Kep
Tempat Praktek : RSU Queen Latifa Yogyakarta
Tanggal Praktek : 10/12/2018 - 19/01/2019
Tanggal Pengkajian : 07/01/2018
Sumber Data : RM, Pasien dan keluarga Pasien
B. RIWAYAT KESEHATAN
Alasan masuk RS :
Klien masuk RS (IGD) pada tanggal 07/01/2019 pukul 15.00 WIB dengan
keluhan klien mengalami demam sejak 7 hari yang lalu, semua badannya
terasa sakit terutama semua dipersendiannya. Sebelumnya klien sudah periksa
dua kali ke puskesmas dan pas periksa yang ketiga kalinya klien dirujuk ke
rumah sakit Queen Latifa karena demam klien tidak turun-turun.
1
minum karena serig merasa haus,klien tampak lemah lesu dan pucat. Klien
mengatakan tidak nafsu makan dan semua makanan yang masuk terasa pahit.
P: infeksi virus dengue
Q: serasa di pukul-pukul
R: setiap persendiannya
S: 5
T: pada malam hari
Genogram
Keterangan:
: : laki laki
: perempuan
2
: meninggal
------ : serumah
: pasien
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Sistem Persepsi Sensori
Penglihatan : Klien tidak mengalami gangguan pada sistem
penglihatan.
Pendengaran : Tidak ada gangguan pada sistem pendengaran.
Pengecap : Klien mampu membedakan rasa manis, pahit
dan asam, namun setiap makanan yang masuk
terasa pahit
Penghidu Klien mampu membedakan aroma atau bau
2. Sistem Pernafasan
Respirasi : 20x/mnt
Kualitas : reguler/ ireguler/ dangkal/ dalam
Penggunaan O2 : tidak
Pemeriksaan thorak
- Inspeksi :Bentuk dada simetris, nafas dangkal, tidak terlihat otot
bantu nafas.
- Palpasi :Tidak terdapat massa atau odema, tidak ada nyeri tekan,
taktil fremitus pengembangan dada normal
- Perkusi : Suara paru kiri redup, suara paru kanan sonor
- Auskultasi : Suara nafas pada kedua paru ronki basah
3. Sistem Kardiovaskular
TD : 150/90 mmHg
Nadi : 80 menit
Suhu : 37,80C
RR : 20
CRT (Capillary Refill Time) :< 2 detik.
3
Pemeriksaan Kardio
- Inspeksi : Tidak tampak penonjolan di daerah jantung
- Palpasi : Ictus cordis teraba dan detak jantung teraba serta tidak ada
nyeri tekan
- Perkusi : suara sonor bagian kiri dan kanan
- Auskultasi : Suara jantung S1 dan S2 ( lub, dub tanpa adanya bunyi
tambahan)
4. Sistem Saraf Pusat
Kesadaran : Compos Mentis
GCS (Glasgow Coma Scale): 15 (E= 4, V= 5, M= 6)
5. Sistem Gastrointestinal Dan Nutrisi
1) Antropometri
BB :56 kg TB : 157cm
IMT = 22,7
Klasifikasi nilai IMT :
IMT Status Gizi Kategori
< 17.0 Gizi Kurang Sangat Kurus
17.0 - 18.5 Gizi Kurang Kurus
18.5 - 25.0 Gizi Baik Normal
25.0 - 27.0 Gizi Lebih Gemuk
> 27.0 Gizi Lebih Sangat Gemuk
sumber : Departemen Kesehatan RI
2) Biokimia
3) Clinical Sign
Klien tampak lemah
4) Diet
Pola makan :
a. Sebelum dirawat : 2-3 x/sehari
b. Selama dirawat : 2-3 x/sehari
Nafsu makan :
4
a. Sebelum dirawat : Baik. Klien mengatakan biasanya makan 1
porsi.
b. Selama dirawat : kurang Baik, Klien mengatakan diit habis ½
porsi, karena semua makanan terasa pahit
Pemeriksaan Abdomen
- Inspeksi :Tidak tampak penonjolan, simetris
- Auskultasi :Peristaltik 15x/menit.
