Anda di halaman 1dari 81

E

-Bo
ok

SBMPTN
SAI
NTEK
Bahas
aIndones
ia
Bahas
aInggr
is
Mat
emat
ika
Bi
ologi
Ki
mia
Fi
sika
BAHASA
INDONESIA

1
Bab 1
Berita, Laporan, Surat,
dan Memo

A. Berita c. Syarat Berita


1. Berdasarkan fakta
a. Pengertian
Artinya, berita yang ditulis berdasarkan
• Berita adalah laporan mengenai kejadian kejadian atau peristiwa yang merupakan
atau peristiwa yang sedang hangat kenyataan di lapangan, seperti:
dibicarakan. Sebuah berita memberikan • Kejadian yang benar-benar ada atau
informasi yang bersifat aktual (baru) dan terjadi.
disajikan dalam pembacaan atau penulisan • Pendapat (opini) narasumber.
yang jelas serta menarik. Dengan kata lain, • Pernyataan sumber berita.
berita adalah sebuah laporan fakta.
2. Aktual (terkini)
• Berita dapat dijumpai di berbagai media
Jarak antara waktu kejadian atau
cetak (seperti koran, majalah, dan tabloid)
peristiwa, berdekatan dengan waktu
maupun elektronik (seperti televisi dan
penyiaran berita.
radio).
3. Objektif dan berimbang
b. Unsur-unsur Berita
Berita harus ditulis berdasarkan keadaan
• Unsur-unsur sebuah berita yang baik terdiri sebenarnya dan tidak memihak/berat
atas jawaban dari enam pertanyaan, yakni sebelah. Berita tidak boleh dibumbui
“5 W + 1 H” (What, Who, Whom, Where, dengan opini sehingga merugikan pihak
Why, How) yang terangkum dalam kepala yang dibe­ritakan dan harus disampaikan
berita, badan, dan ekor berita. tanpa usaha untuk memengaruhi
1. What (apa) pembaca atau pendengarnya.
Apa peristiwanya atau apa yang terjadi?
2. Who (siapa) 4. Lengkap
Siapa pelaku dalam persitiwa itu? Kelengkapan berita terkait dengan
3. When (kapan) unsur-unsur berita yang terdiri atas
Kapan peristiwa itu terjadi? pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan,
4. Where (di mana) kenapa, dan bagaimana (5W + 1H) dari
Di mana peristiwa itu terjadi? suatu peristiwa yang terjadi harus leng­
5. Why (mengapa) kap agar tidak terjadi kesimpangsiuran
Mengapa peristiwa itu terjadi? informasi.
6. How (bagaimana)
Bagaimana peristiwa itu terjadi?

2
5. Akurat Ciri-ciri fakta:
Isi sebuah berita harus tepat, benar, dan • Objektif
tidak terdapat kesalahan. Karena itu, • Datanya bisa dibuktikan
dalam menulis berita harus didukung • Sudah atau sedang terjadi
dengan langkah konfirmasi dari pihak- • Berupa informasi
pihak yang terkait dalam pemberitaan. 2. Opini atau pendapat
6. Sistematis Opini adalah suatu pernyataan yang
belum terjadi, belum tentu kebenarannya,
Berita disusun secara urut, dimana
dan baru sebatas dalam angan-angan.
isi berita yang penting dan jangkauan
informasinya luas diletakkan pada bagian
awal. Sedangkan, bagian yang kurang
B. Laporan
penting, bersifat khusus, dan sempit a. Pengertian
jangkauan informasinya diletakkan pada
• Laporan adalah bentuk penyajian informasi
bagian akhir berita.
atau fakta tentang suatu keadaan atau suatu
7. Menarik kegiatan oleh seseorang atau suatu badan
Suatu berita dikatakan menarik jika: hukum sehubungan dengan tugas yang
• Berguna bagi pembaca. dibebankan kepadanya.
• Isi berita hubungannya dekat de­ • Fakta yang disajikan ini berkenaan dengan
ngan kehidupan atau lingkungan tanggung jawab yang ditugaskan kepada
pembaca/pendengar. penulis. Fakta yang disajikan merupakan
• Bersifat konflik. bahan atau keterangan berdasarkan keadaan
• Memiliki daya pengaruh yang kuat. objektif yang dialami (dilihat, didengar, atau
• Berkaitan dengan tokoh-tokoh dirasakan) sendiri oleh penulis.
terkenal atau penting. • Isi laporan ditulis dengan lengkap dan
• Isi berupa berita bencana, kemajuan, sistematis menggunakan bahasa yang jelas,
aneh (luar biasa), dan humor. singkat, dan benar.

8. Mudah dipahami b. Fungsi Laporan


Berita ditulis secara ringkas menggunakan 1. Memberitahukan atau menjelaskan
bahasa yang baik dan benar serta tidak dasar penyusunan kebijakan, keputusan,
rancu. atau pemecahan masalah.
2. Memberitahukan atau menjelaskan
d. Menyusun Naskah Berita
pertanggungjawaban tugas atau kegiatan
1. Menggunakan struktur bahasa yang benar.
yang telah dilakukan.
2. Menggunakan pilihan kata yang tepat.
3. Sebagai bahan untuk pendokumentasian
3. Tidak menggunakan makna ganda.
dari suatu tugas atau kegiatan.
4. Logis (menggunakan penalaran logika
4. Sebagai sumber informasi.
yang benar).
e. Fakta dan Opini dalam Berita c. Tujuan Laporan
1. Fakta 1. M e n g e t a h u i k e m a j u a n d a n
Fakta adalah kejadian atau peristiwa perkembangan suatu masalah.
yang benar-benar terjadi dan terbukti 2. Mengadakan pengawasan dan perbaikan.
kebenarannya. 3. Untuk mengambil suatu keputusan yang
lebih efektif.
3
d. Bentuk-bentuk Laporan 5. Bab pendahuluan
1. Laporan berbentuk formulir isian 6. Bab telaah kepustakaan/dasar teori
Laporan jenis ini biasanya sudah 7. Bab metode penelitian
­disiapkan blangko isian yang isinya 8. Bab pembahasan hasil penelitian
mengenai tujuan yang hendak dicapai 9. Bab kesimpulan dan rekomendasi
dari suatu kegiatan atau peristiwa. 10. Daftar pustaka
Laporan jenis ini biasanya digunakan 11. Lampiran-lampiran
untuk laporan suatu kegiatan atau 12. Penutup
peristiwa yang sifatnya rutin.
2. Laporan berbentuk surat
C. Surat
Laporan jenis ini biasanya digunakan • Surat adalah sebuah media komunikasi tulis
untuk mengemukakan suatu subjek antara seseorang dengan sesamanya atau
atau topik agar diketahui oleh penerima instansi, dan sebaliknya.
laporan. Laporan ini tidak banyak • Secara umum surat terbagi menjadi tiga
menggunakan tabel dan angka, tetapi jenis, yaitu:
bentuknya lebih panjang dari surat
a. Surat Pribadi
biasa.
• Surat pribadi adalah surat yang ditulis
3. Laporan berbentuk memorandum atau
atau dikirim atas nama personal
nota
(individu) kepada orang lain atau
Memorandum adalah salah satu
instansi yang bersifat pribadi.
bentuk laporan yang berisi saran, nota,
atau catatan pendek yang biasanya • Surat yang bersifat pribadi berisi tentang
digunakan dalam bagian-bagian perkenalan, persahabatan, ataupun
organisasi, antara atasan dengan kekeluargaan. Sementara itu, surat pribadi
bawahan dalam hubungan kerja. yang bersifat resmi adalah surat lamaran
pekerjaan atau surat izin kepada instansi.
4. Laporan laboratoris
Tujuan laporan laboratoris adalah b. Surat Dinas
untuk menyampaikan hasil percobaan • Surat dinas adalah surat yang ditulis
atau kegiatan yang dilakukan di dalam atau dikirim oleh suatu instansi, baik
laboratorium. Laporan ini biasanya pemerintah maupun swasta kepada
ditulis dengan mengisi daftar isian yang instansi lain atau seseorang.
telah distandarisasi.
• Surat dinas menyangkut persoalan
e. Sistematika Laporan kedinasan, seperti surat keterangan,
surat tugas, surat pengantar, surat
Untuk membuat sebuah laporan yang
keputusan, atau surat permohonan.
bersifat formal maka unsur-unsur di bawah
ini harus terdapat dalam sebuah laporan, c. Surat Niaga
yaitu: Surat niaga adalah surat yang ditulis atau
1. Judul dikirim oleh perusahaan untuk kepentingan
2. Kata pengantar perdagangan atau perniagaan, misalnya:
3. Abstrak surat tagihan, surat pengiriman barang, surat
4. Daftar isi penawaran, atau surat permintaan.

4
D. Memo dan Pengumuman b. Pengumuman
Pengumuman merupakan suatu bentuk
a. Memo
penyampaian informasi secara tebuka
• Memorandum atau lebih sering disebut yang ditujukan kepada khalayak ramai
sebagai memo merupakan bentuk media (masyarakat).
komunikasi tertulis dalam suatu lingkup
kecil dan bersifat informal.

• Memo berisi perintah, permohonan,


pemberitahuan, harapan, atau petunjuk
yang biasanya disampaikan dari atasan
kepada bawahan dalam sebuah badan
hukum atau kantor.

Contoh

SMA Negeri 100 Bandung


Jalan Cahaya Bulan 1 No. 51, Bandung
MEMO
Hal : Membuat Laporan Perpisahan
Dari : Pembina OSIS
Kepada : Ketua OSIS

Panitia perpisahan kelas XII agar segera


membuat laporan perpisahan 2011/2012,
laporan disampaikan kepada pembina OSIS.
5 Juni 2012
Pembina Osis,

Jono, S. Pd.

5
Bab 2
Cerpen, Novel, dan Drama

A. Cerpen b. Ciri-ciri Novel


1. Tema lebih rumit karena terdapat gabungan
a. Pengertian beberapa tema yang dijadikan sebuah cerita
• Cerpen atau cerita pendek adalah salah satu utuh.
bentuk prosa yang berupa karangan pendek. 2. Tokohnya lebih banyak dengan berbagai
Kependekan dari cerpen bukan hanya dari macam sifat dan karakter.
bentuknya yang lebih padat dan singkat 3. Latar digambarkan dalam waktu yang lebih
dibandingkan dengan novel, melainkan juga lama dan mencakup wilayah geografi yang
dari aspek masalah yang dibatasi. lebih luas.
• Cerpen dibatasi dengan hanya membahas 4. Alur lebih panjang dan kompleks dan terjadi
salah satu unsur fiksi dalam aspek yang perubahan nasib pada tokoh-tokoh dalam novel.
terkecil.
b. Ciri-ciri Cerpen C. Unsur Intrinsik Cerpen dan
1. Tema berkisar pada masalah yang relatif Novel
sederhana.
2. Tokoh yang dimunculkan hanya beberapa a. Tema
orang. Tema adalah pokok masalah atau gagasan
3. Latar yang digambarkan hanya sebentar dan ide yang menjadi struktur cerita.
terbatas.
b. Alur (Plot)
4. Alur lebih sederhana.
• Alur atau plot atau disebut juga dengan
jalan cerita adalah rangkaian peristiwa yang
B. Novel
membentuk sebuah cerita.
a. Pengertian Secara umum tahap alur terdiri atas:
• Novel adalah karya fiksi prosa (karangan 1. Pengenalan situasi cerita (exposition).
yang berasal dari khayalan atau rekaan 2. Pengungkapan peristiwa (complication).
penulis) secara tertulis, biasanya dalam 3. Menuju pada adanya konflik (rising action).
bentuk cerita. Novel lebih panjang dan lebih 4. Puncak konflik (turning point).
kompleks dibandingkan dengan cerpen dan 5. Penyelesaian (ending).
tidak dibatasi keterbatasan struktural.
• Konflik merupakan inti dari sebuah
• Isi novel mengisahkan problematika kehi­ alur. Jenis-jenis konflik secara umum, di
dupan seseorang atau beberapa tokoh antaranya:
secara utuh.
6
1. Pertentangan manusia dengan dirinya 2. Latar tempat
sendiri (konflik batin). Penggambaran letak dari suatu kejadian/
2. Pertentangan manusia dengan sesamanya. cerita, misal: Indonesia, sekolah, Jakarta,
3. Pertentangan manusia dengan lingkungannya, dan sebagainya.
baik itu lingkungan ekonomi, politik, sosial,
3. Latar budaya/suasana
dan budaya.
Penggambaran budaya atau suasana yang
5. Pertentangan manusia dengan Tuhan atau
melatarbelakangi terjadinya peristiwa atau
keyakinannya.
cerita dalam cerpen/novel.
• Jenis-jenis alur, antara lain:
d. Penokohan
1. Berdasarkan kuantitas alurnya
• Penokohan adalah cara pengarang
• Alur tunggal
menggambarkan dan mengembangkan
Alur yang hanya memiliki satu garis
karakter tokoh-tokoh dalam cerita.
pengembangan cerita.
• Teknik yang digunakan pengarang untuk
• Alur ganda menggambarkan tokoh dalam cerita, di
Alur yang memiliki beberapa garis antaranya:
pengembangan cerita.
1. Teknik analitik
2. Berdasarkan urutan peristiwa
Karakter tokoh diceritakan langsung oleh
• Alur maju (progresif) pengarang.
• Alur mundur (regresif)
2 Teknik dramatik
• Alur maju-mundur/campuran
Karakter tokoh dikemukakan melalui:
3. Berdasarkan kualitas kepaduannya • Penggambaran oleh tokoh lain.
• Alur erat • Penggambaran fisik dan perilaku tokoh.
Alur yang hubungan antara peris­tiwa • Penggambaran lingkungan kehi­dupan
yang satu dan yang lain begitu erat tokoh.
sehingga bagian-bagian pem­bentuk • Penggambaran tata kebahasaan tokoh
peristiwa dalam cerita tidak dapat melalui dialog antartokoh.
dilepaskan. • Pengungkapan jalan pikiran tokoh.
• Alur renggang
Alur yang hubungan antara satu e. Point of View atau Sudut Pandang
peristiwa dengan peristiwa lain • Sudut pandang adalah posisi pengarang
terpisah atau terjalin secara renggang. dalam membawakan cerita. Posisi pengarang
terbagi atas dua, yaitu sebagai berikut:
c. Latar (Setting)
1. Orang pertama
• Latar atau setting dalam karya sastra tidak
Pengarang berperan langsung sebagai tokoh
hanya terbatas pada penempatan lokasi-
yang terlihat dalam cerita yang bersangkutan.
lokasi tertentu yang bersifat fiksi, tetapi
Biasanya menggunakan kata ganti orang
juga berwujud adat istiadat, tata cara,
pertama, seperti saya, beta, atau aku.
kepercayaan, dan nilai-nilai yang berlaku di
tempat yang bersangkutan. 2. Orang ketiga
Pengarang hanya sebagai orang ketiga yang
• Latar meliputi:
berperan sebagai pengamat atau berada
1. Latar waktu di luar cerita. Biasanya menggunakan kata
Penggambaran waktu kejadian, seperti pagi, ganti dia, mereka, atau nama orang.
siang, malam hari, dan sebagainya.
7
f. Amanat • Tritagonis
Amanat merupakan pesan yang disampaikan Merupakan peran penengah yang
pengarang. Amanat dapat berupa nasihat, bertugas menjadi pendamai atau
harapan, kritik, dan sebagainya. perantara protagonis dan antagonis.
g. Gaya Bahasa • Peran pembantu
Gaya bahasa adalah corak pemakaian Merupakan peran yang tidak secara
bahasa dalam cerita yang berfungsi untuk langsung terlibat dalam konflik yang
menciptakan suatu nada atau suasana terjadi, namun diperlukan dalam
persuasif serta merumuskan dialog yang penyelesaian cerita.
mampu memperlihatkan hubungan atau 3. Alur cerita (plot)
interaksi antara sesama tokoh. Plot atau alur adalah kejadian-kejadian
yang dialami oleh para pelaku/tokoh dalam
D. Drama sebuah drama.
Plot dalam drama terbagi menjadi:
a. Pengertian
• Eksposisi/introduksi: merupakan
Drama adalah bentuk karya sastra yang dapat
pergerakan peristiwa menuju konflik
berupa fiksi maupun non-fiksi. Drama biasanya
yang diawali dari dialog-dialog pelaku.
berkisah tentang kehidupan seseorang yang
• Intrik: merupakan peristiwa dimana
diceritakan di atas pentas, disaksikan oleh orang
terjadi persentuhan konflik atau
banyak dengan menggunakan dialog, gerak,
keadaan mulai tegang.
dan laku yang didasarkan pada naskah tertulis.
• Klimaks: merupakan peristiwa dimana
b. Unsur-unsur Insrinsik Drama terjadi pergumulan konflik atau
1. Lakon ketegangan yang telah mencapai
Lakon adalah hasil perwujudan dari naskah puncaknya dalam drama.
yang dimainkan. Lakon drama disusun atas • Antiklimaks: keadaaan konflik mulai
unsur-unsur yang sama dengan novel dan menurun dan cara penyelesaian
cerpen, yaitu karakteristik, plot, dialog, masalah telah ditemukan.
penempatan ruang, dan waktu. • Konklusi: merupakan akhir peris­tiwa
2. Pemain/penokohan atau penentuan terhadap nasib pelaku
Pemain adalah komponen drama yang utama.
menghidupkan konflik yang terdapat dalam 4. Tempat (gedung pertunjukan)
drama. Yaitu, tempat berlangsungnya pertun­jukan
Tokoh/pemain dibedakan menjadi empat, yaitu: drama.
• Protagonis 5. Penonton
Yaitu, pemain yang mempunyai peran Kedudukan penonton dalam drama
atau watak sebagai orang baik dan di harus dijadikan perhitungan istimewa
dalam drama berlakon sebagai peran karena tanpa penonton maka drama yang
utama yang menjadi pusat cerita. dipentaskan tidak mengandung arti.
• Antagonis 6. Naskah drama dan dialog
Merupakan lawan dari peran utama. Naskah drama adalah bentuk tertulis dari
Ia sering menjadi musuh yang cerita drama, sedangkan dialog adalah
menyebabkan terjadinya konflik. percakapan antarpemain dalam drama.

8
Fungsi dialog, di antaranya: 4. Drama satire
• Menampakkan karakter dan Drama satire adalah drama dengan lakon
memperkaya plot. lucu yang penuh dengan sindiran tajam dan
• Menciptakan konflik. terselubung.

• Menghubungkan fakta-fakta. 5. Farce (pertunjukan jenaka/dagelan)


Drama farce adalah drama yang meng­
• Menyamarkan kejadian-kejadian yang
utamakan kelucuan. Para pelaku berusaha
akan datang.
menonjolkan kelucuan tentang diri mereka
• Menghubungkan adegan-adegan dan
masing-masing. Dalam drama ini tidak
gambar-gambar sekaligus.
terdapat unsur sindiran.
Dua tuntutan yang harus dipenuhi
dalam dialog: d. Hal-hal yang Harus Diperhatikan pada
Pementasan Drama
• Dialoh harus turut menunjang gerak
laku tokoh. 1. Gerak (action)
• Dialog yang diucapkan di atas panggung Adalah perbuatan/gerak-gerik atau aksi
lebih sopan dan tajam daripada dialog dalam drama.
sehari-hari. 2. Mimik
c. Bentuk-bentuk Drama Adalah gerak-gerik atau perubahan raut
muka pemain pada pementasan drama.
1. Drama tragedi
3. Pantomimik
Drama tragedi adalah drama yang
Adalah gerak-gerik anggota tubuh pemain
menceritakan penderitaan dan kesengsa­
pada pementasan drama.
raan yang dialami oleh pelaku/tokoh utama
sehingga menimbulkan simpati dan rasa 4. Akting (acting)
kasihan penonton. Dapat juga berarti sebagai Akting adalah segala kegiatan, gerak, atau
drama yang menampilkan tokoh yang sedih perbuatan yang dilakukan oleh para pelaku
atau muram, yang terlibat dalam situasi gawat yang merupakan gambaran perwatakan
karena sesuatu yang tidak menguntungkannya. dramatik, baik secara emosi maupun
Keadaan tersebut mengantarkan tokoh pada intelektual. Akting meliputi mimik, pantomim,
keputusasaan dan kehancuran. dialog, dan segala sesuatu yang berhubungan
2. Drama komedi dengan adegan aktor atau pemain drama.
Drama komedi adalah lakon ringan yang 5. Blocking (penempatan posisi)
menghibur, namun berisikan sindiran halus. Blocking adalah kedudukan tubuh atau
Biasanya, berakhir dengan bahagia. penempatan posisi pada saat di atas
3. Melodrama pentas. Blocking yang baik harus seimbang,
Drama melodrama bersifat sentimentil utuh, bervariasi, dan memiliki titik pusat
dan melankolis. Ceritanya cenderung perhatian.
terkesan mendayu-dayu dan mendramatisir 6. Tata panggung
kesedihan. Emosi penonton dipancing untuk Adalah seni menata panggung untuk
merasa iba pada tokoh protagonis. Karena keperluan pementasan drama.
penggarapan alur dan lakon yang berlebihan
7. Tata busana
menyebabkan penokohan sering kurang
Adalah seni merancang busana yang sesuai
diperhatikan.
dengan keperluan pementasan drama.
9
8. Tata bunyi c. Nilai Moral
Seni merancang bunyi-bunyian atau musik Nilai moral adalah hal-hal yang berhubungan
untuk mendukung dramatisasi dari drama. dengan pesan moral dan perilaku atau
9. Tata lampu akhlak/budi pekerti.
Nilai moral berhubungan juga dengan nilai
Adalah seni menata lampu/cahaya untuk
agama. Misalnya, dalam legenda Si Malin
keperluan pementasan drama dan untuk
Kundang terdapat nilai moral, yakni seorang
mendukung dramatisasi dari drama.
anak yang tidak mengakui ibunya sendiri.
e. Pelaku Pementasan Drama
d. Nilai Agama (Religius)
1. Penulis naskah
Nilai agama adalah hal-hal yang berhubungan
2. Sutradara
dengan keagamaan, aturan-aturan, dan
3. Narator
hukum Allah. Misalnya, dalam cerpen
4. Pemain
Robohnya Surau Kami, terdapat nilai agama,
5. Penata artisitik
yakni dalam hidup jangan mementingkan
6. Penata rias dan kostum
diri sendiri. Sesama manusia itu harus
saling menasihati dan mengajak kepada
E. Nilai-nilai yang Terkandung kebenaran.
dalam Cerpen, Novel, dan
e. Nilai Pendidikan
Drama
Nilai pendidikan adalah hal-hal yang
a. Nilai Sosial-Kemasyarakatan berhubungan dengan pendidikan di
Nilai sosial adalah nilai-nilai yang dianggap masyarakat, misalnya pentingnya sebuah
baik oleh masyarakat. Nilai-nilai tersebut pendidikan yang terdapat dalam novel
biasanya berkaitan dengan kehidupan Laskar Pelangi.
bermasyarakat, seperti bermusyawarah, f. Nilai Kemanusiaan (Humanitas)
bergotong royong, saling menolong, dan Nilai kemanusiaan adalah hal-hal yang
bersilaturahmi. berhubungan dengan hakikat hidup manusia
b. Nilai Budaya sebagai makhluk yang memiliki berbagai
kepentingan, keinginan, dan harapan serta
Nilai budaya adalah nilai-nilai yang tertanam
kebiasaan.
di dalam kehidupan suatu kelompok ma­
syarakat/suku/bangsa. Nilai-nilai tersebut
dianggap baik sehingga digunakan sebagai
pedoman untuk membatasi dan memberikan
karakteristik pada suatu ma­syarakat/suku/
bangsa tersebut. Misalnya, dalam novel Salah
Asuhan terdapat nilai budaya Minangkabau,
yakni kaum perempuan lebih banyak
berperan dalam keluarga.

