Pemakaian tiang pancang kayu ini adalah cara tertua dalam penggunaan tiang pancang
sebagai pondasi. Tiang kayu akan tahan lama dan tidak mudah busuk apabila tiang katu
tersebut dalam keadaan selalu terendam penuh di bawah muka air tanah. Tiang pancang dari
kayu akan lebih cepat rusak atau busuk apabila dalam keadaan kering dan basah yang selalu
berganti-ganti. Sedangkan pengawetan serta pemakaian obat-obatan pengawet untuk kayu
hanya akan menunda atau memperlambat kerusakan daripada kayu, akan tetapi tetap tidak akan
dapat melindungi untuk seterusnya. Pada pemakaian tiang pancang kayu ini biasanya tidak
diijinkan untuk menahan muatan lebih besar dari 25 sampai 30 ton untuk setiap tiang.
Tiang pancang kayu ini sangat cocok untuk daerah rawa dan daerah-daerah dimana
sangat banyak terdapat hutan kayu seperti daerah Kalimantan, sehingga mudah memperoleh
balok/tiang kayu yang panjang dan lurus dengan diameter yang cukup besar untuk digunakan
sebagai tiang pancang.
Persyaratan dari tiang pancang tongkat kayu tersebut adalah : bahan kayu yang
dipergunakan harus cukup tua, berkualitas baik dan tidak cacat, contohnya kayu berlian.
Semula tiang pancang kayu harus diperiksa terlebih dahulu sebelum dipancang untuk
memastikan bahwa tiang pancang kayu tersebut memenuhi ketentuan dari bahan dan toleransi
yang diijinkan. Semua kayu lunak yang digunakan untuk tiang pancang memerlukan
pengawetan, yang harus dilaksanakan sesuai dengan AASHTO M133 – 86 dengan
menggunakan instalasi peresapan bertekanan.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel.(061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id email : sipil_polmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968
Sebelum pemancangan, tindakan pencegahan kerusakan pada kepala tiang pancang harus
diambil. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan pemangkasan kepala tiang pancang sampai
penampang melintang menjadi bulat dan tegak lurus terhadap panjangnya dan memasang cincin
baja atau besi yang kuat atau dengan metode lainnya yang lebih efektif. Setelah pemancangan,
kepala tiang pancang harus dipotong tegak lurus terhadap panjangnya sampai nagian kayu yang
keras dan diberi bahan pengawet sebelum pur (pile cap) dipasang.
Bilamana tiang pancang kayu lunak membentuk pondasi struktur permanen dan akan
dipotong sampai di bawah permukaan tanah, maka perhatian khusus harus diberikan untuk
memastikan bahwa tiang pancang tersebut telah dipotong pada atau di bawah permukaan air
tanah yang terendah yang diperkirakan. Bilamana digunakan pur (pile cap) dari beton, kepala
tiang pancang harus tertanam dalam pur dengan kedalaman yang cukup sehingga dapat
memindahkan gaya. Tebal beton di sekeliling tiang pancang paling sedikit 15 cm dan harus
diberi baja tulangan untuk mencegah terjadinya keretakan.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel.(061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id email : sipil_polmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968
Tiang pancang harus dilengkapi dengan sepatu yang cocok untuk melindungi ujung tiang
selama pemancangan, kecuali bilamana seluruh pemancangan dilakukan pada tanah yang
lunak. Sepatu harus benar-benar konsentris (pusat sepatu sama dengan pusat tiang pancang) dan
dipasang dengan kuat pada ujung tiang. Bidang kontak antara sepatu dan kayu harus cukup
untuk menghindari tekanan yang berlebihan selama pemancangan.
Pemancangan
Pemancangan berat yang mungkin merusak kepala tiang pancang, memecah ujung dan
menyebabkan retak tiang pancang harus dihindari dengan membatasi tinggi jatuh palu dan
jumlah penumbukan pada tiang pancang. Umumnya, berat palu harus sama dengan beratnya
tiang untuk memudahkan pemancangan. Perhatian khusus harus diberikan selama
pemancangan untuk memastikan bahwa kepala tiang pancang harus selalu berada sesumbu
dengan palu dan tegak lurus terhadap panjang tiang pancang dan bahwa tiang pancang dalam
posisi yang relatif pada tempatnya.
