T.A. 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat nya kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Semoga dengan makalah ini dapat digunakan sebagai acuan untuk bahan
pembelajaran, petunjuk maupun pedoman bagi para pembaca dalam profesi bidang teknik sipil.
Harapan kami makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki kesalahan dalam bentuk maupun isi dari makalah
ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf.
Penulis
SITE MANAGER
A. Tugas Perencanaan
1. Merencanakan “Time Schedule” pelaksanaan proyek sesuai dengan kewajiban dari perusahaan
terhadap pemilik proyek atau kepentingan perusahaan sendiri.
2. Merencanakan pemakaian bahan dan alat dan pekerjaan instalasi untuk setiap proyek yang
ditangani sesuai dengan volume dan waktu penggunaannnya.
1. Berkomunikasi dengan pemilik rumah atau direksi yang ditunjuk dalam segala hal yang
berkaitan dengan pelaksanaan proyek untuk menunjang kewajiban perusahaan dengan pemilik
proyek, baik dalam waktu maupun kualitasnya. Komunikasi ini juga meliputi pemilihan material,
surat-menyurat, penyelesaian klaim dan sebagain6ya.
2. Melaksanakan pekerjaan administrasi yang berkaitan dengan pekerjaan tambah kurang. Dan
diberikan ke Budget Control sepengetahuan Proyek Manager dan disetujui oleh Direktur
Proyek.
D. Tugas Laporan
1. Mengatur penggunaan tenaga pekerja di proyek untuk menunjang rencana Time Schedule.
2. Menyetujui dan menerima tenaga pelaksana, mandor, dan pekerja sesuai dengan target dari
kantor dan menugaskan sesuai dengan tujuan masing-masing.
3. Mengusulkan hal-hal yang dapat menunjang pengarahan tenaga pelaksana kepada Manager
Proyek.
4. Memberikan data-data untuk perhitungan upah tenaga untuk dihitung oleh Budget Control,
mencheck ulang perhitungan upah untuk disetujui oleh Proyek Manager dan Direktur Proyek.
Dalam kaitannya dengan Time Schedule proyek, perlu diperhatikan beberapa faktor dalam
perencanaannya:
1. Tanggung jawab “Waktu” dari perusahaan terhadap pemilik proyek, contoh : bilamana kantor
menerima kontrak pembangunan yang harus diselesaikan dalam waktu 6 (enam) bulan, maka
dalam perencanaan time schedule harus dibuat lebih awal dari waktu selesainya kontrak,
misalnya 5 bulan.
2. Disesuaikan dengan hal-hal khusus, misalkan dalam pelaksanaan ternyata bahan yang
direncanakan dating dalam waktu satu bulan ternyata memerlukan waktu sampai 3 bulan, time
schedule harus dibuat penyesuaiannya.
3. Segera membuat laporan ke atasan bila mengalami hambatan-hambatan dalam kaitannya
dengan hal-hal di atas yang bila dianggap perlu dibuat permintaan tertulis kepada pemilik
proyek/direksi untuk penambahan waktu pelaksanaan proyek.
4. Gangguan cuaca/musim penghujan juga harus diperhitungkan terutama pada taraf pekerjaan
awal sampai dengan pekerjaan penutup atap.
5. Mempelajari rencana bangunan, baik segi arsitektur maupun konstruksinya sehingga waktu
yang diperlukan untuk pelaksanaan tiap-tiap tahap pekerjaan dapat direncanakan sesuai
dengan kenyataan pelaksanaannya.
6. Memperhatikan tenggang waktu pengorderan ke bagian logistic kantor dalam pengadaan
material proyek, sesuai dengan komitmen-komitmen yang telah disepakati.
7. Berkonsultasi dengan Proyek Manager dalam menyusun time schedule.
Perencanaan penunjang pelaksanaan “Time Schedule”
4. Administrasi:
a. Surat-menyurat dengan bouwheer mengenai :
Pekerjaan tambahan yang tidak segera diputuskan
Keputusan-keputusan tertentu yang tertunda
Pemilihan material yang tertunda
Penggantian/perubahan material
b. Intern
Kalkulasi pekerjaan tambahan (estimating) terlalu lama
Ekspedisi surat yang terlambat
Salah tulis order
CARA MENGADAKAN PENGARAHAN TUGAS DAN CONTROLLING
1) Memberikan instruksi kerja
a. Instruksi lisan dan bersifat umum :
Instruksi yang bersifat menyeluruh mengenai apa yang harus dikerjakan,
memiliki scope sesuai dengan urutan-urutan pekerjaan dan time schedule.
Bersifat mengarahkan agar hasil pekerjaan baik dan hasilnya sesuai dengan
yang diharapkan.
b. Instruksi tertulis dan yang bersifat khusus/mentargetkan :
Bersifat bimbingan untuk suatu pekerjaan yang perlu diperhatikan supaya
tidak terjadi kesalahan-kesalahan (mengenai peil bangunan dan sebagainya).