- Perkusi :Tidak terdapat pembesaran hepar, lambung
tympani, hati redup
- Palpasi :Terdapat nyeri tekan daerah abdomen
6. Sistem Musculuskeletal
Rentang gerak : Baik, klien dapat menggerakkan semua bagian sendi.
Kekuatan otot : Edema:
5 5 - -
5 5 - -
Keterangan :
0 = Tidak ada gerakan
1 = Kontraksi otot minimal terasa tanpa menimbulkan gerak
2 = Otot dapat bergerak bila gaya berat dihilangkan
= Gerakan otot dapat melawan gaya berat tapi tidak bisa terhadap
3
tahanan pemeriksa
= Gerakan otot dengan tahanan ringan pemeriksa dan dapat
4
melawan gaya berat
5 = Gerakan otot dengan tahanan maksimal pemeriksa
5
Ket : Selama dirawat diRS ADLs sedikit dibantu. Klien mengatakan
dibantu dalam melakukan kegiatan mandi dan toileting selain itu klien
dapat melakukan secara mandiri.
7. Sistem Integumen
Turgor kulit : kering
Pressure Ulce :tidak
Edema : Tidak
Personal hygiene : 1-2 x/hari
Lain-lain: kulit klien kering dan pucat.
8. Sistem Reproduksi
Keluhan sistem reproduksi : klien mengatakan memiliki 1 suami dan 4
orang anak
Akseptor KB : (Ya/ tidak)
Kegiatan seksual teratur : Ya/Tidak
9. Sistem Eliminasi
1. Fecal
a) Frekuensi BAB : 1 x/ hari
Konstipasi : iya
Diare : tidak
b) Karakteristik feses
Keadaan : lunak
Warna : kuning
Bau : khas
2. Bladder
a) Inkotienensia : pasien tidak mengalami inkontinensia
b) Frekuensi BAK : ±5x / perhari.
c) Karaktersitik Urin : kuning pekat
6
d) Nyeri /kesulitan terbakar/ kesulitan BAK : klien mengatakan dalam
BAK tidak terasa nyeri.
e) Riwayat penyakit ginjal/ kandung kemih :tidak memiliki riwayat
kandung kemih
2. Istirahat/ tidur
Kesulitan tidur DI RS : Ya/ Tidak
Lama tidur : 3 jam
Merasa segar setelah bangun: Ya/ Tidak
Kebiasaan tidur sebelum sakit : 7-8 jam
Selama dirawat : 4-5 jam
7
Status emosional : Tenang/ Cemas/ Marah/ menarik Diri/ Takut/ mudah
tersinggung/ Tidak Sabar/ euforia
Lain- lain :
3) Hubungan
Orang yang mendukung mengatakan semua anggota keluarga
mendukung proses kesembuhan klien.
Penyakit yang mempengaruhi hubungan keluarga/ orang lain : tidak ada
Kegiatan dimasyarakat: Klien kurang aktif dalam kegiatan
dimasyarakat seperti pengajian dan lain-lain.
4) Persepsi Diri
Yang dirasakan terkait hospitalisasi : Klien mengatakan merasa cemas
selama di rumah sakit.
Perilaku klien sesuai dengan situasi : menerima apa adanya.
DATA PENUNJANG
a. Pemeriksaan darah lengkap
Tgl/ jam : 07 / 01 / 2019 , 15.00 WIB
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Interpretasi
Rujukan
Hemoglobin 14,2 g/dL 12.0-16.0 Normal
Eritrosit 2.69 10^6/uL 4.20-5.50 Rendah
Leukosit 16.1 10^3/uL 4.8-10.8 Tinggi
Trombosit 102,59 10^3/uL 150-450 Rendah
Hematokrit 53.1 % 35-47 Tinggi
MCV 78.8 Fl 81-99 Rendah
MCH 27.1 fL 27-31 Normal
MCHC 34.4 g/dL 33-37 Normal
DIFF COUNT
Neutrofil 78.2 % 50-70 Tinggi
Limfosit 9.60 % 25-40 Rendah
MXD 12.2 % 1.0-12.0 Tinggi
RDW 41.3 g/dL 35.0-45.0 Normal
KIMIA KLINIK
Ureum 38.4 mg/dL 15.0-40.0 Normal
Kreatinin 2.84 mg/dL 0.50-1.00 Tinggi
Bun 61.4 mg/dL 7.0-18.0 Rendah
Paket Elektrolit
8
Natrium 126.0 mmol/L 136.0-145.0 Rendah
Kalium 4.40 mmol/L 3.50-5.10 Normal
Chlorida 99.0 mmol/L 98.0-107.0 Normal
ANALISA DATA
No Data Problem Etiologi
1 DS: Nyeri akut Agen cedera
- Klien mengeluh kepalanya sangat sakit, nyeri di seluruh biologis
tubuhnya terutama pada persendiannya.
