Anda di halaman 1dari 16

1.

Coba kalian lakukan identifikasi Negara yang berbatasan langsung dengan di wilayah daratan
lautan Indonesia. Tulislah hasil identifikasi kalian pada tabel dibawah ini.
Negara yang berbatasan dengan daratan Negara yang berbatasan dengan lautan
Indonesia Indonesia
Malaysia Malaysia
Papua Nugini Singapura
Timor Leste Filipina
India
Thailand
Vietnam
Republik Palau
Australia
Timor Leste
Papua Nugini

2. Setiap Wilayah perbatasan Indonesia dengan Negara lain tentunya pernah mengalami beberapa
permasalahan. Coba kalian identifikasi permasalahan – permasalahan yang melibatkan Indonesia
dengan Negara lain yang berkaitan dengan masalah perbatasan. Presentasikan di depan guru dan
teman kalian.
No Permasalahan Negara lain yang terlibat Penyelesaian
1. Kasus Pulau Sipadan dan Malaysia Mahkamah Internasional
Ligitan. memutuskan Pulau Sipadan
menjadi bagian wilayah
Malaysia
2. Kasus Ambalat Malaysia Melakukan pertemuan liberal
guna membahas masalah
dengan perundingan, dan
memutuskan Pulau Ambalat
tetap sebagai wilayah NKRI
3. Kasus Pulau Simakau Singapura Melakukan klarifikasi bahwa
pulau yang dimaksud adalah
pulau Simakau milik
Singapura. Jadi, terdapat dua
pulau yang bernama sama
yang dimiliki Indonesia dan
Singapura
4. Kasus Pulau Batik Timor Leste Pemangku adat antara
wilayah Perbatasan
Amyoung dan Ambenu,
ingin menyelesaikan titik
batas dan meminta izin
pemerintah pusat untuk
memfasilitasi tersebut.
Kedua Negara belum
diperbolehkan beraktivitas di
daerah perbatasan tersebut
5. Kasus Pulau Miangas Filipina Dinyatakan lebih lanjut
dalam protocol perjanjian
ekstradisi Indonesia –
Filiphina mengenai defisi
wilayah Indonesia yang
menegaskan Pulau Miangas
adalah Milik Indonesia atas
dasar putusan Mahkamah
Arbitrase Internasional 4
April 1928
6. Lima belas nelayan Malaysia Dengan pengembalian tiga
Malaysia yang petugas DKP ke Indonesia,
menangkap ikan tanpa tujuh nelayan ke Malaysia,
izin dengan kapal pukat serta dikirimnya nota protes
harimau di wilayah oleh Kementerian Luar
perairan Indonesia Negeri RI.
7. Kasus Pulau Nipa Singapura Kementrian Pertahanan
Mengkampanyekan Untuk
Mereklamasi Pulau Nipa
karena pada tahun 2004
sampai 2008 penduduk
menjual pasir pantai Pulau
Nipa kepada Singapura.
Langkah KemHan ini
menghabiskan dana lebih
dari 300 Milyar Rupiah.
Ciri - Ciri Kemerdekaan Beragama dan
Penjelasannya
17 Agustus FJS TV
Berita

SHARES
Komentar
indonesia telah menjadi negara yang merdeka sejak tahun 1945. Banyak pejuang yang berkorban
demi negara indonesia bisa terlepas dari para penjajah.

Kemerdekaan Indonesia sudah terlepas dari para penjajah dan terbebas dari tekanan-tekanan
penjajah.
Banyak para pahlawan indonesia yang berjuang dan dari berbagai status dan agama.

Dari kemerdekaan indonesia, terdapat ciri-ciri yang terdapat pada kemerdekaan beragama yang
ada di indonesia. Sebelum kita tau apa itu kemerdekaan beragama.

Anehjuga

inilah 5 ciri-ciri kemerdekaan beragama di Indonesia yaitu sebagai berikut:


1. Bebas memeluk agama

Setiap orang bebas dalam memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut
agamanya masing-masing. Dan tanpa ada ancaman dari orang lain beribadah sesuai agama dan
kepercayaan masing-masing.