10
Bab 3
Paragraf Dan Kalimat

A. Pengertian Paragraf yang merupakan gagasan utama dari


paragraf tersebut. Ada dua cara untuk
Paragraf adalah gabungan beberapa kalimat mengungkapkan hal tersebut.
(kalimat utama dan kalimat penjelas) yang
berkaitan secara utuh dan padu serta a. Menggunakan Trik “5W + 1H”
membentuk satu kesatuan pikiran. Trik “5W + 1H” adalah cara mengungkap
pokok-pokok informasi suatu paragraf atau
B. Unsur Paragraf wacana, terutama isi sebuah berita.
“5W + 1H” tersebut terdiri atas pertanyaan-
a. Kalimat Utama pertanyaan sebagai berikut:
• Kalimat utama atau kalimat topik adalah What : Apa yang terjadi?
kalimat yang memuat ide pokok atau inti Who : Siapa yang terlibat dalam peristiwa
cerita dari sebuah paragraf. itu?
• Sebuah paragraf hanya memiliki satu ide Why : Mengapa hal itu bisa terjadi?
pokok. When : Kapan peristiwa itu terjadi?
• Ciri-ciri kalimat utama dalam suatu paragraf Where : Di mana peristiwa itu terjadi?
adalah sebagai berikut: How : Bagaimana peristiwa itu terjadi?
1. Merupakan inti permasalahan atau Pokok informasi atau pokok paragraf adalah
persoalan. ringkasan atau rangkuman dari jawaban
2. Biasanya bersifat umum sehingga pertanyaan “5W + 1H” di atas.
diperlukan kalimat-kalimat penjelas b. Menggunakan Trik Gagasan Utama
untuk menjelaskannya. Untuk menentukan hal-hal penting dalam
b. Kalimat Penjelas sebuah paragraf atau wacana, dapat juga
• Kalimat penjelas adalah kalimat yang di dilakukan dengan menentukan gagasan
dalamnya berisi penjelasan atau uraian dari utama atau ide pokoknya terlebih dahulu
kalimat utama. karena gagasan utama biasanya terkandung
• Kalimat penjelas merupakan kalimat-kalimat dalam kalimat utama.
di luar kalimat utama yang terdapat dalam
sebuah paragraf. D. Jenis-jenis Paragraf
a. Berdasarkan Letak Gagasan Utamanya
C. Menentukan Pokok Paragraf 1. Paragraf deduktif
Dalam sebuah paragraf terdapat pokok- Paragraf yang gagasan utamanya terletak di
pokok informasi atau hal-hal penting awal paragraf.

11
Dengan bahasa itu pula manusia
Contoh mewarisi dan mewariskan, menerima,
dan memberi pengetahuan kepada
sesamanya. Dengan demikian jelaslah
Persaingan antarhotel yang ketat bahwa bahasa merupakan sarana
disi­n yalir menjurus ke persaingan komunikasi yang sangat penting dalam
yang tidak sehat, terutama dengan kehidupan manusia.
kian gencarnya perang tarif. Untuk
mengatasinya, pemerintah akan mela­
kukan intervensi dengan menghentikan 4. Paragraf ineratif
investasi perhotelan di suatu daerah. Paragraf yang kalimat utamanya terletak di
tengah pararaf.

2. Paragraf induktif

Paragraf induktif adalah paragraf yang
Contoh
gagasan utamanya terletak di akhir kalimat.
Dengan kian gencarnya perang tarif
yang terjadi di antara pengusaha
Contoh hotel di daerah-daerah tujuan wisata
Indonesia. Persaingan antarhotel yang
Dalam kehidupan bermasyarakat, apa ketat disinyalir menjurus ke persaingan
yang dibutuhkan oleh seseorang belum yang tidak sehat. Untuk mengatasinya,
tentu sama dengan apa yang dibutuhkan pemerintah akan melakukan intervensi
oleh orang lain. Di samping itu, suatu dengan menghentikan investasi perho­
kebutuhan yang dapat dicapai oleh telan di suatu daerah.
seseorang, belum tentu dapat dicapai
oleh orang lain. Kenyataan seperti itu b. Berdasarkan Tujuannya
dari waktu ke waktu akan selalu ada. Oleh 1. Paragraf deskripsi
karena itu, kita harus siap menghadapi
Paragraf deskripsi adalah jenis paragraf yang
kebutuhan-kebutuhan tersebut.
menggambarkan sesuatu dengan jelas dan
terperinci menurut penga­laman pancaindra
3. Paragraf campuran (deduktif-induktif) manusia. Tujuannya adalah agar pembaca
seolah-olah dapat merasakan dan melihat
Paragraf yang kalimat utamanya terletak di
sendiri objek yang digambarkan.
awal dan akhir paragraf.

Contoh
Contoh

Bagi manusia bahasa merupakan alat Sore hari itu aku duduk di bangku
komunikasi yang sungguh penting. Dengan yang panjang di taman belakang vila.
bahasa, manusia dapat menyampaikan isi Matahari mulai tenggelam, semburat
hati kepada sesamanya. kemerahan mulai memenuhi langit.

12
4. Paragraf eksposisi
Di depanku bermekaran bunga beraneka
warna. Angin pegunungan membelai wajah, Paragraf yang menerangkan suatu pokok
membawa bau harum bunga. Semua lelahku persoalan yang dapat memperluas wawasan
setelah seharian berjalan hilang sudah. pembaca. Untuk mempertegas masalah
yang disampaikan, biasanya dilengkapi
2. Paragraf narasi dengan gambar dan data statistik.
Paragraf yang menceritakan suatu
kejadian atau peristiwa secara berurutan
dengan tujuan agar pembaca seolah-olah Contoh
mengalami sendiri kejadian tersebut.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia
selama beberapa tahun terakhir ini
Contoh mencapai rata-rata 7—8% per tahun.
Dengan demikian, pendapatan per
Tepat pukul 15.30 perhitungan suara kapita penduduk Indonesia mencapai
pilkades di lima tempat pemungutan suara beberapa kali lipat. Selain itu,
selesai. Berita acara pun segera dibuat dan berdasarkan data Biro Pusat Statistik,
ditandatangani, Pak Camat mengumumkan jumlah penduduk yang dikategorikan
hasilnya. Deddy yang bertanda gambar miskin juga banyak berkurang.
banteng mendapat 893 suara, Supriyono
dengan tanda gambar bintang mendapat
356 suara, Parto bertanda gambar burung 5. Paragraf persuasif
elang mendapat 234 suara. Sedangkan, Paragraf yang bertujuan memengaruhi
suara tidak sah ada 34 lembar. pembaca dengan memberikan data sebagai
penunjang dan disampaikan dengan
3. Paragraf argumentasi
menggunakan bahasa yang singkat, padat,
Paragraf yang berisi gagasan lengkap dan menarik sehingga pembaca mengikuti
dengan bukti dan alasan yang kuat. pendapat penulis.
Argumentasi dibuat untuk memengaruhi
atau meyakinkan pembaca akan kebenaran
yang diungkapkan penulis.
Contoh

Contoh Menabung uang di bank lebih aman


dan menguntungkan. Uang kita akan
mendapat bunga dari bank sesuai
Keluarga berencana berusaha menjamin
dengan uang tabungan yang telah
kebahagiaan hidup keluarga. Ayah
disetor. Uang kita juga akan terjaga
tidak pula terlalu pusing memikirkan
keamanannya dari pencurian. Oleh
usaha untuk mencukupi kebutuhan
karena itu, marilah kita menabung uang
keluarganya. Ibu tidak selalu merana
di bank sebagai jaminan masa depan.
oleh karena setiap tahun melahirkan.
Anak pun tidak terlantar hidupnya
karena kebutuhan hidup yang terjamin.

13
E. Pola Pengembangan Paragraf e. Contoh
Pengembangan paragraf dilakukan dengan
a. Definisi
mengemukakan suatu ide pokok, kemudian
• Pola pengembangan definisi dilakukan diberi contoh sebagai argumen dan sebagai
dengan cara mengidentifikasi atau menge­ ide penjelas.
mukakan secara detail ciri-ciri dari suatu
topik atau pokok bahasan. F. Ciri-ciri Paragraf Efektif
• Topik yang dikemukakan akan menjadi
ide pokok, sedangkan hasil identifikasinya 1. Memiliki satu ide pokok.
menjadi ide-ide penjelas. 2. Menjelaskan tentang ide pokok secara relatif
lengkap.
b. Sebab-Akibat
3. Menarik perhatian pembaca.
• Pengembangan paragraf ini dipakai untuk 4. Terstruktur dengan baik.
menerangkan suatu kejadian, baik dari segi
penyebab maupun dari segi akibat.
G. Penalaran
• Sebab menjadi ide pokok dari paragraf ini,
sedangkan akibat menjadi ide penjelas. • Penalaran adalah suatu proses berpikir
Hubungan sebab-akibat dapat dibagi manusia untuk menghubung-hubungkan
menjadi beberapa macam, yaitu: data atau fakta yang ada sehingga sampai
1. Satu sebab menimbulkan satu akibat. pada suatu simpulan.
2. Satu sebab menimbulkan banyak akibat. • Ada dua macam penalaran dalam menarik
3. Sebab-akibat berantai: simpulan sebuah bacaan, yakni penalaran
Sebab 1 menimbulkan akibat 1, akibat induksi dan penalaran deduksi.
1 menjadi sebab 2 yang menimbulkan a. Penalaran Induksi
akibat 2, akibat 2 menjadi sebab 3 yang
• Penalaran induksi adalah penalaran yang
menimbulkan akibat 3, dan seterusnya.
berdasar pada pernyataan-pernyataan yang
c. Perbandingan khusus sehingga menghasilkan simpulan
• Pengembangan paragraf dilakukan dengan yang bersifat umum.
cara mengidentifikasi atau mengemukakan • Ada tiga macam penalaran induksi, yaitu:
persamaan atau perbedaan antara dua hal 1. Generalisasi
yang akan menjadi pokok bahasan. Generalisasi adalah penalaran yang
• Dalam perbandingan, salah satu hal yang mengandalkan beberapa pernyataan
dibandingkan akan memiliki kelebihan dari yang mempunyai sifat tertentu untuk
hal lain yang dijadikan perbandingan. mendapatkan simpulan yang bersifat umum.
• Hal yang dijadikan dasar perbandingan akan

menjadi ide pokok paragraf.

d. Pertentangan Contoh
Pengembangan paragraf dilakukan dengan
menggunakan relasi dua hal, yaitu:
Jika dipanaskan, besi memuai.
1. Penulis mengemukakan suatu hal atau
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
pendapat, kemudian dipertentangkan
Jika dipanaskan, emas memuai.
dengan hal atau pendapat lain.
Jadi, jika dipanaskan, logam memuai.
2. Dasar pertentangan ini adalah ide
pokok paragraf.
14
2. Analogi proposisi (ungkapan). Dua proposisi adalah
Analogi adalah penalaran yang dilakukan premis dan satu proposisi lagi adalah
dengan membandingkan dua hal yang simpulan. Dua premis itu adalah premis
memiliki sifat yang sama. umum (mayor) dan premis khusus (minor).

Contoh Contoh

Nani adalah lulusan Unpad. PU : Semua siswa SMAN 23 pintar.


Nani menjalankan tugasnya dengan baik. A B
Joni adalah lulusan Unpad. PK : Ibrahim adalah siswa SMAN 23.
Oleh karena itu, Joni dapat menjalankan C A
tugasnya dengan baik. S : Jadi, Ibrahim pintar.
C B
3. Hubungan kausal
Hubungan kausal adalah penalaran yang 2. Silogisme negatif
diperoleh dari gejala-gejala yang saling Silogisme negatif terjadi apabila salah satu
berhubungan. premisnya negatif. Adanya premis yang
Ada tiga macam hubungan kausal, yaitu: negatif tersebut menyebabkan simpulannya
• Hubungan sebab-akibat pun negatif. Silogisme ini biasanya ditandai
Contoh: dengan kata pengingkar tidak atau bukan.
Joni rajin belajar. (A)
Joni pintar. (B)
Jadi, Joni rajin belajar sehingga pintar. Contoh
• Hubungan Akibat-Sebab
Joni pintar karena rajin belajar.
PU = Semua siswa SMAN 23 tidak bodoh.
• Hubungan Sebab-Akibat 1-Akibat 2
PK = Ibrahim adalah siswa SMAN 23.
Joni rajin belajar. (A)
S = Ibrahim tidak bodoh.
Joni pintar. (B)
Joni naik kelas. (C) Rumus Silogisme
Karena rajin belajar, Joni pintar PU (Premis Umum) = A + B
sehingga bisa naik kelas. PK (Premis Khusus) = C + A
b. Penalaran Deduksi S (Simpulan) = C + B
Penalaran deduksi berdasar pada sebuah
simpulan yang lebih umum. Setelah itu, baru 3. Entimen
kemudian ditarik kesimpulan yang khusus. Entimen adalah silogisme yang tidak
Penalaran deduksi dibagi menjadi tiga memunculkan PU karena dianggap sudah
macam, yaitu: diketahui secara umum.
1. Silogisme kategorial
Silogisme (bentuk menarik simpulan) ini
adalah silogisme yang diambil dari tiga

15
• Berdasarkan kelengkapan unsur
1. Minor (terdiri atas satu unsur pusat)
Contoh Contoh: ”Pergi!”
2. Mayor (Kalimat berunsur minimal S-P)
Silogismenya: Contoh: Kakak menari.
PU : Semua siswa SMAN 23 pintar. S P
PK : Ibrahim adalah siswa SMAN 23.
• Berdasarkan perluasan unsur
S : Jadi, Ibrahim pintar.
1. Kalimat inti
Entimennya:
Kalimat inti adalah kalimat yang hanya
Ibrahim pintar karena dia merupakan terdiri atas subjek dan predikat.
siswa SMAN 23.
Ciri kalimat inti:
• Terdiri atas dua kata,
• Berorientasi normal,
H. Kalimat
• Susunannya biasa.
a. Pola Kalimat
Contoh:
Kalimat dibentuk minimal dari unsur subjek,
Adik menangis.
predikat, dan objek.
Tina berjualan.
b. Inti/Induk Kalimat
2. Kalimat transformasi
Inti atau induk kalimat adalah bagian yang
Merupakan kalimat inti yang mendapat
menyampaikan ide pokok dari informasi yang
perluasan
disampaikan.

c. Jenis Kalimat
• Berdasarkan jenis predikat:
Contoh
1. Kalimat nominal (predikat berupa kata
benda)
Contoh: Itu adalah sebuah pensil. Tina pergi (kalimat inti) dapat diubah
2. Kalimat verba (predikat berupa kata kerja) menjadi:
Contoh: • Tina baru pergi.
Ayah bekerja di luar kota mulai bulan • Tina baru saja pergi ke pameran
depan. buku.
• Tina baru saja pergi bersama
• Berdasarkan letak predikat
Anton ke pameran buku yang
1. Kalimat normal (predikat berada setelah diadakan di Jalan Salemba.
subjek)
Adik bermain layang-layang di taman. • Berdasarkan jumlah pola
S P 1. Kalimat tunggal
2. Kalimat inversi (predikat berada sebelum Kalimat yang memiliki satu klausa (pola).
subjek) kalimat ini hanya memiliki satu subjek,
Dilihatnya dandang yang berisi beras itu. satu predikat, satu objek, dan satu
keterangan.
P S

16
Contoh: 2. Pasif intransitif
Siswa mengerjakan latihan di aula sekolah. Adalah jenis kalimat yang subjeknya
S P O K dikenai pekerjaan atau sebagai objek
2. Kalimat majemuk penderita.
Kalimat yang terdiri atas dua atau lebih Contoh:
kalimat tunggal (klausa) yang saling Tari menghapus papan tulis. (aktif)
berhubungan.
S P O
Contoh:
menjadi
Ketika ujian akan dimulai, Toni tiba-tiba
Papan tulis dihapus Tari. (pasif)
merasa tidak enak badan dan harus
S P O
beristirahat di klinik sekolah.
• Kalimat Efektif
• Berdasarkan pelaku
Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu
1. Aktif transitif
kalimat agar dapat dikatakan sebagai kalimat
Adalah jenis kalimat yang subjeknya efektif adalah:
melakukan pekerjaan dan diikuti oleh 1. Baku,
objek penderita. 2. Hemat,
Contoh: 3. Tidak ambigu,
Saya sedang menyirami bunga. 4. Logis,
5. Sistematis atau tidak rancu.
S P O

17
Bab 4
Karya Tulis Ilmiah

A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah 3. Menunjukkan kemampuan atau pemahaman


terhadap isi dari berbagai sumber yang
• Karya tulis ilmiah adalah hasil suatu digunakan.
penelitian atau kegiatan yang bersifat fakta 4. Menunjukkan kemampuan mengumpulkan
dan dapat menjadi sebuah dokumen. berbagai sumber informasi dalam suatu
• Karya tulis ilmiah dapat dibedakan menjadi kegiatan secra utuh.
makalah dan laporan penelitian.
D. Sistematika Karya Tulis
B. Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah
a. Lembar Judul
1. Mengungkapkan suatu permasalahan secara b. Lembar Pengesahan
logis, fakta yang terpercaya, serta analisis c. Kata Pengantar
yang objektif. d. Abstrak
2. Pendapat-pendapat yang dikemukakan e. Daftar Isi
berdasarkan fakta dan tidak berdasarkan f. Daftar Gambar/tabel (jika ada)
imajinasi, perasaan, atau pendapat yang g. Bab I Pendahuluan
bersifat subjektif. 1. Latar belakang masalah
3. Ragam bahasa yang digunakan bersifat 2. Perumusan masalah
lugas: 3. Tujuan penulisan
• Menggunakan kalimat efektif. h. Bab II Landasan Teori
• T i d a k m e n g g u n a ka n kata - kata i. Bab III Metodologi Penelitian
bermakna ambigu (makna ganda).
1. Metode penelitian
• Tidak menggunakan kata-kata yang 2. Jenis penelitian
bermakna konotatif (bukan makna
3. Populasi dan sampel penelitian
sebenarnya).
4. Teknik pengumpulan data
5. Teknik analisis data
C. Karakteristik Karya Tulis
j. Bab IV Hasil Penelitian
1. Merupakan hasil kajian literatur dan laporan
k. Bab V Kesimpulan dan Saran
pelaksaan suatu kegiatan di lapangan.
1. Kesimpulan
2. Menunjukkan pemahaman penulis tentang
Berisi jawaban dan permasalahan
masalah yang dikaji secara teoritis dengan
dalam bentuk ikhtisar dari perma-
kemampuan penulis dalam menerapkan
salahan.
prosedur dan teori.
18
2. Saran 6. Daftar Tabel/Gambar, yaitu lembar
Saran yang dimaksud di sini mer- halaman yang menjadi petunjuk pokok
upakan usul atau pendapat dari tabel atau gambar yang terdapat dalam
penulis yang mengacu pada materi karya tulis beserta nomor halaman.
pembahasan. 7. Bab I pendahuluan, yaitu bab
l. Daftar Pustaka pembukaan sebuah karya tulis yang
Merupakan acuan dalam penulisan karya terdiri atas latar belakang masalah,
tulis, baik dari buku, surat kabar, internet, perumusan masalah, dan tujuan
dan sumber tertulis lainnya. penulisan karya tulis.
m. Lampiran-lampiran 8. Bab II Landasan Teori, yaitu bab yang
menguraikan dasar teori yang diguna­
Keterangan:
kan penulis dalam membuat karya tulis.
1. Judul, yaitu nama yang dipakai dalam
9. Bab III Metodologi Penelitian, yaitu bab
karya tulis yang menyiratkan secara
yang berisi seputar metode penelitian,
pendek isi atau maksud dari karya tulis
jenis penelitian, populasi dan sampel
tersebut.
penelitian, teknik pengumpulan data,
2. Halaman Pengesahan, yaitu halaman serta teknik analisis data.
dalam karya tulis yang berisi tanda
10. Bab IV Hasil Penelitian, yaitu bab yang
tangan pengesahan pihak terkait.
menguraikan hasil dari penelitian yang
3. Kata Pengantar, yaitu uraian yang dilakukan oleh penulis.
berisi pengantar suatu karya tulis,
11. Bab V Kesimpulan dan Saran, yaitu
misalnya ucapan puji syukur atau
bab yang berisi kesimpulan dan saran
ucapan terima kasih.
penulis atas penelitian yang dilakukan.
4. Abstrak, yaitu ikhtisar atau ringkasan
12. Daftar Pustaka, yaitu daftar judul
sebuah karya tulis.
buku, nama pengarang, penerbit,
5. Daftar Isi, yaitu lembar halaman yang dan sebagainya, yang dijadikan acuan
menjadi petunjuk pokok isi karya tulis dalam membuat karya tulis.
beserta nomor halaman.
13. Lampiran, yaitu lembar tambahan yang
dilampirkan penulis.

