-Bo
ok
SBMPTN
SAI
NTEK
Bahas
aIndones
ia
Bahas
aInggr
is
Mat
emat
ika
Bi
ologi
Ki
mia
Fi
sika
BAHASA
INDONESIA
1
Bab 1
Berita, Laporan, Surat,
dan Memo
2
5. Akurat Ciri-ciri fakta:
Isi sebuah berita harus tepat, benar, dan • Objektif
tidak terdapat kesalahan. Karena itu, • Datanya bisa dibuktikan
dalam menulis berita harus didukung • Sudah atau sedang terjadi
dengan langkah konfirmasi dari pihak- • Berupa informasi
pihak yang terkait dalam pemberitaan. 2. Opini atau pendapat
6. Sistematis Opini adalah suatu pernyataan yang
belum terjadi, belum tentu kebenarannya,
Berita disusun secara urut, dimana
dan baru sebatas dalam angan-angan.
isi berita yang penting dan jangkauan
informasinya luas diletakkan pada bagian
awal. Sedangkan, bagian yang kurang
B. Laporan
penting, bersifat khusus, dan sempit a. Pengertian
jangkauan informasinya diletakkan pada
• Laporan adalah bentuk penyajian informasi
bagian akhir berita.
atau fakta tentang suatu keadaan atau suatu
7. Menarik kegiatan oleh seseorang atau suatu badan
Suatu berita dikatakan menarik jika: hukum sehubungan dengan tugas yang
• Berguna bagi pembaca. dibebankan kepadanya.
• Isi berita hubungannya dekat de • Fakta yang disajikan ini berkenaan dengan
ngan kehidupan atau lingkungan tanggung jawab yang ditugaskan kepada
pembaca/pendengar. penulis. Fakta yang disajikan merupakan
• Bersifat konflik. bahan atau keterangan berdasarkan keadaan
• Memiliki daya pengaruh yang kuat. objektif yang dialami (dilihat, didengar, atau
• Berkaitan dengan tokoh-tokoh dirasakan) sendiri oleh penulis.
terkenal atau penting. • Isi laporan ditulis dengan lengkap dan
• Isi berupa berita bencana, kemajuan, sistematis menggunakan bahasa yang jelas,
aneh (luar biasa), dan humor. singkat, dan benar.
4
D. Memo dan Pengumuman b. Pengumuman
Pengumuman merupakan suatu bentuk
a. Memo
penyampaian informasi secara tebuka
• Memorandum atau lebih sering disebut yang ditujukan kepada khalayak ramai
sebagai memo merupakan bentuk media (masyarakat).
komunikasi tertulis dalam suatu lingkup
kecil dan bersifat informal.
Contoh
Jono, S. Pd.
5
Bab 2
Cerpen, Novel, dan Drama
8
Fungsi dialog, di antaranya: 4. Drama satire
• Menampakkan karakter dan Drama satire adalah drama dengan lakon
memperkaya plot. lucu yang penuh dengan sindiran tajam dan
• Menciptakan konflik. terselubung.
10
Bab 3
Paragraf Dan Kalimat
11
Dengan bahasa itu pula manusia
Contoh mewarisi dan mewariskan, menerima,
dan memberi pengetahuan kepada
sesamanya. Dengan demikian jelaslah
Persaingan antarhotel yang ketat bahwa bahasa merupakan sarana
disin yalir menjurus ke persaingan komunikasi yang sangat penting dalam
yang tidak sehat, terutama dengan kehidupan manusia.
kian gencarnya perang tarif. Untuk
mengatasinya, pemerintah akan mela
kukan intervensi dengan menghentikan 4. Paragraf ineratif
investasi perhotelan di suatu daerah. Paragraf yang kalimat utamanya terletak di
tengah pararaf.
2. Paragraf induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang
Contoh
gagasan utamanya terletak di akhir kalimat.
Dengan kian gencarnya perang tarif
yang terjadi di antara pengusaha
Contoh hotel di daerah-daerah tujuan wisata
Indonesia. Persaingan antarhotel yang
Dalam kehidupan bermasyarakat, apa ketat disinyalir menjurus ke persaingan
yang dibutuhkan oleh seseorang belum yang tidak sehat. Untuk mengatasinya,
tentu sama dengan apa yang dibutuhkan pemerintah akan melakukan intervensi
oleh orang lain. Di samping itu, suatu dengan menghentikan investasi perho
kebutuhan yang dapat dicapai oleh telan di suatu daerah.
seseorang, belum tentu dapat dicapai
oleh orang lain. Kenyataan seperti itu b. Berdasarkan Tujuannya
dari waktu ke waktu akan selalu ada. Oleh 1. Paragraf deskripsi
karena itu, kita harus siap menghadapi
Paragraf deskripsi adalah jenis paragraf yang
kebutuhan-kebutuhan tersebut.
menggambarkan sesuatu dengan jelas dan
terperinci menurut pengalaman pancaindra
3. Paragraf campuran (deduktif-induktif) manusia. Tujuannya adalah agar pembaca
seolah-olah dapat merasakan dan melihat
Paragraf yang kalimat utamanya terletak di
sendiri objek yang digambarkan.
awal dan akhir paragraf.
Contoh
Contoh
Bagi manusia bahasa merupakan alat Sore hari itu aku duduk di bangku
komunikasi yang sungguh penting. Dengan yang panjang di taman belakang vila.
bahasa, manusia dapat menyampaikan isi Matahari mulai tenggelam, semburat
hati kepada sesamanya. kemerahan mulai memenuhi langit.
12
4. Paragraf eksposisi
Di depanku bermekaran bunga beraneka
warna. Angin pegunungan membelai wajah, Paragraf yang menerangkan suatu pokok
membawa bau harum bunga. Semua lelahku persoalan yang dapat memperluas wawasan
setelah seharian berjalan hilang sudah. pembaca. Untuk mempertegas masalah
yang disampaikan, biasanya dilengkapi
2. Paragraf narasi dengan gambar dan data statistik.
Paragraf yang menceritakan suatu
kejadian atau peristiwa secara berurutan
dengan tujuan agar pembaca seolah-olah Contoh
mengalami sendiri kejadian tersebut.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia
selama beberapa tahun terakhir ini
Contoh mencapai rata-rata 7—8% per tahun.
Dengan demikian, pendapatan per
Tepat pukul 15.30 perhitungan suara kapita penduduk Indonesia mencapai
pilkades di lima tempat pemungutan suara beberapa kali lipat. Selain itu,
selesai. Berita acara pun segera dibuat dan berdasarkan data Biro Pusat Statistik,
ditandatangani, Pak Camat mengumumkan jumlah penduduk yang dikategorikan
hasilnya. Deddy yang bertanda gambar miskin juga banyak berkurang.
banteng mendapat 893 suara, Supriyono
dengan tanda gambar bintang mendapat
356 suara, Parto bertanda gambar burung 5. Paragraf persuasif
elang mendapat 234 suara. Sedangkan, Paragraf yang bertujuan memengaruhi
suara tidak sah ada 34 lembar. pembaca dengan memberikan data sebagai
penunjang dan disampaikan dengan
3. Paragraf argumentasi
menggunakan bahasa yang singkat, padat,
Paragraf yang berisi gagasan lengkap dan menarik sehingga pembaca mengikuti
dengan bukti dan alasan yang kuat. pendapat penulis.
Argumentasi dibuat untuk memengaruhi
atau meyakinkan pembaca akan kebenaran
yang diungkapkan penulis.
Contoh
13
E. Pola Pengembangan Paragraf e. Contoh
Pengembangan paragraf dilakukan dengan
a. Definisi
mengemukakan suatu ide pokok, kemudian
• Pola pengembangan definisi dilakukan diberi contoh sebagai argumen dan sebagai
dengan cara mengidentifikasi atau menge ide penjelas.
mukakan secara detail ciri-ciri dari suatu
topik atau pokok bahasan. F. Ciri-ciri Paragraf Efektif
• Topik yang dikemukakan akan menjadi
ide pokok, sedangkan hasil identifikasinya 1. Memiliki satu ide pokok.
menjadi ide-ide penjelas. 2. Menjelaskan tentang ide pokok secara relatif
lengkap.
b. Sebab-Akibat
3. Menarik perhatian pembaca.
• Pengembangan paragraf ini dipakai untuk 4. Terstruktur dengan baik.
menerangkan suatu kejadian, baik dari segi
penyebab maupun dari segi akibat.
G. Penalaran
• Sebab menjadi ide pokok dari paragraf ini,
sedangkan akibat menjadi ide penjelas. • Penalaran adalah suatu proses berpikir
Hubungan sebab-akibat dapat dibagi manusia untuk menghubung-hubungkan
menjadi beberapa macam, yaitu: data atau fakta yang ada sehingga sampai
1. Satu sebab menimbulkan satu akibat. pada suatu simpulan.
2. Satu sebab menimbulkan banyak akibat. • Ada dua macam penalaran dalam menarik
3. Sebab-akibat berantai: simpulan sebuah bacaan, yakni penalaran
Sebab 1 menimbulkan akibat 1, akibat induksi dan penalaran deduksi.
1 menjadi sebab 2 yang menimbulkan a. Penalaran Induksi
akibat 2, akibat 2 menjadi sebab 3 yang
• Penalaran induksi adalah penalaran yang
menimbulkan akibat 3, dan seterusnya.
berdasar pada pernyataan-pernyataan yang
c. Perbandingan khusus sehingga menghasilkan simpulan
• Pengembangan paragraf dilakukan dengan yang bersifat umum.
cara mengidentifikasi atau mengemukakan • Ada tiga macam penalaran induksi, yaitu:
persamaan atau perbedaan antara dua hal 1. Generalisasi
yang akan menjadi pokok bahasan. Generalisasi adalah penalaran yang
• Dalam perbandingan, salah satu hal yang mengandalkan beberapa pernyataan
dibandingkan akan memiliki kelebihan dari yang mempunyai sifat tertentu untuk
hal lain yang dijadikan perbandingan. mendapatkan simpulan yang bersifat umum.
• Hal yang dijadikan dasar perbandingan akan
menjadi ide pokok paragraf.
d. Pertentangan Contoh
Pengembangan paragraf dilakukan dengan
menggunakan relasi dua hal, yaitu:
Jika dipanaskan, besi memuai.
1. Penulis mengemukakan suatu hal atau
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
pendapat, kemudian dipertentangkan
Jika dipanaskan, emas memuai.
dengan hal atau pendapat lain.
Jadi, jika dipanaskan, logam memuai.
2. Dasar pertentangan ini adalah ide
pokok paragraf.
14
2. Analogi proposisi (ungkapan). Dua proposisi adalah
Analogi adalah penalaran yang dilakukan premis dan satu proposisi lagi adalah
dengan membandingkan dua hal yang simpulan. Dua premis itu adalah premis
memiliki sifat yang sama. umum (mayor) dan premis khusus (minor).
Contoh Contoh
15
• Berdasarkan kelengkapan unsur
1. Minor (terdiri atas satu unsur pusat)
Contoh Contoh: ”Pergi!”
2. Mayor (Kalimat berunsur minimal S-P)
Silogismenya: Contoh: Kakak menari.
PU : Semua siswa SMAN 23 pintar. S P
PK : Ibrahim adalah siswa SMAN 23.
• Berdasarkan perluasan unsur
S : Jadi, Ibrahim pintar.
1. Kalimat inti
Entimennya:
Kalimat inti adalah kalimat yang hanya
Ibrahim pintar karena dia merupakan terdiri atas subjek dan predikat.
siswa SMAN 23.
Ciri kalimat inti:
• Terdiri atas dua kata,
• Berorientasi normal,
H. Kalimat
• Susunannya biasa.
a. Pola Kalimat
Contoh:
Kalimat dibentuk minimal dari unsur subjek,
Adik menangis.
predikat, dan objek.
