Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN OBSERVASI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


WAROENG SPESIAL SAMBAL “SS”
TUGAS PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Instruktur: Nabella Duta Nusa, SE, Ak., CA.

Anggota Kelompok:
Dinda Orieama Yoga Pratica 344910
Fatonah Nur Hidayah 344921
Rina Kusumawati 344938
Wahyu Dewi Purnamasari 344945
Dewi Marhaeningsih 350583
Nur Fitriyani 350587
Program Diploma Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Observasi
Sistem Informasi Akuntansi Waroeng Spesial Sambal “SS”. Penulisan Laporan ini
dilakukan dalam rangka untuk memenuhi tugas Praktikum SIA pada tahun 2014.
Kami menyadari bahwa sangat sulit untuk menyelesaikan Laporan ini tanpa bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak, baik bantuan moriil maupun materiil. Dari masa
perkuliahan sampai pada penyusunan Laporan ini. Oleh karena itu, kami ucapkan
terima kasih kepada:
1. Nabella Duta Nusa, SE, Ak., CA., selaku Instruktur yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan kami dalam
penyusunan Laporan ini.
2. Cristianto, selaku staf Direktur Waroeng Spesial Sambal “SS” yang telah
memberikan izin kepada Kami untuk melakukan observasi terhadap
Waroeng “SS” yang berkaitan dengan Sistem Informasi Akuntansi.
3. Nungki, selaku staf bagian humas Waroeng “SS” yang menjembatani
Kami dalam observasi.
4. Manajer Keuangan Waroeng “SS” beserta jajarannya yang telah
memberikan informasi Sistem Informasi Akuntansi kepada Kami.
5. Keluarga, teman dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per
satu.
Kami berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang tercantum diatas. Kami menyadari akan kekurangsempurnaan
Laporan Observasi ini. Oleh karena itu, Kami sangat mengharapkan kritik dan saran
demi kesempurnaan penulisan selanjutnya. Akhir kata, semoga Laporan Observasi ini
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, Oktober 2014

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 4
1.2 Tujuan Penulisan Laporan .............................................................................. 5
1.3 Manfaat Penulisan Laporan ............................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 7
2.1 Profil Umum Perusahaan ................................................................................ 7
2.2 Lingkup Bisnis ............................................................................................... 8
2.3 Struktur Organisasi ....................................................................................... 11
Bagan 1. Struktur Organisasi Waroeng “SS”................................................ 11
Bagan 2. Struktur Bagian Keuangan Waroeng “SS” .................................... 12
2.4 Pengendalian Internal Perusahaan ................................................................ 12
2.5 Flowchart ...................................................................................................... 18
Flowchart 1. Order Barang ke Gudang Harian ................................................. 20
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 24
3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 24
3.2 Rekomendasi Perbaikan ............................................................................... 24

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem adalah sekelompok unsur yang berhubungan satu dengan lainnya yang
berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu yang biasanya dibuat untuk
menangani sesuatu yang berulangkali atau rutin terjadi. Informasi adalah data
berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil
keputusan yang tepat. Sehingga Sistem Informasi adalah suatu kegiatan yang
terorganisir mengumpulkan, memasukkan, dan memproses data, mengendalikan dan
menghasilkan informasi dengan berbasis proses manual atau komputer untuk
mencapai sasaran dan tujuan organisasi.
Sementara pengertian akuntansi yaitu aktivitas jasa yang menghasilkan
informasi yang digunakan oleh pihak-pihak di dalam perusahaan (manajemen) dan
berbagai pihak di luar perusahaan (pemegang saham, pemeriksa pajak, investor,
kreditor) yang mempunyai kepentingan terhadap kegiatan usaha tersebut (AICPA).
Sehingga Sistem Informasi Akuntansi adalah sekumpulan perangkat sistem yang
berfungsi untuk mencatat data transaksi, mengolah data, dan menyajikan informasi
akuntansi kepada pihak internal (manajemen) dan pihak eksternal (pembeli, pemasok,
pemerintah, kreditur,dll) dalam bentuk laporan keuangan.
Manfaat Sistem Informasi Akuntansi (SIA) bagi perusahaan yaitu sebagai
pengolah transaksi dan pengolah informasi. Dengan SIA, maka suatu perusahaan
dapat lebih dipermudah dalam menyajikan data keuangan terkait. Selain mempunyai
manfaat, SIA juga mempunyai kendala dalam penerapannya antara lain kemungkinan
adanya malware , hacker, cracker dan pencurian data keuangan secara
terkomputerisasi, kesulitan dalam pemahaman internal control baik agar dapat
merencanakan audit dan menentukan sikap, timing dan perluasan pengujian keuangan
yang akan dilakukan, keuangan yang diproses secara terkomputerisasi begitu lumrah

