gen resesif homozigot (gg).
seks karena tidak memiliki kromosom seks.
2. Letal dominan: apabila dalam keadaan
Lebah jantan memiliki jumlah kromosom
hom ozigot dom inan menyebabk an
haploid dan lebah betina diploid.
kematian, misal ayam berjambul (CrCr),
tetapi ketika ayam berjambul bergenotip
heterozigot (Crcr) maka ayam berjambul
dapat bertahan hidup.
223
Bab 22
Reproduksi Sel,Substansi
Genetik dan Mutasi
A. Reproduksi Sel sebelum pembelahan sel yang ditandai
dengan replikasi DNA.
(Pembelahan Sel) • Fase pembelahan inti sel (kariokinesis),
a. Pengertian terdiri atas:
224
2. Pembelahan sel secara meiosis • Megasporogenesis (pada tumbuhan
Pembelahan secara meiosis atau betina): menghasilkan delapan
pembelahan reduktif terjadi melalui dua megaspora yang haploid.
tahap, yaitu meiosis I dan meiosis II.
B. Substansi Genetika
Satelit
a. Kromosom
DNA
Profase I Metafase I
Anafase I Telofase I Sitokinesis I
• Yaitu, struktur padat yang Sentromer
terdiri atas protein dan DNA/
• Meiosis I, terdiri atas: interfase I, profase I, RNA yang terletak di dalam
metafase I, anafase I, telofase I, sitokinesis nukleus.
I, dan interkinesis (tahap di antara meiosis I
dan meiosis II). • Berdasarkan jenisnya, 2 kromatid
225
• Susunan pada gen: protein.
1. DNA (Asam Deoksiribonukleat) - Sebagai enzim yang dapat mengkatalis
Merupakan tempat penyimpanan formasi RNA-nya sendiri maupun RNA
informasi genetika. lain.
227
Contoh: organisme triploid (3n), • Sindrom wanita super: 44 A + xxx g sulit
tetraploid (4n). untuk dibedakan dengan wanita normal,
- Aneuploidi: variasi jumlah kromosom sering terjadi kematian ketika masih anak-
yang diakibatkan adanya pengu- anak.
rangan atau penambahan satu atau
c. Mutasi Berdasarkan Tempat Terjadinya
sejumlah kecil kromosom, tetapi tidak
1. Mutasi gametik: mutasi yang terjadi
berlangsung pada seluruh genom.
pada sel gamet.
Contoh: • Monosomi (2n – 1)
2. Mutasi somatik: mutasi yang terjadi
• Trisomi (2n + 1)
pada sel-sel soma (sel tubuh).
Mutasi kromosom pada manusia:
• Sindrom Turner: 44 A + x g menyebabkan d. Mutagen pada Mutasi
kekerdilan, terjadi satu kali setiap 5.000 1. Bahan kimia: pestisida, formaldehid,
kelahiran. hidoksil amino.
• Sindrom Klinefelter: 44 A + xxy g terjadi 2. Bahan fisika : unsur radioaktif (uranium,
pada laki-laki, yang menyebabkan testisnya sinar-X).
berukuran kecil. 3. Bahan biologi: virus dan bakteri.
• Sindrom Cri du chat (tangisan kucing): 45 A
+ xy/xx g menyebabkan keterbelakangan
mental.
228
KIMIA
229
229
Bab 1
Stoikiometri
230
D. Kesimpulan Konsep 4. Menentukan kandungan air dalam
senyawa hidrat.
Praktis Mol
5. Menentukan kemurnian suatu zat atau
Data Rumus unsur dalam senyawa.
Massa (gram) gram b. Hukum Lavoisier
mol =
Mr
• Hukum Lavoisier menyatakan, ”Dalam
Jumlah partikel (atom jumlah partikel suatu reaksi kimia, massa zat-zat yang
mol =
atau molekul) 6,02 x 1023
bereaksi adalah SAMA DENGAN massa
Volume (liter) zat-zat hasil reaksi dan berlaku untuk
Keadaan standar (STP mol =
V semua reaksi kimia”.
22,4
T= 0oC, P = 1 atm) • Selama reaksi kimia berlangsung,
Keadaan tidak standar tidak ada materi yang hilang maupun
(T≠0oC, P≠1 atm) mol = PV terbentuk.
R = 0,082 L.atm/mol.K RT
T = suhu (Kelvin) c. Hukum Gay Lussac
• Hukum Gay Lussac menyatakan,
Rumus Praktis: ”Volume gas-gas yang bereaksi dan
volume gas-gas hasil reaksi, jika diukur
gram V PV N pada suhu dan tekanan yang sama
mol
Mr 22,4 RT 6,02 x 1023
akan berbanding sebagai bilangan bulat
dan sederhana”.
Keterangan: • Hukumnya dirumuskan sebagai berikut:
m : massa unsur/senyawa (gram)
N : jumlah partikel n gas 1 V gas 1
V : volume partikel
n gas 2 V gas 2
231
F. Konsentrasi Larutan Jika dilakukan pencampuran maka berlaku
rumus:
Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat
terlarut dalam suatu larutan. VA . MA + VB . MB
Mcampuran =
• Untuk larutan pekat g konsentrasi zat VA + VB
terlarutnya banyak, sedangkan konsentrasi
Keterangan:
pelarutnya sedikit.
• Untuk larutan encer g konsentrasi zat VA : volume zat A
terlarutnya sedikit, sedangkan konsentrasi VB : volume zat B
pelarutnya banyak. MA : molaritas zat A
MB : molaritas zat B
a. Molaritas (M)
b. Molalitas (m)
Molaritas menyatakan jumlah mol zat
terlarut dalam setiap satu liter larutan. Molalitas menyatakan jumlah mol zat
terlarut dalam 1.000 gram pelarut.
mol zat terlarut n
M= gr 1.000
liter larutan V m= x
Mr P
232
Keterangan: g. Kandungan Air Kristal
%V : persen volume
Untuk senyawa hidrat AxBy.nH2O berlaku:
V1 : volume zat terlarut Rumus Praktis:
V2 : volume zat pelarut
Mol H2O
n=
e. Persen Berat Mol Ax By
233
Bab 2
Struktur Atom
& Sistem Periodik
A. Partikel Subatom lain, akibatnya atom kelebihan elektron
(bermuatan negatif) sehingga atom
Partikel Muatan Massa Letak bermuatan negatif.
Proton (p) +1 1 sma Dalam inti • Ion atom bermuatan positif (kation)
Elektron (e) –1 0 sma Luar inti Atom bermuatan positif terjadi ketika atom
Neutron (n) 0 1 sma Dalam inti melepas sejumlah elektronnya, akibatnya di
dalam atom jumlah proton (muatan positif)
Catatan: sma (Satuan Massa Atom) yang setara
lebih banyak daripada jumlah elektron.
dengan 1,6 x 10-24 gr (massa atom hidrogen)
No Notasi Atom Jumlah Partikel
B. Notasi Atom suatu Unsur 14 p=7;e=7
1 7 N
n = 14 – 7 = 7
X = lambang unsur
NM 56 p = 26 ; e = 26
NA = nomor atom = p 2 Fe
NA X NM = nomor massa = p + n
26
56
Fe3
n = 56 – 26 = 30
p = 26
n = NM – NA 26
3 Melepas 3 e = 26 – 3 = 23
Untuk unsur netral, jumlah proton (p) SAMA elektron n = 56 – 26 = 30
DENGAN jumlah elektron (e). Namun, 32
S2 p = 16
16
apabila atom mempunyai muatan ion maka e = 16 + 2 = 18
4 Menerima 2
jumlah elektron tergantung dari jumlah ion. n = 32 – 16 = 16
elektron
• Apabila muatan ionnya POSITIF maka
jumlah elektronnya adalah jumlah proton D. Isotop, Isobar, Isoton,
DIKURANGI jumlah muatan ionnya.
dan Isoelektron
• Apabila muatan ionnya NEGATIF maka
jumlah elektronnya adalah jumlah proton a. Isotop, yaitu atom-atom dengan nomor
DITAMBAH jumlah muatan ionnya. atom sama, namun nomor massanya
berbeda (jumlah proton sama, jumlah
C. Muatan Ion Atom neutron beda).
Contoh:
Atom yang mempunyai muatan listrik disebut 14 15 15 16
ion. Jenis muatan listrik ion ada dua, yaitu: 7 N dengan 7 N ; 7 O dengan 8 O
• Ion atom bermuatan negatif (anion) b. Isobar, yaitu atom-atom dengan nomor
Atom bermuatan negatif terjadi ketika atom berbeda, namun nomor massa sama
atom menerima elektron dari atom unsur
234
(jumlah proton beda, jumlah neutron beda, • Tiap unsur terdiri atas atom yang
namun jumlah proton + neutron sama). sejenis dan berbeda dengan unsur
Contoh: lainnya.
13 13 15 15 • Atom-atom dapat mengalami pengga-
6 C dengan 7 N ; 7N dengan 8 O
bungan, pemisahan, atau penyusunan
c. Isoton, yaitu atom-atom dengan jumlah kembali dengan reaksi kimia.
neutronnya sama.
3. J.J. Thomson (1897)
Contoh:
12 13 ; 16O dengan 17 Model atom Thomson dikenal dengan istilah
B dengan C F
5 6 8 9 “Model atom roti kismis”. Ia mengatakan
d. Isoelektron, yaitu atom-atom yang jumlah bahwa bentuk atom seperti bola pejal
elektronnya sama. bermuatan positif (proton) dengan elektron
Contoh: tersebar merata di dalamnya seperti kismis
yang tersebar di atas roti.
9
F- dengan 11Na+
4. Rutherford (1911)
Teori atom Rutherford menyatakan bahwa
Cara Praktis Menghafal atom terdiri atas inti atom yang bermuatan
positif dan elektron (bermuatan negatif)
• IsotoP Proton sama
yang berputar di sekelilingnya seperti
• IsobAR massa Atom Relatif sama
planet mengelilingi matahari sehingga atom
• IsotoN Neutron sama
bersifat netral.
• Isoelektron Elektron sama
5. Neils Bohr (1913)
Bohr hanya menambahkan penjelasan dari
E. Perkembangan Teori Atom model atom Rutherford. Bohr menyatakan
bahwa elektron bergerak mengelilingi inti
1. Democritus (400 SM)
dengan menempati lintasan (kulit) yang
D em o cri tu s b e r s am a L eu ci p p u s memiliki tingkatan energi tertentu.
mengembangkan teori tentang penyusunan Elektron tersebut tidak memancarkan
suatu materi. Mereka mengatakan bahwa “Jika gelombang elektromagnetik dan hanya
suatu materi dibagi menjadi bagian-bagian kecil dapat berpindah dari satu lintasan ke
secara terus-menerus maka akan berakhir pada lintasan lain dengan cara menyerap atau
suatu partikel yang tidak dapat dibagi lagi”. melepas energi.
Partikel tersebut mereka namakan atom.
Istilah atom diambil dari bahasa Yunani, F. Teori Atom Modern
yaitu atomos (a = tidak ; tomos = terbagi).
• Kedudukan elektron dalam atom tidak
2. Dalton (1803)
dapat ditentukan dengan pasti, yang dapat
Teori model atom Dalton, yaitu: ditentukan hanya kebolehjadian elektron
• Atom adalah bagian terkecil dari suatu menempati suatu tempat pada suatu daerah
materi yang tidak dapat dipecah lagi. tertentu pada kulit atom yang disebut
• Atom berbentuk bola pejal yang tidak orbital.
dapat diciptakan atau dimusnahkan • Orbital pada kulit atom memiliki tingkat-
dengan reaksi kimia biasa. tingkat tertentu karena setiap orbital
memiliki tingkat energi tertentu.
235
2. Tulis nomor kulit (dimulai dari subkulit s:
1 sampai 8, subkulit p: 2 sampai 7,
Inti subkulit d: 3 sampai 6, dan subkulit f :
aAttoom
m
4 sampai 5):
KL 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s
M
N dst. 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p 8s
Kedudukan elektron dalam atom dinyatakan 3. Tulislah jumlah elektron:
dengan 4 bilangan kuantum: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10
1. Bilangan Kuantum Utama (n) g menyatakan 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6 7s2 5f14 6d10 7p6
lintasan/kulit/tingkat energi elektron. Makin 8s2
dekat dengan kulit maka tingkat energi b. Aturan Hund: ”Pengisian elektron pada
elektronnya makin rendah. orbital suatu subkulit tidak boleh langsung
Kulit K → n = 1, Kulit L → n = 2, Kulit M → n = 3 berpasangan, tetapi harus masuk satu
Kulit N → n = 4, Kulit O → n = 5, Kulit P → n = 6 per satu setelah semua terisi baru boleh
2. Bilangan Kuantum Azimut (l) g menyatakan berpasangan.”
subkulit/subtingkat energi elektron. Pengisian salah:
Subkulit s → l =0 ; subkulit p g l = 1;
Subkulit d → l = 2 ; subkulit f g l = 3
Pengisian benar:
3. Bilangan Kuantum Magnetik (m) g
menyatakan di orbital mana kemungkinan
elektron terdapat di dalamnya.
c. Aturan Pauli: ”Dalam satu atom tidak
Subkulit s → l = 0
boleh ada elektron yang keempat bilangan
→ m = 0 (1 orbital)
kuantumnya sama”.
Subkulit p → l = 1
Contoh:
→ m = -1, 0, +1 (3 orbital)
4 elektron pada 3p4 g a b c d
Subkulit d → l = 2
→ m = -2, -1, 0, +1,+2 (5 orbital)
Subkulit f → l = 3
BK a b c d
→m=-3,-2,-1,0,+1,+2,+3(7orbital)
n 3 3 3 3
4. Bilangan Kuantum Spin (s) g menyatakan l 1 1 1 1
arah rotasi elektron. m –1 –1 0 +1
s = +1/2 g arah elektron
s +½ –½ +½ +½
s = –1/2 g arah elektron
(pasti ada bilangan kuantum yang berbeda
G. Konfigurasi Elektron pada setiap atom)
Contoh membuat konfigurasi elektron:
a. Aturan Aufbau: ”Pengisian elektron dimulai 1. 16S : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
dari tingkat energi paling rendah ke yang 2. 22Ti : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d2
lebih tinggi”. 3. 38Sr : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2
Cara praktis membuat urutan tingkat energi, Konfigurasi “Cara Gas Mulia”:
yaitu: 2
1. 16S : [10 Ne] 3s 3p
4
2 2
1. Tulis subkulit dengan pola: 2. 22Ti : [ Ar] 4s 3d
18
s s p s p s d p s dps fd psfdp s 3. 38Sr : [36 Kr] 5s2
236
H. Sistem Periodik Unsur - Pengelompokan berdasarkan
kulit terluar yang terisi elektron.
Cara praktis menghafal unsur-unsur dalam Sistem
Periodik Unsur, yaitu: 1. Golongan Utama (A)
Blok Elektron Valensi Golongan
Golongan IA Golongan IIA
(Gol. Alkali) (Gol. Alkali Tanah) ns 1
IA
s
Hari (H) ns 2
IIA
Libur (Li) Becak (Be) 2 1
ns np IIIA
Nanti (Na) Mogok (Mg) 2 2
ns np IVA
Kita (K) Cari (Ca)
2 3
ns np VA
Robohkan (Rb) Serep (Sr) p
2 4
Caesar (Cs) Ban (Ba)
ns np VIA
2 5
Firaun (Fr) Radial (Ra) ns np VIIA
ns2 np6 VIIIA
Golongan IIIA Golongan IVA
(Gol. Boron) (Gol. Karbon) 2. Golongan Transisi (B)
Bang (B) Cewek (C) Blok Elektron Valensi Golongan
Ali (Al) Singapura (Si) 1 10
ns (n-1)d IB
Ganteng (Ga) Genit (Ge) 2 10
d ns (n-1)d IIB
Indah (In) Senang (Sn)
2 1
ns (n-1)d IIIB
Terbelalak (Tl) Pakai bedak (Pb)
2 2
ns (n-1)d IVB
Golongan VA Golongan VIA ns2 (n-1)d3 VB
(Gol. Nitrogen) (Gol. Kalkogen) 2 4
ns (n-1)d VIB
Nenek (N) Orang (O)
2 5
d ns (n-1)d VIIB
Peot (P) Semarang (S)
2 6
Asal (As) Senang (Se)
ns (n-1)d VIIIB
2 7
Subang (Sb) Teh (Te) ns (n-1)d VIIIB
Bingung (Bi) Poci (Po) ns2 (n-1)d8 VIIIB
Contoh:
Golongan VIIA Golongan VIIIA
(Gol. Halogen) (Gol. Gas Mulia) 1. Na : [10Ne] 3s1 → golongan IA, periode 3
11
Film (F) Heboh (He)
2. Cl : [ Ne] 3s2 3p5 → golongan VIIA, periode 3
Charles (Cl) Negara (Ne) 17 10
Bronson (Br) Arab (Ar) 3. Ti : [ Ar] 4s2 3d3 → golongan VB, periode 4
23 18
Idaman (I) Karena (Kr)
Ati (At) Xerangan (Xe) 4. Zn : [18Ar] 4s2 3d10→golongan II B, periode 4
30
Ranjau (Rn)
237
2. Energi ionisasi energi yang dibutuhkan Pada satu golongan: makin ke bawah, makin
untuk melepaskan elektron paling luar. besar.
Pada satu golongan: makin ke bawah, makin kecil. Pada satu periode: makin ke kanan, makin
Pada satu periode: makin ke kanan, makin kecil.
besar,kecualigolongan:IIA > IIIA,dan VA> VIA. 6. Sifat reduktor kemampuan untuk
3. Afinitas elektron energi yang dilepaskan mereduksi unsur lain. Makin mudah
jika atom netral menerima elektron. melepas elektron, sifat reduktornya makin
Pada satu golongan: makin ke bawah, makin kuat.
kecil. Pada satu golongan: makin ke bawah, makin
Pada satu periode: makin ke kanan makin besar.
besar, tetapi paling besar VIIA bukan VIIIA. Pada satu periode: makin ke kanan, makin
Perkecualian golongan: IA > IIA, IVA > VA, kecil.
dan VIIA>VIIIA 7. S i fat o ks i d ato r ke m am puan
4. Elektronegatifitas kemampuan atom mengoksidasi unsur lain. Makin mudah
untuk menarik atau melepaskan elektron. menangkap elektron, sifat oksidatornya
Pada satu golongan: makin ke bawah, makin makin kuat.
kecil. Pada satu golongan: makin ke bawah, makin
Pada satu periode: makin ke kanan makin kecil.
besar, tetapi paling besar VIIA bukan VIIIA. Pada satu periode: makin ke kanan, makin
besar, tetapi paling besar VIIA.
5. Sifat logam makin mudah melepas
elektron, makin kuat sifat logamnya.
238
Bab 3
Ikatan Kimia
ox
xx
H + Cl PEB
xx
x
o
xx
• Konfigurasi elektron terakhir p3, p4, p5. xx
239
• Dispersi elektron tidak simetris.
2. Ikatan kovalen nonpolar
Ikatan kovalen nonpolar adalah ikatan
240
kovalen dimana pasangan elektron ikatan 3. Ikatan kovalen semipolar/koordinasi
(PEI) tertarik sama kuat ke semua atom. Ikatan kovalen semipolar/koordinasi adalah
Ciri-ciri ikatan kovalen nonpolar: ikatan kovalen dimana pasangan elektron
• Tidak mengalami polarisasi ikatannya hanya berasal dari salah satu atom.
muatan. H : 1 g perlu 1 elektron
H+ : 0 g perlu 2 elektron
• Larut dalam pelarut nonpolar. 1
N : 2 5 g perlu 3 elektron
• Tersusun atas atom yang sejenis 7
NH3 + H+ g NH 4+
atau homoatomik, misal Br2, N2,
O 2 , O 3 , H2 .
H
• Dispersi elektron simetris (CH4,
CO , PCl ). ●○
2 5
H ●○ N ○○ H
+
xx
Cl
xo xx
xo xx
xx xx xo xx ●○
o
C + Cl Cl C Cl
xx
xx
xx
x
o
o
xx xo xx
o
xx
Cl
xx
xx
H Ikatan kovalen
xx
koordinasi
Keterangan:
PEI = 4 c. Ikatan Campuran
PEB (Pasangan Elektron Bebas) = 0 Beberapa molekul mempunyai ikatan ion,
Atom pusat = C kovalen, dan kovalen koordinasi secara
bersamaan, misalnya pada NaHSO 4, NH4Cl,
Cara praktis membedakan senyawa polar dan
KH2PO4, dan lain-lain.
nonpolar:
Na : 2 8 1 → melepas 1 elektron
1. Jika jumlah atom = 2 g perhatikan jenis atom: 11
dan lain-lain.
240
B. Ikatan Antarmolekul C. Hubungan Ikatan Kimia
a. Ikatan Hidrogen dengan Titik Didih
Ikatan hidrogen adalah ikatan antarmolekul
1. Massa molekul relatif (Mr) semakin besar
yang terjadi pada senyawa yang terdiri
Mr maka semakin tinggi titik didihnya.
atas atom H dengan atom lain yang sangat
2. Jenis ikatan semakin kuatikatannya maka
elektronegatif (F, O, N).
semakin tinggi titik didihnya:
Contoh: H2O, NH3, HF, C2H5OH, H2SO4,
CH3COOH. • Pada ikatan antaratom: Ikatan ion >
kovalen polar > kovalen nonpolar.