Tina berjualan.
b. Inti/Induk Kalimat
2. Kalimat transformasi
Inti atau induk kalimat adalah bagian yang
Merupakan kalimat inti yang mendapat
menyampaikan ide pokok dari informasi yang
perluasan
disampaikan.
c. Jenis Kalimat
• Berdasarkan jenis predikat:
Contoh
1. Kalimat nominal (predikat berupa kata
benda)
Contoh: Itu adalah sebuah pensil. Tina pergi (kalimat inti) dapat diubah
2. Kalimat verba (predikat berupa kata kerja) menjadi:
Contoh: • Tina baru pergi.
Ayah bekerja di luar kota mulai bulan • Tina baru saja pergi ke pameran
depan. buku.
• Tina baru saja pergi bersama
• Berdasarkan letak predikat
Anton ke pameran buku yang
1. Kalimat normal (predikat berada setelah diadakan di Jalan Salemba.
subjek)
Adik bermain layang-layang di taman. • Berdasarkan jumlah pola
S P 1. Kalimat tunggal
2. Kalimat inversi (predikat berada sebelum Kalimat yang memiliki satu klausa (pola).
subjek) kalimat ini hanya memiliki satu subjek,
Dilihatnya dandang yang berisi beras itu. satu predikat, satu objek, dan satu
keterangan.
P S
16
Contoh: 2. Pasif intransitif
Siswa mengerjakan latihan di aula sekolah. Adalah jenis kalimat yang subjeknya
S P O K dikenai pekerjaan atau sebagai objek
2. Kalimat majemuk penderita.
Kalimat yang terdiri atas dua atau lebih Contoh:
kalimat tunggal (klausa) yang saling Tari menghapus papan tulis. (aktif)
berhubungan.
S P O
Contoh:
menjadi
Ketika ujian akan dimulai, Toni tiba-tiba
Papan tulis dihapus Tari. (pasif)
merasa tidak enak badan dan harus
S P O
beristirahat di klinik sekolah.
• Kalimat Efektif
• Berdasarkan pelaku
Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu
1. Aktif transitif
kalimat agar dapat dikatakan sebagai kalimat
Adalah jenis kalimat yang subjeknya efektif adalah:
melakukan pekerjaan dan diikuti oleh 1. Baku,
objek penderita. 2. Hemat,
Contoh: 3. Tidak ambigu,
Saya sedang menyirami bunga. 4. Logis,
5. Sistematis atau tidak rancu.
S P O
17
Bab 4
Karya Tulis Ilmiah
19
Bab 5
Resensi
20
D. Tujuan Meresensi Buku 2. Kenali latar belakang penulisan buku dengan
membaca pengantar yang ada di dalamnya,
1. Memberikan informasi atau pemahaman baik pengantar dari penulis buku, penerbit,
yang komprehensif tentang apa yang maupun dari seorang pakar apabila ada.
tampak dan terungkap dalam sebuah buku. 3. Bacalah seluruh isi buku sampai tuntas,
2. Mengajak pembaca untuk memikirkan, komprehensif, dan cermat mulai dari kata
merenungkan, dan mendiskusikan lebih pengantar sampai pada bab akhir.
jauh fenomena atau problema yang muncul 4. Buatlah sinopsis atau ikhtisar isi buku
dalam sebuah buku. berdasarkan catatan dan tanda khusus
3. Memberikan pertimbangan kepada yang telah dibuat. Usakan sinopsis maupun
pembaca apakah buku itu pantas mendapat ikhtisar benar-benar mewakili isi buku.
sambutan dari masyarakat atau tidak. 5. Lakukan penilaian terhadap buku yang
4. Menjawab pertanyaan yang timbul jika diresensi dengan menunjukkan keunggulan
seseorang melihat buku yang baru terbit. dan kelemahannya, baik dari segi bahasa,
5. Untuk mengetahui identitas buku yang pembatasan bab, kerangka penulisan,
patut dibaca, mulai dari judul buku, penulis, sistematika, bobot ide, maupun aspek teknis
penerbit, tahun terbit, dan tebal buku. lainnya.
6. Buatlah kerangka resensi sebelum menulis
E. Langkah-langkah Meresensi resensi secara utuh.
7. Segeralah menulis resensi dengan berpedoman
Buku
pada hal-hal yang telah disiapkan.
1. Lakukan penjajakan terhadap buku yang 8. Koreksi kembali resensi yang telah dibuat
akan diresensi dengan membaca judul, dari segi bahasa dan isi, termasuk penge
memerhatikan halaman identitas buku tikannya. Lakukan revisi apabila diperlukan.
yang meliputi penerbit, tahun penerbitan,
serta baca isi buku secara sekilas dengan
memerhatikan daftar isi.
21
Bab 6
Puisi
23
4. Gurindam 5. Sektet : terdiri atas enam baris dalam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal satu bait.
dari Tamil (India). 6. Septima : terdiri atas tujuh baris dalam
Ciri-ciri gurindam: satu bait.
• Satu bait terdiri atas dua baris. 7. Oktaf : terdiri atas delapan baris
• Baris pertama adalah sampiran, dalam satu bait.
sedangkan baris kedua adalah isi. 8. Soneta : terdiri atas sembilan baris
• Bersajak a-a. dalam satu bait.
• Berisi nasihat.
c. Pusi Bebas
• Ada hubungan kausal antara baris satu
dan dua. Yaitu, puisi yang tidak mengindahkan
aturan-aturan puisi, seperti rima, irama,
bait, dan baris.
Contoh Puisi bebas tidak lagi ditekankan pada
pemakaian kata yang indah dan tidak
efektif. Puisi bebas lebih ekspresif dengan
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir menggunakan pilihan diksi yang padat dan
Di situlah banyak orang yang tergelincir sarat makna.
Apabila dalam pantun ada ikatan aturan
persajakan, yaitu a b a b dan dalam syair
b. Puisi Baru
a a a a maka dalam puisi bebas tidaklah
• Puisi baru atau yang lebih dikenal
demikian. Puisi bebas dapat menggunakan
sebagai puisi modern muncul pada
persajakan a a a a, a b a b, a a b b, a a b
masa Pujangga Baru dan dipopulerkan
c, a b c d, dan lain-lainnya sesuai dengan
oleh Angkatan 45, yang dipelopori
kebutuhan dan pilihan katanya.
oleh Chairil Anwar.
d. Puisi Kontemporer
• Puisi modern lahir dalam semangat
mencari kebebasan pengucapan Merupakan bentuk puisi kekinian. Puisi
pribadi yang tidak terikat dengan jenis ini tidak lagi dipandang sebagai karya
pola-pola estetika yang kaku atau sastra yang terikat oleh bentuk dan rima,
patokan-patokan yang membelenggu namun sebuah karya sastra yang dibuat
kebebasan penyair. untuk menyampaikan gagasan, kritik, atau
sindiran dari penulis tentang kehidupan di
• Puisi baru terdiri atas:
sekitarnya.
1. Distikon : terdiri atas dua baris tiap bait, bi
Puisi ini mengandalkan pengucapan batin
asanya bersajak sama.
puisi daripada makna puisi.
2. Tersina : terdiri atas tiga baris dalam
Berdasarkan isinya, puisi kontemporer
satu bait.
terdiri atas:
3. Kuatren : terdiri atas empat baris
1. Epigram
dalam satu bait.
Puisi yang berisi ajaran hidup, baik
4. Kuin : terdiri atas lima baris dalam
tentang agama, sopan santun, sosial,
satu bait.
dan sebagainya.
24
2. Satire 5. Elegi
Puisi yang melukiskan kepincangan Puisi yang mengandung kesedihan
sosial dalam bentuk kritik dan sindiran. atau yang berisi ratapan.
3. Ode 6. Roman
Merupakan puisi yang berisi pujian Puisi yang berisi luapan cinta kepada
atau sanjungan kepada seseorang. kekasih.
4. Balada 7. Himne
Balada adalah kisah atau cerita yang Puisi yang berisi puji-pujian kepada
digubah ke dalam bentuk puisi. Tuhan.
25
Bab 7
Sastra Melayu Klasik
A. Pengertian Sastra Melayu 10. Bersifat universal (untuk umum atau dari
anak-anak sampai dewasa).
Klasik
• Sastra Melayu Klasik adalah sastra lama
C. Unsur-unsur Karya Melayu
yang lahir pada masyarakat lama atau
tradisional, yaitu masyarakat yang masih Klasik
sederhana dan terikat dengan adat istiadat. a. Tema
• Sastra Melayu Klasik bermula pada abad ke- Tema adalah ide pokok yang mendasari
16 Masehi. Semenjak itu sampai sekarang, sebuah karya sastra Melayu klasik.
gaya bahasanya tidak banyak berubah. b. Penokohan/perwatakan
Penokohan atau perwatakan adalah
B. Sifat-sifat Sastra Melayu penggambaran sifat atau watak tokoh dalam
cerita.
Klasik
c. Latar (Setting)
1. Bersifat anonim atau tanpa nama Latar adalah keterangan mengenai waktu,
(pengarangnya tidak dikenal). ruang, dan suasana terjadinya lakuan atau
2. Disampaikan secara lisan, dari mulut ke mulut. cerita dalam sebuah karya sastra.
3. Bersifat statis (perubahan sangat lambat dan
d. Sudut Pandang
relatif tidak ada karya-karya baru).
Sudut pandang adalah posisi pengarang
4. Bersifat tradisional (masih mencerminkan
dalam menuliskan karya sastra
keterikatan terhadap aturan-aturan hidup
bermasyarakat secara kaku). e. Alur
5. Sumber cerita adalah cerita kerajaan atau Alur adalah adalah rangkaian peristiwa
keraton dan keluarga raja (istana sentris). yang saling berhubungan membentuk suatu
6. Bersifat kurang rasional (kejadian-kejadian cerita.
tidak masuk akal). f. Amanat
7. Bersifat didaktis (memberikan pendidikan Amanat adalah pesan yang ingin
kepada pembaca, baik moral maupun religius). d i s a m p a i ka n p e n ga ra n g ke p a d a
8. Bersifat simbolis (cerita disajikan dalam pembacanya.
bentuk lambang). g. Gaya Bahasa
9. Bersifat klasik imitatif/tiruan (kebiasaan tiru- Gaya bahasa adalah sarana sastra yang
meniru yang turun-temurun). amat penting karena hal inilah yang akan
membedakan antara pengarang yang satu
dengan yang lain.
26
D. Karakteristik Naskah Dongeng dibedakan menjadi:
1. Fabel, yaitu cerita atau dongeng tentang
Melayu Klasik kehidupan binatang yang berperilaku seperti
1. Dimulai dengan menceritakan asal-muasal manusia. Dongeng tentang kehidupan
tokoh utama. binatang ini dimaksudkan agar menjadi
2. Cerita selalu diawali dengan kata penghubung teladan bagi kehidupan manusia pada
yang menyatakan bahwa cerita tersebut tidak umumnya.
diketahui tempat dan waktu secara pasti. 2. Parabel, yaitu cerita atau dongeng tentang
Contoh: binatang atau benda-benda lain yang
Alkisah inilah cerita orang dahulu kala, hikayat mengandung nilai pendidikan. Ceritanya
namanya, terlalu indah-indah ceritanya... merupakan kiasan tentang pelajaran
3. Penggunaan kata-kata dalam cerita naskah kesusilaan dan keagamaan.
Melayu klasik memiliki ciri sebagai berikut: 3. Legenda, yaitu dongeng yang dihubungkan
• Penggunaan kosakata yang pada saat dengan keajaiban alam, atau kepercayaan
ini tidak lazim dipergunakan dalam mengenai terjadinya suatu tempat, dan
berbahasa Indonesia. setengah mengandung unsur sejarah.
Contoh: 4. Mite, yaitu dongeng yang berhubungan
... menghibur hati yang masgul (sedih). dengan cerita jin, peri, roh halus, dewa,
• Penggunaan kata penghubung maka dan hal-hal yang berhubungan dengan
dalam awal kalimat. kepercayaan animisme.
Contoh: Mite dipercayai oleh masyarakat sebagai
Maka, titah sang Nata, “Yayi Suri, telah cerita yang benar-benar terjadi.
sebenarnya seperti kata Adinda itu.” 5. Sage, yaitu dongeng yang mengandung unsur
• Penggunaan diksi atau pilihan kata yang sejarah meskipun tidak seluruhnya. Sage juga
kurang tepat. tidak terlepas dari fantasi dan imajinasi.