4
5

dan meminimalkan bukti fisik transaksi ke dalam bukan fisik atau software, dan
memerlukan kecerdasan dan pemahaman tingkat mahir dalam pengoperasian
software terkait seperti Lotus, Zahir, MYOB, Open Office calc, Omega Accounting,
Seventhsoft, atupun Fina.
Waroeng Spesial Sambal “SS” merupakan salah satu warung makan yang
membutuhkan Sistem Informasi Akuntansi untuk mempermudah didalam menyajikan
data keuangan terkait seluruh transaksi dalam pengoperasiannya. Banyaknya
transaksi yang dilakukan waroeng “SS” didalam kesehariannya menggerakkan kami
untuk mengetahui lebih jauh tentang Sistem Informasi Akuntansi di waroeng “SS”.
Berbagai tahapan observasi telah kami lakukan dan akhirnya tersusunlah Laporan
Observasi Sistem Informasi Akuntansi Waroeng Spesial Sambal “SS”.

1.2 Tujuan Penulisan Laporan

Laporan Observasi Sistem Informasi Akuntansi Waroeng Spesial Sambal


“SS” bertujuan untuk :
1. Mengetahui seberapa baik Waroeng Spesial Sambal “SS” menerapkan
Sistem Informasi Akuntansi di dalam usahanya.
2. Sebagai syarat dalam memenuhi tugas Praktikum SIA pada tahun 2014.

1.3 Manfaat Penulisan Laporan

Didalam penulisan Laporan Observasi Sistem Informasi Akuntansi Waroeng


Spesial Sambal “SS” diharapkan dapat memberi manfaat antara lain :
a. Akademisi
 Menambah wawasan tentang Sistem Informasi Akuntansi.
 Mendorong mahasiswa untuk lebih kritis didalam
menghadapi perkembangan Sistem khusunya Sistem
Informasi Akuntansi.
6

b. Pemilik usaha
 Sebagai tolok ukur bagi pemilik usaha mengenai Sistem
Informasi Akuntansi yang selama ini sudah mereka
terapkan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profil Umum Perusahaan