+
H ---- F- ----- +H ---- F-
• Pada ikatan antarmolekul: Ikatan
Ikatan hidrogen Ikatan kovalen polar
hidrogen > dipol-dipol > dipol per-
manen-dipol terimbas > gaya London.
b. Gaya Van Der Waals
1. Gaya tarik dipol-dipol D. Bentuk Geometri Molekul
Yaitu, gaya tarik antarmolekul pada Sederhana
senyawa kovalen polar.
Contoh: HCl, H S, dan PCl . PE PEI PEB Bentuk Molekul Contoh
2 3
2 2 0 Linier BeCl2
+
H − Cl− H − Cl−
+
3 3 0 Segitiga sama sisi BF3
2. Gaya tarik dipol permanen – dipol 4 0 Tetrahedral CH4
terimbas 4 3 1 Segitiga piramida NH3
Yaitu, gaya tarik antarmolekul senyawa 2 2 Planar bentuk V H2O
polar dengan nonpolar yang disebabkan 5 0 Segitiga bipiramida PCl5
karena molekul polar menginduksi Tetrahedral
4 1 SF4
molekul nonpolar sehingga membentuk 5 asimetris
241
Bab 4
Kecepatan Reaksi
T
Laju Reaksi
• Besarnya pengurangan konsentrasi B per 1. Sifat zat
satuan waktu : v =
B
Setiap zat m empunyai daya reaksi
T
yang berbeda-beda sehingga setiap zat
• Besarnya pertambahan konsentrasi AB per
mempunyai laju reaksi yang berbeda-beda
satuan waktu: v =
AB
pula. Misal, reaksi senyawa-senyawa ion
T
dapat berlangsung lebih cepat daripada
senyawa kovalen.
Perbandingan laju = perbandingan koefisien
reaksi reaksi 2Na + 2H2O g 2NaOH + H2 (cepat)
2H2 + O2 g 2H2O (lambat)
Contoh: 2A + B2 g 2AB
Perbandingan laju reaksi : vA : vB : vC = 2 : 1 : 2 2. Konsentrasi
Semakin besar konsentrasi larutan berarti
B. Teori Tumbukan dan Energi jumlah partikel terlarut semakin banyak dan
Aktivasi jarak antarpartikel juga semakin berdekatan
sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan
• Teori tumbukan: ”suatu reaksi dapat
yang efektif juga semakin besar.
berlangsung karena terjadi tumbukan
efektif antarmolekul zat reaksi. Semakin ”Jadi, semakin besar konsentrasi maka reaksi
sering terjadi tumbukan maka reaksi berjalan berlangsung semakin cepat”.
semakin cepat”.
242
3. Suhu Untuk reaksi : xA
2
+ yB
2
2Ax B
y
Suhu semakin tinggi berarti energi kinetik Persamaan kecepatan reaksinya ditulis:
molekul semakin besar sehingga reaksi
berjalan semakin cepat. Setiap kenaikan v = k . [A2]x [B2]y
suhu 10o maka reaksi berlangsung n kali
lebih cepat. x = orde reaksi terhadap A2
y = orde reaksi terhadap B2
t k = ketetapan laju reaksi
t
vt = vo . n10 atau t =t t . o 1 10
n
E. Grafik Orde Reaksi
4. Katalis 1. Orde nol laju reaksi tidak dipengaruhi
Katalis adalah zat tertentu yang meme- oleh perubahan konsentrasi reaktan.
ngaruhi kecepatan reaksi, tetapi pada akhir v
reaksi dapat ditemukan kembali dalam
keadaan utuh.
”Katalis dapat mempercepat reaksi dengan M (konsentrasi)
menurunkan energi aktivasi (EA), akibatnya
energi kinetik (Ek) dari molekul-molekul zat 2. Orde satu laju reaksi berbanding lurus
pereaksi dapat dengan mudah mencapai dengan perubahan konsentrasi reaktan. Jika
batas EA sehingga tumbukan efektif terjadi”. konsentrasi diubah dua kali maka kecepatan
reaksi juga berubah dua kali. Jika konsentrasi
5. Luas permukaan atau bidang sentuh
diubah tiga kali maka kecepatan reaksi juga
Semakin luas permukaan atau bidang sentuh berubah tiga kali, dan seterusnya.
maka peluang terjadinya tumbukan efektif
semakin besar sehingga reaksi semakin v
cepat.
Contoh: serbuk besi lebih cepat bereaksi
M (konsentrasi)
dibandingkan dengan paku besi karena
luas bidang sentuh serbuk besi lebih luas
daripada paku besi. 3. Orde dua laju reaksi berbanding lurus
dengan kuadrat perubahan konsentrasi.
D. Persamaan Laju Reaksi dan Jika konsentrasi diperbesar dua kali maka
Orde Reaksi laju reaksi berubah menjadi empat kali. Jika
konsentrasi diubah menjadi tiga kali maka
Persamaan laju reaksi menyatakan hubungan laju reaksi berubah menjadi sembilan kali.
antara laju reaksi dengan konsentrasi dan
v
orde reaksi.
Orde reaksi atau tingkat reaksi atau pangkat
konsentrasi adalah angka yang menunjukkan M (konsentrasi)
besarnya pengaruh konsentrasi terhadap laju
reaksi.
243
Bab 5
Kesetimbangan Kimia
kedua arah sehingga konsentrasi zat-zat Catatan : reaktan atau produk yang
senantiasa berubah-ubah. Namun, memengaruhi tetapan kesetimbangan
karena kecepatan ke kanan dan ke kiri adalah reaktan atau produk yang berfase
sama maka secara makroskopis reaksi atau berwujud larutan (aq) dan gas (g).
nampak berhenti dan konsentrasi zat-
2. Tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan
zat tetap.
(Kp)
• Ciri-ciri reaksi setimbang, yaitu:
Kp = PS d
1. Reaksi dapat balik (reversible).
PQ b
2. Terjadi dalam ruang tertutup.
244
Catatan: reaktan atau produk yang meme- 1. Suhu berubah
ngaruhi tetapan kesetimbangan gas adalah • Reaksi endoterm
reaktan atau produk yang berfase gas (g) Suhu naik g K makin besar
saja. Suhu turun g K makin kecil
b. Cara Praktis Menyelesaikan Soal • Reaksi eksoterm
Kesetimbangan (K) Suhu naik g K makin kecil
Suhu turun g K makin besar
1. Buat tabel seperti berikut:
2. Persamaan reaksi berubah
A + B C + D
• Jika persamaan reaksi dibalik g harga K'
m
=1
r K
s • Jika koefisien dikalikan n g harga K' = Kn
• Jika dua persamaan reaksi dijumlahkan
2. Isi tabel g harga K' =K1 x K2
m = konsentrasi mula-mula zat yang
direaksikan C. Pergeseran Kesetimbangan
r = konsentrasi zat yang bereaksi g sesuai
perbandingan koefisien reaksi Azas Le Chatelier: “Jika
s = jumlah zat yang sisa (setimbang) kedalam suatusistemkesetimbangandiadakan
gangguan/aksi maka sistem akan melakukan
Sebelah kiri tanda panah: s = m – r pergeseran sedemikian rupa agar pengaruh aksi
Sebelah kanan tanda panah: s = m + r tersebut menjadi seminimal mungkin”.
3. Masukan data s ke rumus, tapi perhatikan Faktor Perlakuan Arah Pergeseran
satuannya, mol atau konsentrasi? Jika masih Konsentrasi Diperbesar ke arah yang tidak
mol bagi dulu dengan volume baru ke rumus diperbesar
Kc atau ubah menjadi tekanan parsial jika Diperkecil ke arah yang diperkecil
menghitung Kp. Suhu Dinaikkan ke arah endoterm (∆H= +)
Diturunkan ke arah eksoterm (∆H= −)
c. Hubungan Kc dengan Kp
Volume Diperbesar ke arah koefisien besar
246
3. Perubahan entalpi pembakaran (∆H c ) Contoh soal:
→ perubahan entalpi pada pembakaran Diketahui energi ikatan:
1 mol suatu unsur/senyawa dengan oksigen. C–F = 439 kJ.mol-1 F–F = 159 kJ.mol-1
C H + O → 6CO + 3H O ∆H = –3.271kJ C–Cl = 330 kJ.mol-1 Cl–Cl = 243 kJ.mol-1
6 6(l) 2(g) 2(g) 2 (g) c
1 mol
Cl F
4. Perubahan entalphi netralisasi (∆Hn) → │ │
Cl C F + F F → F C F + Cl Cl
Perubahan entalpi pada reaksi asam dengan │ │
basa untuk menghasilkan 1 mol air. F F
HCl + NaOH → NaCl + H2O ∆Hn = –54,6 kJ
Entalpi untuk reaksi di atas adalah ....
5. Perubahan entalpi reaksi (∆Hr) → Perubahan Penyelesaian:
entalpi pada reaksi kimia secara umum.
HIK = Hf reaktan Hf produk
247
4. Menyusun reaksi 5. Dengan menggunakan rumus
Susunlah reaksi yang diketahui agar posisinya Contoh soal:
sama dengan reaksi yang ditanyakan. Jika Diketahui kapasitas panas (C) : q = C.∆T
reaksi dibalik maka tanda ∆H menjadi Diketahui Kalor Jenis (c) : q = m.c.∆T
berlawanan. m = massa, ∆T = perubahan suhu
Contoh soal: Reaksi endoterm : ∆H = + q
Diketahui beberapa persamaan termo- Reaksi eksoterm : ∆H = – q
kimia sebagai berikut: Jika 100 ml larutan NaOH 1 M direaksikan
C2H4 + H2 → C2H6 ∆H = – 140 kJ dengan 100 ml HCl 1 M dalam sebuah bejana,
2H2 + O2 → 2H2O ∆H = – 570 kJ ternyata suhu larutan naik dari 29oC menjadi
2C2H6 +7O2 → 4CO2 + 6H2O ∆H = – 3.130 kJ 37,5 oC. Jika larutan dianggap sama dengan
Entalpi pembakaran C2H4 adalah …. air, kalor jenis air 4,2 J.g-1K-1, massa jenis air
Penyelesaian: = 1 gr cm-3 maka ∆H netralisasi adalah...
Reaksi yang ditanyakan: pembakaran C2H4 Penyelesaian:
C2H4 + 3O2 → 2CO2 + 2H2O ∆H = ? NaOH + HCl g NaCl + H2O
C2H4 + H2 → C2H6 mol H2O = mol NaOH = 100 ml x 1 M
= 100 mmol = 0,1 mol
H2O → H32 + (1/2)O2 2
m.c.T
C2H6 + (3/2)→ 2CO2 + 3H2O q =
+ n
C2H4 + 3O2 → 2CO2 + 2H2O 200 x 4,2 x 8,5
=
Reaksi 1 tetap g ∆H = – 140 0,1
248
Bab 7
Larutan
Data Rumus
Bagian massa terlarut dalam setiap 100
bagian larutan.
Gram zat terlarut = gr gr 1.000
M= x Data Rumus
Volume larutan = V Mr V
Massa terlarut = t mt
%w/w = x 100%
Persen zat terlarut = % %.10. mt + mp
M= Massa pelarut = p
Massa jenis larutan = ρ Mr
6. Pencampuran dan Pengenceran
2. Molalitas (m)
Pencampuran, yaitu menyampurkan dua
Molalitas adalah banyaknya mol zat terlarut larutan yang memiliki konsentrasi larutan
dalam setiap 1 kg (1.000 gram) pelarut. yang berbeda sehingga jumlah zat terlarut
Data Rumus mau pelarut mengalami perubahan.
Gram zat terlarut = gr gr 1.000 Pengenceran berarti hanya mengubah
m= x
Gram zat pelarut = p Mr P jumlah pelarut, namun tidak mengubah
Persen zat terlarut = % % 1.000 jumlah zat terlarut.
m= x
Massa jenis larutan = ρ Mr (100 %) Data Rumus
Pengenceran M1 . V1 = M2 . V2
3. Fraksi mol zat terlarut (Xt)
Pencampuran M1 V1 + M2V2
Fraksi mol zat terlarut adalah perbandingan Mcamp =
Larutan Sejenis V1 + V2
mol terlarut dengan jumlah mol semua
komponen larutan (pelarut + terlarut).
Data Rumus B. Larutan Elektrolit dan
nt Non-elektrolit
Gram zat terlarut = t nt =
Gram zat pelarut = p n +n
t p a. Larutan Elektrolit
%.10. Yaitu, larutan yang mampu menghantarkan
Persen zat terlarut = % M=
Mr aru s l i s tri k. L aru tan i n i m am p u
menghantarkan arus listrik karena dalam
4. Bagian Per Sejuta (bpj)
larutan elektrolit terdapat ion atau elektron
Bagian massa terlarut dalam setiap satu juta yang bergerak bebas yang berasal dari
bagian massa larutan. senyawa dalam larutan.
249
Larutan elektrolit sendiri dibagi menjadi dua, b. Larutan Non-elektrolit
yaitu: Yaitu, larutan yang tidak mampu
1. Elektrolit kuat, yaitu larutan yang menghantarkan arus listrik.
sangat mudah menghantar daya/arus Ciri-cirinya:
listrik yang tinggi. • Di dalam air, tidak terionisasi ( = 0), tidak
Ciri-cirinya: mampu menghantarkan arus listrik.
• Di dalam air, terionisasi sempurna • Dalam eksperimen: lampu tidak
(α = 1), daya hantar listrik kuat. menyala dan tidak timbul banyak
gelembung gas.
• Dalam ek s per im en: lam pu
menyala terang dan timbul banyak
gelembung gas.
Contoh
250
H2SO4(l) → 2H+(aq) + SO4–2(aq) Basa kuat
Contoh: NaOH, KOH, Ca(OH)2, Sr(OH)2,
Basa →zatyang dalam pelarut air melepas OH–.
Ba(OH)2
Contoh:
NaOH(s) → Na (aq) + OH (aq)
+ –
[ OH- ] = M x Val
Ca(OH) → Ca+ + 2OH–
2(s) (aq) (aq)
251
• Garam dari reaksi: Basa Lemah + Asam Hasil kali kelarutan/konstanta solubility product
Lemah (Ksp) adalah hasil kali konsentrasi ion-ion elektrolit
Contoh: CH3COONH4 larutan jenuh dipangkatkan koefisien reaksinya.
pH garam bersifat: AxBy(s) xA+y(aq) + yB−x(aq)
- Asam (pH < 7) jika Ka>Kb s xs ys
+y -x y
- Basa (pH > 7) jika Kb>Ka Ksp = [A ] . [B ]
- Netral (pH = 7) jika Ka=Kb Ksp = (xs)x . (ys)y
K Ksp = xxsx . yysy
H+ = w
K a
Kb
Ksp = xxyy (s)x+y
Sifat hidrolisis = terhidrolisis total
3. pH Larutan Buffer/Penyangga Ksp
s xy
xxyy
Yaitu, campuran asam lemah dengan
garamnya atau basa lemah dengan garamnya. Meramal Pengendapan
Fungsi larutan buffer adalah untuk mem- Untuk reaksi:
pertahankan nilai pH suatu larutan. Artinya,
xA+y(aq) + yB−x(aq) AxBy(s)
jika larutan ditambah sedikit asam, basa,
atau diencerkan maka pH praktis tidak Q = [A+y]x . [ B−x]y
berubah.
• Asam lemah+ garam(basakonjugasinya) Catatan
Contoh: CH3COOH + CH3COONa Jika Q < Ksp : belum jenuh (belum
Larutan buffer yang terbentuk akan mengendap)
bersifat asam Jika Q= Ksp : tepat jenuh (siap mengendap)
(pH < 7). Jika Q > Ksp : lewat jenuh (sudah
+ mol AL mengendap)
H = Ka x
mol G x val
252
Bab 8
Reaksi Redoks
& Elektrokimia
A. Konsep Praktis Redoks 2. Bilangan oksidasi pada senyawa
• Jumlah biloks unsur-unsurbernilai = 0
a. Pengertian Reduksi dan Oksidasi H3 PO4 H+ + (PO4)3–
1. Reduksi : reaksi pelepasan oksigen (O). 3 biloks H + biloks P + 4 biloksO = 0
Oksidasi : reaksi pengikatan oksigen (O). Biloks H = +1 ; O = –2 ; P = +5
Ca + CuO CaO + Cu Senyawa H3PO4= 3 (1) + 5 + [4 x
(–2)] = 0
CuO melepas O menjadi Cu (reduksi).
• Biloks H = 1, kecuali pada hidrida
Ca mengikat O menjadi CaO (oksidasi).
logam biloks H = –1 (contoh: KH,
2. Reduksi : reaksi pengikatanhidrogen(H). CaH2).
Oksidasi : reaksi pelepasan hidrogen (H). • Biloks O = –2, kecuali pada senyawa
CH CHO + H CH CH OH (reduksi) peroksida (misal: H O ) biloks O =
3 2 3 2 22
CH3CH2OH g CH3CHO + H2 (oksidasi) –1, senyawa superoksida (misal:
H2 diikat oleh CH3CHO menjadi RbO2) biloks O = –, senyawa OF2
CH3CH2OH (reduksi). dengan biloks O = +2.
CH3CH2OH melepaskan H2 menjadi • Biloks F = –1.
CH3CHO (oksidasi). • Biloks logam gol IA = +1, IIA = +2,
3. Reduksi : reaksi pengikatan elektron. IIIA = +3.
Oksidasi : reaksi pelepasan elektron. 3. Biloks ion sama dengan muatannya
2+
Cu g Cu + 2e (oksidasi) Dalam ion Cu+2 biloks Cu = +2
Cl2 + 2e g 2Cl– (reduksi) Dalam SO4 –2→ biloks S = + 4 biloks O = –2
253
F2 : mengalami reduksi (oksidator) 2. Fe2+ + MnO4 − Fe3+ + Mn2+ (asam)
Cl− : mengalami oksidasi (reduktor)
F− : hasil reduksi 2 7 3 2
Cl2 : hasil oksidasi +1 −5
Agar setara maka reaksi oksidasi (mengalami
B. Menyetarakan Reaksi kenaikan biloks) dikali 5, sedangkan reaksi
Redoks reduksi (mengalami penurunan biloks) dikali
1. Sehingga reaksinya menjadi:
a. Cara Bilangan Oksidasi
5Fe2+ + MnO4− → 5Fe3+ + Mn2+
1. Tulis reaksi, tentukan yang biloks zat
( unsur O = 4) ( unsur O = 0)
yang berubah.
2. Samakan jumlah atom kiri dan kanan Suasana asam: tambah H2O pada ruas
(yang mengalami perubahan biloks saja) yang kurang O, tambah H+ pada ruas lain.
Sehingga reaksinya menjadi:
3. Tentukan perubahan biloks dan sama-
kan (kali silang). 5Fe2+ + MnO4 − + 8H+ → 5Fe3+ + Mn2+ + 4H
2
O
4 3
2 4 1. MnO4 + SO3 → MnO2 + SO4 (basa)
( unsur O = 17) ( unsur O = 16)
-
Pada reaksi: MnO4
→ MnO 2
Suasana basa: tambah H2O pada ruas yang Biloks Mn: ruas kiri = 7; ruas kanan = 4
kelebihan O (ruas kiri), tambah OH− pada
unsur O: ruas kiri = 4 ; ruas kanan = 2
ruas lain (ruas kanan). Sehingga reaksinya
-2 -2
menjadi: Pada reaksi: SO3 → SO4
Biloks S: ruas kiri = 4; ruas kanan = 6
2MnO4−+ 3SO32−+ H2O 2MnO +2 3SO + 2OH−
unsur O: ruas kiri = 3 ; ruas kanan = 4
254
Berdasarkan langkah nomor 3—5 maka: Contoh:
- − Zn + Cu2+→ Zn2+ + Cu
MnO4 + 2H2O + 3e → MnO2+ 4OH x2
Cd + Fe2+ →
SO + 2OH → SO + H O + 2e
-2 − -2
x3
3 4 2
-
2MnO + 3SO + H O → 2MnO + 3SO + 2OH−
-2 -2
D. Sel Volta atau Galvani
4 3 2 2 4
2. Fe2+ + MnO → Fe3+ + Mn2+ (asam) Percobaan elektrokimia pada sel Volta atau
Galvani adalah percobaan untuk mengubah
Pada reaksi: Fe2+ → Fe3+ (asam)
energi kimia menjadi energi listrik.
Biloks Fe: ruas kiri = 2; ruas kanan = 3
Elektrode KAPAN : Katode g Positif (+),
Pada reaksi: MnO→ Mn2+ (asam)
Anode g Negatif (–)
Biloks Mn: ruas kiri = 7; ruas kanan = 2
xunsur O: ruas kiri = 4 ; ruas kanan = 0 Reaksi Katode g reduksi,
Anode g oksidasi
Berdasarkan langkah nomor 3—5 maka:
E sel = E katode – Eoanode
o
Fe2+→ Fe3+ + 1e x5
MnO- + 8H+ + 5e → Mn2+ + 4H O x1 Harga E sel g jika positif (+) maka reaksi
4 2
berlangsung spontan dan menghasilkan
5Fe2+ + MnO4- + 8H+→ 5Fe3+ + Mn2++ 4H 2O
energi listrik.
Contoh:
C. Potensial Reduksi (Eo) Elektrode : tembaga (EoCu = 0,34 volt)
seng (EoZn = – 0,76 volt)
Potensial reduksi (Eo) adalah besarnya Elektrolit : larutan CuSO4 dan ZnSO4
potensial listrik yang dihasilkan pada suatu
peristiwa penangkapan elektron (reaksi Cu(+) (–)Zn
reduksi).
