Anda di halaman 1dari 11

A.

MENGENAL DESAIN INTERIOR


Sebelum membahas lebih lanjut mengenai Himpinan Desainer Interior Indonesia (HDII),
maka dari itu pertama sekali kita harus mengetahui mengenai desain interior. Dengan Penjelasan
tentang sejarah dan pengertian desain interior tersebut.
1. Sejarah Desain Interior
Tidak diketahui secara pasti darimana sejarah desain interior dimulai. Akan tetapi
dengan begitu banyaknya ditemukan bukti-bukti besar yang menunjukkan keberadaan dari
penerapan ilmu desain interior di sepanjang sejarah peradaban manusia, maka sejarah desain
interior dapat dilacak keberadaannya. Artefak-artefak yang ditemukan merupakan gambaran riil
dari peradaban saat itu. Dari sini terlihat bahwa setiap kebudayaan memiliki pola perkembangan
yang masing-masing berbeda. Setiap peradaban mengembangkan seni arsitektur, gaya furnitur
dan asesoris ruang berdasarkan ketersediaan bahan di wilayah geografis masing-masing atau
didapatkan dari perdagangan dan tersedianya tenaga kerja yang murah.
Mesir, Yunani dan Romawi telah mencapai peradaban yang tinggi pada era kuno (ancient
era), merupakan peradaban yang ditandai dengan adanya kelompok elit, banyaknya sumber daya
manusia yang murah serta memiliki tradisi relijius yang mendorong timbulnya ketrampilan
artistik dan keinginan untuk mendapatkan keabadian/immortality melalui bangunan-bangunan
dan harta bendanya. (Wealle, 1982:199).
Peradaban Mesir, Yunani dan Romawi dapat dijadikan sebagai titik tolak pada
perkembangan desain interior karena karya-karya seni dan desain yang diciptakan pada masa itu
masih sangat mempengaruhi bentuk-bentuk furnitur, arsitektur dan benda-benda seni pada masa
kini.
Keberadaan decorator interior di perkirakan mulai muncul pada tahun 1720 di Eropa
Barat. Dekorator interior yang terkenal pada masa itu adalah William Kent, yang meskipun
profesi utamanya adalah pelukis, tetapi ia juga mengerjakan pekerjaan dekorasi meliputi
pemilihan furniture, warna ruang maupun elemen estestis ruang seperti lukisan dan hiasan
lainnya.
2. Pengertian Desain Interior
Desain interior adalaha ilmu yang mempelajari perancangan suatu karya seni yang ada di
dalam suatu bangunan dan digunakan untuk memecahkan masalah manusia. Salah satu bidang
studi keilmuan yang di dasarkan pada ilmu desain, bidang keilmuan ini bertujuan menciptakan
suatu lingkungan binaan dalam ruangan bangunan serta elemen elemen pendukung.