2. Negara menjamin kemerdekaan warganya untuk beribadah

Negara menjamin kemerdekaan setiap orang memeluk agamanya masing-masing, dan untuk
beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Negara harus menjamin dan warganya
untuk tetap aman dalam melaksanakan ibadah sesuai agamanya masing-masing tanpa ada
paksaan atau pelarangan dari orang lain.

3.Kebebasan untuk menetapkan agama atas pilihan sendiri

Setiap orang berhak atas kebebasan berpikir, keyakinan dan beragama. Hak ini mencakup
kebebasan untuk menetapkanagama atau kepercayaan atas pilihannya sendiri, dan kebebasan,
baik secara sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain, baik di tempat umum atau tertutup,
untuk menjalankan agama dan kepercayaannya dalam kegiatan ibadah, pentaatan, pengamalan,
dan pengajaran.

Setiap orang berhak menetapkann agamanya sendiri atau pemikirannya sendiri dan kebebasan
untuk beribadah ditempat umum maupun tertutup.

Baca Juga : Kobarkan Semangatmu dengan 5 Kata Mutiara dari Ir. Soekarno Berikut

4.Tanpa paksaan dalam menganut agama atau kepercayaan

Tidak seorang pun dapat dipaksa sehingga terganggu kebebasannya untuk menganut atau
menetapkan agama atau kepercayaannya sesuai dengan pilihannya.

tidak ada seorang pun yang bisa memaksa seseorang sehingga kegiatan beribadah orang itu
terganggu.
5. Hanya ketentuan hukum yang bisa membatasi seseorang dalam menentukan agama atau
kepercayaan

“Kebebasan menjalankan dan menentukan agama atau kepercayaan seseorang hanya dapat
dibatasi oleh ketentuan berdasarkan hukum, dan yang diperlukan untuk melindungi keamanan,
ketertiban, kesehatan, atau moral masyarakat, atau hak-hak dan kebebasan mendasar orang lain.

"(pasal 18 ayat 3 UU no 12 tahun 2005). Pasal ini menjelaskan bahwa yang dapat membatasi
seseorang untuk menjalankan dan atau menentukan agama adalh hukum. Jadi selain hukum,
tidak ada yang bisa memaksakan kehendak orang lain untuk menjalankan dan menentukan
agama atau kepercayaan.
Pengertian Kerukunan Umat Beragama

Kerukunan umat beragama yaitu hubungan sesama umat beragama yang dilandasi dengan rasa
toleransi, saling menghormati, saling pengertian, dan saling menghargai dalam kesetaraan
pengamalan ajaran agamanya dan kerjasama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara.

Pemeliharaan kerukunan umat beragama baik di tingkat Daerah, Provinsi, maupun Negara pusat
merupakan kewajiban semua warga Negara.

You May Like

Di umur 22, dia adalah miliarder


Orang-orang di Jakarta menjadi kaya karena menggunakan cara ini

Tingkatkan pendapatan anda dengan pekerjaan sederhana ini


Nikmati kehidupan intim lagi setelah ini

1. Kerukunan antar umat beragama dapat diwujudkan dengan:


2. Saling tenggang rasa, saling menghargai, toleransi antar umat beragama.
3. Tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu.
4. Melaksanakan ibadah sesuai agamanya.
5. Mematuhi peraturan keagamaan, baik dalam Agamanya maupun peraturan Pemerintah.