Contoh: b. Hikayat
Maka, dikarang oleh segala orang yang
Kata hikayat berasal dari bahasa Arab yang
bijaksana prama kawi.
artinya cerita. Hikayat mengisahkan kebesaran
• Penggunaan kalimat yang tidak efektif.
dan kepahlawanan orang-orang ternama, para
Contoh:
raja, atau para orang suci di sekitar istana
Sebermula pada zaman dahulu ada
dengan segala kesaktian, keanehan, dan
raja di Tanah Jawa empat bersaudara,
muzizat tokoh utamanya. Hikayat kadang mirip
terlalu amat besar kerajaannya.
cerita sejarah atau riwayat hidup seorang
4. Terbitan dan cetakannya tidak berangka tahun.
tokoh besar dalam sejarah.
5. Sangat kental dengan pengaruh islam.
6. Cerita hidup di tengah-tengah masyarakat dan c. Tambo
diceritakan secara lisan dari mulut ke mulut. Tambo adalah cerita sejarah, yaitu cerita
tentang kejadian atau asal-usul keturunan raja.
E. Jenis-jenis Sastra Melayu d. Wira Carita (Cerita Kepahlawanan)
Klasik Wira carita adalah cerita yang pelaku utamanya
a. Dongeng adalah seorang kesatria atau pahlawan yang
gagah berani, pandai berperang, dan selalu
Dongeng adalah karya sastra berbentuk
memperoleh kemenangan.
prosa cerita yang isinya hanya khayalan atau
hanya ada dalam fantasi pengarang.
27
Bab 8
Wawancara
Wawancara terstruktur lebih efektif, karena: Yaitu, wawancara yang orang lain tidak dapat
• Pertanyannya sesuai dengan urutan, hadir untuk menyaksikan proses wawancara.
Wawancara jenis ini, pertanyaan yang
• Tidak ada informasi yang terlewatkan,
diajukan terbatas jawabannya.
• Wawancara lebih lancar.
2. Wawancara tak terstruktur/bebas C. Langkah-langkah Wawancara
Adalah wawancara yang tidak berpedoman
pada daftar pertanyaan. Langkah-langkah dalam melakukan
wawancara, yaitu:
• Berdasarkan jumlah narasumber yang 1. Menentukan tema atau topik.
diwawancarai, wawancara dibagi menjadi 2. Mempelajari masalah yang berkaitan
tiga, yaitu: dengan tema wawancara.
28
3. Membuat daftar atau garis besar 4. Mulailah dengan pertanyaan ringan (untuk
pertanyaan yang akan diajukan. narasumber yang punya banyak waktu),
4. M e n e n t u ka n n a ra s u m b e r d a n namun langsung ke persoalan inti untuk
mengetahui identitasnya. narasumber yang tidak punya waktu banyak
untuk melakukan wawancara.
5. Menghubungi dan membuat janji
dengan narasumber. 6. Hindari pertanyaan yang sifatnya menggurui,
pribadi, dan bersifat interogatif atau
6. Mempersiapkan peralatan untuk
terkesan memojokkan narasumber.
wawancara (peralatan menulis atau
alat perekam). 7. Dengarkan dengan baik jawaban yang
disampaikan narasumber. Boleh diingatkan
6. Melakukan wawancara.
secara halus apabila narasumber lari dari
7. Mencatat pokok-pokok hasil wawancara.
topik yang dibicarakan
8. Menyusun laporan hasil wawancara.
8. Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan
baru yang muncul dari penjel asan
D. Etika Wawancara narasumber.
29
Bab 9
Bentuk Kata
30
Masing-masing imbuhan memiliki fungsi dan • Pelaku tindakan seperti yang tersebut
makna tersendiri, yaitu: dalam kata dasar, contoh: penerjemah,
1. Prefiks me- pencukur, pemukul, penendang.
Berfungsi membentuk kata kerja. Makna • Menyatakan alat untuk mengerjakan
gramatikalnya adalah sebagai berikut: sesuatu, contoh: penggaris, penghapus,
• Melakukan perbuatan/tindakan seperti pewarna, pelicin.
yang termuat dalam kata dasarnya, • Menyatakan “Orang yang pekerjaannya
contoh: melompat, menyanyi. ...”, contoh: pelukis, pesuruh, pengajar,
• Membuat atau menghasilkan apa yang petani, pelaut.
dimuat dalam bentuk dasar, contoh: • Menyatakan “Orang yang sifatnya ....”,
menyambal, menggulai. contoh: pemalas, periang, pendiam.
• Mengerjakan dengan alat, contoh: • Menyatakan orang yang gemar/sering
mengunci, menggunting, mencangkul. melakukan sesuatu yang tersebut pada
• Menjadi atau dalam keadaan, contoh: kata dasar, contoh: pendusta, pencuri,
menurun, menguap, membatu. pemabok, penipu.
• Menuju ke tempat yang tersebut dalam
4. Prefiks ter-
kata dasar, contoh: menepi, melaut.
Berfungsi membentuk kata kerja, kata sifat
• Mencari atau mengumpulkan, contoh:
(superlatif), kata benda, dan menyatakan
merotan, mendamar.
keterangan aspek. Makna gramatikalnya
2. Prefiks ber- adalah sebagai berikut:
Berfungsi membentuk kata kerja. Makna • Menyatakan suatu perbuatan yang tidak
gramatikalnya adalah sebagai berikut: sengaja atau terjadi secara tiba-tiba
• Mempunyai, contoh: berumah, (aspek spontanitas), contoh: terinjak,
bersuami. termakan, terjatuh.
• Memakai, contoh: berbaju, bersepatu. • Menyatakan suatu perbuatan telah
• Berada dalam keadaan, contoh: selesai dilaksanakan (aspek perfektif),
bergembira, berpadu, bersedih. contoh: terciduk, tertulis, tertangkap.
• Menyatakan jumlah yang tersebut pada • Menyatakan perbuatan yang sedang
bentuk dasar, contoh: berdua, bertiga, atau terus berlangsung (aspek
berempat. kontinuatif), contoh: terpasang,
• Menyatakan perbuatan yang berbalasan terapung, tersambung.
atau resiprok, contoh: berkelahi, • Menyatakan dapat di- (aspek potensialis),
bersalaman. contoh: terjangkau, terangkat.
• Mengadakan atau mengerjakan, contoh: • Menyatakan tingkat paling (aspek
berkebun, bersawah. superlatif), contoh: terbaik, terbesar,
• Menghasilkan atau mengeluarkan, tercantik, tersukses.
contoh: bertelur, berbunga. • Menyatakan “Orang/benda yang di-”,
• Mengendarai, menaiki, atau menum contoh: tersangka, tertuduh, tertimpa.
pang sesuatu, contoh: bersepeda, b. Sisipan (Infiks)
bermobil.
Sisipan adalah morfem terikat yang dilekatkan
3. Prefiks pe- di tengah bentuk dasar. Ada empat infiks yang
Berfungsi membentuk kata benda. Makna kita kenal, yaitu –el–, –er–, –em–, dan –in–.
gramatikalnya adalah sebagai berikut:
31
biasa dipakai bersama-sama adalah: me-kan,
memper-kan, diper-kan, ter-kan, ber-kan, dan
Contoh lain-lain.
32
Contoh: Contoh:
• Mobil-mobilan, kata dasar mobil bukan Teka-teki, laba-laba, kura-kura, mondar-
mobilan. mandir, hiruk-pikuk, paru-paru, lumba-
• Sayur-mayur, kata dasar sayur bukan lumba, baling-baling, dan sebagainya.
mayur.
Kata ulang secara umum terdiri atas kata
ulang utuh, kata ulang berimbuhan,
C. Kata Majemuk
kata ulang sebagian, dan kata ulang Kata majemuk adalah gabungan dua kata
berubah bunyi. atau lebih yang memiliki struktur tetap, tidak
a. Kata Ulang Utuh dapat disisipi kata lain. Kedua kata tersebut
Kata ulang utuh adalah bentuk kata yang melebur menjadi satu dan mempunyai
diulang secara utuh atau penuh sesuai makna yang baru.
dengan kata dasarnya. Contoh:
Contoh: Mahasiswa, meja makan, lemah lembut,
Siswa-siswa (kata dasar siswa) rumah sakit, kacamata, besar kepala, dan
Anak-anak (kata dasar anak) lain-lain.
b. Kata Ulang Berimbuhan
Kata ulang berimbuhan adalah bentuk kata D. Jenis Kata
yang diulang dengan mendapat imbuhan.
Terdapat perbedaan pandangan antara
Contoh:
tradisional dengan struktural mengenai jenis
Lari-larian (lari), buah-buahan (buah). kata yang ada.
c. Kata Ulang Sebagian Menurut pandangan tradisional, kata terdiri
atas sepuluh jenis, yaitu:
Kata ulang sebagian adalah bentuk kata
1. Kata kerja (verb),
ulang yang terjadi pada sebagian bentuk kata
2. Kata benda (nomina),
dasarnya saja.
3. Kata sifat (adjektiva),
Contoh:
4. Kata bilangan (numeralia),
Tali-temali (tali), lelaki (laki-laki), dedaunan 5. Kata depan (preposisi),
(daun). 6. Kata ganti (pronominal),
d. Kata Ulang Berubah Bunyi 7. Kata sambung (konjungsi),
8. Kata seru (interjeksi),
Kata ulang berubah bunyi adalah bentuk
9. Kata sandang (artikel),
perulangan kata dengan perubahan
10. Kata keterangan (adverb).
konsonan atau vokal pada bentuk dasar
kata yang diulang tersebut. Sedangkan, menurut padangan struktural,
Contoh: jenis kata terbagi menjadi lima, yaitu:
33
Bab 10
Pidato
34
• Tujuan, 2. Menganalisis situasi dan pendengar
• Sasaran, dengan mengajukan pertanyaan, misalnya
• Rencana, siapa pendengarnya, jenis kelamin, usia,
• Langkah, dan lain-lain. pendidikan, dan sebagainya.
iv. Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, 3. Mengumpulkan bahan berdasarkan
salam penutup). pengalaman, imajinasi, hasil penelitian,
3. Mengembangkan kerangka menjadi teks buku bacaan, media massa, maupun media
elektronik.
4. Menyunting teks pidato yang ditulis.
4. Memahami dan menghayati materi pidato.
F. Langkah-langkah Berpidato
1. Menentukan tujuan dan tema atau topik
pidato. Hendaknya disesuaikan dengan
kemampuan diri serta memiliki nilai guna
bagi pendengar.
35
Bab 11
Diskusi
36
c. Diskusi Panel h. Brainstorming (Pengungkapan Pendapat)
Diskusi panel adalah pembahasan suatu Brainstroming adalah diskusi yang dilakukan
masalah yang menjadi perhatian umum untuk mengumpulkan pendapat, informasi,
yang dilakukan oleh beberapa orang panelis dan pengalaman semua peserta yang sama
di hadapan pendengar. Dalam diskusi panel, atau berbeda guna memecahkan suatu
pendengar tidak terlibat secara langsung, masalah.
tetapi berperan hanya sekadar peninjau Semakin tegas, aneh, dan berani sebuah
para panelis yang melaksanakan diskusi. gagasan atau pendapat, brainstorming
d. Seminar dianggap semakin baik.
Seminar membahas suatu permasalahan
yang diajukan oleh penyaji di bawah arahan D. Laporan Hasil Diskusi
atau bimbingan ahli/pakar.
a. Sistematika Laporan
Seminar dapat bersifat tertutup atau
terbuka. Seminar terbuka dapat dihadiri 1. Judul Laporan
oleh umum, tetapi mereka tidak ikut 2. Kata Pengantar
berdiskusi, melainkan hanya bertindak 3. Daftar Isi
sebagai peninjau. 4. Bab Perencanaan Diskusi
e. Konferensi 5. Bab Pelaksanaan Diskusi
6. Bab Penutup Diskusi
Konferensi adalah pertemuan yang dise
• Kesimpulan
lenggarakan oleh suatu organisasi atau
• Saran
badan resmi sehubungan dengan masalah
tertentu. 7. Lampiran
37
Bab 12
Bagan, Grafik, dan Tabel
A. Bagan
• Bagan adalah alat peraga untuk menyajikan
data atau gambaran secara analisis dan Contoh
statistik tentang proses terjadinya sesuatu.
