Anda di halaman 1dari 62

BAB V

ANALISA DAN PEMBAHASAN


5.1 Perhitungan Tikungan PI 1
1. Data rencana PI 1
Jalan Desa Suka Makmur merupakan jalan antar kota dengan fungsi jalan
Arteri dengan medan jalan pegunungan. Berdasarkan Tata Cara Perencanaan
Gemotrik Jalan Antar Kota 1997 maka ditetapkan data sebagai berikut:
VR = 40 Km/Jam
1 = 65 (direncanakan tikungan Full Circle)
emaks = 10%
2. Koefisien gesekan melintang maksimum (fmaks) ditetapkan sebagai berikut:
VR < 80 Km/Jam, fmaks = (-0.00065* VR) + 0.192
fmaks = ( -0.00065 X 40) + 0.0192
= 0.17
3. Jari-jari tikungan minimum (Rmin) ditetapkan sebagai berikut:

Rmin =
( )

=
( . . )

= 47.36 m
Rc  Rmin
Rc = 50 m
4. Kemiringan Maksimum (emaks) dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai
berikut:

Rmin =
( )

47.36 =
( . )

emaks = 10%
5. Menghitung Parameter Tikungan Full Circle

TC = Rc x Tan 
= 50 m x Tan ( )

= 31.85 m

EC = Tc x Tan 

= 33.09 x Tan (65)

= 9.28 m

LC =

= 56.723 m
6. Kemiringan rencana pada tikungan 1

e rencana =( )
− fmaks

= 8.6 %
Berdasarkan perhitungan tikungan PI 1 di atas, maka menurut tatacara desain
geometric antar kota tahun 1997 telah memenuhi syarat sebagai tikugan Full
Circle (FC) dengan kemiringan rencana tidak lebih dari 10%.
7. Pelebaran Tikungan PI1
Jalan direncanakan Kelas II (Arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton
sehingga di rencanakan kenderaan terberat yang melintas adalah kendaraan
sedang.
B = Lebar Perkerasan pada tikungan
n = Jumlah lajur lintasan
b’ = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan
Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan
Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi
W = Lebar perkerasan
 = Pelebaran Perkerasan
Rc = Jari-jari rencana
c = Kebebasan samping
b = Lebar lintasan kendaraan besar pada jalan lurus
Rumus umum yang digunakan yaitu:
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
Vr = 40 km/jam
Rc = 50 m
n =2
c = 0.8 (Kebebasan samping)
b = 2.6 (Lebar lintasan kenderaan sedang pada jalan lurus)
p = 7.6 ( Jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan sedang)
A = 2.1 (Tonjolan depan sampai bemper kenderaan sedang)
b” = Rc - !"# − $
= 50 - √50 − 7.6
= 0.58 m
b’ = b + b”
= 2.6 + 0.58
= 3.18 m
Td = !"# + + (2- + +) + Rc

= !50^2 + 2.1 (2 0 7.6 + 2.1) – 50


= 0.36 m

Z = 0.105 x

= 0.105 x

= 0.59 m
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
= 2 ( 3.18 + 0.8 ) + ( 2 – 1 ) x 0.378 + 0.59
= 8.92 m
Lebar perkerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7
Ternyata B > W
8.92 m > 7 m
8.92 – 7 = 1.92 m
Karena B > W, maka diperlukan pelebaran perkerasan pada tikungan PI 1
sebesar 1.92 m.
5.2 Perhitungan Tikungan PI 2
1. Data rencana PI 2
Jalan Desa Suka Makmur merupakan jalan antar kota dengan fungsi jalan
Arteri dengan medan jalan pegunungan. Berdasarkan Tata Cara Perencanaan
Gemotrik Jalan Antar Kota 1997 maka ditetapkan data sebagai berikut:
VR = 40 Km/Jam
1 = 30 (direncanakan tikungan Spiral-Spiral/SS)
Emaks = 10%
2. Koefisien gesekan melintang maksimum (fmaks) ditetapkan sebagai berikut:
VR < 80 Km/Jam, fmaks = (-0.00065* VR) + 0.192
fmaks = ( -0.00065 X 40) + 0.0192
= 0.17
3. Jari-jari tikungan minimum (Rmin) ditetapkan sebagai berikut:

Rmin =
( )

=
( . . )

= 47.36 m
4. Kemiringan Maksimum (emaks) dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai
berikut:

Rmin =
( )

47.36 =
( . )

emaks = 10%
5. Menghitung Parameter Tikungan Spiral-Spiral (SS)
s = /2
= 15
1 23
Ls =
4
= 26.18 m
 Ls2 
Xc = Ls 1 
2 
 40Rc 
= 26 m
Ls 2
Yc =
6 Rc
= 2.28 m
Ls2
P =  Rc 1 cos θs 
6Rc
= 0.58 m
Ls 3
K = Ls   Rc sin θs
40 Rc 2
= 13.06 m
1
Ts = Rc  p  tan Δ  k
2
= 26.61 m
1
Es = Rc  p  sec Δ  Rc
2
= 2.37 m
Ltot = 2Ls
= 52.36 m
Ltot ≤ 2Ts
52.36 ≤ 53.23 m (memenuhi syarat)
6. Kemiringan rencana pada tikungan 2

e rencana =( )
− 56789

= 8.6 %
Berdasarkan perhitungan tikungan PI 2 di atas, maka menurut tatacara desain
geometric antar kota tahun 1997 telah memenuhi syarat sebagai tikugan Spiral
Spiral (ss) dengan kemiringan rencana tidak lebih dari 10% dan Ltot ≤ 2Ts.
7. Pelebaran Tikungan PI2
Jalan direncanakan Kelas II (Arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton
sehingga di rencanakan kenderaan terberat yang melintas adalah kendaraan
sedang.
B = Lebar Perkerasan pada tikungan
n = Jumlah lajur lintasan
b’ = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan
Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan
Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi
W = Lebar perkerasan
 = Pelebaran Perkerasan
Rc = Jari-jari rencana
c = Kebebasan samping
b = Lebar lintasan kendaraan besar pada jalan lurus
Rumus umum yang digunakan yaitu:
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
Vr = 40 km/jam
Rc = 50 m
n =2
c = 0.8 (Kebebasan samping)
b = 2.6 (Lebar lintasan kenderaan sedang pada jalan lurus)
p = 7.6 ( Jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan sedang)
A = 2.1 (Tonjolan depan sampai bemper kenderaan sedang)
b” = Rc - !"# − $
= 50 - √50 − 7.6
= 0.58 m
b’ = b + b”
= 2.6 + 0.58
= 3.18 m
Td = !"# + + (2- + +) + Rc
= !50^2 + 2.1 (2 0 7.6 + 2.1) – 50
= 0.36 m

Z = 0.105 x

= 0.105 x

= 0.59 m
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
= 2 ( 3.18 + 0.8 ) + ( 2 – 1 ) x 0.378 + 0.59
= 8.92 m
Lebar perkerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7
Ternyata B > W
8.92 m > 7 m
8.92 – 7 = 1.92 m
Karena B > W, maka diperlukan pelebaran perkerasan pada tikungan PI 2
sebesar 1.92 m.
5.3 Perhitungan Tikungan PI 3
1. Data rencana PI 3
Jalan Desa Suka Makmur merupakan jalan antar kota dengan fungsi jalan
Arteri dengan medan jalan pegunungan. Berdasarkan Tata Cara Perencanaan
Gemotrik Jalan Antar Kota 1997 maka ditetapkan data sebagai berikut:
VR = 40 Km/Jam
1 = 50 (direncanakan tikungan Spiral-Spiral/SS)
Emaks = 10%
2. Koefisien gesekan melintang maksimum (fmaks) ditetapkan sebagai berikut:
VR < 80 Km/Jam, fmaks = (-0.00065* VR) + 0.192
fmaks = ( -0.00065 X 40) + 0.0192
= 0.17
3. Jari-jari tikungan minimum (Rmin) ditetapkan sebagai berikut:

