KELAS : 2A PLN
Bila variable angka berisi nilai 127 desimal = FE hexadecimal = 11111110 biner dan
dilakukan instruksi SHL 1 terhadap data tersebut yaitu : Nilai := Nilai Shl 1 maka
hasilnya adalah nilai berisi 11111100 biner. Jika ingin menggeser 2 bit ke kiri maka
instruksinya adalah Nilai := Nilai Shl 2. Demikian sebaliknya jika dilakukan instruksi
SHR.
TIMER
timer merupakan komponen pengatur waktu yang ada pada tab system dengan tab
icon. Menggunakan komponen pengatur waktu ini untuk mencetuskan (mentrigger)
suatu peristiwa (event), untuk satu waktu ataupun berulang-ulang, setelah melalui
suatu interval waktu yang ditentukan. Hal ini dilakukan dengan menetapkan jumlah
hitungan waktu (interval) pada komponen waktu tersebut.
Tugas dari timer adalah untuk menetapkan suatu hitungan waktu yang mesti dilakui
sebelum event timer di trigger menggunakan properti interval. Untuk menghentikan
event yang dikerjakan oleh timer adalah dengan memberikan nilai false pada properti
enable dari komponen timer.
Dengan menggunakan timer bersama fungsi logika SHL dan SHR dapat dilakukan
pengontrolan operasi dari led peraga seperti gambar 1 dengan berbagai variasi
(running led).
Gambar 1. Rangkaian Simulasi Running Led
BAB III
LANGKAH KERJA
2. Set properti interval pada timer dengan nilai 1000 (1 detik) dan properti
enabled false
Pada property interval terdapat nilai 1000 (1 detik) maksud dari 1000 (1 detik) jeda
waktu hidup satu LED dan berpindah ke kiri ke LED yang berikutnya, setelah tiba
diakhir LED maka akan kembali ke LED pertama.
3. Double click pada button start dilengkapi program berikut :
Procedure TForm1.ButtonStartClick(Sender: TObject) ;
Begin
Timer1.enabled:=true; //meng-aktifkan timer
End ;
6. Mengganti nilai operand 1 pada shl sesuai table dan melengkapi isi tabel
tersebut
No. Nilai Operand Geser Keadaan Lompatan Bit dan arahnya
1. 1
2. 2
3. 3
4. 4
5. 5
6. 6
7. 7
Membuat tabel ke 2 untuk interval waktu 500 (0,5 detik)
Pada percobaan kali ini kita akan mempraktekan tentang Variasi Running LED.
Percobaan ini membutuhkan beberapa komponen yaitu: satu label, dua komponen
button, satu komponen btbutton, satu shape elips dan satu timer. Untuk komponen
label sebagai penamaan pada form, komponen button sebagai fungsi START dan
STOP, btbutton dengan kind close dan timer sebagai fungsi waktu.
Pada komponen button memilki program masing sesuai kebutuhan dengan cara
double-click komponen yang terdapat pada Form. Sedangkan pada btbutton tidak
membutuhkan program khusus karena sudah tersedia lansung. Untuk timer setingan
waktunya bisa diatur pada interval.
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah :
1. Mengetahui penggunaan operator logika SHL dan SHR.
2. Mengetahui penggunaan komponen Timer.
3. Dapat membangun aplikasi I/O variasi running LED.
Mengganti nilai operand 1 pada shl sesuai table dan melengkapi isi tabel dengan
interval 1 detik
No. Nilai Operand Geser Keadaan Lompatan Bit dan arahnya
1. 1 1 lompatan. Semua LED hidup bergantian ke arah kiri
2. 2 2 lompatan. LED 1,3,5,7 hidup bergantian ke kiri
3. 3 3 lompatan. LED 1,4,7 hidup bergantian ke kiri
4. 4 4 lompatan. LED 1 dan 5 hidup bergantian ke kiri
5. 5 5 lompatan. LED 1 dan 6 hidup bergantian ke kiri
6. 6 6 lompatan. LED 1 dan 7 hidup bergantian ke kiri
7. 7 7 lompatan. LED 1 dan 8 hidup bergantian ke kiri
2. Set properti interval pada timer dengan nilai 1000 (1 detik) dan properti
enabled false
3. Double click pada button START dan STOP dilengkapi program berikut :
4. Double click timer dan terlebih dahulu menambahkan io.dll pada penyimpanan
program
Ketika START ditekan maka LED akan berjalan ke kanan. Karena pada
percobaan kedua ini menggunakan fungsi SHR. program akan berhenti dengan
menekan tombol STOP. Dan keluar dengan menekan tombol Close.
TUGAS :
Buat aplikasi untuk menggerakkan LED dengan bergeser 1 bit ke kiri dan sampai
diujung kembali bergerak ke kanan 1 bit hingga ujung kanan, dan berulang kembali
dengan menggunakan scrollbar atau updown untuk mengontrol interval timernya
1. Langkah pertama membuat form seperti tugas yang telah kita dibuat, hanya
menambahkan scrollbar pada from yang diambil dari component pallete
“standard”
Perintah SHL (Shift Left) atau SHR (Shift Right) adalah suatu perintah yang
dapat digunakan untuk menggeser posisi bit biner, apakah itu dari kiri ke kanan (SHR)
atau dari kanan ke kiri (SHL). Angka yang terdapat dibelakangnya merupakan angka
yang diinginkan untuk pergeseran bit biner tersebut.
BAB V
KESIMPULAN
Ada beberapa instruksi logika yang ada pada Delphi, diantaranya : SHL dan
SHR. SHL merupakan fungsi yang dapat merubah data (parameter) yang diberikan
kepada fungsi tersebut dengan cara menggeser posisi bit biner dari data tersebut 1 bit
ke kiri atau lebih (tergantung instruksi). Sebaliknya SHR akan menggeser posisi bit
biner dari data tersebut 1 bit atau lebih kekanan (tergantung Instruksi). Dan angkayang
berada dibelakang instruksi SHL atau SHR adalah angka yang menunjukan berapa
banyaknya pergeseran bit biner yang diinginkan.