Anda di halaman 1dari 4

IKATAN

ARSITEKTUR LANSEKAP
INDONESIA
Ikatan Arsitektur Lanskap Indonesia (IALI), merupakan organisasi yang mewadahi dan mewakili Arsitek Lansekap di
Indonesia, IALI berfokus pada mahasiswa / mahasiswi arsitektur lansekap dan seluruh elemen masyarakat yang berempati terhadapp
issue – isue konservasi alam dan budaya, pembangunan kota hijau, dan pembinaan lingkungan binaan yang sesuai dengan visi misi
organisasi IALI.

IALI diterima langsung oleh Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan, dalam pertemuan ini, IALI menyampaikan
ketertarikannya untuk turut serta memberikan kontribusi kepada Pemprov DKI melalui Kedeputian Gubernur TRLH dengan
membantu penyusunan masterplan lansekap untuk Rusunawa Daan Mogot.

Awal pendirian IALI dimulai dan terkait dengan adanya pembentukan Forum Arsitek Pertamanan Indonesia (FAPI) di Bogor
tahun 1974 oleh Ir Zain Rahman. Namun FAPI masih dianggap memiliki cakupan yang tidak seberapa besar, sehingga dianggap perlu
membentuk badan organisasi IALI dengan cakupan yang lebih luas. Konseptor pembentukan IALI adalah Ir. Zain Rahman, mantan
Gubernur Jakarta Soemarno Sosroatmojo, Atje Dimyati Salfifi BAP dan hadir pula Juju R. Sumono, John P. Manoe, Basuki
Triwidodo, Sofyan Musa, Januar Thalib dan akhirnya organisasi profesi IALI dideklarasikan pada tanggal 4 februari 1978 di Pasar
Seni Ancol Jakarta.
Organisasi IALI telah menjelma menjadi organisasi besar dengan anggota yang tersebar di seluruh Indonesia dan berbagai belahan
dunia. Saat ini terdapat 15 Pengurus Daerah IALI dan 7 Pengurus Cabang dan terus berkembang menjangkau seluruh provinsi di Indonesia.
Selain bertugas membuat rancangan terhadap sebuah Kawasan / taman, Arsitek Lansekap juga dituntut harus memiliki kemampuan :
1. Pemahaman tanaman lokal maupun tanaman introduksi beserta teknik-teknik konstruksi penanamannya (termasuk pengetahuan sistem
irigasi, drainase dan pencahayaan) dengan managemen pemeliharaan/pengelolaannya, termasuk manajemen proyek selama pembangunan
dan selanjutnya.
2. Pemahaman tapak dalam bidang Klimatologi, Ekologi, Geologi, Tanah, Sosiobudaya, Sejarah dan Ekonomi.
3. Pemahaman Arsitektur Bangunan, Teknik sipil, Perencanaan tata kota dan wilayah.
4. Terlatih baik dalam menuangkan ide, gagasan dan buah pikiran baik secara verbal atau graphis atau visual.
5. Memiliki daya penalaran ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan, berwatak dan berjiwa sosial serta berkemampuan menyampaikan ide
secara komunikatif.
6. Berjiwa wirausaha dengan menaati kode etik profesi.

VISI ORGANISASI
Membangun dan mengembangkan arsitek lansekap professional yang berjiwa ketuhanan Yang Maha Esa, berbudi, beretika dan berwawasan
lingkungan, untuk berperan aktif dalam pembangunan Indonesia yang lestari.

MISI ORGANISASI
• Menumbuh kembangkan kesadaran dan apresiasi publik pada profesi arsitek lansekap.
• Mendorong dan berperan aktif bagi terciptanya lingkungan binaan (dan alam) yang aman, sehat, asri dan lestari melalui peran serta dan karya
arsitek lansekap.
• Mengayomi, meningkatkan kualitas dan daya saing, serta melindungi arsitek lansekap Indonesia dalam berpraktek profesi, dalam
hubungannya antar arsitek lansekap, pengguna jasa maupun masyarakat di lingkungannya.
• Mendukung terciptanya pendidikan arsitektur lansekap yang mampu menciptakan arsitek lansekap muda yang kreatif, handal, berjiwa
wirausaha dan berwawasan lingkungan.
Arsitek Lanskap – Profesional

KONSEP PAHAM MENJADI seorang PROFESIONAL dan BERTINDAK PROFESIONAL MENERIMA TUGAS dan TANGGUNG
JAWAB
kualitas kuantitas Arsitek Lanskap – Profesional saling menghormati
STANDAR PERILAKU PROFESIONAL, TANGGUNG JAWAB PROFESIONAL, KODE ETIK&TATA LAKU PROFESIONAL
kualitas kuantitas saling menghormati saling memahami
Kode Etik – IAI Garis Besar Kode Etik Arsitek & Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek - IAI Kode Etik Arsitek & Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek
- IAI disusun berjenjang meliputi Kaidah Dasar, Standar Etika, dan Kaidah Tata Laku. Kaidah Dasar:
1. Kewajiban Umum
2. Kewajiban terhadap Masyarakat
3. Kewajiban kepada Pengguna Jasa
4. Kewajiban kepada Profesi
5. Kewajiban terhadap Sejawat. Sedangkan Kaidah Tata Laku diturunkan dari Standar Etika. Pada dasarnya merupakan uraian lebih rinci tentang
apa-apa saja yang hendaknya/tidak dilakukan.
Sumber: IAI, 2011
Kode Etik – IAI Dari Kaidah Dasar : 1 Kewajiban Umum, diturunkan enam Standar Etika :
1.1. Pengabdian Diri
1.2. Pengetahuan dan Keahlian
1.3. Standar Keunggulan
1.4. Warisan Alam, Budaya, dan Lingkungan
1.5. Nilai Hak Asasi Manusia
1.6. Arsitektur, Seni, dan Industri Konstruksi.
Dari Kaidah Dasar : 2 Kewajiban terhadap Masyarakat, diturunkan dua Standar Etika :
2.1. Tata Laku
2.2. Pelayanan untuk Kepentingan Masyarakat Umum.

Dari Kaidah Dasar : 3 Kewajiban kepada Pengguna Jasa, diturunkan empat Etika Dasar :
3.1. Kompetensi
3.2. Kerahasiaan
3.3. Kejujuran dan Kebenaran
3.4. Perbedaan Kepentingan (conflict of interest)

Dari Kaidah Dasar : 4 Kewajiban kepada Profesi, diturunkan empat Standar Etika :
4.1. Kejujuran dan Keadilan
4.2. Citra dan Integritas
4.3. Pengembangan Diri
4.4. Kemitraan.

Dari Kaidah Dasar : 5 Kewajiban terhadap Sejawat, diturunkan lima Standar Etika :
5.1. Semangat Kesejawatan
5.2. Pengakuan Kesejawatan
5.3. Kesepadanan Imbalan Jasa
5.4. Partisipasi dalam Sayembara
5.5. Penilaian atas Arsitek Lain.

Anda mungkin juga menyukai