Penyambungan
Bilamana diperlukan untuk menggunakan tiang pancang yang terdiri dari dua batang atau
lebih, permukaan ujung tiang pancang harus dipotong sampai tegak lurus terhadap panjangnya
untuk menjamin bidang kontak seluas seluruh penampang tiang pancang. Pada tiang pancang
yang digergaji, sambungannya harus diperkuat dengan kayu atau pelat penyambung baja, atau
profil baja seperti profil kanal atau profil siku yang dilas menjadi satu membentuk kotak yang
dirancang untuk memberikan kekuatan yang diperlukan. Tiang pancang bulat harus diperkuat
dengan pipa penyambung. Sambungan di dekat titik-titik yang mempunyai lendutan maksimum
harus dihindarkan.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel.(061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id email : sipil_polmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968
Pengertian dari tiang pancang beton adalah suatu jenis pondasi tiang dengan menggunakan
beton sebagai strukturnya, sedangkan dalam hal pemasangan pondasi tersebut ke dalam
tanah dilakukan dengan cara di pancang menggunakan alat pemancang.
Beton adalah suatu sistem struktur khusus yang dirancang dengan memberikan tegangan
desak awal tertentu pada struktur sebelum digunakan untuk mendukung beban luar yang
bertujuan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan gaya tarikan yang bekerja saat
struktur mendukung beban luar yang terjadi.
penulangan yang cukup kuat untuk menahan momen lentur yang akan timbul pada waktu
pengangkatan dan pemancangan. Karena berat sendiri adalah besar, biasanya pancang beton ini
dicetak dan dicor di tempat pekerjaan, jadi tidak membawa kesulitan untuk transport. Tiang pancang
ini dapat memikul beban yang besar ( >50 ton untuk setiap tiang ), hal ini tergantung dari dimensinya.
Dalam perencanaan tiang pancang beton precast ini panjang dari pada tiang harus dihitung dengan
teliti, sebab kalau ternyata panjang dari pada tiang ini kurang terpaksa harus di lakukan
penyambungan, hal ini adalah sulit dan banyak memakan waktu. Reinforced Concrete Pile
penampangnya dapat berupa lingkaran, segi empat, segi delapan dapat dilihat pada gambar
4) Bila panjang tiang pancang kurang, karena panjang dari tiang pancang ini tergantung dari pada
alat pancang ( pile driving ) yang tersedia maka untuk melakukan panyambungan adalah sukar
dan memerlukan alat penyambung khusus.
a) Dengan pipa baja yang dipancangkan ke dalam tanah, kemudian diisi dengan beton dan ditumbuk
sambil pipa tersebut ditarik keatas.
b) Dengan pipa baja yang di pancangkan ke dalam tanah, kemudian diisi dengan beton, sedangkan
pipa tersebut tetap tinggal di dalam tanah.
Kebanyakan tiang pancang baja ini berbentuk profil H. Karena terbuat dari baja maka
kekuatan dari tiang ini sendiri sangat besar sehingga dalam pengangkutan dan pemancangan
tidak menimbulkan bahaya patah seperti halnya pada tiang beton precast. Jadi pemakaian tiang
pancang baja ini akan sangat bermanfaat apabila kita memerlukan tiang pancang yang panjang
dengan tahanan ujung yang besar.
Tingkat karat pada tiang pancang baja sangat berbeda-beda terhadap texture tanah,
panjang tiang yang berada dalam tanah dan keadaan kelembaban tanah.
a. Pada tanah yang memiliki texture tanah yang kasar/kesap, maka karat yang terjadi
karena adanya sirkulasi air dalam tanah tersebut hampir mendekati keadaan karat yang terjadi
pada udara terbuka.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel.(061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id email : sipil_polmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968
b. Pada tanah liat (clay) yang mana kurang mengandung oxygen maka akan
menghasilkan tingkat karat yang mendekati keadaan karat yang terjadi karena terendam air.
c. Pada lapisan pasir yang dalam letaknya dan terletak dibawah lapisan tanah yang padat
akan sedikit sekali mengandung oxygen maka lapisan pasir tersebut juga akan akan
menghasilkan karat yang kecil sekali pada tiang pancang baja.
Pada umumnya tiang pancang baja akan berkarat di bagian atas yang dekat dengan
permukaan tanah. Hal ini disebabkan karena Aerated-Condition (keadaan udara pada pori-pori
tanah) pada lapisan tanah tersebut dan adanya bahan-bahan organis dari air tanah. Hal ini dapat
ditanggulangi dengan memoles tiang baja tersebut dengan (coaltar) atau dengan sarung beton
sekurang-kurangnya 20” (± 60 cm) dari muka air tanah terendah.