Waroeng Spesial Sambal “SS” dibuka pada 20 Agustus 2002. Waroeng


“SS” didirikan oleh bapak Yoyok Hery Wahyono alumni teknik kimia UGM.
Dengan modal awal Rp9.000.000,- dan jumlah karyawan 4 orang, didirikanlah
Waroeng “SS” pertama kali disebelah barat Grha Sabha Pramana (GSP) dengan
bentuk hanya warung kaki lima dan kini diberi nama waroeng “SS” Perjuangan.
Alasan bapak Yoyok Hery Wahyono memilih membuka warung ini
karena kegemaran beliau terhadap dunia masak terutama sambal. Dan karena
kesukaannya terhadap kuliner sambal, bapak Yoyok Hery Wahyono sejauh ini
telah mencetuskan 27 macam sambal dan memberi nama warungnya “Waroeng
Spesial Sambal”. Pemilihan lokasi awal/pertama kali waroeng “SS” didirikan
adalah disebelah barat GSP karena paling dekat dengan kontrakan bapak Yoyok
semasa kuliah dulu.
Visi dari Waroeng “SS” adalah Mensejahterakan keluarga “SS” baik
dalam lingkup internal maupun eksternal (karyawan, supplier, pelanggan, dll).
Contoh dalam pencapaian visi misalnya mensejahterakan karyawan yaitu
dengan tetap menjaga nominal jumlah gaji para karyawan (bahkan menambah)
walaupun “SS” sedang rugi dalam penjualannya, memberikan beasiswa kepada
karyawan “SS” bahkan sampai S2, memberikan biaya pendidikan sampai anak
kedua selama wajib belajar. Mensejahterakan supplier yaitu dengan menjaga
harga bahan pokok agar supplier tetap dapat untung, mensejahterakan pelanggan
yaitu dengan cara tetap menjaga harga/harga tidak akan naik walaupun harga
bahan baku naik hal ini bisa dilakukan karena “SS” sangat menjunjung tinggi
nilai efisiensi.

7
8

Dalam rangka mensejahterakan masyarakat sekitar yang kurang mampu,


“SS” menerapkan program dana social yang diperoleh dari pemotongan sebesar
1% gaji seluruh pegawai. Dana yang terkumpul diberikan dalam bentuk modal
usaha produktif sebesar Rp 300.000,- dalam sebulan. sebagai contoh “SS”
memeberikan modal usaha produktif berupa bibit cabai yang kemudian hasil
panen dari pemeliharaan tersebut dapat dijual kembali ke “SS” ataupun tidak.

2.2 Lingkup Bisnis

Sampai saat ini waroeng “SS” sudah memiliki 60 cabang. Sistem


pembukaan cabang ada 2 macam yaitu kemitraan & franchise.
Kemitraan Usaha adalah jalinan kerjasama usaha yang saling
menguntungkan antara pengusaha kecil dengan pengusaha menengah/besar
(Perusahaan Mitra) disertai dengan pembinaan dan pengembangan oleh
pengusaha besar, sehingga saling memerlukan, menguntungkan dan memperkuat.
Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya
yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya menguntungkan
semua pihak yang bermitra.Kemitraan juga memperkuat mekanisme pasar dan
persaingan usaha yang efisien dan produktif. Bagi usaha kecil kemitraan jelas
menguntungkan karena dapat turut mengambil manfaat dari pasar, modal,
teknologi, manajemen, dan kewirausahaan yang dikuasai oleh usaha besar. Usaha
besar juga dapat mengambil keuntungan dari keluwesan dan kelincahan usaha
kecil. Kemitraan hanya dapat berlangsung secara efektif dan berkesinambungan
jika kemitraan dijalankan dalam kerangka berfikir pembangunan ekonomi, dan
bukan semata-mata konsep sosial yang dilandasi motif belas kasihan atau
kedermawanan.
Kemitraan yang dijalankan oleh Waroeng “SS” yaitu dengan cara
menanam modal paling sedikit 200 juta. Semakin banyak jumlah modal yang
ditanamkan maka prosentase kepemilikan semakin besar, jadi semakin banyak
9