19
Bab 5
Resensi

A. Pengertian • Kelebihan dan kekurangan buku


dapat juga tidak diulas secara lengkap
• Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu berdasarkan keseluruhan unsur
revidere atau resencere yang berarti melihat intrinsiknya, tetapi dinilai berdasarkan
kembali, menilai, atau menimbang. unsur intrinsik yang paling menonjol.
• Resensi adalah ulasan yang berisi penilaian e. Nilai Buku
atau pertimbangan terhadap buku.
Pada bagian ini, penulis resensi memberikan
penilaian atau informasi kepada pembaca,
B. Unsur-unsur Resensi
seperti apa fungsinya membaca buku
• Unsur-unsur penyusunan resensi adalah tersebut, hal-hal atau nilai-nilai apa yang
sebagai berikut: diperoleh pembaca setelah membaca
buku, dan siapa yang seharusnya
a. Judul Resensi
membaca buku tersebut. Penilaian ini
b. Identitas Buku bertujuan memberikan pengetahuan atau
1. Judul buku, memperkenalkan kepada khalayak agar mau
2. Pengarang, membaca buku yang diresensi tersebut.

3. Penerbit dan tahun terbit, f. Simpulan dan Saran


4. Ukuran buku dan ketebalan buku Bagian ini berisi simpulan dari resensi dan
(jumlah halaman). saran penulis resensi terhadap buku yang
dibuat resensinya.
c. Ringkasan atau Ikhtisar Buku
• Untuk jenis buku fiksi, ringkasan buku C. Prinsip-prinsip Resensi
sesuai dengan alur yang dibangun oleh
pengarang. Dalam membuat resensi buku perlu
• Sedangkan, untuk buku nonfiksi, diperhatikan beberapa hal berikut, yaitu:
ringkasan buku mencerminkan hal-hal 1. Objektif,
pokok, bab, atau subbab yang penting. 2. Singkat, jelas, lugas, dan jujur,
d. Kelebihan dan Kekurangan Buku 3. Langsung pada sasaran,
4. S e s u a i d e n g a n ke a d a a n d a n
• Kelebihan dan kekurangan buku dinilai
kemampuan pembaca.
berdasarkan unsur-unsur intrinsiknya,
seperti tema, latar, alur, penokohan,
dan gaya bahasa penulis cerita.

20
D. Tujuan Meresensi Buku 2. Kenali latar belakang penulisan buku dengan
membaca pengantar yang ada di dalamnya,
1. Memberikan informasi atau pemahaman baik pengantar dari penulis buku, penerbit,
yang komprehensif tentang apa yang maupun dari seorang pakar apabila ada.
tampak dan terungkap dalam sebuah buku. 3. Bacalah seluruh isi buku sampai tuntas,
2. Mengajak pembaca untuk memikirkan, komprehensif, dan cermat mulai dari kata
merenungkan, dan mendiskusikan lebih pengantar sampai pada bab akhir.
jauh fenomena atau problema yang muncul 4. Buatlah sinopsis atau ikhtisar isi buku
dalam sebuah buku. berdasarkan catatan dan tanda khusus
3. Memberikan pertimbangan kepada yang telah dibuat. Usakan sinopsis maupun
pembaca apakah buku itu pantas mendapat ikhtisar benar-benar mewakili isi buku.
sambutan dari masyarakat atau tidak. 5. Lakukan penilaian terhadap buku yang
4. Menjawab pertanyaan yang timbul jika diresensi dengan menunjukkan keunggulan
seseorang melihat buku yang baru terbit. dan kelemahannya, baik dari segi bahasa,
5. Untuk mengetahui identitas buku yang pembatasan bab, kerangka penulisan,
patut dibaca, mulai dari judul buku, penulis, sistematika, bobot ide, maupun aspek teknis
penerbit, tahun terbit, dan tebal buku. lainnya.
6. Buatlah kerangka resensi sebelum menulis
E. Langkah-langkah Meresensi resensi secara utuh.
7. Segeralah menulis resensi dengan berpedoman
Buku
pada hal-hal yang telah disiapkan.
1. Lakukan penjajakan terhadap buku yang 8. Koreksi kembali resensi yang telah dibuat
akan diresensi dengan membaca judul, dari segi bahasa dan isi, termasuk penge­
memerhatikan halaman identitas buku tikannya. Lakukan revisi apabila diperlukan.
yang meliputi penerbit, tahun penerbitan,
serta baca isi buku secara sekilas dengan
memerhatikan daftar isi.

21
Bab 6
Puisi

A. Pengertian Puisi 3. Rima atau unsur bunyi/sajak


Rima adalah pengulangan bunyi yang
• Puisi adalah sebuah karya sastra yang berselang, baik dalam larik sajak maupun
menggunakan bahasa kata yang indah pada akhir larik sajak.
dan penuh dengan makna. Bahasa yang Adanya pengulangan bunyi atau rima dapat
digunakan bersifat konotatif atau bukan menimbulkan kemerduan puisi sehingga
makna yang sebenarnya. dapat memberikan efek terhadap makna
• Umumnya, puisi berbentuk monolog yang nada dan suasana dari puisi tersebut.
berisi curahan hati, pikiran, atau imajinasi 4. Citraan atau imajinasi
seseorang.
Untuk memancing imajinasi ­pemba­ca
B. Unsur-unsur Puisi maka penyair sering ­menggunakan kata
atau kelompok kata yang ­meng­­­­ungkap­kan
Dalam buku Teori dan Apresiasi Puisi (1995), pengalaman imajinasi.
seorang Herman J. Waluyo secara garis besar, Kata atau kelompok kata yang digunakan
unsur atau struktur puisi dikelompokkan menjadi memberikan kesan-kesan terhadap pan­
dua macam, yaitu: caindra dalam jiwa pembaca. Jenis citraan
a. Unsur Fisik Puisi dari puisi, yaitu:
1. Citraan pandang
1. Diksi 2. Citraan dengar
Diksi ialah pemilihan kata yang tepat. 3. Citraan rasa
Suasana, perasaan, serta keindahan 4. Citraan kecap
dari sebuah puisi dapat dicapai dengan
b. Unsur Batin Puisi
penggunaan pilihan kata yang tepat.
1. Tema
2. Majas
Ide atau gagasan menduduki tempat utama
Majas merupakan sebuah gaya baha­sa yang di dalam cerita.
juga sering disebut bahasa kias. Dalam me­ Hanya ada satu tema dalam satu puisi,
nyam­paikan ide dalam puisinya, sering kali walaupun puisinya panjang.
pengarang menggunakan kiasan, yakni ti­
dak secara lang­sung mengungkapkan suatu 2. Rasa
makna, namun digunakan perumpamaan Rasa disebut juga arti emosional dari sebuah
kata yang lainnya. puisi.
Contoh: sedih, marah, heran, gembira.
22
3. Nada Jenis pantun berdasarkan isinya, di antaranya:
Adalah sikap penyair terhadap pembaca • Pantun anak-anak, yaitu pantun yang
melalui sebuah puisi. Nada tersebut dapat berisi suka cita atau kegembiraan.
berupa: • Pantun orang muda, yaitu pantun yang
• Mencaci berisi nasib dagang, perkenalan, asma­
• Merayu ra, perpisahan, beriba hati, dan jenaka.
• Merengek • Pantun orang tua, yaitu pantun yang
• Mengajak berisi nasihat, agama, dan adat istiadat.
• Menyindir, dan sebagainya.
2. Syair
4. Amanat
Syair adalah puisi lama yang berasal dari
Adalah pesan dari puisi yang ingin Arab. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
disampaikan oleh pengarang kepada • Satu bait terdiri atas empat baris.
pendengar atau pembaca puisinya. Pesan- • Satu baris ada delapan sampai dengan
pesan tersebut biasanya dihadirkan dalam dua belas suku kata.
ungkapan yang tersembunyi. • Baris pertama sampai dengan keempat
adalah isi.
C. Jenis-jenis Puisi • Berima atau bersajak a-a-a-a
a. Puisi Lama
• Puisi lama dikenal juga dengan nama puisi
terikat, yaitu puisi yang diciptakan pada Contoh
masa sebelum pujangga baru yang terikat
oleh aturan-aturan, seperti jumlah kata Ya Illahi Khalikul Bahri
dalam baris, jumlah baris dalam bait, jumlah Nasibku malang tidak pergi
suku kata maupaun rima. Ditinggalkan suami seorang diri
• Jenis-jenis puisi lama: Bakal sengsara setiap hari
1. Pantun
3. Karmina (pantun kilat)
Pantun adalah puisi lama yang memiliki ci­
ri-ciri sebagai berikut: Ciri-ciri karmina, yaitu:
• Ada dua baris dalam satu bait.
• Satu bait terdiri atas empat baris.
• Baris pertama adalah sampiran, sedangkan
• Satu baris terdiri atas delapan sampai
baris kedua adalah isi.
dengan dua belas suku kata.
• Sajak a-a
• Baris pertama dan kedua adalah sampiran.
• Baris ketiga dan keempat adalah isi.
• Berima atau bersajak a-b-a-b.
Contoh

Contoh Gendang gendut tali kecapi


Kenyang perut senanglah hati
Kalau ada jarum yang patah
Jangan simpan di dalam peti
Kalau ada kata yang salah
Jangan simpan di dalam hati

23
4. Gurindam 5. Sektet : terdiri atas enam baris dalam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal satu bait.
dari Tamil (India). 6. Septima : terdiri atas tujuh baris dalam
Ciri-ciri gurindam: satu bait.
• Satu bait terdiri atas dua baris. 7. Oktaf : terdiri atas delapan baris
• Baris pertama adalah sampiran, dalam satu bait.
sedangkan baris kedua adalah isi. 8. Soneta : terdiri atas sembilan baris
• Bersajak a-a. dalam satu bait.
• Berisi nasihat.
c. Pusi Bebas
• Ada hubungan kausal antara baris satu
dan dua. Yaitu, puisi yang tidak mengindahkan
aturan-aturan puisi, seperti rima, irama,
bait, dan baris.
Contoh Puisi bebas tidak lagi ditekankan pada
pemakaian kata yang indah dan tidak
efektif. Puisi bebas lebih ekspresif dengan
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir menggunakan pilihan diksi yang padat dan
Di situlah banyak orang yang tergelincir sarat makna.
Apabila dalam pantun ada ikatan aturan
persajakan, yaitu a b a b dan dalam syair
b. Puisi Baru
a a a a maka dalam puisi bebas tidaklah
• Puisi baru atau yang lebih dikenal
demikian. Puisi bebas dapat menggunakan
sebagai puisi modern muncul pada
persajakan a a a a, a b a b, a a b b, a a b
masa Pujangga Baru dan dipopulerkan
c, a b c d, dan lain-lainnya sesuai dengan
oleh Angkatan 45, yang dipelopori
kebutuhan dan pilihan katanya.
oleh Chairil Anwar.
d. Puisi Kontemporer
• Puisi modern lahir dalam semangat
mencari kebebasan pengucapan Merupakan bentuk puisi kekinian. Puisi
pribadi yang tidak terikat dengan jenis ini tidak lagi dipandang sebagai karya
pola-pola estetika yang kaku atau sastra yang terikat oleh bentuk dan rima,
patokan-patokan yang membelenggu namun sebuah karya sastra yang dibuat
kebebasan penyair. untuk menyampaikan gagasan, kritik, atau
sindiran dari penulis tentang kehidupan di
• Puisi baru terdiri atas:
sekitarnya.
1. Distikon : terdiri atas dua baris tiap bait, bi­
Puisi ini mengandalkan pengucapan batin
asanya bersajak sama.
puisi daripada makna puisi.
2. Tersina : terdiri atas tiga baris dalam
Berdasarkan isinya, puisi kontemporer
satu bait.
terdiri atas:
3. Kuatren : terdiri atas empat baris
1. Epigram
dalam satu bait.
Puisi yang berisi ajaran hidup, baik
4. Kuin : terdiri atas lima baris dalam
tentang agama, sopan santun, sosial,
satu bait.
dan sebagainya.

24
2. Satire 5. Elegi
Puisi yang melukiskan kepincangan Puisi yang mengandung kesedihan
sosial dalam bentuk kritik dan sindiran. atau yang berisi ratapan.
3. Ode 6. Roman
Merupakan puisi yang berisi pujian Puisi yang berisi luapan cinta kepada
atau sanjungan kepada seseorang. kekasih.
4. Balada 7. Himne
Balada adalah kisah atau cerita yang Puisi yang berisi puji-pujian kepada
digubah ke dalam bentuk puisi. Tuhan.

25
Bab 7
Sastra Melayu Klasik

A. Pengertian Sastra Melayu 10. Bersifat universal (untuk umum atau dari
anak-anak sampai dewasa).
Klasik
• Sastra Melayu Klasik adalah sastra lama
C. Unsur-unsur Karya Melayu
yang lahir pada masyarakat lama atau
tradisional, yaitu masyarakat yang masih Klasik
sederhana dan terikat dengan adat istiadat. a. Tema
• Sastra Melayu Klasik bermula pada abad ke- Tema adalah ide pokok yang mendasari
16 Masehi. Semenjak itu sampai sekarang, sebuah karya sastra Melayu klasik.
gaya bahasanya tidak banyak berubah. b. Penokohan/perwatakan
Penokohan atau perwatakan adalah
B. Sifat-sifat Sastra Melayu penggambaran sifat atau watak tokoh dalam
cerita.
Klasik
c. Latar (Setting)
1. Bersifat anonim atau tanpa nama Latar adalah keterangan mengenai waktu,
(pengarangnya tidak dikenal). ruang, dan suasana terjadinya lakuan atau
2. Disampaikan secara lisan, dari mulut ke mulut. cerita dalam sebuah karya sastra.
3. Bersifat statis (perubahan sangat lambat dan
d. Sudut Pandang
relatif tidak ada karya-karya baru).
Sudut pandang adalah posisi pengarang
4. Bersifat tradisional (masih mencerminkan
dalam menuliskan karya sastra
keterikatan terhadap aturan-aturan hidup
bermasyarakat secara kaku). e. Alur
5. Sumber cerita adalah cerita kerajaan atau Alur adalah adalah rangkaian peristiwa
keraton dan keluarga raja (istana sentris). yang saling berhubungan membentuk suatu
6. Bersifat kurang rasional (kejadian-kejadian cerita.
tidak masuk akal). f. Amanat
7. Bersifat didaktis (memberikan pendi­dikan Amanat adalah pesan yang ingin
kepada pembaca, baik moral maupun religius). d i s a m p a i ka n p e n ga ra n g ke p a d a
8. Bersifat simbolis (cerita disajikan dalam pembacanya.
bentuk lambang). g. Gaya Bahasa
9. Bersifat klasik imitatif/tiruan (kebiasaan tiru- Gaya bahasa adalah sarana sastra yang
meniru yang turun-temurun). amat penting karena hal inilah yang akan
membedakan antara pengarang yang satu
dengan yang lain.
26
D. Karakteristik Naskah Dongeng dibedakan menjadi:
1. Fabel, yaitu cerita atau dongeng tentang
Melayu Klasik kehidupan binatang yang berperilaku seperti
1. Dimulai dengan menceritakan asal-muasal manusia. Dongeng tentang kehidupan
tokoh utama. binatang ini dimaksudkan agar menjadi
2. Cerita selalu diawali dengan kata penghubung teladan bagi kehidupan manusia pada
yang menyatakan bahwa cerita tersebut tidak umumnya.
diketahui tempat dan waktu secara pasti. 2. Parabel, yaitu cerita atau dongeng tentang
Contoh: binatang atau benda-benda lain yang
Alkisah inilah cerita orang dahulu kala, hikayat mengandung nilai pendidikan. Ceritanya
namanya, terlalu indah-indah ceritanya... merupakan kiasan tentang pelajaran
3. Penggunaan kata-kata dalam cerita naskah kesusilaan dan keagamaan.
Melayu klasik memiliki ciri sebagai berikut: 3. Legenda, yaitu dongeng yang dihubungkan
• Penggunaan kosakata yang pada saat dengan keajaiban alam, atau kepercayaan
ini tidak lazim dipergunakan dalam mengenai terjadinya suatu tempat, dan
berbahasa Indonesia. setengah mengandung unsur sejarah.
Contoh: 4. Mite, yaitu dongeng yang berhubungan
... menghibur hati yang masgul (sedih). dengan cerita jin, peri, roh halus, dewa,
• Penggunaan kata penghubung maka dan hal-hal yang berhubungan dengan
dalam awal kalimat. kepercayaan animisme.
Contoh: Mite dipercayai oleh masyarakat sebagai
Maka, titah sang Nata, “Yayi Suri, telah cerita yang benar-benar terjadi.
sebenarnya seperti kata Adinda itu.” 5. Sage, yaitu dongeng yang mengan­dung unsur
• Penggunaan diksi atau pilihan kata yang sejarah meskipun tidak seluruhnya. Sage juga
kurang tepat. tidak terlepas dari fantasi dan imajinasi.
Contoh: b. Hikayat
Maka, dikarang oleh segala orang yang
Kata hikayat berasal dari bahasa Arab yang
bijaksana prama kawi.
artinya cerita. Hikayat mengisahkan kebesaran
• Penggunaan kalimat yang tidak efektif.
dan kepahlawanan orang-orang ternama, para
Contoh:
raja, atau para orang suci di sekitar istana
Sebermula pada zaman dahulu ada
dengan segala kesaktian, keanehan, dan
raja di Tanah Jawa empat bersaudara,
muzizat tokoh utamanya. Hikayat kadang mirip
terlalu amat besar kerajaannya.
cerita sejarah atau riwayat hidup seorang
4. Terbitan dan cetakannya tidak berangka tahun.
tokoh besar dalam sejarah.
5. Sangat kental dengan pengaruh islam.
6. Cerita hidup di tengah-tengah masyarakat dan c. Tambo
diceritakan secara lisan dari mulut ke mulut. Tambo adalah cerita sejarah, yaitu cerita
tentang kejadian atau asal-usul keturunan raja.
E. Jenis-jenis Sastra Melayu d. Wira Carita (Cerita Kepahlawanan)
Klasik Wira carita adalah cerita yang pelaku utamanya
a. Dongeng adalah seorang kesatria atau pahlawan yang
gagah berani, pandai berperang, dan selalu
Dongeng adalah karya sastra berbentuk
memperoleh kemenangan.
prosa cerita yang isinya hanya khayalan atau
hanya ada dalam fantasi pengarang.
27
Bab 8
Wawancara

A. Pengertian Wawancara 1. Wawancara individual


Yaitu, wawancara yang dilakukan seseorang
• Kegiatan wawancara merupakan bentuk pewawancara dengan responden tunggal
tanya jawab antara orang yang mencari atau wawancara secara perseorangan.
informasi atau pewawancara dengan
narasumber. 2. Wawancara kelompok

• Tujuan wawancara, yaitu: Yaitu, wawancara yang dilakukan terhadap


sekelompok orang dalam waktu bersamaaan.
1. Memperoleh informasi atau data
penelitian 3. Wawancara konferensi
2. Memperoleh opini Yaitu, wawancara antara seorang pewancara
3. Memperoleh biografi dengan sejumlah responden atau sebaliknya.
4. Memperoleh cerita • Berdasarkan keterbukaan informasinya,
wawancara dibagi menjadi dua, yaitu:
B. Jenis-jenis Wawancara 1. Wawancara terbuka

• Berdasarkan cara pelaksanaannya, Yaitu, wawancara yang terbuka untuk


wawancara dibagi dua, yaitu: umum, artinya orang lain dapat hadir dan
menyaksikan proses wawancara. Wawancara
1. Wawancara terstruktur/terpimpin
jenis ini, pertanyaannya yang diajukan tidak
Adalah wawancara secara terencana yang terbatas (tidak terikat) jawabannya.
berpedoman pada daftar pertanyaan yang
telah dipersiapkan sebelumnya. 2. Wawancara tertutup

Wawancara terstruktur lebih efektif, karena: Yaitu, wawancara yang orang lain tidak dapat
• Pertanyannya sesuai dengan urutan, hadir untuk menyaksikan proses wawancara.
Wawancara jenis ini, pertanyaan yang
• Tidak ada informasi yang terlewatkan,
diajukan terbatas jawabannya.
• Wawancara lebih lancar.
2. Wawancara tak terstruktur/bebas C. Langkah-langkah Wawancara
Adalah wawancara yang tidak berpedoman
pada daftar pertanyaan. Langkah-langkah dalam melakukan
wawancara, yaitu:
• Berdasarkan jumlah narasumber yang 1. Menentukan tema atau topik.
diwawancarai, wawancara dibagi menjadi 2. Mempelajari masalah yang berkaitan
tiga, yaitu: dengan tema wawancara.