P: infeksi virus dengue
Q: serasa di pukul-pukul
R: setiap persendiannya
S: 5
T: pada malam hari
- DO:
Klien tampak lemah lesu dan pucat, keringat dingin.
TD : 150/90 mmHg
Nadi : 80 menit
Suhu : 37,80C
RR : 20
2 DS: Risiko Gangguan
9
Klien mengatakan tidak nafsu makan dan semua makanan yang Kekurangan mekanisme
masuk terasa pahit, klien tampak lemah lesu dan pucat, keringat volume cairan regulasi
dingin. Klien mengatakan sering lebih sering minum karena serig
merasa haus
DO:
Klien tampak lemah lesu dan pucat, keringat dingin.
TD : 150/90 mmHg
Nadi : 80 menit
Suhu : 37,80C
RR : 20
3 DS: klien mengatakan demam sejak 7 hari yang lalu dan sudah 2 kali Hipertermi proses infeksi
berobat ke puskesmas tapi belum kunjung sembuh virus
DO:
Klien tampak lemah lesu dan pucat, keringat dingin.
TD : 150/90 mmHg
Nadi : 80 menit
Suhu : 37,80C
RR : 20
Trombosit : 102,59 10^3/uL
Leokosit: 16.1 10^3/uL
Hematokrit: 53.1 %
4 DS: klien mengatakan demam sejak 7 hari yang lalu dan sudah 2 kali Resiko
berobat ke puskesmas tapi belum kunjung sembuh perdarahan
DO: dengan faktor
Klien tampak lemah lesu dan pucat, keringat dingin. risiko
TD : 150/90 mmHg trombositpenia
Nadi : 80 menit
Suhu : 37,80C
RR : 20
Trombosit : 102,59 10^3/uL
Leokosit: 16.1 10^3/uL
Hematokrit: 53.1 %
DIAGNOSA KEPERAWATAN
10
N
Diagnosa Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
o
1 Nyeri Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 7 jam Pain Management (1400)
akut diharapkan nyeri klien berkurang dengan kriteria hasil : 1. Kaji factor yang mengakibatkan
berhubun Pain Control (1605) kedidakyamanan
gan - Mampu mengontrol nyeri. 2. Kaji nyeri secara komprehensif (penyebab,
dengan - Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan kualitas, lokasi, skala dan waktu/durasi nyeri).
agen menggunakan manajemen nyeri 3. Observasi tanda non verbal dari
cedera - Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi ketidaknyamanan
fisik dan tanda nyeri) 4. Control factor lingkungan yang mempengaruhi
Pain Level (2102) ketidaknyamanan
- Tidak ada ekspresi wajah dari 5. Ajarkan manajemen nyeri non farmakologi
nyeri/ketidaknyamanan dengan nafas dalam
- Tidak ada diaphoresis 6. Kolaborasi dengan dokter pemberian analgesic
- Tidak ada kelemahan
- Respirasi dalam batas normal (12-24 x/menit
2 Risiko Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x7 jam , Fluid management
kekuranga masalah teratasi dengan kriteria hasil: Monitor keadaan umum klien
n volume Fluid balance Monitor status hidrasi (kelembaban membran
cairan Mempertahankan balance cairan sesuai dengan usia dan mukosa, nadi adekuat), jika diperlukan
dengan BB, Monitor vital sign
factor Ht Normal. Monitor masukan makanan/ cairan dan hitung
risiko Hydration intake kalori harian
kegagalan Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Monitor status nutrisi
mekanism Elastisitas turgor kulit baik, Pertahankan catatan intake dan output yang
e regulasi Membran mukosa lembab akurat
11
Vital Sign Status Dorong masukan oral
TTV dalam rentan normal: Dorong keluarga untuk membantu pasien
TD: 120/80 mmHg N: 60-100x/menit, RR : 23- makan
25x/menit, T : 36,50C-37,50C Kolaborasi pemberian cairan intravena
Monitor TTV
12
risiko Tidak ada penurunan hematokrit Awasi perdarahan dari suatu tempat
trombosit Awasi hematokrit, trombosit, faktor pembekan
openia (PT, PTT)
Kolaborasi dengan dokter jika ada tanda-tanda
perdarahan.