B. MENGENAL HIMPUNAN DESAINER INTERIOR INDONESIA (HDII)


A. Sejarah Berkembangnya HDII
Gagasan untuk mempertemukan para desainer interior dari berbagai pelosok tanah air
melalui suatu wadah atau organisasi profesi desainer interior di Indonesia diprakarsai
oleh Hoemar Tjokrodiatmo, Fred Haradiran dan Maya Soeharnoko di pertengahan tahun 1982.
Dari diadakannya pertemuan-pertemuan kecil yang berpindah-pindah tempat, akhirnya kerja
keras para pemrakarsa membuahkan hasil dengan dideklarasikannya Himpunan Desainer
Interior Indonesia atau disingkat HDII pada tanggal 17 Januari 1983. Istilah Himpunan dipakai
karena lebih mengarah kepada rasa persaudaraan, menghimpun ; jadi para Desainer Interior bisa
berhimpunan bersama dalam meningkatkan apresiasi profesi. Dalam hal diperlukan pemakaian
terjemahan untuk tujuan-tujuan tertentu, maka dipakai nama “INDONESIAN SOCIETY OF
INTERIOR DESIGNERS”
Dalam Kongres Nasional pertamanya bertempat di Ruang Serba Guna Erasmus
Huis Jakarta dengan Ketua Umum untuk pertama kalinya dipegang oleh Solichin Gunawan,
Naning Adiwoso sebagai Sekretaris jenderal dibantu oleh Dewan Ketua Fred Haradiran dan
Abendanoe Muljono. Joop Ave sebagai pelindung dan Achmad Sadali salah seorang perintis
pendidikan Desain Interior di Indonesia sebagai Anggota Kehormatan yang berlaku seumur
hidup. Majelis Himpunan dipimpin Widagdo dengan anggotanya Hoemar Tjokrodiatmo, Farouk
Kamal dan Eny Zaenuddin. Kantor sekretariat HDII pertama berada di kantor Naning Adiwoso
di jalan Melawai X/14, Jakarta Selatan.
Legalitas HDII diperkuat dengan dibuatnya Akta Notaris oleh Kantor Notaris Mohamad
Ali dengan nomer 10, tertanggal 13 Maret 1983 dibuat di Jakarta. Dengan rasa kebersamaan
terwujudlah HDII yang sekarang ini, semakin kuat, semakin luas , semakin ada di hati pencinta
interior. Pada usianya yang kedua, HDII diterima menjadi anggota penuh IFI ( International
Federation of Interior Architects / Interior Designers ) pada tahun 1985 di kantor pusatnya
di Amsterdam, negeri Belanda. Di tingkat regional HDII kemudian bergabung dalam APSDA
(Asia Pacific Space Designers Association) pada tahun 1989. Melalui kedua organisasi
ini, HDII semakin dikenal di mancanegara dan para anggotanya dapat bertukar pandangan
bahkan HDII pernah menjadi tuan rumah kongres APSDA di Bali pada tahun 2000 dan acara ini
berlangsung dengan meriah.
Dalam perkembangannya, akhirnya HDII tersebar di kota-kota besar Indonesia, dengan
tujuan para desainer interior dari berbagai pelosok tanah air di Indonesia bisa berhimpun
bersama dalam meningkatkan apresiasi profesi.

B. Keberadaan HDII
Hingga saat ini HDII memiliki 11 cabang (DKI Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Solo,
Surabaya, Bali, Makasar, Padang, Medan, Pekanbaru, Riau) dan akan terus berkembang
menyebar diseluruh Indonesia. Dengan Kantor Pusat berada di Jl. Gatot Subroto No. 53,
RT.10/RW.6, Petamburan, Jakarta Pusat

C. DASAR HUKUM HDII


 UU No. 18 th 1999 tentang Jasa Konstruksi PP No. 28 th 2000 tentang Usaha dan peran
masyarakat jasa konstruksi,
 PP No. 29 th 2000 tentang Penyelenggaraan jasa konstruksi,
 PP No. 30 th 2000 tentang penyelenggaraan pembinaan jasa konstruksi.

D. FUNGSI HDII
 Sebagai wadah komunikasi, konsultasi dan koordinasi antar anggota (desainer), antara
asosiasi dengan asosiasi lainnya yang sejenis di dalam maupun di luar negeri, dengan
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJKN), dengan Pemerintah, dan dengan
Perguruan Tinggi terkait.Sebagai Mitra Kerja Pemerintah Republik Indonesia dalam
rangka mengembangkan serta meningkatkan peran serta jasa konstruksi bidang desain
interior dalam memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
 Mengembangkan profesi desainer Interior di Indonesia ke arah yang dicita-citakan.
 Melakukan komunikasi dengan Perguruan Tinggi Desain Interior agar terjadi
kesinambungan antara dunia pendidikan dan dunia kerja di bidang desain interior.
E. TUGAS DAN WEWENANG HDII
 Memberikan status kesetaraan sertifikat keahlian tenaga kerja asing yang akan bekerja di
Indonesia.

 Menyusun dan merumuskan ketentuan-ketentuan mengenai tanggung jawab profesi


berdasarkan prinsip keahlian, kaidah keilmuan, kepatuhan dan kejujuran intelektual
dengan mengutamakan kepentingan umum.
 Menyusun dan merumuskan pedoman hubungan kerja antar desainer dan pemberi tugas,
pedoman imbalan jasa desain, dan standar / model hubungan kerja.
 Memberikan sangsi organisasi kepada anggota yang melanggar ketentuan-ketentuan
organisasi.
 Meningkatkan kemampuan profesional anggota melalui pelatihan, seminar, workshop
dan lain-lain.
 Memberikan informasi penting kepada anggota menyangkut kebijakan-kebijakan
pemerintah tentang jasa konstruksi.

