Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

Vertigo merupakan keluhan yang umum dijumpai pada praktek

klinik dimana pasien menggambarkan sebagai rasa berputar, rasa oleng, tak stabil

(giddiness, unsteadiness) atau rasa pusing (dizziness). Berbeda dengan

vertigo, dizziness atau pusing merupakan suatu keluhan yang umum terjadi akibat

perasaan disorientasi, biasanya dipengaruhi oleh persepsi posisi terhadap

lingkungan. Dizziness sendiri mempunyai empat subtipe, yaitu vertigo,

disekuilibrium tanpa vertigo, presinkop, dan pusing psikofisiologis. Secara

keseluruhan, insiden pusing, vertigo dan ketidakstabilan (imbalance) mencapai 5-

10% dan meningkat menjadi 40% pada usia lebih 40 tahun. Dari keempat subtipe

dizziness, vertigo terjadi pada sekitar 32% kasus, dan sampai dengan 56,4% pada

populasi orang tua. Sementara itu, angka kejadian vertigo pada anak-anak tidak

diketahui, tetapi dari studi yang lebih baru pada populasi anak sekolah di

Skotlandia, dilaporkan sekitar 15% anak paling tidak pernah merasakan sekali

serangan pusing dalam periode satu tahun. Sebagian besar (hampir 50%) diketahui

sebagai “paroxysmal vertigo” yang disertai dengan gejala-gejala migren (pucat,

mual, fonofobia, dan fotofobia) (Wahyudi, 2012).

Secara etiologis, vertigo disebabkan oleh adanya abnormalitas organ - organ

vestibuler, visual, ataupun sistem propioseptif. Secara umum vertigo dibagi

menjadi dua kategori berdasarkan yaitu vertigo vestibular dan non vestibular.

Vertigo non vestibular mencakup vertigo karena gangguan pada visual dan sistem

1
2

proprioseptif. Sementara vertigo vestibular dibagi menjadi dua yaitu vertigo

sentral dan perifer (Wahyudi, 2012).

Lesi vertigo sentral dapat terjadi pada daerah pons, medulla oblongata,

maupun serebelum. Kasus vertigo jenis ini hanya sekitar 20% - 25% dari seluruh

kasus vertigo, tetapi gejala gangguan keseimbangan (disekulibrium) dapat

terjadi pada 50% kasus vertigo. Sementara vertigo perifer kelainan atau gangguan

ini dapat terjadi pada end-organ (utrikulus maupun kanalis semisirkularis)

maupun saraf perifer (Wahyudi, 2012).

Anda mungkin juga menyukai

  • Skizofrenia Paranoid Kel 3
    Skizofrenia Paranoid Kel 3
    Dokumen38 halaman
    Skizofrenia Paranoid Kel 3
    Muhammad Fajar
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Refarat
    BAB 1 Refarat
    Dokumen2 halaman
    BAB 1 Refarat
    Muhammad Fajar
    Belum ada peringkat
  • LAPKAS Radiologi
    LAPKAS Radiologi
    Dokumen6 halaman
    LAPKAS Radiologi
    Muhammad Fajar
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen15 halaman
    Bab 2
    Muhammad Fajar
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen1 halaman
    Bab 4
    Muhammad Fajar
    Belum ada peringkat
  • Vertigo
    Vertigo
    Dokumen30 halaman
    Vertigo
    Muhammad Fajar
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen2 halaman
    Bab 4
    Muhammad Fajar
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN KASUS Skizofrenia Paranoid
    LAPORAN KASUS Skizofrenia Paranoid
    Dokumen18 halaman
    LAPORAN KASUS Skizofrenia Paranoid
    Garry
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen51 halaman
    Bab 2
    Muhammad Fajar
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Muhammad Fajar
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen30 halaman
    Bab 2
    Muhammad Fajar
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen2 halaman
    Bab 4
    Muhammad Fajar
    Belum ada peringkat
  • Mitigasi Manajemen Bencana
    Mitigasi Manajemen Bencana
    Dokumen25 halaman
    Mitigasi Manajemen Bencana
    Muhammad Fajar
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Laporan Kasus
    Bab 2 Laporan Kasus
    Dokumen13 halaman
    Bab 2 Laporan Kasus
    Ahmad Muttaqim
    Belum ada peringkat
  • Fitofarmaka
    Fitofarmaka
    Dokumen26 halaman
    Fitofarmaka
    DebyAntatifaniRitonga
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Laporan Kasus
    Bab 2 Laporan Kasus
    Dokumen13 halaman
    Bab 2 Laporan Kasus
    Ahmad Muttaqim
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen4 halaman
    Bab 2
    Muhammad Fajar
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Pendahuluan
    Bab 1 Pendahuluan
    Dokumen3 halaman
    Bab 1 Pendahuluan
    ameliaintansaputri
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen15 halaman
    Bab 2
    Muhammad Fajar
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen4 halaman
    Bab 1
    Muhammad Fajar
    Belum ada peringkat
  • Disentri Basiler
    Disentri Basiler
    Dokumen2 halaman
    Disentri Basiler
    Muhammad Fajar
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen2 halaman
    Bab 1
    Rahmat Snd
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 Tinjauan Pustaka
    Bab 3 Tinjauan Pustaka
    Dokumen15 halaman
    Bab 3 Tinjauan Pustaka
    ameliaintansaputri
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen3 halaman
    Bab 1
    Muhammad Fajar
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Laporan Kasus
    Bab 2 Laporan Kasus
    Dokumen13 halaman
    Bab 2 Laporan Kasus
    Ahmad Muttaqim
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen13 halaman
    Bab 2
    Muhammad Fajar
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen2 halaman
    Bab 1
    Muhammad Fajar
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen1 halaman
    Bab 4
    Muhammad Fajar
    Belum ada peringkat
  • PSMBB
    PSMBB
    Dokumen21 halaman
    PSMBB
    Muhammad Fajar
    Belum ada peringkat