Rmin =
( )

=
( . . )

= 47.36 m
4. Kemiringan Maksimum (emaks) dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai
berikut:

Rmin =
( )

47.36 =
( . )

emaks = 10%
5. Menghitung Parameter Tikungan Spiral-Spiral (SS)
s = /2
= 25
1 23
Ls =
4
= 43.63 m
 Ls2 
Xc = Ls 1 
2 
 40Rc 
= 42.8 m
Ls 2
Yc =
6 Rc
= 6.35 m
Ls2
P =  Rc 1 cos θs 
6Rc
= 1.66 m
Ls 3
K = Ls   Rc sin θs
40 Rc 2
= 21.67 m
1
Ts = Rc  p  tan Δ  k
2
= 45.76 m
1
Es = Rc  p  sec Δ  Rc
2
=7m
Ltot = 2Ls
= 87.27 m
Ltot ≤ 2Ts
87.27 ≤ 91.52 m (memenuhi syarat)
6. Kemiringan rencana pada tikungan 3

e rencana =( )
− 56789

= 8.6 %
Berdasarkan perhitungan tikungan PI 3 di atas, maka menurut tatacara desain
geometrik antar kota tahun 1997 telah memenuhi syarat sebagai tikugan Spiral
Spiral (ss) dengan kemiringan rencana tidak lebih dari 10% dan Ltot ≤ 2Ts.
7. Pelebaran Tikungan PI 3
Jalan direncanakan Kelas II (Arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton
sehingga di rencanakan kenderaan terberat yang melintas adalah kendaraan
sedang.
B = Lebar Perkerasan pada tikungan
n = Jumlah lajur lintasan
b’ = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan
Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan
Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi
W = Lebar perkerasan
 = Pelebaran Perkerasan
Rc = Jari-jari rencana
c = Kebebasan samping
b = Lebar lintasan kendaraan besar pada jalan lurus
Rumus umum yang digunakan yaitu:
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
Vr = 40 km/jam
Rc = 50 m
n =2
c = 0.8 (Kebebasan samping)
b = 2.6 (Lebar lintasan kenderaan sedang pada jalan lurus)
p = 7.6 ( Jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan sedang)
A = 2.1 (Tonjolan depan sampai bemper kenderaan sedang)
b” = Rc - !"# − $
= 50 - √50 − 7.6
= 0.58 m
b’ = b + b”
= 2.6 + 0.58
= 3.18 m
Td = !"# + + (2- + +) + Rc
= !50^2 + 2.1 (2 0 7.6 + 2.1) – 50
= 0.36 m

Z = 0.105 x

= 0.105 x

= 0.59 m
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
= 2 ( 3.18 + 0.8 ) + ( 2 – 1 ) x 0.378 + 0.59
= 8.92 m
Lebar perkerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7
Ternyata B > W
8.92 m > 7 m
8.92 – 7 = 1.92 m
Karena B > W, maka diperlukan pelebaran perkerasan pada tikungan PI 3
sebesar 1.92 m.
5.4 Perhitungan Tikungan PI 4
1. Data rencana PI 4
Jalan Desa Suka Makmur merupakan jalan antar kota dengan fungsi jalan
Arteri dengan medan jalan pegunungan. Berdasarkan Tata Cara Perencanaan
Gemotrik Jalan Antar Kota 1997 maka ditetapkan data sebagai berikut:
VR = 40 Km/Jam
1 = 56 (direncanakan tikungan Full Circle)
emaks = 10%
2. Koefisien gesekan melintang maksimum (fmaks) ditetapkan sebagai berikut:
VR < 80 Km/Jam, fmaks = (-0.00065* VR) + 0.192
fmaks = ( -0.00065 X 40) + 0.0192
= 0.17
3. Jari-jari tikungan minimum (Rmin) ditetapkan sebagai berikut:

Rmin =
( )

=
( . . )

= 47.36 m
Rc  Rmin
Rc = 50 m
4. Kemiringan Maksimum (emaks) dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai
berikut:

Rmin =
( )

47.36 =
( . )

emaks = 10%
5. Menghitung Parameter Tikungan Full Circle

TC = Rc x Tan 

= 50 m x Tan ( )

= 26.59 m
EC = Tc x Tan 

= 26.59 x Tan (56)

= 6.63 m

LC =

= 48.87 m
6. Kemiringan rencana pada tikungan 4

e rencana =( − fmaks
)

= 8.6 %
Berdasarkan perhitungan tikungan PI4 di atas, maka menurut tatacara desain
geometric antar kota tahun 1997 telah memenuhi syarat sebagai tikugan Full
Circle (FC) dengan kemiringan rencana tidak lebih dari 10%.
7. Pelebaran Tikungan PI 4
Jalan direncanakan Kelas II (Arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton
sehingga di rencanakan kenderaan terberat yang melintas adalah kendaraan
sedang.
B = Lebar Perkerasan pada tikungan
n = Jumlah lajur lintasan
b’ = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan
Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan
Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi
W = Lebar perkerasan
 = Pelebaran Perkerasan
Rc = Jari-jari rencana
c = Kebebasan samping
b = Lebar lintasan kendaraan besar pada jalan lurus
Rumus umum yang digunakan yaitu:
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
Vr = 40 km/jam
Rc = 50 m
n =2
c = 0.8 (Kebebasan samping)
b = 2.6 (Lebar lintasan kenderaan sedang pada jalan lurus)
p = 7.6 ( Jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan sedang)
A = 2.1 (Tonjolan depan sampai bemper kenderaan sedang)
b” = Rc - !"# − $
= 50 - √50 − 7.6
= 0.58 m
b’ = b + b”
= 2.6 + 0.58
= 3.18 m
Td = !"# + + (2- + +) + Rc

= !50^2 + 2.1 (2 0 7.6 + 2.1) – 50


= 0.36 m

Z = 0.105 x

= 0.105 x

= 0.59 m
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
= 2 ( 3.18 + 0.8 ) + ( 2 – 1 ) x 0.378 + 0.59
= 8.92 m
Lebar perkerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7
Ternyata B > W
8.92 m > 7 m
8.92 – 7 = 1.92 m
Karena B > W, maka diperlukan pelebaran perkerasan pada tikungan PI 4
sebesar 1.92 m.
5.5 Perhitungan Tikungan PI 5
1. Data rencana PI 5
Jalan Desa Suka Makmur merupakan jalan antar kota dengan fungsi jalan
Arteri dengan medan jalan pegunungan. Berdasarkan Tata Cara Perencanaan
Gemotrik Jalan Antar Kota 1997 maka ditetapkan data sebagai berikut:
VR = 40 Km/Jam
1 = 11 (direncanakan tikungan Spiral-Spiral/SS)
Emaks = 10%
2. Koefisien gesekan melintang maksimum (fmaks) ditetapkan sebagai berikut:
VR < 80 Km/Jam, fmaks = (-0.00065* VR) + 0.192
fmaks = ( -0.00065 X 40) + 0.0192
= 0.17
3. Jari-jari tikungan minimum (Rmin) ditetapkan sebagai berikut:

Rmin =
( )

=
( . . )

= 47.36 m
4. Kemiringan Maksimum (emaks) dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai
berikut:

Rmin =
( )