28
3. Membuat daftar atau garis besar 4. Mulailah dengan pertanyaan ringan (untuk
pertanyaan yang akan diajukan. narasumber yang punya banyak waktu),
4. M e n e n t u ka n n a ra s u m b e r d a n namun langsung ke persoalan inti untuk
mengetahui identitasnya. narasumber yang tidak punya waktu banyak
untuk melakukan wawancara.
5. Menghubungi dan membuat janji
dengan narasumber. 6. Hindari pertanyaan yang sifatnya menggurui,
pribadi, dan bersifat interogatif atau
6. Mempersiapkan peralatan untuk
terkesan memojokkan narasumber.
wawancara (peralatan menulis atau
alat perekam). 7. Dengarkan dengan baik jawaban yang
disampaikan narasumber. Boleh dii­ngatkan
6. Melakukan wawancara.
secara halus apabila narasumber lari dari
7. Mencatat pokok-pokok hasil wawancara.
topik yang dibicarakan
8. Menyusun laporan hasil wawancara.
8. Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan
baru yang muncul dari penje­l asan
D. Etika Wawancara narasumber.

1. Datang tepat waktu. 9. Setelah seluruh pertanyaan diajukan, jangan


lupa memberikan kesempatan kepada
2. Perhatikan penampilan, bersikap santun,
narasumber untuk menjelaskan hal-hal yang
wajar, dan ramah.
mungkin belum ditanyakan.
3. Perkenalkan masalah yang akan ditanyakan
10. Usai wawancara, sampaikan ucapan terima
sehingga narasumber tahu alasan dirinya
kasih kepada narasumber.
dijadikan narasumber.

29
Bab 9
Bentuk Kata

Kata adalah satuan bahasa terkecil yang dapat


berdiri sendiri dan memiliki arti. Bentuk kata dike-
nal juga dengan istilah morfem. Morfem terbagi Catatan
menjadi dua, yaitu:
berikut catatan untuk prefiks me-
• Morfem bebas adalah morfem atau bentuk
• Bila dipasangkan dengan kata dasar
kata yang bisa berdiri sendiri. Contoh: duduk,
berfonem awal huruf vokal (a, i, u,
main, dan cantik.
e, o), k, g, dan h akan mengalami
• Morfem terikat adalah morfem yang tidak morfofonemis (perubahan fonem)
bisa berdiri sendiri. Contoh: me-, -an, ter-, menjadi meng-. Contoh: menghilang,
non-, antar-, pasca-, dan pra-. mengajar, menggila.
• Bila dipasangkan dengan kata dasar
A. Afiksasi berfonem awal l, m, n, r, ng, ny, w,
dan y awalan me- tidak mengalami
Afiksasi adalah pengimbuhan. Imbuhan perubahan. Contoh: melawan,
(afiks) adalah morfem terikat. Terdapat enam merasa, memakan, menyanyi.
jenis afiksasi (imbuhan), yaitu: • Bila dipasangkan dengan kata
dasar berfonem awal d, t, c, dan
a. Awalan (Prefiks) j akan mengalami morfofonemis
Awalan adalah bentuk terikat yang dilekatkan menjadi men-. Contoh: mendobrak,
di depan sebuah kata dasar atau bentuk dasar. mencontoh, menjadi.
Dalam bahasa Indonesia, awalan terdiri atas • Bila dipasangkan dengan kata dasar
berfonem awal p, b, dan f akan
me-, ber-, ter-, ke-, se-, di-, dan pe-.
mengalami morfofonemis menjadi
m e m - . C o nto h : m e m b a nt i n g ,
memindah, membaca.
Contoh • Bila dipasangkan dengan kata dasar
berfonem awal s dan sy akan mengalami
morfofonemis menjadi meny-. Contoh:
me(N) + potong = memotong menyapu, menyikut, menyatu.
ber + nyanyi = bernyanyi • Bila dipasangkan dengan kata dasar
bersuku satu akan mengalami
pe(N) + hapus = penghapus
morfofonemis menjadi menge-.
ter + baik = terbaik
Contoh: mengebom.

30
Masing-masing imbuhan memiliki fungsi dan • Pelaku tindakan seperti yang tersebut
makna tersendiri, yaitu: dalam kata dasar, contoh: penerjemah,
1. Prefiks me- pencukur, pemukul, penendang.
Berfungsi membentuk kata kerja. Makna • Menyatakan alat untuk mengerjakan
gramatikalnya adalah sebagai berikut: sesuatu, contoh: penggaris, penghapus,
• Melakukan perbuatan/tindakan seperti pewarna, pelicin.
yang termuat dalam kata dasarnya, • Menyatakan “Orang yang pekerjaannya
contoh: melompat, menyanyi. ...”, contoh: pelukis, pesuruh, pengajar,
• Membuat atau menghasilkan apa yang petani, pelaut.
dimuat dalam bentuk dasar, contoh: • Menyatakan “Orang yang sifatnya ....”,
menyambal, menggulai. contoh: pemalas, periang, pendiam.
• Mengerjakan dengan alat, contoh: • Menyatakan orang yang gemar/sering
mengunci, menggunting, mencangkul. melakukan sesuatu yang tersebut pada
• Menjadi atau dalam keadaan, contoh: kata dasar, contoh: pendusta, pencuri,
menurun, menguap, membatu. pemabok, penipu.
• Menuju ke tempat yang tersebut dalam
4. Prefiks ter-
kata dasar, contoh: menepi, melaut.
Berfungsi membentuk kata kerja, kata sifat
• Mencari atau mengumpulkan, contoh:
(superlatif), kata benda, dan menyatakan
merotan, mendamar.
keterangan aspek. Makna gramatikalnya
2. Prefiks ber- adalah sebagai berikut:
Berfungsi membentuk kata kerja. Makna • Menyatakan suatu perbuatan yang tidak
gramatikalnya adalah sebagai berikut: sengaja atau terjadi secara tiba-tiba
• Mempunyai, contoh: berumah, (aspek spontanitas), contoh: terinjak,
bersuami. termakan, terjatuh.
• Memakai, contoh: berbaju, bersepatu. • Menyatakan suatu perbuatan telah
• Berada dalam keadaan, contoh: selesai dilaksanakan (aspek perfektif),
bergembira, berpadu, bersedih. contoh: terciduk, tertulis, tertangkap.
• Menyatakan jumlah yang tersebut pada • Menyatakan perbuatan yang sedang
bentuk dasar, contoh: berdua, bertiga, atau terus berlangsung (aspek
berempat. kontinuatif), contoh: terpasang,
• Menyatakan perbuatan yang berbalasan terapung, tersambung.
atau resiprok, contoh: berkelahi, • Menyatakan dapat di- (aspek potensialis),
bersalaman. contoh: terjangkau, terangkat.
• Mengadakan atau mengerjakan, contoh: • Menyatakan tingkat paling (aspek
berkebun, bersawah. superlatif), contoh: terbaik, terbesar,
• Menghasilkan atau mengeluarkan, tercantik, tersukses.
contoh: bertelur, berbunga. • Menyatakan “Orang/benda yang di-”,
• Mengendarai, menaiki, atau menum­ contoh: tersangka, tertuduh, tertimpa.
pang sesuatu, contoh: bersepeda, b. Sisipan (Infiks)
bermobil.
Sisipan adalah morfem terikat yang dilekatkan
3. Prefiks pe- di tengah bentuk dasar. Ada empat infiks yang
Berfungsi membentuk kata benda. Makna kita kenal, yaitu –el–, –er–, –em–, dan –in–.
gramatikalnya adalah sebagai berikut:

31
biasa dipakai bersama-sama adalah: me-kan,
memper-kan, diper-kan, ter-kan, ber-kan, dan
Contoh lain-lain.

tunjuk + –el– = telunjuk


Contoh
tapak + –el– = telapak
sabut + –er– = serabut
suling + –er– = seruling Melepaskan, dilepaskan, memperbaiki,
kuning + –em– = kemuning mempertinggi, memperhatikan.
kilau + –em– = kemilau Imbuhan gabung berbeda dengan
kerja + –in– = kinerja konfiks. Gabungan imbuhan di sini tetap
sambung + –in– = sinambung mempertahankan identitas/arti dan
fungsinya masing-masing. Sebaliknya,
bentuk-bentuk konfiks tidak dapat
c. Akhiran (Sufiks)
ditafsirkan secara tersendiri, tetapi
Akhiran adalah bentuk terikat yang dilekatkan
bersama-sama membentuk satu arti
di belakang suatu kata dasar maupun kata
dan bersama-sama pula membentuk
jadian. Akhiran dalam bahasa Indonesia, di
satu fungsi.
antaranya –an, –nya, dan i.
Selain sebagai sufiks, akhiran –nya juga bisa
f. Imbuhan Serapan
menjadi enklitik, yaitu klitika (kata ganti)
yang terletak di akhir, menyatakan kata ganti Imbuhan serapan adalah imbuhan yang
orang ketiga. diserap dari bahasa lain, baik bahasa daerah
Contoh: maupun bahasa asing. Imbuhan serapan, di
Toni bersedih karena perusahaannya disita antaranya adalah sebagai berikut:
oleh pengadilan. 1. Akhiran –man, –wan, –wati
2. Akhiran –i, –iah, –wi
d. Konfiks
3. Akhiran –isme, –isasi, –is
Konfiks adalah morfem terikat yang terjadi
Contoh:
dari gabungan dua macam imbuhan yang
Wartawan, duniawi, ekonomis, globalisasi.
bersama-sama membentuk satu arti.
1. Konfiks ke-an
ke- + aman + -an = keamanan B. Reduplikasi
2. Konfiks pe-an dan per-an
Reduplikasi adalah bentuk kata ulang yang
per- + tahan + -an = pertahanan
secara sederhana merupakan bentuk kata
3. Konfiks ber-an
yang diulang.
ber- + salam + -an = bersalaman
Prinsip dasar kata ulang adalah kata tersebut
e. Imbuhan Gabung berasal dari kata dasar yang diulang. Proses
Gabungan imbuhan adalah pemakaian perulangan tidak mengubah jenis (kelas) kata
beberapa imbuhan sekaligus pada suatu kata dan bentuk kata dasarnya lazim dipakai.
dasar, yang masing-masing mempertahankan
arti dan fungsinya. Imbuhan-imbuhan yang

32
Contoh: Contoh:
• Mobil-mobilan, kata dasar mobil bukan Teka-teki, laba-laba, kura-kura, mondar-
mobilan. mandir, hiruk-pikuk, paru-paru, lumba-
• Sayur-mayur, kata dasar sayur bukan lumba, baling-baling, dan sebagainya.
mayur.
Kata ulang secara umum terdiri atas kata
ulang utuh, kata ulang berimbuhan,
C. Kata Majemuk
kata ulang sebagian, dan kata ulang Kata majemuk adalah gabungan dua kata
berubah bunyi. atau lebih yang memiliki struktur tetap, tidak
a. Kata Ulang Utuh dapat disisipi kata lain. Kedua kata tersebut
Kata ulang utuh adalah bentuk kata yang melebur menjadi satu dan mempunyai
diulang secara utuh atau penuh sesuai makna yang baru.
dengan kata dasarnya. Contoh:
Contoh: Mahasiswa, meja makan, lemah lembut,
Siswa-siswa (kata dasar siswa) rumah sakit, kacamata, besar kepala, dan
Anak-anak (kata dasar anak) lain-lain.
b. Kata Ulang Berimbuhan
Kata ulang berimbuhan adalah bentuk kata D. Jenis Kata
yang diulang dengan mendapat imbuhan.
Terdapat perbedaan pandangan antara
Contoh:
tradisional dengan struktural mengenai jenis
Lari-larian (lari), buah-buahan (buah). kata yang ada.
c. Kata Ulang Sebagian Menurut pandangan tradisional, kata terdiri
atas sepuluh jenis, yaitu:
Kata ulang sebagian adalah bentuk kata
1. Kata kerja (verb),
ulang yang terjadi pada sebagian bentuk kata
2. Kata benda (nomina),
dasarnya saja.
3. Kata sifat (adjektiva),
Contoh:
4. Kata bilangan (numeralia),
Tali-temali (tali), lelaki (laki-laki), dedaunan 5. Kata depan (preposisi),
(daun). 6. Kata ganti (pronominal),
d. Kata Ulang Berubah Bunyi 7. Kata sambung (konjungsi),
8. Kata seru (interjeksi),
Kata ulang berubah bunyi adalah bentuk
9. Kata sandang (artikel),
perulangan kata dengan perubahan
10. Kata keterangan (adverb).
konsonan atau vokal pada bentuk dasar
kata yang diulang tersebut. Sedangkan, menurut padangan struktural,
Contoh: jenis kata terbagi menjadi lima, yaitu:

Sayur-mayur (sayur), serta-merta (serta). 1. Kata kerja (verb),


2. Kata benda (nomina),
e. Kata Semu Bukan Kata Ulang
3. Kata sifat (adjektiva),
Bentuk kata yang diulang, tetapi tidak 4. Kata bilangan (numeralia), dan
mempunyai kata dasar. 5. Kata depan (preposisi).
Jadi, kata semu bukan kata ulang.

33
Bab 10
Pidato

A. Pengertian Pidato b. Metode Impromtu (Spontan/Serta Merta)


Yaitu, metode pidato dimana orator dalam
• Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara atau menyampaikan pidatonya tanpa persiapan
berorasi di depan umum guna menyatakan dan hanya mengandalkan pengalaman dan
pendapatnya atau guna memberikan wawasan.
gambaran tentang suatu hal. Metode ini biasanya dilakukan dalam
• Secara umum, pidato dilakukan untuk me­ keadaan darurat atau mendadak sehingga
nyampaikan pesan kepada pihak lain, baik m e t o d e i n i h a nya m e n ga n d a l ka n
secara langsung maupun tidak lang­sung. pengalaman dan wawasan dari orator.
• Pesan yang dinyatakan secara langsung
c. Metode Naskah
umumnya dalam bentuk ajakan dan
Yaitu, metode dimana dalam melakukan
imbauan. Sedangkan, pesan yang tidak
pidato, orator menggunakan naskah yang
langsung umumnya tersirat dalam setiap
telah dibuat sebelumnya. Metode pidato ini
pernyataan.
umumnya dipakai pada pidato-pidato resmi.

B. Tujuan Pidato d. Metode Ekstemporan


Yaitu, berpidato dengan membawa catatan
1. Memengaruhi orang lain agar mau kecil yang berupa garis besar dari isi pidato.
mengikuti kemauan kita dengan suka rela
(persuasif). D. Menulis Teks atau Naskah
2. Memberi suatu pemahaman atau informasi
Pidato
pada orang lain (informatif).
3. Membuat orang lain senang dengan pidato Sistematika dalam menulis teks atau naskah
yang menghibur (rekreatif). pidato secara umum sebagai berikut.
4. Meyakinkan pendengar (argumentatif). 1. Menentukan tema pidato.
2. Menyusun kerangka pidato.

C. Metode Pidato Contoh kerangka pidato:


i. Pembukaan dengan salam pembuka.
a. Metode Menghafal ii. P e n d a h u l u a n y a n g s e d i k i t
Yaitu, metode pidato dimana naskah menggambarkan isi.
pidato dibuat terlebih dahulu, kemudian iii. Isi atau materi pidato secara sistematis:
menghafalkannya kata per kata. • Maksud,

34
• Tujuan, 2. Menganalisis situasi dan pendengar
• Sasaran, dengan mengajukan pertanyaan, misalnya
• Rencana, siapa pendengarnya, jenis kelamin, usia,
• Langkah, dan lain-lain. pendidikan, dan sebagainya.
iv. Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, 3. Mengumpulkan bahan berdasarkan
salam penutup). pengalaman, imajinasi, hasil penelitian,
3. Mengembangkan kerangka menjadi teks buku bacaan, media massa, maupun media
elektronik.
4. Menyunting teks pidato yang ditulis.
4. Memahami dan menghayati materi pidato.

E. Jenis-jenis Pidato 5. Membuat kerangka pidato, kemudian


mengembangkannya menjadi naskah
a. Pidato Pembukaan pidato.
Adalah pidato singkat yang dibawakan oleh 6. M e n y a m p a i k a n p i d a t o d e n g a n
pemandu acara. memerhatikan intonasi, lafal, dan sikap yang
b. Pidato Pengarahan tepat.
Adalah pidato yang berisi pengarahan pada
suatu pertemuan. G. Ciri-ciri Pidato yang Baik
c. Pidato Sambutan
1. Isi pidato harus objektif atau tidak memihak
Yaitu, pidato yang disampaikan pada suatu
satu kelompok manapun.
acara kegiatan atau peristiwa tertentu
2. Isi pidato yang disampaikan dapat di­
yang dapat dilakukan oleh beberapa
pertanggungjawabkan kebenarannya.
orang dengan waktu yang terbatas secara
bergantian. 3. Isi pidato dan cara penyampaiannya jelas
dan mudah dimengerti.
d. Pidato Peresmian
4. Berisi hal-hal baru yang menarik.
Adalah pidato yang dilakukan oleh orang
yang berpengaruh untuk meresmikan 5. Menciptakan klimaks atau penutup pidato
sesuatu. dengan uraian penting.
6. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik
e. Pidato Laporan
dan benar.
Yaitu, pidato yang isinya melaporkan hasil
suatu tugas atau kegiatan. 7. Menyampaikan materi dengan intonasi dan
lafal yang jelas.
f. Pidato Pertanggungjawaban
Adalah pidato yang berisi suatu laporan
pertanggungjawaban.

F. Langkah-langkah Berpidato
1. Menentukan tujuan dan tema atau topik
pidato. Hendaknya disesuaikan dengan
kemampuan diri serta memiliki nilai guna
bagi pendengar.

35
Bab 11
Diskusi

A. Pengertian Diskusi • Membuat dan menyajikan makalah


tentang permasalahan yang didiskusikan.
Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi • Menjawab pertanyaan dari peserta dan
antara dua orang atau lebih/kelompok yang penyanggah.
bertujuan untuk bertukar pikiran secara
teratur dan terarah sehingga mendapatkan 4. Moderator
pengertian dan kesepakatan bersama. • Membuka diskusi.
• Mempersilakan panelis untuk berbicara.
B. Unsur-unsur Diskusi • Mengatur dan memimpin jalannya
diskusi agar berjalan dengan tertib dan
a. Unsur Manusia tetap pada topik.
1. Peserta • Membacakan kesimpulan diskusi.
• Mengikuti jalannya diskusi dari awal
b. Unsur Materi
sampai dengan akhir dan terbagi
menjadi tim afirmatif (pendukung), Yaitu, tema yang akan didiskusikan.
oposisi, dan netral, c. Unsur Fasilitas
• Mengajukan usul, pendapat, maupun Yaitu, properti yang digunakan dalam
komentar, diskusi.
• Meminta panelis untuk memberikan
p e m b u k t i a n , co nto h , m a u p u n C. Jenis Diskusi
perbandingan.
a. Diskusi Kelompok
2. Notulis/penulis
Yaitu, diskusi yang terdiri atas beberapa
• Mencatat jalannya diskusi dalam
kelompok orang, dan masing-masing
bentuk catatan singkat (notula),
kelompok mempunyai seorang ketua
• Membantu moderator mencatat pokok- dan notulis. Dalam diskusi ini tidak ada
pokok diskusi dan menyusun laporan pendengar.
diskusi.
b. Simposium
3. Pembicara/penyaji makalah/panelis
Simposium adalah bentuk diskusi dengan
• Berperan sebagai pembicara dalam waktu relatif singkat dengan tujuan untuk
diskusi. mengetahui berbagai aspek suatu masalah.

36
c. Diskusi Panel h. Brainstorming (Pengungkapan Pendapat)
Diskusi panel adalah pembahasan suatu Brainstroming adalah diskusi yang dilakukan
masalah yang menjadi perhatian umum untuk mengumpulkan pendapat, informasi,
yang dilakukan oleh beberapa orang panelis dan pengalaman semua peserta yang sama
di hadapan pendengar. Dalam diskusi panel, atau berbeda guna memecahkan suatu
pendengar tidak terlibat secara langsung, masalah.
tetapi berperan hanya sekadar peninjau Semakin tegas, aneh, dan berani sebuah
para panelis yang melaksanakan diskusi. gagasan atau pendapat, brainstorming
d. Seminar dianggap semakin baik.
Seminar membahas suatu permasalahan
yang diajukan oleh penyaji di bawah arahan D. Laporan Hasil Diskusi
atau bimbingan ahli/pakar.
a. Sistematika Laporan
Seminar dapat bersifat tertutup atau
terbuka. Seminar terbuka dapat dihadiri 1. Judul Laporan
oleh umum, tetapi mereka tidak ikut 2. Kata Pengantar
berdiskusi, melainkan hanya bertindak 3. Daftar Isi
sebagai peninjau. 4. Bab Perencanaan Diskusi
e. Konferensi 5. Bab Pelaksanaan Diskusi
6. Bab Penutup Diskusi
Konferensi adalah pertemuan yang dise­
• Kesimpulan
lenggarakan oleh suatu organisasi atau
• Saran
badan resmi sehubungan dengan masalah
tertentu. 7. Lampiran

f. Kolokium (Pertemuan Ahli) b. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam


Menulis Laporan Diskusi
Kolokium adalah bentuk diskusi yang meng­
hadirkan para ahli sebagai narasumber 1. Penyajian laporan secara faktual
yang dapat mengoreksi atau meluruskan dan objektif dan menghindari unsur
suatu pembicaraan yang menyimpang dari subjektif.
persoalan yang menjadi pokok diskusi. 2. Laporan ditulis secara sistematis dan
kronologis.
g. Workshop atau Lokakarya
3. Ditulis dengan bahasa yang jelas dan
Workshop adalah pertemuan sekelompok
singkat.
orang dengan bidang pekerjaan yang sama.
Workshop dilakukan berkaitan dengan
masalah teknis pekerjaan mereka.

