Anda di halaman 1dari 4

PERESEPAN OBAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD PRAYA 445.6/Dir/PKPO/287/ 01 1/4


LOMBOK TENGAH RSUD/2020
Tanggal Terbit Ditetapkan :
STANDAR Direktur,
PROSEDUR 1 Juli 2020
OPERASIONAL dr. Muzakir Langkir
NIP 196411152006041001
Pengertian Peresepan adalah proses pengambilan keputusan
pengobatan oleh dokter berupa terapi obat yang diterima
pasien dengan memperhatikan ketepatan pasien, jenis
obat, dosis, kekuatan, rute, waktu dan durasi pengobatan
Tujuan 1. Sebagai panduan cara peresepan obat yang benar
berdasarkan standar ilmiah terkini.
2. Mencegah terjadinya kesalahan pemberian obat pada
tahap peresepan (prescribing error)
Kebijakan Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Praya
Nomor 445.6/Dir/PKPO/83/RSUD/2020 tentang
Pedoman Pelayanan Farmasi RSUD Praya.
Prosedur A. Sebelum Penulisan Resep
1. Menegakkan diagnosis dan prognosis berdasarkan
gejala klinis, data laboratorium dan pencitraan yang
khas untuk masing – masing penyakit.
2. Menentukan tujuan pengobatan apakah untuk
pencegahan primer/sekunder, simtomatik, preventif,
kuratif, rehabilitatif atau paliatif
3. Menentukan pilihan obat berdasarkan tujuan
pengobatan dan kondisi klinis/organ pasien terkait
farmakodinamik dan farmakokinetik sesuai dengan
Formularium RSUD Praya
4. Melakukan penyelarasan obat sebelum menulis
resep. Penyelarasan obat adalah membandingkan
daftar obat yang sedang digunakan pasien dan obat
yang akan diresepkan untuk mencegah duplikasi,
terhentinya suatu obat atau kesalahan obat.
PERESEPAN OBAT
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD PRAYA 445.6/Dir/PKPO/287/ 01 2/4


LOMBOK TENGAH RSUD/2020
Tanggal Terbit Ditetapkan :
STANDAR Direktur,
PROSEDUR 1 Juli 2020
OPERASIONAL dr. Muzakir Langkir
NIP 196411152006041001
Prosedur 5. Memperhatikan kemungkinan adanya kontra
indikasi, interaksi obat dan reaksi alergi.
6. Menuliskan terapi obat dalam rekam medik untuk
obat yang pertama kali diresepkan yang rejimennya
diubah atau yang dihentikan untuk terapi obat
lanjutan, pada rekam medik dituliskan “terapi
lanjutkan’ dan pada kardeks (catatan pemberian
obat) tetap dicantumkan nama obat dan rejimennya
B. Penulisan Resep
1. Menulis resep secara manual pada blanko lembar
resep/instruksi pengobatan dengan kop RSUD Praya
yang telah dibubuhi stempel instalasi pelayanan
tempat pasien dirawat/berobat
2. Menulis dengan tulisan yang jelas dan dapat dibaca,
menggunakan istilah dan singkatan yang Lazim
sesuai standar singkatan RSUD Praya
3. Mengenali obat-obatan yang masuk ke dalam
kategori Look Alike Sound Alike (LASA) yang telah
diterbitkan oleh Instalasi Farmasi untuk
menghindari kesalahan pembacaan oleh tenaga
Kesehatan lain
4. Memastikan bahwa resep sudah memenuhi
kelengkapan suatu resep sebelum dikirim ke farmasi
:
a. Nama Pasien
b. Tanggal lahir
PERESEPAN OBAT
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD PRAYA 445.6/Dir/PKPO/287/ 01 3/4


LOMBOK TENGAH RSUD/2020
Tanggal Terbit Ditetapkan :
STANDAR Direktur,
PROSEDUR 1 Juli 2020
OPERASIONAL dr. Muzakir Langkir
NIP 196411152006041001
Prosedur c. Berat badan pasien (khususnya untuk pasien
anak).
d. Nomor rekam medik.
e. Nama dokter.
f. Tanggal penulisan resep.
g. Nama ruang pelayanan.
h. Memastikan adanya riwayat alergi obat.
i. Tanda R/ pada setiap sediaan.
j. Untuk nama obat tunggal ditulis dengan nama
generik. Untuk obat kombinasi ditulis sesuai
nama dalam formularium, dilengkapi dengan
bentuk sediaan obat (contoh : injeksi, tablet,
salep, kapsul) dan kekuatannya (misal : 500mg).
k. Jumlah sediaan.
l. Durasi penggunaan obat (untuk obat pulang).
m. Bila obat berupa racikan dituliskan nama setiap
jenis/bahan obat dan (untuk bahan obat dalam
bentuk padat : mikrogram, miligram, gram) dan
untuk cairan : tetes, liter, mililiter.
n. Pencampuran beberapa obat dalam satu sediaan
tidak dianjurkan, kecuali sediaan dalam bentuk
campuran tersebut telah terbukti efektif dan
aman.
o. Aturan pakai (frekuensi, dosis, rute pemberian).
Untuk aturan pakai “jika perlu” atau prn harus
dituliskan dosis maksimal dalam sehari

PERESEPAN OBAT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD PRAYA
LOMBOK TENGAH 445.6/Dir/PKPO/287/ 01 4/4
RSUD/2020
Tanggal Terbit Ditetapkan :
STANDAR Direktur,
PROSEDUR 1 Juli 2020
OPERASIONAL dr. Muzakir Langkir
NIP 196411152006041001
Prosedur 5. Dalam peresepan obat off-label (penggunaan obat
yang indikasinya di luar indikasi yang disetujui oleh
BPOM), harus berdasarkan panduan pelayanan
medik yang telah ditetapkan oleh Komite Medik.
6. Dalam peresepan anti mikroba, harus ditegakkan
terlebih dahulu diagnosis etiologi melalui
pemeriksaan langsung/ serologik/ imunologik/
genomic /kultur. Selanjutnya melakukan optimasi
seleksi,dosis, dan lama terapi antimikroba agar
tercapai hasil terapi maksimal dan terhindar dari
Unit terkait Instalasi Farmasi, Komite Medik

Anda mungkin juga menyukai