47.36 =
( . )

emaks = 10%
5. Menghitung Parameter Tikungan Spiral-Spiral (SS)
s = /2
= 5.5
1 23
Ls =
4
= 9.6 m
 Ls2 
Xc = Ls 1 
2 
 40Rc 
= 9.59 m
Ls 2
Yc =
6 Rc
= 0.31 m
Ls2
P =  Rc 1 cos θs 
6Rc
= 0.08 m
Ls 3
K = Ls   Rc sin θs
40 Rc 2
= 4.8 m
1
Ts = Rc  p  tan Δ  k
2
= 9.62 m
1
Es = Rc  p  sec Δ  Rc
2
= 0.31 m
Ltot = 2Ls
= 19.20 m
Ltot ≤ 2Ts
19.20 ≤ 19.24 m (memenuhi syarat)
6. Kemiringan rencana pada tikungan 5

e rencana =( )
− 56789

= 8.6 %
Berdasarkan perhitungan tikungan PI 5 di atas, maka menurut tatacara desain
geometrik antar kota tahun 1997 telah memenuhi syarat sebagai tikugan Spiral
Spiral (ss) dengan kemiringan rencana tidak lebih dari 10% dan Ltot ≤ 2Ts
7. Pelebaran Tikungan PI 5
Jalan direncanakan Kelas II (Arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton
sehingga di rencanakan kenderaan terberat yang melintas adalah kendaraan
sedang.
B = Lebar Perkerasan pada tikungan
n = Jumlah lajur lintasan
b’ = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan
Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan
Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi
W = Lebar perkerasan
 = Pelebaran Perkerasan
Rc = Jari-jari rencana
c = Kebebasan samping
b = Lebar lintasan kendaraan besar pada jalan lurus
Rumus umum yang digunakan yaitu:
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
Vr = 40 km/jam
Rc = 50 m
n =2
c = 0.8 (Kebebasan samping)
b = 2.6 (Lebar lintasan kenderaan sedang pada jalan lurus)
p = 7.6 ( Jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan sedang)
A = 2.1 (Tonjolan depan sampai bemper kenderaan sedang)
b” = Rc - !"# − $
= 50 - √50 − 7.6
= 0.58 m
b’ = b + b”
= 2.6 + 0.58
= 3.18 m
Td = !"# + + (2- + +) + Rc
= !50^2 + 2.1 (2 0 7.6 + 2.1) – 50
= 0.36 m

Z = 0.105 x

= 0.105 x

= 0.59 m
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
= 2 ( 3.18 + 0.8 ) + ( 2 – 1 ) x 0.378 + 0.59
= 8.92 m
Lebar perkerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7
Ternyata B > W
8.92 m > 7 m
8.92 – 7 = 1.92 m
Karena B > W, maka diperlukan pelebaran perkerasan pada tikungan PI 5
sebesar 1.92 m.
5.6 Perhitungan Tikungan PI 6
1. Data rencana PI 6
Jalan Desa Suka Makmur merupakan jalan antar kota dengan fungsi jalan
Arteri dengan medan jalan pegunungan. Berdasarkan Tata Cara Perencanaan
Gemotrik Jalan Antar Kota 1997 maka ditetapkan data sebagai berikut:
VR = 40 Km/Jam
1 = 27 (direncanakan tikungan Spiral-Spiral/SS)
Emaks = 10%
2. Koefisien gesekan melintang maksimum (fmaks) ditetapkan sebagai berikut:
VR < 80 Km/Jam, fmaks = (-0.00065* VR) + 0.192
fmaks = ( -0.00065 X 40) + 0.0192
= 0.17
3. Jari-jari tikungan minimum (Rmin) ditetapkan sebagai berikut:

Rmin =
( )

=
( . . )

= 47.36 m
4. Kemiringan Maksimum (emaks) dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai
berikut:

Rmin =
( )

47.36 =
( . )

emaks = 10%
5. Menghitung Parameter Tikungan Spiral-Spiral (SS)
s = /2
= 13.50
1 23
Ls =
4
= 23.56 m
 Ls2 
Xc = Ls 1 
2 
 40Rc 
= 23.43 m
Ls 2
Yc =
6 Rc
= 1.85 m
Ls2
P =  Rc 1 cos θs 
6Rc
= 0.47 m
Ls 3
K = Ls   Rc sin θs
40 Rc 2
= 11.76 m
1
Ts = Rc  p  tan Δ  k
2
= 23.88 m
1
Es = Rc  p  sec Δ  Rc
2
= 1.90 m
Ltot = 2Ls
= 47.12 m
Ltot ≤ 2Ts
47.12 ≤ 47.75 m (memenuhi syarat)
6. Kemiringan rencana pada tikungan 6

e rencana =( )
− 56789

= 8.6 %
Berdasarkan perhitungan tikungan PI6 di atas, maka menurut tatacara desain
geometrik antar kota tahun 1997 telah memenuhi syarat sebagai tikugan Spiral
Spiral (ss) dengan kemiringan rencana tidak lebih dari 10% dan Ltot ≤ 2Ts
7. Pelebaran Tikungan PI 6
Jalan direncanakan Kelas II (Arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton
sehingga di rencanakan kenderaan terberat yang melintas adalah kendaraan
sedang.
B = Lebar Perkerasan pada tikungan
n = Jumlah lajur lintasan
b’ = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan
Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan
Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi
W = Lebar perkerasan
 = Pelebaran Perkerasan
Rc = Jari-jari rencana
c = Kebebasan samping
b = Lebar lintasan kendaraan besar pada jalan lurus
Rumus umum yang digunakan yaitu:
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
Vr = 40 km/jam
Rc = 50 m
n =2
c = 0.8 (Kebebasan samping)
b = 2.6 (Lebar lintasan kenderaan sedang pada jalan lurus)
p = 7.6 ( Jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan sedang)
A = 2.1 (Tonjolan depan sampai bemper kenderaan sedang)
b” = Rc - !"# − $
= 50 - √50 − 7.6
= 0.58 m
b’ = b + b”
= 2.6 + 0.58
= 3.18 m
Td = !"# + + (2- + +) + Rc
= !50^2 + 2.1 (2 0 7.6 + 2.1) – 50
= 0.36 m

Z = 0.105 x

= 0.105 x

= 0.59 m
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
= 2 ( 3.18 + 0.8 ) + ( 2 – 1 ) x 0.378 + 0.59
= 8.92 m
Lebar perkerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7
Ternyata B > W
8.92 m > 7 m
8.92 – 7 = 1.92 m
Karena B > W, maka diperlukan pelebaran perkerasan pada tikungan PI 6
sebesar 1.92 m.
5.7 Perhitungan Tikungan PI 7
1. Data rencana PI 7
Jalan Desa Suka Makmur merupakan jalan antar kota dengan fungsi jalan
Arteri dengan medan jalan pegunungan. Berdasarkan Tata Cara Perencanaan
Gemotrik Jalan Antar Kota 1997 maka ditetapkan data sebagai berikut:
VR = 40 Km/Jam
1 = 54 (direncanakan tikungan Full Circle)
emaks = 10%
2. Koefisien gesekan melintang maksimum (fmaks) ditetapkan sebagai berikut:
VR < 80 Km/Jam, fmaks = (-0.00065* VR) + 0.192
fmaks = ( -0.00065 X 40) + 0.0192
= 0.17
3. Jari-jari tikungan minimum (Rmin) ditetapkan sebagai berikut:

Rmin =
( )

=
( . . )

= 47.36 m
Rc  Rmin
Rc = 50 m
4. Kemiringan Maksimum (emaks) dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai
berikut:

Rmin =
( )

47.36 =
( . )

emaks = 10%
5. Menghitung Parameter Tikungan Full Circle

TC = Rc x Tan 

= 50 m x Tan ( )

= 25.48 m
EC = Tc x Tan 

= 25.48 x Tan (65)

= 6.12 m

LC =

= 47.124 m
6. Kemiringan rencana pada tikungan 7

e rencana =( − fmaks
)

