Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI

TERHADAP INVOLUSI UTERI PADA IBU


POST PARTUM DI BPS WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KARANGGGENENG
KABUPATEN LAMONGAN

LENA FATIHATUL L
NIM:
Secara alamiah selama kehamilan, rahim makin lama
makin membesar. Setelah persalinan rahim akan
mengecil kembali perlahan-lahan ke bentuk semula
(involusi). Jakarta Brestfeeding Center menyebutkan
bahwa ibu yang melakukan inisiasi menyusu dini akan
mempercepat involusi uterus karena pengaruh hormon
oksitosin ditandai dengan rasa mules karena rahim yang
berkontraksi.
Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Kabupaten
Lamongan tahun 2013 menunjukkan bahwa pelaksanaan
IMD sebesar 83,75% dari 11.399 bayi yang diperiksa
(Dinkes Kabupaten Lamongan, 2013). Ruang bersalin BPS
wilayah kerja Puskesmas Karanggeneng Kabupaten
Lamongan melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini pada
sebagian besar ibu yang melahirkan secara spontan,
sedangkan pada ibu yang menjalani operasi Secsio Caesar
tidak dilakukan Inisiasi Menyusu Dini.
Setelah melahirkan pengaruh tekanan dari estrogen dan
progesteron terhadap hipofise hilang sehingga timbul
pengaruh hormon. Bersamaan dengan pembentukan
prolaktin oleh adenohipofise, rangsangan yang berasal
dari isapan bayi, dilanjutkan ke neurohipofise yang
kemudian mengeluarkan oksitoksin, hormon ini
diangkut menuju uterus yang dapat menimbulkan
kontraksi pada uterus sehingga terjadi penurunan tinggi
fundus uteri.
Untuk mengatasi kejadian HPP diperlukan langkah yang
tepat dalam upaya pencegahan, pengenalan secara dini
gejala perdarahan serta menangani perdarahan secara
tepat.
Suksesnya pelaksanaan IMD, perlu dukungan penuh dari
berbagai pihak baik kebijakan pemerintah, tenaga
kesehatan, anggota keluarga, serta masyarakat umum
perlu menciptakan kondisi yang dapat mendorong.
Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian
1. Bagi Praktik Kebidanan
2. Bagi Penelitian Kebidanan
3. Bagi Peneliti
4. Bagi Masyarakat
Konsep Dasar Inisiasi Menyusu Dini
IMD (Inisiasi Menyusu Dini) didefinisikan sebagai
proses membiarkan bayi menyusu sendiri setelah
kelahiran. Bayi diletakkan di dada ibunya dan bayi
sendiri dengan segala upayanya mencari puting untuk
segera menyusu

Keuntungan IMD
1. Keuntungan bagi bayi
2. Keuntungan bagi ibu
Langkah Inisiasi Menyusu Dini dalam Asuhan Bayi
Baru Lahir
1. Lahirkan, keringkan, dan lakukan penilaian pada
bayi
2. Lakukan kontak kulit dengan kulit selama paling
sedikit satu jam
3. Biarkan bayi mencari dan menemukan puting ibu
dan mulai menyusu
Konsep Nifas
Postpartum (nifas) adalah masa sesudah persalinan dan
kelahiran bayi, plasenta serta selaput, yang diperlukan untuk
memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum
hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu.

Perubahan Fisiologis Masa Nifas


1. Uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi)
sehingga akhirnya kembali seperti sebelum hamil
2. Lochea
3. Perubahan pada servik
4. Vulva dan vagina
5. Perineum
6. Endometrium
7. Payudara
Involusi Uteri
Involusi uteri adalah perubahan keseluruhan alat
genetalia kebentuk sebelum hamil, Di mana terjadi
pengreorganisasian dan pengguguran desidua serta
pengelupasan situs plasenta, sebagaimana
diperhatikan dengan pengurangan dalam ukuran dan
berat uterus

Faktor-faktor yang dapat mengganggu involusi uterus


1. Mioma uteri
2. Endometritis
3. Ada sisa plasenta
Faktor-faktor yang
mempengaruhi masa
nifas :
•Status gizi
•Mobilisasi
•Paritas (Jumlah anak)
•Usia
•Pendidikan
•Infeksi Nifas

•Laktasi →Inisiasi Involusi Perdarahan


Menyusu Dini uteri postpartum

H1 : Ada hubungan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan


involusi uterus pada ibu postpartum di BPS wilayah
Puskesmas Karangggeneng Kabupaten Lamongan tahun
2014.
Populasi : Semua ibu postpartum di BPS wilayah kerja
Puskesmas Karanggeneng, bulan januari-
februari 2015 berjumlah 30 orang.

Sampling : Purposive
sampling

Sampel : Semua ibu postpartum di BPS Wilayah kerja


Puskesmas Karanggeneng, bulan januari-februari 2015
berjumlah 27 orang.

Desain penelitian : analitik korelasional


Dengan pendekatan cross sectional
Identifikasi variabel

Variabel independen Variabel dependen


Inisiasi Menyusu Dini Tinggi Fundus Uteri

Perlakuan Observasi

Pengolahan data
Editing, coding, dan tabulating

Analisis data
Koefisien kontingensi dengan tingkat kemaknaan  = 0,05

Penyajian hasil
Definisi
Variabel Indikator Alat ukur Skala Kode
Operasional
Independent :
Inisiasi Proses Langkah Inisiasi SOP Nomina Kriteria :
Menyusu Dini pemberian ASI Menyusu Dini Inisiasi l 1.Dilakukan IMD
kepada bayi 1. Langkah I : Menyusu jika semua
langsung Lahirkan, Dini langkah IMD
setelah bayi keringkan, dan dilakukan
lahir selama 30 lakukan penilaian 2.Tidak dilakukan
menit sampai 1 pada bayi IMD jika salah
jam yang 2. Langkah II : satu langkah IMD
dilakukan di Lakukan kontak tidak dilakukan
BPS wilayah kulit dengan kulit
Kerja selama paling Kode :
Puskesmas sedikit satu jam • Dilakukan IMD
Karanggeneng. 3. Langkah III : :2
Biarkan bayi • Tidak
mencari dan dilakukan IMD
menemukan :1
puting ibu dan
mulai menyusu
Definisi
Variabel Indikator Alat ukur Skala Kode
Operasional
Dependent :
Involusi uteri Uterus secara Penurunan Tinggi Observasi Nominal Kriteria :
berangsur- Fundus Uteri (TFU) : • Normal bila
angsur menjadi 1. Setinggi pusat penurunan
kecil (involusi) saat bayi lahir TFU sesuai
sehingga 2. Hari pertama 12 dengan
akhirnya cm atau TFU indikator.
kembali seperti diatas simfisis • Tidak normal
sebelum hamil. pubis. bila
Proses ini terus penurunan
berlangsung dengan TFU tidak
penurunan TFU 1 sesuai dengan
cm setiap harinya. indikator.
Kode :
-Normal : 2
-Tidak normal : 1

Anda mungkin juga menyukai