37
Bab 12
Bagan, Grafik, dan Tabel

A. Bagan
• Bagan adalah alat peraga untuk menyajikan
data atau gambaran secara analisis dan Contoh
statistik tentang proses terjadinya sesuatu.
• Bagan terdiri atas garis dan panah yang
menggambarkan jalannya suatu proses. Grafik Ketidakhadiran Siswa
SMP Cahaya Bulan
• Bagan berfungsi untuk menggambarkan
Agustus—November 2009
sesuatu hal secara ringkas, tetapi dapat
dipahami. 50
50
40
40
30
30
20
20
10
10
00
Contoh us
tu
s
em
be
r
to
ber
m
be
r

Ag pt Ok
er ve

r
us

No

be
be

Se
ob
st

em
em
gu

kt
O

ov
pt
A

Se

Bagan Hubungan Hipernim dan Hiponim

Warna
C. Tabel
Tabel adalah daftar ikhtisar sejumlah data
Merah Hijau Biru dan informasi yang biasanya berupa kata
atau bilangan urut ke bawah dalam lajur
Keterangan: dan deret tertentu dengan garis pembatas
Hipernim adalah kata umum, sedangkan sehingga mudah disimak.
hiponim adalah kata khusus. Merah, hijau,
dan biru merupakan hiponim dari hipernim
warna. Contoh

INDEKS PEMAIN INGGRIS


B. Grafik PIALA DUNIA 2010
• Grafik adalah lukisan pasang surut suatu No. Nama Laga Nilai
keadaan dengan garis atau gambar. 1. Jerman Defoe 3 62,47
• Grafik berfungsi menyampaikan ide yang 2. S. Wright Phillips 3 61,09
kompleks secara lebih mudah dan efektif.
3. Steven Gerrard 4 60,98
• Grafik membandingkan antara dua atau
4. Jhon Terry 4 60,48
lebih variabel.

38
2. Memerhatikan keterangan yang terda-
pat dalam gambar tersebut.
5 Matthew Upson 2 60,21 3. Perhatikan setiap perbedaan dari
6 Emile Heskey 4 60,15 masing-masing gambar.
7 Ashley cole 4 59,58 4. Ajukan pertanyaan dan temukan
8. James Milner 4 59,40 jawabannya.
9. David James 3 59,28
10. Jamie Carragher 2 59,04
11. Wayne Rooney 4 58,87
12. Frank Lampard 4 58,58 Contoh
13. Aaron Lennon 2 57,64
14. Gareth Barry 3 57,50
15. Ledley King 1 57,50 Nilai Tukar Dolar AS Terhadap
Rupiah Rabu (24/2)
16. Glen Johnson 4 57,18
9.38
17. Joe Cole 2 55,45
9.36 9.358
18. Robert Green 1 51,67 9.34
9.32 9.325 9.321
19. Peter Crouch 2 - 9.318
9.3
9.292
9.28
9.26
9.24
18/2 19/2 22/2 23/2 24/2

D. Mengubah ke dalam Bentuk


Uraian Dari grafik di atas didapat informasi sebagai
• Menguraikan atau mengubah grafik, berikut:
tabel, dan bagan ke dalam kalimat berarti 1. Grafik di atas adalah grafik nilai tukar dolar
menerjemahkan gambar menjadi suatu
AS terhadap Rupiah mulai dari tanggal 18
wacana sehingga akan lebih mudah
dipahami. Februari hingga tanggal 24 Februari.
• Untuk dapat mengubah grafik, tabel, 2. Dari grafik terlihat bahwa nilai tukar tidak
dan bagan menjadi bentuk uraian, harus stabil dan terus mengalami naik turun.
diketahui dan dipahami informasi yang
terdapat di dalamnya terlebih dahulu. 3. Nilai tukar paling rendah tercatat pada
• Mencari dan menemukan informasi dalam tanggal 22, yaitu sebesar Rp9.292.
grafik, tabel, dan bagan dapat melalui 4. Sedangkan, jumlah tertinggi nilai tukar
beberapa tahap, yaitu:
tercatat pada tanggal 19 Februari, yaitu
1. Membaca dan memahami dengan sebesar Rp9.353.
benar mkasud dari judul grafik, tabel,
dan bagan.

39
BAHASA
INGGRIS

40
Bab 1
Reading Comprenhension
and Genre
A. Reading Comprehension
Catatan
Reading comprehension bisa diartikan sebagai 1. Main idea adalah pernyataan
pemahaman materi bacaan. Untuk menjawab umum (general statement) yang
soal-soal yang berdasarkan materi bacaan/teks mencakup keseluruhan paragraf.
maka diperlukan tips-tips untuk menjawab soal. 2. M a i n i d e a b i a s a n y a d a p a t
disimpulkan dari dua atau tiga
kalimat awal suatu paragraf.
Tips Menjawab Soal 3. Main idea biasanya berupa sebuah
kalimat, sedangkan topik berupa kata
• Tidak perlu membaca wacana secara
atau frase.
mendetail, kecuali memang diperlukan
dan waktunya cukup luang.
• Baca pertanyaan-pertanyaan terlebih
dahulu.
• Kenali bentuk-bentuk pertanyaannya. Tips Menjawab Soal
• Bacalah dua atau tiga kalimat awal
Ada beberapa bentuk pertanyaan yang biasa
setiap paragraf.
ditanyakan dalam “Reading comprehension”.
• Simpulkan topik atau main idea dari
Jenis-jenis pertanyaan itu adalah:
kalimat-kalimat tersebut.
a. Menanyakan Topik (Main Idea) • Bacalah bagian paragraf selanjutnya untuk
memastikan bahwa kesimpulan yang diambil
benar.
Contoh b. Menanyakan Informasi Tertentu dalam Teks

• What is the title of the text?


Apa judul teks tersebut?
• The passage of the text above tells us Contoh
about…
Bagian teks di atas menceritakan • Based of the text above, she works
tentang... at….
• The idea can be found in paragraph…. • Berdasarkan teks di atas, dia bekerja
Topik dapat ditemukan dalam paragraf... di....

41
Tips Menjawab Soal Tips Menjawab Soal
• Cari kata-kata kunci (key words) da- Untuk pertanyaan tipe tiga, langkahnya
lam kalimat pertanyaan. sama dengan pertanyaan tipe dua, tetapi
• Temukan kata kunci tersebut dalam key words dicari di dalam masing-masing
wacana (paragraf ke berapa, baris ke pilihan jawaban.
berapa).
• Baca dengan teliti kalimat yang d. Menanyakan Pengertian Vocabulary dalam
memuat kata-kata kunci tersebut. Teks
• Carilah pilihan jawaban yang mer-
upakan pernyataan yang memuat
kata kunci.
Contoh
• Tinggalkan pilihan jawaban yang
nyata-nyata salah.
• The underlined word also means....
Kata yang digarisbawahi juga
c. Menanyakan Pernyataan yang Benar atau bermakna....
Salah Menurut Teks • Find a word in the text which has
the same meaning as “Opening”!
Temukan satu kata dalam teks yang
memiliki makna yang sama dengan
Contoh “Opening”!
• The word ‘Store’ here means....
• Which of the statements below is Kata ‘Store’ di sini bermakna....
not correct according to the text?
Manakah dari beberapa pernyataan
berikut yang tidak tepat menurut
teks?
• Which of the following statements Tips Menjawab Soal
are TRUE?
1. Lihat pilihan jawaban, pilih jawaban
Manakah dari beberapa pernyataan
yang mempunyai makna yang sama
berikut yang BENAR?
dengan kosakata (vocabulary) yang
• Which of the following statements
ditanyakan.
is FALSE?
Manakah dari beberapa pernyataan 2. Bila tidak begitu yakin, ganti kosakata
berikut yang SALAH? yang ditanyakan dengan masing-mas-
ing pilihan jawaban yang diberikan.
Tinggalkan pilihan yang nyata-nyata
salah.

42
e. Menanyakan Reference suatu Kata Ganti Langkah menjawab pertanyaan jenis ini sama
(Pronoun) dengan langkah-langkah menjawab pertanyaan
jenis 1 (menanyakan topik atau main idea).

Contoh B. Genre (Tipe Wacana)


Berikut ini adalah tipe wacana yang perlu diketahui:
• In Indonesia, it is the Bank of a. Recount (Pengalaman)
Indonesia (paragraph 2). The word
• Teks recount: merupakan jenis teks yang
“It” refers to....
isinya melaporkan peristiwa, kejadian, atau
Di Indonesia, itu disebut Bank
kegiatan yang dialami seseorang.
Indonesia (paragraf 2). Kata “Itu”
• Tujuan: To tell past event (menceritakan
sama artinya dengan....
peristiwa yang telah terjadi pada seseorang
• We call this a computer program.
pada masa lampau.
The word “This” here means....
Kami menyebut ini sebuah program • Generic structure (struktur utama) isi teks, yaitu:
komputer. Kata “Ini” bermakna.... 1. Orientation: pendahuluan atau
pembuka yang berupa pengenalan
tokoh, waktu, dan tempat.
2. Events: rangkaian kejadian/peristiwa.
Tips Menjawab Soal 3. Reorientation: penutup yang berupa
ungkapan-ungkapan yang menunjukkan
1. Temukan kata ganti (pronoun) peristiwa/kejadian yang sudah selesai.
tersebut dalam wacana (paragraf ke-
4. Komentar pribadi tentang peristiwa
berapa, baris keberapa).
yang diutarakan (tidak harus ada).
2. Carilah kata benda (noun) yang terletak
sebelum kata ganti (pronoun) tersebut. • Unsur kebahasaan:
3. Bacalah bagian wacana sebelum Menggunakan Simple Past Tense.
(pronoun) tersebut dengan hati-hati.
b. Procedure (Prosedur)
4. Tinggalkan pilihan jawaban yang
nyata-nyata salah. Teks procedure: umumnya berisi tips atau
langkah-langkah dalam membuat suatu
f. Menanyakan Tipe Wacana barang atau melakukan suatu aktivitas.
Teks prosedur dikenal juga dengan istilah
directory (petunjuk).
• Tujuan: memberi petunjuk tentang
Contoh
langkah-langkah/metode/cara-cara
melakukan sesuatu.
What is the type of the text? • Generic structure:
(Apakah jenis teks tersebut?) 1. Goal: tujuan kegiatan.
What does the text convey? 2. Materials: bahan-bahan yang
(Apa yang disampaikan teks tersebut?) dibutuhkan untuk membuat suatu
barang/melakukan suatu aktivitas.
3. Steps: langkah-langkah proses
pengerjaan.
43
• Unsur kebahasaan: • Generic structure:
Meng gunakan kalimat perintah 1. Orientation: pengenalan tokoh, tempat,
(imperative), misalnya: go, sit, don’t dan waktu.
mix, dan sebagainya. 2. Complication/crisis: pemunculan
Menggunakan kata-kata yang masalah.
menunjukkan urutan kegiatan, seperti:
3. Resolution: penyelesaian masalah.
first, second, then, next, dan lain-lain.
4. Reorientation: penutup, berisi ungkapan
yang menunjukkan bahwa cerita sudah
c. Descriptive (Deskripsi)
berakhir (boleh ada, boleh tidak).
• Teks descriptive: mendeskripsikan tentang
5. Coda: perubahan yang terjadi pada tokoh
seseorang, benda, atau binatang dengan cara
cerita dan pelajaran yang dapat diambil
spesifik.
dari cerita (boleh ada, boleh tidak).
• Tujuan: menggambarkan seseorang, suatu
• Unsur Kebahasaan:
tempat, suatu benda, atau seekor binatang
Menggunakan Simple Past Tense.
secara spesifik.
• Generic structure: e. Report (Laporan)
1. Identification: pengenalan subjek atau
• Teks report: mengupas suatu hasil
hal yang akan dideskripsikan.
pengamatan, penelitian, observasi, atau studi
2. Description: penginformasian ciri-ciri tentang benda, binatang, orang, atau tempat.
subjek, misalnya sifat-sifat psikologis
• Subjek laporan (participant) pada teks report
atau perilaku, tampilan fisik, kualitas,
cenderung bersifat umum (general). Data
dan lain sebagainya.
yang tersaji biasanya berupa kesimpulan
• Unsur kebahasaan: umum mengenai karakteristik, ciri,
1. Menggunakan Simple Present Tense. keberadaan, dan keadaan subjek laporan.
2. Menggunakan jenis kata sifat (adjective) • Tujuan: menggambarkan subjek laporan
yang menggambarkan hal yang sesuai dengan kenyataan yang ada.
dideskripsikan. • Generic structure:
1. Generic classification: pernyataan
d. Narrative (Cerita atau Dongeng)
umum yang menerangkan subjek
• Teks narrative: merupakan jenis teks berupa laporan, keterangan, dan klasifikasinya.
cerita atau dongeng.
2. Description: penginformasian ciri-ciri
• Dalam teks narrative, isinya mengungkap umum/generalisasi yang dimiliki subjek.
suatu masalah (atau hal yang dianggap
• Unsur kebahasaan:
masalah) dan langkah yang diambil untuk
Menggunakan Simple Present Tense.
merespons masalah tersebut, umumnya
berupa solusi atau penyelesaian. f. Explanation (Penjelasan)
• Contoh: tale (dongeng), folktale (cerita • Tujuan:
rakyat), legend (legenda), dan fable (cerita
1. Menerangkan proses terbentuknya
tentang binatang).
sesuatu, atau membahas suatu teori,
• Tujuan: menghibur pembaca (to entertain the fenomena, definisi, ideologi, dan hal-hal
readers). yang berhubungan dengan fenomena
alam.

44
2. Menggambarkan atau menerangkan • Argument: terdiri atas masalah dan
fungsi dari suatu benda atau alat. penjelasan dari masalah tersebut.
• Generic structure: • Reiteration: penguatan pernyataan.
1. Generic statement: pernyataan 2. Hortatory exposition
umum berupa pendapat penulis atau • Reiteration: penguatan pernyataan.
fenomena yang terjadi dialami, atau • Thesis: pernyataan atau pendapat
suatu hal yang secara umum sudah penulis mengenai suatu kasus.
diketahui. • Argument: alasan mengapa ada
2. Penjelasan mengenai proses mengapa keprihatinan dan mengarah pada saran
dan bagaimana sesuatu bisa ada/terjadi. atau rekomendasi.
• Unsur kebahasaan: • Recommendation: pernyataan tentang
1. Menggunakan Simple Present Tense. bagaimana seharusnya atau tidak
2. Banyak menggunakan kalimat pasif seharusnya sesuatu ada atau dilakukan.
(passive voice). • Unsur kebahasaan:
Teks exposition banyak menggunakan modal
g. Exposition (Analisa atau Komentar) dan kalimat pasif.
• Tujuan: memberikan pendapat, ide, atau
h. Discussion (Pendapat)
pandangan mengenai suatu perkara, topik,
permasalahan, atau fenomena. • Tujuan: memberikan dua atau lebih
• Teks exposition dibagi menjadi dua, yaitu: pendapat, ide, atau pandangan tentang
suatu perkara, topik, permasalahan, atau
1. Analytical exposition (analisa)
fenomena.
Analytical exposition berisi tentang
• Generic structure:
pandangan, ide, opini, atau pendapat
1. Issue: topik yang menjadi perhatian.
bahwa suatu topik atau masalah
perlu mendapat perhatian, ulasan, 2. Argument: terdiri atas pro dan kontra.
penjelasan, uraian, atau data penguat, - Pendapat pertama dilengkapi
tanpa adanya usaha untuk membujuk uraian.
pembaca agar memiliki sikap pro atau - Pendapat yang bertentangan
kontra terhadap sesuatu. Analytical d e n ga n ya n g p e r ta m a d a n
exposition juga dikenal dengan istilah dilengkapi pula dengan uraiannya.
“Argumentative”. 3. Conclusion (hasil) atau recommendation
2. Hortatory exposition (teguran) (rekomendasi).
Dalam hortatory exposition, isinya • Unsur kebahasaan:
adalah mengenai pandangan, ide, 1. Menggunakan kata hubung (conjunction):
opini, pendapat untuk membujuk on the other hand, however, but, yet,
pembaca agar melakukan sesuatu. while, meanwhile, dan nevertheless.
Hortatory exposition juga dikenal 2. Banyak menggunakan modal dan
dengan “Persuasive”. kata keterangan sikap (adverbials of
• Generic structure: manner), seperti hopefully (dengan
1. Analytical exposition penuh harapan), deliberately (dengan
• Thesis: pernyataan pendapat penulis sengaja), dan lain-lain.
mengenai suatu kasus.
45
i. Review (Ulasan) • Generic structure:
1. Abstract: berupa isyarat tentang apa
• Tujuan: memberi ulasan tentang suatu karya
yang diceritakan berupa kejadian
seperti film, musik, buku, pameran, dan
yang tidak biasa, aneh, atau berupa
sebagainya.
rangkuman atas apa yang akan
• Teks review umumnya menyajikan kritik atau
diceritakan (opsional).
apresiasi tentang karya yang diulas.
2. Orientation: pendahuluan berupa
• Generic structure: pengenalan tokoh, waktu, dan tempat.
1. Orientation: pengenalan karya yang akan 3. Events: rangkaian kejadian/peristiwa.
diulas. 4. Crisis: pemunculan masalah.
2. Interpretative recount: rangkuman plot, 5. Reaction: tindakan atau langkah yang
alur cerita, atau isi cerita. diambil untuk merespons masalah.
6. Coda: perubahan yang terjadi pada tokoh
3. Evaluation: penilaian atau interpretasi
cerita dan pelajaran yang dapat dipetik
tentang karya yang bersangkutan.
dari cerita (opsional).
4. Evaluative summation: rangkuman akan
7. Reorientation: penutup, berupa
penilaian atau interpretasi yang telah
ungkapan-ungkapan yang menunjukkan
dilakukan.
bahwa cerita sudah berakhir (opsional).
• Unsur kebahasaan: 8. Twist: hal yang lucu atau plesetan.
Banyak menggunakan bahasa kiasan
• Unsur kebahasaan:
(metaphor).
Menggunakan Past Tense.

j. Spoof (Lelucon)
l. News Item
• Teks spoof: pada dasarnya sama dengan
• Teks news item: merupakan teks yang isinya
teks narrative, yakni merupakan jenis teks
memberitakan peristiwa atau kejadian
berupa cerita atau dongeng yang bertujuan
yang dipandang layak diketahui publik dan
menghibur pembaca, hanya ditambah dengan
bermuatan berita.
unsur lucu atau hal yang di luar dugaan.
• Pada dasarnya teks news item adalah
• Generic structure: bagian dari jenis teks recount. Hanya, cara
1. Orientation: pendahuluan berupa penulisannya berbeda. News item umumnya
pengenalan tokoh, waktu, dan tempat. diawali tempat kejadian dan diikuti nama
2. Events: rangkaian kejadian/peristiwa. media pelapornya, kemudian paparan/
3. Twist: akhir yang lucu atau tidak terduga. informasi peristiwa, kejadian, atau kegiatan.
• Unsur kebahasaan:
• Generic structure:
Menggunakan Past Tense.
1. Newsworthy event: kejadian inti.

k. Anecdote (Anekdot) 2. Background events: latar belakang atau


pemicu kejadian, uraian kejadian, orang
• Teks anecdote: pada dasarnya mirip dengan yang terlibat, tempat kejadian, dan lain-lain.
teks recount, yakni jenis teks yang isinya
3. Sources: komentar saksi kejadian,
melaporkan peristiwa, kejadian, atau
pendapat para ahli, dan sebagainya.
kegiatan yang dialami oleh seseorang, tetapi
teks anecdote biasanya diakhiri hal-hal yang • Unsur kebahasaan:
lucu atau plesetan. Terdapat informasi singkat peristiwa
(headline).
46
Bab 2
Functional Skill

Functional skill (kemampuan umum) terdiri atas 1. Accepting the invitation (menerima
beberapa ungkapan (expression) yang sering undangan)
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. • That’s a good idea. (Itu ide yang
bagus.)
A. Expressing Like and Dislike • I like it very much. (Saya sangat
menyukainya.)
Expressing like and dislike adalah ungkapkan
• T h a t s o u n d s g r e a t . ( I t u
kesukaan dan ketidaksukaan.
kedengarannya bagus.)
a. Expressing Like/Pleasure 2. Refusing the invitation (menolak
• I like reading. (Saya suka membaca.) undangan)
• I am fond of jogging. (Saya suka lari pagi.) • Sorry, I can’t. (Maaf, saya tidak bisa.)
• I like it very much. (Saya sangat • Not now. (Jangan sekarang.)
menyukainya.) • No, thank you. (Tidak, terima kasih.)
b. Expressing Dislike 3. Doubting (ragu-ragu)
• That sounds good, but.....
• I don’t like drinking coffee.
(Kedengarannya bagus, tapi...)
(Saya tidak suka minum kopi.)
• I love too, but.. (Saya juga suka, tapi..)
• I dislike fishing. (Saya tidak suka
memancing.)
• I hate cheating. (Saya benci menyontek.)
C. Expressing Gratitude
Expressing gratitude adalah ungkapan terima kasih.
B. Inviting Someone • Thank you very much. (Terima kasih banyak.)
• Thanks for the gift.
• Inviting someone adalah ungkapan untuk
(Terima kasih atas pemberiannya.)
mengundang atau mengajak seseorang.
1. I would like to invite you to my party.
(Saya ingin mengajakmu ke pesta saya.)
D. Expressing Apology
2. I want you to come to my party. Expressing Apolgy adalah ungkapan permohonan
(Saya ingin kamu datang ke pesta saya.) maaf.
3. Would you come to my party? • I apologize for coming late.
(Maukah kamu datang ke pesta saya?) (Saya minta maaf karena datang terlambat.)
• Untuk menjawab undangan seseorang, ada • I am really sorry.
tiga ekspresi yang bisa ditunjukkan, yaitu: (Saya sungguh-sungguh minta maaf.)
• Please, forgive me. (Tolong maafkan saya.)