• Bagan terdiri atas garis dan panah yang
menggambarkan jalannya suatu proses. Grafik Ketidakhadiran Siswa
SMP Cahaya Bulan
• Bagan berfungsi untuk menggambarkan
Agustus—November 2009
sesuatu hal secara ringkas, tetapi dapat
dipahami. 50
50
40
40
30
30
20
20
10
10
00
Contoh us
tu
s
em
be
r
to
ber
m
be
r
Ag pt Ok
er ve
r
us
No
be
be
Se
ob
st
em
em
gu
kt
O
ov
pt
A
Se
Warna
C. Tabel
Tabel adalah daftar ikhtisar sejumlah data
Merah Hijau Biru dan informasi yang biasanya berupa kata
atau bilangan urut ke bawah dalam lajur
Keterangan: dan deret tertentu dengan garis pembatas
Hipernim adalah kata umum, sedangkan sehingga mudah disimak.
hiponim adalah kata khusus. Merah, hijau,
dan biru merupakan hiponim dari hipernim
warna. Contoh
38
2. Memerhatikan keterangan yang terda-
pat dalam gambar tersebut.
5 Matthew Upson 2 60,21 3. Perhatikan setiap perbedaan dari
6 Emile Heskey 4 60,15 masing-masing gambar.
7 Ashley cole 4 59,58 4. Ajukan pertanyaan dan temukan
8. James Milner 4 59,40 jawabannya.
9. David James 3 59,28
10. Jamie Carragher 2 59,04
11. Wayne Rooney 4 58,87
12. Frank Lampard 4 58,58 Contoh
13. Aaron Lennon 2 57,64
14. Gareth Barry 3 57,50
15. Ledley King 1 57,50 Nilai Tukar Dolar AS Terhadap
Rupiah Rabu (24/2)
16. Glen Johnson 4 57,18
9.38
17. Joe Cole 2 55,45
9.36 9.358
18. Robert Green 1 51,67 9.34
9.32 9.325 9.321
19. Peter Crouch 2 - 9.318
9.3
9.292
9.28
9.26
9.24
18/2 19/2 22/2 23/2 24/2
39
BAHASA
INGGRIS
40
Bab 1
Reading Comprenhension
and Genre
A. Reading Comprehension
Catatan
Reading comprehension bisa diartikan sebagai 1. Main idea adalah pernyataan
pemahaman materi bacaan. Untuk menjawab umum (general statement) yang
soal-soal yang berdasarkan materi bacaan/teks mencakup keseluruhan paragraf.
maka diperlukan tips-tips untuk menjawab soal. 2. M a i n i d e a b i a s a n y a d a p a t
disimpulkan dari dua atau tiga
kalimat awal suatu paragraf.
Tips Menjawab Soal 3. Main idea biasanya berupa sebuah
kalimat, sedangkan topik berupa kata
• Tidak perlu membaca wacana secara
atau frase.
mendetail, kecuali memang diperlukan
dan waktunya cukup luang.
• Baca pertanyaan-pertanyaan terlebih
dahulu.
• Kenali bentuk-bentuk pertanyaannya. Tips Menjawab Soal
• Bacalah dua atau tiga kalimat awal
Ada beberapa bentuk pertanyaan yang biasa
setiap paragraf.
ditanyakan dalam “Reading comprehension”.
• Simpulkan topik atau main idea dari
Jenis-jenis pertanyaan itu adalah:
kalimat-kalimat tersebut.
a. Menanyakan Topik (Main Idea) • Bacalah bagian paragraf selanjutnya untuk
memastikan bahwa kesimpulan yang diambil
benar.
Contoh b. Menanyakan Informasi Tertentu dalam Teks
41
Tips Menjawab Soal Tips Menjawab Soal
• Cari kata-kata kunci (key words) da- Untuk pertanyaan tipe tiga, langkahnya
lam kalimat pertanyaan. sama dengan pertanyaan tipe dua, tetapi
• Temukan kata kunci tersebut dalam key words dicari di dalam masing-masing
wacana (paragraf ke berapa, baris ke pilihan jawaban.
berapa).
• Baca dengan teliti kalimat yang d. Menanyakan Pengertian Vocabulary dalam
memuat kata-kata kunci tersebut. Teks
• Carilah pilihan jawaban yang mer-
upakan pernyataan yang memuat
kata kunci.
Contoh
• Tinggalkan pilihan jawaban yang
nyata-nyata salah.
• The underlined word also means....
Kata yang digarisbawahi juga
c. Menanyakan Pernyataan yang Benar atau bermakna....
Salah Menurut Teks • Find a word in the text which has
the same meaning as “Opening”!
Temukan satu kata dalam teks yang
memiliki makna yang sama dengan
Contoh “Opening”!
• The word ‘Store’ here means....
• Which of the statements below is Kata ‘Store’ di sini bermakna....
not correct according to the text?
Manakah dari beberapa pernyataan
berikut yang tidak tepat menurut
teks?
• Which of the following statements Tips Menjawab Soal
are TRUE?
1. Lihat pilihan jawaban, pilih jawaban
Manakah dari beberapa pernyataan
yang mempunyai makna yang sama
berikut yang BENAR?
dengan kosakata (vocabulary) yang
• Which of the following statements
ditanyakan.
is FALSE?
Manakah dari beberapa pernyataan 2. Bila tidak begitu yakin, ganti kosakata
berikut yang SALAH? yang ditanyakan dengan masing-mas-
ing pilihan jawaban yang diberikan.
Tinggalkan pilihan yang nyata-nyata
salah.
42
e. Menanyakan Reference suatu Kata Ganti Langkah menjawab pertanyaan jenis ini sama
(Pronoun) dengan langkah-langkah menjawab pertanyaan
jenis 1 (menanyakan topik atau main idea).
44
2. Menggambarkan atau menerangkan • Argument: terdiri atas masalah dan
fungsi dari suatu benda atau alat. penjelasan dari masalah tersebut.
• Generic structure: • Reiteration: penguatan pernyataan.
1. Generic statement: pernyataan 2. Hortatory exposition
umum berupa pendapat penulis atau • Reiteration: penguatan pernyataan.
fenomena yang terjadi dialami, atau • Thesis: pernyataan atau pendapat
suatu hal yang secara umum sudah penulis mengenai suatu kasus.
diketahui. • Argument: alasan mengapa ada
2. Penjelasan mengenai proses mengapa keprihatinan dan mengarah pada saran
dan bagaimana sesuatu bisa ada/terjadi. atau rekomendasi.
• Unsur kebahasaan: • Recommendation: pernyataan tentang
1. Menggunakan Simple Present Tense. bagaimana seharusnya atau tidak
2. Banyak menggunakan kalimat pasif seharusnya sesuatu ada atau dilakukan.
(passive voice). • Unsur kebahasaan:
Teks exposition banyak menggunakan modal
g. Exposition (Analisa atau Komentar) dan kalimat pasif.
• Tujuan: memberikan pendapat, ide, atau
h. Discussion (Pendapat)
pandangan mengenai suatu perkara, topik,
permasalahan, atau fenomena. • Tujuan: memberikan dua atau lebih
• Teks exposition dibagi menjadi dua, yaitu: pendapat, ide, atau pandangan tentang
suatu perkara, topik, permasalahan, atau
1. Analytical exposition (analisa)
fenomena.
Analytical exposition berisi tentang
• Generic structure:
pandangan, ide, opini, atau pendapat
1. Issue: topik yang menjadi perhatian.
bahwa suatu topik atau masalah
perlu mendapat perhatian, ulasan, 2. Argument: terdiri atas pro dan kontra.
penjelasan, uraian, atau data penguat, - Pendapat pertama dilengkapi
tanpa adanya usaha untuk membujuk uraian.
pembaca agar memiliki sikap pro atau - Pendapat yang bertentangan
kontra terhadap sesuatu. Analytical d e n ga n ya n g p e r ta m a d a n
exposition juga dikenal dengan istilah dilengkapi pula dengan uraiannya.
“Argumentative”. 3. Conclusion (hasil) atau recommendation
2. Hortatory exposition (teguran) (rekomendasi).
Dalam hortatory exposition, isinya • Unsur kebahasaan:
adalah mengenai pandangan, ide, 1. Menggunakan kata hubung (conjunction):
opini, pendapat untuk membujuk on the other hand, however, but, yet,
pembaca agar melakukan sesuatu. while, meanwhile, dan nevertheless.
Hortatory exposition juga dikenal 2. Banyak menggunakan modal dan
dengan “Persuasive”. kata keterangan sikap (adverbials of
• Generic structure: manner), seperti hopefully (dengan
1. Analytical exposition penuh harapan), deliberately (dengan
• Thesis: pernyataan pendapat penulis sengaja), dan lain-lain.
mengenai suatu kasus.
45
i. Review (Ulasan) • Generic structure:
1. Abstract: berupa isyarat tentang apa
• Tujuan: memberi ulasan tentang suatu karya
yang diceritakan berupa kejadian
seperti film, musik, buku, pameran, dan
yang tidak biasa, aneh, atau berupa
sebagainya.
rangkuman atas apa yang akan
• Teks review umumnya menyajikan kritik atau
diceritakan (opsional).
apresiasi tentang karya yang diulas.
2. Orientation: pendahuluan berupa
• Generic structure: pengenalan tokoh, waktu, dan tempat.
1. Orientation: pengenalan karya yang akan 3. Events: rangkaian kejadian/peristiwa.
diulas. 4. Crisis: pemunculan masalah.
2. Interpretative recount: rangkuman plot, 5. Reaction: tindakan atau langkah yang
alur cerita, atau isi cerita. diambil untuk merespons masalah.
6. Coda: perubahan yang terjadi pada tokoh
3. Evaluation: penilaian atau interpretasi
cerita dan pelajaran yang dapat dipetik
tentang karya yang bersangkutan.
dari cerita (opsional).
4. Evaluative summation: rangkuman akan
7. Reorientation: penutup, berupa
penilaian atau interpretasi yang telah
ungkapan-ungkapan yang menunjukkan
dilakukan.
bahwa cerita sudah berakhir (opsional).
• Unsur kebahasaan: 8. Twist: hal yang lucu atau plesetan.
Banyak menggunakan bahasa kiasan
• Unsur kebahasaan:
(metaphor).
Menggunakan Past Tense.
j. Spoof (Lelucon)
l. News Item
• Teks spoof: pada dasarnya sama dengan
• Teks news item: merupakan teks yang isinya
teks narrative, yakni merupakan jenis teks
memberitakan peristiwa atau kejadian
berupa cerita atau dongeng yang bertujuan
yang dipandang layak diketahui publik dan
menghibur pembaca, hanya ditambah dengan
bermuatan berita.
unsur lucu atau hal yang di luar dugaan.
• Pada dasarnya teks news item adalah
• Generic structure: bagian dari jenis teks recount. Hanya, cara
1. Orientation: pendahuluan berupa penulisannya berbeda. News item umumnya
pengenalan tokoh, waktu, dan tempat. diawali tempat kejadian dan diikuti nama
2. Events: rangkaian kejadian/peristiwa. media pelapornya, kemudian paparan/
3. Twist: akhir yang lucu atau tidak terduga. informasi peristiwa, kejadian, atau kegiatan.
• Unsur kebahasaan:
• Generic structure:
Menggunakan Past Tense.
1. Newsworthy event: kejadian inti.
Functional skill (kemampuan umum) terdiri atas 1. Accepting the invitation (menerima
beberapa ungkapan (expression) yang sering undangan)
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. • That’s a good idea. (Itu ide yang
bagus.)
A. Expressing Like and Dislike • I like it very much. (Saya sangat
menyukainya.)