= 8.6 %
Berdasarkan perhitungan tikungan PI 7 di atas, maka menurut tatacara desain
geometric antar kota tahun 1997 telah memenuhi syarat sebagai tikugan Full
Circle (FC) dengan kemiringan rencana tidak lebih dari 10%.
7. Pelebaran Tikungan PI 7
Jalan direncanakan Kelas II (Arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton
sehingga di rencanakan kenderaan terberat yang melintas adalah kendaraan
sedang.
B = Lebar Perkerasan pada tikungan
n = Jumlah lajur lintasan
b’ = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan
Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan
Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi
W = Lebar perkerasan
 = Pelebaran Perkerasan
Rc = Jari-jari rencana
c = Kebebasan samping
b = Lebar lintasan kendaraan besar pada jalan lurus
Rumus umum yang digunakan yaitu:
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
Vr = 40 km/jam
Rc = 50 m
n =2
c = 0.8 (Kebebasan samping)
b = 2.6 (Lebar lintasan kenderaan sedang pada jalan lurus)
p = 7.6 ( Jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan sedang)
A = 2.1 (Tonjolan depan sampai bemper kenderaan sedang)
b” = Rc - !"# − $
= 50 - √50 − 7.6
= 0.58 m
b’ = b + b”
= 2.6 + 0.58
= 3.18 m
Td = !"# + + (2- + +) + Rc

= !50^2 + 2.1 (2 0 7.6 + 2.1) – 50


= 0.36 m

Z = 0.105 x

= 0.105 x

= 0.59 m
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
= 2 ( 3.18 + 0.8 ) + ( 2 – 1 ) x 0.378 + 0.59
= 8.92 m
Lebar perkerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7
Ternyata B > W
8.92 m > 7 m
8.92 – 7 = 1.92 m
Karena B > W, maka diperlukan pelebaran perkerasan pada tikungan PI 7
sebesar 1.92 m.
5.8 Perhitungan Tikungan PI 8
1. Data rencana PI 8
Jalan Desa Suka Makmur merupakan jalan antar kota dengan fungsi jalan
Arteri dengan medan jalan pegunungan. Berdasarkan Tata Cara Perencanaan
Gemotrik Jalan Antar Kota 1997 maka ditetapkan data sebagai berikut:
VR = 40 Km/Jam
1 = 17 (direncanakan tikungan Spiral-Spiral/SS)
Emaks = 10%
2. Koefisien gesekan melintang maksimum (fmaks) ditetapkan sebagai berikut:
VR < 80 Km/Jam, fmaks = (-0.00065* VR) + 0.192
fmaks = ( -0.00065 X 40) + 0.0192
= 0.17
3. Jari-jari tikungan minimum (Rmin) ditetapkan sebagai berikut:

Rmin =
( )

=
( . . )

= 47.36 m
4. Kemiringan Maksimum (emaks) dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai
berikut:

Rmin =
( )

47.36 =
( . )

emaks = 10%
5. Menghitung Parameter Tikungan Spiral-Spiral (SS)
s = /2
= 8.5
1 23
Ls =
4
= 14.84 m
 Ls2 
Xc = Ls 1 
2 
 40Rc 
= 14.80 m
Ls 2
Yc =
6 Rc
= 0.73 m
Ls2
P =  Rc 1 cos θs 
6Rc
= 0.18 m
Ls 3
K = Ls   Rc sin θs
40 Rc 2
= 7.41 m
1
Ts = Rc  p  tan Δ  k
2
= 14.91 m
1
Es = Rc  p  sec Δ  Rc
2
= 0.74 m
Ltot = 2Ls
= 29.67 m
Ltot ≤ 2Ts
29.67 ≤ 29.82 m (memenuhi syarat)
6. Kemiringan rencana pada tikungan 8

e rencana =( )
− 56789

= 8.6 %
Berdasarkan perhitungan tikungan PI 8 di atas, maka menurut tatacara desain
geometric antar kota tahun 1997 telah memenuhi syarat sebagai tikugan Spiral
Spiral (ss) dengan kemiringan rencana tidak lebih dari 10% dan Ltot ≤ 2Ts.
7. Pelebaran Tikungan PI8
Jalan direncanakan Kelas II (Arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton
sehingga di rencanakan kenderaan terberat yang melintas adalah kendaraan
sedang.
B = Lebar Perkerasan pada tikungan
n = Jumlah lajur lintasan
b’ = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan
Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan
Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi
W = Lebar perkerasan
 = Pelebaran Perkerasan
Rc = Jari-jari rencana
c = Kebebasan samping
b = Lebar lintasan kendaraan besar pada jalan lurus
Rumus umum yang digunakan yaitu:
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
Vr = 40 km/jam
Rc = 50 m
n =2
c = 0.8 (Kebebasan samping)
b = 2.6 (Lebar lintasan kenderaan sedang pada jalan lurus)
p = 7.6 ( Jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan sedang)
A = 2.1 (Tonjolan depan sampai bemper kenderaan sedang)
b” = Rc - !"# − $
= 50 - √50 − 7.6
= 0.58 m
b’ = b + b”
= 2.6 + 0.58
= 3.18 m
Td = !"# + + (2- + +) + Rc
= !50^2 + 2.1 (2 0 7.6 + 2.1) – 50
= 0.36 m

Z = 0.105 x

= 0.105 x

= 0.59 m
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
= 2 ( 3.18 + 0.8 ) + ( 2 – 1 ) x 0.378 + 0.59
= 8.92 m
Lebar perkerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7
Ternyata B > W
8.92 m > 7 m
8.92 – 7 = 1.92 m
Karena B > W, maka diperlukan pelebaran perkerasan pada tikungan PI 8
sebesar 1.92 m.
5.9 Perhitungan Tikungan PI 9
1. Data rencana PI 9
Jalan Desa Suka Makmur merupakan jalan antar kota dengan fungsi jalan
Arteri dengan medan jalan pegunungan. Berdasarkan Tata Cara Perencanaan
Gemotrik Jalan Antar Kota 1997 maka ditetapkan data sebagai berikut:
VR = 30 Km/Jam
1 = 51 (direncanakan tikungan Full Circle)
emaks = 10%
2. Koefisien gesekan melintang maksimum (fmaks) ditetapkan sebagai berikut:
VR < 80 Km/Jam, fmaks = (-0.00065* VR) + 0.192
fmaks = ( -0.00065 X 30) + 0.0192
= 0.17
3. Jari-jari tikungan minimum (Rmin) ditetapkan sebagai berikut:

Rmin =
( )

=
( . . )

= 26.01 m
Rc  Rmin
Rc = 30 m
4. Kemiringan Maksimum (emaks) dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai
berikut:

Rmin =
( )

47.36 =
( . )

emaks = 10%
5. Menghitung Parameter Tikungan Full Circle

TC = Rc x Tan 

= 30 m x Tan ( )

= 14.31 m
EC = Tc x Tan 

= 14.31 x Tan (51)

= 3.24 m

LC =

= 26.704 m
6. Kemiringan rencana pada tikungan 9

e rencana =( − fmaks
)

= 6.37 %
Berdasarkan perhitungan tikungan PI 9 di atas, maka menurut tatacara desain
geometric antar kota tahun 1997 telah memenuhi syarat sebagai tikugan Full
Circle (FC) dengan kemiringan rencana tidak lebih dari 10%.
7. Pelebaran Tikungan PI 9
Jalan direncanakan Kelas II (Arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton
sehingga di rencanakan kenderaan terberat yang melintas adalah kendaraan
sedang.
B = Lebar Perkerasan pada tikungan
n = Jumlah lajur lintasan
b’ = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan
Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan
Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi
W = Lebar perkerasan
 = Pelebaran Perkerasan
Rc = Jari-jari rencana
c = Kebebasan samping
b = Lebar lintasan kendaraan besar pada jalan lurus
Rumus umum yang digunakan yaitu:
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
Vr = 40 km/jam
Rc = 30 m
n =2
c = 0.8 (Kebebasan samping)
b = 2.6 (Lebar lintasan kenderaan sedang pada jalan lurus)
p = 7.6 ( Jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan sedang)
A = 2.1 (Tonjolan depan sampai bemper kenderaan sedang)
b” = Rc - !"# − $
= 50 - √50 − 7.6
= 0.97 m
b’ = b + b”
= 2.6 + 0.58
= 3.57 m
Td = !"# + + (2- + +) + Rc