Jika potensial reduksi (Eo) suatu unsur
semakin besar maka unsur tersebut
akan semakin mudah mengalami reaksi Reaksi sel:
reduksi. Sebaliknya, semakin kecil potensial Anode (-) : Zn (s)→ Zn2+ + 2e
(aq)
255
dengan unsur karbon. Biasanya, kadar Reaksinya, yaitu:
karbon pada besi tidak merata, ada bagian 2H2 O(l) +2e H2(g) +2OH −(aq)
tertentu yang kadarnya tinggi, namun di Sedangkan, untuk kation dari unsur yang lain
bagian lain kadarnya rendah. dapat direduksi menjadi logamnya.
Proses korosi bisa dianggap sebagai proses Contoh:
elektrokimia, bagian besi dengan kadar + 2e → Zn (s)
Zn+2(aq)
karbon rendah akan bertindak sebagai Cu+2(aq) + 2e → Cu(s)
anode, sedangkan bagian yang kadar
karbonnya tinggi bertindak sebagai katode. Di Anode (+) → terjadi reaksi oksidasi
• Elektrode = tidak inert (selain Pt, C, Au) g
Anode : Fe → Fe2+ + 2e x2
– anode dioksidasi.
Katode : O2 + 2H2O + 4e → 4OH x1
Contoh:
2Fe + O2 + 2H2O → 2Fe(OH)2 Zn(s) → Zn+2(aq) + 2e
2Fe(OH) + O + H O → Fe O .nH O Cu(s) → Cu+2(aq) + 2e
2 2 2 2 3 2
(karat) • Elektrode = inert (Pt, C, dan Au) g perhatikan
anion terlebih dahulu:
F. Sel Elektrolisis Anion = F−, Cl−, Br−, I−, OH− → teroksidasi
Reaksinya:
2Cl−(aq)→ Cl 2(g) + 2e
4OH−(aq)→ 2H2 O(l)+ O 2
(−) Katode
Anode (+)
_2 _
Anion = oksi (SO4 , NO3, dan seterusnya) → tidak
teroksidasi, yang dioksidasi air. Reaksinya:
2H2 O(l) → O2(g) + 4H+(aq) + 4e
Kebalikan dari sel Volta/Galvani, sel
elektrolisis merupakan proses elektrokimia G. Hukum Faraday
yang mengubah energi listrik menjadi energi
Hukum Faraday I ”Jumlah zat yang diendapkan
kimia.
atau melarut di elektrode berbanding lurus
Elektrode KNAP: dengan jumlah arus listrik yang mengalir pada
Katode kutub Negatif (–) elektrolit.”
Anode kutub Positif (+)
Reaksi: Ar i x t
W = e.F atau W = x
Ka-Red: Katode reaksi Reduksi; val 96.500
An-Oks: Anode reaksi Oksidasi
Reaksi pada Sel Elektrolisis.
Hukum Faraday II ”Jika beberapa larutan
Di Katode (–) terjadi reaksi reduksi dielektrolisis dengan arus listrik yang sama maka
1. Elektrolit = leburan kation apa saja dapat massa zat yang dihasilkan berbanding lurus
direduksi. dengan massa ekivalen zat-zat tersebut.”
2. Elektrolit = larutan perhatikan kation.
Bila kation berasal dari golongan unsur IA, W1 : W2 = e1 : e2
IIA, Al, Mn tidak dapat direduksi maka yang
direduksi air.
256
Bab 9
Kimia Unsur
Neon
20
Ne 5. Kelarutan semakin bertambah (He, Ne
10
praktis larut dalam air, sedangkan Ar,
40
Argon Ar Kr, Xe, Rn larut dalam air karena ukuran
18
257
B. Halogen (VIIA) Biloks Senyawa
+1 ClF, BrCl
a. Unsur-unsur Halogen +3 BrF3, ICl3
Halogen merupakan unsur pembentuk +5 ClF5, IF5
garam. Unsur-unsur halogen bersifat +7 IF7, IBr7
elektronegatif dan mudah bereaksi dengan
c. Cara Pembuatan Halogen
unsur elektropositif untuk membentuk
1. Di industri
senyawa garam.
Proses Pembuatan
Unsur Wujud dan Sumber
Warna Proses Moissan: Elektrolisis campuran
F2
Fluor Gas, kuning muda Fluorspar (CaF2), HF dan KHF2 cair.
(9F) kriolit(Na2AlF6)
Cl2 Proses Downs : Elektrolisis leburan
Klor Gas, hijau Dari air laut dalam NaCl
(17Cl) kekuningan bentuk NaCl, KCl, Proses Gibbs : Elektrolisis larutan
MgCl, CaCl2 NaCl
Proses Deacon : 4HCl + O2 g 2H2 O +
Brom Cairan, merah Dari air laut dalam 2Cl2
(35Br) kecokelatan bentuk NaBr, KBr,
Br2 Mengoksidasi ion bromida yang
MgBr
terdapat dalam air laut dengan klorin.
Iod Padat, ungu Dari air laut dalam Reaksinya:
(53 I) bentuk NaI, KI, MgI2 Cl2(g) + 2Br− (aq) g 2Cl− + Br
(aq) 2(l)
258
sehingga titik didih HF menjadi 4. Kebanyakan dalam bentuk molekul
paling tinggi). diatomik berikatan rangkap dua (O2)
dan sedikit dalam bentuk O3 (ozon).
2. Asam oksihalogen
5. Sangat reaktif. Bereaksi dengan senyawa
Merupakan senyawa asam halogen yang
logam maupun nonlogam membentuk
mengandung unsur oksigen. Cl, Br, I dapat
senyawa oksida.
membentuk senyawa asam oksihalogen,
namun unsur F tidak bisa. Oksida Contoh
Oksida basa Na2O, CaO, Fe2O3
Rumus Biloks X Nama
Oksida asam SO3, N2O5, CO2, P2O5
HXO +1 Asam hipohalit
Oksida amfoter Al2O3, ZnO
HXO2 +3 Asam halit
Oksida indeferen CO, MnO2
HXO3 +5 Asam halat Peroksida H2O2, Na2O2
HXO4 +7 Asam perhalat Superoksida KO2, RbO2
Contoh:
b. Pembuatan Oksigen
HClO : asam hipoklorit
HBrO2 : asam bromit 1. Di alam → melalui proses fotosintesis
HBrO3 : asam bromat pada tumbuhan, yaitu dengan reaksi:
HIO4 : asam periodat 6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2(g)
2. Di laboratorium:
Kekuatan asam oksihalogen:
• Melalui pemanasan oksida logam:
• HXO4> HXO3 > HXO2 > HXO 2Ag 2O → 4Ag + O2
• HClO > HBrO > HIO
• Melalui pemanasan H2O2
e. Kegunaan Unsur/Senyawa Halogen
2H2O2(l) → 2H2O(l) + O2(g)
1. CCl2F2 (gas freon) → digunakan sebagai
zat pendingin pada kulkas dan AC. 3. Di industri:
• Elektrolisis air dengan reaksi:
2. (C2F4)n (Teflon) → sebagai bahan pelapis
panci tahan panas 2H2O(l) → 2H2(l) + O2(g)
3. NaCl g garam dapur, penyedap masakan. • Destilasi bertingkat udara cair.
4. KCl → digunakan sebagai pupuk bagi c. Penggunaan secara Komersial
tumbuhan. 1. Pengisi tabung udara pernapasan
5. Ca(OCl)2 (kaporit) → desinfektan dan penyelam, antariksawan, penderita
penjernih air. paru-paru/saluran pernapasan.
6. NaBr → digunakan sebagai obat
2. Campuran O2 dengan gas asetilena
penenang dalam dunia kedokteran.
untuk mengelas logam.
7. PVC (Poly Vinil Klorida) CH2CHCl →
bahan dasar plastik. 3. Oksigen cair (liquid oxygen = lox) untuk
bahan bakar pesawat ruang angkasa.
C. Oksigen
D. Nitrogen
a. Sifat-sifat
1. Banyak ditemukan dalam wujud gas. a. Sifat-sifat
2. Merupakan gas tak berwarna, tak 1. Merupakan unsur gas terbanyak di at-
berbau, dan tak berasa. mosfer bumi.
3. Tidak dapat terbakar, namun dibutuhkan 2. Tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak
dalam proses pembakaran. berbau.
259
3. Merupakan molekul diatomik yang sa- 39
K
19 Merah muda Mineral silvit: KCl
ngat stabil dengan ikatan rangkap tiga. 85 Merah
Rb Fosfat trifilit
4. Kurang reaktif. lembayung
133 Merah
5. Bereaksi dengan logam dan nonlogam 55
Cs
lembayung
Fosfat trifilit
pada suhu tinggi : N2 + 3Mg → Mg3N2
N2 + O2 → 2NO Unsur Warna
Sumber
Alkali Tanah Nyala
6. Dapat mempunyai bilangan oksidasi 9
Be - Beril: Be3Al2(SiO3)6
bervariasi dari −3 hingga +5. 4
24
Mg Putih Magnesit: MgCO3
b. Pembuatan Nitrogen dan Senyawanya 12
40
Di industri: penyulingan udara cair 20 Ca Jingga Gips: CaSO4.2H2O
Nitrogen Di laboratorium: pemanasan garam 88
Sr Merah strontianit: SrCO3
(N2) amonium (NH4NO2). 38
NH NO g N + 2H O 137
Ba
4 2(aq) 2(g) 2 (l)
56
Hijau Barit: BaSO4
Di industri: proses Haber
N2(g) + 3H2(g) g 2NH3(g)
b. Sifat Umum Unsur Alkali dan Alkali Tanah
Amoniak Di laboratorium:
Mg N + 6H O g 3Mg(OH) + 2NH atau Logam Alkali
(NH3) 3 2 2 2 3
NH Cl + KOH g KCl + NH + H O Li, Na, K, Rb, Cs g L O (oksida)
4 3 2
2
Reaksi dengan Na, K, Rb, Cs g L O (peroksida)
oksigen 2 2
Di industri: proses Ostwald K, Rb,Cs g LO (superoksida)
2
4NH + 5O g 4NO + 6H O
3 2 2
Asam 2NO + O g 2NO
2 2 Reaksi dengan Berlangsung dengan spontan
nitrat 3NO + H O g 2HNO + NO air L + 2H2 O g 2LOH +2 H
2 2 3
(HNO3) Di laboratorium: dengan mereaksikan
Sifat basa Semua kuat
NaNO + H SO g NaHSO + HNO
3 2 4 3
Unsur
Na
c. Kegunaan Senyawa Nitrogen terbanyak
Unsur 223
Ba
Senyawa Kegunaan radioaktif 87
Unsur Unsur
Warna Nyala Sumber Ca
Alkali terbanyak
7
Li Merah terang Spodumen Li.Al(SiO3)2 Unsur 226
Ra
3 87
radioaktif
23
11 Na Kuning Garam air laut NaCl
260
Pembuatan Elektrolisis leburan garamnya Rb Untuk membuat sel fotolistrik
• CO32− tidak dapat larut dalam air. Ra Sumber radioaktif bidang kedokteran
• OH− dan F−, semakin ke bawah akan
semakin mudah larut.
• SO42− dan CrO42−, semakin ke bawah
akan semakin sukar larut.
e. Kegunaan
Unsur Kegunaan
261
Bab 10
Kimia Karbon
periode 2. CH3 −
R─C─OH CH2─C─OCH3
Ester/alkil
• Elektron valensi dari karbon = 4 (golongan alkanoat
│
OR’
CnH2nO2 ║
O
263
CH2 CH2
Contoh: fenol
HO CH2
• Alkuna merupakan senyawa karbon yang
CH2 CH2 memiliki rantai karbon rangkap tiga.
• Senyawa aromatik adalah senyawa siklik • Padasenyawaalkenaselalu terdapatminimal
yang mempunyai ikatan rantai C rangkap dan satu ikatan rangkap C C.
tunggal. • Pada jumlah unsur karbon (C) yang sama
HC CH dengan senyawa alkana dan alkena, unsur
Contoh: piridin HC N hidrogen pada senyawa alkuna jumlahnya
HC CH
lebih sedikit.
B. Alkana, Alkena, Alkuna • Contoh:
Etuna (n = 2): HC CH
Alkana, alkena, atau alkuna merupakan senyawa Propena (n = 3): HC C−CH3
karbon yang rumus strukturnya membentuk Butena (n = 4): HC C−CH2−CH3
rantai karbon yang panjang.
d. Tatanama
a. Alkana
1. Penamaan Tanpa Cabang
Rumus empirisnya
Jumlah
CnH2n+2 Alkana Alkena Alkuna
Atom C
1 Metana - -
• Alkana merupakan senyawa karbon yang
2 Etana Etena Etuna
memiliki rantai karbon tunggal.
3 Propana Propena Propuna
• Unsur karbon pada senyawa alkana
4 Butana Butena Butuna
mempunyai 4 ikatan, baik ikatan C–H
5 Pentana Pentena Pentuna
maupun C–C.
6 Heksana Heksena Heksuna
Contoh:
7 Heptana Heptena Heptuna
Metana (n = 1): CH4
8 Oktana Oktena Oktuna
Etana (n = 2): CH 3−CH3
Propana (n = 3): CH −CH −CH 9 Nonana Nonena Nonuna
3 2 3
10 Dekana Dekena Dekuna
b. Alkena
Rumus empirisnya 2. Terdapat cabang
CnH2n Contoh:
• Alkena merupakan senyawa karbon yang CH3 – CH – CH2 – CH2 – CH3 Utama
memiliki rantai karbon rangkap dua. |
• Pada senyawa alkena selalu terdapat minimal CH3 Cabang
satu ikatan rangkap C C. Rantai utama = pentana
• Pada jumlah unsur karbon (C) yang sama Cabang = CH3 – = metil
dengan senyawa alkana, unsur hidrogen pada Letak cabang = C no.2
senyawa alkena jumlahnya lebih sedikit. Maka, namanya menjadi 2-metil pentana
• Contoh: 3. Nama-nama cabang
Etena (n = 2): 2HC CH2 CH3– = metil
Propena (n = 3): 2HC CH−CH3 C2H5– = etil
Butena (n = 4): 2HC CH−CH2−CH3 C3H7– = propil
c. Alkuna C4H9– = butil
Rumus empirisnya C5H11– = pentil …..dan seterusnya.
CnH2n
264
C. Isomer CH3−C≡C−CH3 (2−butuna)
Isomer dengan
Isomer adalah senyawa-senyawa yang mempunyai CH2=CH−CH=CH2 (1,3−butadiena)
rumus molekul sama, namun rumus strukturnya
b. Isomer Ruang
atau rumus ruang/geometrinya berbeda. Karena
itu, isomer dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Isomer geometri/cis-trans g rumus molekul
sama, bentuk geometri beda (cis = sebidang,
a. Isomer Struktur
trans = menyilang).
1. Isomer kerangka g senyawa-senyawa yang Ciri-ciri rumus bangunnya:
mempunyai rumus molekul sama, namun
bentuk rangkanya berbeda. Contoh: a b
CH -CH -CH -CH (n-butana) g C H C=C
3 2 2 3 4 10
Dengan c d
CH3 Contoh:
│ CH3 Br a≠c
CH ─CH─CH (2-metil propana) g C H b≠d
3 3 4 10 C=C
2. Isomer posisi g senyawa-senyawa yang
Br CH2CH3
mempunyai rumus molekul dan gugus fungsi
Trans 1,2 dibromo 2 pentena
sama, namun letak gugus fungsinya berbeda.
Contoh: Isomer dengan
CH3−CH2−CH2−OH (1−propanol) Br Br
Dengan C=C
CH3−CH(OH)−CH3 (2−propanol)
CH3 CH2CH3
3. Isomer gugus fungsi g senyawa-senyawa
yang mempunyai rumus molekul sama, Cis 1,2 dibromo 2 pentena
namun gugus fungsinya berbeda. 2. Isomer optik g senyawa yang mempunyai
• Alkohol dengan eter (CnH2n+2O) rumus molekul sama, namun sifat optik beda.
CH −CH −CH −OH (1-propanol) Ciri-ciri: ada atom C asimetrik, yaitu atom
3 2 2
264
COOH E. Uji Senyawa Karbon
HO─ C*─H (l-asam laktat) a. Uji Ikatan Rangkap
│ 1. Brominasi:
CH3 CH3−CH=CH2 + Br2 → CH3−CHBr−CH2Br
Cokelat tidak berwarna
D. Reaksi Senyawa Karbon 2. Ozonisasi:
O ──O
a. Reaksi Substitusi = Penggantian │ │
Ciri-ciri: tidak ada ikatan rangkap CH3−CH=CH2 + O3 → CH3−CH CH2 + H2
1-propena
• Alkana + halogen g haloalkana + asam halida O
H3C−H + Cl−Cl → CH3Cl + HCl O ── O
│ │
metana klor klorometana asam klorida CH3−CH CH2 + H2 → CH3−CH2−OH + CH3−OH
265
Bab 11
Polimer dan Biokimia
A. Polimer
Polimer (makromolekul) adalah molekul raksasa dengan rantai sangat panjang yang terbentuk dari
gabungan molekul-molekul sederhana (monomer).
Klasifikasi Jenis Pengertian Contoh
Berdasarkan Alam Terbentuk secara alami dalam tubuh makhluk hidup. Karet alam (isoprena), amilum, protein, selulosa.
sumber Sintetik Hasil sintesis senyawa organik di industri. Teflon, PVC, dakron, nilon
Penggabungan monomer yang mempunyai ikatan
Berdasarkan Adisi PVC, polietena, polipropena, teflon, karet alam
rangkap.
reaksi
pembentukan Kondensasi Penggabungan monomer dan diikuti dengan Polietilen glikol, protein, dakron, nilon, bakelit.
pelepasan mole-kul kecil, seperti air.
Berdasarkan Homopolimer Monomer penyusunnya sejenis PVC, PVA, karet alam, polietena
jenis
monomer Kopolimer Monomer tidak sejenis Nilon, bakelit, dakron
Berdasarkan Termoplas Jika dipanaskan menjadi lunak, dapat dicetak lagi
PVC, polietena, dan polistirena.
sifat terhadap menjadi bentuk lain.
panas Termoset Bentuk permanen, dipanaskan tidak menjadi lunak. Plastik amino, fenolat, dan bakelit.
Beberapa contoh polimer:
POLIMER MONOMER RANTAI POLIMER SIFAT DAN KEGUNAAN
POLIMER SINTETIK
1. Polimer Adisi
Polivinil Vinil klorida ─ (CH2─CHCl)n─ Keras, kaku, mudah dipotong, sukar terbakar, dipakai untuk pipa
klorida/PVC (plastik) CH2=CHCl paralon dan perabot rumah.
Polivinil asetat/PVA CH2=CHCOOH ─(CH2─CH)n─ Dapat menyerap air jauh lebih banyak dari massanya sendiri.
│ Dipakai untuk bahan popok bayi.
COOH
Polibutadiena/karet 1, 3 butadiena ─(CH2─CH=CH─CH2)n─ Kurang elastis dibandingkan dengan karet alam, dipakai untuk
sintetik CH2=CH─CH=CH2 campuran karet alam atau karet sintetik lainnya.
Neoprena Kloroprena ─(CH2 ─C=CH─CH2)n─ Tahan terhadap panas, minyak, uap, dan nyala api. Digunakan
(karet sintetik) CH2 =C─CH=CH2 │ untuk selang bensin, kemasan barang insulator kawat dan
│ Cl kabel.
Cl
Polipropena (plastik) Propena ─(CH─CH2)n─ Untuk membuat tangki air, badan perahu (boat), dan tali
─CH=CH2 │ plastik.
│ CH3
CH3
Teflon/poli- Tetrafluoroetana ─ (CF2─CF2)n─ Sangat keras, tahan panas, dipakai untuk pengganti logam, seperti
tetrafluoroetana F2C =CF2 pengganti wajan dari besi.
(plastik)
Polistirena (plastik) Stirena ─(CH─CH2)n─ Kenyal, sukar dipotong, bisa terbakar, banyak dipakai untuk
─C─ C=CH2 isolator listrik dan perangkat elektronika.
266
Stirena butadiena 1, 3 butadiena:
rubber/SBR H2C=CH─CH=CH 2 Memiliki sifat seperti neoprena. Merupakan karet sintetik yang
(karet sintetik) dengan ─CH2CH=CHCH2CH2CH2─
terbanyak diproduksi. Untuk ban kendaraan.
stirena:
─C─C=CH2
2. Polimer Kondensasi
O O
Asam adipat ║ ║
HOOC(CH2)4COOH ─(C(CH2)4C-N(CH2)6N) Kuat, dapat terbakar, untuk bahan tekstil dan untuk tali penguat
Nilon
Heksametilenadiamin n
─ pada ban.
H2N(CH2)6NH2 │ │
H H
Asam paraftalat O O
Tetoron/dakron/ HOOC COOH ║ ║
Untuk bahan tekstil.
Poliester Etanadiol -O-C C-O-
HOCH2 CH2OH CH2CH2-O-
Fenol: OH
OH
Kuat, stabil terhadap panas, kedap air, digunakan untuk lem dan
Bakelit ─( CH2)n─
juga komponen listrik.