laba yang didapat oleh pihak penanam modal karena pihak penanam modal hanya
menanamkan modal sedangkan seluruh kegiatan operasional dijalankan oleh
pihak “SS”.
Franchise adalah duplikasi bisnis yang telah sukses, sehingga bagi mereka
yang akan membeli bisnis franchise tidak perlu lagi bersusah payah menjalankan
bisnis ini dari awal dan tidak perlu harus jatuh bangun untuk memulai bisnis ini.
Mereka hanya menjalankan sistem yang telah berjalan (tinggal start up) dan
langsung meneruskan bisnis yang memang telah teruji keberhasilannya.
Jika kita membuka usaha yang baru kita akan banyak menemui banyak
kendala dan mengalami jatuh bangun yang harus dihadapi baik bagaimana kita
memperkenalkan merk kita , bagaimana memperkenalkan produk yang kita
pasarkan, dan bagaimana membangun jaringan yang kuat maupun melatih
sumber daya manusianya.
Pengertian franchise harus benar-benar dipahami secara menyeluruh.
Keunggulan berbisnis franchise dilihat dari dua sisi yang berbeda, yaitu dari sisi
sebagai franchisee atau orang yang membeli bisnis franchise dan sisi franchisor .
Sebagai franchise untuk memulai bisnisnya hanya tinggal start up atau tanpa
bersusah payah merintis dari awal karena mulai dari mereknya. Produk yang
dijual dan sistemnya sudah dikerjakan oleh franchisornya. Jika kita membangun
bisnis biasa atau yang bukan franchise tentunya kita akan mengalami jatuh
bangun terlebih dahulu bagaimana membuat merk yang menjual, bagaimana kita
membuat produk yang disukai atau punya nilai jual yang tinggi, bagaimana
mempromosikan produk yang kita jual, bagaimana membuat konsep booth atau
gerai kita agar menarik , bagaimana melatih atau merekrut SDM yang terampil
tentunya semua itu sudah dipersiapkan oleh franchisor sebagai pemilik dari
bisnis yang dijual kepada kita
Dari sisi franchisor keunggulan bisnis franchise merupakan sarana
pengembangan bisnis yang tidak memerlukan modal besar,tentunya jika kita
membuat jaringan atau gerai sendiri tentu memerlukan modal yang tidak sedikit,
10

keunggulan franchise juga sebagai cara yang efektif sebagai mekanisme penetrasi
pasar sehingga semakin banyak jumlah franchisee-nya akan semakin kuat
jaringan bisnis yang dimiliki oleh si franchisor-nya.
Pengertian franchise harus terlebih dahulu dipahami oleh calon franchisor
dan franchisee secara menyeluruh. Dengan memahami bisnis franchise secara
menyeluruh, diharapkan bisnis franchise masing-masing akan menjadi lebih
baik.
Sistem Franchise yang dijalankan oleh Waroeng “SS” yaitu dengan
pembelian royalty fee di depan. Saat ini hanya ada 4 cabang “SS” yang didirikan
dengan sistem franchise (waralaba) yaitu di Depok (gabungan antara Depok 1 dan
2), Muntilan, Pati, Temanggung.
Penyusunan pembukaan cabang baru di rencanakan dalam rapat program
kerja. Rapat program kerja dilaksanakan awal tahun dan pertengahan semester
merencanakan program kerja per semester. Di akhir tahun ada rapat akhir tahun.
Waroeng “SS” sudah memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
yang disimpan di kantor pusat. Didalam mencari perizinan, Waroeng “SS”
normalnya mengeluarkan uang sebesar Rp750.000,- akan tetapi tidak semua area
mendapatkan perizinan dengan mudah dan murah. Salah satu contohnya di daerah
Ungaran, Semarang, Waroeng “SS” menghabiskan biaya senilai Rp25.000.000,-
untuk memperoleh perizinan dari pemerintah.
11

2.3 Struktur Organisasi

Bagan 1. Struktur Organisasi Waroeng “SS”


12

Bagan 2. Struktur Bagian Keuangan Waroeng “SS”

2.4 Pengendalian Internal Perusahaan

Pengendalian internal adalah suatu proses yang dilaksanakan oleh dewan


direksi, manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang untuk
menyediaan keyakinan yang memadai berkenaan dengan pencapaian tujuan dalam
kategori keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
yang berlaku, efektifitas dan efisiensi operasi. Adapun komponen pengendalian
internal adalah sebagai berikut:

1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian adalah suasana dari suatu organisasi
yang mempeharuhi kesadaran akan pengendalian dari orang-orangnya
13

dengan kata lain lingkungan pengendalian merupakan pondasi dari semua


komponen pengendalian intern lainnya yang menyediakan disiplin dan
struktur. (AU 319.25)
Faktor pembentuk lingkungan pengendalian yaitu:
1. Integritas dan nilai etika
Bagian dari bisnis seperti karyawan, pelanggan, pemasok, dan
masyarakat umum menginginkan peningkatan standar yang tinggi
dari integritas dan nilai etika sebagai bagian dari manajer bisnis.
Dalam rangka menekankan pentingnya integritas dan nilai etika di
antara semua personel dalam organisasi, CEO dan anggota
manajemen puncak lainnya harus:
 Menetapkan suasana melalui contoh mendemonstrasikan
integritas dan mempraktikkan standar yang tinggi dari
perilaku etis. Di Waroeng SS sendiri menerapkan konsep
etika disiplin yang tinggi namun tetap menjunjung tinggi
sikap kekeluargaan. Contohnya jika ada karyawan yang
bertindak curang maka segera diberi peringatan, jika sudah
berlebihan maka dikeluarkan.
 Mengkomunikasikan kepada semua karyawan, baik secara
verbal maupun melalui pernyataan kebijakan tertulis dan
kode etik perilaku, bahwa hal yang sama diharapkan dari
mereka, bahwa setiap karyawan memiliki tanggungjawab
untuk melaporkan pelanggaran yang ia ketahui atau yang
mungkin akan terjadi kepada tingkat yang lebih tinggi
dalam organisasi, dan bahwa pelanggaran akan dikenai
sanksi. Sehingga untuk menghindari terjadinya
pelanggaran, pihak Waroeng SS mengkomunikasikan
kebijakannya kepada karyawan dan jika ada pelanggaran,
maka harus dilaporkan.
14

 Memberikan bimbingan moral kepada karyawan yang


memiliki latar belakang moral yang kurang baik yang telah
mengakibatkan mereka tidak mempedulikan mana yang
baik dan yang buruk. Meskipun dalam perekruitan
karyawan cukup selektif, tak jarang ada karyawan yang
kompeten namun memiliki latar belakang yang kurang
baik, maka pihak Waroeng SS memberikan bimbingan
moral kepada karyawan tersebut agar memiliki jiwa yang
kompeten pula.
 Mengurangi atau menghilangkan insentif dan godaan yang
dapat mengarahkan individu untuk melakukan tindakan
yang tidak jujur melawan hokum, atau tidak etis. Misalnya
risiko dalam berhubungan dengan pemasok, Waroeng SS
menerapkan penggunaan nota supplier saat pembelian
bahan baku agar tidak ada tindak kecurangan dari
karyawan maupun insentif yang diberikan kepada
karyawan.
2. Komitmen terhadap Kompetensi
Untuk melaksanakan tujuan entitas, personel pada setiap
tingkatan dalam organisasi harus memiliki pengetahuan dan
keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan mereka
secara efektif dan efisien. Komitmen tehadap kompetensi
mencakup pertimbangan manajemen mengenai pengetahuan dan
keahlian yang diperlukan, dan bauran dari intelegensi, pelatihan,
dan pengalaman yang diperlukan untuk mengembangkan
kompetensi tersebut. Di dalam mengikuti perkembangan teknologi
informasi, Waroeng SS juga memberikan pelatihan yang sesuai
dengan kompetensi karyawannya yang diharapkan dapat sesuai
dengan yang diharapkan.
15

3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi berkontribusi terhadap kemampuan
suatu entitas untuk memenuhi tujuan dengan menyediakan
kerangka kerja menyeluruh atas perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, dan pemantauan aktivitas suatu entitas. Di dalam
Waroeng “SS”, struktur organisasi sudah baik karena terdapat
pemisahan tugas dan wewenang pada setiap bagiannya. Hal ini
terlihat pada bagan struktur organisasi poin 2.3.
4. Kebijakan dan Praktek Sumber Daya Manusia
Waroeng “SS” melakukan perekrutan pegawai baru yang
dilaksanakan oleh bagian SDM. Selain itu bagian SDM juga
mengevaluasi kinerja karyawannya yang kemudian melaporkan
hasil evaluasinya kepada direktur utama. Kinerja karyawan yang
buruk akan diberi surat peringatan (SP) dan kinerja karyawan yang
baik akan diberi penghargaan.