= !30^2 + 2.1 (2 0 7.6 + 2.1) – 30


= 0.59 m

Z = 0.105 x

= 0.105 x

= 0.575 m
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
= 2 ( 3.57 + 0.8 ) + ( 2 – 1 ) x 0.59 + 0.575
= 9.93 m
Lebar perkerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7
Ternyata B > W
9.93 m > 7 m
9.93 – 7 = 2.93 m
Karena B > W, maka diperlukan pelebaran perkerasan pada tikungan PI9
sebesar 2.93 m.
5.10 Perhitungan Tikungan PI 10
1 Data rencana PI 10
Jalan Desa Suka Makmur merupakan jalan antar kota dengan fungsi jalan
Arteri dengan medan jalan pegunungan. Berdasarkan Tata Cara Perencanaan
Gemotrik Jalan Antar Kota 1997 maka ditetapkan data sebagai berikut:
VR = 40 Km/Jam
1 = 65 (direncanakan tikungan Full Circle)
emaks = 10%
2 Koefisien gesekan melintang maksimum (fmaks) ditetapkan sebagai berikut:
VR < 80 Km/Jam, fmaks = (-0.00065* VR) + 0.192
fmaks = ( -0.00065 X 40) + 0.0192
= 0.17
3 Jari-jari tikungan minimum (Rmin) ditetapkan sebagai berikut:

Rmin =
( )

=
( . . )

= 47.36 m
Rc  Rmin
Rc = 50 m
4 Kemiringan Maksimum (emaks) dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai
berikut:

Rmin =
( )

47.36 =
( . )

emaks = 10%
5 Menghitung Parameter Tikungan Full Circle

TC = Rc x Tan 
4
= 50 m x Tan ( )

= 17.71 m
EC = Tc x Tan 

= 17.71 x Tan (39)

= 3.04 m

LC =
4
=

= 34.034 m
6 Kemiringan rencana pada tikungan 10

e rencana =( − fmaks
)

= 8.6 %
Berdasarkan perhitungan tikungan PI 10 di atas, maka menurut tatacara
desain geometric antar kota tahun 1997 telah memenuhi syarat sebagai tikugan
Full Circle (FC) dengan kemiringan rencana tidak lebih dari 10%.
7 Pelebaran Tikungan PI10
Jalan direncanakan Kelas II (Arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton
sehingga di rencanakan kenderaan terberat yang melintas adalah kendaraan
sedang.
B = Lebar Perkerasan pada tikungan
n = Jumlah lajur lintasan
b’ = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan
Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan
Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi
W = Lebar perkerasan
 = Pelebaran Perkerasan
Rc = Jari-jari rencana
c = Kebebasan samping
b = Lebar lintasan kendaraan besar pada jalan lurus
Rumus umum yang digunakan yaitu:
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
Vr = 40 km/jam
Rc = 50 m
n =2
c = 0.8 (Kebebasan samping)
b = 2.6 (Lebar lintasan kenderaan sedang pada jalan lurus)
p = 7.6 ( Jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan sedang)
A = 2.1 (Tonjolan depan sampai bemper kenderaan sedang)
b” = Rc - !"# − $
= 50 - √50 − 7.6
= 0.58 m
b’ = b + b”
= 2.6 + 0.58
= 3.18 m
Td = !"# + + (2- + +) + Rc

= !50^2 + 2.1 (2 0 7.6 + 2.1) – 50


= 0.36 m

Z = 0.105 x

= 0.105 x

= 0.59 m
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
= 2 ( 3.18 + 0.8 ) + ( 2 – 1 ) x 0.378 + 0.59
= 8.92 m
Lebar perkerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7
Ternyata B > W
8.92 m > 7 m
8.92 – 7 = 1.92 m
Karena B > W, maka diperlukan pelebaran perkerasan pada tikungan
PI10 sebesar 1.92 m.
5.11 Perhitungan Tikungan PI 11
1. Data rencana PI 11
Jalan Desa Suka Makmur merupakan jalan antar kota dengan fungsi jalan
Arteri dengan medan jalan pegunungan. Berdasarkan Tata Cara
Perencanaan Gemotrik Jalan Antar Kota 1997 maka ditetapkan data sebagai
berikut:
VR = 40 Km/Jam
1 = 43 (direncanakan tikungan Spiral-Spiral/SS)
emaks = 10%
2. Koefisien gesekan melintang maksimum (fmaks) ditetapkan sebagai berikut:
VR < 80 Km/Jam, fmaks = (-0.00065* VR) + 0.192
fmaks = ( -0.00065 X 40) + 0.0192
= 0.17
3. Jari-jari tikungan minimum (Rmin) ditetapkan sebagai berikut:

Rmin =
( )

=
( . . )

= 47.36 m
4. Kemiringan Maksimum (emaks) dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai
berikut:

Rmin =
( )

47.36=
( . )

emaks = 10%
5. Menghitung Parameter Tikungan Spiral-Spiral (SS)
s = /2
= 21.5
1 23
Ls =
4
= 37.52 m
 Ls2 
Xc = Ls 1 
2 
 40Rc 
= 37 m
Ls 2
Yc =
6 Rc
= 4.69 m
Ls2
P =  Rc 1 cos θs 
6Rc
= 1.21 m
Ls 3
K = Ls   Rc sin θs
40 Rc 2
= 18.67 m
1
Ts = Rc  p  tan Δ  k
2
= 38.85 m
1
Es = Rc  p  sec Δ  Rc
2
= 5.04 m
Ltot = 2Ls
= 75.06 m
Ltot ≤ 2Ts
75.05 ≤ 77.69 (memenuhi syarat)
6. Kemiringan rencana pada tikungan 11

e rencana =( )
− 56789

= 8.6 %
Berdasarkan perhitungan tikungan PI11 di atas, maka menurut tatacara
desain geometric antar kota tahun 1997 telah memenuhi syarat sebagai tikugan
Spiral Spiral (ss) dengan kemiringan rencana tidak lebih dari 10% dan Ltot ≤
2Ts
7. Pelebaran Tikungan PI11
Jalan direncanakan Kelas II (Arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton
sehingga di rencanakan kenderaan terberat yang melintas adalah kendaraan
sedang.
B = Lebar Perkerasan pada tikungan
n = Jumlah lajur lintasan
b’ = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan
Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan
Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi
W = Lebar perkerasan
 = Pelebaran Perkerasan
Rc = Jari-jari rencana
c = Kebebasan samping
b = Lebar lintasan kendaraan besar pada jalan lurus
Rumus umum yang digunakan yaitu:
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
Vr = 40 km/jam
Rc = 50 m
n =2
c = 0.8 (Kebebasan samping)
b = 2.6 (Lebar lintasan kenderaan sedang pada jalan lurus)
p = 7.6 ( Jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan sedang)
A = 2.1 (Tonjolan depan sampai bemper kenderaan sedang)
b” = Rc - !"# − $
= 50 - √50 − 7.6
= 0.58 m
b’ = b + b”
= 2.6 + 0.58
= 3.18 m
Td = !"# + + (2- + +) + Rc
= !50^2 + 2.1 (2 0 7.6 + 2.1) – 50
= 0.36 m