Formaldehid CH2O
Polimer Alam
1. Polimer Adisi
Isoprena
Karet alam/ H2C=C─CH=CH2 ─(H2C─C=CH─CH2)n─ Tahan terhadap oksidasi, sinar matahari, nyala api. Digunakan
poliisoprena │ │ untuk selang bensin, kemasan barang, isolator kawat dan kabel
CH3 CH3
2. Polimer Kondensasi
Asam amino
H O H O
O
│ ║ │ ║
║
Protein ─(H2N─C─C─N─C─C─O)n─
NH2─CH─C─OH │ │ │
│
R R H R
Glukosa ─ (C6H10O5 ─ C6H10O5)n─
Karbohidrat C6H12O6
B. Biokimia
a. Karbohidrat
Pengertian dan Sifat Jenis Komposisi Sumber
C6H12O6 Gula merah, buah anggur,
• Unit terkecil karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis Glukosa
lagi. (gugus fungsi: aldehid) madu
Mono- • Berbentuk padat, berwarna putih C6H12O6
Galaktosa Air susu
sakarida • Larut dalam air (gugus fungsi: aldehid)
• Bersifat reduktor (gula reduksi) C6H12O6
• Rasa: manis (fruktosa > glukosa > galaktosa) Fruktosa Semua buah-buahan dan madu
(gugus fungsi: keton)
• Gabungan dua monosakarida Maltosa glukosa + glukosa Kecambah, biji-bijian
• Dapat dihidrolisis menjadi monosakarida
Disa- Laktosa glukosa + galaktosa Air susu
• Berbentuk padat, berwarna putih
karida
• Larut dalam air Sukrosa glukosa + fruktosa Gula pasir/gula tebu
• Tak semanis monosakarida (sukrosa > maltosa > laktosa)
Polimer glukosa dengan
Amilum Biji dan umbi tanaman
• Polimer dari monosakarida (gabungan banyak glukosa) ikatan alfa
Polisa- • Rasanya tawar Polimer glukosa dengan jaringan otot hewan dan
karida • Amilum dan glikogen dapat dihidrolisis menjadi glukosa, Glikogen
ikatan alfa manusia
selulosa tidak bisa Polimer glukosa dengan
Selulosa ikatan beta Serat bagian dalam tumbuhan
267
b. Asam Amino dan Protein Protein kontraktil Menggerakkan otot Aktin dan miosin
1. Asam amino Katalis reaksi kimia Tripsin dan
Enzim
Asam amino adalah senyawa organik yang dalam tubuh ribonukleasme
mengandung gugus karboksil (─COOH) dan Protein pelindung Melindungi tubuh Imunoglobin,
(antibodi) dari serangan fibrinogen, dan
amina (─NH2). penyakit trombin
NH2─CH─COOH ; R = alkil atau gugus lain 3. Uji Asam Amino dan Protein
│ c. Lipida (Gliserida)
R Lipida adalah senyawa ester dari asam lemak
Sifat-sifat amino: dan gliserol.
• Bersifat amfoter (basa atau asam)
CH2─O─CO─R
karena punya gugus asam (─COOH) dan
│
basa (─NH2).
C─H─O─CO─R
• Dapat membentuk ion zwiter, yaitu ion
│
yang bermuatan ganda (+) dan (─).
CH2─O─CO─R
R─CH─COO─
Nama Wujud Rantai (R) Sumber
│
+ Minyak Cair Alkil tidak jenuh Tanaman, unggas, ikan
NH3
Lemak Padat Alkil jenuh Hewan mamalia
• Larut baik dalam air.
• Tidak mudah menguap. Sifat-sifat kimia lipida:
Asam amino ada 20 macam, 10 di antaranya 1. Rantai alkil tidak jenuh (ikatan rangkap)
disebut asam amino esensial, yaitu asam amino mudah mengalami oksidasi sehingga minyak
yang tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia, menjadi tengik. Di industri, ikatan rangkap
namun sangat dibutuhkan tubuh makhluk ini biasanya dihidrogenasi (adisi dengan
hidup. Kebutuhan asam amino esensial disuplai hidrogen) agar menjadi jenuh sehingga
dari makanan yang masuk ke dalam tubuh. minyak cair menjadi padat (margarin).
Contoh: histidin, arginin, valin, lisin, isoleusin, 2. Reaksi hidrolisis lipida.
treonin, triptofan, leusin, fenil alanin, metionin. CH ─O─CO─R CH ─OH
2 2
2. Protein
Protein adalah senyawa hasil polimerisasi
asam-asam amino yang dihubungkan dengan
ikatan peptida.
NH2 ─CH─COOH + NH2─CH─COOH
│ │
Reaksi Uji Identifikasi Tanda
Timbul warna
Uji biuret Ikatan peptida
larutan ungu
Uji Asam amino yang
Timbul warna
xantho- mengandung gugus
larutan kuning
proteat fenil (cincin benzena)
Uji kandungan
Uji timbal Timbul endapan
belerang di dalam
asetat hitam
asam amino
Uji millon Ikatan peptida Warna larutan merah
R R │ │
asam amino asam amino
CH─O─CO─R + 3H2O → CH─OH + 3 RCOOH
(─NH─CH─CO─NH─CH─CO─)n │ │
│ │ CH ─O─CO─R CH ─OH
2 2
R R
Lemak Gliserol Asam
protein ikatan peptida
lemak
Macam-macam protein berdasarkan fungsinya:
3. Reaksi penyabunan (saponifikasi).
CH2─O─CO─R CH2─OH
269
Jenis Fungsi Contoh
268
Bab 12
Kimia Lingkungan
269
Nikel (Ni) 2. Biochemical Oxygen Demand (BOD) →
Sumber:batubara,bahanbakardiesel, danrokok. banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh
Efek: kanker paru-paru mikroorganisme untuk menguraikan zat-zat
c. Kasus-kasus Pencemaran Udara pencemar yang terdapat dalam air. BOD
Kasus Pencemar semakin tinggi maka kualitas air semakin
Efek rumah kaca rendah.
CO2, N2O, CH4, CCl2F2
(green house 3. Air sadah → air yang mengandung kation
(freon)
effect) Ca2+ dan Mg2+. Air sadah menyebabkan air
Kabut fotokimia Oksida nitrogen, tidak dapat berbuih ketika dicampur dengan
(photochemical hidrokarbon, sabun. Hal ini disebabkan karena terjadi
smog) O3(ozon)
reaksi:
Hujan asam SO2, SO3, NO2 Ca2+ + 2C H COONa →
17 35
Lubang ozon NO, CCl2F2 (freon)
(C17H35COO)2Ca(s) + 2Na+
Kesadahan air ada dua, yaitu:
B. Pencemaran Air
Kesadahan sementara → air mengandung
Sumber Pencemar Efek anion HCO3–.
Menyuburkan ganggang Cara mengatasi:
Pupuk
dan eceng gondok • Dipanaskan sehingga terjadi reaksi seperti
Limbah
pertanian Pestisida Meracuni ekosistem berikut:
Sampah Berbau dan Ca(HCO ) → CaCO + CO + H O
pertanian menghalangi aliran air 3 2 3(s) 2 2
Sampah
Sukar terdegradasi
• Ditambah CaO atau Ca(OH)2 sehingga terjadi
plastik reaksi sebagai berikut:
Sampah Menimbulkan bau dan
Limbah organik sumber kuman Ca(HCO ) + Ca(OH) → 2CaCO + 2H O
32 2 3 2
rumah
Sukar terdegradasi dan
tangga
mengandung pospat
Kesadahan tetap → mengandung anion
Limbah
detergen yang menyuburkan
selain HCO–, misalnya Cl– dan SO2-.
3 4
ganggang Cara mengatasi kesadahan tetap adalah
Menaikkan/
Asam/ basa menurunkan pH dengan ditambah Na2CO3yang menghasilkan
Limbah Mengganggu sistem reaksi sebagai berikut:
industri
Pb syaraf janin dan bayi CaCl + Na CO → CaCO + 2NaCl
(logam Penyakit itay itay byo 2 2 3 3(s)
Cd
berat)
Hg Penyakit teluk
minamata C. Pencemaran Tanah
Beberapa istilah tentang pencemaran air:
• Penggunaan pupuk atau pestisida yang
1. Dissolved Oxygen (DO)/oksigen terlarut →
berlebihan
jumlah oksigen yang terlarut dalam air.
Semakin banyak oksigen yang terlarut maka • Limbah radioaktif
semakin tinggi harga DO dan semakin bagus • Sampah yang tak bisa diuraikan oleh
kualitas air. mikroba, seperti plastik dan karet
• Zat-zat pencemar udara dapat larut bersama
air hujan dan mencemari tanah.
270
Bab 13
Kimia Lingkungan
suspensi dapat dilihat pada tabel di bawah. Padat Cair Sol Cat, pati dalam air, tinta
Berbagai aliase, intan hitam
Sifat Larutan Koloid Suspensi Padat Padat Sol padat kaca rubi (emas dalam
kaca), batu opal
Ukuran < 1 nm 1—1.000 nm > 1.000 nm
Homoge-
Homogen Homogen Heterogen
nitas
Bentuk Dispersi Dispersi Dispersi pa-
C. Sifat-sifat Koloid
dispersi molekular padatan datan
Sistem koloid memiliki sifat-sifat khas yang
Dapat dia- Dapat dia-
Cara Tidak
mati dengan mati dengan membedakan dengan larutan sejati. Sifat-sifat
penga- dapat
matan diamati
mikroskop mikroskop koloid, di antaranya:
ultra biasa
a. Gerak Brown
Dapat disa-
Cara Tidak
ring dengan
Dapat disaring • Merupakan gerak zig-zag partikel koloid
pemi- dapat dengan kertas
sahan disaring
kertas saring
saring biasa
karena adanya tumbukan antarpartikel
ultra
koloid.
271
• Semakin kecil ukuran partikel maka gerak b. Koloid Liofob
partikel koloid akan semakin cepat. • Yaitu, koloid yang partikel-partikel
b. Efek Tyndall terdispersinya tidak mampu menarik
• Merupakan peristiwa penghamburan medium pendispersinya.
cahaya oleh partikel-partikel koloid ke • Jika medium pendispersinya berupa air
segala arah. maka koloidliofobdisebutkoloid hidrofob.
• Contoh efek Tyndall yang terjadi di • Koloid liofob disebut juga sebagai
lingkungan dalam kehidupan sehari- koloid yang tidak suka air karena jika
hari, yaitu: medium pendespersinya air maka
1. Di daerah yang berdebu, cahaya permukaan partikel koloid tidak akan
kendaraan bermotor terlihat mengadsorbsinya.
berhamburan ke segala arah. Perbedaan hidrofil dan hidrofob:
2. Terjadinya penghamburan cahaya Sol Hidrofil Sol Hidrofob
proyektor pada gedung bioskop Efek Tyndall lemah Efek Tyndall lebih jelas
karenaadanyadebudidalamgedung. Mengadsorbsi medium Tidak mengadsorbsi
3. Warna cahaya sinar matahari yang berupa air medium berupa air
akan terbenam tampak berwarna Visikositas koloid lebih besar
Visikositas hampir sama
daripada mediumnya
merah, hal ini terjadi karena cahaya
Tidak mudah digumpalkan Mudah menggumpal
matahari mengalami difraksi oleh dengan penambahan dengan penambahan
partikel-partikel koloid di atmosfer. elektrolit elektrolit
Bagian permukaan koloid mempunyai Terdiri atas zat organik Zat anorganik
272
4. Penggantian pelarut • Penggumpalan dalam sistem koloid dapat
Contoh: Jika larutan jenuh AgNO3 dicampur dicegah dengan cara menghilangkan
dengan asam klorida maka akan terbentuk muatan dari koloid tersebut.
suatu gel. • Proses penghilangan muatan koloid
Reaksi: AgNO3(aq)+ HCl(aq) → AgCl(koloid) + HNO3(aq) dapat dilakukan dengan proses dialisis.
Contoh:
b. Cara Dispersi
Proses cuci darah dalam dunia
Dispersi merupakan pemecahan partikel-
kesehatan.
partikel kasar menjadi partikel koloid secara
Proses cuci darah yang biasanya sering
mekanik, peptisasi atau loncatan dengan
dilakukan di rumah sakit, umumnya
bunga api listrik, dan Busur Bredig.
menggunakan alat pencuci darah
1. Cara mekanik, yaitu cara penggerusan
yang disebut Haemodialisis. Proses
atau penggilingan butiran-butiran kasar
yang terjadi pada alat ini, yaitu darah
sampai tingkat kehalusan tertentu.
kotor dari pasien dilewatkan dalam
Contoh: sol belerang dibuat dengan cara
pipa-pipa yang terbuat dari membran
menggerus serbuk belerang bersama-
semipermiabel. Selama darah mengalir,
sama gula pasir, kemudian mencampurkan
ke dalam pipa tersebut dialiri cairan
serbuk halus tersebut dengan air.
(plasma darah) sebagai pencuci darah.
2. Cara peptisasi, yaitu pembuatan koloid
Aliran plasma darah akan membawa
dari butir-butir kasar dengan bantuan
ion-ion dalam darah kotor sehingga
zat pemeptisasi (pemecah)
darah menjadi bersih kembali.
Contoh: Endapan Al(OH)3 oleh AICI3.
3. Cara Busur Bredig, yaitu cara pembuatan b. Penambahan Stabilator Koloid
koloid jenis sol logam. • Penambahan suatu zat yang berfungsi
Dua kawat logam yang berfungsi sebagai stabilator ke dalam suatu sistem
sebagai elektroda dicelupkan ke dalam koloid dapat meningkatkan kestabilan
air, kemudian kedua ujung kawat diberi koloid. Zat stabilator dalam sistem
loncatan listrik. koloid ada dua, yaitu emulgator dan
koloid pelindung.
F. Kestabilan Koloid • Emulgator adalahzatyang ditambahkan
ke dalam suatu emulsi (koloid cair
Koloid merupakan sistem dispersi yang relatif dalam cair atau cair dalam padat),
kurang stabil dibandingkan dengan larutan. yang bertujuan untuk menjaga agar
Produk-produk komersil yang dibuat dalam campuran tersebut tidak terpisah.
bentuk sistem koloid, kondisi koloidnya Contoh: penambahan sabun ke dalam
biasanya harus dalam bentuk yang stabil. campuran minyak dan air, penambahan
Contoh produk komersil yang produknya amonia dalam pembuatan emulsi pada
termasuk dalam sistem koloid, yaitu minyak kertas film.
rambut, bedak cair, obat-obatan, dan lain-lain. • Koloid pelindung merupakan koloid
Ada beberapa cara untuk membuat sistem yang ditambahkan ke dalam sistem
dispersi koloid menjadi stabil, di antaranya: koloid agar menjadi stabil.
273
Bab 14
Sifat Koligatif Larutan
Sifat koligatif merupakan sifat fisik larutan yang • Jika zat terlarut nonvolatil ditambahkan ke
hanya bergantung pada konsentrasi (jumlah dalam pelarut murni maka akan menghalangi
partikel) zat terlarut, dan bukan pada jenisnya. molekul-molekul pelarut untuk menguap,
Sifat-sifat fisik, di antaranya: akibatnya tekanan uap dari larutan menurun.
1. Penurunan tekanan uap Tekanan uap pelarut murni = P°
2. Kenaikan titik didih Tekanan uap larutan = P
3. Penurunan titik beku
4. Tekanan osmosis Po > P
274
Tb > Tb ° lama-kelamaan konsentrasi keduanya sama.
Peristiwa ini disebut osmosis.
Selisih antara Tb dan Tb° disebut dengan DTb,
• Untuk menghentikan proses osmosis,
dan nilainya bergantung pada kemolalan zat
dibutuhkan sebuah tekanan, yang disebut
terlarut.
dengan tekanan osmosis. Besarnya tekanan
Tb = Tb– T b° osmosis bergantung pada temperatur dan
Tb = Kb × m kemolaran larutan.
275
Rumus sifat koligatif pada larutan
elektrolit:
1. Penurunan titik beku (Tf )
Tf = m . Kf . i
Tf = m . Kf . [1 + (n – 1)]
2. Kenaikan titik didih (Tb)
Tb = m . Kb . i
Tb = m . Kb . [1 + (n – 1)]
3. Penurunan tekanan uap (P)
P = XA . PAo . i
P = XA . PoA . [1 + (n – 1)]
4. Tekanan osmotik ()
= M.R.T.i
= M.R.T.[1 + (n – 1)]
276
FISIKA
277
277
Bab 1
Besaran dan Satuan
Besaran pokok adalah besaran yang Massa jenis (ρ) kg.m-3 ML-3
278
1. Penjumlahan 2 vektor yang sejajar dan
a
searah
Contoh: b
Diketahui 2 buah vektor a dan b Maka, resultan vektor R digambarkan
mengarah ke kanan. Panjang a adalah sebagai berikut:
4 cm dan b adalah 5 cm. Tentukan
resultan vektor tersebut?
a
Jawab:
b
a
Sedangkan, nilai resultan vektor R
b
dirumuskan dengan:
279
2. Angka nol yang terletak di antara angka a. Alat Ukur Panjang
bukan nol adalah angka penting. Contoh:
1. Meteran kelos (ketelitian sampai 1 cm)
• 203 (tiga angka penting)
2. Penggaris (ketelitian sampai 0,1 cm atau 1 mm)
• 1203,76 (enam angka penting)
3. Jangka sorong (ketelitian sampai 0,01 cm
3. Angka nol yang terletak di sebelah kanan atau 0,1 mm)
angka bukan nol adalah angka penting,
Skala nonius
kecuali ada penjelasan lain. Contoh:
• 7000 (empat angka penting)
• 34050000 (lima angka penting)
(tanda garis bawah di angka kelima Skala utama
Berimpit
menunjukkan batas angka penting)
4. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka Benda
bukan nol adalah bukan angka penting.
Cara membaca jangka sorong:
Contoh:
Skala utama : 2,1 cm
• 0,007 (satu angka penting)
Skala nonius : 0,04 cm
• 0, 348 (tiga angka penting) +
Hasil pengukuran : 2,14 cm
b. Aturan Pembulatan
4. Mikrometer sekrup (ketelitian sampai 0,01
1. Angka yang lebih besar dari 5 dibulatkan ke mm)
atas.
Berimpit
Contoh: 3,637 dibulatkan menjadi 3,64 Skala nonius
Benda
(karena 7 lebih besar dari 5).
2. Angka yang lebih kecil dari 5 dibulatkan ke
bawah. Skala utama
280
Bab 2
Gerak
a. Vektor Posisi v v v
= = 2 1
t t2 t 1
r x i yj zk vx vx2 vx1
a x= =
t t t
•
2 1
Vektor perpindahan
Keterangan:
Jika suatu benda berpindah dari posisi x : nilai vektor posisi r di sumbu x
r1 ke r2 maka vektor perpindahannya y : nilai vektor posisi r di sumbu y
dapat dituliskan sebagai berikut:
z : nilai vektor posisi r di sumbu z
r = r2 r1 i, j, dan k masing-masing adalah vektor
r = x2 x1 i y 2 y1 j z2 z1 k
satuan di sumbu x, y, dan z.
• Besar perpindahan
r = x y z
2 2 2 B. Hubungan Antara Posisi,
r = x 2 x1 y2 y1 z 2 z 1
2 2 2 Kecepatan, dan Percepatan
Hubungan antara persamaan kecepatan sesaat
b. Vektor Kecepatan
dan percepatan sesaat dari persamaan posisi
v vx i vy j vzk sebagai berikut:
Misalnya, suatu persamaan posisi di sumbu x
• Nilai kecepatan
adalah:
v= v x 2 + v y 2 + vz 2 x a tn b t c
281
Keterangan: b. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
dx
dibaca “turunan persamaan posisi x Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak
dt
benda mengikuti lintasan lurus dengan
terhadap waktu t”.
d2x KECEPATAN BERUBAH setiap pertambahan
dibaca “turunan kedua dari persamaan waktu dan PERCEPATAN TETAP (v = berubah
dt2
posisi x terhadap waktu t”. dan a = tetap).
Mencari kecepatan dan posisi dari
persamaan percepatan.
Misal: diketahui persamaan percepatan di
Ingat
sumbu x adalah:
Rumus-rumus GLBB:
ax p t q
1
1. S = v0 t at2
dengan p dan q adalah konstanta dan t 2
Rumus jarak:
a. Pada Sumbu X (GLB)
Svt • Kecepatan sesaat
vtx v0x v0 Cos
282
• Jarak tempuh sesaat • Ketinggian maksimum yang dicapai
adalah:
x v0 Cos t
Keterangan: v2
hmaks 0
2g
vtx: kecepatan sesaat pada sumbu X (m/s)
x : jarak tempuh pada sumbu X saatwaktu t(m) • Waktu tempuh untuk mencapai
• Pada saat jarak horizontal terjauh: ketinggian maksimum:
Jarak horizontal terjauh adalah: v0
v 2sin 2 t maks
= g
xmaks 0
1
h v0 sin t g t 2
v 2 g h
2
Keterangan:
Voy : kecepatan awal pada sumbu Y (m/s) G. Gerak Melingkar Beraturan
Vty : kecepatan sesaat pada sumbu Y (m/s) (GMB)
h : ketinggian saat waktu t (m)
g : percepatan gravitasi (10 m/s2) Gerak Melingkar Beraturan (GMB) adalah
gerak benda pada lintasan melingkar dengan
• Pada saat ketinggian maksimum KECEPATAN SUDUT TETAP (ω) dan PERCEPATAN
Padasaatketinggianmaksimumvy =0.Ketinggian SUDUTNYA NOL (a). (ω = tetap dan a = 0)
maksimum dapat dirumuskan dengan:
Rumus GMB: t
v 2 sin2
Hmaks = 0
2g
284
Bab 3
Hukum Newton, Gaya,
Usaha, dan Energi
A. Hukum Newton Tentang B. Konsep Gaya
Gerak
Gaya adalah kekuatan yang dapat menimbulkan
a. Hukum I Newton perubahan pada benda. Misalnya, perubahan
Hukum I Newton berbunyi: posisi atau perubahan bentuk.