Karat /korosi yang terjadi karena udara (atmosphere corrosion) pada bagian tiang yang
terletak di atas tanah dapat dicegah dengan pengecatan seperti pada konstruksi baja biasa.
Bilamana korosi pada tiang pancang baja mungkin dapat terjadi, maka panjang atau ruas-
ruasnya yang mungkin terkena korosi harus dilindungi dengan pengecatan menggunakan lapisan
pelindung yang telah disetujui dan/atau digunakan logam yang lebih tebal bilamana daya korosi
dapat diperkirakan dengan akurat dan beralasan. Umumnya seluruh panjang tiang baja yang
terekspos, dan setiap panjang yang terpasang dalam tanah yang terganggu di atas muka air
terendah, harus dilindungi dari korosi.
Sebelum pemancangan, kepala tiang pancang harus dipotong tegak lurus terhadap
panjangnya dan topi pemancang (driving cap) harus dipasang untuk mempertahankan sumbu
tiang pancang segaris dengan sumbu palu. Sebelum pemancangan, pelat topi, batang baja atau
pantek harus ditambatkan pad pur, atau tiang pancang dengan panjang yang cukup harus
ditanamkan ke dalam pur (pile cap).
Perpanjangan tiang pancang baja harus dilakukan dengan pengelasan. Pengelasan harus
dikerjakan sedemikian rupa hingga kekuatan penampang baja semula dapat ditingkatkan.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel.(061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id email : sipil_polmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968
Sambungan harus dirancang dan dilaksanakan dengan cara sedemikian hingga dapat menjaga
alinyemen dan posisi yang benar pada ruas-ruas tiang pancang. Bilamana tiang pancang pipa
atau kotak akan diisi dengan beton setelah pemancangan, sambungan yang dilas harus kedap air.
Pada umumnya sepatu tiang pancang tidak diperlukan pada profil H atau profil baja gilas
lainnya. Namun bilamana tiang pancang akan dipancang di tanah keras, maka ujungnya dapat
diperkuat dengan menggunakan pelat baja tuang atau dengan mengelaskan pelat atau siku baja
untuk menambah ketebalan baja. Tiang pancang pipa atau kotak dapat juga dipancang tanpa
sepatu, tetapi bilamana ujung dasarnya tertutup diperlukan, maka penutup ini dapat dikerjakan
dengan cara mengelaskan pelat datar, atau sepatu yang telah dibentuk dari besi tuang, baja tuang
atau baja fabrikasi.
Untuk memancangkan tiang pancang ke dalam tanah diperlukan suatu alat bantu yang dalam
bidang ketekniksipilan khususnya dalam ilmu tanah disebut alat pancang (Pile Driving
Equipment). Bagian-bagian yang penting dalam alat pancang :
1. Pemukul (hammer)
Bagian ini biasanya terbuat dari baja masif/pejal yang berfungsi sebagai palu untuk memukul
tiang pancang agar masuk ke dalam tanah.
2. Leader
Bagian ini merupakan jalan (truck) untuk bergeraknya pemukul (hammer) ke atas dan ke bawah.
Macam-macam leader :
Fixed leader (leader tetap)Pengaturan posisi tiang dengan cara ini menggunakan lead
yang terdiri dari rangkaian baja dengan tiga sisi berkisi seperti boom pada crane dan sisi
yang satu terbuka. Sisi yang terbuka adalah tempat tiang diletakan.
Hanging leader (leader gantung)System yang digunakan pada metode ini adalah dengan
menggunakan silinder hidrolis sebagai pengaku. Silinder hidrolis tersebut merupakan
penghubung bagian bawah lead dengan pemancang. Dengan system ini pengaturan posisi
tiang dapat dilakkan secara lebih akurat dan cepat.
Swinging leader (leader yang dapat berputar dalam bidang vertikal)Jika lead tidak
disambungkan dengan crane atau pelat pemancang pada bagian bawahnya maka lead
jenis dinamakan swing lead.
3. Tali / kabel
Pada drop hammer kabel ini berguna untuk menarik pemukul (hammer) ke atas sampai pada
tinggi jatuh tertentu.