Z = 0.105 x

= 0.105 x

= 0.59 m
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
= 2 ( 3.18 + 0.8 ) + ( 2 – 1 ) x 0.378 + 0.59
= 8.92 m
Lebar perkerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7
Ternyata B > W
8.92 m > 7 m
8.92 – 7 = 1.92 m
Karena B > W, maka diperlukan pelebaran perkerasan pada tikungan PI
11 sebesar 1.92 m.
5.12 Perhitungan Tikungan PI 12
1. Data rencana PI 12
Jalan Desa Suka Makmur merupakan jalan antar kota dengan fungsi jalan
Arteri dengan medan jalan pegunungan. Berdasarkan Tata Cara Perencanaan
Gemotrik Jalan Antar Kota 1997 maka ditetapkan data sebagai berikut:
VR = 40 Km/Jam
1 = 57 (direncanakan tikungan Full Circle)
emaks = 10%
2. Koefisien gesekan melintang maksimum (fmaks) ditetapkan sebagai berikut:
VR < 80 Km/Jam, fmaks = (-0.00065* VR) + 0.192
fmaks = ( -0.00065 X 40) + 0.0192
= 0.17
3. Jari-jari tikungan minimum (Rmin) ditetapkan sebagai berikut:

Rmin =
( )

=
( . . )

= 47.36 m
Rc  Rmin
Rc = 50 m
4. Kemiringan Maksimum (emaks) dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai
berikut:

Rmin =
( )

47.36 =
( . )

emaks = 10%
5. Menghitung Parameter Tikungan Full Circle

TC = Rc x Tan 

= 50 m x Tan ( )

= 27.15 m
EC = Tc x Tan 

= 27.15 x Tan (57)

= 6.89 m

LC =

= 49.742 m
6. Kemiringan rencana pada tikungan 12

e rencana =( − fmaks
)

= 8.6 %
Berdasarkan perhitungan tikungan PI12 di atas, maka menurut tatacara
desain geometric antar kota tahun 1997 telah memenuhi syarat sebagai tikugan
Full Circle (FC) dengan kemiringan rencana tidak lebih dari 10%.
7. Pelebaran Tikungan PI 12
Jalan direncanakan Kelas II (Arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton
sehingga di rencanakan kenderaan terberat yang melintas adalah kendaraan
sedang.
B = Lebar Perkerasan pada tikungan
n = Jumlah lajur lintasan
b’ = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan
Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan
Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi
W = Lebar perkerasan
 = Pelebaran Perkerasan
Rc = Jari-jari rencana
c = Kebebasan samping
b = Lebar lintasan kendaraan besar pada jalan lurus
Rumus umum yang digunakan yaitu:
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
Vr = 40 km/jam
Rc = 50 m
n =2
c = 0.8 (Kebebasan samping)
b = 2.6 (Lebar lintasan kenderaan sedang pada jalan lurus)
p = 7.6 ( Jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan sedang)
A = 2.1 (Tonjolan depan sampai bemper kenderaan sedang)
b” = Rc - !"# − $
= 50 - √50 − 7.6
= 0.58 m
b’ = b + b”
= 2.6 + 0.58
= 3.18 m
Td = !"# + + (2- + +) + Rc

= !50^2 + 2.1 (2 0 7.6 + 2.1) – 50


= 0.36 m

Z = 0.105 x

= 0.105 x

= 0.59 m
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
= 2 ( 3.18 + 0.8 ) + ( 2 – 1 ) x 0.378 + 0.59
= 8.92 m
Lebar perkerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7
Ternyata B > W
8.92 m > 7 m
8.92 – 7 = 1.92 m
Karena B > W, maka diperlukan pelebaran perkerasan pada tikungan PI
12 sebesar 1.92 m.
5.13 Perhitungan Tikungan PI 13
1. Data rencana PI 13
Jalan Desa Suka Makmur merupakan jalan antar kota dengan fungsi jalan
Arteri dengan medan jalan pegunungan. Berdasarkan Tata Cara Perencanaan
Gemotrik Jalan Antar Kota 1997 maka ditetapkan data sebagai berikut:
VR = 40 Km/Jam
1 = 31 (direncanakan tikungan Full Circle)
emaks = 10%
2. Koefisien gesekan melintang maksimum (fmaks) ditetapkan sebagai berikut:
VR < 80 Km/Jam, fmaks = (-0.00065* VR) + 0.192
fmaks = ( -0.00065 X 40) + 0.0192
= 0.17
3. Jari-jari tikungan minimum (Rmin) ditetapkan sebagai berikut:

Rmin =
( )

=
( . . )

= 47.36 m
Rc  Rmin
Rc = 50 m
4. Kemiringan Maksimum (emaks) dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai
berikut:

Rmin =
( )

47.36 =
( . )

emaks = 10%
5. Menghitung Parameter Tikungan Full Circle

TC = Rc x Tan 

= 50 m x Tan ( )

= 13.87 m
EC = Tc x Tan 

= 13.87 x Tan (31)

= 1.89 m

LC =

= 27.053 m
6. Kemiringan rencana pada tikungan 13

e rencana =( − fmaks
)

= 8.6 %
Berdasarkan perhitungan tikungan PI 13 di atas, maka menurut tatacara
desain geometric antar kota tahun 1997 telah memenuhi syarat sebagai tikugan
Full Circle (FC) dengan kemiringan rencana tidak lebih dari 10%.
7. Pelebaran Tikungan PI 13
Jalan direncanakan Kelas II (Arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton
sehingga di rencanakan kenderaan terberat yang melintas adalah kendaraan
sedang.
B = Lebar Perkerasan pada tikungan
n = Jumlah lajur lintasan
b’ = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan
Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan
Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi
W = Lebar perkerasan
 = Pelebaran Perkerasan
Rc = Jari-jari rencana
c = Kebebasan samping
b = Lebar lintasan kendaraan besar pada jalan lurus
Rumus umum yang digunakan yaitu:
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
Vr = 40 km/jam
Rc = 50 m
n =2
c = 0.8 (Kebebasan samping)
b = 2.6 (Lebar lintasan kenderaan sedang pada jalan lurus)
p = 7.6 ( Jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan sedang)
A = 2.1 (Tonjolan depan sampai bemper kenderaan sedang)
b” = Rc - !"# − $
= 50 - √50 − 7.6
= 0.58 m
b’ = b + b”
= 2.6 + 0.58
= 3.18 m
Td = !"# + + (2- + +) + Rc

= !50^2 + 2.1 (2 0 7.6 + 2.1) – 50


= 0.36 m

Z = 0.105 x

= 0.105 x

= 0.59 m
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
= 2 ( 3.18 + 0.8 ) + ( 2 – 1 ) x 0.378 + 0.59
= 8.92 m
Lebar perkerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7
Ternyata B > W
8.92 m > 7 m
8.92 – 7 = 1.92 m
Karena B > W, maka diperlukan pelebaran perkerasan pada tikungan PI
13 sebesar 1.92 m.
5.14 Perhitungan Tikungan PI 14
1. Data rencana PI 14
Jalan Desa Suka Makmur merupakan jalan antar kota dengan fungsi jalan
Arteri dengan medan jalan pegunungan. Berdasarkan Tata Cara Perencanaan
Gemotrik Jalan Antar Kota 1997 maka ditetapkan data sebagai berikut:
VR = 40 Km/Jam
1 = 23 (direncanakan tikungan Full Circle)
emaks = 10%
2. Koefisien gesekan melintang maksimum (fmaks) ditetapkan sebagai berikut:
VR < 80 Km/Jam, fmaks = (-0.00065* VR) + 0.192
fmaks = ( -0.00065 X 40) + 0.0192
= 0.17
3. Jari-jari tikungan minimum (Rmin) ditetapkan sebagai berikut:

Rmin =
( )

=
( . . )