Merupakan, instruksi perubahan pelaksanaan akibat
kesalahan/ketidaksesuaian gambar perencanaan.
Merupakan instruksi suatu pekerjaan dengan target waktu tertentu
(misalkan disebabkan time schedule yang terlambat).
Dilaksanakan (misal: kebersihan proyek, cara penyimpanan/penumpukkan
material yang tidak dapat dibenarkan pemasangan dinding tidak pada
tempatnya).
Mengarahkan system-sistem khusus pelaksanaan pekerjaan untuk
menunjang hasil Merupakan teguran atas pelaksanaan yang menyimpang,
yang harus segera yang lebih baik (misal cara membuat adukan, cara
pengecoran dak beton dan sebagainya)
Instruksi tertulis ini harus dikerjakan dan diparaf pelaksana atau sub
kontraktor agar dapat digunakan sebagai acuan untuk penge-check-an apa
yang sudah kita instruksikan sudah dilaksanakan/belum, dan diberikan target
waktu yang jelas.
2) Kontrol Pelaksanaan
a. Kontrol pelaksanaan :
Memeriksa seluruh pekerjaan yang telah dikerjakan apakah sesuai dengan
rencana/design yang dibuat/standard hasil teknis yang dituntut.
Menguasai keadaan seluruh bagian proyek, baik apa yang telah dikerjakan,
akan dikerjakan maupun keadaan material di proyek
Memperhatikan cara-cara kerja di lapangan apakah sesuai dengan
persyaratan-persyaratan yang dikehendaki (misal: cara pembuatan adukan,
pembuatan bekisting, pemasangan kabel, dan sebagainya)
Memberikan teguran-teguran atas kesalahan-kesalahan yang dikerjakan oleh
pelaksana, mandor, instalator dan sub kontraktor.
Melihat kemampuan mandor/wakil mandor dalam mengarahkan
tukang/tenaga kerja
b. Kontrol waktu pelaksanaan
Lebih dititikberatkan pada control hasil-hasil yang telah dicapai proyek
berdasarkan time schedule
Mengadakan control atas instruksi-instruksi tertulis yang ditargetkan
waktunya
Memberikan teguran-teguran dan sanksi kepada bawahan/instalator dan sub
kontraktor, apabila hasil pekerjaan tidak sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan
Melaksanakan meeting proyek untuk mengejar target atau schedule yang
telah disepakati dengan membuat jadwal meeting yang telah diketahui oleh
Manager Proyek/Direktur Proyek. Meeting proyek harus dihadiri oleh seluruh
pihak yang terkait, baik pelaksana, mandor, sub kontraktor dan sebagainya,
dimana apabila ada pihak yang tidak hadir tanpa ada alasan yang jelas harus
diberikan sanksi/denda.
3) Kontrol disiplin kerja:
Mengadakan control kepada bawahan atas disiplin jam kerja (baik pelaksana,
mandor, maupun pekerja)
Memperingatkan mandor atas cara-cara kerja dari bawahannya yang tidak sesuai
Memberikan teguran kepada pelaksana atas tidak dilaksanakannya instruksi
khusus yang diberikan ataupun tugas-tugas routine yang menjadi tanggung
jawabnya
Membuat peringatan tertulis kepada pelaksana maupun mandor sampai tiga kali
dengan tembusan/sepengetahuan Proyek Manager, bilamana teguran-teguran
lisan tidak mendapat perhatian
Membicarakan kesulitan-kesulitan akibat ketidakdisiplinan bawahan kepada
Proyek Manager dan menyerahkan keputusannya kepada Direktur Proyek.
CARA MELAKSANAKAN TUGAS–TUGAS KOMUNIKASI DAN ADMINISTRASI
1) Tugas-tugas komunikasi
Memberikan informasi yang diperlukan pemilik proyek mengenai pekerjaan yang
telah akan dikerjakan
Membuat laporan khusus yang diperlukan oleh direksi pemilik proyek ataupun
pemilik proyek sendiri
Berkomunikasi dengan pemilik untuk keputusan-keputusan penggunaan jenis-
jenis material untuk menunjang pelaksanaan proyek
Mengusulkan hal-hal yang menguntungkan perusahaan untuk pekerjaan-
peKerjaan tambahan kepada pemilik proyek
Memberitahukan/ meminta kepada pemilik proyek untuk perpanjangan waktu
pelaksanaan bilamana terjadi kelambatan scehedule akibat hambatan tertentu
tersebut
Sebelum dimulainya proyek harus dippastikan adanya ijin bangunan atau jaminan
untuk dapat dilaksanakan pekerjaan
Sebelum dimulainya proyek harus dibuat surat pemberitahuan ke tetangga /RT/
RW setempat
2) Tugas-tugas Administrasi
Menampung permintaan dari bouwheer untuk pekerjaan tambahan maupun
Kurang.