F. KEANGGOTAAN HDII
Ada dua jenis keanggotaan HDII yaitu :
1. Anggota Biasaa
Perorangan yang berijazah pendidikan formal Desain Interior atau Arsitektural tingkat
Strata – Satu (S-1) resmi dan diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia. Secara Aktif bekerja
khusus dalam pelayanan jasa konstruksi perencanaan desain Interior dengan sedikitnya 2 (dua)
tahun pengalaman kerja profesi.
Perorangan yang berijazah pendidikan formal Desain Interior tingkat Diploma Tiga
(D.III) resmi dan diakui oleh pemerintah Republik Indonesia. Secara aktif bekerja khusus dalam
pelayanan jasa konstruksi perencanaan Desain Interior dengan sedikitnya 3 (tiga) tahun
pengalaman kerja profesi.
Pendidik pada perguruan tinggi Desain atau Seni, yang bergerak dalam bidang Desain
Interior dan berprestasi dalam pelayanan jasa perencanaan Desain Interior.
Perorangan yang bukan dari atau tidak berkesempatan memperoleh pendidikan formal
Desain Interior, namun bekerja dalam pelayanan jasa konstruksi perencanaan Desain Interior dan
berprestasi dengan sedikitnya 6 (enam) tahun pengalamn kerja profesi. Keanggotaannya akan
diperoleh melalui rekomendasi Dewan Majelis atas prestasi profesinya dan pengakuan dari
masyarakat merupakan salah satu pertimbangan penting untuk penilaian yang bersangkutan.
2. Anggota Luar Biasa
 Anggota Muda
Status keanggotaan yang diberikan pada perorangan seperti yang termaksud
dalam isi penjelasan anggota biasa, tetapi belum memenuhi persyaratan sebagai
Anggota Biasa tersebut.
 Anggota Afiliasi
Status keanggotaan yang diberikan pada perorangan yang bergerak dalam bidang
keahlian yang menunjang dan mempunyai manfaat bagi profesi Desain Interior,
yang berminat untuk menjadi anggota Perhimpunan, namun belum memenuhi
persyaratan Anggota Biasa.

G. PERSYARATAN MENJADI ANGGOTA


Adapun pendaftaran menjadi anggota dengan persyaratan sebagai berikut:
1. Warga Negara Indonesia atau Warga Negara Asing yang mempunyai surat keterangan
izin tinggal tetap (kitap),
2. Sehat jasmani dan rohani,
3. Mendapat rekomendasi dari 2 (dua) Anggota Biasa.
4. Melampirkan foto copy dari :
 Ijazah Terakhir
 Kartu Tanda Penduduk
 Surat keterangan dari perusahaan tempat bekerja atau surat referensi dari Pemberi
Tugas.
 SPK (Surat Perintah Kerja)
 Pas Photo 3 x 4 ( 2 Lembar )
 Hard Copy Hasil Karya ( Ukuran Kertas A4 )
5. Membayar Biaya Keanggotaan :
a. Pendaftaran Rp. 150.000,-
b. Uang pangkal Rp. 150.000,-
c. Iuran anggota per tahun :
i. Profesional Rp. 360.000,-
ii. Mahasiswa Rp. 240.000,-
iii. Afilliasi Rp. 360.000,-
d. Buku Pedoman Hubungan Kerja Rp. 100.000,-
Antara Desainer Interior Dan Pemberi Tugas.
e. Buku Pedoman Aturan Penghargaan dan Rp. 50.000,-
Pedoman Penyelenggaraan Sayembara Desain Interior
f. Kartu Anggota Rp. 100.000,-
6. Pembayaran dapat ditransfer melalui :