13
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari Pertama : Senin, 07/01/2019
1. Nyeri akut 08.00 Mengobservasi tanda non Evaluasi: 07/01/2019 jam 13.30 wib
berhubungan verbal dari ketidaknyamanan
dengan agens 08.10 Mengontrol factor lingkungan S: - Klien mengatakan merasa lebih nyaman, nyeri sedikit berkurang
cedera biologis. yang mempengaruhi - Klien mengatakan nyeri hilang timbul, tidak nafsu makan.
ketidaknyamanan
08.20 Mengkaji factor yang P: infeksi virus dengue
mengakibatkan Q: serasa di pukul-pukul
kedidaknyamanan
08.30 Mengkaji pengetahuan dan R: setiap persendiannya
kepercayan terhadap nyeri S: 4
08.40 Mengkaji penyebab, kualitas,
lokasi, skala dan waktu/durasi T: pada malam hari
nyeri.
08.50 Mengajarkan manajemen O:
nyeri non farmakologi dengan Klien tampak masih lemah lesu dan pucat
nafas dalam TTV:
10.00 Memberikan terapi
farmakologi anti nyeri (PCT TD: 145/80 mmHg
500 mg/8 jam) HR: 70 x/menit
RR: 28 x/menit
Suhu: 370C
Kesadaran composmentis
Nyeri berkurang dari sekala 5 ke sekala 4
A: Masalah nyeri teratasi sebagian
14
Nyeri berkurang dari sekala 5 ke sekala 4
Klien mengatakan merasa lebih nyaman
P: Lanjutkan intervensi
Kaji nyeri secara komprehensif (penyebab, kualitas, lokasi, skala dan
waktu/durasi nyeri).
Observasi tanda non verbal dari ketidaknyamanan.
Mengevaluasi penggunaan manajemen nyeri non farmakologi tarik napas dalam.
Kolaborasi dengan dokter pemberian analgesic (PCT 500 mg/8 jam)
2. Risiko 08.00 Memonitor keadaan umum Evaluasi: 07/01/2019 jam 13.30 wib
kekurangan klien
volume cairan 09.05 Memonitor status hidrasi S:
- Klien mengeluh nyeri di seluruh badannya
dengan factor (kelembaban membran
risiko kegagalan mukosa, nadi adekuat) - Klien mengatakan tidak nafsu makan karena semua makanan yang masuk terasa
09.20 pahit.