47
E. Asking For Help and I. Expressing Sympathy
Offering Help Expressing sympathy adalah ungkapan rasa
Asking for help and offering help adalah ungkapan simpati.
untuk meminta pertolongan dan menawarkan • I am sorry to hear that.
bantuan. (Saya ikut berduka mendengarnya.)
• That’s a pity. (Sayang sekali.)
1. Asking for help
• That’s too bad. (Itu buruk sekali.)
• Can you help me?
(Dapatkah kamu membantu saya?)
• Do you mind helping me? J. Asking for and Giving
(Maukah kamu membantu saya?) Permission
2. Offering help
Asking for and giving permission adalah ungkapan
• Can I help you?
permintaan izin dan pemberian izin.
(Bisakah saya menolongmu?)
a. Asking for Permission
• Do you need help?
• May I help you?
(Apakah kamu butuh bantuan?)
(Bolehkah aku menolongmu?)
• Is there anything I can do for you?
• May I borrow your book?
(Adakah sesuatu yang bisa saya lakukan
(Bolehkah aku meminjam bukumu?)
untukmu?)
• Could I switch on the lamp?
(Bisa saya nyalakan lampunya?)
F. Expressing Compliment b. Giving Permission
Expressing compliment adalah ungkapan pujian. • Yes, you may. (Iya, boleh.)
• I like your bag. (Saya suka tasmu.) • Sure! (Pasti!)
• That’s a nice book. (Buku itu bagus.) • Certainly. (Tentu saja.)
• The color looks nice. (Warnanya kelihatan bagus.)
K. Expressing Hope
G. Expressing Certainty and Expressing hope adalah ungkapan harapan.
Uncertainty • I hope you enjoy the trip.
(Saya harap kamu menikmati perjalanannya.)
Expressing certainty and uncertainty adalah
• We hope you like it.
ungkapan keyakinan dan ketidakyakinan.
(Kami berharap kamu menyukainya.)
1. Expressing certainty
• I hope I will pass the exam.
• Certainly. (Tentu saja.)
(Saya harap saya akan lulus ujian.)
• I am certain. (Saya yakin.)
2. Expressing uncertainty
L. Expressing Disappointment
• I am not sure. (Saya tidak yakin.)
• I am not certain. (Saya tidak yakin.) Expressing disappointment adalah ungkapan
kekecewaan.
H. Expressing Surprise • I am very disappointed.
Expressing surprise adalah ungkapan rasa terkejut. (Saya sangat kecewa.)
• I am surprised. (Saya terkejut.) • That’s too bad.
(Itu buruk sekali.)
• Oh really? (Oh, benarkah?)
• Are you kidding? (Apa kamu bercanda?)

48
M. Expressing Agreement and • How do you think about ....?
(Bagaimana menurutmu tentang ….?)
Disagreement
• How about you?
Expressing agreement and disagreement adalah (Bagaimana menurutmu?)
ungkapan persetujuan dan ketidaksetujuan.
b. Giving Opinion (Memberikan Pendapat)
a. Agreement
• I think he is right. (Saya rasa dia benar.)
• I agree with you.
(Saya setuju denganmu.) • He feels that it’s better not go.
• I think so. (Dia merasa lebih baik tidak pergi.)
(Saya rasa demikian.) • I believe that he will come back.
• You’re right. (Saya percaya dia akan kembali.)
(Kamu benar.) • It seems that he is a good boy.
b. Disagreement (Kelihatannya dia anak yang baik.)P
• I disagree/I don’t agree with you.
(Saya tidak setuju denganmu.) P. Expressing Satisfaction
• I don’t think so.
and Dissatisfaction
(Saya rasa tidak demikian.)
a. Expressing Satisfaction (Ungkapan
N. Expressing Admiration Kepuasan)

Expressing admiration adalah ungkapkan • I’m very satisfied/pleased/happy with....


kekaguman. (Saya sangat puas/senang dengan....)
• I’m satisfied/pleased/happy with....
(Saya puas/senang dengan....)
Contoh b. Expressing Dissatisfaction (Ungkapan
Ketidakpuasan)
Sinta is smart • I’m dissastified/disappointed/unhappy
S to be Adjective with....
How smart Sinta is! (Alangkah cerdasnya Sinta!) (Saya kecewa/tidak puas/tidak senang
Rumus:
dengan....)
How + Adjective + Subject + to be • It gives me dissatisfaction.
(Itu membuat saya tidak puas.)
It is a big house
S to be Noun phrase
What a big house it is! Q. Expressing Sadness,
(Alangkah besarnya rumah ini!) Pleasure, and Love
Rumus:
a. Expressing Sadness (Mengungkapkan
What + noun phrase + Subject + to be
Kesedihan)
• I’m so sad to see that.
O. Asking and Giving Opinion (Saya sangat sedih melihatnya.)
• How sorrowful it is.
a. Asking Opinion (Meminta Pendapat)
(Betapa menyedihkannya hal itu.)
• What do you think about ….?
(Apa yang kamu pikirkan tentang ….?)

49
b. Expressing Pleasure (Mengungkapkan d. Expressing Anxiety (Mengungkapkan
Kegembiraan) Kecemasan)
• That’s wonderful! (Mengagumkan!) • I’m anxious. (Saya cemas.)
• That’s great! (Bagus sekali!) • I’m afraid. (Saya takut/khawatir.)
• It ’s really delightful! (Itu sangat
menyenangkan!) S. Expressing Embarrassment,
c. Expressing Love (Mengungkapkan Cinta/ Pain, and Relief
Suka)
a. Expressing Embarrassment (Rasa Malu)
• I love you. (Saya mencintaimu.)
• I’m interested in.... (Saya tertarik • It’s so embarrassing.
pada....). (Itu sangat memalukan.)
• I’m embarrased.
(Saya malu.)
R. Expressing Annoyance, Fear,
• I’m shy to say so.
Anger, and Anxiety
(Saya malu mengatakannya.)
a. Expressing Annoyance (Mengungkapkan b. Expressing Pain (Rasa Sakit)
Ketidaknyamanan)
• Ouch!
• It’s annoying me. (Itu mengganggu
• It hurts! (Sakit!)
saya.)
• Don’t annoy me, please! c. Expressing Relieve (Kelegaan)
(Tolong jangan ganggu saya!) • I’m glad it’s done.
(Saya senang itu sudah berakhir.)
b. Expressing Anger (Mengungkapkan
• I’m relieved.
Kemarahan)
(Saya merasa lega.)
• I’m really angry. (Saya sangat marah).
• Thanks, God!
• I can’t take this anymore! (Terima kasih, Tuhan!)
(Saya tidak bisa menahannya lagi!)
c. E x p r e s s i n g Fe a r ( M e n g u n g ka p ka n
Ketakutan)
• I have fears for her safety.
(Saya takut akan keselamatannya).
• It’s scary. (Itu menakutkan.)
• I’m frightened. (Saya takut.)

50
Bab 3
Derivation
and Vocabulary
A. Derivation and Vocabulary depart - departure
(berangkat - keberangkatan)
Derivation adalah pembentukan kata dari kata • Akhiran (-e/-ance):
lain dengan menambahkan imbuhan (awalan obedient - obedience
atau akhiran). (patuh - kepatuhan)
Berikut ini adalah imbuhan pembentuk kata violent - violence
benda, keterangan, dan sifat: (jahat - kejahatan)
a. Noun (Kata Benda) • Akhiran (-ty):
• Akhiran (-al): mature - maturity
betray—betrayal (dewasa - kedewasaan)
(khianat - pengkhianatan) honest - honesty
approve - approval (jujur - kejujuran)
(setuju - persetujuan) • Akhiran (-ness):
• Akhiran (-ment): calm - calmness (tenang - ketenangan)
enrich - enrichment good - goodness (baik - kebaikan)
(menyuburkan - penyuburan) • Akhiran (-y/-ry):
enlarge - enlargement discover - discovery
(melebarkan - pelebaran) (menemukan - penemuan)
• Akhiran (-tion): recover - recovery
occupy - occupation (menyembuhkan - penyembuhan)
(menempati - penempatan) • Akhiran (-th):
explain - explanation grow - growth (tumbuh - pertumbuhan)
(menjelaskan - penjelasan) strong - strength (kuat - kekuatan)
• Akhiran (-t): b. Adverb (Kata Keterangan)
extend - extent
(memperpanjang - perpanjangan)
Adjective + akhiran (-ly):
ascend - ascent
(naik - kenaikan)
beautiful - beautifully
• Akhiran (-ure): (indah - dengan indah)
please - pleasure careful - carefully
(senang - kesenangan) (hati-hati - dengan hati-hati)

51
c. Adjective (Kata Sifat) • Akhiran (-ful):
beauty - beautiful (keindahan - indah)
• Akhiran (-al):
colour - colourful (warna - berwarna)
agriculture - agricultural
(pertanian/agraris) • Akhiran (-less):
nature - natural care - careless (perhatian - ceroboh)
(alam - alami) sleep - sleepless (tidur - tidak bisa tidur)
nation - national • Akhiran (-en):
(negara - kenegaraan) wood - wooden (kayu - seperti kayu)
• Akhiran (-ous): gold - golden (emas - keemasan)
danger - dangerous • Akhiran (-ent):
(bahaya - berbahaya) differ - different
fame - famous (berbeda - berbeda)
(popularitas - populer) depend - dependent
• Akhiran (-ish): (tergantung - tergantung)
child - childish • Akhiran (-ive):
(anak-anak - kekanak-kanakan) prevent - preventive
red - redish (mencegah - bersifat mencegah)
(merah - kemerah-merahan) demonstrate - demonstrative
• Akhiran (-like): (memperagakan - peragaan)
child - childlike • Akhiran (-able):
(anak-anak - seperti anak-anak) comfort - comfortable
man - manlike (nyaman - nyaman)
(laki-laki - seperti laki-laki) rely - reliable
• Akhiran (-ly): (percaya - dapat dipercaya)
cloud - cloudly (awan - berawan)
friend - friendly (sahabat - bersahabat)
• Akhiran (-ar):
circle - circular (lingkaran - melingkar)
angle - angular (sudut - menyudut)

52
Bab 4
Causative Have and Get

A. Causative Have and Get


Causative atau causative verb adalah kata kerja
tertentu yang menyebabkan suatu pekerjaan • Rumus:
terjadi. Kata kerja yang lazim digunakan adalah Subj + get + Someone + to + VI + Object
have dan get. Dalam hal ini, terlepas dari Contoh:
makna awal masing-masing kata, have dan get My mother gets a gardener to water
bermakana menyuruh atau meminta. the flowers.
Causative dibagi menjadi dua, yakni: Ibuku menyuruh seorang tukang
a. Active Causative (Kausatif Aktif) kebun menyiram bunga.

Active causative, fungsinya untuk menyuruh/


meminta seseorang untuk melakukan b. Passive Causative (Kausatif Pasif)
sesuatu (Ask someone to do something).
Passive causative, fungsinya untuk
menyuruh/meminta sesuatu dikerjakan.
(Ask something to be done).

• Rumus:
Subj + have + Someone + VI + Object
Contoh: • Rumus:
I have my brother repair my radio. Subj + have/has + Object + Past Participle
Saya meminta saudara saya (V3) get
membetulkan radio saya.
Contoh:
My mother has a gardener water the
My mother has the flowers watered.
flowers.
Ibuku menyuruh bunga-bunga itu disiram.
Ibuku menyuruh seorang tukang kebun
We have the trash burned.
menyiram bunga.
Kami ingin sampah itu dibakar.

53
Bab 5
Conditional Sentences

A. Conditional Sentence Contoh:


Conditional sentence
(Kalimat Bersyarat)
They would be at home if now were Sunday.
Mereka akan ada di rumah jika sekarang hari
Contoh:
Minggu.
I will come if he invites me.
Fact (present)
Saya akan datang jika dia mengundang saya. They are in office. Today is Monday.
Ada dua klausa dalam conditional sentence, yaitu Mereka ada di kantor. Sekarang hari Senin.
main clause (klausa utama atau klausa yang
3. Tipe 3 (Unreal conditional sentence in the past)
mengandung modal) dan if clause (klausa yang
diawali dengan kata penghubung if). (Fakta: past) → unreal, contrary to past fact
Kalimat ini tidak nyata, yakni bertentangan
I will come if he invites me dengan fakta sebenarnya yang terjadi pada
main clause if clause saat lampau.
a. Tipe Conditional Sentence Contoh:

Ada tiga jenis bentuk conditional sentence, yaitu: Japan would not have surrendered if ally had
not bombed it.
1. Tipe 1 (Real conditional sentence)
Jepang tidak akan menyerah jika sekutu tidak
(Fakta: future) → possible mengebomnya.
Tipe ini digunakan ketika ada kemungkinan
Fact (past)
bahwa peristiwa tersebut terjadi atau
Japan surrendered, ally bombed it.
mungkin tidak terjadi.
Jepang menyerah, sekutu mengebomnya.
Contoh:
Secara ringkas, bentuk-bentuk conditional
She will understand if you tell her the reason.
sentence dapat dilihat pada tabel berikut:
Dia akan mengerti jika kamu memberi tahu
alasannya. Tipe Main clause If clause Fact Sifat

Tipe Present modal Present


2. Tipe 2 (Unreal conditional sentence in the Future +/-
1 (modal1) tense (V1)
present or future)
(Fakta: present) → unreal, contrary to Tipe Simple past
Past modal (modal2) Present ><
present fact (berlawanan dengan kenyataan) 2 (V2)

Kalimat kondisional tipe 2 ini tidak nyata, Tipe Perfect modal Past
Past ><
dalam arti bertolak belakang dengan fakta 3 (modal3) perfect (V3)

saat sekarang.
54
Conjunction (kata hubung) yang sering
digunakan di antaranya adalah: if (jika),
Catatan provided that (hanya jika), otherwise (jika
tidak demikian), unless (kecuali), even if
+/- : kemungkinan masih bisa terjadi
(bahkan jika), in case (kalau-kalau).
>< : fakta dan conditional sentence saling
bertentangan. c. Mixed Conditional Sentence
He would not be hospitalized now,
Beberapa modal lain yang sering digunakan tipe 2
adalah: if he had driven a car carefully yesterday.
Present (1) Past (2) Perfect (3)
tipe 3
Will Would Would have + V3 Dia tidak akan dirawat di rumah sakit
Can Could Could have + V3 sekarang jika dia mengemudi mobil dengan
May Might Might have + V3 hati-hati kemarin.
Shall Should Should have + V3 (tipe 2 → fakta present)
(tipe 3 → fakta past)
Fakta:
He is hospitalized now. (present)
Catatan Dia dirawat di rumah sakit sekarang.

Catatan: He didn’t drive a car carefully yesterday.


(past)
Ada bentuk lain dari conditional sentences
Dia tidak mengemudi mobil dengan hati-hati
yang sering disebut zero conditional
kemarin.
sentences.
Rumus: d. Inversion
Penggunaan if bisa dihilangkan dari klausa.
If + Present Simple, Present Simple
Syaratnya, auxiliary harus diletakkan sebelum
atau
subjek kalimat seperti dalam kalimat tanya.
Present Simple, if + Present Simple
If I were you → were I you
(Jika aku adalah kamu)
Penggunaan zero conditional sentences:
If I had got the prize → had I got the prize
1. Kalimat yang bersifat instruksi. (Jika aku mendapat hadiah)
If you press the button, the machine switches
Auxiliary: should, will, have, had, were, was,
off.
do, does, did, etc.
Jika kamu tekan tombolnya, mesinnya mati.
2. Kalimat yang menunjukkan suatu kebenaran
yang umum.
If I have no money, I doesn’t go out.
Jika saya tidak punya uang, saya tidak pergi.

b. Conjunction

55
Bab 6
Subjunctive

A. Subjunctive 3. Dalam bentuk Future Tense

• Hampir sama dengan conditional sentence tipe


2 dan 3, subjunctive selalu bertolak belakang
dengan fakta. Dengan kata lain, kalimat
subjunctive berisi angan-angan atau pengandaian. Rumus:
Tujuan dipergunakannya kalimat dalam bentuk Subj1 + wish + Subj2 + could would + V1/be
subjunctive adalah untuk menyatakan harapan
Contoh:
yang tidak dapat terpenuhi.
I wish you would old enough to drive a car.
• Subjunctive dibagi menjadi: Saya harap saat ini kamu sudah cukup
1. Dalam bentuk Past Tense dewasa untuk menyetir mobil.

• Beberapa kata atau frase yang sering


digunakan dalam subjunctive adalah:
Rumus: a. Wish, If only, Would rather (Seandainya
Subj1 + wished + Subj2 + had V3/could saja)
have V3

Contoh:
I wished she had had more time last Contoh
night.
Saya berharap tadi malam dia punya 1. If only you could do it.
banyak waktu. (Seandainya saja kamu bisa
melakukannya).
2. Dalam bentuk Present Tense Fakta: You can’t do it (Kamu tidak
bisa melakukannya) → present

(saat ini).
Rumus:
2 I would rather you had helped him.
Subj1 + wish + Subj2 + V2/were
(Seandainya saja kamu
Contoh: menolongnya).
I wish you stop saying that. Fakta: You didn’t help him (Kamu
Saya berharap kamu berhenti mengatakan tidak menolongnya) → past (sudah
itu. terjadi).

56
b. As if, As though (Seolah-olah)

Contoh

1. He acts as though he were a


soldier.
(Dia berakting seolah-olah dia
adalah seorang tentara).
Fakta: He is not a soldier. (Dia
bukan tentara)
2. He acted as if he had been a
soldier.
(Dia berakting seolah-olah dia
sudah menjadi seorang tentara).
Fakta: He wasn’t a soldier. (Dia
bukan tentara)

57
Bab 7
Gerund and to Infinitive

A. Gerund • Setelah kata sandang (article) a, an, the.


Contoh: I hear a knocking at the door. (Saya
Gerund bisa didefinisikan sebagai bentuk kata kerja mendengar satu ketukan di pintu.)
(verb) yang berfungsi sebagai kata benda (noun). • Setelah kata tunjuk this, that, these, those.
Bentuk gerund dan to infinitive: Contoh: This working makes me tired.
Bentuk Gerund To infinitive (Pekerjaan ini membuat saya lelah.)
Active + Ving To V1 • Setelah kata kepunyaan my, his, her, your.
- Not Ving Not to V1 Contoh: They sit to hear my talking. (Mereka
Passive + Being V3 To be V3 duduk untuk mendengarkan omongan saya.)
- Not being V3 Not to be V3

Penggunaan gerund dalam kalimat:


B. To Infinitive
1. Sebagai subjek kalimat
Contoh: Hiking is my hobby. (Mendaki adalah Penggunaan dalam kalimat adalah sebagai berikut:
hobiku.) 1. Sebagai subjek
2. Sebagai objek kalimat Contoh: To study is important. (Belajar itu
Contoh: She loves teaching. (Dia suka penting.)
mengajar.) 2. Setelah kata sifat
3. Setelah kata depan (preposition) Contoh: The problem is easy to solve.
Contoh: The boy is interested in studying. (Masalah itu mudah untuk diselesaikan.)
(Anak itu tertarik dalam belajar.) 3. Setelah too + adj
Beberapa kata kerja mempunyai pasangan
Contoh: The box is too heavy to lift. (Kotak
preposisi to, misalnya: adjust to, look forward
itu terlalu berat untuk diangkat.)
to, object to, (be) used to, (be) accustomed to.
4. Setelah adj + enough
4. Digunakan setelah kata kerja tertentu
Contoh: The house is large enough to live in.
Berikut ini daftar kata kerja yang diikuti
(Rumah itu cukup besar untuk ditempati.)
Gerund (Ving):
5. Untuk alasan atau tujuan
Catatan Contoh: The scholar went to Europe to attend
the seminar. (Siswa pergi ke Eropa untuk
Defina minder kecopetan sepatu (Deny, menghadiri seminar.)
finish, avoid, mind, delay, resist, keep,
6. Setelah kata kerja tertentu
consider, prevent, enjoy, understand,
Contoh: They agree to discuss it again.
anticipate, suggest, practice, quit).
(Mereka setuju untuk berdiskusi lagi.)

58
Berikut daftar kata kerja yang diikuti to Verb yang diikuti oleh gerund atau to infinitive,
infinitive: yaitu:
Afford, agree, appear, arrange, ask, 1. Dengan arti yang sama, tetapi struktur yang
attempt, beg, care, claim, consent, decide, berbeda
demand, deserve, determine, expect, fail, • Advise, allow, permit, recommend.
happen, hesitate, hope, intend, etc.
• Jika V + O→ to infinitive.
7. Setelah kata kerja + objek Contoh: He advised me to wait. (Dia
Contoh: He advised me to study hard. (Dia meminta saya menunggu.)
menasihati saya untuk belajar keras.) • Jika V + V (tidak ada objek)→ gerund.
Berikut kata kerja (verb) yang diikuti object Contoh: He advised waiting. (Dia
+ to infinitive: menyuruh menunggu.)
Advise, allow, ask, beg, cause, challenge, 2. Berbeda arti
command, convince, dare, encourage, Regret, forget, remember, stop, try.
expect, force, forbid, hire, instruct, invite, Contoh:
need, order. I stopped talking to refrain. (Saya berhenti
berbicara untuk menahan diri → bicara sudah
C. Verb yang Diikuti Gerund dilakukan.)
When I walked, I stopped to talk to my
atau To Infinitive friend. (Ketika saya berjalan, saya berhenti
berbicara dengan teman saya → bicara
Selain kata kerja tertentu yang umum dikuti
belum dilakukan.)
gerund atau to infinitive, ada beberapa kata kerja
yang bisa diikuti baik oleh gerund (Ving) maupun to
infinitive (V1) dengan arti yang sama atau berbeda.