2. Penilaian Risiko
Penilaian risiko untuk tujuan pelaporan keuangan adalah
identifikasi, analisis, dan pengelolaan risiko suatu entitas yang relevan
dengan penyusunan lapran keuangan yang disajikan secara wajar sesuai
dengan PABU (AU 319.28).
Risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam pengoperasian Waroeng
“SS” Antara lain:
 Tindak kecurangan Antara pemasok dengan bagian pengadaan
mengenai pengadaan bahan baku.
 Manipulasi data keuangan dalam hal pencatatan penerimaan dan
pengeluaran.
 Ketidaksesuaian bahan baku yang diterima dari bagian gudang untuk
proses produksi.
16

 Kesulitan dalam memprediksi kenaikan bahan baku.

3. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang
membantu memastikan bahwa perintah manajemen telah dilaksanakan,
membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan berkenaan
dengan risiko telah diambil untuk pencapaian tujuan entitas serta memiliki
berbagai tujuan dan diaplikasikan pada bergabai tingkatan organisasional
dan fungsional (AU 319.32).
Adapun aktivitas pengendalian yang dilakukan terhadap penilaian
risiko diatas adalah sebagai berikut:
o Untuk mengatasi tindak kecurangan antara pemasok dengan
bagian pengadaan bahan baku, pihak “SS” mewajibkan
pemasok untuk memiliki nota penjualan.
o Agar tidak terjadi manipulasi data keuangan, pihak manajemen
“SS” menerapkan pemisahan tugas Antara bagian akuntansi
biaya, penganggaran dan pelaporan serta bagian keuangan.
o Untuk mengatasi ketidaksesuaian bahan baku yang diterima,
kepala outlet membuat formulir rencana penjualan harian,
bagian produksi membuat formulir kebutuhan bahan baku
berdasarkan formulir stock barang bagian dapur, bagian
pergudangan membuat formulir pengeluaran barang, dimana
keseluruhan formulirnya harus diverifikasi terlebih dahulu oleh
bagian keuangan sebelum barang/bahan baku dikeluarkan dari
gudang.
o Kenaikan bahan baku yang tidak dapat diprediksi menjadikan
pihak Waroeng “SS” bertindak lebih efisien didalam
menggunakan bahan baku. Efisiensi dimulai dari hal-hal yang
kecil.
17

4. Informasi dan Komunikasi


Sistem informasi dan komunikasi yang relevan dengan tujuan
pelaporan keuangan, yang memasukkan sistem akuntansi, terdiri dari
metode-metode dan catatan-catatan yang diciptakan untuk
mengidentifikasi, mengumpulkan, menganalisis, mengklasifikasi,
mencatatan dan melaporkan transaksi-transaksi, entitas dan untuk
memelihara akuntabilitas dari aktiva-aktiva dan kewajiban-kewajiban
yang berhubungan. Komunikasi melibatkan penyediaan suatu pemahaman
yang jelas mengenai peran dan tanggungjawab individu berkenaan dengan
pengendalian internal atas laporan keuangan (AU 319.34)
Dari penjelasan mengenai penilaian risiko dan aktivitas
pengendalian diatas dan ditelusuri dengan:
o Nota penjualan dari pemasok.
o Melalui laporan keuangan yang dibuat dengan software
akuntansi Zahir.
o Database formulir rencana penjualan harian dan database
formulir kebutuhan bahan baku.