= 47.36 m
Rc  Rmin
Rc = 50 m
4. Kemiringan Maksimum (emaks) dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai
berikut:

Rmin =
( )

47.36 =
( . )

emaks = 10%
5. Menghitung Parameter Tikungan Full Circle

TC = Rc x Tan 

= 50 m x Tan ( )

= 10.17 m
EC = Tc x Tan 

= 10.17 x Tan (23)

= 1.02 m

LC =

= 20.071 m
6. Kemiringan rencana pada tikungan 14

e rencana =( − fmaks
)

= 8.6 %
Berdasarkan perhitungan tikungan PI 14 di atas, maka menurut tatacara
desain geometric antar kota tahun 1997 telah memenuhi syarat sebagai tikugan
Full Circle (FC) dengan kemiringan rencana tidak lebih dari 10%.
7. Pelebaran Tikungan PI 14
Jalan direncanakan Kelas II (Arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton
sehingga di rencanakan kenderaan terberat yang melintas adalah kendaraan
sedang.
B = Lebar Perkerasan pada tikungan
n = Jumlah lajur lintasan
b’ = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan
Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan
Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi
W = Lebar perkerasan
 = Pelebaran Perkerasan
Rc = Jari-jari rencana
c = Kebebasan samping
b = Lebar lintasan kendaraan besar pada jalan lurus
Rumus umum yang digunakan yaitu:
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
Vr = 40 km/jam
Rc = 50 m
n =2
c = 0.8 (Kebebasan samping)
b = 2.6 (Lebar lintasan kenderaan sedang pada jalan lurus)
p = 7.6 ( Jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan sedang)
A = 2.1 (Tonjolan depan sampai bemper kenderaan sedang)
b” = Rc - !"# − $
= 50 - √50 − 7.6
= 0.58 m
b’ = b + b”
= 2.6 + 0.58
= 3.18 m
Td = !"# + + (2- + +) + Rc

= !50^2 + 2.1 (2 0 7.6 + 2.1) – 50


= 0.36 m

Z = 0.105 x

= 0.105 x

= 0.59 m
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
= 2 ( 3.18 + 0.8 ) + ( 2 – 1 ) x 0.378 + 0.59
= 8.92 m
Lebar perkerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7
Ternyata B > W
8.92 m > 7 m
8.92 – 7 = 1.92 m
Karena B > W, maka diperlukan pelebaran perkerasan pada tikungan PI
14 sebesar 1.92 m.
5.15 Perhitungan Tikungan PI 15
1. Data rencana PI 15
Jalan Desa Suka Makmur merupakan jalan antar kota dengan fungsi jalan
Arteri dengan medan jalan pegunungan. Berdasarkan Tata Cara Perencanaan
Gemotrik Jalan Antar Kota 1997 maka ditetapkan data sebagai berikut:
VR = 40 Km/Jam
1 = 24 (direncanakan tikungan Full Circle)
emaks = 10%
2. Koefisien gesekan melintang maksimum (fmaks) ditetapkan sebagai berikut:
VR < 80 Km/Jam, fmaks = (-0.00065* VR) + 0.192
fmaks = ( -0.00065 X 40) + 0.0192
= 0.17
3. Jari-jari tikungan minimum (Rmin) ditetapkan sebagai berikut:

Rmin =
( )

=
( . . )

= 47.36 m
Rc  Rmin
Rc = 50 m
4. Kemiringan Maksimum (emaks) dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai
berikut:

Rmin =
( )

47.36 =
( . )

emaks = 10%
5. Menghitung Parameter Tikungan Full Circle

TC = Rc x Tan 

= 50 m x Tan ( )

= 10.63 m
EC = Tc x Tan 

= 10.63 x Tan (24)

= 1.12 m

LC =

= 20.944 m
6. Kemiringan rencana pada tikungan 15

e rencana =( − fmaks
)

= 8.6 %
Berdasarkan perhitungan tikungan PI 15 di atas, maka menurut tatacara
desain geometric antar kota tahun 1997 telah memenuhi syarat sebagai tikugan
Full Circle (FC) dengan kemiringan rencana tidak lebih dari 10%.
7. Pelebaran Tikungan PI 15
Jalan direncanakan Kelas II (Arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton
sehingga di rencanakan kenderaan terberat yang melintas adalah kendaraan
sedang.
B = Lebar Perkerasan pada tikungan
n = Jumlah lajur lintasan
b’ = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan
Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan
Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi
W = Lebar perkerasan
 = Pelebaran Perkerasan
Rc = Jari-jari rencana
c = Kebebasan samping
b = Lebar lintasan kendaraan besar pada jalan lurus
Rumus umum yang digunakan yaitu:
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
Vr = 40 km/jam
Rc = 50 m
n =2
c = 0.8 (Kebebasan samping)
b = 2.6 (Lebar lintasan kenderaan sedang pada jalan lurus)
p = 7.6 ( Jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan sedang)
A = 2.1 (Tonjolan depan sampai bemper kenderaan sedang)
b” = Rc - !"# − $
= 50 - √50 − 7.6
= 0.58 m
b’ = b + b”
= 2.6 + 0.58
= 3.18 m
Td = !"# + + (2- + +) + Rc

= !50^2 + 2.1 (2 0 7.6 + 2.1) – 50


= 0.36 m

Z = 0.105 x

= 0.105 x

= 0.59 m
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
= 2 ( 3.18 + 0.8 ) + ( 2 – 1 ) x 0.378 + 0.59
= 8.92 m
Lebar perkerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7
Ternyata B > W
8.92 m > 7 m
8.92 – 7 = 1.92 m
Karena B > W, maka diperlukan pelebaran perkerasan pada tikungan PI
15 sebesar 1.92 m.
5.16 Perhitungan Tikungan PI 16
1. Data rencana PI16
Jalan Desa Suka Makmur merupakan jalan antar kota dengan fungsi jalan
Arteri dengan medan jalan pegunungan. Berdasarkan Tata Cara Perencanaan
Gemotrik Jalan Antar Kota 1997 maka ditetapkan data sebagai berikut:
VR = 20 Km/Jam
1 = 86 (direncanakan tikungan Full Circle)
emaks = 10%
2. Koefisien gesekan melintang maksimum (fmaks) ditetapkan sebagai berikut:
VR < 80 Km/Jam, fmaks = (-0.00065* VR) + 0.192
fmaks = ( -0.00065 X 20) + 0.0192
= 0.18
3. Jari-jari tikungan minimum (Rmin) ditetapkan sebagai berikut:

Rmin =
( )

=
( . . ;)

= 11.29 m
Rc  Rmin
Rc = 12 m
4. Kemiringan Maksimum (emaks) dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai
berikut:

Rmin =
( )

11.29 =
( . ;)

emaks = 10%
5. Menghitung Parameter Tikungan Full Circle

TC = Rc x Tan 
;
= 12 m x Tan ( )

= 11.19 m
EC = Tc x Tan 

= 11.19 x Tan (86)

= 4.41 m

LC =
;
=

= 18.012 m
6. Kemiringan rencana pada tikungan 16

e rencana =( − fmaks
)

= 8.35 %
Berdasarkan perhitungan tikungan PI 16 di atas, maka menurut tatacara
desain geometric antar kota tahun 1997 telah memenuhi syarat sebagai tikugan
Full Circle (FC) dengan kemiringan rencana tidak lebih dari 10%.
7. Pelebaran Tikungan PI 16
Jalan direncanakan Kelas II (Arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton
sehingga di rencanakan kenderaan terberat yang melintas adalah kendaraan
sedang.
B = Lebar Perkerasan pada tikungan
n = Jumlah lajur lintasan
b’ = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan
Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan
Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi
W = Lebar perkerasan
 = Pelebaran Perkerasan
Rc = Jari-jari rencana
c = Kebebasan samping
b = Lebar lintasan kendaraan besar pada jalan lurus
Rumus umum yang digunakan yaitu:
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
Vr = 20 km/jam
Rc = 12 m
n =2
c = 0.8 (Kebebasan samping)
b = 2.6 (Lebar lintasan kenderaan sedang pada jalan lurus)
p = 7.6 ( Jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan sedang)
A = 2.1 (Tonjolan depan sampai bemper kenderaan sedang)
b” = Rc - !"# − $
= 12 - √12 − 7.6
= 2.71 m
b’ = b + b”
= 2.6 + 0.58
= 5.31 m
Td = !"# + + (2- + +) + Rc