4. Mesin uap
Untuk menggerakkan pemukul (hammer) pada single atau double acting steam hammer.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel.(061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id email : sipil_polmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968
Ada beberapa jenis alat pemancangan tiang yang digunakan didalam proyek konstruksi. Alat –
alat tersebut antara lain :
1. Drop Hammer
Drop hammer merupakan palu berat yang diletakan pada ketinggian tertentu di atas tiang palu
tersebut kemudian dilepaskan dan jatuh mengenai bagian atas tiang. Untuk menghindari menjadi
rusak akibat tumbukan ini, pada kepala tiang dipasangkan semacam topi atau cap sebagai
penahan energi atau shock absorber. Biasanya cap dibuat dari kayu.
Pemancangan tiang biasanya dilakukan secara perlahan. Jumlah jatuhnya palu permenit dibatasi
pada empat sampai delapan kali. Keuntungan dari alat ini adalah :
c). mudah dalam mengatur energi per blow dengan mengatur tinggi
c). kemungkinan rusaknya bangunan disekitar lokasi akibat getaran pada permukaan tanah
Pemukul aksi tunggal berbentuk memanjang dengan ram yang bergerak naik oleh udara atau uap
yang terkompresi, sedangkan gerakan turun ram disebabkan oleh beratnya sendiri. Energi
pemukul aksi tunggal adalah sama dengan berat ram dikalikan tinggi jatuh.
4. Diesel Hammer
Alat pemancang tiang tipe ini berbentuk lebih sederhana dibandingkan dengan hammer lainnya.
Diesel hammer memiliki satu silinder dengan dua mesin diesel, piston, atau ram, tangki bahan
baker, tengki pelumas, pompa bahan baker, injector, dan mesin pelumas.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel.(061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id email : sipil_polmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968
Kelebihan diesel :
3. Hydraulic Hammer
Cara kerja hammer ini adalah berdasarkan perbedaan tekanan pada cairan hidrolis. Salah satu
hammer tipe ini dimanfaatkan untuk memancang fondasi tiang baja H dan fondasi lempengan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel.(061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id email : sipil_polmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968
baja dengan cara dicengkeram, didorong, dan ditarik. Alat ini baik digunakan jika ada
keterbatasan daerah operasi karena tiang pancang yang dimasukan cukup pendek. Untuk
memperpanjang tiang maka dilakukan penyambungan pada ujung-ujungnya.
Alat ini sangat baik dimanfaatkan pada tanah lembab. Jika material dilokasi berupa pasir kering
maka pekerjaan menjadi lebih sulit karena material tidak terpengaruh dengan adanya getaran
yang dihasilkan oleh alat. Efektifitas penggunaan alat ini tergantung pada beberapa factor yaitu
amplitude, momen eksentrisitas, frekuensi, berat bagian bergetar dan berat lain tidak bergetar.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel.(061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id email : sipil_polmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968
1. Fixed Lead
Pengaturan posisi tiang dengan cara ini menggunakan lead yang terdiri dari rangkaian baja
dengan tiga sisi berkisi seperti boom pada crane dan sisi yang satu terbuka. Sisi yang terbuka
adalah tempat tiang diletakan.
2. Swing Lead
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel.(061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id email : sipil_polmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968
Jika lead tidak disambungkan dengan crane atau pelat pemancang pada bagian bawahnya maka
lead jenis dinamakan swing lead.
3. Hydraulic Lead
Sistem yang digunakan pada metode ini adalah dengan menggunakan silinder hidrolis sebagai
pengaku. Silinder hidrolis tersebut merupakan penghubung bagian bawah lead dengan
pemancang. Dengan system ini pengaturan posisi tiang dapat dilakkan secara lebih akurat dan
cepat.
Kriteria-kriteria pemilihan alat pancang antara lain : jenis material, ukuran berat, pancang tiang
yang akan dipancangkan, bagaimana kondisi lapangan yang mempengaruhi pengoperasian,
hammer yang akan dipilih harus seuai dengan daya dukung tiang dan kedalaman pemancangan
dan pilihlah alat yang ekonomis dengan kemampuan alat yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel.(061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id email : sipil_polmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968
Berikut daftar harga tiang pancang mini pile dan jasa pancang yang tawarkan yaitu :
I. TP segiempat □ 25 x 25 cm dan 20 x 20 cm
III. Tiang pancang prestressed segi empat □ 25cm x 25cm, 20cm x 20cm
Ongkos Pancang
I. Hydrolic Jack
Tipe Mutu Beton Tulangan Utama Mutu Baja NonPrategang Mutu Baja Prategang
Alat Pancang
Hydraulic Jacked Piling System
25 x 25
Tiang Pancang Yang Digunakan
20 x 20
Kapasitas 25 80 ton
x 25
Kapasitas 20 60 ton
x 20
Berikut ini adalah nama-nama perusahaan di Indonesia yang mengembangkan dan menyediakan
Jack-in Pile :
1. PT. Jacking Pile Pratama
2. PT. Master Pancang Pondasi
3. PT. Indonesia Pondasi Raya
4. PT. Teno Indonesia
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel.(061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id email : sipil_polmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968
Pondasi adalah bagian terpenting yang mendukung kestabilan bangunan berfungsi meneruskan gaya dari
segala arah bangunan di atasnya ke tanah.