59
Bab 8
Tenses

A. Present Tense
Catatan
a. Simple Present Tense
Fungsi: • Tambahan s/es pada kata kerja
bentuk pertama (V1) berlaku untuk
1. Menyatakan kebiasaan (habitual action).
subjek orang ketiga tunggal (She,
Contoh:
He, It, Tom, Anne).
Rudi eats with right hand.
Rudi makan menggunakan tangan kanan. • I She
You He
2. Menyatakan fakta (fact) dan kebenaran
We do It does
umum (general truth).
They Tom
Contoh:
Tom & Anne Anne
The sun rises in the east.
Matahari terbit di sebelah timur. • Time marker (keterangan waktu):
always, usually, seldom, never,
3. Menyatakan kegiatan yang dilakukan secara
often, sometimes, rarely, every....,
teratur.
once/twice/a day/a week/a
Contoh:
month/a year...., etc.
My father plays football twice a week.
• I → am She
Ayah saya bermain sepak bola dua kali
You He is
seminggu.
We are It
They

Rumus:
Kalimat verbal (kata kerja berupa verb) Contoh:
(+) Subject + Predicate (V1 )s/es+ Object/Comp. Kalimat verbal
(–) Subject + do/does + not + V1 + Object/Comp. (+) She goes to school every morning.
(?) Do/Does + Subject + V1 + Object/Comp. (–) She does not (doesn’t) go to school every
morning.
Kalimat nominal (kata kerja berupa to be) (?) Does she go to school every morning?
(+) Subj + Predicate (to be: is, am, are) + N/ Yes, she does.
Adj/Adv No, she does not (doesn’t).
(–) Subj + (am, is, are) + not + N/Adj/Adv
(?) (Am, Are, Is) + Subj + N/Adj/ Adv

60
Kalimat Nominal
(+) My father is busy now.
(–) My father is not busy now.
(?) Is your father busy now?
Contoh
Yes, he is.
No, he is not (isn’t). (+) I am studying English at an English
Course this year.
b. Present Continuous Tense (–) I am not studying English at an
Fungsi: English Course this year.
1. Menggambarkan peristiwa yang masih (?) Are you studying English at an English
berlangsung pada waktu sekarang. Course this year?
Contoh: Yes, I am.
We are studying biology (Saya sedang belajar No, I am not.
biologi.)
2. Menyatakan aktivitas atau peristiwa yang
bersifat temporal Time marker (keterangan waktu): now, right
Contoh: now, today, at this moment/week/month/
I am taking five subjects this semester. year, at present.
(Saya sedang mengikuti lima mata kuliah c. Present Perfect Tense
semester ini.) Fungsi:
3. Menyatakan aktivitas yang pasti akan • Menyatakan aktivitas/kegiatan/peristiwa
terjadi pada masa depan karena sudah yang telah terjadi/telah dikerjakan pada
direncanakan pada saat ini. masa sekarang.
Contoh: Contoh:
We are leaving for Jember in a few minutes. They have finished the job. (Mereka telah
(Kita akan meninggalkan Jember dalam menyelesaikan tugasnya.)
beberapa menit.)
• Menyatakan aktivitas yang sudah selesai
We are going home in a few hour.
dalam waktu yang relatif singkat sebelum
(Kita akan pulang ke rumah dalam beberapa
dinyatakan. Biasanya menggunakan kata
jam lagi.)
keterangan just.
Contoh:
He has just went for two hours.
(Dia baru saja pergi dua jam yang lalu.)
Rumus: • Menyatakan aktivitas yang telah sempurna
(+) Subj + Predicate (am, is, are + Ving) + pada waktu lampau, tetapi erat hubungannya
Obj/Comp dengan aktivitas lain pada saat sekarang
(–) Subj + (am, is, are) + not + Ving + Obj/ maupun akan datang.
Comp Contoh:
(?) Subj + (am, is, are) + Ving + Obj/Comp He has bought a car so that he doesn’t have
to walk to the office.
(Dia sudah membeli sebuah mobil sehingga
dia tidak perlu lagi berjalan ke kantor.)

61
Contoh:
Andi has been writing a letter for two hours.
{Andi telah menulis surat selama dua jam.
(dan masih berlanjut)}
Rumus:
(+) Subj + have/has + V3 + Obj/Comp
(–) Subj + have/has + not + V3 + Obj/Comp
(?) Have/has + Subj + V3 + Obj/Comp
Rumus:
(+) Subj + have/has + been + Ving + Obj/
Catatan: Comp
• I She (–) Subj + have/has + not + been + Ving +
You He Obj/Comp
We do It does (?) Have/Has + Subj + been + Ving +
They Tom Obj/Comp
Tom & Anne Anne Time marker: for (selama), since
(sejak), lately, up to know, etc.
• Time marker (keterangan waktu):
since (sejak), for (selama), already
(telah), yet (belum), recently (akhir-
akhir ini), lately (akhir-akhir ini), so
far (sejauh ini), once (sekali), twice Contoh
(dua kali).

(+) Ahmed has been playing football


since 7 o’clock.
(–) Ahmed has not (hasn’t) been
playing football since 7 o’clock.
Contoh (?) Has Ahmed been playing football
since 7 o’clock?
(+) Mr. Burhan has gone to Mecca Yes, he has.
already. No, he has not (hasn’t).
(–) Mr. Burhan has not (hasn’t) gone to
Mecca yet.
(?) Has Mr. Burhan gone to Mecca?
B. Past Tense
- Yes, he has.
- No, he has not (hasn’t). a. Simple Past Tense
Fungsi
d. Present Perfect Continuous Tense • Menggambarkan peristiwa atau keadaan yang
Fungsi: terjadi pada waktu lampau.
• Menerangkan kejadian yang dimulai sebelum Contoh:
sekarang dan masih berlangsung sampai He broke the vase yesterday. (Dia
sekarang. memecahkan vas bunga kemarin.)

62
No, I did not (didn’t).
Kalimat nominal
Rumus: (+) The car was broken.
Kalimat verbal (–) The car was not (wasn’t) broken.
(+) Subj + Predicate (Verb 2) + Obj/Comp (?) Was the car broken?
(–) Subj + did + not (didn’t) + V1 + Obj/Comp Yes, It was.
(?) Did + Subj + V1 + Obj/Comp No, It was not (wasn’t).

Kalimat nominal Time marker (keterangan waktu):


(+) S + P (to be: was,were) + N/ Adj/ Adv Yesterday, last…….ago, one day, in….(waktu
(–) S + (was, were) + not + N/Adj/ Adv lampau), once upon a time.
(?) (was, were) + S + N/ Adj/ Adv
b. Past Continuous Tense
Fungsi:
• Menerangkan suatu kegiatan yang sedang
Catatan:
berlangsung pada waktu lampau ketika
• V2 (kata kerja bentuk kedua) diperoleh
kejadian lain terjadi.
dengan menambahkan akhiran –ed
Contoh:
pada kata kerja bentuk pertama
My father was repairing the car when the
(V1), kecuali untuk kata kerja tidak
phone rang.
beraturan (irregular verb).
(Ayah saya sedang memperbaiki mobil ketika
telepon berdering.)

Contoh: • Menerangkan dua kejadian yang sedang


Visit → Visited terjadi bersamaan pada waktu lampau.
Invite → Invited Contoh:
Play → Played My father was fixing his car in the garage
while my mother was cooking in the kitchen.
Berikut ini beberapa contoh kata kerja tidak
(Ayah saya sedang memperbaiki mobil di
beraturan (irregular verb):
garasi ketika ibu saya sedang memasak di
Eat → ate
dapur.)
Go → went
See → saw
• I You
She We were
He was They Rumus:
It (+) Subj + was/were + Ving + Obj/Comp
John (–) Subj + was/were + not + Ving + Obj/
Contoh: Comp
Kalimat verbal (?) Was/Were + Subj + been + Ving + Obj/
(+) I went to school yesterday. Comp
(–) I did not (didn’t) go to school yesterday. Time marker (keterangan waktu): when,
(?) Did you go to school yesterday? while.
Yes, I did.

63
Contoh
Contoh (+) He had finished his homework before
10 o’clock last night.
(–) He hadn’t finished his homework
(+) He was reading a book at 7 pm before 10 o’clock last night.
yesterday. (?) Had he finished his homework before
10 o’clock last night?
(–) He was not (wasn’t) reading a book at
Yes, he had.
7 pm yesterday.
No, he hadn’t.
(?) Was he reading a book at 7 pm
Time Marker: by the time, before,
yesterday?
after, when.
Yes, he was.
No, he was not (wasn’t).
d. Past Perfect Continuous Tense
Fungsi:
c. Past Perfect Tense • Menyatakan suatu kegiatan yang mulai
Fungsi: berlangsung pada waktu lampau dan masih tetap
berlangsung pada waktu tertentu atau pada saat
Membicarakan suatu aktivitas yang sudah
kejadian lain terjadi pada waktu lampau.
selesai terjadi sebelum aktivitas lain pada waktu
Contoh:
tertentu yang terjadi pada waktu lampau.
I had been looking for my wallet almost two
Contoh: hours before Edie found it.
My wife had already cooked when I got ( S aya te l a h m e n c a r i d o m p e t s aya
home. (Istri saya sudah selesai memasak selama hampir dua jam sebelum Edie
ketika saya datang ke rumah.) menemukannya.)
• Menyatakan aktivitas yang baru selesai
dilakukan dan hasilnya masih dapat dirasakan
pada peristiwa lain pada waktu lampau.
Contoh:
Rumus: Anisa car’s were wet because it had been
washing.
(+) Subj + had + V3 + Obj/Comp
(Mobil Anisa basah karena telah dicuci.)
(–) Subj + had + not + V3 + Obj/Comp
(?) Had + Subj + V3 + Obj/Comp
Rumus:
(+) Subj + P (had + been + Ving) + Obj/Comp
(–) Subj + had + not + been + Ving + Obj/
Comp
(?) Had + Subj + been + Ving + Obj/Comp
Time marker: by the time, before,
when, by.

64
Contoh Contoh
(+) I had been studying for two hours Kalimat verbal
when my father called me up. (+) I will eat ice-cream with my family
(–) I hadn’t been studying for two hours next week.
when my father called me up. (–) I will not (won’t) eat ice-cream with
(?) Had you been studying for two hours my family next week.
when your father called you up? (?) Will you eat ice-cream with your
Yes, I had. family next week?
No, I hadn’t. Yes, I will.
No, I will not (won’t).
Kalimat nominal
C. Future Tense (+) My father will be the principal of
school soon.
a. Simple Future Tense
(–) My father won’t be the principal of
Fungsi school soon.
Menggambarkan peristiwa atau keadaan (?) Will you father be the principal of
yang terjadi pada waktu mendatang. school soon?
Yes, he will.
No, he won’t.

Rumus:
b. Future Continuous Tense
Kalimat verbal Fungsi:
(+) Subj + P (will/shall + Verb1) + O/C Membicarakan suatu aktivitas yang akan
(–) Subj + will/shall + not + Verb1 + O/C sedang berlangsung pada waktu yang akan
(?) Will /shall + Subj + Verb1 + O/C datang.
Kalimat Nominal Contoh:
(+) Subj + P (will be) + N/Adj/Adv He’ll be coming at 08.00 am tomorrow.
(–) Subj + will + not + be + N/Adj/Adv (Dia akan datang besok jam 8 malam.)
(?) Will + Subj + be + N/Adj/Adv

Rumus:
Catatan: Contoh + be + V ) + Obj/
(+) Subj + P (will/shall ing
• Will bisa digunakan untuk semua (+) IComp
will be going out all day tomorrow.
subjek, sedangkan shall hanya bisa (–)
(–) ISubj
will not (won’t) be
+ will/shall going
+ not + beout+ all
Vingday
+
digunakan untuk subjek I dan We. tomorrow.
Obj/Comp
• Contraction (singkatan): Will + not (?)
(?) Will you be going
Will/Shall out+ all
+ Subj beday
+ Vtomorrow?
ing
+ Obj/
(won’t) Yes, I will.
Comp
• Will juga bisa digantikan dengan be No, I won’t.
going to untuk menyatakan rencana Time marker (keterangan waktu): this
yang sudah pasti (definite plan). time, all day.

65
c. Future Perfect Tense terkenal tersebut pensiun tahun depan, dia
Fungsi: telah bermain selama 20 tahun.)
Menyatakan suatu kegiatan yang sudah
• Menekankan lamanya aktivitas yang sedang
selesai sebelum kegiatan lain terjadi pada
berlangsung dan terjadi hingga ada aktivitas
waktu akan datang.
lain di waktu yang akan datang.
Contoh:
Contoh:
I will have finished my job when you come
I will have been studying for two hours when
tonight.
my parents come.
(Saya akan sudah menyelesaikan pekerjaan
(Saya akan sudah belajar selama dua jam
saya ketika kamu datang malam ini.)
ketika orangtua saya datang.)

Rumus:
(+) Subj + P (will/shall + have + V3) + Obj/ Rumus:
Comp (+) S + P (will/shall + have + been + Ving) + O/C
(–) Subj + will/shall + not + have + V3 + (–) S + will/shall + not + have + been +
Obj/Comp Ving + O/C
(?) Will/shall + Subj + have + V3 + Obj/Comp (?) Will/shall + S + have + been + Ving + O/C


Contoh Contoh
(+) By the end of this year, Ummi will (+) Rida will have been studying English
have graduated from SMA. for 3 years by the end of the year.
(–) By the end of this year, Ummi won’t (–) Rida won’t have been studying English
have graduated from SMA. for 3 years by the end of the year.
(?) Will Ummi have graduated from SMA (?) Will Rida have been studying English
by the end of this year? for 3 years by the end of the year?
Yes, she will. Yes, he will.
No, she won’t. No, he won’t.
Time marker (keterangan waktu): Time marker: sama seperti Future
when (ketika), by the time (pada Perfect Tense dengan menambahkan
saat), as soon as (secepatnya). since atau for.

d. Future Perfect Continuous Tense


Fungsi:
• Membicarakan aktivitas yang sudah mulai
berlangsung sebelum waktu tertentu, dan
masih akan berlangsung pada saat tersebut.
Contoh:
When the most popular football player retire
next year, he will have been playing for
twenty years.
(Ketika pemain sepak bola yang paling
66
Cara Cepat Menghafal Tenses

Continuous Perfect Perfect continuous


Tenses Simple
To be + Ving Has,have, had + V3 Has, have, had + been + Ving

Present V1 (s/es) Is, am, are + Ving Have / has + V3 Have / has + been + Ving

Past V2 Was, were + Ving Had + V3 Had + been + Ving

Future Will + V1 Will + be + Ving Will + have + V3 Will + have + been + Ving

Past future Would + V2 Would + be + Ving Would + have + V3 would + have + been + Ving

Keterangan:
jenis tenses
ciri dasar
Cara membaca dari kolom kiri ke kanan, mis:
present (kolom kiri) simple (kolom kanan)

67
Bab 9
Clause

Phrase (frasa) adalah kumpulan dari dua kata Subordinate Clause:


atau lebih yang belum jelas subjek dan verb-nya. (who/that) had brought her packet.
Sedangkan, clause (klausa) adalah kumpulan dari Antecedent: the girl (orang)
beberapa kata yang mengandung subjek dan verb.
Anak kalimat adjektif (adjective clause)
Perhatikan contoh berikut:
m e n e ra n g ka n ka ta b e n d a t h e g i r l
• On the table (phrase).
(perempuan).
• He is a Dutch (clause).
1. Subjek
A. Adjective Clause • Person → who, that
All the people admire the leader. He is very
• Adjective Clause atau relative clause adalah
compassionate.
klausa (anak kalimat) yang berfungsi sebagai
(Semua orang mengagumi sang pemimpin.
adjective (kata sifat) yang menerangkan
Dia sangat welas asih)
keadaan noun (kata benda) atau pronoun
All the people admire the leader who is very
(kata ganti orang).
compassionate.
• Adjective clause memiliki struktur yang sama
All the people admire the leader that is very
seperti klausa pada umumnya, yaitu memiliki
compassionate.
subjek dan predikat (minor) atau memiliki
(Semua orang mengagumi sang pemimpin
subjek, predikat, objek dan keterangan (mayor).
yang sangat welas asih itu.)
• Berdasarkan pada kata atau bagian kalimat
yang mendahului kata ganti atau penghubung Pola: (who/that) + verb
(the antecedent), Adjective Clause dapat
diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu: • Animal, thing → which, that
The dog is chasing a cat. The dog has black
a. Antecedent berupa Kata Benda/Orang
fur.
Antecedent berupa benda/orang maka kata (Anjing itu mengejar seekor kucing. Anjing
ganti atau penghubung yang digunakan itu memiliki bulu berwarna hitam.)
adalah who, whom, whose, dan which.
The dog which has black fur is chasing a cat.
Contoh:
The dog which that black fur is chasing a cat.
She said thank you to the girl who/that had
(Anjing yang memiliki bulu berwarna hitam
brought her packet.
itu mengejar seekor kucing.)
Main Clause:
She said thank you to the girl. Pola: (which/that) + verb

68
2. Objek b. Antecedent berupa Kata Keterangan Waktu/
• Person → whom, that Tempat/Alasan
I recognize the lady. You love the lady. Antecedent berupa kata keterangan tempat,
(Saya mengenal wanita itu. Kamu mencintai waktu, atau alasan maka kata ganti atau
wanita itu.) penghubung yang digunakan adalah where,
I recognize the lady whom you love. when, dan why.
I recognize the lady that you love. Contoh:
I recognize the lady whom/ that you love. This is the month when my sister are
(Saya mengenal wanita yang kamu cintai itu.) married.
Pola: (whom/that) + S + verb Main Clause:
This is the month
• Thing → which, that
Subordinate Clause:
You chained up the dog. It looked very thirsty.
When my sister are married.
(Kamu merantai anjing itu. Dia terlihat sangat
Antecedent: the month (keterangan waktu)
kehausan.)
Anak kalimat adjektif (adjective clause)
You chained up the dog which looked very
menerangkan kata keterangan waktu (the
thirsty.
month).
You chained up the dog that looked very
1. Tempat → Where, Which
thirsty.
(Kamu merantai anjing yang terlihat sangat • The dump is next to the village. Rudi lives in
kehausan itu.) the village.
(Tempat pembuangan sampah ada di sebelah
Pola: (which/that) + verb desa itu. Rudi tinggal di desa itu.)
3. Possession (Kepemilikan) • The dump is next to the village which Rudi
lives in.
• Person → whose, that
• The dump is next to the village where the
I helped the passenger. His wallet was lost.
Rudi lives.
(Aku menolong penumpang. Dompetnya
• The dump is next to the village which Rudi
hilang.)
lives in.
I helped the passenger whose wallet was lost.
(Tempat pembuangan sampah ada di sebelah
(Aku menolong penumpang yang dompetnya
desa, di mana Rudi tinggal)
hilang.)
2. Time → When, Which
• Animal, thing → of which
The child is stroking the cat. Its fur is black. I remember the day. You were born on the day.
(Anak itu mengelus kucing. Bulunya berwarna (Saya ingat hari itu. Kamu lahir pada hari itu.)
hitam.) I remember the day on which you were born.
The child is stroking the cat whose fur is black. I remember the day when you were born.
(Anak itu mengelus kucing yang bulunya (Saya ingat hari ketika kamu lahir.)
berwarna hitam.)
Atau:
Catatan
Verb + preposition (kata depan)
The child is stroking the cat, the fur of which
is black. Sering kali kita jumpai banyak verb atau
(Anak itu mengelus kucing yang bulunya adjective yang mempunyai pasangan
berwarna hitam.) preposition tertentu.

69
B. Noun Clause
Misalnya saja, accused (terdakwa)
berpasangan dengan of, interested D a l a m ka l i m a t , n o u n c l a u s e b i a s a nya
(menyukai) dengan in, objected berkedudukan sebagai subject, object, atau
(keberatan) dengan to, dan lain-lain. complement (keterangan pelengkap).
• Noun clause dari kalimat yang menggunakan
Contoh: kata tanya sebagai berikut:
• He is the one. I wrote the letter to him. what, when, where, who, why, how.
Karena posisinya sebagai objek (to him) maka Question: Where does she live? (Di mana dia
relative pronoun (kata ganti penghubung) tinggal?)
yang digunakan adalah whom.
Noun clause: I don’t know where she lives.
He is the one, to whom I wrote the letter. (Saya tidak tahu di mana dia tinggal.)
(Dialah orang yang aku tulisi surat.)
Kata tanya dicantumkan di dalam noun
• The judge objected to the reasons. Several clause-nya.
of them didn’t make any sense. • Noun clause dari kalimat tanya yes/no question.
Karena them pada kalimat di atas merujuk kepada Question: Do you understand?
pernyataan/alasan maka relative pronoun yang Noun clause:
digunakan adalah which. Proposition tetap The teacher wonders whether/if I understand.
disertakan seperti pada kalimat asal. (Guru bertanya apakah saya mengerti.)
The judge objected to the reasons, several of Noun clause-nya diawali oleh whether atau
which didn’t make any sense. if, yang artinya apakah.
(Hakim keberatan dengan alasan yang • Noun clause dari kalimat pernyataan.
beberapa tidak masuk akal tersebut.)
Statement: He is a good actor.
Catatan Noun clause: Everybody knows that he is a
Adjective clause yang mengandung good actor.
kata sifat atau berbentuk pasif, relative Noun clause-nya diawali oleh that (bahwa).
pronoun + tobe bisa dihilangkan. Ingat: Noun clause mempunyai struktur
kalimat pernyataan, bukan kalimat
Contoh: pertanyaan.
• Some foods which are available in the store
are expired. C. Adverbial Clause
(which are = relative pronoun + tobe)
Some foods available in the store are expired. • Adverbial clause adalah frasa atau anak
(Beberapa makanan yang tersedia di toko kalimat yang digunakan sebagai keterangan
sudah kadaluwarsa.) tambahan bagi kata kerja.

