Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR PERESEPAN OBAT DAN BAHAN

MEDIS HABIS PAKAI


No.Dokumen :UKP/VIII/SOP-MDK/OBAT/03/2017/006
No. Revisi :00
SOP
Tgl Terbit :06 Maret 2017
Halaman :1/4

UPTD
PUSKESMAS drg. Budhi Wibowo
MONDOKAN NIP. 196903222002121003

Pengertian Peresepan obat adalah proses pengambilan keputusan pengobatan oleh


dokter atau tenaga paramedis lain yang diberi wewenang berupa terapi obat
yang diterima pasien dengan memperhatikan ketepatan pasien, jenis obat,
dosis, kekuatan, rute, waktu dan durasi pengobatan, sesuai hasil diagnosa
pasien dan mengikuti kaidah peresepan obat rasional sesuai formularium
yang berlaku.
Tujuan Merupakan alat kendali kerasionalan peresepan dan penggunaan obat

Kebijakan Berdasarkan SK Kepala UPTD Puskesmas Mondokan No. ADMEN / VIII /


SK-MDK / 03 / 2017 / 017 Tentang Peresepan
Referensi 1. Permenkes No.30 th 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas
2. Buku Pedoman Pelayan Kefarmasian di Puskesmas, Direktorat Jenderal
Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Depkes RI Jakarta, 2006.
Prosedur 1. Dokter atau tenaga paramedis lain yang diberi wewenang menegakkan
diagnosis dan prognosis berdasarkan gejala klinis, data laboratorium dan
pencitraan yang khas untuk masing-masing penyakit.
2. Dokter atau tenaga paramedis lain yang diberi wewenang menentukan
tujuan pengobatan apakah untuk pencegahan primer/sekunder,
simtomatik, preventif, kuratif, rehabilitatif atau paliatif.
3. Dokter atau tenaga paramedis lain yang diberi wewenang menentukan
pilihan obat berdasarkan tujuan pengobatan dan kondisi klinis/organ
pasien terkait farmakodinamik dan farmakokinetik sesuai dengan
Formularium Puskesmas.
4. Dokter atau tenaga paramedis lain yang diberi wewenang melakukan
penyelarasan obat (medical reconciliation) sebelum menulis resep.
Penyelarasan obat adalah membandingkan antara daftar obat yang
sedang digunakan pasien dan obat yang akan diresepkan untuk
mencegah duplikasi, terhentinya suatu obat (omissions), atau kesalahan
obat lainnya
5. Dokter atau tenaga paramedis lain yang diberi wewenang
memperhatikan kemungkinan adanya kontra indikasi, interaksi obat dan
reaksi alergi .
6. Dokter atau tenaga paramedis lain yang diberi wewenang menuliskan
terapi obat dalam lembar resep dengan memperhatikan ketentuan dan
kaidah yang telah ditetapkan.
a. Resep ditulis sedemikian rupa sehingga dapat dibaca tanpa keraguan
b. Resep ditulis menggunakan tinta sehingga tidak mudah terhapus
c. Tanggal resep dituliskan harus tertera dengan jelas.
d. Umur pasien dicantumkan dengan jelas.
e. Nama Pasien dicantumkan dengan jelas.
f. Alamat pasien dicantumkan dengan jelas.
g. Diagnosa penyakit dicantumkan dengan jelas.
h. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan obat.
i. Nama obat tercantum dengan jelas.
j. Penulisan jumlah bahan obat (mg, g, ml, l) dengan angka.
k. Penulisan jumlah obat dalam satuan biji (tablet,kapsul,botol)dalam
angka Romawi.
l. Aturan pemakaian obat ditulis dengan singkatan dalam bahasa latin,
aturan pakai ditandai dengan Signa yang disingkat S.
m. Tandatangan dan nama terang penulis resep.
n. Tanda seru dan paraf penulis resep untuk resep yang mengandung
obat yang jumlahnya melebihi dosis maksimum.
o. Kode pasien Umum, BPJS dan JKD dicantumkan dengan jelas
7. Dokter atau tenaga paramedis lain yang diberi wewenang menuliskan
terapi obat dalam rekam medik untuk obat yang pertama kali diresepkan
yang rejimennya diubah atau yang dihentikan .
Unit Terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum
2. Ruang Pemeriksaan Gigi
3. UGD
4. Rawat Inap
5. Ruang Pemeriksaan KIA dan KB
6. PKD dan Pustu

Rekaman Historis Perubahan :


No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl Diberlakukan

2
PROSEDUR PERESEPAN OBAT DAN BAHAN
MEDIS HABIS PAKAI
No.Dokumen : UKP/VIII/DT/MDK/OBAT/03/2017/005

DAFTAR No. Revisi : 00

TILIK Tgl Terbit : 06 Maret 2017


Halaman : 3/4
UPTD
PUSKESMAS drg. Budhi Wibowo
MONDOKAN NIP. 196903222002121003

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK TB

Apakah dokter atau tenaga paramedis lain yang diberi


wewenang menegakkan diagnosis dan prognosis
1. berdasarkan gejala klinis, data laboratorium dan pencitraan
yang khas untuk masing-masing penyakit?

2 Apakah dokter atau tenaga paramedis lain yang diberi


wewenang menentukan tujuan pengobatan apakah untuk
pencegahan primer/sekunder, simtomatik, preventif, kuratif,
rehabilitatif atau paliatif?

3 Apakah dokter atau tenaga paramedis lain yang diberi


wewenang menentukan pilihan obat berdasarkan tujuan
pengobatan dan kondisi klinis/organ pasien terkait
farmakodinamik dan farmakokinetik sesuai dengan
Formularium Puskesmas?

4 Apakah dokter atau tenaga paramedis lain yang diberi


wewenang melakukan penyelarasan obat (medical
reconciliation) sebelum menulis resep. Penyelarasan obat
adalah membandingkan antara daftar obat yang sedang
digunakan pasien dan obat yang akan diresepkan untuk
mencegah duplikasi, terhentinya suatu obat (omissions), atau
kesalahan obat lainnya?

5 Apakah dokter atau tenaga paramedis lain yang diberi


wewenang memperhatikan kemungkinan adanya kontra
indikasi, interaksi obat dan reaksi alergi?

6 Apakah dokter atau tenaga paramedis lain yang diberi


wewenang menuliskan terapi obat dalam lembar resep?
7 Apakah dokter atau tenaga paramedis lain yang diberi
wewenang menuliskan terapi obat dalam rekam medik untuk
obat yang pertama kali diresepkan yang rejimennya diubah
atau yang dihentikan?

CR : ................................................ % Mondokan , .............................


Pelaksana/Auditor

(............................................)
4

Anda mungkin juga menyukai