Expressing like and dislike adalah ungkapkan
• T h a t s o u n d s g r e a t . ( I t u
kesukaan dan ketidaksukaan.
kedengarannya bagus.)
a. Expressing Like/Pleasure 2. Refusing the invitation (menolak
• I like reading. (Saya suka membaca.) undangan)
• I am fond of jogging. (Saya suka lari pagi.) • Sorry, I can’t. (Maaf, saya tidak bisa.)
• I like it very much. (Saya sangat • Not now. (Jangan sekarang.)
menyukainya.) • No, thank you. (Tidak, terima kasih.)
b. Expressing Dislike 3. Doubting (ragu-ragu)
• That sounds good, but.....
• I don’t like drinking coffee.
(Kedengarannya bagus, tapi...)
(Saya tidak suka minum kopi.)
• I love too, but.. (Saya juga suka, tapi..)
• I dislike fishing. (Saya tidak suka
memancing.)
• I hate cheating. (Saya benci menyontek.)
C. Expressing Gratitude
Expressing gratitude adalah ungkapan terima kasih.
B. Inviting Someone • Thank you very much. (Terima kasih banyak.)
• Thanks for the gift.
• Inviting someone adalah ungkapan untuk
(Terima kasih atas pemberiannya.)
mengundang atau mengajak seseorang.
1. I would like to invite you to my party.
(Saya ingin mengajakmu ke pesta saya.)
D. Expressing Apology
2. I want you to come to my party. Expressing Apolgy adalah ungkapan permohonan
(Saya ingin kamu datang ke pesta saya.) maaf.
3. Would you come to my party? • I apologize for coming late.
(Maukah kamu datang ke pesta saya?) (Saya minta maaf karena datang terlambat.)
• Untuk menjawab undangan seseorang, ada • I am really sorry.
tiga ekspresi yang bisa ditunjukkan, yaitu: (Saya sungguh-sungguh minta maaf.)
• Please, forgive me. (Tolong maafkan saya.)
47
E. Asking For Help and I. Expressing Sympathy
Offering Help Expressing sympathy adalah ungkapan rasa
Asking for help and offering help adalah ungkapan simpati.
untuk meminta pertolongan dan menawarkan • I am sorry to hear that.
bantuan. (Saya ikut berduka mendengarnya.)
• That’s a pity. (Sayang sekali.)
1. Asking for help
• That’s too bad. (Itu buruk sekali.)
• Can you help me?
(Dapatkah kamu membantu saya?)
• Do you mind helping me? J. Asking for and Giving
(Maukah kamu membantu saya?) Permission
2. Offering help
Asking for and giving permission adalah ungkapan
• Can I help you?
permintaan izin dan pemberian izin.
(Bisakah saya menolongmu?)
a. Asking for Permission
• Do you need help?
• May I help you?
(Apakah kamu butuh bantuan?)
(Bolehkah aku menolongmu?)
• Is there anything I can do for you?
• May I borrow your book?
(Adakah sesuatu yang bisa saya lakukan
(Bolehkah aku meminjam bukumu?)
untukmu?)
• Could I switch on the lamp?
(Bisa saya nyalakan lampunya?)
F. Expressing Compliment b. Giving Permission
Expressing compliment adalah ungkapan pujian. • Yes, you may. (Iya, boleh.)
• I like your bag. (Saya suka tasmu.) • Sure! (Pasti!)
• That’s a nice book. (Buku itu bagus.) • Certainly. (Tentu saja.)
• The color looks nice. (Warnanya kelihatan bagus.)
K. Expressing Hope
G. Expressing Certainty and Expressing hope adalah ungkapan harapan.
Uncertainty • I hope you enjoy the trip.
(Saya harap kamu menikmati perjalanannya.)
Expressing certainty and uncertainty adalah
• We hope you like it.
ungkapan keyakinan dan ketidakyakinan.
(Kami berharap kamu menyukainya.)
1. Expressing certainty
• I hope I will pass the exam.
• Certainly. (Tentu saja.)
(Saya harap saya akan lulus ujian.)
• I am certain. (Saya yakin.)
2. Expressing uncertainty
L. Expressing Disappointment
• I am not sure. (Saya tidak yakin.)
• I am not certain. (Saya tidak yakin.) Expressing disappointment adalah ungkapan
kekecewaan.
H. Expressing Surprise • I am very disappointed.
Expressing surprise adalah ungkapan rasa terkejut. (Saya sangat kecewa.)
• I am surprised. (Saya terkejut.) • That’s too bad.
(Itu buruk sekali.)
• Oh really? (Oh, benarkah?)
• Are you kidding? (Apa kamu bercanda?)
48
M. Expressing Agreement and • How do you think about ....?
(Bagaimana menurutmu tentang ….?)
Disagreement
• How about you?
Expressing agreement and disagreement adalah (Bagaimana menurutmu?)
ungkapan persetujuan dan ketidaksetujuan.
b. Giving Opinion (Memberikan Pendapat)
a. Agreement
• I think he is right. (Saya rasa dia benar.)
• I agree with you.
(Saya setuju denganmu.) • He feels that it’s better not go.
• I think so. (Dia merasa lebih baik tidak pergi.)
(Saya rasa demikian.) • I believe that he will come back.
• You’re right. (Saya percaya dia akan kembali.)
(Kamu benar.) • It seems that he is a good boy.
b. Disagreement (Kelihatannya dia anak yang baik.)P
• I disagree/I don’t agree with you.
(Saya tidak setuju denganmu.) P. Expressing Satisfaction
• I don’t think so.
and Dissatisfaction
(Saya rasa tidak demikian.)
a. Expressing Satisfaction (Ungkapan
N. Expressing Admiration Kepuasan)
49
b. Expressing Pleasure (Mengungkapkan d. Expressing Anxiety (Mengungkapkan
Kegembiraan) Kecemasan)
• That’s wonderful! (Mengagumkan!) • I’m anxious. (Saya cemas.)
• That’s great! (Bagus sekali!) • I’m afraid. (Saya takut/khawatir.)
• It ’s really delightful! (Itu sangat
menyenangkan!) S. Expressing Embarrassment,
c. Expressing Love (Mengungkapkan Cinta/ Pain, and Relief
Suka)
a. Expressing Embarrassment (Rasa Malu)
• I love you. (Saya mencintaimu.)
• I’m interested in.... (Saya tertarik • It’s so embarrassing.
pada....). (Itu sangat memalukan.)
• I’m embarrased.
(Saya malu.)
R. Expressing Annoyance, Fear,
• I’m shy to say so.
Anger, and Anxiety
(Saya malu mengatakannya.)
a. Expressing Annoyance (Mengungkapkan b. Expressing Pain (Rasa Sakit)
Ketidaknyamanan)
• Ouch!
• It’s annoying me. (Itu mengganggu
• It hurts! (Sakit!)
saya.)
• Don’t annoy me, please! c. Expressing Relieve (Kelegaan)
(Tolong jangan ganggu saya!) • I’m glad it’s done.
(Saya senang itu sudah berakhir.)
b. Expressing Anger (Mengungkapkan
• I’m relieved.
Kemarahan)
(Saya merasa lega.)
• I’m really angry. (Saya sangat marah).
• Thanks, God!
• I can’t take this anymore! (Terima kasih, Tuhan!)
(Saya tidak bisa menahannya lagi!)
c. E x p r e s s i n g Fe a r ( M e n g u n g ka p ka n
Ketakutan)
• I have fears for her safety.
(Saya takut akan keselamatannya).
• It’s scary. (Itu menakutkan.)
• I’m frightened. (Saya takut.)
50
Bab 3
Derivation
and Vocabulary
A. Derivation and Vocabulary depart - departure
(berangkat - keberangkatan)
Derivation adalah pembentukan kata dari kata • Akhiran (-e/-ance):
lain dengan menambahkan imbuhan (awalan obedient - obedience
atau akhiran). (patuh - kepatuhan)
Berikut ini adalah imbuhan pembentuk kata violent - violence
benda, keterangan, dan sifat: (jahat - kejahatan)
a. Noun (Kata Benda) • Akhiran (-ty):
• Akhiran (-al): mature - maturity
betray—betrayal (dewasa - kedewasaan)
(khianat - pengkhianatan) honest - honesty
approve - approval (jujur - kejujuran)
(setuju - persetujuan) • Akhiran (-ness):
• Akhiran (-ment): calm - calmness (tenang - ketenangan)
enrich - enrichment good - goodness (baik - kebaikan)
(menyuburkan - penyuburan) • Akhiran (-y/-ry):
enlarge - enlargement discover - discovery
(melebarkan - pelebaran) (menemukan - penemuan)
• Akhiran (-tion): recover - recovery
occupy - occupation (menyembuhkan - penyembuhan)
(menempati - penempatan) • Akhiran (-th):
explain - explanation grow - growth (tumbuh - pertumbuhan)
(menjelaskan - penjelasan) strong - strength (kuat - kekuatan)
• Akhiran (-t): b. Adverb (Kata Keterangan)
extend - extent
(memperpanjang - perpanjangan)
Adjective + akhiran (-ly):
ascend - ascent
(naik - kenaikan)
beautiful - beautifully
• Akhiran (-ure): (indah - dengan indah)
please - pleasure careful - carefully
(senang - kesenangan) (hati-hati - dengan hati-hati)
51
c. Adjective (Kata Sifat) • Akhiran (-ful):
beauty - beautiful (keindahan - indah)
• Akhiran (-al):
colour - colourful (warna - berwarna)
agriculture - agricultural
(pertanian/agraris) • Akhiran (-less):
nature - natural care - careless (perhatian - ceroboh)
(alam - alami) sleep - sleepless (tidur - tidak bisa tidur)
nation - national • Akhiran (-en):
(negara - kenegaraan) wood - wooden (kayu - seperti kayu)
• Akhiran (-ous): gold - golden (emas - keemasan)
danger - dangerous • Akhiran (-ent):
(bahaya - berbahaya) differ - different
fame - famous (berbeda - berbeda)
(popularitas - populer) depend - dependent
• Akhiran (-ish): (tergantung - tergantung)
child - childish • Akhiran (-ive):
(anak-anak - kekanak-kanakan) prevent - preventive
red - redish (mencegah - bersifat mencegah)
(merah - kemerah-merahan) demonstrate - demonstrative
• Akhiran (-like): (memperagakan - peragaan)
child - childlike • Akhiran (-able):
(anak-anak - seperti anak-anak) comfort - comfortable
man - manlike (nyaman - nyaman)
(laki-laki - seperti laki-laki) rely - reliable
• Akhiran (-ly): (percaya - dapat dipercaya)
cloud - cloudly (awan - berawan)
friend - friendly (sahabat - bersahabat)
• Akhiran (-ar):
circle - circular (lingkaran - melingkar)
angle - angular (sudut - menyudut)
52
Bab 4
Causative Have and Get
• Rumus:
Subj + have + Someone + VI + Object
Contoh: • Rumus:
I have my brother repair my radio. Subj + have/has + Object + Past Participle
Saya meminta saudara saya (V3) get
membetulkan radio saya.
Contoh:
My mother has a gardener water the
My mother has the flowers watered.
flowers.
Ibuku menyuruh bunga-bunga itu disiram.
Ibuku menyuruh seorang tukang kebun
We have the trash burned.
menyiram bunga.
Kami ingin sampah itu dibakar.
53
Bab 5
Conditional Sentences
Ada tiga jenis bentuk conditional sentence, yaitu: Japan would not have surrendered if ally had
not bombed it.
1. Tipe 1 (Real conditional sentence)
Jepang tidak akan menyerah jika sekutu tidak
(Fakta: future) → possible mengebomnya.
Tipe ini digunakan ketika ada kemungkinan
Fact (past)
bahwa peristiwa tersebut terjadi atau
Japan surrendered, ally bombed it.
mungkin tidak terjadi.
Jepang menyerah, sekutu mengebomnya.