Pondasi Strauss pile adalah pondasi yang dalam cara pembuatannya dikerjakan oleh tenaga
manual atau tenaga penggerak mata bornya adalah tenaga manusia, dengan itu kedalaman dan diameter
bor yang dapat dikerjakan sangat terbatas ialah diameter berkisar di 20cm, 25cm, 30cm dan 40cm dengan
kedalaman 3 meter s/d 8 meter ( sesuai lapisan tanah "keras" didaerah yang dikerjakan). metode strauss
pile atau bore pile manual kebanyakan digunakan untuk bangunan 2 lantai, 3 lantai, pagar, ruko dll.
Pondasi Bore pile hampir sama dengan strauss pile yang membedakan adalah dalam
pelaksaannya, pondasi bore pile dikerjakan dengan mesin "alat mini crane" dengan alat ini dapat
dikerjakan pondasi dengan diameter 30cm , 40cm , 50cm dan 60cm kedalaman pondasi mencapai 30
meter, metode bore pile "alat mini crane" sering digunakan untuk bangunan di daerah padat penduduk,
bangunan lebih dari 3 lantai, pondasi jembatan dan lain-lain.
Metode pelaksanaan pondasi bore pile ada 3 macam, yaitu metode kering, metode basah, dan
metode casing. Berikut penjelasan perbedaan metode yang digunakan pada pelaksanaan pondasi
bored pile.
A. Metode kering
1. Metode kering cocok digunakan pada tanah diatas muka air tanah yang ketika di bor
dinding lubangnya tidak longsor, seperti lempung kaku homogen.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel.(061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id email : sipil_polmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968
2. Metode kering dapat dilakukan pada tanah dibawah muka air tanah, jika tanahnya
mempunyai permeabilitas rendah, sehingga ketika dilakukan pengeboran, air tidak masuk
ke dalam lubang bor saat lubang masih terbuka
3. Pada metode kering, lubang dibuat menggunakan mesin bor tanpa pipa pelindung tanpa
casing
4. Dasar lubang bor yang kotor oleh rontokan tanah dibersihkan, tulangan yang telah
dirangkai dimasukkan ke dalam lubang bor dan kemudian dicor
B. Metode Basah
1. Metode basah umumnya dilakukan bila pengeboran melewati muka air tanah, sehingga
lubang bor selalu longsor bila dindingnya tidak ditahan.
2. Agar lubang tidak longsor, di dalam lubang bor diisi dengan larutan tanah lempung atau
larutan polimer, jadi pengeboran dilakukan dalam larutan
3. Jika kedalaman yang diinginkan telah tercapai, lubang bor dibersihkan dan tulangan yang
telah dirangkai dimasukkan ke dalam lubang bor yang masih berisi cairan bentonite
(Polymer)
4. Adukan beton dimasukkan ke dalam lubang bor dengan pipa tremie, larutan bentonite
akan terdesak dan terangkut ke atas oleh adukan beton
5. Larutan yang keluar dari lubang bor, ditampung dan dapat digunakan lagi untuk
pengeboran di lokasi selanjutnya.
C. Metode casing
1. Metode ini digunakan jika lubang bor sangat mudah longsor, misalnya tanah dilokasi
adalah pasir bersih di bawah muka air tanah.
2. Untuk menahan agar lubang bor tidak longsor digunakan pipa selubung baja (Casing)
3. Pemasangan pipa selubung ke dalam lubang bor dilakukan dengan cara memancang,
menggetarkan atau menekan pipa baja sampai kedalaman yang ditentukan.