mekanisme Memonitor status nutrisi
regulasi - Klien mengatakan hanya menghabiskan ½ porsi makan saja
Mengukur TTV (TD, N) O:
09.30
Memonitor pemberian cairan - KU: lemah
- Membran mukosa tampak kering
IV
10.00 - Turgor kulit kurang
Memberikan terapi cairan - Nadi teraba lemah
infus RL 35 tpm - CPR: 2 dtk
- Hematokrit: 53.1 %
- TD:145/80 mmHg
- Nadi: 70x/m
- Urin tampak kuning pekat
- Gizi: TKTP
A: masalah teratasi sebagian
15
- Mengatakan merasa lebih nyaman, nyeri berkurang
P: lanjutkan intervensi
- Monitor status hidrasi klien
- Monitor TTV
- Kolaborasi pemberian cairan IV
3 Hipertermi 08.00 Mengonitor keadaan pasien Evaluasi: 07/01/2019 jam 13.30 wib
berhubungan 09.30
Mengmonitor TTV S:
dengan proses
09.40 Memonitor penurunan - pasien mengatakan masih demam
infeksi virus
O:
tingkat kesadaran - kesadaran : CM
10.00 mengkolaborasikan dengan TD: 145/80 mmHg
HR: 70 x/menit
dokter untuk pemberian obat RR: 28 x/menit
penurun demam (PCT 500 Suhu: 370C
-
mg/8 jam) A : Masalah teratasi sebagian
-
P : Lanjutkan intervensi
- Mengontrol suhu, RR, Nadi
- Monitor keadaan pasien
- Pemberian obat parasetamol jika pasien panas
16
risiko 09.30 pucat, akral dingin, takikardi) O:
trombositopenia 09.40 Me Klien tampak pucat
ngukur TTV (TD, N, S) TD: 145/80 mmHg
Me HR: 70 x/menit
10.00 RR: 28 x/menit
monitor hematokrit,
Suhu: 370C
trombosit
A:masalah teratasi sebagian
Me
TTV normal
ngkolaborasikan dengan
P: lanjutkan intervensi
dokter untuk pemberian obat
Monitor tanda-ttanda perdarahan
anti perdarahan (asam
Monitor ttv
traneksamat: 500 mg/12 jam)
Monitor hasil lab
1. Nyeri akut 14.00 Mengobservasi tanda non Evaluasi: 08/01/2019 jam 20.30 wib
berhubungan verbal dari ketidaknyamanan
dengan agens 14.10 Mengkaji penyebab, kualitas, S: - Klien mengatakan merasa lebih nyaman, nyeri di persendiannya sudah
cedera biologis. lokasi, skala dan waktu/durasi berkurang dan sudah enakan.
14.30 nyeri.
Melakukan pemeriksaan TTV P: infeksi virus dengue
18.00 Q: serasa di pukul-pukul
Memberikan terapi R: setiap persendiannya
farmakologi anti nyeri (PCT S: 3
17
500 mg/8 jam) T: pada malam hari
O:
Klien tampak masih lemah lesu dan pucat
TTV:
TD: 138/82 mmHg
HR: 76 x/menit
RR: 23 x/menit
Suhu: 36,80C
Kesadaran composmentis
Nyeri berkurang dari sekala 4 ke sekala 3
A: Masalah nyeri teratasi sebagian
Nyeri berkurang dari sekala 4 ke sekala 3
Klien mengatakan merasa lebih nyaman
P: Lanjutkan intervensi
Kaji nyeri secara komprehensif (penyebab, kualitas, lokasi, skala dan
waktu/durasi nyeri).
Observasi tanda non verbal dari ketidaknyamanan.