Menghitung volume-volume perkerjaan tersebut diatas dan memberikan
informasi keadaan pekerjaan kepada bagian anggaran untuk dapat ditentukan
bagian satuannya
Bertanggung jawab atas jadi tidaknya perubahan pekerjaan tersebut baik
komunikasi langsung dengan bouwheer ataupun lewat kantor
Pekerjaan tambahan atau kurang yang diajukan harus sepengetahuan proyek
Manager dan sebelum dilaksanakan bila disetujui harus dicatatoleh direktur
proyek dan diinfor-masikan ke finance manager
CARA MEMBUAT LAPORAN
1) Membicarakan dengan proyek manager
Membicarakan masalah-masalah khusus dan kesulitan tehnis dengan proyek manager.
Masalah khususyang mencakup semua hal yang tidak dapat diputuskan sendiri
2) Laporan Mingguan
a. Laporan mingguan yang baik harus mencakup hal-hal mengenai:
Biaya
Pembangunan tahap pekerjaan
Time schedule
Bahan
Tenaga kerja
Hal-hal yang khusus
b. Khusus mengenai laporan biaya/budget dilaksanakan setiap periode pekerjaan dan
dicantumkan dalam record file untuk masing-masing proyek yang disertakan juga
catatan –catatan biaya yang disebabkan adanya perubahan-perubahan, kesalahan-
kesalahan, pekerjaan tambahan dsb.
c. Membicarakan kepada proyek Manager mengenai hal-hal yang berkaitan dengan:
Kesulitan-kesulitan pelaksana
Detail-detail bangunan
Perencanaan-perencanaan tambahan
CARA MENGATUR TENAGA KERJA
Mengatur penggunaan tenaga kerja diproyek untuk menunjang rencana time schedule.
Dalam hal ini Site Manager mengarahkan mandor dan dan pelaksana berapa banyak
tenagayang digunakan. pada pekerjaan dengan waktu yang mendesak diperlukan tenaga yang
cukup gesar dan kemungkinan pengurangan tenaga pada saat-saat yang lain
Dalam menerima tugas dari proyek manager, Site Manager dapat menyetujui atau
menolak tenaga-tenaga pelaksana dan mandor yang ditunjuk dengan alasan-alasan yang dapat
dipertanggung jawabkan. Sesuai dengan tugas kontrol yang dimiliki oleh setiap Site Manager,
Site Manager juga berhak penuh dalam memberikan tugas-tugas pelaksaan kepada pelaksana
yang berada dibawahnya tidak terbatas pada proyek tertentu yang ditunjuk oleh proyek
Manager.
Mengusulkan hal-hal yang dapat menunjang pengetahuan tenaga. hal diatas dapat diajukan
kepada Proyek Manager/ Direktur proyek misalnya mengenai informasi prestasi ,lembur, tugas-
tugas khusus, gaji, dsb.
Untuk membuat perhitungan upah sesuai dengan yang telah ditentukan dengan
memberikan usulan kepada proyek Manager perlu diperhatikan adalah:
1. Motor Grader
Greader, juga biasanya dikenal sebagai suatu mesin sortir/penilai jalan,suatu mata
pisau, suatu memelihara atau suatu mesin sortir/penilaimotor, adalah suatu sarana
(angkut) rancang-bangun dengan suatumatapisau besar yang digunakan untuk
menciptakan suatu permukaandatar.
Fungsi:
Meratakan permukaan, membentuk badan jalan
Meratakan hamparan
Meratakan tebing (bank cutting)
Membentuk parit (ditching)
2. Penyemprotan Aspal Tangan (Hand Sprayer)
Pada umumnya, alat penyemprot aspal diberikan untuk memberikan lapis pengikat
(tack coat) atau lapis resap pengikat (prime coat) pada permukaan yang akan diberi
lapis aspal diatasnya dengan tujuan untuk mengikat lapis perkerasan baru dengan lapis
perkerasan lama.
Hal-halyang harus diperhatikan dari peralatan penyemprotan aspal tangan adalah:
System pemanasan yang ada dalam ketel
Penyemprot aspal dari tangki atau ketel pemanas melaluipipa/selang penyemprot
Pengisian aspal dari tangki lain kedalam ketel, menggunakan pipaisap atau pipa
semprot yang telah tersedia
Pembersihan dan pencucian saluran-saluran pipa dan selang apakahdengan
menggunakan solar/kerosin dari tangki yang ada pada alatini
Melakukan sirkulasi aspal dari ketel kembali kedalam ketel melaluisaluran-saluran
lain
Evaluasi Proyek
Tujuan utama evalasi adalah untuk mengungkapkan permasalahan dan membuka
potensi masalah yang mungkin.
Ada dua macam evaluasi bila dilihat dari pelaksanaan evaluasi, yakni:
1. Evaluasi Formatif.
Evaluasi yang dilaksanakan di setiap tahap siklus proyek
2. Evaluasi Ringkas.
Evaluasi yang dilakukan setelah proyek selesai untuk mendapatkan feedback bagi
pelaksanaan hal serupa di masa yang akan datang.