BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan dibahas tentang beberapa konsep dasar yang
persepsi, konsep keyakinan, konsep ibu hamil, konsep Inisiasi Menyusu Dini
A. Konsep Persepsi
1. Pengertian
2. Ciri-ciri persepsi
mengatakan atas bawah, tinggi rendah, luas sempit, latar depan latar
tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan
individu.
stimulus. Disamping itu juga harus ada saraf sensoris sebagai alat
c. Perhatian
1) Pengalaman/Pengetahuan
Pengalaman atau pengetahuan yang dimiliki seseorang
stimulus.
3) Kebutuhan
Kebutuhan akan menyebabkan stimulus tersebut dapat masuk
berbeda.
4) Motivasi
Motivasi akan mempengaruhi persepsi seseorang.
5) Emosi
Emosi seseorang akan mempengaruhi persepsinya terhadap
a. Konsistensi bentuk
10
logam itu bulat. Hal tersebut sebagai bentuk persepsi yaitu bahwa
uang logam itu bulat, dan disimpan dalam ingatan seseorang. Kalau
uang logam itu dalam posisi miring maka uang logam itu tidak terlihat
bulat. Ini berarti bahwa hasil persepsi itu tidak semata-mata ditentukan
b. Konsistensi warna
c. Konsistensi ukuran
namanya gajah yang telah dewasa itu ukurannya besar, lebih besar
ukuran.
6. Pengukuran Persepsi
11
dalam kategori skala Likert adalah sebagai berikut: Sangat Setuju (SS),
Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS) (Hidayat, A,
2009: 102).
positif harus diberi bobot atau nilai yang lebih tinggi daripada jawaban
tidak setuju diberi nilai 1, jawaban tidak setuju diberi nilai 2, setuju
diberi nilai 3 dan sangat tidak setuju diberi nilai 4. Sebaliknya, bagi
tidak setuju diberi nilai 3, setuju diberi nilai 2 dan sangat setuju diberi
B. Konsep Keyakinan
Keyakinan berasal dari bahasa arab yaitu yaqin yang artinya percaya
kebenaran. Jika keyakinan tidak ada maka keraguan akan muncul, dan
diulang menjadi ciri khas seseorang walaupun dia tidak menyadari akhirnya
perilaku berubah menjadi sikap atau watak orang tersebut (Rahman, 2010).
1. Dimensi Keyakinan
a. Tingkat (level)
diri yang tinggi pada tugas yang mudah dan sederhana, atau juga
kemampuannya.
b. Keluasan (generality)
memiliki keyakinan diri pada aktivitas yang luas, atau terbatas pada
c. Kekuatan (strength)
2. Sumber-Sumber Keyakinan
c. Persuasi verbal
15
d. Keadaan fisiologis
a. Proses kognitif
pada masa depan. Asumsi yang timbul pada aspek kognitif ini adalah
b. Proses motivasi
dibangun dari beberapa teori yaitu atribusi penyebab yang berasal dari
teori atribusi dan pengharapan akan hasil yang terbentuk dari teori
nilai pengharapan.
c. Proses afeksi
tingkat stres dan depresi yang dialami ketika menghadapi tugas yang
ancaman tersebut.
d. Proses seleksi
(Chapter, 2011).
a. Faktor Internal
1) Tahap Perkembangan
sendirinya.
Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin mudah
dasar.
individu yang sudah berhasil sembuh dari penyakit akut yang parah
tingkat kesehatan klien, baik data subjektif yaitu tentang cara klien
4) Faktor Emosi
selama ia sakit.
Seorang individu yang tidak mampu melakukan koping
5) Spiritual
spiritual.
Ada beberapa agama yang melarang penggunaan bentuk
b. Faktor Eksternal
1) Praktik di Keluarga
kesehatannya. Misalnya:
5. Pengukuran Keyakinan
yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak
Setuju (STS).
unfavorable.
positif harus diberi bobot atau nilai yang lebih tinggi daripada
negatif.
sangat tidak setuju diberi nilai 1, jawaban tidak setuju diberi nilai 2,
setuju diberi nilai 3 dan sangat tidak setuju diberi nilai 4. Sebaliknya,
nilai 4, tidak setuju diberi nilai 3, setuju diberi nilai 2 dan sangat
pembuahan yaitu bertemunya sel sperma laki-laki dengan sel telur yang
baru berupa janin dan tumbuh didalam rahim ibu yang merupakan
2010).
2. Persiapan Inisiasi Menyusu Dini bagi ibu hamil
a) Persiapan fisik
1) Makan-makanan bergizi.
hari.
2) Pemeriksaan kesehatan.