4. Sebelum sampai menembus muka air tanah pipa selubung dimasukkan.
5. Tanah di dalam pipa selubung dikeluarkan saat penggalian atau setelah pipa selubung
sampai kedalaman yang diinginkan. Kemudian lubang bor dibersihkan kemudian
tulangan yang telah dirangkai dimasukkan ke dalam pipa selubung
6. Adukan beton dimasukkan ke dalam lubang (bila pembuatan lubang digunakan larutan,
maka untuk pengecoran digunakan pipa tremie)
7. Pipa selubung ditarik ke atas, namun kadang-kadang pipa selubung ditinggalkan di
tempat.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel.(061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id email : sipil_polmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968
Dengan alat bore pile mesin ini bisa dilaksanakan pengeboran dengan pilihan diameter
30 cm,40 cm,50 cm ,60 cm hingga 80 cm.Metode bor pile menggunakan sistem wet boring (bor
basah),dibutuhkan air yang cukup untuk mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan sehingga
sumber air harus diperhatikan jika menggunakan alat bor pile ini.
b. Bore Pile Gawangan
Alat bor pile ini memiliki sistem kerja yang mirip dengan bor pile mini crane,perbedaan
hanya pada desain sasis dan tiang tempat gearbox,kemudian juga diperlukan tambang pada
kanan dan kiri alat yang dikaitkan ketempat lain agar menjaga keseimbangan alat selama
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel.(061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id email : sipil_polmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968
pengeboran.
Alat strauss pile ini menggunakan tenaga manual untuk memutar mata
bornya,menggunakan metode bor pile kering (dry boring).Alat bor pile manual yang simpel
,ringkas dan mudah dioperasikan serta tidak bising saat pengerjaan menjadikan cara ini banyak
digunakan diberbagai proyek seperti perumahan ,pabrik ,gudang,pagar dll.kekuranganya
terbatasnya pilihan diameter yakni hanya 20 cm,25 cm ,30 cm dan 40 cm.tentu saja karena ini
berhubungan dengan tenaga penggeraknya yang hanya tenaga manusia.Jadi cara ini kebanyakan
digunakan untuk bangunan yang tidak begitu berat.
Pengeboran menggunakan metode wash boring / bor basah : Pengeboran tanah menggunakan
alat mata bor cross bit /palang, yang memiliki kecepatan putar pada gear box sebesar 400 rpm
dan pressure continyu sebesar +/- 210 kg.Pengeboran tanah dibantu dengan semburan air yang
dihasilkan pompa NS-60 yang dialirkan lewat stang bor mengarah kemata bor cros bit tersebut.
Proses ini menjadikan tanah yang terkikis menjadi lumpur cair pekat dan otomatis terdorong dari
dalam lubang keluar keatas mengikuti alur air.Ketika kedalaman yang direncanakan tercapai
yang biasanya ditandai dengan stagnannya stang bor karena telah mencapai tanah keras,proses
penekanan bor dihentikan, sementara mata bor tetap berputar agar air sirkulasi tetap mengalir
sampai lumpur pekat dan serpihan tanah terdorong keluar dari dalam lubang semuanya.Ketika
proses ini berlangsung,besi fabrikasi tulangan dan pipa cor tremi bisa disiapkan untuk proses
selanjutnya.Kemudian saat lubang cukup bersih dari lumpur pekat dan serpihan tanah,mata bor
diangkat dari dalam lubang.
3. Bisa mengerjakan dengan dua metode : wash boring dan dry boring (untuk kondisi tanah
yang tidak berair)
Tunnel boring machine (TBM) adalah alat penggali terowongan. Karena bentuk mesin yang menyerupai
silinder, permuka terowongan yang terbentuk jadi seperti lingkaran.
TBM dapat digunakan pada batuan lunak hingga batuan keras. Diamater alat ini bervariasi mulai dari
semeter hingga 19 meter.
TBM dilengkapi dengan mata bor yang tersebar di permukaan kepala bor. Kepala bor yang berbentuk
silinder ini kemudian berputar dan menggerus batuan. Begitu seterusnya sambil TBM bergerak maju.
TBM digunakan sebagai alternatif metode drilling and blasting (D&B). Drilling and blasting merupakan
metode konvensional untuk membuat terowongan yang terdiri dari beberapa tahap dengan drilling
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel.(061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id email : sipil_polmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968
TBM terutama digunakan untuk keperluan konstruksi sipil (terowongan kereta api, terowongan bawah
laut) dan tambang bawah tanah. Terowongan yang digali dengan TBM akan langsung memiliki
permukaan rata hingga tidak lagi diperlukan pekerjaan finishing
Kekurangan terbesar TBM ada di biaya kapital (capital cost). Harga TBM ukuran besar jelas sangat
mahal, belum lagi kendala transportasi dan infrastruktur penunjang yang perlu pula disiapkan di lapangan.