H. PERSYARATAN PERMOHONAN SKA HDII


1. Yang dapat mengajukan permohonan SKA HDII adalah anggota HDII yang berstatus
Anggota Biasa (AB) dengan latar belakang pendidikan D3/S1 Desain Interior atau S1
Arsitektur dan minimal telah 1 tahun menjadi anggota serta aktif mengikuti kegiatan-
kegiatan HDII.
2. Masa berlaku SKA HDII adalah 3 tahun, dan setelah itu dapat diperpanjang kembali.
3. Mengisi formulir permohonan SKA dari HDII dan LPJK secara lengkap dan
melampirkan pas photo 3 x 4 cm., 2 (lembar harus sesuai dengan ukuran yang diminta ).
4. Melunasi iuran tahunan anggota HDII sampai dengan waktu pengajuan permohonan
SKA.
5. Referensi dari 3 anggota HDII yang bersertifikat. Informasi data keanggotaan HDII yang
bersertifikat ada disekretariat HDII Pusat.
6. Data Pengalaman kerja dibidang interior 10 tahun terakhir secara lengkap yang meliputi:
1. Jenis / Nama Projek
2. Lingkup Kerja
3. Luas lantai
4. Peran dalam proyek
7. Ambil 2 – 3 project yang dianggap Qualified untuk ditampilkan secara lengkap,
menyangkut:
1. Copy surat penugasan / tender
2. Pekerjaan perencanaan / desain
3. Gambar visual
4. RAB dsb
8. Membayar Biaya – Biaya :
Biaya yang ditetapkan per Januari 2010 sebagai berikut :
 Formulir: Rp. 50.000,– (Dibayarkan saat pengambilan Formulir)
 Penilaian: Rp. 450.000,– (Dibayarkan pada saat penyerahan berkas Formulir dan
Porto Folio)
 Sertifikat dan registrasi di LPJK :
o Bagi yang lulus Ahli Utama (Desainer Interior Utama) = Rp. 2.500.000,–
o Bagi yang lulus Ahli Madya (Desainer Interior Madya) = Rp. 1.500.000,–
o Bagi yang lulus Ahli Pratama (Desainer InteriorPratama) = Rp. 500.000,-
(Dibayarkan setelah dinyatakan Lulus oleh Tim Assesor Sesuai dengan tingkat kelulusan
masing-masing.
 Bagi anggota HDII yang memerlukan surat keterangan/referensi mengenai
statuskeahlian yang telah dikeluarkan (untuk kepentingan project), sebelum sertifikat
teregistrasi di LPJK diwajibkan melunasi biaya sertifikat keahlian tersebut sesuai
dengan status keahlian yang telah disahkan oleh tim asesor.
9. Biaya-biaya tersebut diatas mohon di transfer ke :
I. PROSEDUR SERTIFIKASI
J. PENEKANAN KODE ETIK
 Anggota HDII wajib tepat waktu dalam tugasnya untuk membantu para pengguna jasa
dala segi hal desain interior.
 Anggota desain interior harus menghormati desain 9esame desainer dalam hal ini
termasuk interior.
 Anggota HDII dilarang meniru desain milik orang lain.
 Anggota HDII berhak atas semua gambar yang ia ciptakan, termasuk mempublikasikan
baik gambar, sketsa ataupun hal lainnya.
 Anggota HDII berhak mencantumkan nama atas karya yang ia ciptakan.
 Anggota HDII menciptakan desain sesuai kebutuhan pelanggan yang mengininkannya,
namun jika ada perubahan ketika desain selesai maka desainer dibayar lebih untuk hal
tersebut.

K. KEUNGGULAN HDII PADA JASA KONSTRUKSI


Keunggulan HDII pada jasa konstruksi yaitu:
 Membantu merealisasikan Konsep
Dimana dalam hal ini anda akan dibantu untuk merealisasikan konsep yang anda
inginkan.
 Membantu menyusun biaya.
Dalam hal ini bertujuan memperkirakan harga biaya dalam perlengkapan furniture
untntuk desain interior yang anda inginkan.
 Lebih murah.
Desainer interior membantu anda dalam menghemat biaya untuk perlengkapan yang anda
perlukan.
 Mengapresiasi para desainer interior dengan memberikan penghargaan setiap tahunnya.

L. PERBEDAAN ANTARA DESAIN INTERIOR DAN ARSITEKTURAL


Kedua profesi memegang keterampilan yang sama untuk mempercantik dan membangun.
Keduanya juga memiliki keterampilan mendesain rumah estetis dan aman. Namun demikian,
ada perbedaan mendasar antara kedua profesi ini. Perbedaan tersebut adalah arsitek
merancang interior dan eksterior dari lingkungan yang dibangun, sementara desainer interior
bertugas untuk menambah nilai estetika dalam ruangan yang sudah jadi. Arsitek mungkin
bisa membantu desain interior, tetapi tanggung jawab utama mereka terletak pada bagian luar
bangunan. Begitu juga sebaliknya, desainer interior bertanggung jawab di dalam gedung atau
ruangan.