5. Pemantauan
Pemantauan adalah suatu proses yang menilai kualitas kinerja
pengendalian intern pada suatu waktu yang melibatkan penilaian
rancangan dan pengoperasian pengendalian dengan dasar waktu dan
mengambil tindakan perbaikan jika diperlukan. (AU 319.38)
Direktur utama Waroeng “SS” dapat melakukan pemantauan atas
kinerja karyawan outlet dan kekeliruan pembayaran atau kesalahan serupa
melalui komplain dari pelanggan. Pemantauan pengadaan bahan baku
berdasarkan pengaduan dari bagian pengadaan maupun dari pemasok itu
sendiri.
18

Staff akuntansi melakukan pemantauan terhadap risiko teknologi


informasi dengan dasar berkelanjutan.
2.5 Flowchart

Flowchart adalah gambar yang menggunakan lambang-lambang baku untuk


menggambarkan sistem atau proses. Flowchart memiliki beberapa lambang yang
sudah biasa digunakan dalam pengembangan sistem, baik dalam sistem manual
maupun komputerisasian.
Flowchart pada awalnya digunakan untuk aplikasi pemrograman komputer,
karena pada waktu itu menggunakan komputer masih sangat mahal, sehingga untuk
menyusun program computer harus dibuat logika programnya dengan memanfaatkan
flowchart. Pada tahun 1980-an berkembang teknik pemprograman terstruktur dan
perancangan terstruktur, bermunculanlah berbagai variasi flowchart, termasuk
muncul data flow diagaram.
Ada beberapa jenis flowchart diantaranya:
1. Bagan alir sistem (systems flowchart)
Sistem flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang
menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini
menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam
sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.
Bagan alir sistem digambang dengan menggunakan simbol-simbol
yang tampak pada Flowchart Order Barang ke Gudang Harian
Waroeng “SS”
2. Bagan alir dokumen (document flowchart)
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga
bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart
merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan
formulir termasuk tembusan-tembusannya.
3. Bagan alir skematik (schematic flowchart)
19

Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan


alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan
prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah, bagan alir skematik
selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga
menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang
digunakan. Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk
memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan
simbol-simbol bagan alir. Penggunaan gambar-gambar ini
memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit dan lama menggambarnya.
4. Bagan alir program (program flowchart)
Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan
yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program.
Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem.
Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir
logika program (program logic flowchart) dan bagan alir program
komputer terinci (detailed computer program flowchart). Bagan alir
logika program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di
dalam program komputer secara logika. Bagan alat- logika program ini
dipersiapkan oleh analis sistem.
5. Bagan alir proses (process flowchart)
Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir
yang banyak digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna
bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.
20

Berikut ini merupakan Flowchart Order Barang ke Gudang Harian milik


Waroeng “SS”:

Flowchart 1. Order Barang ke Gudang Harian

Waroeng “SS” melakukan transaksi order barang ke gudang. Adapun daftar


kegiatan (operation list) pada bagian atau fungsi terkait sebagai berikut:
Kepala Outlet
 Menulis secara manual dan menginput formulir rencana penjualan
harian kedalam computer.
21

 Menyimpan secara permanen di dalam disk magnetis yang


dipergunakan untuk file utama dan database dengan nama cost price.
 Menyerahkan database rencana penjualan ke bagian produksi untuk
dijadikan acuan anggaran bahan baku database formulir kebutuhan
harian.
 Menyerahkan database cost price ke bagian keuangan untuk
diverifikasi.

Bagian Produksi (secara terpisah)


Terdiri dari bagian dapur 1 dan dapur 2, membuat formulir laporan
stock dapur 1 dan formulir laporan stock dapur 2 secara manual dan diinput ke
computer. Kedua formulir tersebut saling terintegrasi.