“Jika resultan gaya yang bekerja pada a. Gaya Berat (W)
benda bernilai nol maka benda yang diam Gaya berat adalah gaya yang timbul karena
akan terus diam dan benda yang bergerak GAYA TARIK BUMI terhadap benda.
lurus dengan kecepatan tetap akan tetap Rumus:
bergerak dengan kecepatan tetap.” Wmg
Hukum I Newton dirumuskan dengan:
Keterangan:
F m a
W W
Faksi = –Freaksi N
N
Keterangan: w sin w cos
285
Gaya ini tidak memiliki rumus yang pasti, Jadi, besarnya gaya gesek (f) pada benda
disesuaikan dengan gaya yang bekerja pada adalah gaya gesek kinetis, rumusnya:
benda tersebut. f fk k N
Besarnya gaya normal adalah:
Gambar (A): Keterangan:
Fy = 0 f : gaya gesek (N)
N–W= 0
fs maks : gaya gesek statis maksimum (N)
N=W=m.g
fk : gaya gesek kinetis (N)
Gambar (B):
s : koefisien gesekan statis
Fy = 0 k : koefisien gesekan kinetis
N – W . cosθ = 0
N = W . cosθ N : gaya normal (N)
= m . g . cosθ
c. Gaya Gesek (f) C. Energi
Gaya gesek adalah gaya yang terjadi akibat
a. Energi Kinetik
PERSENTUHANantaraBENDAdanPERMUKAAN
KASAR. Arah gaya gesek selalu berlawanan Energi kinetik adalah energi yang dimiliki
dengan kecenderungan gerak benda. oleh benda yang sedang bergerak.
N Rumus:
1
F Ek = m . v2
arah gaya 2
f
W Keterangan:
Pada gambar di atas ketika benda dikenakan
Ek : energi kinetik (Joule)
gaya sebesar F maka akan timbul gaya gesek m : massa benda (kg)
sebesar f. Sehingga ada dua keadaan yang v : kecepatan benda (m/s)
terjadi pada benda, yaitu:
b. Energi Potensial Gravitasi
1. Benda TETAP DIAM
Energi potensial gravitasi adalah energi
Benda akan TETAP DIAM, jika gaya F
yang dimiliki benda karena posisinya
yang kita berikan masih KURANG atau
terhadap titik acuan tertentu.
SAMA DENGAN GAYA GESEK STATIS
Rumus:
MAKSIMUMNYA (fs maks).
Ep = m . g . h
F fs maks
F s N
Keterangan:
Jadi, besarnya gaya gesek (f) adalah Ep : energi potensial (J)
sama dengan gaya yang yang diberikan g : percepatan gravitasi bumi (10 m/s2)
pada benda, yaitu F. h : ketinggian benda relatif terhadap acuan (m)
f=F
D. Usaha
2. Benda BERGERAK
F
Benda akan BERGERAK, jika gaya F yang
diberikan bernilai LEBIH BESAR dari gaya s
GAYAGESEKSTATISMAKSIMUMNYA(fsmaks). W F S
F fs maks
F s N
286
Keterangan: Rumus:
W : usaha (J)
S : perpindahan benda (m) W = Ek + Ep
Syarat : F harus segaris dengan S
1
f . S = m (V22 – V 12) + m . g . (h 2 – h 1)
2
h1
kasar
2
h2 v2
287
Bab 4
Momentum, Implus,
danTumbukan
A. Momentum tumbukan kedua benda berpisah.
Pada tumbukan lenting sempurna berlaku:
Momentum adalah hasil kali antara MASSA 1. Hukum kekekalan ENERGI KINETIK
BENDA yang BERGERAK dan KECEPATAN
GERAKNYA. Momentum termasuk dalam Ek awal = Ek akhir
besaran vektor yang arahnya sama dengan
arah gerak benda. 2. Hukum kekekalan MOMENTUM
Rumus: pawal = p akhir
pmv
3. Koefisien restitusi (e) bernilai 1
Keterangan:
v 2 v1
p : momentum (kg.m/s) v
m : massa (kg) e= = =1
v v 2 v 1
v : kecepatan benda (m/s)
288
c. Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali 2. Koefisien restitusi (e) bernilai 0 sehingga:
Pada tumbukan tidak lenting sama sekali,
energi kinetik setelah tumbukan lebih kecil v1 v2
daripada energi kinetik sebelum tumbukan.
SETELAH TUMBUKAN, KEDUA BENDA Keterangan:
BERGERAK BERSAMA-SAMA (menempel). v1 : kecepatan akhir benda 1
v 2 : kecepatan akhir benda 2
Pada tumbukan tidak lenting sama sekali
v1 : kecepatan awal benda 1
berlaku:
v2 : kecepatan awal benda 2
1. Hukum kekekalan momentum
pawal pakhir
289
Bab 5
Gerak Rotasi
1
Momen inersia pada gerak rotasi adalah I M L 2
12
kelembaman benda (kemampuan benda 1
konstanta inersia, k =
mempertahankan posisinya) pada saat bergerak 12
R1
Rumus momen inersia pada berbagai benda: 7. Silinder tipis berongga, poros melalui pusat
1. Pelat segi empat tipis, poros di sepanjang sisi b.
1 I MR2
I M a2
3 konstanta inersia, k = 1
konstanta inersia, k = 1
3
8. Bola pejal, poros melalui pusat
2. Pelat segi empat tipis, poros melalui titik pusat
2
I MR2
1 5
I M(a2 b2) 2
12 konstanta inersia, k =
1 5
konstanta inersia, k =
12
290
9. Bola berongga, poros melalui pusat Untuk sistem lebih dari satu gaya, gunakan rumus:
I
2
MR2
r F
3
konstanta inersia, k =
2 C. Hukum II Newton pada gerak
Keterangan:
3 rotasi
M : massa benda (kg)
Jika percepatan anguler bernilai konstan ( =
L : panjang batang silinder (m)
konstan) maka berlaku hukum II Newton.
R : jari-jari dari sumbu putar (m)
c. Momen Inersia pada Batang Silinder yang t = I .
Diputar pada Jarak d dari Pusat Massa
Pada hukum II Newton berlaku rumus-rumus
gerak melingkar berubah beraturan (GMBB).
Keterangan:
d
t : torsi (N.m)
L I : momen inersia (kg.m2)
: percepatan anguler (rad/s)
C
Kasar a
a=
m2 k m1 g
r W
1
m2 m1 m2 M
2
Untuk gaya yang tidak lurus lengan, gunakan
rumus: M M
F a
m2 m1 g
a=
c r F sin m m1 m2 M
1 m2
C
r
Keterangan: Keterangan:
c : torsi di titik C (Nm)
a : percepatan sistem (m/s2)
F : gaya (N) m : massa katrol (kg)
r : jarak gaya F dari titik C (m) g : percepatan gravitasi bumi (10 m/s2)
k : koefisien gesekan kinetis
291
E. Energi kinetik G. Usaha Gerak Rotasi
a. Energi Kinetik Translasi atau Gerak Lurus
W
1
EkT m v2
2 Keterangan:
W : usaha (J)
b. Energi Kinetik Rotasi
: momen torsi (N.m)
EkR
1
I 2 : sudut yang disapu benda (rad)
2
Translasi
I. Hukum kekekalan momentum
Menggelinding anguler
Ek total = EkT EkR
Lawal = Lakhir
1
Ek total = m v 1 k I1 1 I2 2 = I1 1 I2
2
2
2
Keterangan: Keterangan:
I : momen inersia I1 : momen inersia benda 1
: kecepatan sudut (rad/s) I2 : momen inersia benda 2
m : massa benda (kg) ' : kecepatan anguler setelah tumbukan
k : konstanta inersia
J. Kekekalan Momentum
F. Benda Menggelinding Anguler untuk benda yang
Menuruni atau Menaiki Berputar dengan Mengubah
Bidang Miring Jari-jari
2
R
hh
v Kasar Kasar R
v
Keterangan:
2 g h ' : kecepatan sudut akhir (rad/s)
v
k1 R : jari-jari akhir
Keterangan:
k : konstanta inersia
292
Bab 6
Fluida
Fluida adalah semua zat yang dapat mengalir. 1 N/m2 = 1 pascal (Pa)
Contohnya: zat cair (air, minyak) dan gas. 1 N = 105 dyne
Dalam bab ini akan dipelajari tentang fluida 1 atm = 105 Pa
statis dan fluida dinamis. 1 atm = 76 cmHg
c. Tekanan Hidrostatis
A. Fluida Statis Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang
Fluida statis adalah zat yang berada dalam dialami benda saat di dalam fluida karena
keadaan diam (tidak bergerak). adanya gaya gravitasi.
Rumus:
a. Massa Jenis
Massa jenis adalah ukuran kerapatan suatu
benda. Semakin besar massa jenis benda
h
maka benda tersebut semakin rapat.
Ph g h
Rumus:
m
Keterangan:
V
Keterangan: Ph : tekanan hidrostatis (Pa)
:massa jenis fluida (kg/m 3)
ρ : massa jenis benda (kg/m3)
g : percepatan gravitasi (10 m/s2)
m : massa benda (kg)
h : kedalaman benda dari permukaan
V : volume (m3)
fluida (m)
b. Tekanan Hukum pokok hidrostatis
Tekanan adalah hasil bagi antara gaya Hukum pokok hidrostatis berbunyi:
dengan luas penampang. ‘‘Semua titik yang terletak pada suatu bidang
Rumus: datar di dalam zat cair yang sejenis memiliki
F
P tekanan yang sama.’’
A
Keterangan: PhA = PhB
konversinya, yaitu:
293
A1 : luas permukaan bidang 1 (m2)
A2 : luas permukaan bidang 2 (m2)
d1 : diameter permukaan bidang 1
Ingat
d2 : diameter permukaan bidang 2
FA f g Vtc
Keterangan:
P : tekanan mutlak (Pa) Keterangan:
Po: tekanan udara luar (Pa) FA : gaya tekan ke atas/gaya Archimedes (N)
Ph: tekanan hidrostatis (Pa) ρf : massa jenis fluida/zat cair (kg/m 3)
Vtc: volume zat cair yang dipindahkan atau
e. Hukum Pascal
volume benda yang tercelup di dalam zat
Hukum Pascal berbunyi:
cair (m3)
“Tekanan yang diberikan kepada fluida di
dalam ruangan tertutup diteruskan sama Akibat gaya tekan ke atas ini, benda memiliki
besar ke segala arah.” tiga posisi jika dimasukkan ke dalam suatu
Penerapan hukum Pascal pada bejana zat cair, yaitu:
berhubungan: 1. Terapung
F1
F1 F2
Ciri-ciri benda terapung, yaitu:
A2 A1 A2 • Massa jenis benda lebih kecil dibandingkan
A1
F2 d
2
dengan massa jenis zatcair (r benda < rzatcair).
F1 1 F2
d2 • Berat benda sama dengan gaya ke atas
(W benda= FA).
Keterangan:
F1 : gaya pada A1 (N) FA W FA
V
F : gaya pada A (N) b tc f W
2 2 Vb
294
Keterangan: Keterangan:
ρb : massa jenis benda (kg/m3) FA : gaya angkat/Archimedes (N)
Vtc : volume benda yang tercelup (m3) Wf : berat semu benda (N) W u
Vb : volume benda total (m3) : berat benda di udara (N)
W : berat benda (N)
B. Tegangan Permukaan Zat
2. Melayang
Cair
• Massa jenis benda sama dengan massa
jenis zat cair (r benda = r zat cair). Tegangan permukaan zat cair adalah
• Berat benda sama dengan gaya ke atas kecenderungan zat cair untuk meregang
(W benda= FA). (menjadi tegang) sehingga permukaannya
seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis.
FA W Tegangan permukaan ini yang
Vf mengakibatkan serangga tertentu, seperti
b f
Vb FA nyamuk atau laba-laba dapat berjalan
W
di atas air dan jarum atau silet dapat
Keterangan:
mengapung di permukaan air.
ρb: massa jenis benda (kg/m3)
V : volume benda (m3) F
Vb: volume benda total (m3) d
W : berat benda (N)
Jika permukaan benda yang bersentuhan
3. Tenggelam ada pada 2 sisinya, seperti kawat atau jarum
maka d = 2L,
Ciri-ciri benda tenggelam, yaitu:
Keterangan:
• Massa jenis benda lebih besar
L : panjang kawat atau jarum(m)
dibandingkan dengan massa jenis zat
F : gaya yang bekerja pada permukaan
cair (r benda > r zat cair).
zat cair (N)
• Berat benda lebih besar daripada gaya
ke atas (W benda > FA). a. Kapilaritas
• Kapilaritas adalah peristiwa naik
N
FA turunnya fluida yang berada di dalam
W FA N
pipa kapiler (pipa dengan diameter yang
Keterangan: sangat kecil).
N : gaya normal (N)
W
• KOHESI adalah gaya tarik-menarik
antarmolekul SEJENIS.
Penerapan hukum Archimedes antara lain • ADHESI adalah gaya tarik-menarik
adalah kapal laut, kapal selam, galangan antarmolekul TAK SEJENIS.
kapal, jembatan fonton, galangan kapal,
balon udara, dan hydrometer.
Ingat
Berat Semu/Berat Benda di Dalam Fluida
Berat semu benda di dalam fluida adalah
selisih antara berat benda di udara dengan Untuk mengingat dengan
gaya angkat yang terjadi pada benda. mudah:
Ko = Sejenis
Wf Wu FA A = TIDAK sejenis
295
Jika sebuah kelereng dicelupkan ke dalam
fluida kental maka terdapat gaya apung (FA)
dan gaya stokes (Fs) yang melawan gaya
beratnya (W).
Air Raksa
c. Kecepatan Terminal
Penjelasan pada gambar di atas, yaitu: Kecepatan terminal adalah kecepatan
• Air memiliki gaya adesif lebih besar daripada maksimum tetap yang dapat dimiliki oleh
gaya kohesifnya. Akibatnya, permukaan air suatu benda yang berada pada fluida kental.
akan naik jika berada pada pipa kapiler.
Jika bendanya adalah sebuah bola pejal
• Berbeda dengan air, raksa memiliki gaya
maka kecepatan terminalnya dirumuskan:
kohesif lebih besar daripada gaya adesifnya.
Akibatnya, permukaan raksa akan turun jika
2 r2 g
berada pada pipa kapiler. vT
9
b f
Ketinggian/kedalaman fluida pada pipa
kapiler dirumuskan: Keterangan:
vT : kecepatan terminal (m/s)
2. . cos r : jari-jari bola (m)
h=
f . g .r : koefisien viskositas (kg/ms)
rb: massa jenis benda (kg/m3)
Keterangan: rf : massa jenis fluida (kg/m3)
h : ketinggian fluida pada pipa kapiler (m)
g : tegangan permukaan (N/m) C. Fluida Dinamis
q : sudut kontak
ρf : massa jenis fluida (kg/m3) Fluida dinamis adalah fluida yang mengalir
g : percepatan gravitasi (10 m/s 2) (bergerak).
r : jari-jari pipa kapiler (m) a. Debit Fluida (Laju Alir)
b. Gaya Gesekan Fluida (Gaya Stokes) Debit fluida adalah volume fluida yang
Gaya stokes adalah gaya gesekan pada fluida mengalir setiap detik. Debit fluida
akibat kekentalan zat tersebut. Semakin dirumuskan:
kental fluida maka semakin besar gaya V
stokes yang dihasilkan. Q Av
t
Rumus: Keterangan:
Q : debit fluida (m3/s)
F = 6 . r . . v
s
V : volume fluida (m3)
296
Jika dianggap tidak terdapat gesekan pada Penerapan Persamaan Bernaulli
pipa maka debit fluida yang mengalir pada 1. Pada Tabung Bocor
pipa akan tetap. Jika sebuah tabung yang berlubang berisi air
maka kecepatan air keluar dari tabung dan
Q1 = Q2 = Q3 = ..... = konstan
jarak jatuhnya dari kaki tabung adalah:
A1 v1 = A2 v2 = A3 v3 = .... = konstan
x 2 h1.h2
c. Asas Bernoulli
Asas Bernoulli menyatakan bahwa: h1
v 2.g.h1
v
“Pada pipa mendatar, tekanan fluida paling
h2
besar terdapat pada bagian yang kelajuan
alirannya paling kecil. Sebaliknya, tekanan
x
fluida paling kecil terdapat pada bagian
yang kelajuan alirannya paling besar.” Keterangan:
g : percepatan gravitasi (m/s2)
h1 : jarak lubang dari permukaan air (m)
v1 v2
P1 P2 h2 : jarak lubang dari dasar bejana (m)
2. Venturimeter
Menurut asas Bernoulli, kecepatan fluida Venturimeter adalah alat untuk mengukur
pada penampang 1 lebih kecil daripada kecepatan gerak fluida cair.
kecepatan fluida pada penampang 2 (v1 < Dengan alat venturimeter maka dapat dengan
v2) maka tekanan penampang 1 lebih besar mudah kita ketahui perbedaan tekanan antara
daripada tekanan penampang 2 (P1 > P2). pipa penampang 1 dan 2, yaitu:
d. Persamaan Bernoulli
h
v2
v2 v1
P2
v1 h2
P1
P1 P2 = g h atau
h1
1
P1 P2 = v 2 2
2 v 1
2
2 g h
1 2 2 2 2
2 2
v1= 2
A 1
1
Keterangan: A2
2 g h
P : tekanan (P) 2
v2 = A
h : ketinggian (m) 1 2
A1
ρ : massa jenis fluida (kg/m3)
v : kecepatan fluida (m/s)
297
3. Sayap pesawat terbang Rumus GAYA ANGKAT PESAWAT adalah:
P1
v1
1
2
F2 F 1 v v12.A 2
2
v2
P2
Jadi, agar pesawat dapat terangkat, gaya
KECEPATAN ALIRAN udara DI ATAS sayap (v1) angkat pesawat harus lebih besar daripada
LEBIH BESAR DARIPADA kecepatan aliran berat pesawat (F2 – F1 > mg).
udara DI BAWAH sayap (v 2). Akibatnya, Keterangan:
TEKANAN udara DI BAWAH sayap (P2) LEBIH P2 – P1 : perbedaan tekanan (N/m2)
BESAR DARIPADA tekanan udara DI ATAS : massa jenis udara(kg/m3)
sayap (P1).
v12 – v2 2 : perbedaan kecepatan fluida(m/s)
Perbedaan tekanan ini menghasilkan gaya
angkat pesawat sebesar:
F2 – F1 = (P2 – P1).A
298
Bab 7
Suhu dan Kalor
Fahrenheit
Suhu adalah ukuran derajat panas atau dinginnya
Reamur
Celsius
Kelvin
suatu benda. Untuk mengukur besarnya suhu
digunakan alat yang dinamakan termometer.
a. Konversi Satuan Termometer C R F K
X Y Titik beku
TXba TYba 0o 0o 32o 273
C R F 32 K 273
100 80 180 100
TX TY c. Pemuaian
Pemuaian adalah peristiwa BERTAMBAHNYA
PANJANG, LUAS, atau VOLUME suatu
BENDA sebagai akibat dari SUHUnya NAIK.
TX TXbb TY TYbb 1. Pemuaian Panjang
=
TXba TXbb TYba TYbb
l = l o. . T
Keterangan: It–Io = Io . . (Tt–To)
TX : suhu tertentu pada termometer X
TX bb: suhu batas bawah/terendah pada Keterangan:
termometer X l : pertambahan panjang (meter)
TX ba: suhubatasatas/tertinggipadatermometer lo : panjang mula-mula (meter)
X lt : panjang akhir (meter)
TY : suhu tertentu pada termometer Y : koefisien muai panjang (/°C)
Ty bb: suhu batas bawah/terendah pada T : perubahan suhu (oC)
termometer Y To : suhu awal (°C)
Ty b : suhu batas atas/tertinggi pada Tt : suhu akhir (°C)
termometer Y
1. Pemuaian Luas
b. Konversi Satuan Celsius, Reamur,
Fahrenheit, dan Kelvin A = Ao . b . T
At–Ao = Ao . b . (Tt–To)
299
Keterangan: cair = 1 kal/gr˚C)
A : pertambahan luas (m2) ΔT : perubahan suhu, yaitu suhu tinggi dikurangi
A0 : luas mula-mula (m2) suhu rendah (T2 – T1) (˚C)
At : luas akhir (m2)
b. Kalor untuk Mengubah Wujud Zat
β : koefisien muai luas (/oC) (β = 2.α)
Wujud suatu zat dapat berupa padat, cair,
2. Pemuaian Volume dan gas. Wujud zat dapat berubah dari pa-
dat menjadi cair, cair menjadi gas, atau pa-
V = Vo. g . T
dat menjadi gas apabila zat menyerap kalor,
Vt–Vo = Vo . g . (Tt–To) dan sebaliknya.
Keterangan: 1. Kalor Uap (Mendidih)
∆V : pertambahan volume (m3) Penguapan adalah peristiwa perubahan
V0 : volume mula-mula (m3) wujud zat dari fase cair menjadi fase gas.