M. PERLINDUNGAN ATAS DESAIN INTERIOR


Sebuah Desain Interior, setelah melalui proses yang panjang, akan menghasilkan suatu gambar
yang lengkap dengan perhitungan-perhitungan dan penjelasan-penjelasan detail. Perlindungan hak
cipta diberikan terhadap gambar, sketsa, beserta spesifikasi gambar tersebut. Sedangkan ide dari
desain itu sendiri bukanlah sesuatu yang dapat dilindungi dengan perlindungan hak cipta.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (“UU Hak Cipta”) tidak spesifik
mengatur tentang perlindungan hak cipta atas desain interior. Berbeda halnya dengan karya
arsitektur yang secara khusus telah masuk di dalam bentuk ciptaan yang dilindungi.[1] Akan tetapi,
gambar yang dihasilkan oleh Pendesain, masuk dalam kategori perlindungan hak cipta. Sebagaimana
dinyatakan dalam Penjelasan dalam Pasal 40 ayat (1) huruf f UU Hak Cipta: “Yang dimaksud dengan
"gambar" antara lain, motif, diagram, sketsa, logo, unsur-unsur warna dan bentuk huruf indah.”
Dalam suatu desain interior, dihasilkan pula barang-barang seperti furniture atau perabot yang
dibutuhkan untuk melengkapi desain tersebut. Untuk barang-barang desain industri yang memenuhi
syarat kebaruan, perlindungannya masuk dalam kategori desain industri. Sebagaimana diatur
dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 31 tahun 2000 tentang Desain Industri (“UU Desain
Industri”), yang dimaksud dengan Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi,
atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk
tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola
tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang,
komoditas industri, atau kerajinan tangan.

N. PENDIDIKAN DESAIN INTERIOR

Program studi Desain Interior adalah salah satu bidang studi keilmuan yang diasarkan
pada ilmu desain. Bidang keilmuan ini bertujuan untuk dapat menciptakan suatu lingkungan
binaan (ruang dalam) beserta elemen-elemen pendukungnya, baik fisik maupun non fisik,
sehingga kualitas kehidupan manusia yang berada didalamnya menjadi lebih baik.
Interior design merupakan sebuah profesi di bidang kreatif dengan solusi solusi teknis
yang diterapkan kedalam struktur yang dibangun, untuk mencapai lingkungan interiornya.
solusi ini fungsional, diantaranya untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan budaya
penghuninya serta memunculkan kesan estetik dalam rumah yang menarik. desain diciptakan
untuk merespon terhadap adanya peraturan yang ditentukan yaitu untuk mendorong prinsip2
kelestarian lingkungan.Ada tiga hal utama yangmenjadi kajian dalam desain interior, yaitu:1.
Ruang, 2. Alat, 3. manusia sebagai penggunanya

Dalam mempelajari desain interior diperlukan penguasaan sejumlah pengetahuan yang


berkait dengan aspek kebutuhan manusia didalam ruang sebagai makluk individual maupun
sosial. Pengetahuan yang dimaksud mencakup :1. sejarah desain, 2. Psikologi, 3. Sosiologi,4.
Ergonomic, 5. konstruksi bangunan, 6. fisika teknik, 7. metodologi dan estetika.

DAFTAR PERGURUAN TINGGI JURUSAN DESAIN INTERIOR DI INDONESIA

JAKARTA
1. Universitas Bina Nusantara / BINUS (Swasta)
2. Institut Kesenian Jakarta (Perda)
3. Universitas Pelita Harapan (Swasta)
4. Universitas Trisakti (Swasta)
5. Universitas Tarumanegara (Swasta)

BANDUNG
1. Institut Teknologi Bandung / ITB (Negeri)
2. Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia Telkom / STISI Telkom (Swasta)
3. Universitas Maranatha (Swasta)
4. Institut Teknologi Nasional / ITENAS (Swasta)

SOLO
1. Universitas Sebelas Maret Surakarta / UNS (Negeri)

YOGYAKARTA
1. Institut Seni Indonesia / ISI (Negeri)
2. SURABAYA
3. Institut Teknologi Sepuluh Nopember / ITS (Negeri)
4. Universitas Petra (Swasta)
5. Universitas Ciputra (Swasta)

BALI
1. Universitas Udayana (Negeri)
2. Institut Seni Indonesia / ISI (Negeri)

Anda mungkin juga menyukai