A. DEFINISI
Ca Renal atau kanker ginjal adalah suatu kondisi medis yang di tandai
dengan kelainan pertumbuhan dari sel-sel kanker pada ginjal. Laki-laki dua
kali lipat lebih banyak mengalami kanker ginjal dibanding dengan wanita. hal
ini dibuktikan berdasarkan kasus kematian yang paling banyak dialami oleh
laki-laki akibat kanker ginjal di amerika serikat.
B. KLASIFIKASI
1) Stadium I
stadium ini tumornya berukuran 2,75 inci sel-sel kanker ditemukan
hanya berada di ginjal.
2) Stadium II
stadium ini tumor sudah berukuran lebih dari 2,75 inci dan sel-sel
kanker ditemukan hanya di ginjal.
3) Stadium III
pada stadium ini tumor tidak meluas di ginjal tetapi sel-sel kanker telah
menyebar melalui system getah bening kesuatu simpul getah bening
yang berdekatan.
4) Stadium IV
Pada stadium ini tumor meluas dari luar jaringan yang berserabut yang
mengelilingi ginjal. Sel-sel kanker ditemukan pada lebih dari satu simpul
getah bening yang berdekatan atau ditempat lain.
C. ETIOLOGI
Penyebab mengganasnya sel-sel ginjal tidak diketahui tetapi penelitian
menemukan adanya beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko
terjadinya kanker ginjal, yaitu sebagai berikut :
1) Merokok
2) Obesitas
3) Hipertensi
4) Dialisa
5) Lingkungan
D. PATOFISIOLOGI
1
Tumor wilm, terjadi pada parenkim renal, tumor tersebut tumbuh dengan
cepat dilokasi dapat unilateral atau bilateral, pertumbuhan tumor akan
meluas ke luar renal dan mempunyai gambaran khas berupa glomerulus dan
tubulus yang abortif. Dan tubulus abortif dikelilingi stroma sel kumparan.
Pertama-tama jaringan ginjal hanya akan mengalami distorsi tetapi kemudian
diinvasi oleh sel tumor. Kemudian tumor tersebut akan menyebar hingga ke
abdomen. Kemudian akan diperberat oleh faktor-faktor risiko sehingga tumor
tersebut berubah menjadi ganas.
E. MANIFESTASI KLINIK
Adapun tanda dan gejala dari kanker ginjal yaitu :
-hematuria
-nyeri tumpul didaerah pinggang dan menyakitkan
-penurunan berat badan
-adanya massa abdomen yang licin, keras dan tidak nyeri
F. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Pada kanker ginjal yaitu :
Dilakukan operasi
Terapi radiasi
Kemoterapi
Terapi biologis
KASUS
Tn. K berusia 53 tahun datang ke Rumah sakit Santa Anna diantar oleh
istrinya pada tanggal 7 Oktober 2016 dengan keluhan utama Nyeri pada
daerah pinggang dan air kencingnya berwarna merah seperti teh, Klien
tampak meringis sambil mengusap pinggangnya. Klien mengatakan sering
merasa mual dan muntah serta sering mengeluarkan keringat dimalam hari
meskipun tidak beraktivitas. klien juga tidak tahu penyebab penyakit ini
muncul. Klien sering merasa takut dengan penyakitnya. Hal ini dialami klien
sejak beberapa hari yang lalu. Klien mengatakan tidak lagi merokok sejak
2
tiga bulan yang lalu, pada saat dilakukan pengkajian klien terlihat bingung
dan dari hasil pemeriksaan didapatkan : bibir klien berwarna coklat
kehitaman, TD : 130/90 mmHg, RR : 20x/menit, N : 76x/menit, suhu tubuh :
36 derajat C, 175 cm, BB : 49 Kg.
A. PENGKAJIAN
Jam masuk : 09 : 00
Kamar No : 02-06-33
Jam pengkajian : 09 : 27
1) Anamnesis
Identitas Pasien
Nama : Tn. K
Umur : 53 Tahun
Suku/Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Guru SD
3
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny .Y
Umur : 45 Tahun
Keluhan utama
4
2) Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum :
B1 ( Breating ) :
B2 ( Blood ) :
B3 ( Brain ) :
Sadar,
B4 ( Bladder ) :
Terdapat perubahan warna urin yaitu berwarna seperti teh.