Sejarah TBM bermula pada 1825, setelah versi awal mesin ini sukses menggali terowongan Thames di
Inggris. Tentu saja pada waktu itu mesin ini masih sederhana. Setelah terowongan digali, proses finishing
masih perlu dilakukan.
Sedang TBM terbesar dibuat oleh Herrenknecht AG of Schwanau, perusahaan asal Jerman. Mesin ini
memiliki diameter 19 meter, digunakan untuk menggali terowongan Gotthard Base sepanjang 57 km.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel.(061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id email : sipil_polmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968
JACK IN PILE
Jack in pile adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang pelaksanaannya ditekan masuk
ke dalam tanah dengan menggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban counterweight sehingga tidak
menimbulkan getaran dan gaya tekan dongkrak lansung dan dapat dibaca melalui manometer sehingga
gaya tekan tiang dapat diketahui tiap menacpai kedalaman tertentu. Sebelum dilakukan pemancangan
dengan jack-in terlebih dahulu dilakukan tes sondir dan boring. Dari hasil tes sondir tersebut, rata-rata
kedalaman tanah kerasnya akan diketahui yang kemudian dibandingkan dengan perencanaan panjang dan
kedalaman tiang. Selain memiliki keunggulan yang disebutkan diatas, alat ini juga mampu memancang
pondasi dengan berbagai ukuran mulai dari 200×200 mm sampai dengan 500×500 mm atau juga dapat
untuk spun pile dengan diameter 300 sampai dengan 600 mm. Mobilisasi alat ini cukup mudah dan pada
jack in pile tidak mungkin terjadi keretakan pada kepala tiang seperti pada sistem pemancangan dan juga
tidak mudah terjadi necking seperi pada sistem bore-pile.
Alat lain yang digunakan untuk mendukung kinerja alat ini adalah mobile craneyang berfungsi
untuk mengangkat tiang pancang ke dekat alat pancang.Mobile crane sering digunakan dalam proyek-
proyek berskala menengah namun proyek tersebut membutuhkan alat untuk mengangkut bahan-bahan
konstruksi dengan area yang cukup luas karena mobile crane mampu bergerak bebas mengelilingi area
proyek.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel.(061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id email : sipil_polmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968
- Menghasilkan Daya dukung Gesek tanah yang lebih baik karena metoda hydraulic jack-in (metoda
penetrasi tekan statis) sehingga tanah yang tadinya mendorong kesamping akibat penetrasi tiang, dalam
beberapa jam tanah yang terdorong akan kembali menjepit tiang dan memberikan daya dukung tambahan
(friksi tanah terhadap tiang akan semakin besar)
- Tidak menghasilkan suara bising seperti pada hammer (umumnya menggunakan Silent Genset sebagai
main power untuk aktifitas mesin hydraulic jack in) sehingga tidak menghasilkan polusi asap yang cukup
berarti
- Output pekerjaan/ produktifitas kerjanya lebih baik daripada hammer (untuk pekerjaan pemancangan
dimana penetrasi max adalah rata tanah , minimum 300m' / hari ~ 10jam kerja/hari)
- Tidak menimbulkan getaran disekeliling sehingga aman buat bangunan di dekatnya (Minim Retak
Struktural pada bangunan tetangga).
- Tidak diperlukan loading test beban aksial, karena mesin hydraulic jack-in dilengkapi dengan pressure
gauge (MPA) sehingga beban aksial aktual dapat diketahui dari pembacaan nilai MPA pada pressure
Gauge diinstrument mesin.
- Tidak maksimal pengerjaannya jika terjadi hujan karena bila tiang diperlukan welding/pengelasan
sambunSgan maka proses penyambungan tiang pancang.butuh waktu lama
- Jika menggunakan Mesin Hydraulic Jack In Robot lambat untuk berpindah dari satu titik ke titik
pemancangan yang lain, sedangkan jika menggunakan Mesin Hydraulic Jack In dengan roda Crawler :
cepat untuk berpindah dari satu titik ke titik pemancangan yang lain, akan tetapi tidak terlalu baik dalam
pressure pemancangan dan kurang siku (tergantung permukaan tanah yang menjadi landasan)
- Pada saat mobilisasi mesin kelokasi proyek mesin Hydraulic jackin sangat tergantung terhadap
ketersediaan Tronton dan crane service (Mobile Crane). sedangkan dalam proses pemancangan bila mesin
tidak dilengkapi dengan crane maka harus disediakan juga diproyek crane service (Mobile Crane) dimana
fungsi dari crane disini adalah sebagai alat untuk mengangkat tiang pancang dimasukkan ke dalam
penjepit hydraulic jack dan pemancangan pun dapat diilakukan.