Vt : volume akhir (m3) Contoh: pemanasan pada air secara terus-
g : koefisien muai volume (/°C) (g = 3. a) menerus membuat air menguap menjadi
uap air (gas).
Rumus:
Ingat Q=m.U
Keterangan:
= koefisien muai panjang
Q : energi kalor (J atau kal)
= 2
m : massa benda (kg atau g)
= 3
U : kalor didih atau kalor uap (J/kg)
f
Keterangan:
Q : kalor (Joule atau kalori) d e Quap
100
m : massa benda (kg atau gr) QU
cQ
c : kalor jenis (J/kg˚C atau kal/gr˚C) 0
b
air
QL
Kalor jenis air (cair = 4.200 J/kg˚C atau Qes
Q(kalori)
a Q1 Q2 Q3 Q4 Q5
301
• Proses a—b (SUHU es NAIK dari a ke b) perpindahan kalor dari benda bersuhu tinggi
Qes= m . c es. T es ke benda bersuhu rendah sehingga kedua
Qes = m . ces . (b – a) benda akan memiliki suhu akhir yang sama.
Pernyataan tersebut sesuai dengan asas
• Proses b—c (PERUBAHAN WUJUD es
Black.
menjadi air)
• Asas Black dikemukakan oleh seorang
Q=m.L fisikawan Skotlandia bernama Joseph Black.
• Proses c—d (SUHU air NAIK dari c ke d) Asas ini berbunyi:
Qair= m . c air. T air “Jika terdapat dua zat atau lebih saling
berhubungan satu sama lain maka zat yang
Qair = m . cair . (d – c)
bersuhu tinggi akan mengalirkan kalor
• Proses d—e (PERUBAHAN WUJUD air kepada zat yang bersuhu lebih rendah hingga
menjadi uap air) tercipta kesetimbangan suhu.”
300
b. Konveksi Contoh: Pancaran panas matahari sampai
ke bumi.
Konveksi adalah perpindahan kalor melalui
zat perantara dengan disertai perpindahan
zat perantaranya. P = e . A . . T4
Contoh: Proses pemanasan air.
Keterangan:
P = h . A . ∆T P : laju energi kalor radiasi (Watt)
e : emisivitas radiasi (e = 1 untuk benda
Keterangan: hitam sempurna)
A : luas permukaan benda (m 2)
P : daya (watt)
h : konveksivitas termal (W/m2 °C) : tetapan Stefan-Boltzman (5,67.10-8 W/
A : luas permukaan benda (m2) m2.K)
∆T : perubahan suhu (T –T ) (°C) T : suhu (Kelvin)
21
c. Radiasi
Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa
melalui zat perantara.
302
Bab 8
Teori Kinetik Gas dan
Termodinamika
A. Teori Kinetik Gas 4. Tumbukan yang terjadi antarmolekul dan
tumbukan molekul dengan dinding bersifat
Teori kinetik adalah suatu konsep yang elastis sempurna.
menyatakan bahwa materi tersusun atas atom-
Persamaan umum gas ideal adalah:
atom yang terus-menerus bergerak. Teori kinetik
dalam bab ini dibatasi pada materi berwujud gas.
P V n R T
a. Rumus Mol P V Nk T
303
1. Pada gas monoatomik (He, Ne, Ar, ...): f. Kecepatan rms
3
Dalam teori kinetik gas, dikenal istilah vrms
Ek kT (root mean square), yaitu akar dari rata-rata
2
kuadrat kecepatan.
2. Pada gas diatomik (O2, N2, H2, …): Kecepatan vrms bergantung pada variabel
• Suhu rendah (gerak translasi) suhu. Jadi, selama suhu sistem tidak
berubah (proses isotermis) maka tidak
3 terjadi perubahan vrms. Semakin besar suhu
Ek kT
2 sistem maka kecepatan gerak partikel gas
juga meningkat, begitu pula sebaliknya.
• Suhu sedang (gerak translasi dan Kecepatan vrms dirumuskan dengan:
rotasi)
5 v 3 k T 3 R T
Ek kT rms = =
2 m0 Mr
3 V1 V2
U = NkT
2 T1 T2
• Suhu sedang ( 500 K)
2. Isotermis
5
U = NkT Isotermis adalah proses termodinamika
2
pada SUHU KONSTAN.
• Suhu tinggi (1.000 K)
Rumus isotermis adalah:
U = 7 NKT
2 P1 V1 P2 V2
Keterangan:
U : energi dalam gas (Joule) 3. Isokhorik
Isokhorik adalah proses termodinamika
pada VOLUME KONSTAN.
304
Rumus proses isokhorik adalah: ΔU dapat bernilai nol (0), jika terjadi proses
isotermis dan siklus reversibel.
P1 P2 Perubahan energi dalam gas monoatomik
T1 T2 dirumuskan dengan:
3
4. Adiabatik (Qin = 0, Qout = 0) U n R (T 2 T 1)
2
Adiabatik adalah proses termodinamika
pada saat TIDAK ADA KALOR yang MASUK d. Usaha
atau KELUAR sistem. Usaha dapat dihasilkan dalam suatu sistem
Grafik dan rumus proses adiabatik adalah: gas apabila volume gas bertambah.
P
Usaha dinyatakan dengan rumus:
P1 V1 P 2 2V
P1
P2
= P
C
CV
W P dV
V
V1 V2
Usaha (W) dapat bernilai positif, jika sistem
Keterangan: melakukan usaha (sistem mengembang)
P : tekanan (Pascal) atau dikatakan sebagai proses ekspansi
V : volume (m3) (volume sistem bertambah).
T : suhu (Kelvin) Usaha bernilai negatif, jika sistem dilakukan
g : konstanta Laplace usaha dari lingkungan atau dikatakan
b. Hukum I Termodinamika sebagai proses kompresi (volume sistem
Hukum I termodinamika dirumuskan berkurang). Jika usaha bernilai nol, artinya
dengan: sistem sedang mengalami proses isokhorik
(volume konstan).
Q U W Usaha juga dapat dicari dengan mencari luas
daerah di dalam grafik P – V.
Jika sistem menyerap kalor maka Q bernilai
Rumus usaha yang lainnya adalah:
positif, sedangkan jika sistem melepas kalor,
1. Pada proses isobarik
Q bernilai negatif.
Keterangan: W = P V2 V1 = n R (T2 T1)
Q : jumlah kalor (J)
ΔU : perubahan energi dalam (J) 2. Pada proses isotermis
W : kerja atau usaha (J)
V2
W n R T ln
c. Perubahan Energi Dalam V1
Perubahan energi dalam adalah SELISIH
3. Pada proses adiabatik
dari ENERGI DALAM AKHIR dengan ENERGI
DALAM AWAL. 1
W P 1 V 1 P 2 V 2
ΔU bernilai positif, artinya suhu sistem naik 1
atau energi dalam meningkat. ΔU bernilai
e. Hukum II Termodinamika
negatif, artinya suhu sistem turun atau
energi dalam menurun. Hukum II Termodinamika dapat dinyatakan
dengan:
305
1. Kalor yang mengalir secara spontan dari Proses a – b : proses isotermis (kalor masuk)
benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu Proses b – c : ekspansi adiabatik
rendah dan tidak dapat mengalir secara Proses c – d : proses isotermis (kalor keluar)
spontan dalam arah kebalikannya. Proses d – a : kompresi adiabatik
2. Total entropi jagad raya tidak berubah
ketika terjadi proses reversibel dan akan g. Mesin Pendingin
bertambah jika terjadi proses ireversibel. Mesin pendingin adalah mesin yang
3. Tidak mungkin membuat sebuah mesin menyerap panas dari reservoir suhu
kalor yang bekerja dalam suatu siklus rendah (Q2) dan membuang panas tersebut
semata-mata menyerap kalor dari sebuah ke reservoir suhu tinggi (Q1) dengan
reservoir dan mengubah seluruhnya menggunakan usaha (W) yang berasal dari
menjadi usaha luar. lingkungan/luar sistem.
Kinerja mesin pendingin pada siklus Carnot
f. Mesin Kalor dirumuskan dengan:
Mesin kalor adalah mesin yang bekerja
dengan cara menyerap panas dari reservoir k = Q2 = T2
W T1 T2
suhu tinggi (Q1) untuk menghasilkan usaha
(W) dan membuang energi panas sisanya ke W = Q1 Q2
reservoir suhu rendah (Q2).
Mesin kalor memiliki efisiensi nyata yang Keterangan:
dirumuskan dengan: k : kinerja mesin pendingin
η : efisiensi mesin kalor
W W : usaha yang dihasilkan (J)
W Q1 Q2
Q1 Q1 : kalor pada reservoir suhu tinggi (J)
Q2 : kalor pada reservoir suhu rendah (J)
Jika mesin kalor mengikuti siklus Carnot/ T1 : suhu tinggi (Kelvin)
mesin kalor ideal maka grafiknya adalah: T2 : suhu rendah (Kelvin)
P (N/m2)
a
Q1
b T1
W
d
T2
c
Q2 V (m3)
W T2
= = 1
Q1 T1
W = Q1 Q2
306
Bab 9
Optik dan Alat-Alat Optik
Optika geometri adalah ilmu fisika yang mempe- Keterangan:
lajari tentang sifat-sifat cahaya pada pemantulan M : perbesaran linier cermin/lensa
dan pembiasan. h : tinggi benda (m)
Pemantulan terjadi pada cermin dan pembiasan h’ : tinggi bayangan (m)
terjadi pada benda bening, contohnya lensa.
a. Rumus Fokus Cermin/Lensa
Ingat
1 1 1
• Menurut jenisnya:
f s s CERMIN
Keterangan: 1. Cekung: cermin POSITIF (+)
f : jarak fokus lensa/cermin (m) 2. Cembung: cermin NEGATIF (−)
s : jarak benda ke lensa/cermin (m) LENSA
s’ : jarak bayangan ke lensa/cermin (m) 1. Cekung: lensa NEGATIF (−)
2. Cembung: lensa POSITF (+)
Catatan:
• Tanda f dan R:
• s bertanda POSITIF (+) jika BENDA terletak
1. POSITIF (+) untuk CERMIN CEKUNG
DIDEPANCERMIN/LENSA(BENDANYATA).
dan LENSA CEMBUNG.
• s bertanda NEGATIF (−) jika BENDA terletak 2. NEGATIF (−) untuk CERMIN CEMBUNG
DI BELAKANG CERMIN/LENSA (BENDA dan LENSA CEKUNG
MAYA).
Menentukan sifat bayangan pada cermin
• s’ bertanda POSITIF (+) jika BAYANGAN
sama dengan menentukan sifat bayangan
terletak DI DEPAN CERMIN (BAYANGAN
pada lensa.
NYATA).
1. RBenda + RBayangan =5
• s’ bertanda POSITIF (+) jika BAYANGAN
terletak DI BELAKANG LENSA (BAYANGAN 2. RBayangan = I a t a u IV
NYATA). bayangan: maya
• s’ bertanda NEGATIF (−) jika BAYANGAN dan tegak
terletakDIBELAKANGCERMIN(BAYANGAN RBayangan = II a t au III
MAYA). bayangan: nyata
• s’ bertanda NEGATIF (−) jika BAYANGAN dan terbalik
terletak DI DEPAN LENSA (BAYANGAN 3. RBayangan > RBenda DIPERBESAR
MAYA). 4. RBayangan < Rbenda DIPERKECIL
b. Rumus Perbesaran Linier pada Cermin/
Lensa c. Pembiasan
h s Pembiasan adalah peristiwa pembelokan arah
M
h s cahaya karena cahaya melewati dua medium
307
yang berbeda kerapatan optiknya, n2 : indeks bias medium 2
seperti udara dan air. Dengan syarat n1 > n2
Contoh: Jika kita memasukkan pensil
ke dalam gelas berisi air maka pensil 2. Pembiasan pada prisma
akan terlihat seperti patah/bengkok.
Terdapat dua macam pembiasan cahaya, yaitu:
1. Cahaya datang dari medium RENGGANG
i1 r2
(udara) menuju ke medium RAPAT (air) r1i2
r
= i 1+ r 2– b
Udara i Udara
Air i>r
Air
i
i <r • Rumus sudut pembias prisma
r
Sudut pembias adalah sudut pada
sinar bias sinar datang
prisma yang membiaskan cahaya.
Gambar 1 Gambar 2
b = i2 + r1
Rumus pembiasan: • Rumus sudut deviasi minimum
n1 Sin i = n2 Sin r Sudut deviasi minimum adalah sudut
Keterangan: deviasi yang terjadi, SYARATNYA:
n1 : indeks bias medium 1
i1 = r2 dan i2 = r1
n2 : indeks bias medium 2 m = 2i1 – b
i : sudut datang
m .
r : sudut bias 2 = nm Sin 2
nm.Sin
1. Sudut kritis pada pembiasan
Jika β 15o maka akan berlaku:
Sudut kritis (ik) adalah sudut datang yang
terjadi apabila CAHAYA DATANG dari np
m = 1.
MEDIUM RAPAT ke MEDIUM RENGGANG nm
yang mengakibatkan sudut biasnya sebesar
Keterangan:
900 (tegak lurus garis normal).
i1 : sudut datang pertama
Rumus: r2 : sudut bias kedua
n2 β : sudut pembias (sudut puncak) prisma
Sin ik
n1 : sudut deviasi
Keterangan: m : sudut deviasi minimum
308
• Rumus sudut dispersi prisma R : jari-jari kelengkungan
Sudut dispersi adalah sudut yang h’ : tinggi bayangan
dibentuk antara selisih sudut deviasi h : tinggi benda
sinar ungu dengan sudut deviasi sinar
merah. 4. Rumus jarak fokus lensa pada suatu medium
Jika suatu lensa tipis diletakkan di suatu
medium tertentu, contohnya udara atau
m
u
air maka rumus fokusnya adalah:
Merah
1 nL 1 1
Q
1
Ungu
f n m 1R R2
Rumus: Keterangan:
f : jarak fokus lensa
u = (n – 1).
u nL : indeks bias lensa
m = (nm – 1). nm : indeks bias medium
Q = u − m
R1 : jari-jari kelengkungan 1 (m)
= (nu – nm).
R2 : jari-jari kelengkungan 2 (m)
Keterangan:
u : sudut deviasi sinar ungu
5. Kekuatan lensa
m : sudut deviasi sinar merah
Kekuatan lensa diukur dengan satuan dioptri.
nm : indeks bias sinar merah
Rumus:
nu : indeks bias sinar ungu
1
Q : sudut dispersi P = , jika f dalam satuan meter
f
100
3. Rumus pembiasan cahaya pada bidang P= , jika f dalam satuan cm
sferis f
Keterangan:
Bidang sferis adalah bidang yang dibatasi
P : kekuatan lensa (dioptri)
oleh permukaan lengkung.
f : jarak fokus lensa
Rumus:
n1 n2 n2 n1
= Alat-Alat Optik
s s R
Jika tinggi benda adalah h maka perbesaran Alat optik adalah benda atau alat yang
bayangan yang terjadi pada pembiasan menerapkan sifat-sifat cahaya. Alat-alat
untuk bidang sferis adalah: optik di antaranya adalah mata, kacamata,
lup, mikroskop, dan teropong.
h s n1
M x a. Mata
h s n2
• Lensa mata berperan sebagai pembentuk
Keterangan: bayangan benda.
s’ : jarak bayangan ke bidang sferis • Lensa memiliki kemampuan memipih
s : jarak benda ke bidang sferis dan mencembung yang disebut daya
n1 : indeks bias medium tempat sinar akomodasi.
datang • Jika melihat benda jauh maka lensa mata
n1 : indeks bias medium tempat sinar memipih. Jika melihat benda dekat maka
bias
mata mencembung.
309
• BAYANGAN MATA akan terbentuk DI Rumus kekuatan lensa kacamatanya:
RETINA.
100 100
P
• Sifat bayangan di retina adalah NYATA, Sn PP
TERBALIK, dan DIPERKECIL.
Jika jarak baca normal adalah 25 cm (Sn = 25
• Mata normal disebut emitrop, yaitu mata cm) maka kekuatan lensanya adalah:
yang memiliki jarak titik jauh (Punctum
Remotum) tak terhingga dan memiliki jarak 100
P =4 , jika PP dalam satuan cm
titik dekat (Punctum Proximum) sebesar 25 PP
cm. 1
P = 4 , jika PP dalam satuan m
PP
b. Kacamata
Kacamata adalah alat yang digunakan untuk Keterangan:
membantu membentuk bayangan benda P : kekuatan lensa (dioptri)
pada mata karena daya akomodasi mata telah PP : punctum proximum (jarak titik
melemah. dekat mata)
Kacamata digunakan oleh penderita: Sn : titik dekat mata normal (25 cm)
1. Rabun Jauh (Miopi)
c. Lup
Ciri-ciri:
• Penglihatan tampak kabur saat Lup adalah alat optik yang digunakan untuk
melihat benda jauh. memperbesar bayangan benda.
• Titik dekat mata (PP) = 25 cm, titik jauh • Lup adalah sebuah lensa cembung.
mata (PR) kurang dari tak terhingga. • Benda harus diletakkan di antara lensa
• Bayangan jatuh di depan retina dengan fokus lensa.
• Ditolong dengan kacamata berlensa • Bayangan yang dihasilkan adalah MAYA,
cekung/negatif. TEGAK, dan DIPERBESAR.
Rumus kekuatan lensa kacamatanya: Rumus perbesaran anguler lup adalah:
P = 1 , jika PR dalam satuan meter
PR 1. Mata berakomodasi maksimum
P= 100 , jika PR dalam satuan cm Perbesaran anguler maksimum terjadi
PR apabila mata berakomodasi maksimum.
Keterangan: Rumus:
Sn
P : kekuatan lensa (dioptri) M 1
f
PR : punctum remotum (jarak titik
jauh mata) 2. Mata berakomodasi minimum
Perbesaran anguler minimum terjadi
2. Rabun Dekat (Hipermetropi) apabila mata tidak berakomodasi atau
Ciri-ciri: dalam keadaan santai.
• Penglihatan tampak kabur jika melihat Rumus:
benda dekat. Sn
M
• Titik dekat mata (PP) lebih dari 25 cm, f
titik jauh mata (PR) tidak terhingga. 3. Mata berakomodasi pada jarak x
• Bayangan jatuh di belakang retina.
Untuk mata yang berakomodasi pada jarak
• Ditolong dengan kacamata berlensa x, rumusnya:
positif /cembung.
310
PP PP
M
f x s'ob PP
Mmin
f
sob ok
Jika pada soal hanya diketahui mata normal
maka gunakan nilai PP = 25 cm (jika tidak
disebutkan nilai yang lainnya). Panjang tabung (jarak antara lensa objektif
Keterangan: dan lensa okuler) adalah:
M : perbesaran bayangan
dmin = s’ob + f ok
f : jarak titik fokus lup (cm)
Keterangan:
d. Mikroskop Mmaks : perbesaran total saat mata
Mikroskop adalah alat optik yang berfungsi berakomodasi maksimum
untuk memperbesar bayangan benda- Mmin : perbesaran total saat mata
benda yang sangat kecil (renik). berakomodasi minimum
• Mikroskop terdiri atas dua lensa dmaks : panjang tabung mikroskop saat
cembung. mata berakomodasi maksimum
dmin : panjang tabung mikroskop saat
• Lensa cembung yang berada di dekat
mata berakomodasi minimum
benda (objek) disebut lensa objektif.
sob : jarak benda ke lensa objektif
• Lensa cembung yang berada di dekat
s’ob : jarak bayangan ke lensa objektif
mata disebut lensa okuler.
sok : jarak benda ke lensa okuler
• Benda harus diletakkan di antara titik fok : jarak fokus lensa okuler
fokus objektif dan dan jari-jari lensa
objektif/di ruang 2 benda. (fob < sob < 2fob) d. Teropong Bintang
• Bayangan yang terbentuk di LENSA Teropong bintang umumnya digunakan
OBJEKTIFNYA adalah NYATA, TERBALIK, untuk mengamati benda-benda angkasa.
dan DIPERBESAR. Teropong ini memiliki dua buah lensa
• BAYANGAN AKHIR yang terbentuk di cembung, yaitu:
LENSA OKULERNYA bersifat MAYA, • Lensa okuler, yaitu lensa yang letaknya
TERBALIK, dan DIPERBESAR. dekat dengan mata.
• Lensa objektif, yaitu lensa yang tertuju
Rumus:
pada benda-benda angkasa yang diamati.
1. Mata berakomodasi maksimum Fokus lensa objektif lebih besar dari fokus
Saat mata berakomodasi maksimum maka lensa okuler.
perbesaran angulernya adalah: • BAYANGAN AKHIR yang terbentuk di
LENSA OKULERNYA bersifat MAYA,
Sob PP
Mmaks x 1 TERBALIK, dan DIPERBESAR.
