Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Persalinan prematur adalah persalinan yang terjadi pada usia kehamilan <37
minggu dan berat badan janin <2500 gram. Persalinan prematur merupakan
masalah penting dibidang reproduksi manusia baik di negara maju maupun negara
berkembang seperti Indonesia. AKB (angka kematian bayi) merupakan tolak ukur
kemampuan suatu negara dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan menyeluruh, akibatnya makin tinggi kematian bayi menunjukkan
bahwa pelayanan kesehatan yang buruk. Salah satu penyebab tingginya angka
kematian prenatal atau sekitar 70% disebabkan oleh persalinan prematur. Menurut
data organisasi kesehatan dunia (WHO) menyatakan 44% kematian bayi di dunia
pada 2012 terjadi 28 hari pertama kehidupan (masa neonatal). Penyebab terbesar
37% ialah persalinan prematur. Prematur menjadi penyebab kematian kedua
tersering pada bayi setelah pneumonia. Di Indonesia menurut WHO, 1 dari 6
kelahiran bayi mengalami prematur. Artinya dari 100 bayi yang lahir, sebanyak
15,5 bayi diantaranya mengalami kelahiran prematur. Penyebab pasti terjadinya
persalinan prematur belum diketahui secara jelas, tetapi banyak faktor-faktor
resiko yang kemungkinan bisa menyebabkan persalinan prematur. Misalnya,
infeksi pada ibu, penyakit pada kehamilan, gaya hidup, usia ibu, status ekonomi,
dan kondisi serviks. Sehubungan dengan tingginya angka kematian bayi yang
disebabkan karena persalinan prematur dan banyaknya faktor resiko penyebab
terjadinya persalinan prematur, maka penulis tertarik untuk membahas secara
spesifik mengenai masalah ini dengan Asuhan Keperawatan Ny. M Usia
Kehamilan 35 Minggu Dengan Partus Prematur Imminens dan Ketuban Pecah
Dini di Bangsal Clement Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin, sehingga penulis
bisa lebih memahami tentang asuhan keperawatan proses persalinan premature dan
Ketuban Pecah Dini.
B. MANFAAT PENULISAN
1. Bagi Pasien Dan Keluarga
Agar klien mendapatkan perawatan yang berkualitas sesuai dengan standar
asuhan keperawatan suspect partus prematur. Dan bagi keluarga dapat
memperoleh pengetahuan tentang persalinan premature dan ketuban pecah
dini.
2. Bagi Mahasiswa
MahasiswaDapat memberikan asuhan keperawatan Partus Prematur dan
ketuban pecah dini dari mengenal penyebab, tanda dan gejala, serta
perawatannya sesuai dengan ilmu dan teori yang didapatkan selama duduk di
bangku kuliah.
3. Bagi Para Perawat Profesional
Bagi perawat yang profesional yang bekerja dirumah sakit mampu
memberikan mutu pelayanan yang holistic.
4. Bagi Profesi-Profesi Terkait
a. Dokter
Dapat memberikan tindakan terutama dalam pemberian terapi medis atau
medikasi yang tepat.
b. Laboratory technician
Dapat melakukan pemeriksaan-pemeriksaan laboratorium yang
mendukung terapi klien dengan teliti agar hasil akurat sehingga terapi yang
diberikan tepat.
c. Dietition
Dapat menyajikan diet yang tepat bagi klien dengan suspect partus
prematurus untuk menjaga gizi ibu dan janin.
d. Pharmacist
Agar dapat menentukan obat-obatan yang diperlukan oleh klien dengan
suspect partus prematurus, karena secara tidak langsung obat mempunyai
peran besar untuk penundaan persalinan dan janinnya apabila terjadi
persalinan prematur.
C. BATASAN MASALAH
Laporan studi kasus ini dibatasi hanya pada lingkup asuhan keperawatan klien
Ny.M usia kehamilan 35 minggu dengan partus premature imminens dan ketuban
pecah dini di bangsal C Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin pada tanggal 8
sampai 9Januari 2019.
D. TUJUAN
1. Tujuan umum
Tujuan umum penulisan laporan studi kasus ini adalah untuk mengaplikasikan
ilmu keperawatan dalam merawat klien yang sudah didapat secara nyata dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada klien dengan partus prematur
imminens dan ketuban pecah dini secara komperhensif di bangsal C Rumah
Sakit Suaka Insan Banjarmasin.
2. Tujuan Khusus Tujuan khusus penulisan laporan studi kasus ini adalah untuk:
a. Mampu memahami konsep teori Asuhan Keperawatan pada klien dengan
partus prematur imminens di Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin
b. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan Partus Prematur imminens
dan ketuban pecah dini
c. Mampu menentukan masalah keperawatan yang muncul pada klien Partus
Prematur imminens dan ketuban pecah dini kemudian menentukan masalah
keperawatan prioritas
d. Mampu melaksanakan perencanaan Asuhan Keperawatan pada klien dengan
Partus Prematur imminens dan ketuban pecah dini di Rumah Sakit Suaka
Insan Banjarmasin
e. Mampu melakukan implementasi Asuhan Keperawatan pada klien dengan
Partus Prematur imminens dan ketuban pecah dini di Rumah Sakit Suaka
Insan Banjarmasin
f. Mampu melakukan evaluasi Asuhan Keperawatan pada klien dengan Partus
Prematur imminens dan ketuban pecah dini di Rumah Sakit Suaka Insan
Banjarmasin
g. Mampu membuat catatan perkembangan Asuhan Keperawatan pada Partus
Prematur imminens dan ketuban pecah dini di Rumah Sakit Suaka Insan
Banjarmasin

E. METODE
1. Wawancara Metode
Wawancara digunakan mahasiswa dalam menanyakan riwayat kesehatan
sekarang dan masa lalu, riwayat obstertic, riwayat kehamilan sekarang, pola
kegiatan sehari-hari, dan data psikososial.
2. Observasi
Observasi yang menjadi data fokus mahasiswa pada klien suspect partus
prematur adalah tanda-tanda persalinan, seperti : his, pembukaan, pengeuaran
cairan, dan djj.
3. Pemeriksaan fisik
Fokus pemeriksaan fisik pada klien Partus Prematur imminens dan ketuban
pecah dini yaitu pada payudara, abdomen, genetalia, ektremitas atas dan bawah.
4. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan yang perlu diawasi pada klien Partus
Prematur imminens dan ketuban pecah dini darah, urin, dan USG.
5. Rekam medik Data rekam medik yang harus didapatkan riwayat opname
dengan masalah kehamilan yang sama.
6. Studi kepustakaan Buku yang digunakan untuk penulisan laporan ini
diantaranya Buku Ajar Keperawatan Maternitas karangan Icemi
Sukarni.K,dkk, Ilustrasi Obstetri karangan Kevin P. Hanretty, Asuhan
Kebidanan Patologis karangan Fadlun,dkk, dan Asuhan Kebidanan Pada
Kehamilan Fisiologis karangan Ummi Hani,dkk.

Anda mungkin juga menyukai