Contoh:
Secara ringkas, bentuk-bentuk conditional
She will understand if you tell her the reason.
sentence dapat dilihat pada tabel berikut:
Dia akan mengerti jika kamu memberi tahu
alasannya. Tipe Main clause If clause Fact Sifat
Kalimat kondisional tipe 2 ini tidak nyata, Tipe Perfect modal Past
Past ><
dalam arti bertolak belakang dengan fakta 3 (modal3) perfect (V3)
saat sekarang.
54
Conjunction (kata hubung) yang sering
digunakan di antaranya adalah: if (jika),
Catatan provided that (hanya jika), otherwise (jika
tidak demikian), unless (kecuali), even if
+/- : kemungkinan masih bisa terjadi
(bahkan jika), in case (kalau-kalau).
>< : fakta dan conditional sentence saling
bertentangan. c. Mixed Conditional Sentence
He would not be hospitalized now,
Beberapa modal lain yang sering digunakan tipe 2
adalah: if he had driven a car carefully yesterday.
Present (1) Past (2) Perfect (3)
tipe 3
Will Would Would have + V3 Dia tidak akan dirawat di rumah sakit
Can Could Could have + V3 sekarang jika dia mengemudi mobil dengan
May Might Might have + V3 hati-hati kemarin.
Shall Should Should have + V3 (tipe 2 → fakta present)
(tipe 3 → fakta past)
Fakta:
He is hospitalized now. (present)
Catatan Dia dirawat di rumah sakit sekarang.
b. Conjunction
55
Bab 6
Subjunctive
Contoh:
I wished she had had more time last Contoh
night.
Saya berharap tadi malam dia punya 1. If only you could do it.
banyak waktu. (Seandainya saja kamu bisa
melakukannya).
2. Dalam bentuk Present Tense Fakta: You can’t do it (Kamu tidak
bisa melakukannya) → present
(saat ini).
Rumus:
2 I would rather you had helped him.
Subj1 + wish + Subj2 + V2/were
(Seandainya saja kamu
Contoh: menolongnya).
I wish you stop saying that. Fakta: You didn’t help him (Kamu
Saya berharap kamu berhenti mengatakan tidak menolongnya) → past (sudah
itu. terjadi).
56
b. As if, As though (Seolah-olah)
Contoh
57
Bab 7
Gerund and to Infinitive
58
Berikut daftar kata kerja yang diikuti to Verb yang diikuti oleh gerund atau to infinitive,
infinitive: yaitu:
Afford, agree, appear, arrange, ask, 1. Dengan arti yang sama, tetapi struktur yang
attempt, beg, care, claim, consent, decide, berbeda
demand, deserve, determine, expect, fail, • Advise, allow, permit, recommend.
happen, hesitate, hope, intend, etc.
• Jika V + O→ to infinitive.
7. Setelah kata kerja + objek Contoh: He advised me to wait. (Dia
Contoh: He advised me to study hard. (Dia meminta saya menunggu.)
menasihati saya untuk belajar keras.) • Jika V + V (tidak ada objek)→ gerund.
Berikut kata kerja (verb) yang diikuti object Contoh: He advised waiting. (Dia
+ to infinitive: menyuruh menunggu.)
Advise, allow, ask, beg, cause, challenge, 2. Berbeda arti
command, convince, dare, encourage, Regret, forget, remember, stop, try.
expect, force, forbid, hire, instruct, invite, Contoh:
need, order. I stopped talking to refrain. (Saya berhenti
berbicara untuk menahan diri → bicara sudah
C. Verb yang Diikuti Gerund dilakukan.)
When I walked, I stopped to talk to my
atau To Infinitive friend. (Ketika saya berjalan, saya berhenti
berbicara dengan teman saya → bicara
Selain kata kerja tertentu yang umum dikuti
belum dilakukan.)
gerund atau to infinitive, ada beberapa kata kerja
yang bisa diikuti baik oleh gerund (Ving) maupun to
infinitive (V1) dengan arti yang sama atau berbeda.
59
Bab 8
Tenses
A. Present Tense
Catatan
a. Simple Present Tense
Fungsi: • Tambahan s/es pada kata kerja
bentuk pertama (V1) berlaku untuk
1. Menyatakan kebiasaan (habitual action).
subjek orang ketiga tunggal (She,
Contoh:
He, It, Tom, Anne).
Rudi eats with right hand.
Rudi makan menggunakan tangan kanan. • I She
You He
2. Menyatakan fakta (fact) dan kebenaran
We do It does
umum (general truth).
They Tom
Contoh:
Tom & Anne Anne
The sun rises in the east.
Matahari terbit di sebelah timur. • Time marker (keterangan waktu):
always, usually, seldom, never,
3. Menyatakan kegiatan yang dilakukan secara
often, sometimes, rarely, every....,
teratur.
once/twice/a day/a week/a
Contoh:
month/a year...., etc.
My father plays football twice a week.
• I → am She
Ayah saya bermain sepak bola dua kali
You He is
seminggu.
We are It
They
Rumus:
Kalimat verbal (kata kerja berupa verb) Contoh:
(+) Subject + Predicate (V1 )s/es+ Object/Comp. Kalimat verbal
(–) Subject + do/does + not + V1 + Object/Comp. (+) She goes to school every morning.
(?) Do/Does + Subject + V1 + Object/Comp. (–) She does not (doesn’t) go to school every
morning.
Kalimat nominal (kata kerja berupa to be) (?) Does she go to school every morning?
(+) Subj + Predicate (to be: is, am, are) + N/ Yes, she does.
Adj/Adv No, she does not (doesn’t).
(–) Subj + (am, is, are) + not + N/Adj/Adv
(?) (Am, Are, Is) + Subj + N/Adj/ Adv
60
Kalimat Nominal
(+) My father is busy now.
(–) My father is not busy now.
(?) Is your father busy now?
Contoh
Yes, he is.
No, he is not (isn’t). (+) I am studying English at an English
Course this year.
b. Present Continuous Tense (–) I am not studying English at an
Fungsi: English Course this year.
1. Menggambarkan peristiwa yang masih (?) Are you studying English at an English
berlangsung pada waktu sekarang. Course this year?
Contoh: Yes, I am.
We are studying biology (Saya sedang belajar No, I am not.
biologi.)
2. Menyatakan aktivitas atau peristiwa yang
bersifat temporal Time marker (keterangan waktu): now, right
Contoh: now, today, at this moment/week/month/
I am taking five subjects this semester. year, at present.
(Saya sedang mengikuti lima mata kuliah c. Present Perfect Tense
semester ini.) Fungsi:
3. Menyatakan aktivitas yang pasti akan • Menyatakan aktivitas/kegiatan/peristiwa
terjadi pada masa depan karena sudah yang telah terjadi/telah dikerjakan pada
direncanakan pada saat ini. masa sekarang.
Contoh: Contoh:
We are leaving for Jember in a few minutes. They have finished the job. (Mereka telah
(Kita akan meninggalkan Jember dalam menyelesaikan tugasnya.)
beberapa menit.)
• Menyatakan aktivitas yang sudah selesai
We are going home in a few hour.
dalam waktu yang relatif singkat sebelum
(Kita akan pulang ke rumah dalam beberapa
dinyatakan. Biasanya menggunakan kata
jam lagi.)
keterangan just.
Contoh:
He has just went for two hours.
(Dia baru saja pergi dua jam yang lalu.)
Rumus: • Menyatakan aktivitas yang telah sempurna
(+) Subj + Predicate (am, is, are + Ving) + pada waktu lampau, tetapi erat hubungannya
Obj/Comp dengan aktivitas lain pada saat sekarang
(–) Subj + (am, is, are) + not + Ving + Obj/ maupun akan datang.
Comp Contoh:
(?) Subj + (am, is, are) + Ving + Obj/Comp He has bought a car so that he doesn’t have
to walk to the office.
(Dia sudah membeli sebuah mobil sehingga
dia tidak perlu lagi berjalan ke kantor.)
61
Contoh:
Andi has been writing a letter for two hours.
{Andi telah menulis surat selama dua jam.
(dan masih berlanjut)}
Rumus:
(+) Subj + have/has + V3 + Obj/Comp
(–) Subj + have/has + not + V3 + Obj/Comp
(?) Have/has + Subj + V3 + Obj/Comp
Rumus:
(+) Subj + have/has + been + Ving + Obj/
Catatan: Comp
• I She (–) Subj + have/has + not + been + Ving +
You He Obj/Comp
We do It does (?) Have/Has + Subj + been + Ving +
They Tom Obj/Comp
Tom & Anne Anne Time marker: for (selama), since
(sejak), lately, up to know, etc.
• Time marker (keterangan waktu):
since (sejak), for (selama), already
(telah), yet (belum), recently (akhir-
akhir ini), lately (akhir-akhir ini), so
far (sejauh ini), once (sekali), twice Contoh
(dua kali).
62
No, I did not (didn’t).
Kalimat nominal
Rumus: (+) The car was broken.
Kalimat verbal (–) The car was not (wasn’t) broken.
(+) Subj + Predicate (Verb 2) + Obj/Comp (?) Was the car broken?
(–) Subj + did + not (didn’t) + V1 + Obj/Comp Yes, It was.
(?) Did + Subj + V1 + Obj/Comp No, It was not (wasn’t).
63
Contoh
Contoh (+) He had finished his homework before
10 o’clock last night.
(–) He hadn’t finished his homework
(+) He was reading a book at 7 pm before 10 o’clock last night.
yesterday. (?) Had he finished his homework before
10 o’clock last night?
(–) He was not (wasn’t) reading a book at
Yes, he had.
7 pm yesterday.
No, he hadn’t.
(?) Was he reading a book at 7 pm
Time Marker: by the time, before,
yesterday?
after, when.
Yes, he was.
No, he was not (wasn’t).
d. Past Perfect Continuous Tense
Fungsi:
c. Past Perfect Tense • Menyatakan suatu kegiatan yang mulai
Fungsi: berlangsung pada waktu lampau dan masih tetap
berlangsung pada waktu tertentu atau pada saat
Membicarakan suatu aktivitas yang sudah
kejadian lain terjadi pada waktu lampau.
selesai terjadi sebelum aktivitas lain pada waktu
Contoh:
tertentu yang terjadi pada waktu lampau.
I had been looking for my wallet almost two
Contoh: hours before Edie found it.
My wife had already cooked when I got ( S aya te l a h m e n c a r i d o m p e t s aya
home. (Istri saya sudah selesai memasak selama hampir dua jam sebelum Edie
ketika saya datang ke rumah.) menemukannya.)
• Menyatakan aktivitas yang baru selesai
dilakukan dan hasilnya masih dapat dirasakan
pada peristiwa lain pada waktu lampau.
Contoh:
Rumus: Anisa car’s were wet because it had been
washing.
(+) Subj + had + V3 + Obj/Comp
(Mobil Anisa basah karena telah dicuci.)
(–) Subj + had + not + V3 + Obj/Comp
(?) Had + Subj + V3 + Obj/Comp
Rumus:
(+) Subj + P (had + been + Ving) + Obj/Comp
(–) Subj + had + not + been + Ving + Obj/
Comp
(?) Had + Subj + been + Ving + Obj/Comp
Time marker: by the time, before,
when, by.
64
Contoh Contoh
(+) I had been studying for two hours Kalimat verbal
when my father called me up. (+) I will eat ice-cream with my family
(–) I hadn’t been studying for two hours next week.
when my father called me up. (–) I will not (won’t) eat ice-cream with
(?) Had you been studying for two hours my family next week.
when your father called you up? (?) Will you eat ice-cream with your
Yes, I had. family next week?
No, I hadn’t. Yes, I will.
No, I will not (won’t).
Kalimat nominal
C. Future Tense (+) My father will be the principal of
school soon.
a. Simple Future Tense
(–) My father won’t be the principal of
Fungsi school soon.
Menggambarkan peristiwa atau keadaan (?) Will you father be the principal of
yang terjadi pada waktu mendatang. school soon?
Yes, he will.
No, he won’t.
Rumus:
b. Future Continuous Tense
Kalimat verbal Fungsi:
(+) Subj + P (will/shall + Verb1) + O/C Membicarakan suatu aktivitas yang akan
(–) Subj + will/shall + not + Verb1 + O/C sedang berlangsung pada waktu yang akan
(?) Will /shall + Subj + Verb1 + O/C datang.