Sob ok f
Rumus:
Panjang tabung (jarak antara lensa objektif
dan lensa okuler) adalah: 1. Mata akomodasi maksimum
Saat mata berakomodasi maksimum maka
dmaks sob sok
perbesaran angulernya adalah:
2. Mata berakomodasi minimum
fob
Mmaks M=
Saat mata berakomodasi minimum maka sok
perbesaran angulernya adalah:
311
Panjang tabung (jarak antara lensa objektif
dan lensa okuler) adalah: Ingat
dmaks fob sok
Tabel Bayangan Akhir pada Alat Optik
2. Mata berakomodasi minimum Bayangan Akhir
No. Alat Optik
Saat mata berakomodasi minimum maka yang Dibentuk
perbesaran angulernya adalah: Nyata, terbalik,
1. Mata
diperkecil
fob
Mmin M =
Maya, tegak,
fok 2. Lup
diperbesar
Maya, terbalik,
Panjang tabung (jarak antara lensa objektif 3. Mikroskop
diperbesar
dan lensa okuler) adalah:
Teropong Maya, terbalik,
4.
dmaks fob fok bintang diperbesar
Keterangan:
Mα : perbesaran anguler
β : sudut diameter yang dibentuk
antara objek dengan teropong
α : sudut diameter yang dibentuk
antara objek dengan mata telanjang
312
Bab 10
Optik Fisis
A. Interferensi S =
d . sin =
a. Interferensi Celah Ganda (Young) d
P
=
L
Interferensi adalah PERPADUAN antara
DUA GELOMBANG CAHAYA yang DATANG
2. Interferensi minimum
pada suatu tempat SECARA BERSAMAAN.
Interferensi minimum atau interferensi
Interferensi terjadi akibat perbedaan
saling melemahkan terjadi saat pola gelap
lintasan gelombang cahaya dengan syarat
tampak pada layar maka beda lintasan
kedua gelombang cahaya tersebut koheren
cahayanya dirumuskan:
(beda fase tetap).
1
S = (2m 1)
2
1
p
d . sin = (2m 1)
2
Gelombang d
cahaya P 1
d = (2m 1)
L 2
Keterangan:
celah layar
L
S : selisih jarak sumber ke titik
Jika hasil perpaduan kedua gelombang m : orde: 1, 2, 3, 4….
tersebut saling MENGUATKAN maka terjadi l : panjang gelombang sumber cahaya
POLA TERANG. p : jarak pola terang/gelap ke terang
pusat
Jika hasil perpaduan gelombang tersebut
L : jarak celah ke layar (m)
saling MELEMAHKAN maka terjadi POLA
d : lebar celah (m)
GELAP.
Rumus umum interferensi: b. Interferensi Selaput Tipis
1. Interferensi maksimum Inteferensi dapat terjadi pada lapisan tipis.
Interferensi maksimum atau interferensi Hal ini disebabkan adanya beda lintasan
saling menguatkan terjadi saat pola antara cahaya yang terpantul dari atas
terang tampak pada layar maka beda selaput tipis, yaitu S1 dengan cahaya yang
lintasan cahayanya dirumuskan dengan: terpantul dari bawah selaput tipis, yaitu S2 .
313
P • Interferensi minimum (terlihat gelap)
S1 Saat terlihat pola gelap maka beda
n1 S2
lintasan DS dirumuskan dengan:
n2 r selaput tipis
n3 S = 2 . n . d . cosr = m .
2
Keterangan:
n1 : indeks bias 1 (biasanya, indeks Rumus difraksi
bias udara, n =1) Jika sudut lenturan kurang dari 15o ( < 150)
n2 : indeks bias 2 (selaput tipis) maka berlaku rumus:
n3 : indeks bias 3 (bidang tembus P
d . sin = d
cahaya/lensa) L
d : tebal selaput tipis
r : sudut bias Keterangan:
m : orde, (1, 2, 3, 4,...) P : jarak terang atau gelap
: panjang gelombang cahaya L : jarak celah ke layar (m)
d : lebar celah (m)
2. Selaput tipis berada di udara
: sudut difraksi
Jika selaput tipis berada di udara maka
indeks bias n1 = n3 = 1. • Difraksi Celah Tunggal Pola Terang
• Interferensi maksimum (terlihat Pada difraksi celah tunggal yang
terang) menghasilkan pola terang maka berlaku
Saat terlihat pola terang maka beda rumus:
lintasan DS dirumuskan dengan:
d sin m 21
1
S = 2 . n2 . d . cosr = (2m 1)
2
314
• Difraksi Celah Tunggal Pola Gelap Keterangan:
Pada difraksi celah tunggal yang meng- d : jarak antar-atom pada kristal padat
hasilkan pola gelap maka berlaku rumus:
d . sin = .
C. Polarisasi
a. Polarisasi karena Pemantulan dan
b. Difraksi Kisi Pembiasan (Polarisasi Linear)
Difraksi kisi adalah pelenturan cahaya karena Polarisasi linear adalah peristiwa
adanya penghalang berupa kisi. KISI adalah terserapnya arah getar cahaya menjadi satu
CELAH yang SANGAT BANYAK. arah akibat dari cahaya yang datang pada
L
bidang tembus cahaya menghasilkan sudut
900 antara sudut bias dengan sudut pantul.
1
d
d TP
P N
sinar datang
T1
n1 i sinar pantul
n2
r
sinar bias
• Difraksi Kisi Pola Terang
Pada difraksi celah kisi yang menghasilkan Hukum Snellius tentang pemantulan:
pola terang maka berlaku rumus:
n2
Sin i n tg i =
d . sin Sin r
2
n1
n1
i + r = 90◦
• Difraksi Kisi Pola Gelap
Keterangan:
Pada difraksi celah kisi yang menghasilkan
i : sudut datang
pola gelap maka berlaku rumus:
r : sudut bias
1
d.sin 2m 1. n1 : indeks bias sinar datang (biasanya, indeks
2
bias udara, n = 1)
Keterangan: n2 : indeks bias sinar bias.
P : jarak terang atau gelap
L : jarak celah ke layar (m) b. Polarisasi karena Absorbsi Selektif
d : lebar celah (m) Polarisasi karena absorbsi selektif adalah
m : orde (1, 2, 3,...) peristiwa terserapnya sebagian arah getar
N : jumlah kisi per satuan panjang cahaya karena melewati beberapa celah.
: sudut lenturan Perhatikan gambar di bawah ini:
c. Difraksi Bragg I0
2 . d . sin
315
Rumus yang berlaku adalah: I : intensitas cahaya sebelum melewati
polarisator.
I' = I cos2 : sudut yang dibentuk antara dua
polarisator
Dari rumus ini dapat diturunkan menjadi: I0 : intensitas awal.
1 I1 : intensitas cahaya setelah melewati
I2 = I1cos21 = .I .cos2 1
20 polarisator 1 (I1 = ½ I0).
I3= I 2.cos22 I2 : intensitas cahaya setelah melewati
polarisator 2.
I3 : intensitas cahaya setelah melewati
Keterangan: polarisator 3.
I' : intensitas cahaya setelah melewati
polarisator
316
Bab 11
Getaran dan Gelombang
317
pegas maka semakin sulit untuk menarik • Susunan seri pegas
atau menekan pegas tersebut. Jika PEGAS DIRANGKAI SERI maka
Rumus konstanta pegas hubungannya GAYA yang dialami masing-masing
dengan modulus Young adalah: PEGAS adalah SAMA DENGAN GAYA
TARIKNYA, tetapi SIMPANGANNYA
EA
k BERBEDA.
L
Rumus yang berlaku:
Keterangan:
: tegangan yang terjadi pada bahan 1
= 1 1 ....
(N/m2) ks k1 k2
: regangan bahan F = F1 = F2 = ….
A : luas penampang bahan (m 2)
x = x1 + x2 + .....
L: pertambahan panjang (m)
L : panjang bahan awal (m) • Susunan paralel pegas
E : modulus Young/elastisitas bahan Jika PEGAS DIRANGKAI PARAREL
(N/m2) maka SIMPANGAN masing-masing
k : konstanta/tetapan pegas (N/m)
pegas adalah SAMA, tetapi GAYA yang
dialaminya BERBEDA.
4. Periode dan Frekuensi Pegas
k2
Periode adalah waktu yang dibutuhkan k1
m
untuk melakukan satu kali getaran.
Frekuensi adalah banyaknya getaran yang
terjadi pada saat satu detik. k1 k2
318
Rumus periode dan frekuensi bandul adalah: d. Persamaan Energi Gerak Harmonik
L 1. Energi Total Gerak Harmonik
T = 2
g Pada benda yang bergerak harmonik
1 g memiliki energi total yang dirumuskan
f=
2 L dengan:
Keterangan:
1
T : periode bandul (s) Em k A2
2
F : frekuensi bandul (Hz)
Em Ek Ep
L : panjang tali bandul (m)
g : percepatan gravitasi (m/s2)
2. Energi Kinetik Gerak Harmonik
Energi kinetik benda bergerak harmonik
c. Persamaan Gerak Harmonik
adalah:
1. Persamaan Simpangan
1
Besarnya SIMPANGAN TERGANTUNG pada Ek = m v2
2
AMPLITUDO dan SUDUT simpangannya.
Persamaan simpangan adalah: =
1
2
k A2 y2
y = A Sint ymaks = A 3. Energi Potensial Gerak Harmonik
2. Persamaan Kecepatan Energi potensial benda saat bergerak
harmonik dirumuskan dengan:
Kecepatan benda bergerak harmonik
adalah turunan pertama dari persamaan 1
Ep k y 2
simpangan benda dan dirumuskan dengan: 2
Keterangan:
v = A Cost vmaks = A Em: energi mekanik (energi total) (J)
Ek: energi kinetik (J)
3. Persamaan Percepatan
Ep: energi potensial (J)
Persamaan percepatan adalah turunan A : amplitudo (m)
pertama dari persamaan kecepatan dan y : simpangan dari titik keseimbangan (m)
dirumuskan dengan: k : konstanta pegas (N/m)
a = A 2 Sint amaks = A 2
B. Gelombang
4. Fase Getaran
Rumus fase getaran adalah: Gelombang adalah getaran yang merambat. Panjang
gelombang dirumuskan dengan:
t
f t v
T Tv
f
Keterangan:
y : simpangan a. Gelombang Berjalan
v : kecepatan getar Gelombang berjalan adalah gelombang
a : percepatan yang memiliki AMPLITUDO TETAP di setiap
A : amplitudo titiknya. Contoh: gelombang yang merambat
t : waktu pada tali yang sangat panjang.
: fase
319
1. Persamaan Simpangan ikatan longgar, kemudian digetarkan maka
Persamaan simpangan pada gelombang terjadi gelombang diam ujung bebas.
berjalan dirumuskan dengan: • Persamaan simpangan
Persamaan simpangan untuk
y = A Sin 2 t x gelombang stasioner ujung bebas
T
adalah:
y = A.sin t kx
y = 2A . coskx . sint
L
Keterangan:
y = 2A . coskx . sin t
v
: panjang gelombang
k : bilangan gelombang (BUKAN Keterangan:
konstanta pegas), k 2 L : panjang tali (m)
Catatan: v : cepat rambat gelombang (m/s)
+t artinya simpangan pertama ke atas. : frekuensi sudut (rad/s)
2
–t artinya simpangan pertama ke bawah. k : bilangan gelombang, k
+kx artinya arah rambatkesumbu X negatif
–kx artinya arah rambat ke sumbu X positif • Jarak perut dari tiang
Perut (amplitudo terbesar). Untuk
2. Fase dan Beda Fase Gelombang mencari jarak perut gelombang
Fase dan beda fase untuk gelombang stasioner ujung bebas dari tiang,
berjalan dirumuskan dengan: gunakan persamaan:
t x 1
= x 2n
T 4
x
= Keterangan:
x : jarak perut
Keterangan: n : 0, 1, 2, 3, ....
: fase gelombang : panjang gelombang
: beda fase gelombang
: jarak antara dua titik pada gelombang • Jarak simpul dari tiang
Simpul (amplitudo nol). Untuk
3. Sudut Fase Gelombang mencari jarak simpul gelombang
Rumus sudut fase untuk gelombang stasioner ujung bebas dari tiang,
berjalan adalah: gunakan persamaan berikut:
t x
2 1
T x = 2n 1
4
b. Gelombang Stasioner
Keterangan:
Gelombang stasioner atau GELOMBANG DIAM x : jarak simpul
adalah gelombang yang AMPLITUDONYA n : 0, 1, 2, 3, ....
BERUBAH di setiap titik. : panjang gelombang
1. Gelombang Stasioner Ujung Bebas/Ikatan 2. Gelombang Stasioner Ujung Terikat
Longgar
Jika sebuah tali diikat pada tiang dengan
Jika sebuah tali diikat pada tiang dengan
320
ikatan kuat, kemudian digetarkan maka Keterangan:
dapat diamati terjadinya gelombang diam I : intensitas bunyi (W/m2)
ujung terikat. P : daya bunyi (watt)
• Persamaan simpangan A : luas penampang (m 2)
Persamaan si mpangan untuk R : jarak dari sumber bunyi (m)
gelombang stasioner ujung terikat b. Energi Gelombang
adalah: Energi gelombang tergantung pada variabel
y = 2A sinkx cos t L frekuensi dan amplitudonya. Energi
y = 2A Sinkx Cos t gelombang dirumuskan dengan:
v
E 2 m 2 f 2 Am 2
• Jarak perut dari tiang
Perut (amplitudo terbesar). Untuk Keterangan:
mencari jarak perut gelombang E : energi gelombang (J)
stasioner ujung terikat dari tiang, f : frekuensi (Hz)
gunakan persamaan berukut: Am : amplitudo (m)
1
m : massa (kg)
x 2n 1
4 c. Taraf Intensitas Bunyi
Keterangan: Taraf intensitas bunyi adalah tingkat
x : jarak perut dari tiang kebisingan sumber bunyi yang didengar oleh
n : 0, 1, 2, 3, .... pengamat pada jarak tertentu.
: panjang gelombang
I
TI 10log
• Jarak simpul dari tiang Io
Simpul (amplitudo nol). Untuk Keterangan:
mencari jarak simpul gelombang TI : taraf intensitas bunyi (dB)
stasioner ujung bebas dari tiang, I : intensitas bunyi yang akan diukur taraf
gunakan persamaan berikut: intensitasnya (W/m2)
I0 : intensitas ambang batas pendengaran
1
x 2n 10
12 w
m2
4
Ingat: 1 bel (B) = 10 desibel (dB)
Keterangan:
d. Efek Doppler
x : jarak simpul dari tiang
Gejala perubahan frekuensi yang diterima
n : 0, 1, 2, 3, ....
: Panjang gelombang
pendengar dibandingkan dengan frekuensi
sumbernya akibat gerak relatif pendengar dan
sumber. Efek Doppler di rumuskan dengan:
C. Bunyi
v vp
fp fs
Bunyi termasuk gelombang longitudinal dan ge- v vs
321
2. Kecepatansumber bunyi (vs) akanbernilai: Keterangan:
• 0, apabila SUMBER bunyi DIAM L : panjang pipa organa
• + (positif), apabila SUMBER bunyi l : panjang gelombang
MENJAUHI PENDENGAR f0 : frekuensi nada dasar
• – (negatif), apabila SUMBER bunyi f1 : frekuensi nada atas 1
MENDEKATI PENDENGAR Jumlah Simpul dan Perut
Keterangan: Gelombang yang dihasilkan pada pipa
v : kecepatan bunyi di udara (340 m/s) organa terbuka akan menghasilkan simpul
vp : kecepatan pendengar (m/s) dan perut gelombang yang memiliki
vs : kecepatan sumber bunyi (m/s) hubungan sebagai berikut:
fp : frekuensi yang didengar oleh pendengar
(Hz) perut simpul 1
fs : frekuensi yang dihasilkan sumber bunyi (Hz)
e. Pelayangan
Pelayangan adalah peristiwa penguatan
atau pelemahan bunyi yang terjadi secara
2. Pipa Organa Tertutup
bergantian akibat perpaduan dua gelombang
Pipa organa tertutup merupakan pipa yang
bunyi yang berbeda sedikit.
salah satu ujungnya tertutup.
fply f1 f2
Hubungan antara Lp (panjang pipa organa
tertutup) dan (panjang gelombang)
Keterangan: dapat dirumuskan sebagai berikut:
1 1 3 5
fply : frekuensi pelayangan (Hz) L 2n 1
=....
p n0 1 2
f1 : frekuensi sumber yang lebih tinggi (Hz) 4 4 4 4
f2 : frekuensi sumber yang lebih rendah (Hz) Dengan n adalah orde yang bernilai:
• 0, jika terjadi nada dasar
f. Pipa Organa
• 1, jika terjadi nada atas 1
1. Pipa Organa Terbuka • 2, jika terjadi nada atas 2, dan seterusnya
Pipa organa terbuka merupakan sebuah Sedangkan, perbandingan frekuensinya
pipa yang terbuka di kedua ujungnya. adalah perbandingan bilanganganjil,yaitu:
Hubungan antara Lb (panjang pipa organa
terbuka) dan l (panjang gelombang) bisa f0 : f1 : f2 : f3 : ..... = 1 : 3 : 5 : 7 : .....
dirumuskan sebagai berikut:
Jumlah Simpul dan Perut
1 1 3
L n 1 2 n 2 0 1 2 2 .... Gelombang yang dihasilkan pada pipa
b
f0 : f1 : f2 : f3 : ..... = 1 : 2 : 3 : 4 : .....
322
g. Dawai m : massa dawai (kg) L
Dawaiadalahsenaryang dapatdipetik/digetarkan. : panjang dawai (m)
Pada dawai hubungan antara panjang Jangan lupa juga rumus hubungan antara
gelombang ( ) dengan panjang dawai (L) frekuensi (f), cepat rambat gelombang (v),
sama seperti pipa organa terbuka, yaitu: dan panjang gelombang ( ), yaitu:
1 1 3
L n 1 =.... v
f
D n 0 1
2 2 2 2
Dengan n adalah orde yang bernilai:
2. Cepat Rambat Gelombang Bunyi
• 0, jika terjadi nada dasar
• Cepat rambat bunyi pada gas
• 1, jika terjadi nada atas 1
Pada gas, cepat rambat bunyi
• 2, jika terjadi nada atas 2, dan seterusnya
bergantung pada variabel suhu
Jumlah Simpul dan Perut
dan massa molekul relatif gas.
Gelombang yang dihasilkan pada dawai akan
Cepat rambat gas berbanding
menghasilkan simpul dan perut gelombang
lurus dengan akar suhu dan
yang memiliki hubungan sebagai berikut:
berbanding terbalik dengan akar
simpul perut 1 massa molekul relatif.
R T
v
Mr
Keterangan:
h. Cepat Rambat Gelombang : konstanta Laplace
1. Cepat Rambat Gelombang Transversal R : konstanta gas universal = 8,3 J/mol K
dalam Dawai T : suhu (K)
Hukum Melde merupakan hukum yang Mr : massa molekul relatif gas
menghubungkan antara cepat rambat
bunyi pada dawai, tegangan dawai, massa, • Cepat rambat bunyi pada benda
dan panjang dawai. padat
Dari hukum Melde, dapat diambil Pada benda padat, cepat rambat
kesimpulan bahwa cepat rambat bunyi bunyi tergantung pada variabel
berbanding lurus dengan akar tegangan modulus elastisitas dan massa jenis.
dawai dan panjang dawai serta berbanding Cepat rambat bunyi pada benda
terbalik dengan akar massa dawai. padat berbanding lurus dengan akar
F m modulus elastisitas dan berbanding
v= , karena = maka terbalik dengan akar massa jenisnya.
L
v = F L E
m v
Keterangan:
Keterangan:
v : cepat rambat bunyi pada dawai
E : modulus elastisitas (N/m2)
(m/s)
: massa jenis bahan (kg/m3)
F : tegangan dawai/senar/tali (N)
: rapat massa tali/dawai (kg/m)
323
Bab 12
Listrik
Keterangan: kq
V
r
F : gaya elektrostatis (N)
k : konstanta (9.109 N m2/C2) Jika terdapat beberapa muatan titik persa-
r : jarak antara dua muatan (m) maannya menjadi:
r
q
Vk
324
e. Energi Potensial Listrik
A
Energi potensial listrik adalah usaha yang C K 0
d
diperlukan untuk memindahkan muatan
listrik dari jarak jauh tak hingga ke suatu Keterangan:
titik. C : kapasitas kapasitor (farad)
Energi potensial listrik yang dimiliki oleh dua A : luas keping ( m2)
buah muatan q1 dan q2 yang terpaut jarak d : jarak antara dua keping (m)
sebesar r dirumuskan dengan: C0 : kapasitas kapasitor di ruang vakum/udara
(farad)
k q1 2 q 0 : permitivitas listrik vakum (8,85 x 10-12)
Ep
r K : konstanta dielektrik
Sedangkan, hubungan antara potensial Sedangkan, muatan listrik yang disimpan di
listrik dan energi potensial listrik adalah: dalam kapasitor adalah:
QCV
Ep q V
Energi yang tersimpan di dalam kapasitor,
yaitu:
f. Usaha Listrik
Apabila sebuah muatan q akan dipindahkan 1 1 1 Q2
W C V 2Q V
2 2 2 C
dari suatu titik berpotensial V1 ke titik
berpotensial V2 maka diperlukan usaha Keterangan:
sebesar selisih energi potensial pada kedua Q : muatan yang tersimpan (C)
titik dirumuskan: V : potensial listrik (V)
W : energi yang tersimpan (J)
W Ep qV q V2 V1
b. Rangkaian Kapasitor
1. Rangkaian Kapasitor Seri
B. Kapasitor Keping Sejajar Jika KAPASITOR dirangkai secara SERI maka
MUATAN yang tersimpan pada masing-
Kapasitor adalah komponen listrik yang fungsinya
masing kapasitor BERNILAI SAMA.
untuk menyimpan muatan listrik.
