Anda di halaman 1dari 2

NOTULEN

Hari : Rabu
Tanggal : 9 Januari 2019
Jam : 09.00 s/d 14.00 WIB
Tempat :
Acara : Supervisi Proteksi Kebakaran

Pemimpin Rapat :
Peserta Rapat :
1. Ka. Sie Keperawatan
2. PPK
3. Komite K3RS
4. Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan

Isi Rapat :
1. Tiga komponen wajib sistem proteksi kebakaran aktif diantaranya Instalasi
Hydrant, Instalasi Sprinkler, Instalasi Fire Alarm yang meliputi smoke detector
(deteksi asap), heat detector (deteksi panas), fire detector (deteksi api)
2. Komponen wajb system proteksi kebakaran pasif diantaranya jalur evakuasi,
tangga darurat, penerangan darurat, Assembly point (titik kumpul), jalur mobil
pemadam
3. Gedung yang memiliki keseluruhan luas bangunan ≥ 1000 m 2 wajib memiliki
instalasi Sprinkler
- Jarak pemasangan sprinkler 3,8 m – 4 m tiap unitnya
- Pemasangan sprinkler disesuaikan ditempat peruntukannya (khusus ruang
penyimpan berkas, ruang alat medik, ruang OK tidak wajib dipasangkan)
4. Membuat perencanaan gambar atau denah system teknis system proteksi
kebakaran (Hydrant, Sprinkler, Fire Alarm) oleh konsultan tersertifikasi
5. Membuat usulan pelatihan aau sosialisasi pembekalan system proteksi
kebakaran dengan Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan
6. Membuat tim MKKG (Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung) yang
meliputi:
a. Struktur Organisasi
b. Tim regu
c. Panduan dan SOP
d. Pelatihan lapangan
e. Dokumentasi
f. Absensi kehadiran
7. Untuk Siamese hydrant (penyambung pipa kebakaran untuk konek ke mobil
Damkar) harus berada di luar halaman dan mudah terlihat, akses bebas
8. Penggantian selang pada hydrant yang terdapat di dalam box, dengan
spesifikasi :
a. Panjang selang 30 m
b. Bahan kanvas dan /atau ruber
c. Kopling berbahan machine
d. Lebar selang 1,5 inch
9. Box hydrant wajib dipasangkan landing valve
10. Jumlah box hydrant pada setiap lantai diantaranya :
a. Luas gedung ≥ 1000 m2 jumlah titik 3 unit per lantai
b. Luas gedung < 1000 m2 jumlah titik 2 unit per lantai
11. Persediaan APAR yang digunakan memliki ukuran kapasitas 3,5 kg dan dengan
jarak tiap titik 200 m atau dapat mencakup ruangan tersedia
12. Jenis APAR harus disesuaikan dengan klasifikasi kebakaran

Jakarta,...........................
Direktur Rumah Sakit Umum

Anda mungkin juga menyukai