3) Perawatan Payudara
(Francichandra, 2010)
27
setelah lahir. Jadi, sebenarnya bayi manusia seperti juga bayi mamalia
kontak kulit bayi dengan kulit ibunya, setidaknya selama satu jam segera
setelah lahir. Cara bayi melakukan inisiasi menyusu dini ini dinamakan
the breast crawl atau merangkak mencapai payudara (Roesli, U, 2012: 3).
jantung lebih stabil, dikarenakan oleh kontak antara kulit ibu dan
bayi.
c. Imunisasi Dini. Mengecap dan menjilati permukaan kulit ibu
karena 1-2 jam pertama, bayi dalam keadaan siaga. Setelah itu,
dari susu manusia, misalnya dari susu hewan. Hal ini dapat
awal.
28
susu dan sekitarnya, emutan dan jilatan bayi pada puting ibu
Cairan emas ini kadang juga dinamakan the gift of life. Bayi yang
istimewa yang kaya akan daya tahan tubuh, penting untuk ketahanan
13-14).
j. Meningkatkan angka keselamatan hidup bayi di usia 28 hari pertama
kehidupannya.
k. Perkembangan psikomotorik lebih cepat.
l. Menunjang perkembangan koknitif.
m. Mencegah perdarahan pada ibu.
n. Mengurangi risiko terkena kanker payudara dan ovarium.
(Suparyanto, 2010)
bayi setelah lahir langsung di dada ibu. Setelah bayi lahir maka bidan
akan memotong ari-ari bayi, setelah itu bayi akan langsung diletakkan
melahirkan 1 derajat lebih tinggi dari bayi. Dari sini terlihat bahwa
Secara otomatis saat bayi kedinginan, suhu badan si ibu jadi naik 2
derajat. Dan bayi mulai kepanasan, suhu badan ibu akan turun 1
menit. Bayi akan baik-baik saja. Sang bayi hanya sedang menetralisir
b. Tahap II
c. Tahap III
si bayi sama dengan bau air ketuban. Dan ternyata wilayah sekitar
puting si ibu itu juga memiliki bau yang sama dengan bau air ketuban.
dada si ibu.
Dengan begitu bakteri yang masuk ketubuh bayi akan diubah menjadi
ibunya tergantung pada bayi sebab hanya bayi yang tahu seberapa
d. Tahap IV
mulai meremas degan tangan kecilnya itu. Hal ini tentu juga alasanya.
si bayi itu.
e. Tahap V
bayi mulai menyusu. Walaupun ASI sang ibu belum keluar maka bayi
a. Kesiapan fisik dan psikologi ibu yang sudah dipersiapkan sejak awal
kehamilan.
b. Informasi yang diperoleh ibu mengenai Inisiasi menyusu dini.
c. Tempat bersalin dan tenaga kesehatan.
(Suparyanto, 2010)
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku Inisiasi Menyusu Dini
Perilaku Inisiasi Menyusu Dini dipengaruhi oleh faktor eksternal
2010: 64).
32
a. Faktor eksternal
1) Pengalaman
Pengalaman menyusui berperan dalam meningkatkan kepercayaan
Menyusu Dini.
b. Faktor internal
1) Pengetahuan
Komponen pengetahuan yang dinilai berperan terhadap
dini.
2) Motivasi
33
Dini.
6) Keinginan
34
6. Faktor-faktor penghambat.
a. Bayi kedinginan
Berdasarkan hasil penelitian Dr. Niels Bergman (2005),
panas daripada suhu dada ibu yang tidak melahirkan. Jika bayi yang
diletakkan di dada ibu ini kepanasan, suhu dada ibu akan turun 1° C.
tempat terbaik bagi bayi yang baru lahir dibandingkan tempat tidur
segera setelah lahir. Keluarnya oksitosin saat kontak kulit ke kulit seta
pada ibu.
d. Kamar bersalin atau kamar operasi sibuk
35
(alert). Setelah itu, bayi tidur dalam waktu yang lama. Jika bayi
mengantuk akibat obat yang diasup ibu, kontak kulit akan lebih
Bayi dilahirkan dengan membawa bekal air dan gula yang dapat
E. Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan suatu uraian dan visualisasi konsep-
Faktor-faktor yang
mempengaruhi Inisiasi
Menyusu Dini.
A. Faktor internal
1. Pengetahuan
2. Keinginan
3. Motivasi
6. Persepsi Inisiasi
4. Niateksternal:
B. 7.Faktor Menyusu Dini
Keyakinan
5.1. Sikap
Sosial Budaya
2. Fasilitas
Keterangan :3. Pengalaman
: Diteliti
: Tidak diteliti
: Mempengaruhi
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Gambaran persepsi dan Keyakinan Ibu Hamil
Tentang Inisiasi Menyusui Dini di Desa Wedi Kecamatan Kapas
Kabupaten Bojonegoro
Penjelasan :
Kerangka konseptual diatas menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku inisiasi menyusu dini yang terdiri dari faktor internal
keyakinan. Faktor eksternal yang terdiri dari, sosial budaya, fasilitas dan
pengalaman.
gambaran persepsi dan keyakinan ibu hamil melakukan inisiasi menyusu dini