Kolaborasi dengan dokter pemberian analgesic (PCT 500 mg/8 jam)
2. Risiko 14.00 Memonitor keadaan umum Evaluasi: 08/01/2019 jam 20.30 wib
kekurangan 14.15 klien
volume cairan Memonitor status hidrasi S: - Klien mengeluh nyeri di seluruh badannya sudah berkurang
dengan factor 14.20 (kelembaban membran - Klien mengatakan nafsu makan sudah membaik
risiko kegagalan mukosa, nadi adekuat) - Klien mengatakan sekarang sudah bisa menghabiskan 1 porsi walaupun tidak
mekanisme Memonitor status nutrisi habis
regulasi 14.30 O:
15.00 Mengukur TTV - KU: klien tampak sudah membaik
Memonitor pemberian cairan - Membran mukosa tampak masih kering
IV - Turgor kulit kurang
18
- CPR: 2 dtk
TD: 138/82 mmHg
HR: 76 x/menit
RR: 23 x/menit
Suhu: 36,80C
- Urin tampak kuning
A: masalah teratasi sebagian
- Mengatakan merasa lebih nyaman, nyeri berkurang
- Nafsu makan sudah membaik
P: lanjutkan intervensi
- Monitor status hidrasi klien
- Monitor TTV
- Kolaborasi pemberian cairan IV
3 Hipertermi 14.00 Mengonitor keadaan pasien Evaluasi: 08/01/2019 jam 20.30 wib
berhubungan 14.30 Mengukur TTV
dengan proses mengkolaborasikan dengan S :
infeksi virus dokter untuk pemberian obat - pasien mengatakan demamnya sudah berkurang
18.00 penurun demam (PCT 500 O :
mg/8 jam) TD: 138/82 mmHg
HR: 76 x/menit
RR: 23 x/menit
Suhu: 36,80C
- kesadaran : CM
A : Masalah teratasi sebagian
- demam pasien sudah berkurang
Suhu: 36,80C
P : Lanjutkan intervensi
- kaji ttv
19
- Monitor keadaan pasien
20
1. Nyeri akut 14.1 Mengobservasi tanda non Evaluasi: 09/01/2019 jam 20.30 wib
berhubungan 0 verbal dari
dengan agens ketidaknyamanan S: - Klien mengatakan merasa sudah nyaman, nyeri di persendiannya
cedera biologis. 14.1 Mengkaji penyebab, sudah berkurang dan sudah enakan.
5 kualitas, lokasi, skala dan
waktu/durasi nyeri. P: infeksi virus dengue
14.4 Melakukan pemeriksaan Q: serasa di pukul-pukul
0 TTV
R: setiap persendiannya
18.0 Memberikan terapi S: 2
0 farmakologi anti nyeri (PCT
500 mg/8 jam) T: pada malam hari
O:
Klien tampak masih lemah lesu dan pucat
TTV:
TD: 132/85 mmHg
HR: 80 x/menit
RR: 23 x/menit
Suhu: 36,60C
Kesadaran composmentis
Nyeri berkurang dari sekala 3 ke sekala 2
A: Masalah nyeri teratasi sebagian
Nyeri berkurang dari sekala 3 ke sekala 2
Klien mengatakan merasa lebih nyaman
P: Lanjutkan intervensi
21
Kaji nyeri secara komprehensif (penyebab, kualitas, lokasi, skala dan
waktu/durasi nyeri).
Observasi tanda non verbal dari ketidaknyamanan.
Kolaborasi dengan dokter pemberian analgesic (PCT 500 mg/8 jam)
2. Risiko 14.0 Memonitor keadaan umum Evaluasi: 09/01/2019 jam 20.30 wib
kekurangan 0 klien
14.1 S: Klien mengeluh nyeri di seluruh badannya sudah berkurang
volume cairan Memonitor status hidrasi
5 - Klien mengatakan nafsu makan sudah membaik
dengan factor (kelembaban membran
- Klien mengatakan sekarang sudah bisa menghabiskan 1 porsi
risiko kegagalan 14.2 mukosa, nadi adekuat)
O:
mekanisme 0 Memonitor status nutrisi
- KU: klien tampak sudah membaik
regulasi
- Membran mukosa kering
Mengukur TTV - Turgor kulit lembab
14.3 Memonitor pemberian - CPR: <2 dtk
0 cairan IV TD: 132/85 mmHg
15.0 HR: 80 x/menit
0 RR: 23 x/menit
Suhu: 36,60C
- Urin tampak kuning
A: masalah teratasi sebagian
- Mengatakan merasa lebih nyaman, nyeri berkurang
- Nafsu makan sudah membaik
P: lanjutkan intervensi
- Monitor status hidrasi klien
- Monitor TTV
22
- Kolaborasi pemberian cairan IV
23
20.0 engukur TTV (TD, N, S) HR: 80 x/menit
0 M RR: 23 x/menit
engkolaborasikan dengan Suhu: 36,60C
dokter untuk pemberian
A:masalah teratasi sebagian
obat anti perdarahan
Pasien sudah tidak pucat lagi
(asam traneksamat: 500
mg/12 jam) Nadi teraba kuat
P: lanjutkan intervensi
Monitor tanda-tanda perdarahan
Monitor ttv
Monitor hasil lab
24