• The patient who was called his name, Pe r h a t i ka n a d v e r b i a l c l a u s e y a n g


entered the room. digarisbawahi berikut:
(who was = relative pronoun + tobe) 1. The phone rang as soon as you came
The patient called his name entered the room. here.
(Pasien yang dipanggil namanya masuk ke 2. The phone rang when I was watching TV.
dalam ruangan.) • Conjunction (kata sambung) pada adverbial
clause:

70
1. Time (waktu): when (ketika), while (sewaktu), • Peng hubung klausa (conjunction) pada
after, before, until, as soon as (segera setelah). independent clause, yaitu:
Contoh: She came to my home before you Conjunction yang berfungsi menambahkan
called me. Moreover (lebih jauh lagi), besides (di
2. Cause/reason (sebab/alasan): because, samping itu), in addition (sebagai tambahan).
because of, since, for (karena). Contoh:
Contoh: Rony is going to get a job because He has fired, moreover, he doesn’t get some
he need money. pay.
3. Purpose (tujuan): so that, in order that, in (Dia baru saja dipecat, lebih jauh lagi, dia
case (dengan tujuan). tidak mendapat uang pesangon.)
Contoh: I was studying hard so that I can • Conjunction yang berfungsi mempertentangkan
pass next examination. But, yet (akan tetapi), however (bagaimanapun
4. Result (hasil): juga), nevertheless (meskipun demikian), still
so…(adj/adv)...that...= sedemikian… (tetapi), on the contrary (sebaliknya), on
sehingga, the other hand (sebaliknya), in contrast to
such..(adj+noun)…that… = seperti ...... (berlawanan dengan).
sehingga .... Contoh:
Contoh: This room is so small that we doesn’t I don’t have brother or sister, nevertheless, I
enough to enter. have many friends who love me.
5. Concession (pertentangan): although, (Saya tidak punya saudara laki-laki maupun
eventhough, though, even if (meskipun). perempuan, meski demikian, saya punya
Contoh: She is still working although all of banyak teman yang mencintai saya.)
her friends have to go home. • Conjunction yang berfungsi menerangkan
6. Contrast (perbedaan): whereas (sedangkan), sebab-akibat
at the same time (pada saat yang bersamaan). Therefore (oleh karena itu), accordingly
Contoh: I have my hair rebonded, whereas (oleh karena itu), hence (maka), thus (maka),
she cuts her hair. consequently (akibatnya, konsekuensinya), as
a result (sebagai akibatnya), for this reason
D. Independent Clause (karena alasan ini).
Contoh:
• Independent clause adalah klausa atau anak
They trust me, therefore, I must keep on their
kalimat yang dapat berdiri sendiri (apabila
secret.
terpisah dari kalimat induknya masih bisa
(Mereka percaya kepada saya, oleh karena
berfungsi sebagai kalimat tunggal).
itu, saya harus menjaga rahasia mereka.)
Contoh:
• Conjunction yang berfungsi sebagai pilihan/
He is very smart, however, he is very humble.
alternatif
(Dia sangat pintar, meskipun demikian dia
Otherwise (jika tidak demikian).
sangat rendah hati.)
Contoh:
• Untuk menjawab soal yang berkenaan
You should go to her house now, otherwise,
dengan Independent clause, tentukan dahulu
she never want to meet you again.
hubungan antara kalimat sebelum dan
(Kamu sebaiknya pergi ke rumahnya
kalimat setelah kata penghubung.
sekarang, jika tidak demikian, dia tidak akan
Sentence 1…(kata penghubung)…sentence 2. mau menemuimu lagi.)

71
Bab 10
Modals

Modal adalah kata kerja bantu. Modal tidak bisa It has just rained, we don’t have to water the
berdiri sendiri, tetapi butuh kata kerja lain. Bentuk plants. (Saat hujan, kita tidak perlu menyiram
modal yang umum digunakan ada tiga, yaitu tanaman.)
present, past, dan perfect. Perbedaan bentuk ini
• Past
adalah untuk menyatakan perbuatan yang lampau
Kalimat positif: Had to (harus).
atau sekarang.
Kalimat negatif: Didn’t have to (tidak harus).
Tabel bentuk-bentuk modal:

Present Past Perfect B. Advisability (Saran)


Will Would Would have + V3
Can Could Could have + V3 • Present
May Might Might have + V3 Kalimat positif: Should, ought to, had better
Must (had to)* Must have + V3 + V1 (sebaiknya).
Shall Should Should have +V3 Kalimat negatif: Shouldn’t, ought not to, had
Ought to - Ought to have + V3 better not (tidak sebaiknya).
Berdasarkan fungsinya, modal dikategorikan Contoh:
menjadi beberapa kelompok, di antaranya adalah: Your stomachache is getting worse, you
should see a doctor. (Sakit perutmu semakin
parah, kamu sebaiknya menemui dokter.)
A. Necessity atau Obligation
(Keharusan Kewajiban) • Past
Kalimat positif: Should have + V3, ought to
• Present
have + V3.
Kalimat positif: Must (harus), have/has to
Kalimat negatif: Shouldn’t have + V3, ought
(diharuskan).
not to have + V3.
Kalimat negatif: Must not (tidak boleh/
Nasihat atau anjuran terhadap apa yang
jangan), don’t/doesn’t have to (tidak harus).
terjadi pada saat lampau mempunyai arti, si
Contoh: pembicara menyatakan penyesalan karena
To avoid fire, we must not light a flame in perbuatan yang seharusnya dilakukan itu
this petrol station. (Untuk menghindari tidak terjadi.
kebakaran, kita tidak boleh menyalakan api
Contoh:
di tempat pengisian bahan bakar.)
You should have helped her yesterday. (Kamu
seharusnya sudah menolongnya kemarin.)

72
Fakta: You didn’t help her. You were • Past
supposed to help her yesterday. (Kamu Kalimat positif: Could, to be able to + V1, to
tidak menolongnya. Kamu berandai-andai be: was/were.
menolongnya kemarin.)
Kalimat negatif: Couldn’t, be not able to.
• Unfulfilled ability (kemampuan yang
C. Certainty (Kepastian)
tidak dilakukan) → Can/could have + V3
• Present (sebenarnya bisa).
Kalimat positif: Must (pasti). Contoh:
Kalimat negatif: Must not/can not/could not I could have repaired your car, why didn’t you
(mustahil/tidak mungkin). ask me?
Contoh: Saya sebenarnya bisa memperbaiki mobilmu,
You couldn’t be sleepy, you’ve just slept mengapa kamu tidak memintaku?
all day already. (Kamu tidak mungkin Fact:
mengantuk, kamu sudah tidur sepanjang I didn’t repair the car, I could repair if indeed.
hari.) (Saya tidak memperbaiki mobilmu, saya bisa
memperbaikinya jika dibutuhkan).
• Past
Kalimat positif: Must have + V3 (pasti telah).
F. Permission (Izin)
Kalimat negatif: Can’t/couldn’t have + V3
(tidak mungkin telah). • Present
Kalimat positif: May, can (boleh/dapat).
D. Possibility (Kemungkinan) Kalimat negatif: May not, can not (tidak
• Present boleh/dapat).
Kalimat positif: May/might (mungkin/bisa • Past
jadi), could (memungkinkan/mungkin). Kalimat positif: Could.
Kalimat negatif: May not/might not (mungkin Kalimat negatif: Couldn’t.
tidak).
Riders may go when the traffic lights turn
• Past green. (Pengendara boleh jalan ketika lampu
Kalimat positif: Might have + V3, can/could lalu lintas menyala warna hijau).
have + V3 (mungkin telah).
Kalimat negatif: Might not have + V 3
(mungkin tidak).

E. Ability (Kemampuan)
• Present
Kalimat positif: Can, to be able to + V1, tobe
(am/is/are).
Kalimat negatif: Can’t, to be not able to.

73
Bab 11
Passive Voice

A. Pengertian • Berikut adalah perubahan kalimat aktif


(active voice) menjadi kalimat pasif (passive
• Passive voice atau kalimat pasif adalah kalimat voice) sesuai bentuk tenses-nya.
yang lebih menekankan objek (penderita)
daripada subjek (pelaku) atau dengan kata No. Active Passive
lain, yaitu kalimat yang subjeknya dikenai Present tense
S + is/am/are + V3
S + VI + s/es
pekerjaan. Contoh:
Contoh:
• Jika diterjemahkan ke dalam bahasa A book is read by Anto
1 Anto reads a book
every day.
Indonesia, kata kerja dalam kalimat pasif every day.
(Sebuah buku dibaca oleh
diawali dengan awalan di- atau ter-. (Anto membaca se-
Anto tiap hari.)
buah buku tiap hari.)
Contoh:
Past tense
Kalimat aktif: cleans (membersihkan) S + Was/were + V3
S + V2
Kalimat pasif: to be cleaned (dibersihkan) Contoh:
2 Contoh:
A letter was delivered by
The postman delivered
the postman
B. Pola Kalimat a letter
yesterday.
yesterday.
Subj + to be + V3 + Object/Complement (Tukang pos mengirim
(Sepucuk surat dikirim
sepucuk surat ke-
oleh tukang pos kemarin.)
marin.)

Catatan Present Continuous
tense
To be berubah sesuai dengan bentuk S + is/am/are + Ving
S + is/am/are + being + V3
tenses-nya. Contoh:
Contoh:
The paper is being edited
Dalam pembentukan kalimat aktif menjadi 3 The editor is editing
by the editor now.
the paper now.
kalimat pasif, subjek dalam kalimat aktif (Naskah itu sedang diedit
(Editor sedang
akan menjadi objek dalam kalimat pasif editor sekarang.)
mengedit naskah itu
dan sebaliknya. sekarang.)
Past Continuous tense S + was/were + being + V3
Contoh: S + was/were + Ving Contoh:
Active Rany makes a cake Contoh: The gate was being
Voice S V1 O He was painting the painted (by him) when I
4.
gate when I arrived. arrived.
(Dia sedang mengecat [Gerbang itu sedang dicat
Passive A cake is made by Rany gerbang ketika saya (oleh dia) ketika saya
voice S to be +V3 O tiba.) tiba.]

74
Contoh:
Present/Past Perfect
S + has/have/had + been Aktif : Someone eats the apple
5. tense
S + has/have/had + V3
+ V3 Pasif : The apple is eaten.

Contoh: Contoh:
D. Kalimat Aktif dengan Dua
Our mother has Special food has been
prepared special food prepared by our mother Objek
for us. for us.
(Ibu kita telah mem- (Makanan istimewa telah Ketika terdapat dua objek dalam sebuah kalimat
persiapkan makanan dipersiapkan oleh ibu aktif maka terdapat dua kemungkinan kalimat
istimewa untuk kita.) untuk kita.) pasif yang dapat dibentuk.
Modal Contoh:
Can
Can The teacher explained the students the excercise.
May
May
Must (Guru menjelaskan latihan kepada murid-murid)
Must
Shall + be + V3
Shall + VI Dalam kalimat di atas, objek satu (objek tidak
Will
Will langsung) adalah the students (murid-murid),
Could
6. Could
Contoh: sedangkan objek dua (objek langsung) adalah the
Contoh:
A new policy will be is- exercise (latihan). Maka, kalimat pasifnya (passive
The government will
sued by the government. voice) menjadi:
issue a new policy.
(Sebuah kebijakan baru
(Pemerintah akan • The students were explained the exercise by
akan diterbitkan oleh
menerbitkan sebuah the teacher. (Murid-murid dijelaskan tentang
pemerintah.)
kebijakan baru.) latihan oleh guru.)
• The exercise was explained to the students
C. Passive Voice With by by the teacher. (Latihan itu dijelaskan kepada
murid-murid oleh guru.)
• Dalam passive voice (kalimat pasif), yang
melakukan pekerjaan biasanya tidak terlalu
diperhatikan.
E. Verb yang Diikuti Preposisi
Contoh:
dalam Kalimat Pasif
A house was built there a month ago, now it Jika dalam kalimat aktif terdapat kata kerja (verb)
is just an empty lot. (Sebuah rumah dibangun yang diikuti preposisi (break into, look after,
di sana sebulan yang lalu, sekarang itu hanya dan lain-lain) maka pembentukan kalimat pasif
sebuah tanah kosong.) hanya terjadi pada kata kerjanya saja, sedangkan
• Ketika kita ingin menyebutkan pelakunya maka preposisi tetap berada setelah kata kerja.
digunakan preposisi by + noun (kata benda).
Contoh:
Contoh:
Aktif : Someone broke into my house last
Aktif : Andy build a house
night.
Pasif : A house is built by Andy
Pasif : My house was broken into (by someone)
• Jika pelakunya tidak tentu (indefinite last night.
pronoun) seperti someone, somebody, no
one, dan sebagainya, maka by bisa diabaikan.

75
Bab 12
Elliptical and Parallel
Construction
Elliptical structure adalah penghilangan bagian Subject: Mrs. Shinta
tertentu dari suatu kalimat akibat penggabungan Auxiliary: did
dengan kalimat lain, yang bertujuan untuk
2. Mrs. Dewi will write a script tomorrow.
membentuk kalimat majemuk. Penghilangan
Mr. Roni will write a script tomorrow.
bagian tertentu tersebut tidak menyebabkan

Mrs. Dewi will write a script tomorrow,
perubahan arti dari kalimat.
and Mr. Roni will too.
Ada tiga jenis elliptical structure yang perlu diketahui:
• Mrs. Dewi will write a script tomorrow,
and so will Mr. Roni.
A. Penggabungan Dua Kalimat Keterangan:
Positif Positive sentence: Mrs. Dewi will write a
script tomorrow.
Untuk menggabungkan kalimat positif dan kalimat
Subject: Mr. Roni
positif, digunakan konjungsi (kata hubung): too
Auxiliary: will
atau so.
3. Mr. Firdaus drives a car.
Catatan Mrs. Rina drives a car.
Rumus: •
Mr. Firdaus drives a car, and Mrs. Rina
• Positive sentence, and Subject + does too.
auxiliary + too • Mr. Firdaus drives a car, and so does
• Positive sentence, and so + auxiliary Mrs. Rina.
+ Subject Keterangan:
Positive sentence: Mr. Firdaus drives a car.
1. Mrs. Rini came here yesterday. Subject: Mrs. Rina
Mrs. Shinta came here yesterday. Auxiliary: does
• Mrs. Rini came here yesterday, and Mrs.
Shinta did too. B. Penggabungan Dua Kalimat
• Mrs. Rini came here yesterday, and so
did Mrs. Shinta.
Negatif
Keterangan: Untuk menggabungkan kalimat negatif dan
Positive sentence: Mrs. Rini came here kalimat negatif, digunakan konjungsi (kata
yesterday. hubung) either atau neither.

76
Catatan Catatan
Rumus: Rumus:
• Negative sentence, and Subject + • Positive sentence, but Subject +
auxiliary + not + either auxiliary + not
• Negative sentence, and neither + • Negative sentence, but Subject +
auxiliary + Subject auxiliary

Contoh: Contoh:
1. Doni can’t do it. 1. Dini likes swimming.
Dona can’t do it. Dina doesn’t like swimming.
• Doni can’t do it, and Dona can’t either.
Dini likes swimming, but Dina doesn’t.
• Doni can’t do it, and neither can Dona.
(Dini suka berenang, tetapi Dina tidak.)
Keterangan:
Negative sentence: Doni can’t do it. Dina doesn’t likes swimming, but Dini does.
Subject: Dona (Dina tidak suka berenang, tetapi Dini suka.)
Auxiliary: can 2. She didn’t sleep last night.
2. My father doesn’t like bakso. They slept last night.
My mother doesn’t like bakso. She didn’t sleep last night, but they did.
• My father doesn’t like bakso, and my (Dia tidak tidur semalam, tetapi mereka tidur.)
mother doesn’t either. They slept last night, but she didn’t.
• My father doesn’t like Bakso, and (Mereka tidur semalam, tetapi dia tidak.)
neither does my mother. 3. Mr. Iwan will go.
Keterangan: Mr. Farhan won’t go.
Negative sentence: My father doesn’t like bakso Mr. Iwan will go, but Mr. Farhan won’t.
Subject: My mother (Tuan Iwan akan pergi, tetapi Tuan Farhan
Auxiliary: Does tidak akan.)
3. Mr. Heri is not my friend. Mr Farhan won’t go, but Mr. Iwan will.
Mr. Heru is not my friend. (Tuan Farhan akan pergi, tetapi Tuan Iwan

Mr. Heri is not my friend, and Mr. Heru is akan.)
not either.
• Mr. Heri is not my friend, and neither is D. Parallel Contruction
Mr. Heru.
Keterangan: • Parallel construction adalah penggabungan
Negative sentence: Mr. Heri is not my friend. kalimat majemuk dengan menggunakan
Subject: Mr. Heru konjungsi (penghubung antarkata) yang
Auxiliary: is bertujuan untuk menghilangkan pengulangan
kata yang sama.
C. Penggabungan Kalimat Positif • Biasanya, kata atau kalimat yang digabungkan
memiliki fungsi tata bahasa (gramatikal) yang
dan Negatif sama. Tenses yang digunakan dalam kalimat
Untuk menggabungkan kalimat positif dan kalimat yang digabungkan juga harus sama.
negatif, atau kalimat negatif dan kalimat positif, • Bentuk-bentuk konjungsi dalam parallel
digunakan konjungsi (kata hubung): but (tetapi), construction antara lain:
while (sedangkan).

77
1. ... or ... (... atau ...) 4. Neither Rick nor Anto have gone to
2. ... and ... (... dan ...) Paris. (Tidak Rick maupun Anto sudah
pergi ke Paris).
3. Either ... or ... (salah satu dari ... maupun ...)
5. When Nino was 10 years old, he could
4. Neither ... nor ... (tidak ... maupun ...)
play both piano and violin. (Ketika Nino
5. Both ... and ... (kedua-duanya/... dan berusia 10 tahun, ia dapat bermain
juga ...) piano dan juga biola).
6. Not only ...but also ... (bukan hanya ... 6. The workers work not only carefully but
tetapi juga ...) also effectively. (Para pekerja bekerja
tidak hanya secara hati-hati tapi juga
• Contoh kalimat parallel construction:
efektif.)
1. My little brother walks or rides his
bike to school. (Adik laki-laki saya Catatan:
berjalan atau mengendarai sepedanya
• Bentuk both ... and ... diikuti oleh kata kerja
ke sekolah).
jamak (plural verb).
2. The doctor advised her to get some sleep
• Untuk bentuk:
and take some time off work. (Dokter
Either ... or ...
menyarankan kepadanya untuk tidur
Neither ... nor ...
yang cukup dan tidak bekerja untuk
Not only ... but also ...
beberapa waktu).
Subjek yang berdekatan dengan verb
3. She can speaks either Japanese or
menentukan apakah verb tersebut tunggal
Korean. (Dia dapat berbicara salah satu
atau jamak tersebut.
dari bahasa Jepang maupun bahasa
Korea).

78
Bab 13
Participles

A. Participles 2. Past/passive participle


Yaitu, kata yang berbentuk dari Verb bentuk
• Participle adalah kata yang terbentuk dari lampau (V3) yang bermakna di-, ter-.
kata kerja (Verb) yang berfungsi sebagai
bagian dari kalimat. Bentuk umum V3
Bentuk Past being V3
• Participle dapat berfungsi sebagai adjective
dan perfect Having been + V3
(kata sifat), menjelaskan noun (kata benda),
atau pronoun (kata ganti)
• Participle dalam bahasa Inggris dibagi
menjadi dua, yaitu:
1. Present/active participle Contoh
Yaitu, kata kerja berbentuk Ving, bermakna
me-, ber- atau sedang. - The package wrapped beautifully
Bentuk umum V + ing is for Rieta.

Bentuk Past Having V3 Paket yang dibungkus dengan


dan perfect Having been + Ving indah itu untuk Rieta.
- Being robbered, he went to the
police office.
Setelah dirampok, dia pergi ke
Contoh kantor polisi.

- Having no money, he couldn’t afford Point Penting


to buy such a luxurious house. • Jika active participle muncul di awal kalimat
(Karena tidak memiliki uang, dia (active participle + phrase), dapat memiliki
tidak bisa membeli sebuah rumah beberapa makna, di antaranya:
mewah)
1. After (setelah)
- The man climbing the mountain

Having discussed the matter, they
broke the record.
agreed to make a new project = after
(Laki-laki yang mendaki gunung itu
they had discussed the matter, they
memecahkan rekor.)
agreed to make a new project.

79
2. Because, since, as, for (karena) • Jika passive participle muncul di awal kalimat

Talking excitedly to each other, they (passive participle + phrase), memiliki makna:
forgot to finish the exercise = because 1. After (setelah)
they were talking excitedly, they forgot
Visited by her idol, she was very happy
to finish the exercise. = after she was visited by her idol, she
3. While (sementara) was happy.

Walking along the street, I met my old 2. Because, since, as, for (karena)
friend = while I was walking along the
Surrounded by mountain, the city has
street, I met my old friend. a cool climate = because the city is
4. If (jika) surrounded by mountain, the city has

Turning to the left, you will find his a cool climate.
office = if you turn left, you will find his 3. Adjective Clause
office. The window broken by Edo has not
been repaired yet = the window which
was broken by Edo has not been
repaired yet.

80

Anda mungkin juga menyukai