Sehingga akan tercipta ketertiban dan keamanan antar umat beragama, kenyamanan, dan
ketentraman di lingkungan masyarakat berbangsa dan bernegara. Berikut Yuksinau.id berikan
kumpulan contoh perilaku kerukunan umat beragama.
Contoh perilaku kerukunan internal umat seagama

pixabay.com

1. Buka puasa bersama.


2. Bertetangga yang baik.
3. Mengikuti kegiatan keagamaan.
4. Menjaga toleransi antar sesama.
5. Saling memaafkan antar sesama.
6. Menjalankan syariat-syariat agama.
7. Saling tolong-menolong dalam berbuat kebaikan.
8. Saling menjaga silaturahmi antar umat beragama.
9. Menghormati para ulama atau para pemuka agama.
10. Tidak menjadikan konflik sebuah perbedaan antar umat.
11. Menjaga hubungan baik dengan teman yang sama agamanya.
12. Menjalin hubungan persaudaraan yang erat antar umat seagama.
13. Mengajak untuk berbuat kebaikan tanpa melalui tindakan kekerasan.
14. Saling mengingatkan untuk selalu taat dalam menjalankan syariat agama.
15. Saling membantu atau gotong royong dalam membangun tempat ibadah.
16. Tidak saling bermusuhan, menghina, dan menjatuhkan sehingga umat seagama tidak terpecah-
belah.
17. Menghormati perbedaan pendapat dalam menentukan hari raya idul fitri maupun hari raya idul
adha.
Contoh Perilaku Kerukunan antar umat berbeda agama

pixabay.com

1. Tidak mencela agama lain.


2. Bersatu untuk menciptakan kedamaian.
3. Tidak saling mengganggu dan mengejek.
4. Saling menghormati hari raya agama lain.
5. Bersatu untuk menciptakan kedamaian.
6. Menghormati orang lain yang sedang beribadah.
7. Gotong royong membersihkan lingkungan sekitar.
8. Tidak menjelekkan agama lain lewat media sosial.
9. Tetap menjaga silaturahmi walaupun berbeda agama.
10. Membantu umat agama yang lain jika dalam kesusahan.
11. Selalu siap membantu apabila mereka dalam kesusahan.
12. Tidak memaksa seseorang untuk memeluk agama tertentu.
13. Saling menghormati dan menghargai antar umat yang berbeda agama.
14. Gotong royong dalam membangun sarana dan prasarana lingkungan sekitar.
15. Hormatilah selalu orang lain tanpa memandang Agama apa yang mereka anut.
16. Tidak membuat provokasi yang bisa memecah belah kerukunan umat beragama.
17. Tidak melakukan diskriminasi atau membedakan terhadap orang yang berbeda keyakinannya.
18. Menciptakan rasa aman bagi agama-agama minoritas dalam melaksanakan ibadahnya masing-
masing.
19. Tidak menjadikan perbedaan agama sebagai suatu penghalang guna menciptakan perdamaian di
kehidupan bermasyarakat.

Contoh perilaku kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah

1. Merayakan hari besar keagamaan yang ditetapkan pemerintah.


2. Saling menghormati keputusan pemerintah dalam hal keagamaan.
3. Ikut serta mendukung peraturan pemerintah dalam hal keagamaan.
4. Tunduk terhadap peraturan pemerintah mengenai kerukunan dalam beragama.
5. Memberi ijin dalam membuat tempat ibadah dan tidak mengganggu keamanan.
6. Pemerintah tidak membedakan hak dan kewajiban agama minoritas maupun mayoritas.
7. Tunduk dan patuh terhadap peraturan keagamaan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
8. Pemerintah ikut berperan dan bertanggung jawab demi mewujudkan kerukunan hidup umat
beragama.
9. Umat beragama bekerjasama dengan pemerintah dalam menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia.
10. Setiap pemeluk agama mempunyai kewajiban, hak, dan kedudukan yang sama dalam Negara
dan pemerintahan.
11. Adanya perlindungan hukum dalam melaksanakan kegiatan ibadah dan kegiatan keagamaan
lainnya yang berhubungan dengan eksistensi setiap agama.
12. Memberi kritik dan saran atas pengeluaran peraturan atau produk pemerintah yang tidak cocok
dengan ajaran agama.
~ Tugas dan Fungsi TNI & POLRI ~

Ø Tugas dan fungsi TNI

A.Tugas TNI dalam sistem keamanan nasional adalah


sebagai berikut :
(1) Tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara,
mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi
segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari
ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

(2) Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan


dengan:

a. operasi militer untuk perang;


b. operasi militer selain perang, yaitu untuk:

1. Mengatasi gerakan separatis bersenjata;

2. Mengatasi pemberontakan bersenjata;

3. Mengatasi aksi terorisme;


4. Mengamankan wilayah perbatasan;

5. Mengamankan objek vital nasional yang bersifat strategis;

6. Melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan


politik luar negeri;

7. Mengamankan Presiden dan Wakil Presiden beserta


keluarganya;

8. Memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan


pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem pertahanan
semesta;

9. Membantu tugas pemerintahan di daerah;

10. Membantu Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam


rangka tugas keamanan dan ketertiban masyarakat yang diatur
dalam undang-undang;

11. Membantu mengamankan tamu negara setingkat kepala


negara dan perwakilan pemerintah asing yang sedang berada di
Indonesia;

12. Membantu menanggulangi akibat bencana alam,


pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan;
13. Membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan
(search and rescue); serta

14. Membantu pemerintah dalam pengamanan pelayaran dan


penerbangan terhadap pembajakan, perompakan dan
penyelundupan.

B. Fungsi TNI adalah sebagai berikut :


· penangkal terhadap setiap bentuk ancaman militer dan ancaman
bersenjata dari luar dan dalam negeri terhadap kedaulatan,
keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa;

· penindak terhadap setiap bentuk ancaman sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) huruf a; dan

· pemulih terhadap kondisi keamanan negara yang terganggu


akibat kekacauan keamanan.

Ø Tugas dan fungsi POLRI


A. Tugas POLRI adalah sebagai berikut :
1.memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;
2.menegakan hukum, dan
3.memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan
kepada masyarakat.

B. Fungsi POLRI adalah sebagai berikut :


1. pemberian pelayanan kepolisian kepada masyarakat, dalam
bentuk penerimaan dan penanganan laporan/pengaduan,
pemberian bantuan dan pertolongan termasuk pengamanan
kegiatan masyarakat dan instansi pemerintah, dan pelayanan
surat izin/keterangan, serta pelayanan pengaduan atas tindakan
anggota Polri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;

2. pelaksanaan fungsi intelijen dalam bidang keamanan guna


terselenggaranya deteksi dini (early detection) dan peringatan
dini (early warning);

3. penyelidikan dan penyidikan tindak pidana, fungsi identifikasi


dan fungsi laboratorium forensik lapangan dalam rangka
penegakan hukum, serta pembinaan, koordinasi, dan
pengawasan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS);

4. pembinaan masyarakat, yang meliputi pemberdayaan


masyarakat melalui perpolisian masyarakat, pembinaan dan
pengembangan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa dalam
rangka peningkatan kesadaran dan ketaatan warga masyarakat
terhadap hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan,
terjalinnya hubungan antara Polri dengan masyarakat,
koordinasi dan pengawasan kepolisian khusus;

5. pelaksanaan fungsi Sabhara, meliputi kegiatan pengaturan,


penjagaan pengawalan, patroli (Turjawali) serta pengamanan
kegiatan masyarakat dan pemerintah, termasuk penindakan
tindak pidana ringan (Tipiring), pengamanan unjuk rasa dan
pengendalian massa, serta pengamanan objek vital, pariwisata
dan Very Important Person (VIP);

6. pelaksanaan fungsi lalu lintas, meliputi kegiatan Turjawali lalu


lintas, termasuk penindakan pelanggaran dan penyidikan
kecelakaan lalu lintas serta registrasi dan identifikasi kendaraan
bermotor dalam rangka penegakan hukum dan pembinaan
keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas;

Pelaksanaan :

· pelaksanaan fungsi kepolisian perairan, meliputi kegiatan patroli


perairan, penanganan pertama terhadap tindak pidana perairan,
pencarian dan penyelamatan kecelakaan di wilayah perairan,
pembinaan masyarakat perairan dalam rangka pencegahan
kejahatan, dan pemeliharaan keamanan di wilayah perairan; dan

· pelaksanaan fungsi-fungsi lain, sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan.

Anda mungkin juga menyukai