= !12^2 + 2.1 (2 0 7.6 + 2.1) – 12


= 1.43 m

Z = 0.105 x

= 0.105 x

= 0.6 m
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
= 2 (5.31 + 0.8 ) + ( 2 – 1 ) x 1.43 + 0.6
= 7.26 m
Lebar perkerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7
Ternyata B > W
7.26 m > 7 m
7.26 – 7 = 0.26 m
Karena B > W, maka diperlukan pelebaran perkerasan pada tikungan PI
16 sebesar 0.26 m.
5.17 Perhitungan Tikungan PI 17
1. Data rencana PI 17
Jalan Desa Suka Makmur merupakan jalan antar kota dengan fungsi jalan
Arteri dengan medan jalan pegunungan. Berdasarkan Tata Cara Perencanaan
Gemotrik Jalan Antar Kota 1997 maka ditetapkan data sebagai berikut:
VR = 20 Km/Jam
1 = 19 (direncanakan tikungan Full Circle)
emaks = 10%
2. Koefisien gesekan melintang maksimum (fmaks) ditetapkan sebagai berikut:
VR < 80 Km/Jam, fmaks = (-0.00065* VR) + 0.192
fmaks = ( -0.00065 X 19) + 0.0192
= 0.18
3. Jari-jari tikungan minimum (Rmin) ditetapkan sebagai berikut:

Rmin =
( )

=
( . . ;)

= 11.29 m
Rc  Rmin
Rc = 12 m
4. Kemiringan Maksimum (emaks) dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai
berikut:

Rmin =
( )

11.29 =
( . ;)

emaks = 10%
5. Menghitung Parameter Tikungan Full Circle

TC = Rc x Tan 
4
= 12 m x Tan ( )

= 2.01 m
EC = Tc x Tan 

= 2.01 x Tan (19)

= 0.17 m

LC =
4
=

= 3.98 m
6. Kemiringan rencana pada tikungan 17

e rencana =( − fmaks
)

= 8.35 %
Berdasarkan perhitungan tikungan PI 17 di atas, maka menurut tatacara
desain geometric antar kota tahun 1997 telah memenuhi syarat sebagai tikugan
Full Circle (FC) dengan kemiringan rencana tidak lebih dari 10%.
7. Pelebaran Tikungan PI 17
Jalan direncanakan Kelas II (Arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton
sehingga di rencanakan kenderaan terberat yang melintas adalah kendaraan
sedang.
B = Lebar Perkerasan pada tikungan
n = Jumlah lajur lintasan
b’ = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan
Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan
Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi
W = Lebar perkerasan
 = Pelebaran Perkerasan
Rc = Jari-jari rencana
c = Kebebasan samping
b = Lebar lintasan kendaraan besar pada jalan lurus
Rumus umum yang digunakan yaitu:
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
Vr = 20 km/jam
Rc = 12 m
n =2
c = 0.8 (Kebebasan samping)
b = 2.6 (Lebar lintasan kenderaan sedang pada jalan lurus)
p = 7.6 ( Jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan sedang)
A = 2.1 (Tonjolan depan sampai bemper kenderaan sedang)
b” = Rc - !"# − $
= 12 - √12 − 7.6
= 2.71 m
b’ = b + b”
= 2.6 + 0.58
= 5.31 m
Td = !"# + + (2- + +) + Rc

= !12^2 + 2.1 (2 0 7.6 + 2.1) – 12


= 1.43 m

Z = 0.105 x

= 0.105 x

= 0.6 m
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
= 2 (5.31 + 0.8 ) + ( 2 – 1 ) x 1.43 + 0.6
= 7.26 m
Lebar perkerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7
Ternyata B > W
7.26 m > 7 m
7.26 – 7 = 0.26 m
Karena B > W, maka diperlukan pelebaran perkerasan pada tikungan PI
17 sebesar 0.26 m.
5.18 Perhitungan Tikungan PI 18
1. Data rencana PI 18
Jalan Desa Suka Makmur merupakan jalan antar kota dengan fungsi jalan
Arteri dengan medan jalan pegunungan. Berdasarkan Tata Cara Perencanaan
Gemotrik Jalan Antar Kota 1997 maka ditetapkan data sebagai berikut:
VR = 40 Km/Jam
1 = 67 (direncanakan tikungan Full Circle)
emaks = 10%
2. Koefisien gesekan melintang maksimum (fmaks) ditetapkan sebagai berikut:
VR < 80 Km/Jam, fmaks = (-0.00065* VR) + 0.192
fmaks = ( -0.00065 X 40) + 0.0192
= 0.17
3. Jari-jari tikungan minimum (Rmin) ditetapkan sebagai berikut:

Rmin =
( )

=
( . . )

= 47.36 m
Rc  Rmin
Rc = 50 m
4. Kemiringan Maksimum (emaks) dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai
berikut:

Rmin =
( )

47.36 =
( . )

emaks = 10%
5. Menghitung Parameter Tikungan Full Circle

TC = Rc x Tan 

= 50 m x Tan ( )

= 33.09 m
EC = Tc x Tan 

= 33.09 x Tan (67)

= 9.96 m

LC =

= 58.469 m
6. Kemiringan rencana pada tikungan 18

e rencana =( − fmaks
)

= 8.6 %
Berdasarkan perhitungan tikungan PI 18 di atas, maka menurut tatacara
desain geometric antar kota tahun 1997 telah memenuhi syarat sebagai tikugan
Full Circle (FC) dengan kemiringan rencana tidak lebih dari 10%.
7. Pelebaran Tikungan PI18
Jalan direncanakan Kelas II (Arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton
sehingga di rencanakan kenderaan terberat yang melintas adalah kendaraan
sedang.
B = Lebar Perkerasan pada tikungan
n = Jumlah lajur lintasan
b’ = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan
Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan
Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi
W = Lebar perkerasan
 = Pelebaran Perkerasan
Rc = Jari-jari rencana
c = Kebebasan samping
b = Lebar lintasan kendaraan besar pada jalan lurus
Rumus umum yang digunakan yaitu:
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
Vr = 40 km/jam
Rc = 50 m
n =2
c = 0.8 (Kebebasan samping)
b = 2.6 (Lebar lintasan kenderaan sedang pada jalan lurus)
p = 7.6 ( Jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan sedang)
A = 2.1 (Tonjolan depan sampai bemper kenderaan sedang)
b” = Rc - !"# − $
= 50 - √50 − 7.6
= 0.58 m
b’ = b + b”
= 2.6 + 0.58
= 3.18 m
Td = !"# + + (2- + +) + Rc

= !50^2 + 2.1 (2 0 7.6 + 2.1) – 50


= 0.36 m

Z = 0.105 x

= 0.105 x

= 0.59 m
B = n(b’ + c) + (n-1) Td+ z
= 2 ( 3.18 + 0.8 ) + ( 2 – 1 ) x 0.378 + 0.59
= 8.92 m
Lebar perkerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7
Ternyata B > W
8.92 m > 7 m
8.92 – 7 = 1.92 m
Karena B > W, maka diperlukan pelebaran perkerasan pada tikungan
PI18 sebesar 1.92 m.

Anda mungkin juga menyukai