Kalimat Nominal Contoh:
(+) Subj + P (will be) + N/Adj/Adv He’ll be coming at 08.00 am tomorrow.
(–) Subj + will + not + be + N/Adj/Adv (Dia akan datang besok jam 8 malam.)
(?) Will + Subj + be + N/Adj/Adv
Rumus:
Catatan: Contoh + be + V ) + Obj/
(+) Subj + P (will/shall ing
• Will bisa digunakan untuk semua (+) IComp
will be going out all day tomorrow.
subjek, sedangkan shall hanya bisa (–)
(–) ISubj
will not (won’t) be
+ will/shall going
+ not + beout+ all
Vingday
+
digunakan untuk subjek I dan We. tomorrow.
Obj/Comp
• Contraction (singkatan): Will + not (?)
(?) Will you be going
Will/Shall out+ all
+ Subj beday
+ Vtomorrow?
ing
+ Obj/
(won’t) Yes, I will.
Comp
• Will juga bisa digantikan dengan be No, I won’t.
going to untuk menyatakan rencana Time marker (keterangan waktu): this
yang sudah pasti (definite plan). time, all day.
65
c. Future Perfect Tense terkenal tersebut pensiun tahun depan, dia
Fungsi: telah bermain selama 20 tahun.)
Menyatakan suatu kegiatan yang sudah
• Menekankan lamanya aktivitas yang sedang
selesai sebelum kegiatan lain terjadi pada
berlangsung dan terjadi hingga ada aktivitas
waktu akan datang.
lain di waktu yang akan datang.
Contoh:
Contoh:
I will have finished my job when you come
I will have been studying for two hours when
tonight.
my parents come.
(Saya akan sudah menyelesaikan pekerjaan
(Saya akan sudah belajar selama dua jam
saya ketika kamu datang malam ini.)
ketika orangtua saya datang.)
Rumus:
(+) Subj + P (will/shall + have + V3) + Obj/ Rumus:
Comp (+) S + P (will/shall + have + been + Ving) + O/C
(–) Subj + will/shall + not + have + V3 + (–) S + will/shall + not + have + been +
Obj/Comp Ving + O/C
(?) Will/shall + Subj + have + V3 + Obj/Comp (?) Will/shall + S + have + been + Ving + O/C
Contoh Contoh
(+) By the end of this year, Ummi will (+) Rida will have been studying English
have graduated from SMA. for 3 years by the end of the year.
(–) By the end of this year, Ummi won’t (–) Rida won’t have been studying English
have graduated from SMA. for 3 years by the end of the year.
(?) Will Ummi have graduated from SMA (?) Will Rida have been studying English
by the end of this year? for 3 years by the end of the year?
Yes, she will. Yes, he will.
No, she won’t. No, he won’t.
Time marker (keterangan waktu): Time marker: sama seperti Future
when (ketika), by the time (pada Perfect Tense dengan menambahkan
saat), as soon as (secepatnya). since atau for.
Present V1 (s/es) Is, am, are + Ving Have / has + V3 Have / has + been + Ving
Future Will + V1 Will + be + Ving Will + have + V3 Will + have + been + Ving
Past future Would + V2 Would + be + Ving Would + have + V3 would + have + been + Ving
Keterangan:
jenis tenses
ciri dasar
Cara membaca dari kolom kiri ke kanan, mis:
present (kolom kiri) simple (kolom kanan)
67
Bab 9
Clause
68
2. Objek b. Antecedent berupa Kata Keterangan Waktu/
• Person → whom, that Tempat/Alasan
I recognize the lady. You love the lady. Antecedent berupa kata keterangan tempat,
(Saya mengenal wanita itu. Kamu mencintai waktu, atau alasan maka kata ganti atau
wanita itu.) penghubung yang digunakan adalah where,
I recognize the lady whom you love. when, dan why.
I recognize the lady that you love. Contoh:
I recognize the lady whom/ that you love. This is the month when my sister are
(Saya mengenal wanita yang kamu cintai itu.) married.
Pola: (whom/that) + S + verb Main Clause:
This is the month
• Thing → which, that
Subordinate Clause:
You chained up the dog. It looked very thirsty.
When my sister are married.
(Kamu merantai anjing itu. Dia terlihat sangat
Antecedent: the month (keterangan waktu)
kehausan.)
Anak kalimat adjektif (adjective clause)
You chained up the dog which looked very
menerangkan kata keterangan waktu (the
thirsty.
month).
You chained up the dog that looked very
1. Tempat → Where, Which
thirsty.
(Kamu merantai anjing yang terlihat sangat • The dump is next to the village. Rudi lives in
kehausan itu.) the village.
(Tempat pembuangan sampah ada di sebelah
Pola: (which/that) + verb desa itu. Rudi tinggal di desa itu.)
3. Possession (Kepemilikan) • The dump is next to the village which Rudi
lives in.
• Person → whose, that
• The dump is next to the village where the
I helped the passenger. His wallet was lost.
Rudi lives.
(Aku menolong penumpang. Dompetnya
• The dump is next to the village which Rudi
hilang.)
lives in.
I helped the passenger whose wallet was lost.
(Tempat pembuangan sampah ada di sebelah
(Aku menolong penumpang yang dompetnya
desa, di mana Rudi tinggal)
hilang.)
2. Time → When, Which
• Animal, thing → of which
The child is stroking the cat. Its fur is black. I remember the day. You were born on the day.
(Anak itu mengelus kucing. Bulunya berwarna (Saya ingat hari itu. Kamu lahir pada hari itu.)
hitam.) I remember the day on which you were born.
The child is stroking the cat whose fur is black. I remember the day when you were born.
(Anak itu mengelus kucing yang bulunya (Saya ingat hari ketika kamu lahir.)
berwarna hitam.)
Atau:
Catatan
Verb + preposition (kata depan)
The child is stroking the cat, the fur of which
is black. Sering kali kita jumpai banyak verb atau
(Anak itu mengelus kucing yang bulunya adjective yang mempunyai pasangan
berwarna hitam.) preposition tertentu.
69
B. Noun Clause
Misalnya saja, accused (terdakwa)
berpasangan dengan of, interested D a l a m ka l i m a t , n o u n c l a u s e b i a s a nya
(menyukai) dengan in, objected berkedudukan sebagai subject, object, atau
(keberatan) dengan to, dan lain-lain. complement (keterangan pelengkap).
• Noun clause dari kalimat yang menggunakan
Contoh: kata tanya sebagai berikut:
• He is the one. I wrote the letter to him. what, when, where, who, why, how.
Karena posisinya sebagai objek (to him) maka Question: Where does she live? (Di mana dia
relative pronoun (kata ganti penghubung) tinggal?)
yang digunakan adalah whom.
Noun clause: I don’t know where she lives.
He is the one, to whom I wrote the letter. (Saya tidak tahu di mana dia tinggal.)
(Dialah orang yang aku tulisi surat.)
Kata tanya dicantumkan di dalam noun
• The judge objected to the reasons. Several clause-nya.
of them didn’t make any sense. • Noun clause dari kalimat tanya yes/no question.
Karena them pada kalimat di atas merujuk kepada Question: Do you understand?
pernyataan/alasan maka relative pronoun yang Noun clause:
digunakan adalah which. Proposition tetap The teacher wonders whether/if I understand.
disertakan seperti pada kalimat asal. (Guru bertanya apakah saya mengerti.)
The judge objected to the reasons, several of Noun clause-nya diawali oleh whether atau
which didn’t make any sense. if, yang artinya apakah.
(Hakim keberatan dengan alasan yang • Noun clause dari kalimat pernyataan.
beberapa tidak masuk akal tersebut.)
Statement: He is a good actor.
Catatan Noun clause: Everybody knows that he is a
Adjective clause yang mengandung good actor.
kata sifat atau berbentuk pasif, relative Noun clause-nya diawali oleh that (bahwa).
pronoun + tobe bisa dihilangkan. Ingat: Noun clause mempunyai struktur
kalimat pernyataan, bukan kalimat
Contoh: pertanyaan.
• Some foods which are available in the store
are expired. C. Adverbial Clause
(which are = relative pronoun + tobe)
Some foods available in the store are expired. • Adverbial clause adalah frasa atau anak
(Beberapa makanan yang tersedia di toko kalimat yang digunakan sebagai keterangan
sudah kadaluwarsa.) tambahan bagi kata kerja.
70
1. Time (waktu): when (ketika), while (sewaktu), • Peng hubung klausa (conjunction) pada
after, before, until, as soon as (segera setelah). independent clause, yaitu:
Contoh: She came to my home before you Conjunction yang berfungsi menambahkan
called me. Moreover (lebih jauh lagi), besides (di
2. Cause/reason (sebab/alasan): because, samping itu), in addition (sebagai tambahan).
because of, since, for (karena). Contoh:
Contoh: Rony is going to get a job because He has fired, moreover, he doesn’t get some
he need money. pay.
3. Purpose (tujuan): so that, in order that, in (Dia baru saja dipecat, lebih jauh lagi, dia
case (dengan tujuan). tidak mendapat uang pesangon.)
Contoh: I was studying hard so that I can • Conjunction yang berfungsi mempertentangkan
pass next examination. But, yet (akan tetapi), however (bagaimanapun
4. Result (hasil): juga), nevertheless (meskipun demikian), still
so…(adj/adv)...that...= sedemikian… (tetapi), on the contrary (sebaliknya), on
sehingga, the other hand (sebaliknya), in contrast to
such..(adj+noun)…that… = seperti ...... (berlawanan dengan).
sehingga .... Contoh:
Contoh: This room is so small that we doesn’t I don’t have brother or sister, nevertheless, I
enough to enter. have many friends who love me.
5. Concession (pertentangan): although, (Saya tidak punya saudara laki-laki maupun
eventhough, though, even if (meskipun). perempuan, meski demikian, saya punya
Contoh: She is still working although all of banyak teman yang mencintai saya.)
her friends have to go home. • Conjunction yang berfungsi menerangkan
6. Contrast (perbedaan): whereas (sedangkan), sebab-akibat
at the same time (pada saat yang bersamaan). Therefore (oleh karena itu), accordingly
Contoh: I have my hair rebonded, whereas (oleh karena itu), hence (maka), thus (maka),
she cuts her hair. consequently (akibatnya, konsekuensinya), as
a result (sebagai akibatnya), for this reason
D. Independent Clause (karena alasan ini).
Contoh:
• Independent clause adalah klausa atau anak
They trust me, therefore, I must keep on their
kalimat yang dapat berdiri sendiri (apabila
secret.
terpisah dari kalimat induknya masih bisa
(Mereka percaya kepada saya, oleh karena
berfungsi sebagai kalimat tunggal).
itu, saya harus menjaga rahasia mereka.)
Contoh:
• Conjunction yang berfungsi sebagai pilihan/
He is very smart, however, he is very humble.
alternatif
(Dia sangat pintar, meskipun demikian dia
Otherwise (jika tidak demikian).
sangat rendah hati.)
Contoh:
• Untuk menjawab soal yang berkenaan
You should go to her house now, otherwise,
dengan Independent clause, tentukan dahulu
she never want to meet you again.
hubungan antara kalimat sebelum dan
(Kamu sebaiknya pergi ke rumahnya
kalimat setelah kata penghubung.
sekarang, jika tidak demikian, dia tidak akan
Sentence 1…(kata penghubung)…sentence 2. mau menemuimu lagi.)
71
Bab 10
Modals
Modal adalah kata kerja bantu. Modal tidak bisa It has just rained, we don’t have to water the
berdiri sendiri, tetapi butuh kata kerja lain. Bentuk plants. (Saat hujan, kita tidak perlu menyiram
modal yang umum digunakan ada tiga, yaitu tanaman.)
present, past, dan perfect. Perbedaan bentuk ini
• Past
adalah untuk menyatakan perbuatan yang lampau
Kalimat positif: Had to (harus).
atau sekarang.