B5 ( Bowel ) :
3) Aalisa Data
5
seperti teh
- Klien mengatakan sering - suhu tubuh : 36 derajat C
- 175 cm
merasa mual dan muntah
- BB : 49 Kg.
serta sering mengeluarkan
keringat dimalam hari
meskipun tidak beraktivitas
- Klien mengatakan takut - TD : 130/90 mmHg
dengan penyakitnya dan
sering merasa kelelahan
- Klien mengatakan tidak lagi - Bibir klien tampak berwarna
merokok sejak tiga bulan coklat kehitaman
yang lalu.
- Klien mengatakan tidak tahu - Klien Nampak kebingungan
penyebab penyakit ini muncul
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Nyeri berhubungan dengan agen cedera biologis
2) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan
aktif
3) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakmampuan untuk mengabsorbsi nutrient
4) Ansietas berhubungan dengan rasa khawatir tentang penyakit yang di
alami
5) Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
terhadap penyakit.
C. INTERVENSI
6
selama 3x24 jam faktor presipitasi dari
klien diharapkan nyeri secara
mampu : kompherensif
- observasi reaksi
- Mengontrol nyeri
- Melaporkan bahwa nonverbal dari
nyeri berkurang ketidaknyamanan
- Menyatakan rasa - gunakan tekhnik
nyaman setelah komunikasi terapeutik
nyeri berkurang untuk mengetahui
pengalaman nyeri
pasien
- kaji kultur yang
mempengaruhi
respon nyeri
- control lingkungan yang
dapat mempengaruhi
nyeri
- kurangi faktor
presipitasi nyeri
- ajarkan tekhnik non
farmakologi
- kolaborasi pemberian
analgetik untuk
mengurangi nyeri
2 Kekurangan Setelah dilakukan FLUID MANAGEMENT
volume cairan intervensi - pertahankan intake dan
berhubungan keperawatan output yang akurat
- monitor TTV
dengan kehilangan selama 3x24 jam
- monitor masukan
cairan aktif klien diharapkan
makanan atau cairan
mampu :
dan hitung intake
- mempertahanka
kalori harian
n urin output - kolaborasikan cairan
7
sesuai dengan intravena
- dorong keluarga untuk
usia dan BB
- TTV dalam membantu pasian
rentang normal makan
3 Ketidakseimbanga Setelah dilakukan NUTRITION
n nutrisi kurang intervensi MANAGEMENT
dari kebutuhan keperawatan - Kaji adanya alergi
tubuh selama 3x24 jam makanan
- Berikan makanan yang
berhubungan klien diharapkan
terpilih
dengan mampu :
- Monitor jumlah nutrisi
ketidakmampuan - adanya
dan kalori
untuk pengkatan BB - Berikan informasi
mengabsorbsi sesuai dengan tentang kebutuhan
nutrient tujuan nutrisi
- BB ideal sesuai - Monitor adanya
dengan tinggi penurunan BB
- Monitor lingkungan
badan
- Mengidentifikasi selama makan
- Jadwalkan pengobatan
kebutuhan nutrisi
- Tidak ada tanda- dan tindakan tidak
tanda malnutrisi selama jam makan
- Tidak terjadi
penurunan BB
yang berarti
8
mengidentifikasi - Dengarkan dengan
dan penuh perhatian
- Instruksikan pasien
mengungkapkan
menggunakan tekhnik
gejala cemas
- Menunjukan relaksasi
tekhnik untuk
mengontrol
cemas
- Ekspresi wajah
dan tingkat
aktivitas
menunjukkan
berkurangnya
kecemasan
9
kembali apa - Sediakan informasi
yang dijelaskan bagi keluarga tentang
oleh perawat kemajuan pasien
dengan cara yang
tepat
- Diskusikan perubahan
gaya hidup yang
mungkin diprlukan
untuk mencegah
komplikasi dimasa
yang akan datang dan
proses pengontrolan
penyakit
D. IMPLEMENTASI
E. EVALUASI
10
PATHWAY
Merokok
Idiopatik
Lingkungan Dialisis
CAIRAN
Pelepasan mediator
Kimia
11