C1 C2 C3
Kapasitor terdiri atas dua penghantar dan disekat A B
325
C
1
R0 : hambatan awal (W)
C2 : koefisien hambatan (/oC)
A B
C3 T : perubahan suhu (oC)
V1 V2 V3
1. Arus Listrik
VAB
Arus listrik adalah gerakan atau aliran
muatan listrik. Gerakan atau aliran muatan Rs = R1 + R2 + R3
terjadi pada bahan yang disebut konduktor IAB = I1 = I2 = I3
(bahan penghantar arus listrik, contoh: VAB = V1 + V2 + V3
besi, tembaga, dan lain-lain).
Arah arus listrik sesuai dengan arah aliran Keterangan:
muatan positif, atau berlawanan arah Rs : hambatan seri (W)
dengan arah aliran muatan negatif. IAB : kuat arus total (A)
2. Kuat Arus Listrik VAB : beda potensial listrik total (V)
Kuat arus listrik adalah besar muatan yang 2. Rangakaian Resistor Paralel
mengalir pada suatu konduktor tiap satuan Pada RESISTOR yang dirangkai PARAREL
waktu. maka TEGANGAN LISTRIK yang dimiliki
Rumus kuat arus listrik adalah: oleh masing-masing resistor adalah SAMA.
q
I R1
t
I1
V1
b. Hambatan pada Konduktor Listrik I2
R2
A B
Pada konduktor listrik maka akan memiliki IAB V 2
nilai hambatan sebesar: I3 R3
L
R=
A V3
1 1 1 1
Keterangan: =
RP R 1R R2
R : hambatan konduktor (ohm = W) 3
: hambatan jenis ( m)
VAB = V1 = V2 = V3
L : panjang konduktor (m)
IAB = I1 + I2 + I3
A : luas penampang konduktor (m2)
R’ : hambatan setelah terjadi perubahan
suhu (W)
326
3. Rangkaian Jembatan Wheatstone Sedangkan, beda potensial antara titik A
A dan B disebut tegangan jepit, yaitu:
R1 R3 = R2 R4 R1 R2
VAB = 0
Vjepit = I Rtotal = e – I.r
R4 R3
B
Keterangan:
Jika perkalian antara hambatan yang
berhadapan sama maka beda potensial : GGL total loop (V)
r : hambatan dalam (W)
AB adalah nol.
f. Energi dan Daya Listrik
d. Hukum Ohm
Daya listrik dirumuskan dengan:
Pada hukum ohm dapat diketahui bahwa
tegangan listrik (V) berbanding lurus dengan
V2
kuat arus (I) dan hambatan (R). Hukum ohm P V I I2 R
R
dirumuskan dengan:
Sedangkan, energi listrik adalah daya listrik
V V dikali waktu.
V I R atau I atau R
R I WPt
Keterangan:
e. Hukum Kirchoff
P : daya listrik (watt)
1. Hukum I Kirchoff
W : energi listrik (joule)
Hukum I Kirchoff berbunyi:
t : waktu (sekon)
“JUMLAH kuat ARUS listrik yang MASUK ke
suatu titik cabang SAMA DENGAN jumlah
kuat arus yang KELUAR dari titik cabang.”
D. Listrik Arus AC
(Bolak-Balik)
I masuk I keluar
Listrik arus AC (bolak-balik) dihasilkan oleh
sumber tegangan arus bolak-balik, contohnya
Contoh: I2
adalah generator AC.
I1
a. Persamaan Tegangan Listrik Arus Bolak-Balik
I3
Pada arus AC, berlaku persamaan tegangan
sebagai berikut:
Maka dari hukum I Kirchoff berlaku:
Vt = Vm Sint
I1 = I2 + I3 Vm
Vef =
2
2. Hukum II Kirchoff
b Persamaan Kuat Arus Listrik AC
Hukum II Kirchoff berbunyi:
Pada arus AC, berlaku persamaan kuat arus
“Di dalam sebuah rangkaian tertutup,
sebagai berikut:
JUMLAH aljabar GAYA GERAK LISTRIK
DENGAN PENURUNAN TEGANGAN It = Im Sint
IR SAMA DENGAN NOL.” Im
Ief =
2
IR 0
327
Keterangan:
Z = R X2 X L
2
V(t) : persamaan tegangan menurut waktu (V) C
R L C 3. Frekuensi Resonansi
Ketika besarnya REAKTANSI INDUKTIF (XL)
VR VL VC
SAMA DENGAN REAKTANSI KAPASITIF
(XC) maka terjadi RESONANSI, dimana
frekuensi resonansinya dirumuskan
X = L dengan:
L VR = Ief R
1
XC= VL = I efX 1
C L
1
f= .
= 2 f VC = Ief XC 2 LC
Keterangan: Keterangan:
XL : reaktansi induktif (W) L : induktansi (H)
XC : reaktansi kapasitasif (W) C : kapasitas kapasitor ( F)
f : frekuensi (Hz)
L : induktansi (H)
C : kapasitas kapasitor ( F)
VR : tegangan pada resistor (V) VL
: tegangan pada induktor (V) VC :
tegangan pada kapasitor (V)
Z
(XL –XC)
R R
Cos
XC Z
328
Bab 13
Magnet
x r
a
O
I
P
0 .i.N
B B0 =
2a
a
0 .i k.i Sedangkan, besarnya medan magnet di titik
Bp = =
2.a a P adalah:
Pada gambar di atas merupakan KAIDAH 0 .i.a.sin .N
TANGAN KANAN: Bp =
2.r 2
• “IBU JARI menunjukkan ARAH ARUS listrik.
• A R A H K E E M P AT J A R I y a n g Keterangan:
MENGGENGGAM menyatakan arah garis- N : Jumlah lilitan kawat
garis MEDAN MAGNETIK.” r: a2 x2
329
• JARI TELUNJUK menunjukkan ARAH
Bo = 0 .i.n
L MEDAN MAGNET (B).
• JARI TENGAH menunjukkan ARAH GAYA
Sedangkan besarnya medan magnet DI
LORENTZ (F)
UJUNG SOLENOIDA adalah:
• i-B-F SALING TEGAK LURUS.
0.i.N
Bo = i
2.L
B
Keterangan:
N : jumlah lilitan solenoida
F
L : panjang solenoida (m)
Keterangan:
B. Gaya Lorentz i : arah kuat arus
B : arah medan magnet
Gaya Lorentz atau Gaya Magnet adalah gaya yang
F : arah gaya Lorentz
terjadi akibat interaksi antara medan magnet
dan arus listrik atau muatan yang bergerak. Gaya c. Gaya Interaksi Antara Dua Kawat Sejajar
Lorentz ini dapat terjadi pada: Berarus Listrik
1. Kawat lurus berarus listrik di dalam medan Jika kedua kawat berarus listrik ARAH
magnetik. ARUSNYA SEARAH maka akan muncul GAYA
2. Dua kawat sejajar berarus listrik. interaksi TARIK-MENARIK.
3. Muatan yang bergerak di dalam medan magnet. Sebaliknya, jika ARAH ARUSNYA
a. Gaya Lorentz pada Kawat Lurus Berarus BERLAWANAN ARAH maka akan muncul
Listrik GAYA interaksi TOLAK-MENOLAK.
I
F12
B
F21 F12 F21
i1 i2 i1 i2
330
d. Gaya Lorentz pada Muatan yang Bergerak f. Lintasan Partikel Bermuatan di dalam
di dalam Medan Magnet Medan Magnet
v v +
B (masuk)
F
B +
F
v
F
q v
+
Jika muatan q bergerak dengan kecepatan v
Jika muatan positif q bergerak di dalam
membentuk sudut terhadap medan magnet
medan magnet B maka muatan tersebut
B maka akan muncul gaya Lorentz dengan per-
akan membuat lintasan berupa lingkaran
samaan:
dengan jari-jari R.
F = B.q.v.sin Akibat lintasan melingkar ini maka gaya Lo-
rentz yang terjadi akan berperan sebagai
Keterangan: gaya sentripetal, jika dibuat persamaan akan
F : gaya Lorentz (N) menjadi:
q : muatan listrik ( C) F = Fsp
v : kecepatan gerak muatan q (m/s) m v2
: sudut yang dibentuk antara v dan B q v B = = m 2 R
R
e. Aturan Tangan v-B-F Maka, besarnya jari-jari R dapat dirumuskan
Jika kita mengatur TANGAN KANAN seperti dengan:
pada gambar di bawah, yaitu: mv
R
• IBU JARI menunjukkan ARAH KECEPATAN Bq
(v). Keterangan:
• JARI TELUNJUK menunjukkan ARAH
Fsp : gaya sentripetal (N)
MEDAN MAGNET (B).
m : massa partikel (kg)
• JARI TENGAH menunjukkan ARAH GAYA
R : jari-jari lintasan (m)
LORENTZ (F)
: kecepatan sudut partikel (rad/s)
• v-B-F SALING TEGAK LURUS.
Aturan TANGAN KANAN ini hanya untuk
C. Induksi Elektromagnetik
PARTIKEL BERMUATAN POSITIF, dan untuk
PARTIKEL BERMUATAN NEGATIF maka a. Fluks Magnetik
menggunakan aturan TANGAN KIRI.
Fluks magnetik adalah banyaknya garis-
V garis gaya magnet (medan magnetik) yang
B
dilingkupi luas bidang tertentu.
normal
F
B (medan magnet)
Keterangan:
v : arah kecepatan muatan positif
B : arah medan magnet
F : arah gaya Lorentz
A (luas bidang)
331
v : kecepatan gerak kawat (m/s)
B A Cos
R : hambatan (ohm)
Keterangan:
I : kuat arus pada loop (A)
f : fluks magnetik (Weber)
B : kuat medan magnet (Tesla) d. GGL Induksi karena Perubahan Sudut
A : luasan yang ditembus garis gaya (m2) Antara Medan Magnet dan Garis Normal
: sudut antara B dengan garis normal
Pada generator, GGL induksi yang dihasilkan
b. Gaya Gerak Listrik (GGL) Induksi pada outpunya dirumuskan dengan:
GGL induksi terjadi karena perubahan jumlah = NB A Sin
garis-garis gaya magnet yang menembus maks = NB A
suatu kawat loop. GGL induksi dirumuskan:
GGL induksi diri dirumuskan dengan:
N d N I
L
dt t t
Keterangan: Sedangkan, koefisien induksi diri dirumus-
e : GGL induksi (V) kan dengan:
N : jumlah lilitan kumparan
d N
: turunan f terhadap waktu t L
dt I
f : perubahan fluks magnetik (Wb) Besarnya energi yang tersimpan di dalam
t : selisih waktu (sekon)
induktor/kumparan tersebut adalah:
1
c. GGL Induksi karena Perubahan Luasan W L I2
2
B
C B Keterangan:
L : koefisien induksi diri (H)
R V I : perubahan kuat arus dalam induktor (A)
t : perubahan waktu (sekon)
D A A
W : energi yang tersimpan (joule)
Jika sebuah loop kawat ABCD ditembus
oleh medan magnet B secara tegak lurus e. Transformator (Trafo)
dan salah satu sisinya digeser sehingga • Transformator adalah sebuah alat yang
terjadi perubahan luasan loop kawat yang terdiri atas susunan lempeng-lempeng
ditembus maka akan terjadi GGL induksi besi yang dililit oleh dua kumparan, yaitu
yang dirumuskan: kumparan primer (input) dan kumparan
sekunder (output), dan inti besi lunak.
A
N B B v
t
Inti besi
Sehingga terjadi arus listrik pada loop
ABCD karena terdapat hambatan R yang
ke rangkaian
dirumuskan: Sumber
biasa
tegangan
I bolak-balik
R
Keterangan:
A : perubahan luasan (m2) kumparan primer kumparan sekunder
333
Bab 14
Gravitasi
A. Gaya Gravitasi
M M
gG g' G
Gaya gravitasi adalah gaya tarik-menarik antara R2 R h
2
R
Energi potensial dari suatu benda bermassa m
yang berjarak r dari pusat planet yang bermassa
M dirumuskan dengan:
334
334 Fisika SMA/MA
Mm Luas kedua juring yang diarsir adalah sama.
Ep G
r Berdasarkan hukum ini maka dapat diketahui
Tanda negatif artinya untuk memindahkan benda bahwa pada saat berevolusi, planet akan
bermassa m dari pusat massa planet ke titik yang bergerak lebih cepat ketika dekat dengan
berjarak r diperlukan usaha atau energi. matahari, sebaliknya gerakan planet semakin
lambat ketika jauh.
E. Hukum-hukum Keppler c. Hukum III Keppler
“Perbandingan kuadrat periode terhadap
a. Hukum I Keppler
pangkat tiga dari jari-jari rata-rata orbit
“SEMUA PLANET BERGERAK pada lintasan planet adalah sama untuk semua planet”.
elips MENGITARI MATAHARI dengan
matahari berada di salah satu fokus elips.” 2 3
T1 R 1
T R
2 2
b. Hukum II Keppler
“SUATU GARIS KHAYAL yang Keterangan:
menghubungkan MATAHARI dengan T1 & T2: periode revolusi planet 1 dan 2
PLANET menyapu LUAS JURING YANG SAMA R1 & R2: jarak planet 1 dan 2 dengan matahari
dalam SELANG WAKTU YANG SAMA.“ Hukum ini menjelaskan bahwa SEMAKIN
Perhatikan ilustrasi dari hukum II Keppler DEKAT PLANET DARI MATAHARI maka
berikut! PERIODE REVOLUSINYA SEMAKIN CEPAT.
planet
Contohnya adalah periode revolusi
merkurius lebih cepat daripada bumi dan
revolusi bumi lebih cepat daripada yupiter.
matahari
A. Gelombang Elektromagnetik 2. c = f
P c B2 E2
a. Sifat-sifat Gelombang Elektromagnetik 3. S = = m
= m
A 2 o 2 c o
1. Merupakan PERPADUAN antara MEDAN
LISTRIK dan MEDAN MAGNET yang arah
d. Aturan Tangan E-B-c
perambatannya SALING TEGAK LURUS.
Untuk menentukan arah medan listrik (E),
2. Merupakan gelombang transversal.
medan magnet (B), dan arah rambatan
3. TIDAK P ERL U ME DIUM UNT UK
gelombang (c) maka kita gunakan aturan
MERAMBAT.
tangan kanan E-B-c seperti di bawah ini:
4. Dapat mengalami interferensi, difraksi,
polarisasi, pemantulan, dan pembiasan. E
336
Bm : amplitudo medan magnet (Tesla) Q : energi kalor radiasi (J)
c : kecepatan cahaya (3.108 m/s) t : waktu (s)
f : frekuensi (Hz) e : emisivitas radiasi (e = 1 untuk benda
: panjang gelombang (m) hitam sempurna) emisivitas adalah
kemampuan benda untuk memancarkan
e. Pencampuran Warna Cahaya
energi (gelombang elektromagnetik)
Warna cahaya dapat kita bagi menjadi tiga, A : luas permukaan benda. (m 2)
yaitu WARNA PRIMER, SEKUNDER, dan : konstanta Stefan–Boltzman (5,67. 10-8
KOMPLEMENTER. W/m2.K4)
1. Warna primer (dasar) T : suhu benda (K)
• Hijau
• Biru Laju Perpindahan Kalor Radiasi
• Merah Jika suatu benda bersuhu T1 memancarkan
2. Warna sekunder (pencampuran dua panas ke ruangan yang bersuhu T2 maka
warna primer) terjadi perpindahan kalor radiasi yang
• Hijau + Biru = Sian besarnya adalah:
• Biru + Merah = Magenta
• Merah + Hijau = Kuning P
Q
t
e A T14 T 24
3. Komplementer (pencampuran tiga warna Keterangan:
primer)
T1 : suhu tinggi (K)
• Sian (hijau + biru) + Merah = Putih
T2 : suhu rendah (K)
• Magenta (biru + merah) + Hijau =
Putih b. Hukum Pergeseran Wien:
• Kuning (merah + hijau) + Biru = Putih
“Jika suhu suatu benda yang memancar-
Hijau
kan cahaya semakin tinggi maka panjang
gelombang untuk intensitas maksimum
maks semakin kecil.”
Kuning Sian
Intensitas radiasi (W/m2)
Putih 15 maks 1
T1 = 6.000 K
Merah Magenta Biru
10
maks 2 T2 = 5.000 K
5 maks 3 T3 = 4.000 K
B. Radiasi Benda Hitam
a. Daya Radiasi Kalor 0
Keterangan:
maks T C 2,898 x 10-3 mK
P : daya radiasi kalor (W)
337
Keterangan:
maks : panjang gelombang pada E=hf
Elektron
intensitas maksimum (m) Cahaya
T : suhu (Kelvin) Ek
C : konstanta Wien W0
Plat Logam
338
Compton meneliti bahwa ketika foton 2. Panjang gelombang de Broglie elektron
dengan panjang gelombang λ menumbuk yang dipercepat dengan beda potensial V
suatu elektron yang diam, ternyata Jika pada suatu tabung sinar katoda,
elektron bergerak dengan energi kinetik sebuah elektron diam dipercepat dengan
Ek dan foton terhambur dengan panjang beda potensial tertentu maka elektron
gelombang λ’ dengan membentuk sudut akan bergerak dengan panjang gelombang
q terhadap arah gerak semula. de Broglie dengan rumus:
Panjang gelombang foton yang terhambur
dapat dituliskan dengan persamaan: h
2 qe V m e
h
1 cos
me c
Keterangan:
Keterangan: h :konstanta Planck (6,63 x 10-34 Js)
: panjang gelombang foton yang :panjang gelombang de Broglie elektron
terhambur (m) (m)
: panjang gelombang foton qe:muatan elektron (1,6 x 10-19 C)
datang (m) me:massa elektron (9,1. 10-31 kg)
: sudut hamburan V :beda potensial (V)
339
b. Relativitas Panjang (Kontraksi Lorentz) v : kecepatan benda
Jika benda bergerak dengan kecepatan v f. Relativitas Energi
mendekati kecepatan cahaya maka benda • Energi diam: E0 = m0.c
akan tampak lebih pendek jika dilihat oleh • Energi total: E = m.c
pengamat menurut persamaan:. • Energi kinetik: Ek = E - E0
Keterangan:
v2
L L0 dengan 1 2
E0 : energi benda ketika diam (J)
c
m0 : massa benda ketika diam (kg)
c : kecepatan cahaya (3.108 m/s)
Keterangan:
L : panjang benda ketika bergerak
Lo : panjang benda ketika diam
v : kecepatan benda (m/s) Ingat
c. Relativitas Waktu (Dilatasi Waktu) U n tuk me m pe r m udah
Persamaan relativitas waktu adalah: perhitungan , jika diketahui
nilai v:
t
t
v 2
Kecepatan (v) Nilai dengan 1 2
c
Keterangan:
t :waktu yang dihitung oleh pengamat yang 0,6 c 0,8
d. Relativitas Massa
Pada saat benda bergerak dengan
kecepatan v, massa benda akan bertambah
besar menurut persamaan: E. Fisika Atom
m0 a. Teori Atom
m
Demokritus seorang filsuf Yunani (460—
370 SM) mengatakan bahwa jika suatu
Keterangan: benda dibelah terus-menerus maka akan
m : massa benda ketika bergerak didapatkan atom, yaitu bagian terkecil dari
mo : massa ketika benda diam suatu benda yang tidak dapat dibagi lagi.
1. Teori Atom Dalton
e. Relativitas Momentum
Pada abad 18, John Dalton menyampaikan
Persamaan momentum untuk benda
konsep dasar teori atomnya, yaitu:
bergerak dengan kecepatan v adalah:
• Atom adalah bagian terkecil dari
m0
pmv v suatu unsur dan tidak dapat dibagi
lagi.
Keterangan: • Atom-atom suatu unsur semuanya
p : momentum benda yang bergerak serupa dan tidak dapat berubah
mo : massa benda ketika diam menjadi atom unsur lain.
340
• Dua atom atau lebih dari unsur yang Jika elektron berpindah dari kulit satu
berlainan dapat membentuk suatu ke kulit lainnya maka selisih energinya
molekul. adalah:
• Pada suatu reaksi kimia, atom-
1 1
atom berpisah, kemudian bergabung E 13,6eV
2
dengan unsur lain yang berbeda, n
2 n12
341
5. Deret Pfund (daerah inframerah), terjadi b. Defek Massa (Δm)
jika elektron pindah dari n1 = 5 ke n2 = 6, Defek massa adalah selisih dari jumlah
7, 8, 9…. massa penyusun inti dengan massa inti yang
sebenarnya. Persamaannya adalah:
c. Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah ENERGI yang m Z mp (A Z)mn minti
diperlukan untuk MELEPAS ELEKTRON
Keterangan:
KELUAR DARI ATOM. Rumusnya adalah:
mp : massa proton (1,00728 sma)
mn : massa neutron (1,00866 sma)
13,6 Z2
En minti: massa inti atom yang sebenarnya (sma)
n2
c. Energi Ikat Inti
Keterangan: Energi ikat inti adalah energi yang mengikat
En : energi ionisasi (eV) proton dan neutron di dalam inti atom.
n : bilangan kuantum utama (1,2,3…..) Persamaannya adalah:
Z : nomor atom
E m931 MeV/sma
2 2
A
Z
X atau Z
XA Keterangan:
N : jumlah nukleon/massa yang tersisa
Keterangan: No : jumlah nukleon/massa mula-mula
X : nuklida atau inti atom t : waktu peluruhan
A : nomor massa atom/nukleon T1/2 : waktu paro
(jumlah proton + neutron) A : laju radiasi setelah meluruh
Z : nomor atom (jumlah proton) Ao : laju radiasi mula-mula
342