Seperti yang kita tahu bahwa tiap bangunan gedung mempunyai sistem pondasi yang berbeda-beda.
Banyak faktor yang menyebabkan penggunaan sistem pondasi yang berbeda diantaranya adalah jenis
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel.(061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id email : sipil_polmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968
tanah dan berat bangunannya. Sesuai dengan judul artikel ini, saya akan lebih banyak mengenai metode
pekerjaannya yaitu dengan sistem Jack in pile.
Metode pekerjaan pondasi jack in pile berbeda dengan metode pekerjaan lainnya seperti pancang dan
tiang bor. Pondasi Jack in pile merupakan pondasi dalam yang menggunakan tiang-tiang beton namun
dengan cara ditekan dengan alat jack in pile. Ada beberapa fokus yang akan saya bahas disini antara lain
adalah pengenalan alat dan metode pelaksanaan pekerjaan. Metode pekerjaan pondasi jack in pile belum
terlalu banyak yang menggunakan.
1. Sangat cocok digunakan pada daerah lingkungan penduduk karena hampir tidak ada kebisingan dan
getaran
3. Tidak terjadi retak pada kepala tiang dan tidak terjadi necking (lekukan pada pondasi) seperti pada
bored pile
4. Estimasi daya dukung tiang pancang dapat langsung dilihat pada hasil bacaan pressure gauge yang ada
di alat pancang jack in pile.
1. Alat pancang jack in pile yang digunakan tidak sebanyak alat pancang diesel hammer biasa sehingga
biaya mobilisasi alat relatif lebih mahal.
2. Hanya kontraktor khusus yang bisa mengerjakan dengan metode jack in pile. Biasanya diborongkan ke
sub kontraktor.
Proses pengerjaan tiang pancang dengan cara ditekan menggunakan alat pancang type hidraulic static pile
driver merk sunwad ZYJ320. Sedangkan tiang pancang yang digunakan adalah precast concrete. Precast
lebih menjamin dari segi kualitas sehingga mutu beton tetap terjaga sesuai dengan perencanaan. Proses
pemancangan jack in pile ditekan menggunakan sistem hidraulic yang diberi beban counter wieght
sehingga tidak menimbulkan getaran.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel.(061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id email : sipil_polmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968
Alat jack in pile mampu memancang tiang pondasi dengan berbagai ukuran mulai dari 200x200 mm
sampai dengan 500x500 mm. Salah satu merk alat jack in pile adalah sunwad ZYJ320 dengan beban
ultimate mencapai 320 ton. Alat penekan tiang pancang ini terdapat pada bagian tengah mesin dan
dikelilingi ole beban counter weight. Jack in pile ini memiliki 4 buah kaki, terdiri dari 2 kaki bagian luar
(rel besi berisi air) dan 2 kaki pada bagian dalam yang digerakkan secara hidrolis. Kaki-kaki ini disebut
support sleeper.
Alat bantu lain untuk metode pekerjaan pondasi jack in pile adalah mobile crane. Mobile crane ini
berfungsi untuk mengangkat tiang pancang ke alat pancang. Adapun proses pemancangan jack in pile
sebagai berikut
4. Memasukkan tiang pancang pertama ke pile clamping box (Penjepit tiang kotak).
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
Tel.(061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id email : sipil_polmed@yahoo.co.id
Telepon Jurusan Teknik Sipil : (061) 77050264, Fax : 061-821968
5. Menyetting tingkat ketegaklurusan tiang pancang terhadap titik yang akan dipancang
6. Melakukan penetrasi tiang pancang ke dalam tanah dengan cara menekan tiang pancang tersebut.
Sisakan tinggi tiang pancang di atas tanah sekitar 50 cm untuk penyambungan tiang ke dua
7. Memasukkan tiang pancang ke dua ke pile clamping box (Penjepit tiang kotak).
8. Menyetting tingkat ketegaklurusan tiang pancang terhadap titik yang akan dipancang.
10. Melakukan penetrasi tiang pancang ke dalam tanah dengan cara menekan tiang pancang tersebut.
11. Pemancangan tiang dilakukan hingga tercapai daya dukung desain tiang.