Kalimat negatif: Didn’t have to (tidak harus).
Tabel bentuk-bentuk modal:
72
Fakta: You didn’t help her. You were • Past
supposed to help her yesterday. (Kamu Kalimat positif: Could, to be able to + V1, to
tidak menolongnya. Kamu berandai-andai be: was/were.
menolongnya kemarin.)
Kalimat negatif: Couldn’t, be not able to.
• Unfulfilled ability (kemampuan yang
C. Certainty (Kepastian)
tidak dilakukan) → Can/could have + V3
• Present (sebenarnya bisa).
Kalimat positif: Must (pasti). Contoh:
Kalimat negatif: Must not/can not/could not I could have repaired your car, why didn’t you
(mustahil/tidak mungkin). ask me?
Contoh: Saya sebenarnya bisa memperbaiki mobilmu,
You couldn’t be sleepy, you’ve just slept mengapa kamu tidak memintaku?
all day already. (Kamu tidak mungkin Fact:
mengantuk, kamu sudah tidur sepanjang I didn’t repair the car, I could repair if indeed.
hari.) (Saya tidak memperbaiki mobilmu, saya bisa
memperbaikinya jika dibutuhkan).
• Past
Kalimat positif: Must have + V3 (pasti telah).
F. Permission (Izin)
Kalimat negatif: Can’t/couldn’t have + V3
(tidak mungkin telah). • Present
Kalimat positif: May, can (boleh/dapat).
D. Possibility (Kemungkinan) Kalimat negatif: May not, can not (tidak
• Present boleh/dapat).
Kalimat positif: May/might (mungkin/bisa • Past
jadi), could (memungkinkan/mungkin). Kalimat positif: Could.
Kalimat negatif: May not/might not (mungkin Kalimat negatif: Couldn’t.
tidak).
Riders may go when the traffic lights turn
• Past green. (Pengendara boleh jalan ketika lampu
Kalimat positif: Might have + V3, can/could lalu lintas menyala warna hijau).
have + V3 (mungkin telah).
Kalimat negatif: Might not have + V 3
(mungkin tidak).
E. Ability (Kemampuan)
• Present
Kalimat positif: Can, to be able to + V1, tobe
(am/is/are).
Kalimat negatif: Can’t, to be not able to.
73
Bab 11
Passive Voice
74
Contoh:
Present/Past Perfect
S + has/have/had + been Aktif : Someone eats the apple
5. tense
S + has/have/had + V3
+ V3 Pasif : The apple is eaten.
Contoh: Contoh:
D. Kalimat Aktif dengan Dua
Our mother has Special food has been
prepared special food prepared by our mother Objek
for us. for us.
(Ibu kita telah mem- (Makanan istimewa telah Ketika terdapat dua objek dalam sebuah kalimat
persiapkan makanan dipersiapkan oleh ibu aktif maka terdapat dua kemungkinan kalimat
istimewa untuk kita.) untuk kita.) pasif yang dapat dibentuk.
Modal Contoh:
Can
Can The teacher explained the students the excercise.
May
May
Must (Guru menjelaskan latihan kepada murid-murid)
Must
Shall + be + V3
Shall + VI Dalam kalimat di atas, objek satu (objek tidak
Will
Will langsung) adalah the students (murid-murid),
Could
6. Could
Contoh: sedangkan objek dua (objek langsung) adalah the
Contoh:
A new policy will be is- exercise (latihan). Maka, kalimat pasifnya (passive
The government will
sued by the government. voice) menjadi:
issue a new policy.
(Sebuah kebijakan baru
(Pemerintah akan • The students were explained the exercise by
akan diterbitkan oleh
menerbitkan sebuah the teacher. (Murid-murid dijelaskan tentang
pemerintah.)
kebijakan baru.) latihan oleh guru.)
• The exercise was explained to the students
C. Passive Voice With by by the teacher. (Latihan itu dijelaskan kepada
murid-murid oleh guru.)
• Dalam passive voice (kalimat pasif), yang
melakukan pekerjaan biasanya tidak terlalu
diperhatikan.
E. Verb yang Diikuti Preposisi
Contoh:
dalam Kalimat Pasif
A house was built there a month ago, now it Jika dalam kalimat aktif terdapat kata kerja (verb)
is just an empty lot. (Sebuah rumah dibangun yang diikuti preposisi (break into, look after,
di sana sebulan yang lalu, sekarang itu hanya dan lain-lain) maka pembentukan kalimat pasif
sebuah tanah kosong.) hanya terjadi pada kata kerjanya saja, sedangkan
• Ketika kita ingin menyebutkan pelakunya maka preposisi tetap berada setelah kata kerja.
digunakan preposisi by + noun (kata benda).
Contoh:
Contoh:
Aktif : Someone broke into my house last
Aktif : Andy build a house
night.
Pasif : A house is built by Andy
Pasif : My house was broken into (by someone)
• Jika pelakunya tidak tentu (indefinite last night.
pronoun) seperti someone, somebody, no
one, dan sebagainya, maka by bisa diabaikan.
75
Bab 12
Elliptical and Parallel
Construction
Elliptical structure adalah penghilangan bagian Subject: Mrs. Shinta
tertentu dari suatu kalimat akibat penggabungan Auxiliary: did
dengan kalimat lain, yang bertujuan untuk
2. Mrs. Dewi will write a script tomorrow.
membentuk kalimat majemuk. Penghilangan
Mr. Roni will write a script tomorrow.
bagian tertentu tersebut tidak menyebabkan
•
Mrs. Dewi will write a script tomorrow,
perubahan arti dari kalimat.
and Mr. Roni will too.
Ada tiga jenis elliptical structure yang perlu diketahui:
• Mrs. Dewi will write a script tomorrow,
and so will Mr. Roni.
A. Penggabungan Dua Kalimat Keterangan:
Positif Positive sentence: Mrs. Dewi will write a
script tomorrow.
Untuk menggabungkan kalimat positif dan kalimat
Subject: Mr. Roni
positif, digunakan konjungsi (kata hubung): too
Auxiliary: will
atau so.
3. Mr. Firdaus drives a car.
Catatan Mrs. Rina drives a car.
Rumus: •
Mr. Firdaus drives a car, and Mrs. Rina
• Positive sentence, and Subject + does too.
auxiliary + too • Mr. Firdaus drives a car, and so does
• Positive sentence, and so + auxiliary Mrs. Rina.
+ Subject Keterangan:
Positive sentence: Mr. Firdaus drives a car.
1. Mrs. Rini came here yesterday. Subject: Mrs. Rina
Mrs. Shinta came here yesterday. Auxiliary: does
• Mrs. Rini came here yesterday, and Mrs.
Shinta did too. B. Penggabungan Dua Kalimat
• Mrs. Rini came here yesterday, and so
did Mrs. Shinta.
Negatif
Keterangan: Untuk menggabungkan kalimat negatif dan
Positive sentence: Mrs. Rini came here kalimat negatif, digunakan konjungsi (kata
yesterday. hubung) either atau neither.
76
Catatan Catatan
Rumus: Rumus:
• Negative sentence, and Subject + • Positive sentence, but Subject +
auxiliary + not + either auxiliary + not
• Negative sentence, and neither + • Negative sentence, but Subject +
auxiliary + Subject auxiliary
Contoh: Contoh:
1. Doni can’t do it. 1. Dini likes swimming.
Dona can’t do it. Dina doesn’t like swimming.
• Doni can’t do it, and Dona can’t either.
Dini likes swimming, but Dina doesn’t.
• Doni can’t do it, and neither can Dona.
(Dini suka berenang, tetapi Dina tidak.)
Keterangan:
Negative sentence: Doni can’t do it. Dina doesn’t likes swimming, but Dini does.
Subject: Dona (Dina tidak suka berenang, tetapi Dini suka.)
Auxiliary: can 2. She didn’t sleep last night.
2. My father doesn’t like bakso. They slept last night.
My mother doesn’t like bakso. She didn’t sleep last night, but they did.
• My father doesn’t like bakso, and my (Dia tidak tidur semalam, tetapi mereka tidur.)
mother doesn’t either. They slept last night, but she didn’t.
• My father doesn’t like Bakso, and (Mereka tidur semalam, tetapi dia tidak.)
neither does my mother. 3. Mr. Iwan will go.
Keterangan: Mr. Farhan won’t go.
Negative sentence: My father doesn’t like bakso Mr. Iwan will go, but Mr. Farhan won’t.
Subject: My mother (Tuan Iwan akan pergi, tetapi Tuan Farhan
Auxiliary: Does tidak akan.)
3. Mr. Heri is not my friend. Mr Farhan won’t go, but Mr. Iwan will.
Mr. Heru is not my friend. (Tuan Farhan akan pergi, tetapi Tuan Iwan
•
Mr. Heri is not my friend, and Mr. Heru is akan.)
not either.
• Mr. Heri is not my friend, and neither is D. Parallel Contruction
Mr. Heru.
Keterangan: • Parallel construction adalah penggabungan
Negative sentence: Mr. Heri is not my friend. kalimat majemuk dengan menggunakan
Subject: Mr. Heru konjungsi (penghubung antarkata) yang
Auxiliary: is bertujuan untuk menghilangkan pengulangan
kata yang sama.
C. Penggabungan Kalimat Positif • Biasanya, kata atau kalimat yang digabungkan
memiliki fungsi tata bahasa (gramatikal) yang
dan Negatif sama. Tenses yang digunakan dalam kalimat
Untuk menggabungkan kalimat positif dan kalimat yang digabungkan juga harus sama.
negatif, atau kalimat negatif dan kalimat positif, • Bentuk-bentuk konjungsi dalam parallel
digunakan konjungsi (kata hubung): but (tetapi), construction antara lain:
while (sedangkan).
77
1. ... or ... (... atau ...) 4. Neither Rick nor Anto have gone to
2. ... and ... (... dan ...) Paris. (Tidak Rick maupun Anto sudah
pergi ke Paris).
3. Either ... or ... (salah satu dari ... maupun ...)
5. When Nino was 10 years old, he could
4. Neither ... nor ... (tidak ... maupun ...)
play both piano and violin. (Ketika Nino
5. Both ... and ... (kedua-duanya/... dan berusia 10 tahun, ia dapat bermain
juga ...) piano dan juga biola).
6. Not only ...but also ... (bukan hanya ... 6. The workers work not only carefully but
tetapi juga ...) also effectively. (Para pekerja bekerja
tidak hanya secara hati-hati tapi juga
• Contoh kalimat parallel construction:
efektif.)
1. My little brother walks or rides his
bike to school. (Adik laki-laki saya Catatan:
berjalan atau mengendarai sepedanya
• Bentuk both ... and ... diikuti oleh kata kerja
ke sekolah).
jamak (plural verb).
2. The doctor advised her to get some sleep
• Untuk bentuk:
and take some time off work. (Dokter
Either ... or ...
menyarankan kepadanya untuk tidur
Neither ... nor ...
yang cukup dan tidak bekerja untuk
Not only ... but also ...
beberapa waktu).
Subjek yang berdekatan dengan verb
3. She can speaks either Japanese or
menentukan apakah verb tersebut tunggal
Korean. (Dia dapat berbicara salah satu
atau jamak tersebut.
dari bahasa Jepang maupun bahasa
Korea).
78
Bab 13
Participles
79
2. Because, since, as, for (karena) • Jika passive participle muncul di awal kalimat
Talking excitedly to each other, they (passive participle + phrase), memiliki makna:
forgot to finish the exercise = because 1. After (setelah)
they were talking excitedly, they forgot
Visited by her idol, she was very happy
to finish the exercise. = after she was visited by her idol, she
3. While (sementara) was happy.
Walking along the street, I met my old 2. Because, since, as, for (karena)
friend = while I was walking along the
Surrounded by mountain, the city has
street, I met my old friend. a cool climate = because the city is
4. If (jika) surrounded by mountain, the city has
Turning to the left, you will find his a cool climate.
office = if you turn left, you will find his 3. Adjective Clause
office. The window broken by Edo has not
been repaired yet = the window which
was broken by Edo has not been
repaired yet.
80