Bagian Produksi
 Menulis secara manual dan menginput formulir laporan harian
produksi kedalam komputer.
 Menyimpan secara permanen didalam disc magnetis yang
dipergunakan untuk file utama dan database dengan nama formulir
kebutuhan harian.
 Menerima database rencana penjualan dari bagian kepala outlet
sebagai acuan dalam membuat database formulir kebutuhan harian.
 Menulis secara manual dan menginput formulir laporan harian
produksi sesuai dengan formulir laporan stock dapur 1 dan 2 kedalam
komputer.
 Menyerahkan database formulir kebutuhan harian yang telah dikoreksi
ke bagian keuangan untuk diverifikasi.
22

Bagian Pergudangan
 Membuat formulir pengeluaran barang sudah termasuk order gudang
dan ceklist serah terima berdasarkan database yang diterima dari
bagian produksi.
 Menyerahkan formulir pengeluaran barang ke bagian keuangan untuk
diverifikasi.
 Setelah mendapatkan verifikasi dari bagian keuangan, bagian
pergudangan mengirim barang-barang ke bagian produksi.

Bagian Keuangan
 Menerima database cost price dari kepala outlet, database formulir
kebutuhan harian dari bagian produksi, dan formulir penerimaan
barang untuk diverifikasi
 Menyerahkan hasil verifikasi ke bagian produksi sebagai tanda telah
disetujui dan siap produksi.

Adapun detail dari simbol bagan alir sistem tersebut adalah sebagai berikut:
 Entitas :
1. Kepala Outlet
2. Bagian Produksi :
 Dapur 1
 Dapur 2
3. Bagian Pergudangan
4. Bagian Keuanagan

 Dokumen :
1. Formulir rencana penjualan harian
2. Formulir laporan stock dapur 1 dan dapur 2
23

3. Formulir laporan harian produksi


4. Formulir pengeluaran barang

 Tempat penyimpanan :
1. File cost price
2. File Kebutuhan harian

Hasil analisis dari flowchart order barang ke gudang harian Waroeng “SS”
menunjukkan bahwa struktur tersebut baik, karena semua kegiatan sudah terorganisir.
Terbukti dengan adanya integrasi antara kepala outlet, produksi, pergudangan,
dengan bagian keuangan mengenai data bahan baku harian yang dibutuhkan untuk
produksi. Kepala outlet membuat perencanaan penjualan harian yang diserahkan ke
bagian produksi sebagai dasar untuk membuat formulir kebutuhan harian kemudian
bagian pergudangan membuat formulir pengeluaran barang atas formulir kebutuhan
harian yang sebelumnya ketiga formulir diverifikasi terlebih dahulu oleh bagian
keuangan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi sistem informasi akuntansi waroeng spesial


sambal “SS” yang kami lakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Waroeng Spesial Sambal “SS” merupakan salah satu warung makan yang
membutuhkan Sistem Informasi Akuntansi untuk mempermudah didalam
menyajikan data keuangan terkait seluruh transaksi dalam
pengoperasiannya.
2. Waroeng “SS” yang dirintis pada tanggal 20 Agustus 2002 oleh bapak
Yoyok Hery Wahyono telah berkembang pesat kini memiliki 60 cabang
dengan sistem pembukaan cabang ada 2 macam yaitu kemitraan &
franchise.
3. Pengendalian Internal yang dilakukan oleh Waroeng “SS” baik, karena
sistem yang diterapkan telah sesuai dengan perencanaan. Pemantauan
yang begitu ketat serta efisiensi yang dimulai dari hal-hal kecil.
4. Struktur order barang ke gudang harian Waroeng “SS” baik, karena semua
kegiatan sudah terorganisir.
3.2 Rekomendasi Perbaikan

Dilihat dari sistem informasi akuntansi Waroeng “SS” tidak perlu adanya
rekomendasi perbaikan, karena sistem yang digunakan sudah terorganisir dengan
baik.
Dari segi pelayanan tiap outlet perlu memperluas tempat supaya pelayanan
bisa optimal dalam artian konsumen tidak terlalu lama menunggu untuk
mendapatkan tempat.

24

Anda mungkin juga menyukai