PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh.
otot, hingga fungsinya dapat menurun bila otot pada bagian yang
meningkatnya usia menjadi tua fungsi otot dapat dilatih dengan baik.
1
2
adanya tiga tanda utama yaitu: pembengkakan sendi., kelemahan otot, dan
2007).
B. Rumusan Masalah
atau rematik ?
3
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
rematik.
2. Tujuan Khusus
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Lansia
sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi
RI, 2001). Menurut Keliat (1999) dalam Maryam (2008), Usia lanjut
manusia sedangkan menurut pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No.13 Tahun
yang dapat diramalkan dan terjadi pada semua orang pada saat mereka
B. Karakteristik Lansia
1. Berusia lebih dari 60 tahun (sesuai dengan Pasal 1 Ayat (2) UU No. 13
tentang kesehatan).
santai.
(Maryam, 2008).
6
A. Pengertian Rematik
1248). Reumatik dapat terjadi pada semua jenjang umur dari kanak-kanak
tetapi penyakit ini juga melibatkan seluruh organ tubuh (Hidayat, 2006).
mana bentuknya sangat beragam, lebih dari 100 jenis arthritis. Istilah
is/radang (www.wrm-Indonesia.org).
progresif dan lebih banyak terjadi pada wanita, pada usia 25-35 tahun
(Brunner, 2002).
7
B. Etiologi
C. Manifestasi Klinis
otot dan sendi serta kekakuan otot dan kekauan sendi biasanya paling
D. Patofisiologi
terjadi hambatan aliran darah yang menyebabkan nekrosis sel dan respons
jaringan parut. Proses ini secara lambat merusak sendi dan menimbulkan
E. Prognosis
sebagian besar penyakit ini telah terkena artritis reumatoid akan menderita
penyakit ini selama sisa hidupnya dan hanya diselingi oleh beberapa masa
bersifat sistemik. Maka seluruh organ dapat diserang, baik mata, paru-
kecil yang berupa benjolan atau noduli dan tersebar di seluruh organ di
terdapat pada daerah insertio dan otot-otot atau pada daerah extensor. Bila
RA nodule ini kita sayat secara melintang maka kita akan dapati
radang mendadak dan menahun yang berjajar seperti jeruji roda sepeda
makanan atau tubuh penderita. Hal ini timbul akibat pengaruh imunologik,
yang menyebabkan zat-zat besi terkumpul pada jaringan limpa dan sistema
Kelainan sistem pencernaan yang sering dijumpai adalah gratitis dan ulkus
F. Pemeriksaan Penunjang
G. Pencegahan
– hari, sebaiknya digunakan air hangat bila mandi pada pagi hari. Dengan
mengobati, kita juga bisa mencegah datangnya penyakit ini, seperti: tidak
terdapat zat yang sangat efektif untuk memelihara persendian agar tetap
lentur.
H. Penatalaksanaan Keperawatan
penyakit ini kepada pasien, keluarga dan siapa saja yang berhubungan
dengan pasien.
yang cukup, gunakan kaos kaki atau sarung tangan sewaktu tidur
2. Istirahat
lelah yang hebat. Oleh karena itu, pasien harus membagi waktu
3. Latihan Fisik
mencakup gerakan aktif dan pasif semua sendi yang sakit, minimalnya
2x sehari.
12
4. Termotrafi
Lakukan kompres panas pada sendi- sendi yang sakit dan bengkak
5. Gizi
urine yang dikeluarkan setiap hari. Rata – rata asupan cairan yang
L. Komplikasi
- Osteoporosis
- Gangguan jantung
- Gangguan paru
13
A. Pengkajian
1. Biodata
2. Riwayat Kesehatan
Adanya keluhan sakit dan kekakuan pada tangan, atau pada tungkai
3. Pemeriksaan fisik
pembengkakan.
sinovial
4. Aktivitas/istirahat
stres pada sendi; kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi bilateral
dan simetris.
Tanda : Malaise
pada sendi.
5. Kardiovaskuler
normal).
6. Makanan/ cairan
7. Neurosensori
15
Gejala: Kebas, semutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada
8. Nyeri/ kenyamanan
B. Diagnosa
musculoskletal.
C. Intrvensi
indikasi.
musculoskletal.
bantu.
- Memperlihatkan mobilitas
17
resiko
18
BAB III
otot.
C. Intervensi Keperawatan
Kriteria Hasil:
- Kaji nyeri, catat lokasi dan intensitas (skala 0-10). Catat faktor-
terinflamasi/nyeri
tempat tidur, sokong sendi yang sakit di atas dan bawah, hindari
disembuhkan)
otot.
Kriteria Hasil :
kontraktur.
melakukan aktivitas
22
pada sendi
mempertahankan kekuatan)
abrasi kulit)
bebat, brace
Kriteria Hasil :
pembatasan aktivitas.
dan istirahat.
mencegah deformitas)
farmakoterapeutik.
ketepatan dosis)
25
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Makanan
Makanan yang tersedia didapur umum tidak memenuhi standar kategori
diet pada lansia, misalnya untuk menu makanan berdasarkan kategori-
kategori diet.
2. Terapi
Terapi yang dilaksanakan dipstw minaula berdasarkan hanya senam lansia
tidak terdapat terapi berdasarkan kebutuhan terapi penyakit lansia.
3. Obat
Sarana dan prasarana poli klinik medik dan keperawatan sudah tersedia
hanya saja persediaan terbatas dan tidak memadai.
4. Imunitas
Tidak tersedianya imunisasi pada lansia sedangkan pada teori lansia harus
mendapatkan imunisasi lansia.
1. Pada saat dilakukan pengkajian kondisi klien sedang melakukan ADL yang tidak
bisa diganggu gugat
2. Keadaan PSTW minaula KDI sangat baik dan aktif dalm menyusun kegiatan
tambahan (perlombaan* yang diadakan tiap hrinya dan jadwalnya tidak diberikan
kepada mahasiswa sehingga mahasiswa merasa bingung dan ini merupakan
masukan bagi kami pihak mahasiswa kepada PSTW kiranya pada saat
pembekalan melmpirkan kegiatan-kegiatan apa yang dilakukan pada saat praktek
kami berlangsung
3. Kami sebagai mahasiswa pada saat melaksanakan proses PKK hendaknya harus
mendptkan bimbingan dari kedua belah pihak dalam melaksanakan praktek
tersebut sehingga kami tidak merasa bingung dan tidak simpang siur dalam
pembuatan laporan.
26
4. Laporan yang di tuntut oleh kampus yang harus dibuat mahasiswa tidak seimbang
dengan waktu yang diberikan hanya 2 hari sehingga proses pengambilan datanya
kurang maksimal
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
27
DAFTAR PUSTAKA
Kalim, Handono. 1996. Ilmu Penyakit Dalam. Balai Penerbit FKUI: Jakarta
FKUI:Jakarta.
EGC.